SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Kelompok 8 :
Esterlina Yessyindah
Jufridho Akhyar
Penny Charity LR
Veemona Esther
Andaikan 𝐷 adalah suatu daerah integral. Misalkan
𝑓 𝑥 ∈ 𝐷 𝑥 dengan 𝑓 𝑥 ≠ 0 atau 𝑓 𝑥 bukan satuan di
𝐷 𝑥 . Polinomial 𝑓 𝑥 dikatakan tak tereduksi atas 𝐷 jika
bilamana 𝑓 𝑥 dinyatakan sebagai hasil kali 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 dengan
𝑔 𝑥 , ℎ 𝑥 ∈ 𝐷 𝑥 , maka 𝒈 𝒙 atau 𝒉 𝒙 adalah satuan
di 𝐷 𝑥 yang tidak tak tereduksi atas 𝐷 dikatakan tereduksi atas 𝐷
perhatikan bahwa kasus 𝐷 adalah suatu lapangan, maka unsur satuan di 𝐷 𝑥
adalah unsur-unsur tak nol yang berada di 𝐷. Sehingga suatu polinomial tak
konstan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 dengan 𝐹 adalah suatu lapangan dikatakan tak
tereduksi atas 𝐹 jika dan hanya jika 𝑓 𝑥 tidak dapat dinyatakan sebagai hasil
kali dua polinomial di 𝐹 𝑥 dengan derajat yang lebih rendah. Kedua,
perhatikan bahwa definisi di atas menyatakan konsep tak tereduksi atas suatu
darah integral 𝐷 atau atas suatu lapangan 𝐹. Sehingga suatu polinomial
mungkin saja tak tereduksi atas satu daerah integral tertentu, tetapi tereduksi
atas suatu daerah integral yang lain,
Polinomial 𝑓 𝑥 = 3𝑥2
+ 6 adalah tak tereduksi atas lapangan
bilangan rasional 𝑄, tetapi tereduksi atas daerah 𝑍. Perhatikan bahwa
jika 𝑓 𝑥 = 3𝑥2
+ 6 dituliskan dalam bentuk 𝑓 𝑥 =
𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 , maka salah satu 𝑔 𝑥 atau ℎ 𝑥 merupakan unsur
satuan di 𝑄 𝑥 , yang berarti 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑄.
Sebaliknya pada gelanggang polinomial 𝑍 𝑥 , 𝑓 𝑥 = 3𝑥2
+
6 = 3 𝑥2
+ 2 . Karena 3 ∋ 𝑍 𝑥 , maka 𝑓 𝑥 tereduksi di
𝑍 𝑥 .
Polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥2 − 2 tak tereduksi atas lapangan 𝑄 tetapi tereduksi
atas lapangan 𝑅. Dalam gelanggang polinomial 𝑄 𝑥 , maka 𝑓 𝑥 =
𝑥2 − 2 tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥
dengan 𝑔 𝑥 dan ℎ 𝑥 berderajat rendah dari 𝑓 𝑥 . Sehingga 𝑓 𝑥 tak
tereduksi atas 𝑄. Tetapi dalam gelanggang polinomial 𝑅 𝑥 , polinomial
𝑓 𝑥 = 𝑥2 − 2 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥 + 2 𝑥 −
Andaikan 𝐹 adalah suatu lapangan dan misalkan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 adalah suatu
polinomial berderajat 2 atau 3. 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝐹 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥)
mempunyai akar di 𝐹.
Bukti :
Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 adalah suatu polinomial tereduksi berderajat 2 atau 3. Bila
dinyatakan sebagai𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 , maka salah satu dari polinomial 𝑔 𝑥
atau ℎ 𝑥 mestilah berderajat 1. Tanpa kehilangan keumuman, pembuktian misalkan
𝒈 𝒙 = 𝒂𝒙 + 𝒃, 𝒃 ∈ 𝑭 adalah polinomial berderajat 1. Maka 𝑥 =
−𝑏𝑎−1 adalah akar dari 𝑔(𝑥).
Akibatnya, 𝑓 −𝑏𝑎−1 = 𝑔 −𝑏𝑎−1 ℎ −𝑏𝑎−1 =
0. ℎ −𝑏𝑎−1
= 0. Yakni 𝑓 𝑥 mempunyai akar di 𝐹.
Andaikan sebaliknya 𝑓 𝑥 mempunyai akar di 𝐹. Misalkan 𝑎 ∈ 𝐹 adalah
akar dari 𝑓 𝑥 , maka menurut Akibat yaitu Andaikan 𝐹 adalah suatu
lapangan, dan misalkan 𝛼 𝜖 𝐹 dan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 . Unsur a adalah
pembuat nol dari 𝑓 𝑥 jika dan hanya jika 𝑥 − 𝑎 adalah factor dari
𝑓 𝑥 . 𝑓 𝑥 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥 − 𝑎 ℎ 𝑥 . Jadi
𝑓 𝑥 adalah polinomial tereduksi atas 𝐹.
Perhatikan polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥3
+ 3𝑥 + 1 ∈ 𝑍5 𝑥 . Maka
𝑓 0 = 1, 𝑓 1 = 4, 𝑓 2 = 3,
𝑓 3 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑓 4 = 3
Sehingga 𝑓 𝑥 tidak mempunyai akar di 𝑍5. Menurut Teorema 5.3.4 𝑓 𝑥 tak
tereduksi atas 𝑍5. Sebaliknya polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥3
+ 3𝑥 + 1 adalah
tereduksi atas 𝑍5, karena 𝑓 1 = 0. Sehingga 𝑓 𝑥 dapat dinyatakan sebagai
𝑓 𝑥 = 𝑥 − 1 ℎ 𝑥 = 𝑥 + 4 ℎ 𝑥 . Dengan menggunakan
pembagian panjang diperoleh 𝑥3
+ 3𝑥 + 1 = 𝑥 + 4 𝑥2
+ 𝑥 + 4 .
Berikut ini kita akan mendiskusikan kriteria-kriteria polinomial tereduksi atas
gelanggang bilangan bulat 𝑍.
Andaikan 𝑓 𝑥 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥2
+ ⋯ + 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
adalah
suatu polinomial di 𝑍[𝑥].
Isi dari 𝑓(𝑥) didefenisikan sebagai pembagi persekutuan terbesar
dari 𝑎0, 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎 𝑛. Suatu polinomial 𝑓(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥]
dikatakan primitip jika isi dari 𝑓(𝑥) adalah 1.
Isi dari polinomial 𝑓 𝑥 = 6 + 4𝑥 + 10𝑥2
+
18𝑥6
adalah 2, karena pembagi persekutuan terbesar
dari 6,4,10,18 adalah 2. Sementara isi dari polinomial
𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 9𝑥3
+ 4𝑥5
adalah 1. Sehingga
𝑔(𝑥) adalah primitip.
Bila 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥] adalah polinomial
primitip, maka 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) adalah primitip.
Kita akan membuktikan lemma ini dengan menggunakan kontradiksi. Andaikan 𝑓(𝑥) dan
𝑔(𝑥) adalah polinomial primitip dan misalkan 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) adalah bukan primitip.
Misalkan 𝑝 adalah suatu prima yang membagi isi 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥). Misalkan 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥),
dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) masing-masing adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) dan
𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) dengan koefisien merupakan sisa hasil bagi koefisien, 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) dan
𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) dengan 𝑝. Jadi, 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) ∈ 𝑍 𝑝[𝑥]. Selanjutnya
perhatikan bahwa 𝑓(𝑥), 𝑔 𝑥 = 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥). karena 𝑝 membagi isi dari
𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥), maka semua koefisien 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) adalah kelipatan dari 𝑝. Hal ini
berakibat bahwa 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) = 0 yang mengakibatkan 𝑓(𝑥) = 0 atau 𝑔(𝑥) = 0.
Hal ini berarti bahwa isi dari 𝑓(𝑥) atau isi dari 𝑔(𝑥) adalah primitip. Jadi, 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥)
adalah primitip.
Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑥 . Jika 𝑓 𝑥 tereduksi
atas 𝑄, maka 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝑍.
Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑥 . Misalkan 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 , h 𝑥 ∈ 𝑄 𝑥 . tanpa
kehilangan keumuman pembuktian kita dapat mengasumsikan bahwa 𝑓(𝑥) adalah primitip. Jika 𝑓 𝑥
tidak primitip, maka kita dapat membagi koefisien dari 𝑓 𝑥 dan 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan isi dari 𝑓 𝑥 .
Misalkan 𝒎 adalah kelipatan persekutuan terkecil dari semua penyebut koefisien dari 𝑔(𝑥) dan 𝑛
adalah kelipatan persekutuan terkecil dari semua penyebut koefisien dari ℎ(𝑥). Maka
𝑚𝑔 𝑥 𝑛ℎ 𝑥 = 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍[𝑥]. Misalkan 𝑟 dan 𝑠 masing-masing isi dari
𝑚𝑔 𝑥 dan 𝑛ℎ 𝑥 . Maka 𝑚𝑔 𝑥 = 𝑟𝑔1(𝑥) dan 𝑛ℎ 𝑥 = 𝑠h1(𝑥) dengan
𝑔1(𝑥) h1(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥], dan 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 = 𝑟𝑠𝑔1 𝑥 h1 𝑥 . karena 𝑓(𝑥) adalah primitip,
maka isi dari 𝑓(𝑥) adalah 1. Hal ini berakibat bahwa isi dari 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 adalah 𝑚𝑛. selanjutnya
perhatikan bahwa karena 𝑟 dan 𝑠 masing-masing adalah isi dari 𝑔(𝑥) dan h(x), maka 𝑔1(𝑥) dan
h1(𝑥) adalah primitip. Lemma 5.3.8 menjamin bahwa 𝑔1(𝑥) dan h1(𝑥) adalah primitip, dan
akibatnya isi dari 𝑟𝑠𝑔1 𝑥 h1 𝑥 adalah primitip. Jadi, 𝑟𝑠 = 𝑚𝑛 dan 𝑓 𝑥 =
𝑔1 𝑥 h1 𝑥 , yakni 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝑍.
Andaikan 𝑝 adalah suatu bilangan prima dan misalkan 𝑓 𝑥 ∈
𝑍[𝑥] adalah suatu polinomial berderajat paling sedikit 1. Misalkan
𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑝[𝑥] adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑓 𝑥
dengan mereduksi koefisien 𝑓 𝑥 modulo 𝑝. Jika 𝑓 𝑥 tak
tereduksi atas 𝑍 𝑝 dan 𝑓 𝑥 derajat sama dengan derajat 𝑓 𝑥 ,
maka 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑄.
Kita buktikan teorema ini dengan menggunakan kontradiksi. Andaikan 𝑓 𝑥 adalah
tereduksi atas 𝑄. Maka menurut teorema 2 𝑓 𝑥 juga tereduksi atas 𝑍. Sehingga 𝑓 𝑥
dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 h 𝑥 ∈ 𝑍[𝑥] serta
derajat 𝑔 𝑥 , h 𝑥 lebih kecil dari derajat 𝑓 𝑥 . misalkan 𝑔 𝑥 dan ℎ(𝑥)
masing-masing adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) dengan mereduksi
koefisien ke modulo 𝑝. Hal ini berakibatkan 𝑓 𝑥 = 𝑔(𝑥) h(x). Perhatikan bahwa
derajat dari 𝑔(𝑥) lebih kecil atau sama dengan derajat dari 𝑔(𝑥), demikian juga halnya
hubungan antara derajat h(x) dengan ℎ(𝑥). Karena derajat 𝑓 𝑥 sama dengan derajat
𝑓(𝑥), maka derajat 𝑔(𝑥) , h(x) lebih kecil dari derajat 𝑓 𝑥 . Tetapi hal ini berarti
𝑓 𝑥 adalah tereduksi atas 𝑍 𝑝. Jadi 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑄.
Perhatikan polinomial
𝑓(𝑥) = 5𝑥3
+ 4𝑥2
+ 3𝑥 + 2 ∈ 𝑍 [𝑥].
Kita akan memperlihatkan bahwa bahwa 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑄. Menurut
Teorema 3, kita cukup mencari suatu bilangan prima 𝑝 sehingga 𝑓(𝑥) tak tereduksi
atas 𝑍 𝑝 . Bila 𝑝 = 2, maka 𝑓 𝑥 = 𝑥3 + 𝑥. Tetapi 𝑓(0) = 0 dan
𝑓(1) = 0, sehingga 𝑓(𝑥) tereduksi atas 𝑍2 . Akibatnya kita tidak dapat
menggunakan teorema 3. Sekarang kita tinjau untuk 𝑝 = 3. Maka 𝑓(𝑥) =
2𝑥3
+ 𝑥2
+ 2 dan derajat 𝑓(𝑥) sama dengan derajat 𝑓(𝑥). Karena
𝑓(0) = 2, 𝑓(1) = 2, dan 𝑓(2) = 1, 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑍3.
Akibatnya 𝑓(𝑥) = 5𝑥3
+ 4𝑥2
+ 3𝑥 + 2 tak tereduksi atas 𝑄.
Andaikan 𝑓(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + . . . + 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛
∈
𝑍 [𝑥] dan misalkan 𝑝 adalah suatu bilangan prima. Bila 𝑝 tidak
membagi 𝑎 𝑛 , 𝑝 membagi 𝑎1 , dan 𝑝 tidak membagi 𝑎0 , maka
𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑄.
Menurut Teorema 2 cukup diperlihatkan bahwa 𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑍 . Andaikan sebaliknya
bahwa 𝑓(𝑥) tereduksi untuk atas 𝑍, kita berharap akan memperoleh suatu kontradiksi. Misalkan
𝑓(𝑥) = 𝑏(𝑥)𝑐(𝑥) = (𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + . . . + 𝑏 𝑟 𝑥 𝑟
)(𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + . . . + 𝑐 𝑠 𝑥 𝑠
)
dengan 𝑏(𝑥), 𝑐(𝑥) ∈ 𝑍 [𝑥] dan 𝑟, 𝑠 < 𝑛. Karena 𝑝 membagi 𝑎0= 𝑏0 𝑐0 dan 𝑝2
tidak
membagi 𝑎0= 𝑏0 𝑐0 , maka 𝑝 membagi salah satu dari 𝑏0 atau 𝑐0 tetapi tidak membagi keduanya.
Tanpa kehilangan keumuman pembuktian misalnya 𝑝 membagi 𝑏0 tetapi 𝑝 tidak membagi 𝑐0.
Selanjutnya, karena 𝑝 tidak membagi 𝑎 𝑛 = 𝑏 𝑟 𝑐 𝑠, maka 𝑝 tidak membagi 𝑏 𝑟 dan 𝑝 juga tidak
membagi 𝑐 𝑠. Hal ini berakibat terdapat suatu bilangan bulat positif terkecil 𝑡 < 𝑛, sehingga 𝑝 tidak
membagi 𝑏𝑡 . Sekarang kita perhatikan koefisien 𝑎 𝑡 dari 𝑓(𝑥), dengan
𝑎 𝑡 = 𝑏0 𝑐𝑡−1 + ⋯ + 𝑏𝑡 𝑐0
Karena proses pemilihan 𝑡 < 𝑛, maka 𝑝 membagi 𝑎 𝑡 dan 𝑝 membagi 𝑏𝑖 dengan 𝑖 < 𝑡. Hal ini
berakibat bahwa 𝑝 tidak membagi 𝑏𝑡 dan 𝑝 tidak membagi 𝑐0. Sehingga 𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi
atas 𝑍.
Bila 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka polinomial siklotomik
Φp (x) =
𝑥 𝑝−1
𝑥 −1
= 𝑥 𝑝−1
+ 𝑥 𝑝−2
+ ... + 1
Adalah tak tereduksi atas lapangan bilangan rasional 𝑄
Untuk memperlihatkan hal di atas, perhatikan polinomial
𝛷𝑝 𝑥 + 1 =
(𝑥 + 1) 𝑝
−1
𝑥 + 1 − 1
=
(𝑥 + 1) 𝑝
−1
𝑥
atau
𝛷𝑝 𝑥 + 1 = 𝑥 𝑝−1 +
𝑝
1
𝑥 𝑝−2 +
𝑝
𝑝 − 2
𝑥 + 𝑝
Untuk bilangan prima p, kriteria Einstein dipenuhi oleh polinomial 𝛷𝑝 (𝑥 + 1).
Sehingga 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) adalah tak tereduksi atas 𝑄.
Selanjutnya, bila 𝛷𝑝 (𝑥) adalah tereduksi atas 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥), yakni
𝛷𝑝 (𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥), maka 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) = 𝑓(𝑥 + 1)𝑔(𝑥 +
1) bertentangan dengan kenyataan bahwa 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) adalah tak tereduksi. Jadi
polinomial 𝛷𝑝 (𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑄.
Polinomial Tereduksi dan Tak Tereduksi

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupSholiha Nurwulan
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiNia Matus
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grupchikarahayu
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARNailul Hasibuan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2unesa
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi ParameterDian Arisona
 

What's hot (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Ring
RingRing
Ring
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan GrupVD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
VD-108 klmpk 5: Operasi Biner dan Grup
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABARPEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
PEMETAAN STRUKTUR ALJABAR
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 

Viewers also liked

Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRFisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRAdinda Gifary
 
Cfess- Legislação e Resoluções sobre o Trabalho do/a Assistente Social
Cfess- Legislação e Resoluções  sobre o Trabalho do/a  Assistente SocialCfess- Legislação e Resoluções  sobre o Trabalho do/a  Assistente Social
Cfess- Legislação e Resoluções sobre o Trabalho do/a Assistente SocialRosane Domingues
 
Adam Phillip - Men's Clothing
Adam Phillip - Men's ClothingAdam Phillip - Men's Clothing
Adam Phillip - Men's ClothingSanjay Khandal
 
Institución Educativa concentración de desarrollo rural
 Institución Educativa concentración de desarrollo rural  Institución Educativa concentración de desarrollo rural
Institución Educativa concentración de desarrollo rural jenny Baez
 
Gia long villas mini 0915405231
Gia long villas mini 0915405231Gia long villas mini 0915405231
Gia long villas mini 0915405231Dat Nam RiverSide
 
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de NiceMASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice83SCOTCH
 
Media assignment 53 (draft 4)
Media assignment 53 (draft 4)Media assignment 53 (draft 4)
Media assignment 53 (draft 4)twbsMediaGroup5
 

Viewers also liked (14)

Nrf 237-pemex-2009
Nrf 237-pemex-2009Nrf 237-pemex-2009
Nrf 237-pemex-2009
 
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRFisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
 
Cfess- Legislação e Resoluções sobre o Trabalho do/a Assistente Social
Cfess- Legislação e Resoluções  sobre o Trabalho do/a  Assistente SocialCfess- Legislação e Resoluções  sobre o Trabalho do/a  Assistente Social
Cfess- Legislação e Resoluções sobre o Trabalho do/a Assistente Social
 
Asia diapositivas
Asia   diapositivasAsia   diapositivas
Asia diapositivas
 
Scuola comunicazione sanita
Scuola comunicazione sanitaScuola comunicazione sanita
Scuola comunicazione sanita
 
Adam Phillip - Men's Clothing
Adam Phillip - Men's ClothingAdam Phillip - Men's Clothing
Adam Phillip - Men's Clothing
 
Achilles
AchillesAchilles
Achilles
 
Institución Educativa concentración de desarrollo rural
 Institución Educativa concentración de desarrollo rural  Institución Educativa concentración de desarrollo rural
Institución Educativa concentración de desarrollo rural
 
Muncie Fiscal Situation
Muncie Fiscal SituationMuncie Fiscal Situation
Muncie Fiscal Situation
 
Gia long villas mini 0915405231
Gia long villas mini 0915405231Gia long villas mini 0915405231
Gia long villas mini 0915405231
 
Shooting schedule
Shooting scheduleShooting schedule
Shooting schedule
 
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de NiceMASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice
MASTERCLASS polypose nasosinusienne Assises ORl de Nice
 
1. aminoácidos y proteínas 2015
1. aminoácidos y proteínas 20151. aminoácidos y proteínas 2015
1. aminoácidos y proteínas 2015
 
Media assignment 53 (draft 4)
Media assignment 53 (draft 4)Media assignment 53 (draft 4)
Media assignment 53 (draft 4)
 

Similar to Polinomial Tereduksi dan Tak Tereduksi

PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORtrisno direction
 
Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4HapizahFKIP
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
 
Kelompok 4 orde penghampiran
Kelompok 4 orde penghampiranKelompok 4 orde penghampiran
Kelompok 4 orde penghampiraneka gustina
 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxThomiAzZarowi
 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)FarHan102
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaHeni Widayani
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiVanny Febian
 
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdfMaulanaSahban1
 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxyulan20
 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxSaddamHusain440750
 

Similar to Polinomial Tereduksi dan Tak Tereduksi (20)

Fungsi transenden
Fungsi transendenFungsi transenden
Fungsi transenden
 
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTORPPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
PPT TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR
 
Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4Ppt materi kpb bab 4
Ppt materi kpb bab 4
 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
 
Catatan Regresi linier
Catatan Regresi linierCatatan Regresi linier
Catatan Regresi linier
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Kelompok 4 orde penghampiran
Kelompok 4 orde penghampiranKelompok 4 orde penghampiran
Kelompok 4 orde penghampiran
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 
Subsemigrup - Copy.pptx
Subsemigrup - Copy.pptxSubsemigrup - Copy.pptx
Subsemigrup - Copy.pptx
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsi
 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
 
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata CauchyTeorema Nilai Rata-Rata Cauchy
Teorema Nilai Rata-Rata Cauchy
 
Word
WordWord
Word
 
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf
220307 Catatan Perkuliahan Aljabar I Kelas B Pert 10.pdf
 
kalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptxkalkulusqu.pptx
kalkulusqu.pptx
 
analisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptxanalisa kompleks kelompok 1.pptx
analisa kompleks kelompok 1.pptx
 

Polinomial Tereduksi dan Tak Tereduksi

  • 1. Kelompok 8 : Esterlina Yessyindah Jufridho Akhyar Penny Charity LR Veemona Esther
  • 2. Andaikan 𝐷 adalah suatu daerah integral. Misalkan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐷 𝑥 dengan 𝑓 𝑥 ≠ 0 atau 𝑓 𝑥 bukan satuan di 𝐷 𝑥 . Polinomial 𝑓 𝑥 dikatakan tak tereduksi atas 𝐷 jika bilamana 𝑓 𝑥 dinyatakan sebagai hasil kali 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 , ℎ 𝑥 ∈ 𝐷 𝑥 , maka 𝒈 𝒙 atau 𝒉 𝒙 adalah satuan di 𝐷 𝑥 yang tidak tak tereduksi atas 𝐷 dikatakan tereduksi atas 𝐷
  • 3. perhatikan bahwa kasus 𝐷 adalah suatu lapangan, maka unsur satuan di 𝐷 𝑥 adalah unsur-unsur tak nol yang berada di 𝐷. Sehingga suatu polinomial tak konstan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 dengan 𝐹 adalah suatu lapangan dikatakan tak tereduksi atas 𝐹 jika dan hanya jika 𝑓 𝑥 tidak dapat dinyatakan sebagai hasil kali dua polinomial di 𝐹 𝑥 dengan derajat yang lebih rendah. Kedua, perhatikan bahwa definisi di atas menyatakan konsep tak tereduksi atas suatu darah integral 𝐷 atau atas suatu lapangan 𝐹. Sehingga suatu polinomial mungkin saja tak tereduksi atas satu daerah integral tertentu, tetapi tereduksi atas suatu daerah integral yang lain,
  • 4. Polinomial 𝑓 𝑥 = 3𝑥2 + 6 adalah tak tereduksi atas lapangan bilangan rasional 𝑄, tetapi tereduksi atas daerah 𝑍. Perhatikan bahwa jika 𝑓 𝑥 = 3𝑥2 + 6 dituliskan dalam bentuk 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 , maka salah satu 𝑔 𝑥 atau ℎ 𝑥 merupakan unsur satuan di 𝑄 𝑥 , yang berarti 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑄. Sebaliknya pada gelanggang polinomial 𝑍 𝑥 , 𝑓 𝑥 = 3𝑥2 + 6 = 3 𝑥2 + 2 . Karena 3 ∋ 𝑍 𝑥 , maka 𝑓 𝑥 tereduksi di 𝑍 𝑥 .
  • 5. Polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥2 − 2 tak tereduksi atas lapangan 𝑄 tetapi tereduksi atas lapangan 𝑅. Dalam gelanggang polinomial 𝑄 𝑥 , maka 𝑓 𝑥 = 𝑥2 − 2 tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 dan ℎ 𝑥 berderajat rendah dari 𝑓 𝑥 . Sehingga 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑄. Tetapi dalam gelanggang polinomial 𝑅 𝑥 , polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥2 − 2 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥 + 2 𝑥 −
  • 6. Andaikan 𝐹 adalah suatu lapangan dan misalkan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 adalah suatu polinomial berderajat 2 atau 3. 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝐹 jika dan hanya jika 𝑓(𝑥) mempunyai akar di 𝐹. Bukti : Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 adalah suatu polinomial tereduksi berderajat 2 atau 3. Bila dinyatakan sebagai𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 ℎ 𝑥 , maka salah satu dari polinomial 𝑔 𝑥 atau ℎ 𝑥 mestilah berderajat 1. Tanpa kehilangan keumuman, pembuktian misalkan 𝒈 𝒙 = 𝒂𝒙 + 𝒃, 𝒃 ∈ 𝑭 adalah polinomial berderajat 1. Maka 𝑥 = −𝑏𝑎−1 adalah akar dari 𝑔(𝑥).
  • 7. Akibatnya, 𝑓 −𝑏𝑎−1 = 𝑔 −𝑏𝑎−1 ℎ −𝑏𝑎−1 = 0. ℎ −𝑏𝑎−1 = 0. Yakni 𝑓 𝑥 mempunyai akar di 𝐹. Andaikan sebaliknya 𝑓 𝑥 mempunyai akar di 𝐹. Misalkan 𝑎 ∈ 𝐹 adalah akar dari 𝑓 𝑥 , maka menurut Akibat yaitu Andaikan 𝐹 adalah suatu lapangan, dan misalkan 𝛼 𝜖 𝐹 dan 𝑓 𝑥 ∈ 𝐹 𝑥 . Unsur a adalah pembuat nol dari 𝑓 𝑥 jika dan hanya jika 𝑥 − 𝑎 adalah factor dari 𝑓 𝑥 . 𝑓 𝑥 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥 − 𝑎 ℎ 𝑥 . Jadi 𝑓 𝑥 adalah polinomial tereduksi atas 𝐹.
  • 8. Perhatikan polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥3 + 3𝑥 + 1 ∈ 𝑍5 𝑥 . Maka 𝑓 0 = 1, 𝑓 1 = 4, 𝑓 2 = 3, 𝑓 3 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑓 4 = 3 Sehingga 𝑓 𝑥 tidak mempunyai akar di 𝑍5. Menurut Teorema 5.3.4 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑍5. Sebaliknya polinomial 𝑓 𝑥 = 𝑥3 + 3𝑥 + 1 adalah tereduksi atas 𝑍5, karena 𝑓 1 = 0. Sehingga 𝑓 𝑥 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑥 − 1 ℎ 𝑥 = 𝑥 + 4 ℎ 𝑥 . Dengan menggunakan pembagian panjang diperoleh 𝑥3 + 3𝑥 + 1 = 𝑥 + 4 𝑥2 + 𝑥 + 4 . Berikut ini kita akan mendiskusikan kriteria-kriteria polinomial tereduksi atas gelanggang bilangan bulat 𝑍.
  • 9. Andaikan 𝑓 𝑥 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 adalah suatu polinomial di 𝑍[𝑥]. Isi dari 𝑓(𝑥) didefenisikan sebagai pembagi persekutuan terbesar dari 𝑎0, 𝑎1, 𝑎2, … , 𝑎 𝑛. Suatu polinomial 𝑓(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥] dikatakan primitip jika isi dari 𝑓(𝑥) adalah 1.
  • 10. Isi dari polinomial 𝑓 𝑥 = 6 + 4𝑥 + 10𝑥2 + 18𝑥6 adalah 2, karena pembagi persekutuan terbesar dari 6,4,10,18 adalah 2. Sementara isi dari polinomial 𝑔 𝑥 = 3𝑥 + 9𝑥3 + 4𝑥5 adalah 1. Sehingga 𝑔(𝑥) adalah primitip.
  • 11. Bila 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥] adalah polinomial primitip, maka 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) adalah primitip.
  • 12. Kita akan membuktikan lemma ini dengan menggunakan kontradiksi. Andaikan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah polinomial primitip dan misalkan 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) adalah bukan primitip. Misalkan 𝑝 adalah suatu prima yang membagi isi 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥). Misalkan 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) masing-masing adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) dengan koefisien merupakan sisa hasil bagi koefisien, 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥) dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) dengan 𝑝. Jadi, 𝑓(𝑥), 𝑔(𝑥), dan 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) ∈ 𝑍 𝑝[𝑥]. Selanjutnya perhatikan bahwa 𝑓(𝑥), 𝑔 𝑥 = 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥). karena 𝑝 membagi isi dari 𝑓 𝑥 , 𝑔(𝑥), maka semua koefisien 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) adalah kelipatan dari 𝑝. Hal ini berakibat bahwa 𝑓 𝑥 𝑔(𝑥) = 0 yang mengakibatkan 𝑓(𝑥) = 0 atau 𝑔(𝑥) = 0. Hal ini berarti bahwa isi dari 𝑓(𝑥) atau isi dari 𝑔(𝑥) adalah primitip. Jadi, 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑥) adalah primitip.
  • 13. Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑥 . Jika 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝑄, maka 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝑍.
  • 14. Andaikan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑥 . Misalkan 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 , h 𝑥 ∈ 𝑄 𝑥 . tanpa kehilangan keumuman pembuktian kita dapat mengasumsikan bahwa 𝑓(𝑥) adalah primitip. Jika 𝑓 𝑥 tidak primitip, maka kita dapat membagi koefisien dari 𝑓 𝑥 dan 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan isi dari 𝑓 𝑥 . Misalkan 𝒎 adalah kelipatan persekutuan terkecil dari semua penyebut koefisien dari 𝑔(𝑥) dan 𝑛 adalah kelipatan persekutuan terkecil dari semua penyebut koefisien dari ℎ(𝑥). Maka 𝑚𝑔 𝑥 𝑛ℎ 𝑥 = 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍[𝑥]. Misalkan 𝑟 dan 𝑠 masing-masing isi dari 𝑚𝑔 𝑥 dan 𝑛ℎ 𝑥 . Maka 𝑚𝑔 𝑥 = 𝑟𝑔1(𝑥) dan 𝑛ℎ 𝑥 = 𝑠h1(𝑥) dengan 𝑔1(𝑥) h1(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥], dan 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 = 𝑟𝑠𝑔1 𝑥 h1 𝑥 . karena 𝑓(𝑥) adalah primitip, maka isi dari 𝑓(𝑥) adalah 1. Hal ini berakibat bahwa isi dari 𝑚𝑛 𝑓 𝑥 adalah 𝑚𝑛. selanjutnya perhatikan bahwa karena 𝑟 dan 𝑠 masing-masing adalah isi dari 𝑔(𝑥) dan h(x), maka 𝑔1(𝑥) dan h1(𝑥) adalah primitip. Lemma 5.3.8 menjamin bahwa 𝑔1(𝑥) dan h1(𝑥) adalah primitip, dan akibatnya isi dari 𝑟𝑠𝑔1 𝑥 h1 𝑥 adalah primitip. Jadi, 𝑟𝑠 = 𝑚𝑛 dan 𝑓 𝑥 = 𝑔1 𝑥 h1 𝑥 , yakni 𝑓 𝑥 tereduksi atas 𝑍.
  • 15. Andaikan 𝑝 adalah suatu bilangan prima dan misalkan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍[𝑥] adalah suatu polinomial berderajat paling sedikit 1. Misalkan 𝑓 𝑥 ∈ 𝑍 𝑝[𝑥] adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑓 𝑥 dengan mereduksi koefisien 𝑓 𝑥 modulo 𝑝. Jika 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑍 𝑝 dan 𝑓 𝑥 derajat sama dengan derajat 𝑓 𝑥 , maka 𝑓 𝑥 tak tereduksi atas 𝑄.
  • 16. Kita buktikan teorema ini dengan menggunakan kontradiksi. Andaikan 𝑓 𝑥 adalah tereduksi atas 𝑄. Maka menurut teorema 2 𝑓 𝑥 juga tereduksi atas 𝑍. Sehingga 𝑓 𝑥 dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑥 h 𝑥 dengan 𝑔 𝑥 h 𝑥 ∈ 𝑍[𝑥] serta derajat 𝑔 𝑥 , h 𝑥 lebih kecil dari derajat 𝑓 𝑥 . misalkan 𝑔 𝑥 dan ℎ(𝑥) masing-masing adalah polinomial yang diperoleh dari 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) dengan mereduksi koefisien ke modulo 𝑝. Hal ini berakibatkan 𝑓 𝑥 = 𝑔(𝑥) h(x). Perhatikan bahwa derajat dari 𝑔(𝑥) lebih kecil atau sama dengan derajat dari 𝑔(𝑥), demikian juga halnya hubungan antara derajat h(x) dengan ℎ(𝑥). Karena derajat 𝑓 𝑥 sama dengan derajat 𝑓(𝑥), maka derajat 𝑔(𝑥) , h(x) lebih kecil dari derajat 𝑓 𝑥 . Tetapi hal ini berarti 𝑓 𝑥 adalah tereduksi atas 𝑍 𝑝. Jadi 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑄.
  • 17. Perhatikan polinomial 𝑓(𝑥) = 5𝑥3 + 4𝑥2 + 3𝑥 + 2 ∈ 𝑍 [𝑥]. Kita akan memperlihatkan bahwa bahwa 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑄. Menurut Teorema 3, kita cukup mencari suatu bilangan prima 𝑝 sehingga 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑍 𝑝 . Bila 𝑝 = 2, maka 𝑓 𝑥 = 𝑥3 + 𝑥. Tetapi 𝑓(0) = 0 dan 𝑓(1) = 0, sehingga 𝑓(𝑥) tereduksi atas 𝑍2 . Akibatnya kita tidak dapat menggunakan teorema 3. Sekarang kita tinjau untuk 𝑝 = 3. Maka 𝑓(𝑥) = 2𝑥3 + 𝑥2 + 2 dan derajat 𝑓(𝑥) sama dengan derajat 𝑓(𝑥). Karena 𝑓(0) = 2, 𝑓(1) = 2, dan 𝑓(2) = 1, 𝑓(𝑥) tak tereduksi atas 𝑍3. Akibatnya 𝑓(𝑥) = 5𝑥3 + 4𝑥2 + 3𝑥 + 2 tak tereduksi atas 𝑄.
  • 18. Andaikan 𝑓(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + . . . + 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 ∈ 𝑍 [𝑥] dan misalkan 𝑝 adalah suatu bilangan prima. Bila 𝑝 tidak membagi 𝑎 𝑛 , 𝑝 membagi 𝑎1 , dan 𝑝 tidak membagi 𝑎0 , maka 𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑄.
  • 19. Menurut Teorema 2 cukup diperlihatkan bahwa 𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑍 . Andaikan sebaliknya bahwa 𝑓(𝑥) tereduksi untuk atas 𝑍, kita berharap akan memperoleh suatu kontradiksi. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑏(𝑥)𝑐(𝑥) = (𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + . . . + 𝑏 𝑟 𝑥 𝑟 )(𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + . . . + 𝑐 𝑠 𝑥 𝑠 ) dengan 𝑏(𝑥), 𝑐(𝑥) ∈ 𝑍 [𝑥] dan 𝑟, 𝑠 < 𝑛. Karena 𝑝 membagi 𝑎0= 𝑏0 𝑐0 dan 𝑝2 tidak membagi 𝑎0= 𝑏0 𝑐0 , maka 𝑝 membagi salah satu dari 𝑏0 atau 𝑐0 tetapi tidak membagi keduanya. Tanpa kehilangan keumuman pembuktian misalnya 𝑝 membagi 𝑏0 tetapi 𝑝 tidak membagi 𝑐0. Selanjutnya, karena 𝑝 tidak membagi 𝑎 𝑛 = 𝑏 𝑟 𝑐 𝑠, maka 𝑝 tidak membagi 𝑏 𝑟 dan 𝑝 juga tidak membagi 𝑐 𝑠. Hal ini berakibat terdapat suatu bilangan bulat positif terkecil 𝑡 < 𝑛, sehingga 𝑝 tidak membagi 𝑏𝑡 . Sekarang kita perhatikan koefisien 𝑎 𝑡 dari 𝑓(𝑥), dengan 𝑎 𝑡 = 𝑏0 𝑐𝑡−1 + ⋯ + 𝑏𝑡 𝑐0 Karena proses pemilihan 𝑡 < 𝑛, maka 𝑝 membagi 𝑎 𝑡 dan 𝑝 membagi 𝑏𝑖 dengan 𝑖 < 𝑡. Hal ini berakibat bahwa 𝑝 tidak membagi 𝑏𝑡 dan 𝑝 tidak membagi 𝑐0. Sehingga 𝑓(𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑍.
  • 20. Bila 𝑝 adalah suatu bilangan prima, maka polinomial siklotomik Φp (x) = 𝑥 𝑝−1 𝑥 −1 = 𝑥 𝑝−1 + 𝑥 𝑝−2 + ... + 1 Adalah tak tereduksi atas lapangan bilangan rasional 𝑄
  • 21. Untuk memperlihatkan hal di atas, perhatikan polinomial 𝛷𝑝 𝑥 + 1 = (𝑥 + 1) 𝑝 −1 𝑥 + 1 − 1 = (𝑥 + 1) 𝑝 −1 𝑥 atau 𝛷𝑝 𝑥 + 1 = 𝑥 𝑝−1 + 𝑝 1 𝑥 𝑝−2 + 𝑝 𝑝 − 2 𝑥 + 𝑝 Untuk bilangan prima p, kriteria Einstein dipenuhi oleh polinomial 𝛷𝑝 (𝑥 + 1). Sehingga 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) adalah tak tereduksi atas 𝑄. Selanjutnya, bila 𝛷𝑝 (𝑥) adalah tereduksi atas 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥), yakni 𝛷𝑝 (𝑥) = 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥), maka 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) = 𝑓(𝑥 + 1)𝑔(𝑥 + 1) bertentangan dengan kenyataan bahwa 𝛷𝑝 (𝑥 + 1) adalah tak tereduksi. Jadi polinomial 𝛷𝑝 (𝑥) adalah tak tereduksi atas 𝑄.