Ini adalah materi berkaitan dengan drma dan pementasan drama. Di dalamnya juga terdapat tata cara menulis teks drama agar menarik dan dapat dipentaskan dengan baik.
2. SEBUTKAN LIMA JUDUL DRAMA YANG
PERNAH KALIAN SAKSIKAN??? (SELAIN
DRAMA KOREA & DRAMA SINETRON)
3. Pengertian Drama
Drama merupakan salah satu jenis sastra berupa
rentetan dialog yang saling menyambung
membentuk sebuah cerita utuh.
4. Unsur Pembangun Teks Drama
a. Tema
b. Tokoh dan penokohan
c. Alur
d. Latar/ Setting
e. Amanat
f. Dialog
5. Tokoh dan Penokohan
• Berdasarkan perannya:
• 1. Tokoh Protagonis
Tokoh yang mendukung cerita. Biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama dan
dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh Protagonis biasanya berwatak baik, dan
menjadi idola pembaca/pendengar.
• 2. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penentang cerita. Biasanya ada satu,dua atau lebih
figur tokoh yang menentang cerita.
• 3. Tokoh tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu/penengah dalam cerita baik untuk tokoh protagonis
dan antagonis.
6. Jenis Penggambaran Tokoh
• Teknik analitik, adalah karakter/sifat tokoh dalam cerita yang diceritakan
secara langsung oleh pengarang.
• Teknik dramatik, adalah karakter/sifat tokoh yang dikemukakan lewat
penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan
kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran, dan lewat gambaran tokoh lain.
7. Kerangka Alur/Plot
Tahap eksposisi
1. Memaparkan setting tempat, waktu, suasana melalui narasi.
2. Mengenalkan tokoh dan perannya dalam cerita melalui
dialog
3. Memperkenalkan penyebab permasalahan yang akan
dikembangkan dan mengungkapkan tema umum.
Tahap Penanjakan Konflik
1. Melahirkan konflik kecil diantara tokoh-
tokohnya.
2. Permasalahan yang timbul belum memiliki
derajat ketegangan yang tinggi.
3. Tokoh lawan mulai dihadirkan untuk
memancing konflik.
8. Tahap Ricing Action (penanjakan laku)
1. Mulai memainkan konflik ke tahap penggawatan sebelum mencapai krisis.
2. Permasalahan yang dihadapi tokoh makin rumit.
3. Menghadirkan tokoh pembantu yg dapat meninggikan derajat ketegangan.
4. Tokoh yg memiliki kepentingan dalam cerita mulai memainkan/ melakukan peran “apa
yang diinginkan / harapkan” untuk medapatkan keinginan itu sehingga makin panas dan
rumit.
Tahap Krisis
1. Permasalahan sudah semakin rumit. Konflik makin kompleks
2. Suasana makin tegang
3. Jawaban-jawaban akan nasib tokoh mulai terungkap.
9. Tahap Falling Action (penurunan laku)
1. Tegangan mulai diturunkan
2. Konflik tidak muncul lagi
3. Cerita berakhir (akhir cerita).
10. Unsur Pembangun Teks Drama
• g. Petunjuk teknis
Disebut juga teks sampingan, memberi petunjuk teknis tentang tokoh, waktu,
suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor, keras lemahnya dialog,
setting, dll.
11. Menulis naskah drama dari pengalaman pribadi
1. Memilih salah satu pengalaman pribadi diri sendiri/orang lain.
2. Mengidentifikasi peristiwa menarik dan berkesan
3. Mengidentifikasi peristiwa penting dalam cerita (awal, inti, akhir)
4. Menentukan pola konflik cerita asli
5. Menentukan tema
6. Memilih tokoh dan perannya
7. Merancang alur
8. Menulis dialog tematis
9. Menulis dialog sesuai perkembangan konflik
12. Unsur Pementasan Drama
• Mimik dan vokal
• Tata busana
• Tata rias
• Tata panggung
• Tata musik
• Tata lampu