SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MAKALAH MOTORIK
KETERAMPILAN BELAJAR MOTORIK
Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Agung ridho
2. Deltika anggraina
3. Rio Aprila
Dosen pembimbing :
Adhe saputra,S.pd,M.pd
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penyusunan makalah ini
berhasil kami selesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini di maksudkan untuk
menyajikan pokok-pokok tentang materi keterampilan belajar motorik.
Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli dan
gagasan-gagasan dari teman-teman yang mendukung isi dari makalah ini.
Kemudian sudah barang tentu, dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat
diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk selanjutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat.
JAMBI, 2 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………
……………..
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
……………..
A.LATAR
BELAKANG………………………………………………………………………
………….
B.RUMUSAN MASALAH DAN
TUJUAN……………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………
……………
A.PENGERTIAN KETERAMPILAN
MOTORIK…………………………………………..
B.CIRI-CIRI KETERAMPILAN
MOTORIK………………………………………………….
C.USIA MENCAPAI TINGKAT
MOTORIK………………………………………………..
D.USAHA MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN
MOTORIK………………..
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………
…………..
A.KESIMPULAN…………………………………………………………………
……………………..
B.SARAN……………………………………………………………………………
………………………
BAB IV DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia, berketrampilan motorik memegang peranan yang sangat pokok.
Seorang anak kecil sudah harus menguasai berbagai ketrampilan motorik, seperti mengenakan
pakaian sendiri, mempergunakan alat-alat makan, mengucapkan bunyi-bunyi yang berarti,
sehingga dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara dan lain sebagainya. Pada waktu masuk
SD anak memperoleh ketrampilan-ketrampilan baru, sepertu menulis dengan memegang alat
tulis dan membuat gambar-gambar; ketrampilan-ketrampilan ini menjadi bekal dalam
perkembangan kognitifnya. Sewaktu anak di Sekolah Menengah, dia masih mendapat pelajaran
mengembangkan ketrampilan motorik, seperti berolah raga. Banyak pula tersedia kursus-kursus
yang mengajarkan berbagai ketrampilan motorik seperti engendarai mobil, mengetik, menjahit.
Demikian pula dengan sikap, orang yang bersikap tertentu cendrung menerima atau menolak
suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna atau berharga atau tidak baginya.
Bila obyek dinilai “baik untuk saya”, dia mempunyai sikap positif; bila obyek dinilai “jelek
untuk saya”, dia mempunyai sikap negatif. Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan
sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk
bertindak. Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara
berbagai kemungkinan. Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek konatif. Mengambil sikap, bertahan dalam sikap tertentu atau berubah sikap,
semuanya memagang peranan penting dalam kehidupan manusia dan merupakan sumber energi
mental.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian keterampilan motorik
2. Apa saja ciri-ciri keterampilan motorik
3. Usia mencapai tingkat motorik
4. Usaha untuk mengembangkan keterampilan motorik
Tujuan
1. Mengetahui pengertian keterampilan motorik
2. Mengetahui ciri-ciri keterampilan motorik
3. Mengetahui usia mencapai tingkat motorik
4. Mengetahui usaha mengembangkan keterampilan motorik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian keterampilan motorik
Ketrampilan motorik merupakan suatu ketrampilan dalam melakukan/ melaksanakan
(execute) yang menunjukkan suatu susunan ketrampilan yang tinggi dalam arti perbuatan
yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar dan efisien seperti menyetir mobil, naik
sepeda. Adanya ketrampilan motrik ini menuntut kemampuan untuk merangkaikan
sejumlah gerak gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan
gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan dan
mengapa dilakukan. Belajar keterampilan motorik ini mengutamakan gerakan-gerakan
otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh, namum diperlukan peralatan melalui alat-alat
indera dan pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman.
karena kompleksitas ini, belajar ketrampilan motorik oleh sejumlah ahli psikologi belajar
disebut perseptual motor skill atau psychomotor skill
B. Ciri-Ciri Ketrampilan Motorik
` Dalam teori perkembangan anak, ketrampilan motorik berkoordinasi dengan otak
sehingga sangat mempengaruhi kognitif (berpikir). Contoh , apabila mereka terampil
menggambar, menggunting atau menempel, maka gerakan-gerakan halus ini nantinya
akan membantu ank lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku
memegang pensil dan tulisannya tak beraturan merupakan akibat kemampuan motorik
halusnya tidak terlatih dengan baik sejak kecil.
Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf mem-buat pola
(pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat ba-ngun/bentuk
sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya.
Misal, menggambar bebas, mencipta mobil balap dari lego atau membangun rumah dari
balok-balok aneka warna. Di sini anak dihadapkan pada pilihan kompleks semi- sal
penggunaan warna dan bidang-bidang geometris. Kemudian, anak diharapkan bisa
mengomunikasikan hasil ciptaannya. Meski awalnya mungkin belum berstruk- tur atau
terpola rapi, minimal anak sudah mencoba kemampuan bahasanya dengan
mengomunikasikan hasil imajinasinya pada orang lain.
Dengan demikian, dalam patern making, anak bukan hanya dilatih keterampil-an motorik
halusnya, melainkan juga struktur kognitif dan perkembangan bahasanya. Saat ia
membangun rumah dari balok-balok aneka warna, misal, struktur kognitifnya bisa dilihat
dari caranya memadukan warna, menyesuaikan bentuk antara kanan dan kiri, dan
lainnya. Di sini ia belajar melihat segala sesuatu secara berstruktur, bahkan apa pun yang
kelihatannya abstrak.
Sedangkan pada keterampilan motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu
menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti
berlari, memanjat, naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan
sekaligus seperti melompat sambil melempar bola.
Ciri khas dari keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik
berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa dibutuhkan
banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa diikuti urutan gerak-gerik
tertentu.
C. Usia-Usia Mencapai Tingkat Motorik
Perkembangan motorik pada usia (0-4 TAHUN) ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam
berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk
memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melaku-kan berbagai
aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permain-an. Disamping itu,
anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olah-raga yang bersifat
formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun
halus) selama periode ini, antara lain :
a). Anak Usia 5 Tahun
Mampu melompat dan menari
Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
Dapat menghitung jari – jarinya
Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
Mampu membedakan besar dan kecil
b). Anak Usia 6 Tahun
Ketangkasan meningkat
Melompat tali
Bermain sepeda
Mengetahui kanan dan kiri
Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
c). Anak Usia 7 Tahun
Mulai membaca dengan lancar
Cemas terhadap kegagalan
 Peningkatan minat pada bidang spiritual
Kadang Malu atau sedih
d). Anak Usia 8 – 9 Tahun
 Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
 Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
Ketrampilan lebih individual
Ingin terlibat dalam sesuatu
Menyukai kelompok dan mode
Mencari teman secara aktif.
e). Anak Usia 10 – 12 Tahun
Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan
dengan pubertas mulai tampak
Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian
sendiri , dll.
Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
 Mulai tertarik dengan lawan jenis.
D. Usaha-Usaha Mengembangkan Ketrampilan Motorik
Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian
gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-
gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Ketrampilan semacam ini disebut motorik,
karena otot, urat, dan persendian terlibat secara langsung, sehngga keterampilan sungguh-
sungguh berakar dalam kejasmanian. Belajar ketrampilan motorik menuntut kemampuan
untuk merangkainkan sejumlah gerak-gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan
yang dilakukan dengan gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa
yang dilakukan dan mengapa dilakukan begini-begitu. Walaupun belajar ketrampilan
motorik mengutamakan gerakan-gerakan otot-otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh,
namun diperlukan pengamatan melalui alat-alat indra dan pengolahan secara kognitif yang
melibatkan pengatahuan dan pemahaman.
Dalam belajar ketrampilan motorik, gerakan jasmani, persepsi, konsep dan kaidah,
pengetahuan, bahkan sikap, semuanya memegang peranan, namun pengaturan gerakan-
gerakan jasmani dan koordinasi antara gerakan pada berbagai anggota badan, memegang
peranan utama dan menjadikan jalur belajar ini sebagai suatu proses belajar tersendiri. Oleh
karena itu jalur belajar ketrampilan motorik bukanlah jalur belajar kemahiran intelektual,
belajar sikap atau belajar informasi verval, meskipun mendapat dukungan dari hasil-hasil
yang diperoleh dalam belajar bidang-bidang itu.
Sifat khas dari belajar ketrampilan motorik adalah latihan, hal ini memegang peranan
pokok untuk mendarah-dagingkan ketrampilan yang sedang dipelajari. Tanpa latihan orang
tidak mungkin menguasai ketrampilannya sampai menjadi milik jasmani, karena berlatih itu
membutuhkan waktu. Suatu konsep dapat ditangkap dalam waktu singkat, tapi tidak berlaku
dalam ketrampilan motorik. Selain latihan, perlu juga dikuasai prosedur gerak-gerik yang
harus diikuti dan prosedur koordinasi antara anggota-anggota badan. Prosedur ini menjadi
semacam “program mental”. Mempelajari prosedur dikenal dengan istilah “fase kongitif”
dan proses latihan dikenal dengan istilah “fase fiksasi”.
Suatu ketrampilan motorik terdiri atas sejumlah komponen yang merupakan
subketrampilan-subketrampilan atau ketrampilan bagian. subketrampilan-sub-ketrampilan
itu harus dikuasai, karena merupakan bagian inti dalam keseluruhan ketrampilan.
Subketrampilan itukemudian dilatih tersendiri, kemudian dihubungkan satu sama lain,
sehingga sambil berlatih keseluruhan rangkaian gerak-gerik dan terkoordinasi. Latihan-
latihan itu sebaiknya disebarkan dan tidak dilakukan secara terus-menerus tanpa berhenti-
henti. Hal ini penting untuk mendapatkan umpan balik, demi memungkinkan
penyempurnaan, baik dalam pengaturan waktu maupun dalam peningkatan keluwesan serta
kegencarannya. Umpan balik ini dapat berupa intrinsik maupun ekstrinsik.
Umpan balik intrinsik berbentuk konfirmasi dari otot-otot, urat dan persendian apakah sudah
tepat atau belum, seolah-olah terdapat program motorik, yang tertanam dalam kejasmanian
seseorang yang mengadakan kontrol terhadap keseluruhan rangkaian gerak-gerik. Umpan
balik ekstrinsik berbentuk konfirmasi dari lingkungan, apakah rangkaian gerak-gerik sudah
tepat atau belum, misalnya suatu latihan yang diberikan oleh instruktur.
Sedangkan menurut konsep Bloom menjelaskan bahwa terdapat pemilahan dalam aspek
ketrampilan motorik (Ranah Psikomotorik) sebagai berikut:
a) Persepsi : mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua
perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-
masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan
kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan-
rangsangan yang ada.
b) Kesiapan : mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan
memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk
kesiapan jasmani dan mental.c) Gerakan terbimbing : mencakup kemampuan untuk
melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).
Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, meurut contoh yang
diperlihatkan atau diperdengarkan.
d) Gerakan yang terbiasa : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-
gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh
yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota-anggota tubuh,
sesuai dengan prosedur yang tepat, seperti dalam menggerakkan kaki, lengan dan tangan
secara terkoordinir.
e) Gerakan yang komplek : mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan,
yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Kemampuan ini
dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutandan menggabungkan beberapa
subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
f) Penyesuaian pola gerakan : mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan
menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus
yang berlaku. Kemampuan ini dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilan yang
telah mencapai kemahiran
g) Kreativitas : mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru,
seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya orang-orang yang berketrampilan
tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.
Dari uraian tersebut di atas, nampak peranan dan wujud dari beberapa fase dalam belajar
ketrampilan motorik yaitu :
1) Fase motivasi : sangat berperanan, lebih-lebih bila ketrampilan yang dipelajari
membutuhkan usaha kontinyu dan banyak waktu latihan.
2) Fase konsentrasi : berperan dalam belajar ketrampilan yang menuntut pengamat-
an terhadap lingkungan untuk menentukan posisi badan dan memperkirakan jarak
3) Fase pengolahan : mempelajari prosedur yang harus diikuti dan melatih diri,
baik subketrampilan maupun keseluruhan rangkaian gerak-gerik, disertai koordi-
nasi. Fase ini memegang peranan pokok.
4) Fase menggali : menggali program mental yang tersimpan dalam ingatan jangka
waktu lama, dan program mental ini langsung menjadi masukan bagi fase prestasi
dan tidak disalurkan melalui ingatan jangka waktu singkat.
5) Fase umpan balik : konfirmasi mengambil wujud umpan balik intrinsik atau eks-
trinsik, yang berperan dalam penyempurnaan ketrampilan sampai semuanya ber-
jalan otomatis.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah di atas maka dapat di simpulkan bahwa ketrampilan motorik
sangat berpengaruh pada pembentukan karakter individu. Pengaruh tersebut bisa
berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung atas kepiawaian
keterampilan mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya posisi pembentukan
karaktert berimbang kedudukannya dengan keterampilan motorik yang ada di dalam
masyarakat, hanya kadang kadang ada kepentingan tertentu yang menggoyahkan
kedudukan tersebut.
B.SARAN
Adapun dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan kata dan kalimat
mohon sekiranya teman dan terutama dosen pembimbing kami untuk mengoreksi dan
memberikan saran maupun kritikan yang bersifat membangun agar kedepannya
penyusunan makalah nanti dapat berjalan dengan baik dan benar.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmiyanto, Taufik. 2008. Menggagas Pembelajaran Aktif, http://Bloom Internet.htm
Bloom, Gardner, and Gagne, 2008. How learning occuors in the classroom, Geneva Baker,
Nothern Arizona University. http://Baker Theorist Paper.htm
Examination Project, 2008. A constructivist learning event following Gagne’s steps of
instructional design. http://counstructivist-Gagne1.htm
Matt Jarvis. 2007. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media & Nuansa
Roestiyah. 1989. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakart: Bina Aksara.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori Belajar, http://Bloom Internet.
W. S Wingkel, 2005. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia
Wikipedia Bahasa Indonesia, 2008. Taksonomi Bloom. http://Bloom Internet.

More Related Content

What's hot

Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligenceKunchoro Aji Putra
 
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakIbnu_Saifani_Hakim
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakWarnet Raha
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowumaryanto86
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiWa Ode Aisyah Aisyah
 
Makalah atletik lari
Makalah atletik lariMakalah atletik lari
Makalah atletik lariWarnet Raha
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan sinupid
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Powerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okPowerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okdewi munisa
 
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)Suranto Resurgent
 

What's hot (20)

Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligence
 
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerakTeknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
Tunanetra
TunanetraTunanetra
Tunanetra
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Endah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslowEndah teori kepribadian abraham maslow
Endah teori kepribadian abraham maslow
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
 
Makalah atletik lari
Makalah atletik lariMakalah atletik lari
Makalah atletik lari
 
Makalah atletik lari
Makalah atletik lariMakalah atletik lari
Makalah atletik lari
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Perkembangan emosi
Perkembangan emosiPerkembangan emosi
Perkembangan emosi
 
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan DarahLaporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
Laporan Denyut Nadi & Tekanan Darah
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
PPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANGPPT MATERI RENANG
PPT MATERI RENANG
 
Powerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okPowerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-ok
 
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)
Multidimensi Perkembangan Peserta Didik (kelompok 4)
 

Similar to MOTORIK

Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikporja_b
 
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptxsiskadhewi3
 
Tugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorikTugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorikporja_b
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxJimatul Arrobi
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxPedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxssuser02246b1
 
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxPedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxSitiMarwah32
 
Tugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorikTugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorikporja_b
 

Similar to MOTORIK (20)

Tugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorikTugas kelompok 13 motorik
Tugas kelompok 13 motorik
 
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
10. Motorik Kasar dan Halus pada Anak.pptx
 
Tugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorikTugas kelompok 7 motorik
Tugas kelompok 7 motorik
 
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptxPerkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
Perkembangan Fisik Motorik untuk AUD.pptx
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Pembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorikPembelajaran fisik motorik
Pembelajaran fisik motorik
 
Perkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvilaPerkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvila
 
Perkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvilaPerkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvila
 
Perkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvilaPerkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvila
 
Perkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvilaPerkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvila
 
Perkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvilaPerkembangan motorik anak nurvila
Perkembangan motorik anak nurvila
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxPedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
 
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptxPedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
Pedagogi_Pengembangan Potensi Peserta Didik.pptx
 
Tugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorikTugas kelompok 8 motorik
Tugas kelompok 8 motorik
 

More from porja_b

Tugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikTugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorikTugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorikTugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorikTugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 2 motorik
Tugas kelompok 2 motorikTugas kelompok 2 motorik
Tugas kelompok 2 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorikTugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikTugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikporja_b
 
Tugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikTugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikporja_b
 

More from porja_b (10)

Tugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorikTugas kelompok 12 motorik
Tugas kelompok 12 motorik
 
Tugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorikTugas kelompok 11 motorik
Tugas kelompok 11 motorik
 
Tugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorikTugas kelompok 6 motorik
Tugas kelompok 6 motorik
 
Tugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorikTugas kelompok 5 motorik
Tugas kelompok 5 motorik
 
Tugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorikTugas kelompok 4 motorik
Tugas kelompok 4 motorik
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
 
Tugas kelompok 2 motorik
Tugas kelompok 2 motorikTugas kelompok 2 motorik
Tugas kelompok 2 motorik
 
Tugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorikTugas kelompok 1 motorik
Tugas kelompok 1 motorik
 
Tugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikTugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorik
 
Tugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorikTugas kelompok 14 motorik
Tugas kelompok 14 motorik
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (7)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

MOTORIK

  • 1. MAKALAH MOTORIK KETERAMPILAN BELAJAR MOTORIK Disusun oleh : Kelompok 10 1. Agung ridho 2. Deltika anggraina 3. Rio Aprila Dosen pembimbing : Adhe saputra,S.pd,M.pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2014/2015
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, penyusunan makalah ini berhasil kami selesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini di maksudkan untuk menyajikan pokok-pokok tentang materi keterampilan belajar motorik. Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli dan gagasan-gagasan dari teman-teman yang mendukung isi dari makalah ini. Kemudian sudah barang tentu, dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat. JAMBI, 2 Desember 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… …………….. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… …………….. A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………………… …………. B.RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN…………………………………………………….. BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… …………… A.PENGERTIAN KETERAMPILAN MOTORIK………………………………………….. B.CIRI-CIRI KETERAMPILAN MOTORIK………………………………………………….
  • 4. C.USIA MENCAPAI TINGKAT MOTORIK……………………………………………….. D.USAHA MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK……………….. BAB III PENUTUP………………………………………………………………………… ………….. A.KESIMPULAN………………………………………………………………… …………………….. B.SARAN…………………………………………………………………………… ……………………… BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN
  • 5. A.Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, berketrampilan motorik memegang peranan yang sangat pokok. Seorang anak kecil sudah harus menguasai berbagai ketrampilan motorik, seperti mengenakan pakaian sendiri, mempergunakan alat-alat makan, mengucapkan bunyi-bunyi yang berarti, sehingga dapat berkomunikasi dengan saudara-saudara dan lain sebagainya. Pada waktu masuk SD anak memperoleh ketrampilan-ketrampilan baru, sepertu menulis dengan memegang alat tulis dan membuat gambar-gambar; ketrampilan-ketrampilan ini menjadi bekal dalam perkembangan kognitifnya. Sewaktu anak di Sekolah Menengah, dia masih mendapat pelajaran mengembangkan ketrampilan motorik, seperti berolah raga. Banyak pula tersedia kursus-kursus yang mengajarkan berbagai ketrampilan motorik seperti engendarai mobil, mengetik, menjahit. Demikian pula dengan sikap, orang yang bersikap tertentu cendrung menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu, berguna atau berharga atau tidak baginya. Bila obyek dinilai “baik untuk saya”, dia mempunyai sikap positif; bila obyek dinilai “jelek untuk saya”, dia mempunyai sikap negatif. Sikap merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap jelas, mampu untuk memilih secara tegas diantara berbagai kemungkinan. Dalam sikap dapat dibedakan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Mengambil sikap, bertahan dalam sikap tertentu atau berubah sikap, semuanya memagang peranan penting dalam kehidupan manusia dan merupakan sumber energi mental. B. Rumusan masalah
  • 6. 1. Pengertian keterampilan motorik 2. Apa saja ciri-ciri keterampilan motorik 3. Usia mencapai tingkat motorik 4. Usaha untuk mengembangkan keterampilan motorik Tujuan 1. Mengetahui pengertian keterampilan motorik 2. Mengetahui ciri-ciri keterampilan motorik 3. Mengetahui usia mencapai tingkat motorik 4. Mengetahui usaha mengembangkan keterampilan motorik
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian keterampilan motorik Ketrampilan motorik merupakan suatu ketrampilan dalam melakukan/ melaksanakan (execute) yang menunjukkan suatu susunan ketrampilan yang tinggi dalam arti perbuatan yang dimiliki siswa secara spesifik, lancar dan efisien seperti menyetir mobil, naik sepeda. Adanya ketrampilan motrik ini menuntut kemampuan untuk merangkaikan sejumlah gerak gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan dan mengapa dilakukan. Belajar keterampilan motorik ini mengutamakan gerakan-gerakan otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh, namum diperlukan peralatan melalui alat-alat indera dan pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengetahuan dan pemahaman. karena kompleksitas ini, belajar ketrampilan motorik oleh sejumlah ahli psikologi belajar disebut perseptual motor skill atau psychomotor skill B. Ciri-Ciri Ketrampilan Motorik ` Dalam teori perkembangan anak, ketrampilan motorik berkoordinasi dengan otak sehingga sangat mempengaruhi kognitif (berpikir). Contoh , apabila mereka terampil menggambar, menggunting atau menempel, maka gerakan-gerakan halus ini nantinya akan membantu ank lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan tulisannya tak beraturan merupakan akibat kemampuan motorik halusnya tidak terlatih dengan baik sejak kecil. Di usia prasekolah, gerakan tangan anak (handstroke) sudah pada taraf mem-buat pola (pattern making). Ini tingkat paling sulit karena anak harus membuat ba-ngun/bentuk sendiri. Jadi, betul-betul dituntut hanya mengandalkan imajinasinya. Misal, menggambar bebas, mencipta mobil balap dari lego atau membangun rumah dari balok-balok aneka warna. Di sini anak dihadapkan pada pilihan kompleks semi- sal
  • 8. penggunaan warna dan bidang-bidang geometris. Kemudian, anak diharapkan bisa mengomunikasikan hasil ciptaannya. Meski awalnya mungkin belum berstruk- tur atau terpola rapi, minimal anak sudah mencoba kemampuan bahasanya dengan mengomunikasikan hasil imajinasinya pada orang lain. Dengan demikian, dalam patern making, anak bukan hanya dilatih keterampil-an motorik halusnya, melainkan juga struktur kognitif dan perkembangan bahasanya. Saat ia membangun rumah dari balok-balok aneka warna, misal, struktur kognitifnya bisa dilihat dari caranya memadukan warna, menyesuaikan bentuk antara kanan dan kiri, dan lainnya. Di sini ia belajar melihat segala sesuatu secara berstruktur, bahkan apa pun yang kelihatannya abstrak. Sedangkan pada keterampilan motorik kasar, anak usia prasekolah sudah mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, memanjat, naik-turun tangga, melempar bola, bahkan melakukan dua gerakan sekaligus seperti melompat sambil melempar bola. Ciri khas dari keterampilan motorik ialah otomatisme, yaitu rangkaian gerak-gerik berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa diikuti urutan gerak-gerik tertentu. C. Usia-Usia Mencapai Tingkat Motorik Perkembangan motorik pada usia (0-4 TAHUN) ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak terus melaku-kan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permain-an. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olah-raga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Beberapa perkembangan motorik (kasar maupun halus) selama periode ini, antara lain :
  • 9. a). Anak Usia 5 Tahun Mampu melompat dan menari Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan Dapat menghitung jari – jarinya Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya Mampu membedakan besar dan kecil b). Anak Usia 6 Tahun Ketangkasan meningkat Melompat tali Bermain sepeda Mengetahui kanan dan kiri Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar c). Anak Usia 7 Tahun Mulai membaca dengan lancar Cemas terhadap kegagalan  Peningkatan minat pada bidang spiritual Kadang Malu atau sedih d). Anak Usia 8 – 9 Tahun  Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat  Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
  • 10. Ketrampilan lebih individual Ingin terlibat dalam sesuatu Menyukai kelompok dan mode Mencari teman secara aktif. e). Anak Usia 10 – 12 Tahun Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubungan dengan pubertas mulai tampak Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri , dll. Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain  Mulai tertarik dengan lawan jenis. D. Usaha-Usaha Mengembangkan Ketrampilan Motorik Orang yang memiliki suatu keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak- gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Ketrampilan semacam ini disebut motorik, karena otot, urat, dan persendian terlibat secara langsung, sehngga keterampilan sungguh- sungguh berakar dalam kejasmanian. Belajar ketrampilan motorik menuntut kemampuan untuk merangkainkan sejumlah gerak-gerik jasmani, sampai menjadi suatu keseluruhan yang dilakukan dengan gencar dan luwes, tanpa perlu memikirkan lagi secara mendetail apa yang dilakukan dan mengapa dilakukan begini-begitu. Walaupun belajar ketrampilan motorik mengutamakan gerakan-gerakan otot-otot, urat-urat dan persendian dalam tubuh, namun diperlukan pengamatan melalui alat-alat indra dan pengolahan secara kognitif yang melibatkan pengatahuan dan pemahaman.
  • 11. Dalam belajar ketrampilan motorik, gerakan jasmani, persepsi, konsep dan kaidah, pengetahuan, bahkan sikap, semuanya memegang peranan, namun pengaturan gerakan- gerakan jasmani dan koordinasi antara gerakan pada berbagai anggota badan, memegang peranan utama dan menjadikan jalur belajar ini sebagai suatu proses belajar tersendiri. Oleh karena itu jalur belajar ketrampilan motorik bukanlah jalur belajar kemahiran intelektual, belajar sikap atau belajar informasi verval, meskipun mendapat dukungan dari hasil-hasil yang diperoleh dalam belajar bidang-bidang itu. Sifat khas dari belajar ketrampilan motorik adalah latihan, hal ini memegang peranan pokok untuk mendarah-dagingkan ketrampilan yang sedang dipelajari. Tanpa latihan orang tidak mungkin menguasai ketrampilannya sampai menjadi milik jasmani, karena berlatih itu membutuhkan waktu. Suatu konsep dapat ditangkap dalam waktu singkat, tapi tidak berlaku dalam ketrampilan motorik. Selain latihan, perlu juga dikuasai prosedur gerak-gerik yang harus diikuti dan prosedur koordinasi antara anggota-anggota badan. Prosedur ini menjadi semacam “program mental”. Mempelajari prosedur dikenal dengan istilah “fase kongitif” dan proses latihan dikenal dengan istilah “fase fiksasi”. Suatu ketrampilan motorik terdiri atas sejumlah komponen yang merupakan subketrampilan-subketrampilan atau ketrampilan bagian. subketrampilan-sub-ketrampilan itu harus dikuasai, karena merupakan bagian inti dalam keseluruhan ketrampilan. Subketrampilan itukemudian dilatih tersendiri, kemudian dihubungkan satu sama lain, sehingga sambil berlatih keseluruhan rangkaian gerak-gerik dan terkoordinasi. Latihan- latihan itu sebaiknya disebarkan dan tidak dilakukan secara terus-menerus tanpa berhenti- henti. Hal ini penting untuk mendapatkan umpan balik, demi memungkinkan penyempurnaan, baik dalam pengaturan waktu maupun dalam peningkatan keluwesan serta kegencarannya. Umpan balik ini dapat berupa intrinsik maupun ekstrinsik. Umpan balik intrinsik berbentuk konfirmasi dari otot-otot, urat dan persendian apakah sudah tepat atau belum, seolah-olah terdapat program motorik, yang tertanam dalam kejasmanian seseorang yang mengadakan kontrol terhadap keseluruhan rangkaian gerak-gerik. Umpan balik ekstrinsik berbentuk konfirmasi dari lingkungan, apakah rangkaian gerak-gerik sudah tepat atau belum, misalnya suatu latihan yang diberikan oleh instruktur.
  • 12. Sedangkan menurut konsep Bloom menjelaskan bahwa terdapat pemilahan dalam aspek ketrampilan motorik (Ranah Psikomotorik) sebagai berikut: a) Persepsi : mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing- masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara rangsangan- rangsangan yang ada. b) Kesiapan : mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.c) Gerakan terbimbing : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota tubuh, meurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. d) Gerakan yang terbiasa : mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak- gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakkan anggota-anggota tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat, seperti dalam menggerakkan kaki, lengan dan tangan secara terkoordinir. e) Gerakan yang komplek : mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutandan menggabungkan beberapa subketrampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur. f) Penyesuaian pola gerakan : mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku. Kemampuan ini dinyatakan dalam menunjukkan suatu taraf ketrampilan yang telah mencapai kemahiran
  • 13. g) Kreativitas : mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya orang-orang yang berketrampilan tinggi dan berani berfikir kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini. Dari uraian tersebut di atas, nampak peranan dan wujud dari beberapa fase dalam belajar ketrampilan motorik yaitu : 1) Fase motivasi : sangat berperanan, lebih-lebih bila ketrampilan yang dipelajari membutuhkan usaha kontinyu dan banyak waktu latihan. 2) Fase konsentrasi : berperan dalam belajar ketrampilan yang menuntut pengamat- an terhadap lingkungan untuk menentukan posisi badan dan memperkirakan jarak 3) Fase pengolahan : mempelajari prosedur yang harus diikuti dan melatih diri, baik subketrampilan maupun keseluruhan rangkaian gerak-gerik, disertai koordi- nasi. Fase ini memegang peranan pokok. 4) Fase menggali : menggali program mental yang tersimpan dalam ingatan jangka waktu lama, dan program mental ini langsung menjadi masukan bagi fase prestasi dan tidak disalurkan melalui ingatan jangka waktu singkat. 5) Fase umpan balik : konfirmasi mengambil wujud umpan balik intrinsik atau eks- trinsik, yang berperan dalam penyempurnaan ketrampilan sampai semuanya ber- jalan otomatis.
  • 14. BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Dari pembahasan makalah di atas maka dapat di simpulkan bahwa ketrampilan motorik sangat berpengaruh pada pembentukan karakter individu. Pengaruh tersebut bisa berarti atau tidak, menguntungkan atau merugikan bergantung atas kepiawaian keterampilan mempertahankan dirinya sendiri. Sebenarnya posisi pembentukan karaktert berimbang kedudukannya dengan keterampilan motorik yang ada di dalam masyarakat, hanya kadang kadang ada kepentingan tertentu yang menggoyahkan kedudukan tersebut. B.SARAN Adapun dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan kata dan kalimat mohon sekiranya teman dan terutama dosen pembimbing kami untuk mengoreksi dan memberikan saran maupun kritikan yang bersifat membangun agar kedepannya penyusunan makalah nanti dapat berjalan dengan baik dan benar.
  • 15. BAB IV DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Asmiyanto, Taufik. 2008. Menggagas Pembelajaran Aktif, http://Bloom Internet.htm Bloom, Gardner, and Gagne, 2008. How learning occuors in the classroom, Geneva Baker, Nothern Arizona University. http://Baker Theorist Paper.htm Examination Project, 2008. A constructivist learning event following Gagne’s steps of instructional design. http://counstructivist-Gagne1.htm Matt Jarvis. 2007. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media & Nuansa Roestiyah. 1989. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakart: Bina Aksara. Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori Belajar, http://Bloom Internet. W. S Wingkel, 2005. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia Wikipedia Bahasa Indonesia, 2008. Taksonomi Bloom. http://Bloom Internet.