SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
I. SIMULASI TABUNGAN DAN DEPOSITO

Tabungan Wadhi'ah

Untuk keamanan uangnya pak Nasir berniat menyimpan uangnya di BMT dengan harapan
BMT dapat mengelola dananya dan jika sewaktu-waktu pak Nasir membutuhkan kembali
dananya ia dapat menariknya di BMT. Untuk keperluan tersebut pada tanggal 1 Januari
2007 pak Nasir datang ke BMT untuk membuka tabungan dengan menyimpan uangnya
sebesar Rp. 5.000.000,- dalam bentuk tabungan Wadhiah. Setelah satu bulan berlalu
tepatnya tanggal 1 Februari 2007 pak Nasir memeriksa saldo tabungannya sudah berubah
menjadi Rp. 5.040.000,- dengan keterangan pak Nasir mendapatkan bonus Rp.40.000,-.
Bonus tersebut diberikan BMT bagi nasabah yang menabung dalam bentuk tabungan
Wadhi'ah (titipan) dan BMT mengelola titipan tersebut.

Tabungan Mudhorobah

Pak Rizki seorang pensiunan TNI berniat menabung di BMT dengan harapan
mendapatkan bagi-hasil yang bersaing dari invesatsi dananya di BMT. Niatnya menabung
di BMT terwujud mulai tanggal 13 Agustus 2007 dengan menyimpan dananya sebesar
Rp.5.000.000,- dalam bentuk tabungan mudhorobah. Karena kebutuhan mendadak pada
tanggal 16 Agustus 2007 pak Rizki menarik dananya sebesar Rp.100.000,-dan tanggal 24
Agustus 2007 sebesar 500.000,- sehingga saldo tabungan diakhir bulan menjadi
Rp.4.400.000,- Setelah satu bulan menunggu hasilnya pak Rizki memperoleh bagi hasil
sebesar 20.786,-. Setelah ditanyakan kepada BMT mengenai perhitungan bagi-hasilnya
pak Rizki memperoleh gambaran perhitungan bagi-hasil tabungannya untuk bulan tersebut
sebagai berikut :

- Saldo Rata-Rata Tabungan Pak Rizki         : Rp. 2.833.333,-
- Total Saldo Rata2 Para Nasabah BMT         : Rp. 1.280.056.265,-
- Pendapatan BMT yg akan dibagihasilkan      : Rp. 31.302.667
- Nisbah Bagi-Hasil untuk Nasabah            : 30%
- Jumlah Bagi-Hasil Yg Diterima Pak Rizki    : Rp. 20.786,-
- Equivalen Rate                             : 8,80 pa
- Rumus Perhitungan Bagi-Hasil               : SRR PENABUNG : TOTAL SRR PARA
PENABUNG x PENDAPATAN BMT YG
                                              AKAN DIBAGI-HASILKAN x NISBAH
                                              NASABAH

Deposito Mudhorobah

Deposito pak Heikal bulan Agustus 2007 adalah sebesar Rp.10.000.000,-. Perbandingan
nisbah bagi-hasil dengan jangka waktu 2 bulan antara nasabah dan BMT adalah sebesar
40 :60 (MITRA : BMT). Bila total saldo rata-rata deposito para deposan di BMT akhir bulan
Agustus 2007 adalah sebesar Rp.87.000.000,- dan pendapatan BMT yang akan dibagi-
hasilkan untuk deposito (2 bulan) sebesar Rp.2.127.510, maka perhitungan bagi hasil
deposito tersebut adalah sebagai berikut:

- Saldo Rata-Rata Deposito Pak Heikal                       : Rp. 10.000.000,-
- Total SRR Deposito Nasabah BMT (2 Bulan)                  : Rp. 87.000.000,-
- Pendapatn BMT yg dibagihasilkn ke Deposito (2 bulan)      : Rp. 2.127.510
- Nisbah Bagi-Hasil Deposito untuk Nasabah                  : 40%
- Jumlah Bagi-Hasil Yg Diterima                             : Rp. 97.816,-
- Equivalen Rate                                            : 11,74 pa
                                                              SRR DEPOSAN : TOTAL
                                                              SRR PARA DEPOSAN x
- Rumus Perhitungan Bagi-Hasil                              : PENDAPATAN BMT YG
                                                              AKAN DIBAGI-HASILKAN
                                                              x NISBAH NASABAH

II. SIMULASI PEMBIAYAAN

Pembiayaan Mudhorobah (Pembiayaan Dalam Bentuk Modal Kerja Penuh)

Pak Berkah seorang Jurkam (Juragan Kambing) memerlukan dana modal kerja untuk
jualan kambing pada Idul-Adha 1227H. Untuk keperluan tersebut pak Berkah datang ke
BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan sebesar Rp. 30.000.000,-. Setelah dilakukan
analisa oleh BMT, disetujui fasilitas pembiayaan mudhorobah oleh BMT kepada pak
Berkah dengan persyaratan mudhorobah sebagai berikut :
- Plafond                                 : Rp. 30.000.000,-
- Jangka Waktu                            : Tempo 1 Bulan
- Nisbah Bagi-Hasil                       : 20 : 80 (BMT : MITRA)
- Obyek Bagi-Hasil                        : Keuntungan Usaha
- Biaya Administrasi                      : Rp. 150.000,-
- Pengembalian Dana Pokok                 : Saat Jatuh Tempo
- Pembayaran Bagi-Hasil                   : Saat Jatuh Tempo
                                            KEUNTUNGAN USAHA             BERSIH     x
- Rumus Bagi-Hasil untuk BMT              :
                                            NISBAH BMT

Pembiayaan Musyarokah (Pembiayaan Dalam Bentuk Penyertaan Modal Kerja)

Pak Rahmat seorang pedagang sembako rumahan membutuhkan tambahan modal kerja
untuk usaha dagangnya sebesar Rp. 5.000.000,- atau 50% dari modal sendiri yang sudah
tertanam dalam usaha dagangnya sebesarnya Rp. 10.000.000,-. Setelah dilakukan analisa
oleh BMT, disetujui fasilitas pembiayaan musyarokah oleh BMT kepada pak Rahmat
dengan persyaratan Musyarokah sebagai berikut:

- Plafond                                 : Rp. 5.000.000,-
- Jangka Waktu                            : 20 Pekan
- Nisbah Bagi-Hasil                       : 20 : 80 (BMT : MITRA)
- Obyek Bagi-Hasil                        : Keuntungan Dagang
- Biaya Administrasi                      : Rp. 25.000,-
- Pengembalian Dana Pokok                 : Setiap Pekan
- Pembayaran Bagi-Hasil                   : Setiap Pekan
                                            PENYERTAAN BMT : MODAL MITRA x
- Rumus Bagi-Hasil untuk BMT              :
                                            KEUNTUNGAN USAHA x NISBAH BMT

Pembiayaan Murobahah (Pembiayaan Dalam Bentuk Jual-Beli)

Ibu Syamsiah seorang penjual es keliling membutuhkan 1 buah kulkas baru untuk
mengganti kulkas lama yang sudah rusak. Untuk memenuhi keperluan tersebut ibu
Syamsiah datang ke BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan Murobahah sebesar Rp.
1.500.000,-. Setelah menganalisa kelayakan dan kemampuan ibu Syamsiah, BMT
memerintahkan ibu Syamsiah mengisi akad pesanan barang lengkap dengan
specifikasinya. Dalam hal pengadaan barang tersebut, BMT dapat menyediakan langsung
barang tersebut sesuai pesanan atau dapat juga BMT mewakilkan(wakalah) kepada ibu
Syamsiah untuk mencari barang tersebut sesuai pilihan ibu Syamsiah. Setelah barang
pesanan hadir, BMT akan membuat akad murobahah dengan persyaratan sebagai
berikut :

- Plafond / Harga-Beli                      : Rp. 1.500.000,-
                                              Rp. 1.600.000,- (Margin BMT = Rp.
- Harga Jual                                :
                                              100.000,-)
- Jangka Waktu                              : 100 Hari
- Biaya Administrasi                        : Rp. 15.000,-
- Cara Pembayaran                           : Angsuran Harian
- Angsuran Pokok Harian                     : Rp. 15.000,-
- Angsuran Margin Harian                    : Rp. 1.000,-

Pembiayaan Ijaroh Multijasa (Pembiayaan Dalam Bentuk Sewa Barang atau Jasa)

Awal tahun ajaran baru ibu Juwariah membutuhkan dana pendidikan untuk mendaftarkan
anaknya sekolah di SMP Bina Insan Mulia. Untuk kebutuhan ini ibu Juwariah datang ke
BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan Ijaroh Multijasa.Untuk melaksanakan akad
tersebut BMT membuat akad Wakalah (akad mewakilkan) terlebih dahulu kepada ibu
Juwariah dengan menyerahkan sejumlah dana yang dibutuhkan ibu Juwariah untuk biaya
pendidikan anaknya tersebut. Setelah bukti-bukti pembayaran diperoleh dan kedua pihak
sepakat, selanjutnya BMT membuat akad Ijaroh Multijasa sebagai berikut:

- Jumlah Pembiayaan Ijaroh                  : Rp. 5.000.000,-
- Kesepakatan Ujroh/Fee                     : Rp. 750.000,-
- Jangka Waktu                              : 10 Bulan
- Biaya Administrasi                        : Rp. 50.000,-
- Cara Pembayaran                           : Angsuran Bulanan
- Angsuran Pokok Ijaroh                     : Rp. 500.000,-
- Angsuran Ujroh (Fee)                      : Rp. 75.000,-
Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah
membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang
bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang
disepakati antara bank syariah dan nasabah.

Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan. Satu hal yang
membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah bahwa penjual dalam
murabahah secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa nilai pokok barang tersebut
dan berapa besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan
tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase.

Jika seseorang melakukan penjualan komoditi/barang dengan harga lump sum tanpa
memberi tahu berapa nilai pokoknya, maka bukan termasuk murabahah, walaupun ia juga
mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Penjualan ini disebut musawamah.

[sunting] Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah[1]

   1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
   2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.
   3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah
       disepakati kualifikasinya.
   4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan
       pembelian ini harus sah dan bebas riba.
   5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian,
       misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
   6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan
       harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus
       memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang
       diperlukan.
   7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka
       waktu tertentu yang telah disepaki.
8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak
        bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
     9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak
        ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip
        menjadi milik bank.




Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agama Islam.
Sesuai dengan prinsip Islam yang melarang sistem bunga atau riba yang memberatkan,
maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas bisnis atas
dasar kesetaraan dan keadilan.

Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional, antara lain :

1.                                Perbedaan                                   Falsafah
Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan
falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh
aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi
perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank
syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah
jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian
sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asalkan
tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara sederhana berarti sistem bunga
berbunga atau compound interest dalam semua prosesnya bisa mengakibatkan
membengkaknya kewajiban salah satu pihak seperti efek bola salju pada cerita di awal
artikel ini. Sangat menguntungkan saya tapi berakibat fatal untuk banknya. Riba, sangat
berpotensi untuk mengakibatkan keuntungan besar disuatu pihak namun kerugian besar
dipihak lain, atau malah ke dua-duanya.

2.            Konsep                Pengelolaan               Dana              Nasabah
Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi.
Cara titipan dan investasi jelas berbeda dengan deposito pada bank konvensional dimana
deposito merupakan upaya mem-bungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja
si nasabah membutuhkan, maka bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana
titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurang
memenuhi syarat suatu investasi yang membutuhkan pengendapan dana. Karena
pengendapan dananya tidak lama alias cuma titipan maka bank boleh saja tidak
memberikan imbal hasil. Sedangkan jika dana nasabah tersebut diinvestasikan, maka
karena konsep investasi adalah usaha yang menanggung risiko, artinya setiap
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya
terdapat pula risiko untuk menerima kerugian, maka antara nasabah dan banknya sama-
sama saling berbagi baik keuntungan maupun risiko.

Sesuai dengan fungsi bank sebagai intermediary yaitu lembaga keuangan penyalur dana
nasabah penyimpan kepada nasabah peminjam, dana nasabah yang terkumpul dengan
cara titipan atau investasi tadi kemudian, dimanfaatkan atau disalurkan ke dalam traksaksi
perniagaan yang diperbolehkan pada sistem syariah. Hasil keuntungan dari pemanfaatan
dana nasabah yang disalurkan ke dalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan
kepada nasabah. Hasil usaha semakin tingi maka semakin besar pula keuntungan yang
dibagikan bank kepada dan nasabahnya. Namun jika keuntungannya kecil otomatis
semakin kecil pula keuntungan yang dibagikan bank kepada nasabahnya. Jadi konsep
bagi hasil hanya bisa berjalan jika dana nasabah di bank di investasikan terlebih dahulu
kedalam usaha, barulah keuntungan usahanya dibagikan. Berbeda dengan simpanan
nasabah di bank konvensional, tidak peduli apakah simpanan tersebut di salurkan ke
dalam usaha atau tidak, bank tetap wajib membayar bunganya.

Dengan demikian sistem bagi hasil membuat besar kecilnya keuntungan yang diterima
nasabah mengikuti besar kecilnya keuntungan bank syariah. Semakin besar keuntungan
bank syariah semakin besar pula keuntungan nasabahnya. Berbeda dengan bank
konvensional, keuntungan banknya tidak dibagikan kepada nasabahnya. Tidak peduli
berapapun jumlah keuntungan bank konvesional, nasabah hanya dibayar sejumlah
prosentase dari dana yang disimpannya saja.

3.                    Kewajiban                        Mengelola                Zakat
Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat,
menghimpun, mengadministrasikannya dan mendistribusikannya. Hal ini merupakan fungsi
dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial (zakat.
Infak, sedekah)

4.                                   Struktur                              Organisasi
Di dalam struktur organisasi suatu bank syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas
Syariah (DPS). DPS bertugas mengawasi segala aktifitas bank agar selalu sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
Berdasarkan laporan dari DPS pada masing-masing lembaga keuangan syariah, DSN
dapat memberikan teguran jika lembaga yang bersangkutan menyimpang. DSN juga dapat
mengajukan rekomendasi kepada lembaga yang memiliki otoritas seperti Bank Indonesia
dan Departemen Keuangan untuk memberikan sangsi.




Takaful Falah
May 8th, 2008 | By Afrianti Takaful | Category: Individual
Adalah produk Asuransi Takaful Keluarga yang dirancang secara khusus bagi Peserta
yang menginginkan Manfaat Asuransi secara menyeluruh, ketika Peserta mengalami
musibah Meninggal baik karena Sakit ataupun Kecelakaan; Cacat Tetap Total karena
Sakit atau Kecelakaan; Cacat Tetap Sebagian karena Kecelakaan; Dana Santunan Harian
selama peserta dirawat inap di Rumah Sakit dan juga Manfaat bila peserta mengalami
atau                 menderita                  penyakit-penyakit                 kritis.
Peserta juga berkesempatan mendapatkan Nilai Tunai Polis ketika kepesertaan berakhir.

Keunggulan Takaful Falah

   •   Manfaat                                 yang                                luas
       Takaful Falah menyediakan pilihan proteksi yang lengkap bagi peserta yang terdiri
       dari:
           o   Al-Khairat (Term Insurance)
           o   Kecelakaan Diri (Personal Accident)
           o   Cacat Tetap Total (Total Permanent Disability)
           o   Santunan Harian Rawat Inap (Cash Plan)
           o   Santunan Penyakit Khusus (Critical Illness/Dread diseases)
           o   Nilai Tunai Polis
   •   Kebebasan                                                                Memilih
       Takaful Falah memberikan kebebasan bagi peserta untuk memilih jenis proteksi
       sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta.

   •   Bagi                      Hasil                 yang                     Menarik
       Takaful Falah akan memberikan bagi hasil 80% dari Hasil Investasi Dana di
       Rekening Tabungan Peserta .

   •   Tabarru?
       Bagian dari Premi yang diakadkan untuk saling menanggung dan saling tolong
       menolong diantara Peserta bila terjadi musibah.Cash Plan - 100 (CP100)
Deposit Mudharabah

(Investasi Bagi Hasil)

Deposito dengan prinsip mudharabah adalah simpanan nasabah untuk ikut
menginvestasikan dananya di Bank yang diperjanjikan untuk jangka tertentu 1,3,6,12 dan
24 bulan dan akan mendapatkan imbalan bagi hasil yang disepakati bersama atas
hasil usaha bank, disamping itu nasabah dapat mensyaratkan investasinya pada usaha
tertentu atas keinginannya.

Keunggulan Deposito Mudharabah

•                           Aman                         dan                       terjamin
• Bagi Hasil yang kompetitif setiap bulan dengan nisbah antara Bank:Nasabah sebagai
berikut                                                                                   ;
1.         Jangka    Waktu       1     Bulan    nisbah         Bank:Nasabah      (38%:62%)
2.         Jangka    Waktu       3     Bulan    nisbah         Bank:Nasabah      (35%:65%)
3.         Jangka    Waktu       6     Bulan    nisbah         Bank:Nasabah      (35%:65%)
4.         Jangka    Waktu       12    Bulan    nisbah         Bank:Nasabah      (35%:65%)
5.         Jangka    Waktu       24    Bulan    nisbah         Bank:Nasabah      (35%:65%)
•               Membantu               Perencanaan                investasi           anda
•                        Membantu                 Pengembangan                        UKM
•         Perpanjangan      jangka    waktu    dapat      dilakukan     secara     otomatis
• Pemindah bukuan bagi hasil secara otomatos (online) ke rekening anda.
Giro Wadiah


(Titipan)


    Giro dengan prinsip Wadiah dapat diikuti oleh perorangan maupun badan /perusahaan,
yang dapat membantu menata usahakan administrasi keuangan usaha nasabah dengan
tertib dan aman, meninggalkan riba, dapat dijadikan sebagai referensi bank,
nasabah dapat menarik dan atau memindah-bukukan keuangannya kapan saja
dengan menggunakan cek dan atau bilyet giro baik secara langsung dan atau
melalui kliring.


Keunggulan
•                    Dapat                  diambil              kapan                  saja
•      Mudah       dalam     transaksi   dengan    menggunakan   cek     dan   bilyet   giro
•      Aman, terjamin dan Insya Allah membawa bisnis anda menjadi barokah
•                   Memperoleh                    bonus            (athaya’)
• Dana anda Insya Allah diperuntukan bagi pengembangan usaha kecil




Tabungan Mudharabah

(Investasi Bagi Hasil)




Merupakan simpanan yang dapat dipergunakan oleh Bank (Mudharib), dengan
memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan bagi penyimpan dana
(Shahibul maal) dan membantu nasabah dalam memenuhi keinginannya untuk memenuhi
rencana tertentu seperti rencana menunaikan ibadah haji (Tabungan Haji Ar Rahman),
biaya pendidikan (Tabungan Pelajar Al-Barakah) dan rencana lainnya sesuai dengan
target waktu dan jumlah nominal yang ingin dicapai lewat Tabungan Al-Barakah.

Berikut Jenis-Jenis Tabungan Mudharabah di Bank BPD Kalsel Syariah :




1)                                        Tabungan                                 Haji                        Ar-Rahman
                 Fasilitas,           Keunggulan         dan            Kelebihan        Tabungan      Haji    Ar-Rahman
                             •              Mudah,               aman              dan         membawa              barakah
                     •           Terdapat           3          (tiga)      pilihan         Balas      Jasa,     yakni       ;
a. Bagi Hasil dimasukkan ke rekening Penabung dengan nisbah 70%                                                 bagi bank
dan                                        30%                                    bagi                             nasabah;
b.          Balas            Jasa          disalurkan          ke       Badan        Sosial/Yayasan         yang     dipilih;
c.                           Tidak                       menghendaki                           Balas                  Jasa.
                 •        Mendapatkan               Perlindungan             Asuransi        Jiwa     dan     Kecelakaan.
                                                           •                             Setoran                     Ringan
                     •           Tidak        dipungut            Biaya        administrasi         tutup     rekening
                                  •                Bebas                 Biaya             Administrasi            Bulanan.
                         •                Memperoleh                cenderamata/suvenir               yang         menarik.


2)                                                      Tabungan                                               Al-Barakah
                                               Keunggulan                            Tabungan                  Al-Barakah
                                               •                        Aman                   dan                 Terjamin
        •       Bagi Hasil Kompetitif dengan nisbah 50% untuk Bank dan 50% untuk Nasabah,
serta                    dibayar                   setiap                  bulan              secara               otomatis.
            •        Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan


3)                                    Tabungan                                   Pelajar                       Al-Barakah
                                                                                                              Keunggulan
                                      •                 Aman,                  mudah                 dan           barakah
•     Setoran        awal   dan     setoran    minimum      yang      ringan
    • Bagi hasil yang menguntungkan dengan nisbah antara Bank:Nasabah = 65%:35%




Tabungan Wadiah (Titipan)




Tabungan dengan prinsip Wadiah dapat membantu nasabah dalam mengamankan
keuangannya, dapat dilakukan penyetoran dan penarikan setiap saat.

Keunggulan                               Tabungan                                Wadiah
•          Aman           dan           dapat        ditarik         kapan          saja
•                     Bebas                      Biaya                       Administrasi
• Setoran awal yang ringan




Deposito berdasarkan prinsip mudharabah. Ketentuan umum deposito mudharabah
adalah: (1) Dalam transaksinya nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. (2) Dalam kapasitasnya
sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah
dengan pihak lain. (3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya daslam bentuk tunai dan
bukan piutang. (4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening. (5) Bank sebagai mudharib menutup biaya
operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. (6)
Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan yang bersangkutan.
Asuransi Dana Pendidikan (FULNADI)
May 9th, 2008 | By Afrianti Takaful | Category: Individual

Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah program asuransi syariah yang bertujuan untuk
merencanakan dana pendidikan bagi putra-putri Anda sejak TK hingga Sarjana.
Manfaat Takaful Dana Pendidikan

Jika Peserta panjang umur sampai akhir perjanjian, Anak sebagai Penerima Hibah
mendapatkan:

   •   Tahapan* saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)** dan Beasiswa selama 4 tahun di
       Perguruan Tinggi.

Jika Peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir, Peserta mendapatkan:

   •   Nilai Tunai

Seluruh dana di Rekening Tabungan Peserta yang berasal dari saldo tabungan dan bagian
keuntungan atas hasil investasinya (mudharabah).

Jika Anak sebagai Penerima Hibah meninggal sebelum seluruh tahapan diterima Peserta/
Ahli Waris mendapatkan:

   •   Nilai Tunai
   •   Santunan sebesar 10% Manfaat Takaful Awal (Premi Tahunan X Masa Perjanjian)

Jika Peserta mengalami musibah dalam masa perjanjian

Polis Bebas Premi, Ahli Waris mendapatkan:

   •   Santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena sakit atau
       cacat tetap total karena kecelakaan) atau 100% Manfaat Takaful Awal (jika
       meninggal karena kecelakaan).
   •   Nilai Tunai

Anak sebagai Penerima Hibah mendapatkan:

   •   Tahapan pada saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)**
   •   Beasiswa setiap tahun sejak Peserta mengalami musibah s/d 4 tahun di
       Perguruan Tinggi
Jika setelah masa perjanjian berakhir dan masih dalam pemberian beasiswa di Perguruan
Tinggi Peserta mengalami musibah

    •   Meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan, Ahli Warisnya
        akan menerima Nilai Tunai
    •   Meninggal karena kecelakaan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai dan
        santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal
    •   Penerima Hibah akan tetap menerima Beasiswa sampai yang bersangkutan
        empat tahun di Perguruan Tinggi

* Jika Tahapan yang jatuh tempo tidak diambil, akan diinvestasikan dan akan menambah
Beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi

** Sesuai masa perjanjian

Dengan program Takaful Dana Pendidikan, masa depan anak kita canangkan, cita-
cita anak Insya Allah terwujudkan




Al-Mudharabah

Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak,di mana
pihak pertama menyediakan seluruh (100 persen) modal, sedangkan pihak lain menjadi
pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama
kerugian tersebut bukan akibat kelalaian di pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan
karena kecurangan atau kelalian si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut.

Pola transaksi mudharabah, biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan
pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, al-mudharabah diterapkan pada: tabungan
dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan, al-mudharabah, diterapkan untuk:
pembiayaan modal kerja.

Dengan menempatkan dana dalam prinsip al-mudharabah, pemilik dana tidak
mendapatkan bunga seperti halnya di bank konvensional, melainkan nisbah bagian
keuntungan. Dalam praktiknya, nisbah untuk tabungan berkisar 55 –56 persen dari hasil
investasi yang dilakukan oleh bank. Dalam hal bank konvensional, angka tersebut kira-kira
setara dengan 11-12 persen.

Sedangkan dalam sisi pembiayaan, bila seorang pedagang membutuhkan modal untuk
berdagang maka dapat mengajukan permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti al-
mudharabah. Caranya dengan menghitung terlebih dahulu perkiraan pendapatan yang
akan diperoleh oleh nasabah dari proyek tersebut. Misalkan, dari modal Rp.30 juta
diperoleh pendapatan Rp.5 juta/bulan. Dari pendapatan tersebut harus disisihkan terlebih
dahulu untuk tabungan pengembalian modal, sebut saja Rp.2 juta. selebihnya dibagi
antara bank dengan nasabah dengan kesepakatan di muka, misalnya 60 persen untuk
nasabah dan 40 persen untuk bank.

Al-Musyarakah

Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu.
Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi modal. Keuntungan ataupun risiko
usaha tersebut akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Dalam sistem ini, terkandung apa yang biasa disebut di bank konvensional sebagai sarana
pembiayaan. Secara konkret, bila Anda memiliki usaha dan ingin mendapatkan tambahan
modal, Anda bisa menggunakan produk al-musyarakah ini. Inti dari pola ini adalah, bank
syariah dan Anda secara bersama-sama memberikan kontribusi modal yang kemudian
digunakan untuk menjalankan usaha. Porsi bank syariah akan diberlakukan sebagai
penyertaan dengan pembagian keuntungan yang disepakati bersama. Dalam bank
konvensional, pembiayaan seperti ini mirip dengan kredit modal kerja.

Prinsip Al-Murabahah
Dalam skim ini, terjadi jual beli suatu barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang nilainya disepakati kedua belah pihak. Penjual dalam hal ini harus
memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahan. Misalkan Anda membutuhkan kredit untuk pembelian mobil. Dalam
bank konvensional Anda akan dikenakan bunga dan Anda diharuskan membayar cicilan
bulanan selama waktu tertentu. Di sektor perbankan, suku bunga yang berlaku mungkin
saja berubah.

Dalam sistem bank syariah, tentu saja produk seperti ini juga tersedia. Namun bentuknya
bukan kredit, melainkan menggunakan prinsip jual-beli, yang diistilahkan dengan
Murabahah. Dalam hal ini, bank syariah akan membeli mobil yang Anda inginkan terlebih
dahulu, kemudian menjualnya lagi kepada Anda. Tapi, karena bank syariah menalanginya
dulu, maka pada saat menjual kepada Anda, harganya sedikit lebih mahal, sebagai bentuk
keuntungan buat bank syariah. Karena bentuk keuntungan bank syariah sudah disepakati
di depan, maka nilai cicilan yang harus Anda bayarkan relatif lebih tetap.

Tentunya masih banyak lagi prinsip-prinsip perbankan syariah, yang kami uraikan di atas
merupakan prinsip-prinsip dasar yang umum dikenal di perbankan syariah.

Perbedaan Bank Syariah

Sepintas bila dilihat secara teknis, menabung di bank syariah dengan yang belaku di bank
konvensional hampir tidak ada perbedaan. Hal ini karena, baik di bank syariah maupun
bank konvensional diharuskan mengikuti aturan teknis perbankan secara umum. Akan
tetapi bila diamati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara
keduanya.

Perbedaan pertama terletak pada akadnya. Pada bank syariah, semua transaksi harus
berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syariah. Dengan demikian, semua transaksi itu
harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Pada
bank konvensional, transaksi pembukaan rekening, baik giro, tabungan maupun deposito,
berdasarkan perjanjian titipan, namun prinsip titipan ini tidak sesuai dengan aturan syariah,
misalnya wadi’ah, karena dalam produk giro, tabungan maupun deposito, menjanjikan
imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang disetor.

Perbedaan kedua terdapat pada imbalan yang diberikan. Bank konvensional
menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitung keuntungan. Artinya, bunga
yang dijanjikan di muka kepada nasabah penabung merupakan ongkos atau biaya yang
harus dibayar oleh bank. Oleh karena itu bank harus “menjualâ€h kepada nasabah
lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya
disebut spread yang menandakan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila
spread-nya positif, di mana beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi
dari bunga yang diberikan kepada penabung, maka dapat dikatakan bahwa bank
mendapatkan keuntungan. Sebaliknya juga benar.

Sedangkan bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana yang
diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapat dari pembiayaan
tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian
keuntungan di muka.

Perbedaan ketiga adalah sasaran kredit/ pembiayaan. Para penabung di bank
konvensional tidak sadar uang yang ditabung dipinjamkan untuk berbagai bisnis, tanpa
memandang halal-haram bisnis tersebut.

Sedangkan di bank syariah, penyaluran dan simpanan dari masyarakat dibatasi oleh
prinsip dasar, yaitu prinsip syariah Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh ke
bisnis yang haram seperti, perjudian, minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis
lain yang tidak sesuai dengan syariah.

More Related Content

What's hot

Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Produk produk bank syariah ppt
Produk produk bank syariah pptProduk produk bank syariah ppt
Produk produk bank syariah pptPiky Picky
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledgeKeonk Hawk
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)Ikha Embun Ceria
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahSurya Suwarna
 
Akuntansi musyarakah
Akuntansi musyarakahAkuntansi musyarakah
Akuntansi musyarakahEka Widia
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahrimapratiwi
 
3. penyaluran dana
3. penyaluran dana3. penyaluran dana
3. penyaluran danaDhiyahWahyu
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabahbuchelee
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahginan gbu
 

What's hot (18)

Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Produk produk bank syariah ppt
Produk produk bank syariah pptProduk produk bank syariah ppt
Produk produk bank syariah ppt
 
Penyaluran dana
Penyaluran danaPenyaluran dana
Penyaluran dana
 
1. product knowledge
1. product knowledge1. product knowledge
1. product knowledge
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
Produk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan SyariahProduk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan Syariah
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
 
Akuntansi musyarakah
Akuntansi musyarakahAkuntansi musyarakah
Akuntansi musyarakah
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
 
Perbankan
PerbankanPerbankan
Perbankan
 
3. penyaluran dana
3. penyaluran dana3. penyaluran dana
3. penyaluran dana
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Materi mudharabah
Materi mudharabahMateri mudharabah
Materi mudharabah
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
Bab. 14 Investasi pada Surat Utang Negara dan Bab. 15 Akuntansi Kredit yang D...
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariah
 

Similar to SIMULASI TABUNGAN

Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.pptPenerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppthadiisyam
 
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxTugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxnairaazkia89
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaAkuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaBaktii07
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahbmt-albarokah
 
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptx
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptxBab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptx
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptxYogaPratama867800
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxJimatul Arrobi
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilsinupid
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganRetna Rindayani
 
Akuntansi Mudhorobah
Akuntansi MudhorobahAkuntansi Mudhorobah
Akuntansi Mudhorobahier oezwah
 
Akuntansi musyarakah (pelatihan)
Akuntansi musyarakah (pelatihan)Akuntansi musyarakah (pelatihan)
Akuntansi musyarakah (pelatihan)Ahmad Zainal Arifin
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptJunaAki
 
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengBaitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengRiska Malinda
 

Similar to SIMULASI TABUNGAN (20)

Prinsip perhitungan bagihasil
Prinsip perhitungan bagihasilPrinsip perhitungan bagihasil
Prinsip perhitungan bagihasil
 
Produk.atina
Produk.atinaProduk.atina
Produk.atina
 
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank SyariahKalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
 
Slide ak topik khusu
Slide ak topik khusuSlide ak topik khusu
Slide ak topik khusu
 
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.pptPenerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
Penerapan Akuntansi di Bank Syariah.ppt
 
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptxTugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
Tugas Praktikum perhitungan nisbah.okpptx
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Pelatihan dana syariah 2014
Pelatihan dana syariah 2014Pelatihan dana syariah 2014
Pelatihan dana syariah 2014
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN SalatigaAkuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
Akuntansi Murabahah kelompok 8 IAIN Salatiga
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptx
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptxBab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptx
Bab 7 - Akuntansi Transaksi Pembiayaan Mudharabah.pptx
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
 
Perhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasilPerhitungan bagi hasil
Perhitungan bagi hasil
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuangan
 
Akuntansi Mudhorobah
Akuntansi MudhorobahAkuntansi Mudhorobah
Akuntansi Mudhorobah
 
Akuntansi musyarakah (pelatihan)
Akuntansi musyarakah (pelatihan)Akuntansi musyarakah (pelatihan)
Akuntansi musyarakah (pelatihan)
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
 
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengBaitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
 

More from Novi Tri Wahyuni (ophe) (18)

Syariah 2
Syariah 2Syariah 2
Syariah 2
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Islamic fund2
Islamic fund2Islamic fund2
Islamic fund2
 
Islamic fund
Islamic fundIslamic fund
Islamic fund
 
Islamic fund
Islamic fundIslamic fund
Islamic fund
 
Bab 15 sei
Bab 15 seiBab 15 sei
Bab 15 sei
 
Bab 14 sei
Bab 14 seiBab 14 sei
Bab 14 sei
 
Bab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasiBab 7 industri dan industrialisasi
Bab 7 industri dan industrialisasi
 
Bab 6 kajian ilmiah sei
Bab 6 kajian ilmiah seiBab 6 kajian ilmiah sei
Bab 6 kajian ilmiah sei
 
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesiaBab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
Bab 4 dan 5 sistem perekonomian indonesia
 
Bab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian duniaBab 3 sistem perekonomian dunia
Bab 3 sistem perekonomian dunia
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Televisi komersial
Televisi komersialTelevisi komersial
Televisi komersial
 
Proses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiunProses pembuatan berita di stasiun
Proses pembuatan berita di stasiun
 
Pelaksanaan produksi
Pelaksanaan produksiPelaksanaan produksi
Pelaksanaan produksi
 
Eduart tv
Eduart tvEduart tv
Eduart tv
 
Dasar - dasar penyiaran 3
Dasar - dasar penyiaran 3Dasar - dasar penyiaran 3
Dasar - dasar penyiaran 3
 
Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1
 

SIMULASI TABUNGAN

  • 1. I. SIMULASI TABUNGAN DAN DEPOSITO Tabungan Wadhi'ah Untuk keamanan uangnya pak Nasir berniat menyimpan uangnya di BMT dengan harapan BMT dapat mengelola dananya dan jika sewaktu-waktu pak Nasir membutuhkan kembali dananya ia dapat menariknya di BMT. Untuk keperluan tersebut pada tanggal 1 Januari 2007 pak Nasir datang ke BMT untuk membuka tabungan dengan menyimpan uangnya sebesar Rp. 5.000.000,- dalam bentuk tabungan Wadhiah. Setelah satu bulan berlalu tepatnya tanggal 1 Februari 2007 pak Nasir memeriksa saldo tabungannya sudah berubah menjadi Rp. 5.040.000,- dengan keterangan pak Nasir mendapatkan bonus Rp.40.000,-. Bonus tersebut diberikan BMT bagi nasabah yang menabung dalam bentuk tabungan Wadhi'ah (titipan) dan BMT mengelola titipan tersebut. Tabungan Mudhorobah Pak Rizki seorang pensiunan TNI berniat menabung di BMT dengan harapan mendapatkan bagi-hasil yang bersaing dari invesatsi dananya di BMT. Niatnya menabung di BMT terwujud mulai tanggal 13 Agustus 2007 dengan menyimpan dananya sebesar Rp.5.000.000,- dalam bentuk tabungan mudhorobah. Karena kebutuhan mendadak pada tanggal 16 Agustus 2007 pak Rizki menarik dananya sebesar Rp.100.000,-dan tanggal 24 Agustus 2007 sebesar 500.000,- sehingga saldo tabungan diakhir bulan menjadi Rp.4.400.000,- Setelah satu bulan menunggu hasilnya pak Rizki memperoleh bagi hasil sebesar 20.786,-. Setelah ditanyakan kepada BMT mengenai perhitungan bagi-hasilnya pak Rizki memperoleh gambaran perhitungan bagi-hasil tabungannya untuk bulan tersebut sebagai berikut : - Saldo Rata-Rata Tabungan Pak Rizki : Rp. 2.833.333,- - Total Saldo Rata2 Para Nasabah BMT : Rp. 1.280.056.265,- - Pendapatan BMT yg akan dibagihasilkan : Rp. 31.302.667 - Nisbah Bagi-Hasil untuk Nasabah : 30% - Jumlah Bagi-Hasil Yg Diterima Pak Rizki : Rp. 20.786,- - Equivalen Rate : 8,80 pa - Rumus Perhitungan Bagi-Hasil : SRR PENABUNG : TOTAL SRR PARA
  • 2. PENABUNG x PENDAPATAN BMT YG AKAN DIBAGI-HASILKAN x NISBAH NASABAH Deposito Mudhorobah Deposito pak Heikal bulan Agustus 2007 adalah sebesar Rp.10.000.000,-. Perbandingan nisbah bagi-hasil dengan jangka waktu 2 bulan antara nasabah dan BMT adalah sebesar 40 :60 (MITRA : BMT). Bila total saldo rata-rata deposito para deposan di BMT akhir bulan Agustus 2007 adalah sebesar Rp.87.000.000,- dan pendapatan BMT yang akan dibagi- hasilkan untuk deposito (2 bulan) sebesar Rp.2.127.510, maka perhitungan bagi hasil deposito tersebut adalah sebagai berikut: - Saldo Rata-Rata Deposito Pak Heikal : Rp. 10.000.000,- - Total SRR Deposito Nasabah BMT (2 Bulan) : Rp. 87.000.000,- - Pendapatn BMT yg dibagihasilkn ke Deposito (2 bulan) : Rp. 2.127.510 - Nisbah Bagi-Hasil Deposito untuk Nasabah : 40% - Jumlah Bagi-Hasil Yg Diterima : Rp. 97.816,- - Equivalen Rate : 11,74 pa SRR DEPOSAN : TOTAL SRR PARA DEPOSAN x - Rumus Perhitungan Bagi-Hasil : PENDAPATAN BMT YG AKAN DIBAGI-HASILKAN x NISBAH NASABAH II. SIMULASI PEMBIAYAAN Pembiayaan Mudhorobah (Pembiayaan Dalam Bentuk Modal Kerja Penuh) Pak Berkah seorang Jurkam (Juragan Kambing) memerlukan dana modal kerja untuk jualan kambing pada Idul-Adha 1227H. Untuk keperluan tersebut pak Berkah datang ke BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan sebesar Rp. 30.000.000,-. Setelah dilakukan analisa oleh BMT, disetujui fasilitas pembiayaan mudhorobah oleh BMT kepada pak Berkah dengan persyaratan mudhorobah sebagai berikut :
  • 3. - Plafond : Rp. 30.000.000,- - Jangka Waktu : Tempo 1 Bulan - Nisbah Bagi-Hasil : 20 : 80 (BMT : MITRA) - Obyek Bagi-Hasil : Keuntungan Usaha - Biaya Administrasi : Rp. 150.000,- - Pengembalian Dana Pokok : Saat Jatuh Tempo - Pembayaran Bagi-Hasil : Saat Jatuh Tempo KEUNTUNGAN USAHA BERSIH x - Rumus Bagi-Hasil untuk BMT : NISBAH BMT Pembiayaan Musyarokah (Pembiayaan Dalam Bentuk Penyertaan Modal Kerja) Pak Rahmat seorang pedagang sembako rumahan membutuhkan tambahan modal kerja untuk usaha dagangnya sebesar Rp. 5.000.000,- atau 50% dari modal sendiri yang sudah tertanam dalam usaha dagangnya sebesarnya Rp. 10.000.000,-. Setelah dilakukan analisa oleh BMT, disetujui fasilitas pembiayaan musyarokah oleh BMT kepada pak Rahmat dengan persyaratan Musyarokah sebagai berikut: - Plafond : Rp. 5.000.000,- - Jangka Waktu : 20 Pekan - Nisbah Bagi-Hasil : 20 : 80 (BMT : MITRA) - Obyek Bagi-Hasil : Keuntungan Dagang - Biaya Administrasi : Rp. 25.000,- - Pengembalian Dana Pokok : Setiap Pekan - Pembayaran Bagi-Hasil : Setiap Pekan PENYERTAAN BMT : MODAL MITRA x - Rumus Bagi-Hasil untuk BMT : KEUNTUNGAN USAHA x NISBAH BMT Pembiayaan Murobahah (Pembiayaan Dalam Bentuk Jual-Beli) Ibu Syamsiah seorang penjual es keliling membutuhkan 1 buah kulkas baru untuk mengganti kulkas lama yang sudah rusak. Untuk memenuhi keperluan tersebut ibu Syamsiah datang ke BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan Murobahah sebesar Rp. 1.500.000,-. Setelah menganalisa kelayakan dan kemampuan ibu Syamsiah, BMT memerintahkan ibu Syamsiah mengisi akad pesanan barang lengkap dengan specifikasinya. Dalam hal pengadaan barang tersebut, BMT dapat menyediakan langsung barang tersebut sesuai pesanan atau dapat juga BMT mewakilkan(wakalah) kepada ibu
  • 4. Syamsiah untuk mencari barang tersebut sesuai pilihan ibu Syamsiah. Setelah barang pesanan hadir, BMT akan membuat akad murobahah dengan persyaratan sebagai berikut : - Plafond / Harga-Beli : Rp. 1.500.000,- Rp. 1.600.000,- (Margin BMT = Rp. - Harga Jual : 100.000,-) - Jangka Waktu : 100 Hari - Biaya Administrasi : Rp. 15.000,- - Cara Pembayaran : Angsuran Harian - Angsuran Pokok Harian : Rp. 15.000,- - Angsuran Margin Harian : Rp. 1.000,- Pembiayaan Ijaroh Multijasa (Pembiayaan Dalam Bentuk Sewa Barang atau Jasa) Awal tahun ajaran baru ibu Juwariah membutuhkan dana pendidikan untuk mendaftarkan anaknya sekolah di SMP Bina Insan Mulia. Untuk kebutuhan ini ibu Juwariah datang ke BMT untuk mengajukan fasilitas pembiayaan Ijaroh Multijasa.Untuk melaksanakan akad tersebut BMT membuat akad Wakalah (akad mewakilkan) terlebih dahulu kepada ibu Juwariah dengan menyerahkan sejumlah dana yang dibutuhkan ibu Juwariah untuk biaya pendidikan anaknya tersebut. Setelah bukti-bukti pembayaran diperoleh dan kedua pihak sepakat, selanjutnya BMT membuat akad Ijaroh Multijasa sebagai berikut: - Jumlah Pembiayaan Ijaroh : Rp. 5.000.000,- - Kesepakatan Ujroh/Fee : Rp. 750.000,- - Jangka Waktu : 10 Bulan - Biaya Administrasi : Rp. 50.000,- - Cara Pembayaran : Angsuran Bulanan - Angsuran Pokok Ijaroh : Rp. 500.000,- - Angsuran Ujroh (Fee) : Rp. 75.000,-
  • 5. Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah. Murabahah, dalam konotasi Islam pada dasarnya berarti penjualan. Satu hal yang membedakannya dengan cara penjualan yang lain adalah bahwa penjual dalam murabahah secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang dibebankannya pada nilai tersebut. Keuntungan tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase. Jika seseorang melakukan penjualan komoditi/barang dengan harga lump sum tanpa memberi tahu berapa nilai pokoknya, maka bukan termasuk murabahah, walaupun ia juga mengambil keuntungan dari penjualan tersebut. Penjualan ini disebut musawamah. [sunting] Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah[1] 1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. 2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam. 3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. 4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang. 6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepaki.
  • 6. 8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank. Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agama Islam. Sesuai dengan prinsip Islam yang melarang sistem bunga atau riba yang memberatkan, maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada semua aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan. Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional, antara lain : 1. Perbedaan Falsafah Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian
  • 7. sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba). Riba secara sederhana berarti sistem bunga berbunga atau compound interest dalam semua prosesnya bisa mengakibatkan membengkaknya kewajiban salah satu pihak seperti efek bola salju pada cerita di awal artikel ini. Sangat menguntungkan saya tapi berakibat fatal untuk banknya. Riba, sangat berpotensi untuk mengakibatkan keuntungan besar disuatu pihak namun kerugian besar dipihak lain, atau malah ke dua-duanya. 2. Konsep Pengelolaan Dana Nasabah Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi jelas berbeda dengan deposito pada bank konvensional dimana deposito merupakan upaya mem-bungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja si nasabah membutuhkan, maka bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurang memenuhi syarat suatu investasi yang membutuhkan pengendapan dana. Karena pengendapan dananya tidak lama alias cuma titipan maka bank boleh saja tidak memberikan imbal hasil. Sedangkan jika dana nasabah tersebut diinvestasikan, maka karena konsep investasi adalah usaha yang menanggung risiko, artinya setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risiko untuk menerima kerugian, maka antara nasabah dan banknya sama- sama saling berbagi baik keuntungan maupun risiko. Sesuai dengan fungsi bank sebagai intermediary yaitu lembaga keuangan penyalur dana nasabah penyimpan kepada nasabah peminjam, dana nasabah yang terkumpul dengan cara titipan atau investasi tadi kemudian, dimanfaatkan atau disalurkan ke dalam traksaksi perniagaan yang diperbolehkan pada sistem syariah. Hasil keuntungan dari pemanfaatan dana nasabah yang disalurkan ke dalam berbagai usaha itulah yang akan dibagikan kepada nasabah. Hasil usaha semakin tingi maka semakin besar pula keuntungan yang dibagikan bank kepada dan nasabahnya. Namun jika keuntungannya kecil otomatis semakin kecil pula keuntungan yang dibagikan bank kepada nasabahnya. Jadi konsep bagi hasil hanya bisa berjalan jika dana nasabah di bank di investasikan terlebih dahulu kedalam usaha, barulah keuntungan usahanya dibagikan. Berbeda dengan simpanan
  • 8. nasabah di bank konvensional, tidak peduli apakah simpanan tersebut di salurkan ke dalam usaha atau tidak, bank tetap wajib membayar bunganya. Dengan demikian sistem bagi hasil membuat besar kecilnya keuntungan yang diterima nasabah mengikuti besar kecilnya keuntungan bank syariah. Semakin besar keuntungan bank syariah semakin besar pula keuntungan nasabahnya. Berbeda dengan bank konvensional, keuntungan banknya tidak dibagikan kepada nasabahnya. Tidak peduli berapapun jumlah keuntungan bank konvesional, nasabah hanya dibayar sejumlah prosentase dari dana yang disimpannya saja. 3. Kewajiban Mengelola Zakat Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun, mengadministrasikannya dan mendistribusikannya. Hal ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank syariah untuk memobilisasi dana-dana sosial (zakat. Infak, sedekah) 4. Struktur Organisasi Di dalam struktur organisasi suatu bank syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS bertugas mengawasi segala aktifitas bank agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan laporan dari DPS pada masing-masing lembaga keuangan syariah, DSN dapat memberikan teguran jika lembaga yang bersangkutan menyimpang. DSN juga dapat mengajukan rekomendasi kepada lembaga yang memiliki otoritas seperti Bank Indonesia dan Departemen Keuangan untuk memberikan sangsi. Takaful Falah May 8th, 2008 | By Afrianti Takaful | Category: Individual
  • 9. Adalah produk Asuransi Takaful Keluarga yang dirancang secara khusus bagi Peserta yang menginginkan Manfaat Asuransi secara menyeluruh, ketika Peserta mengalami musibah Meninggal baik karena Sakit ataupun Kecelakaan; Cacat Tetap Total karena Sakit atau Kecelakaan; Cacat Tetap Sebagian karena Kecelakaan; Dana Santunan Harian selama peserta dirawat inap di Rumah Sakit dan juga Manfaat bila peserta mengalami atau menderita penyakit-penyakit kritis. Peserta juga berkesempatan mendapatkan Nilai Tunai Polis ketika kepesertaan berakhir. Keunggulan Takaful Falah • Manfaat yang luas Takaful Falah menyediakan pilihan proteksi yang lengkap bagi peserta yang terdiri dari: o Al-Khairat (Term Insurance) o Kecelakaan Diri (Personal Accident) o Cacat Tetap Total (Total Permanent Disability) o Santunan Harian Rawat Inap (Cash Plan) o Santunan Penyakit Khusus (Critical Illness/Dread diseases) o Nilai Tunai Polis • Kebebasan Memilih Takaful Falah memberikan kebebasan bagi peserta untuk memilih jenis proteksi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta. • Bagi Hasil yang Menarik Takaful Falah akan memberikan bagi hasil 80% dari Hasil Investasi Dana di Rekening Tabungan Peserta . • Tabarru? Bagian dari Premi yang diakadkan untuk saling menanggung dan saling tolong menolong diantara Peserta bila terjadi musibah.Cash Plan - 100 (CP100)
  • 10. Deposit Mudharabah (Investasi Bagi Hasil) Deposito dengan prinsip mudharabah adalah simpanan nasabah untuk ikut menginvestasikan dananya di Bank yang diperjanjikan untuk jangka tertentu 1,3,6,12 dan 24 bulan dan akan mendapatkan imbalan bagi hasil yang disepakati bersama atas hasil usaha bank, disamping itu nasabah dapat mensyaratkan investasinya pada usaha tertentu atas keinginannya. Keunggulan Deposito Mudharabah • Aman dan terjamin • Bagi Hasil yang kompetitif setiap bulan dengan nisbah antara Bank:Nasabah sebagai berikut ; 1. Jangka Waktu 1 Bulan nisbah Bank:Nasabah (38%:62%) 2. Jangka Waktu 3 Bulan nisbah Bank:Nasabah (35%:65%) 3. Jangka Waktu 6 Bulan nisbah Bank:Nasabah (35%:65%) 4. Jangka Waktu 12 Bulan nisbah Bank:Nasabah (35%:65%) 5. Jangka Waktu 24 Bulan nisbah Bank:Nasabah (35%:65%) • Membantu Perencanaan investasi anda • Membantu Pengembangan UKM • Perpanjangan jangka waktu dapat dilakukan secara otomatis • Pemindah bukuan bagi hasil secara otomatos (online) ke rekening anda.
  • 11. Giro Wadiah (Titipan) Giro dengan prinsip Wadiah dapat diikuti oleh perorangan maupun badan /perusahaan, yang dapat membantu menata usahakan administrasi keuangan usaha nasabah dengan tertib dan aman, meninggalkan riba, dapat dijadikan sebagai referensi bank, nasabah dapat menarik dan atau memindah-bukukan keuangannya kapan saja dengan menggunakan cek dan atau bilyet giro baik secara langsung dan atau melalui kliring. Keunggulan • Dapat diambil kapan saja • Mudah dalam transaksi dengan menggunakan cek dan bilyet giro • Aman, terjamin dan Insya Allah membawa bisnis anda menjadi barokah • Memperoleh bonus (athaya’) • Dana anda Insya Allah diperuntukan bagi pengembangan usaha kecil Tabungan Mudharabah (Investasi Bagi Hasil) Merupakan simpanan yang dapat dipergunakan oleh Bank (Mudharib), dengan memperoleh imbalan bagi hasil yang menguntungkan bagi penyimpan dana (Shahibul maal) dan membantu nasabah dalam memenuhi keinginannya untuk memenuhi rencana tertentu seperti rencana menunaikan ibadah haji (Tabungan Haji Ar Rahman),
  • 12. biaya pendidikan (Tabungan Pelajar Al-Barakah) dan rencana lainnya sesuai dengan target waktu dan jumlah nominal yang ingin dicapai lewat Tabungan Al-Barakah. Berikut Jenis-Jenis Tabungan Mudharabah di Bank BPD Kalsel Syariah : 1) Tabungan Haji Ar-Rahman Fasilitas, Keunggulan dan Kelebihan Tabungan Haji Ar-Rahman • Mudah, aman dan membawa barakah • Terdapat 3 (tiga) pilihan Balas Jasa, yakni ; a. Bagi Hasil dimasukkan ke rekening Penabung dengan nisbah 70% bagi bank dan 30% bagi nasabah; b. Balas Jasa disalurkan ke Badan Sosial/Yayasan yang dipilih; c. Tidak menghendaki Balas Jasa. • Mendapatkan Perlindungan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan. • Setoran Ringan • Tidak dipungut Biaya administrasi tutup rekening • Bebas Biaya Administrasi Bulanan. • Memperoleh cenderamata/suvenir yang menarik. 2) Tabungan Al-Barakah Keunggulan Tabungan Al-Barakah • Aman dan Terjamin • Bagi Hasil Kompetitif dengan nisbah 50% untuk Bank dan 50% untuk Nasabah, serta dibayar setiap bulan secara otomatis. • Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan 3) Tabungan Pelajar Al-Barakah Keunggulan • Aman, mudah dan barakah
  • 13. Setoran awal dan setoran minimum yang ringan • Bagi hasil yang menguntungkan dengan nisbah antara Bank:Nasabah = 65%:35% Tabungan Wadiah (Titipan) Tabungan dengan prinsip Wadiah dapat membantu nasabah dalam mengamankan keuangannya, dapat dilakukan penyetoran dan penarikan setiap saat. Keunggulan Tabungan Wadiah • Aman dan dapat ditarik kapan saja • Bebas Biaya Administrasi • Setoran awal yang ringan Deposito berdasarkan prinsip mudharabah. Ketentuan umum deposito mudharabah adalah: (1) Dalam transaksinya nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. (2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. (3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya daslam bentuk tunai dan bukan piutang. (4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. (5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. (6) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
  • 14. Asuransi Dana Pendidikan (FULNADI) May 9th, 2008 | By Afrianti Takaful | Category: Individual Takaful Dana Pendidikan (Fulnadi) adalah program asuransi syariah yang bertujuan untuk merencanakan dana pendidikan bagi putra-putri Anda sejak TK hingga Sarjana.
  • 15. Manfaat Takaful Dana Pendidikan Jika Peserta panjang umur sampai akhir perjanjian, Anak sebagai Penerima Hibah mendapatkan: • Tahapan* saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)** dan Beasiswa selama 4 tahun di Perguruan Tinggi. Jika Peserta mengundurkan diri sebelum masa perjanjian berakhir, Peserta mendapatkan: • Nilai Tunai Seluruh dana di Rekening Tabungan Peserta yang berasal dari saldo tabungan dan bagian keuntungan atas hasil investasinya (mudharabah). Jika Anak sebagai Penerima Hibah meninggal sebelum seluruh tahapan diterima Peserta/ Ahli Waris mendapatkan: • Nilai Tunai • Santunan sebesar 10% Manfaat Takaful Awal (Premi Tahunan X Masa Perjanjian) Jika Peserta mengalami musibah dalam masa perjanjian Polis Bebas Premi, Ahli Waris mendapatkan: • Santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan) atau 100% Manfaat Takaful Awal (jika meninggal karena kecelakaan). • Nilai Tunai Anak sebagai Penerima Hibah mendapatkan: • Tahapan pada saat masuk (TK, SD, SMP, SMA, PT)** • Beasiswa setiap tahun sejak Peserta mengalami musibah s/d 4 tahun di Perguruan Tinggi
  • 16. Jika setelah masa perjanjian berakhir dan masih dalam pemberian beasiswa di Perguruan Tinggi Peserta mengalami musibah • Meninggal karena sakit atau cacat tetap total karena kecelakaan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai • Meninggal karena kecelakaan, Ahli Warisnya akan menerima Nilai Tunai dan santunan sebesar 50% Manfaat Takaful Awal • Penerima Hibah akan tetap menerima Beasiswa sampai yang bersangkutan empat tahun di Perguruan Tinggi * Jika Tahapan yang jatuh tempo tidak diambil, akan diinvestasikan dan akan menambah Beasiswa pada saat di Perguruan Tinggi ** Sesuai masa perjanjian Dengan program Takaful Dana Pendidikan, masa depan anak kita canangkan, cita- cita anak Insya Allah terwujudkan Al-Mudharabah Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak,di mana pihak pertama menyediakan seluruh (100 persen) modal, sedangkan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian di pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalian si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Pola transaksi mudharabah, biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, al-mudharabah diterapkan pada: tabungan
  • 17. dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan, al-mudharabah, diterapkan untuk: pembiayaan modal kerja. Dengan menempatkan dana dalam prinsip al-mudharabah, pemilik dana tidak mendapatkan bunga seperti halnya di bank konvensional, melainkan nisbah bagian keuntungan. Dalam praktiknya, nisbah untuk tabungan berkisar 55 –56 persen dari hasil investasi yang dilakukan oleh bank. Dalam hal bank konvensional, angka tersebut kira-kira setara dengan 11-12 persen. Sedangkan dalam sisi pembiayaan, bila seorang pedagang membutuhkan modal untuk berdagang maka dapat mengajukan permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti al- mudharabah. Caranya dengan menghitung terlebih dahulu perkiraan pendapatan yang akan diperoleh oleh nasabah dari proyek tersebut. Misalkan, dari modal Rp.30 juta diperoleh pendapatan Rp.5 juta/bulan. Dari pendapatan tersebut harus disisihkan terlebih dahulu untuk tabungan pengembalian modal, sebut saja Rp.2 juta. selebihnya dibagi antara bank dengan nasabah dengan kesepakatan di muka, misalnya 60 persen untuk nasabah dan 40 persen untuk bank. Al-Musyarakah Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu. Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi modal. Keuntungan ataupun risiko usaha tersebut akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Dalam sistem ini, terkandung apa yang biasa disebut di bank konvensional sebagai sarana pembiayaan. Secara konkret, bila Anda memiliki usaha dan ingin mendapatkan tambahan modal, Anda bisa menggunakan produk al-musyarakah ini. Inti dari pola ini adalah, bank syariah dan Anda secara bersama-sama memberikan kontribusi modal yang kemudian digunakan untuk menjalankan usaha. Porsi bank syariah akan diberlakukan sebagai penyertaan dengan pembagian keuntungan yang disepakati bersama. Dalam bank konvensional, pembiayaan seperti ini mirip dengan kredit modal kerja. Prinsip Al-Murabahah
  • 18. Dalam skim ini, terjadi jual beli suatu barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang nilainya disepakati kedua belah pihak. Penjual dalam hal ini harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahan. Misalkan Anda membutuhkan kredit untuk pembelian mobil. Dalam bank konvensional Anda akan dikenakan bunga dan Anda diharuskan membayar cicilan bulanan selama waktu tertentu. Di sektor perbankan, suku bunga yang berlaku mungkin saja berubah. Dalam sistem bank syariah, tentu saja produk seperti ini juga tersedia. Namun bentuknya bukan kredit, melainkan menggunakan prinsip jual-beli, yang diistilahkan dengan Murabahah. Dalam hal ini, bank syariah akan membeli mobil yang Anda inginkan terlebih dahulu, kemudian menjualnya lagi kepada Anda. Tapi, karena bank syariah menalanginya dulu, maka pada saat menjual kepada Anda, harganya sedikit lebih mahal, sebagai bentuk keuntungan buat bank syariah. Karena bentuk keuntungan bank syariah sudah disepakati di depan, maka nilai cicilan yang harus Anda bayarkan relatif lebih tetap. Tentunya masih banyak lagi prinsip-prinsip perbankan syariah, yang kami uraikan di atas merupakan prinsip-prinsip dasar yang umum dikenal di perbankan syariah. Perbedaan Bank Syariah Sepintas bila dilihat secara teknis, menabung di bank syariah dengan yang belaku di bank konvensional hampir tidak ada perbedaan. Hal ini karena, baik di bank syariah maupun bank konvensional diharuskan mengikuti aturan teknis perbankan secara umum. Akan tetapi bila diamati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya. Perbedaan pertama terletak pada akadnya. Pada bank syariah, semua transaksi harus berdasarkan akad yang dibenarkan oleh syariah. Dengan demikian, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku pada akad-akad muamalah syariah. Pada bank konvensional, transaksi pembukaan rekening, baik giro, tabungan maupun deposito, berdasarkan perjanjian titipan, namun prinsip titipan ini tidak sesuai dengan aturan syariah,
  • 19. misalnya wadi’ah, karena dalam produk giro, tabungan maupun deposito, menjanjikan imbalan dengan tingkat bunga tetap terhadap uang yang disetor. Perbedaan kedua terdapat pada imbalan yang diberikan. Bank konvensional menggunakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitung keuntungan. Artinya, bunga yang dijanjikan di muka kepada nasabah penabung merupakan ongkos atau biaya yang harus dibayar oleh bank. Oleh karena itu bank harus “menjualâ€h kepada nasabah lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduanya disebut spread yang menandakan apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila spread-nya positif, di mana beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari bunga yang diberikan kepada penabung, maka dapat dikatakan bahwa bank mendapatkan keuntungan. Sebaliknya juga benar. Sedangkan bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing, artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan yang didapat dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka. Perbedaan ketiga adalah sasaran kredit/ pembiayaan. Para penabung di bank konvensional tidak sadar uang yang ditabung dipinjamkan untuk berbagai bisnis, tanpa memandang halal-haram bisnis tersebut. Sedangkan di bank syariah, penyaluran dan simpanan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu prinsip syariah Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh ke bisnis yang haram seperti, perjudian, minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis lain yang tidak sesuai dengan syariah.