Dokumen tersebut membahas tentang kualitas air yang meliputi persyaratan fisika, kimia, dan biologi untuk menunjang kehidupan organisme air. Parameter-parameter penting yang diukur antara lain suhu, kecerahan, salinitas, pH, oksigen terlarut, karbondioksida, dan amonia. Pengukuran dilakukan menggunakan berbagai alat dan pada waktu tertentu untuk mengetahui kondisi lingkungan air.
2. Fungsi Air
• Segi Fisika : sebagai tempat hidup dan
menyediakan ruang gerak bagi organisme
didalamnya
• Segi kimia : sebagai pembawa unsur
hara, mineral, vitamis dan gas2 terlarut
dsbnya
• Segi Biologi : sebagai media yg baik utk
kegiatan biologis dalam pembentukan
dan penguraian bahan2 organik
3. Persyaratan Fisika
• Suhu : berkaitan dengan laju
metabolisme dan daya larut gas serta
reaksi kimia dalam air. Kisaran suhu yang
optimal berbeda pada setiap stadia.
Kisaran yang ditoleransi 25 – 32 oC.
Pengukuran dengan menggunakan alat
thermometer, dilakukan pada saat pagi
dan siang hari.
4. • Kecerahan : disebabkan adanya bahan2
yg melayang dalam air baik berupa bahan
organik seperti plankton dan jasad renik,
maupun bahan anorganik seperti
suspensi lumpur. Pengukuran dengan
menggunakan alat secchi disk (piringan
hitam putih) dan dilakukan pada saat
siang hari. Kecerahan yang baik antara
25 – 40 cm
5. Persyaratan Kimia
• Salinitas : merupakan jumlah garam
yang terkandung dalam air, yg dominan
adalah Na Cl. Berpengaruh pada tekanan
osmotik, sehingga organime air ada yg
bersifat euryhaline dan stenohaline.
Kebutuhan salinitas tergantung pada
spesies dan stadia hidup. Alat yang
digunakan adalah refraktometer.
Pengukuran dilakukan sesuai kebutuhan
6. • pH atau derajad keasaman, merupakan
suasana air yg menunjukkan keasaman
dan kebasaan air dengan nilai 0 – 14.
Erat hubungannnya dg ketersedian CO2.
pH air yang baik antara 6.5 – 8.5.
Pengukuran dengan kertas lakmus, pH
paper, pH pen atau pH meter. Dilakukan
pada saat pagi hari dan sore hari
7. • Oksigen terlarut (DO) : diperlukan utk
kegiatan respirasi organime air. DO
berasal dari hasil fotosintesa
phytoplankton dan difusi dari udara.
Kebutuhan minimum sebesar 3 ppm.
Pengukuran dengan DO meter atau
metode titrasi winkler. Dilakukan
pada saat pagi (subuh) dan sore
(menjelang magrib).
8. • Karbondioksida (CO2) : dihasilkan
dari proses respirasi organisme dan
penguraian bahan organik, dan
diperlukan sbg bahan dlm proses
fotosintesa. Batas maksimum yg
diperbolehkan sebesar 15 ppm.
Pengukuran dengan titrasi dan
dilakukan pada pagi dan sore hari
9. • Amonia : berasal dari kotoran
organisme, sisa pakan dan
perombakan bahan organik.
Terdapat dalam 2 bentuk : NH4
tidak bersifat racun dan NH3 yg
bersifat racun. Di media air tidak
boleh lebih dari 0.1 ppm.
Pengukuran dengan titrasi atau tes
kid. Dilakukan sesuai keperluan.
10. Persyaratan Biologi
• Keberadaan plankton didalam air dapat
digunakan sbg indikator kesuburan air.
Jenis plankton terbagi phytoplankton
(tumbuhan) dan zooplankton (hewan).
Jenis phytoplankton :
Chlorophyceae, Cyanophyeceae, Chrysso
phyceae dan Bacillariophyceae. Jenis
zooplankton : berbagai larva avertebrata
air antara lain
11. • Pengukuran kelimpahan fitoplankton
dengan menggunakan alat plankton net
dg mesh size tertentu. Diletakkan di
objec glass dan diamati dibawah
mikroksop. Identifikasi spesies dilakukan
dengan menggunakan buku identifikasi.
• Pengamatan phytoplankton dilakukan
pagi hari (05.00 – 09.00) dan zooplankton
pada tengah hari (09.00 - 12.00)