Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
GANGGUAN TERKAIT SUBSTANSI DAN ADIKSI
1. GANGGUAN TERKAIT
SUBSTANSI DAN ADIKSI
Disusun oleh : Kelompok 6
Fildan 190810637 | Nur Ramadhani 200810872 |
Maharani Wijaya 210810227 | Kadir 210810554
2. SUBSTANCE ABUSE DISORDER?
• Substance abuse disorder atau penyalahgunaan
zat adalah keadaan ketika seseorang
menggunakan obat maupun zat yang tidak legal,
obat yang diresepkan atau bahkan obat yang
dapat dibeli sendiri di apotek dengan dosis yang
tidak sesuai.
• Substance abuse disorder dapat juga disebut
sebagai keadaan ketika seseorang mengonsumsi
alkohol, obat yang diresepkan, dan atau obat legal
lain terlalu banyak daripada dosis yang
dianjurkan.
• Orang dengan substance abuse disorder dapat
berhenti atau mengubah kebiasaannya. Lain
halnya dengan adiksi atau ketergantungan zat.
• Zat yang sering disalahgunakan oleh orang dengan
substance abuse disorder antara lain: rokok dan
produk mengandung tembakau lainnya,
mariyuana, kokain, dan alkohol
4. TANDA DAN
GEJALA
SUBSTANCE
ABUSE
DISORDER
• Hilangnya minat pada hal yang dahulu disukai
• Masalah dalam interaksi sosial atau pertemanan
• Berhenti menjaga atau memelihara diri sendiri
• Lebih sering menghabiskan waktu seorang diri
• Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari
biasanya
• Siklus tidur berantakan
• Mengalami masalah dalam pekerjaan atau
keluarga
• Sering mengalami perubahan emosi secara
cepat
• Sering merasa kebingungan
• Sering melakukan kekerasan
• Sangat marah bila dikonfrontasi tentang
penyalahgunaan obat
• Sering beralasan atau berbohong demi
menggunakan obat
Tanda seseorang mungkin
mengalami substance abuse
disorder adalah gejala-gejala
psikis seperti:
5. Penyebab substance
abuse disorder
• Penyebab dari substance abuse salah satunya
karena akses internet yang begitu mudah selain itu
tersedianya akun yang memperdagangkan zat
adiktif tersebut (Preedy, 2016)
• Hasil penelitian yang menyatakan bahwa remaja
masih dalam fase labil dan mudah mengalami
depersi, mencari kebebasan, dan mencari
kesenangan. Akan mendorong remaja tersebut
menyalahgunakan zat adikyif (BNN, 2016;
Hawkins, Catalano, Miller, & Hawkins, 1992;
Preedy, 2016).
Faktor Keturunan Genetik
Mekanisme Obat
Faktor Psikis
6. Penanganan secara
Psikologis
Yang efektif dalam penanganan secara psikologis adalah dengan
desipramin dan penanganan kognitif perilaku. Dengan ini mampu
mengurangi penggunaan zat adiktif dan memperbaiki funsgsi
keluarga, sosial dan psikologis pada umumnya. Desipramin lebih
efektif dari placebo untuk mengurangi perilaku adiktif dengan
tingkat ketergantungan kokain yang rendah, Sedangkan
penanganan kognitif lebih efektif untuk pasien dengan tingkat
ketergantugan yang tinggi.
Terapi Penyalahgunaan dan
Ketergantungan Alkohol
Penanganan Penggunaan
Obat Terlarang
Penanganan Merokok
Pencegahan Penyalahgunaan Zat
7. Terapi
Penyalahgunaan
dan
Ketergantungan
Alkohol
• Penanganan tradisional di
rumah sakit
• Penanganan biologis
• Pendekatan Kognitif-
Perilaku :
1.Terapi Aversi : dimana peminum dibuat
menjadi mual ketika melihat, meraih, dan
meminum alkohol.
2.Operant Conditioning : pendekatan ini
mengajari pasien dan orang-orang terdekatnya
untuk memberi penguatan pada perilaku tidak
minum, serta mengajarkan pasien mencari
pekerjaan atau keterampilan sosial.
• Memanfaatkan dukungan
sosial
8. Penanganan
Penggunaan
Obat Terlarang
• Penanganan Biologis
• Penanganan Psikologis
• Dalam studi Carroll, para pasien yang menerima pennganan
kognitif belajar cara menghindari berbagai situasi beresiko tinggi
(berada diantara orang-orang yang sedang menggunakan kokain),
memahami daya Tarik obat bagi mereka, dan mengembangkan
berbagai alternative selain menggunakan kokain (bebrabagi
aktifitas rekreasional non-pengguna). Para penyalahguna kokain
dalam studi ini juga mempelajari berbagai strategi coping terhadap
ketagihan dan untuk menahan diri dari kecenderungan
menganggap situasi dimana mereka terpeleset menggunakan obat
sebagai suatu bencana (“pelatihan pencegahan kekambuhan,” oleh
Marlatt & Gordon, 1985).
• Semakin depresi pasien, semakin positif hasil obat antidepresan
dan terapi kognitif. Secara keseluruhan, hasil penanganan
psikososial lebih baik daripada hasil obat antidepresan dalam
mengurangi penggunaan kokain, dan pola ini dapat bertahan
dalam pemantauan selama satu tahun (Carroll, Rounsaville, &
Nich, 1994
9. Penanganan
Merokok
• Penanganan Biologis
Pemberian nikotin dengan cara berbeda merupakan
salah satu pendekatan dalam penanganan biologis.
Tujuannya adalah untuk mengurangi symptom-
symptom putus zat yang menyertai usaha berhenti
merokok
• Penanganan Psikologis
Strategi merokok secara wajar adalah mengurangi
asupan nikotin secara bertahap dalam waktu beberapa
minggu dan membuat perokok setuju memerpanjang
interval waktu antar-jadwal merokok nya
10. Pencegahan
Penyalahgunaan
Zat Adiktif
• Penanganan Sosial & Intervensi
Lingkungan
Beberapa program pengendalian tembakau
komprehensif yang mencakup kampanye edukasi
publik, menciptakan lingkungan yang bebas dari asap
rokok dan program berbasis sekolah untuk menegah
anak-anak muda mulai mengonsumsi rokok
11. CONTOH KASUS
Subjek A merupakan seorang perempuan yang masih remaja berusia 20 tahun pencandu zat
terlarang jenis narkotika dengan menggunakan jarum suntik. Hal tersebut menyebabkan subjek A
juga terkena HIV dan hepatitis C, saat ini subjek mendapatkan perawatan di Rumah sakit
ketergantungan obat. Sejak kecil subjek mendapatkan paparan narkotika dan rokok dari kedua
orangtuanya, yang juga pengguna narkotika dan rokok secara aktif. Kebiasan dari kedua orangtua
tersebut di contoh oleh subjek dalam mengkonsumsi zat adiktif narkotika dan rokok
(Sovitriana Rilla, 2013).