SlideShare a Scribd company logo
PENYALAHGUNAAN DAN 
KETERGANTUNGAN ZAT 
Navia Fathona 
Ifah afifah dayyanah 
Ahman azis
Narkotika 
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat 
bius. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat 
membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh 
kita disakiti sekalipun. 
Jenis-jenisnya adalah: 
• Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu 
• Codein atau Kodein 
• Methadone (MTD) 
• LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs 
• barbiturat 
• Demerol atau Petidin atau Pethidina 
• Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati 
dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini 
dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa 
kematian)
Psikotropika 
• Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung 
narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa 
yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. 
Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan 
tingkah laku pemakainya. 
Jenis-jenisnya adalah: 
• Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines 
• Demerol 
• Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE) 
• Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, 
Rohip, Dum 
• Nipam
Gangguan Penggunaan Zat 
Gangguan penggunaan zat Aadalah 
penggunaan maladaptive dari zat 
psikoaktif. Tipe ini termasuk 
penyalahgunaan zat dan ketergantungan 
zat.
Gangguan Akibat Penggunaan Zat 
Gangguan yang dapat muncul karena 
penggunaan zat psikoaktif, seperti 
intoksikasi, gejala putus zat, gangguan 
mood, delirium, demensia, amnesia, 
gangguan psikotik, gangguan kecemasan, 
disfungsi seksual, dan gangguan tidur.
Penyalahgunaan zat 
• Situasi dimana seseorang terus 
menerus (kompusif) menggunakan 
zat psikoaktif walaupun ia tahu hal 
tersebut mengakibatkan konsekuensi 
yang merusak baik masalah sosial, 
pekerjaan, psikologis, atau fisik.
Ketergantungan zat 
• Tipe gangguan penggunaan obat yang parah 
dimana gangguan tersebut 
mengakibatkan tanda-tanda 
ketergantungan fisiologis (toleransi atau 
gejala putus zat) atau penggunaan kompulsif 
suatu zat. 
Penyalahgunaan zat trs 
mnerus Ketergantungan zat 
Orang yang mengalami ketergantungan tidak kuasa 
untuk menghentikan penggunaan obat tersebut.
DESKRIPSI GANGGUAN 
Gangguan 
penggunaan zat 
Gangguan akibat 
penggunaan zat 
Penyalahgunaan 
zat 
Ketergantungan 
zat 
Delirium, intoksikasi, gejala 
putus zat, gangguan mood, 
anxietas, dll
Tanda ketergantungan 
fisiologis 
– Toleransi adalah salah satu gejala seseorang 
mengalami ketergantungan zat yang ditandai 
dengan penggunaan dosis yang semakin 
tinggi untuk mendapatkan efek yang sama 
pada tubuh. 
– Sindrom putus zat/sindrom abstinensi 
adalah sekumpulan karakteristik gejala putus 
zat yang terjadi ketika seseorang secara 
mendadak mengurangi atau menghentikan 
penggunaan zat setelah terjadi 
ketergantungan fisiologis.
• Misalnya gejala putus zat pada 
pengguna alkohol : mulut kering, mual 
atau muntah, lemah, tachycardia, 
kecemasan dan depresi, sakit kepala, 
insomnia, tekanan darah meningkat, dan 
serangkaian halusinasi.
Obat yang disalahgunakan 
• Depresan : mengekang aktifitas sistem saraf 
pusat 
Alkohol, Barbiturat, Opioid (Alami : Morfin, 
Heroin) 
• Stimulan : meningkatkan aktifitas sistem 
saraf pusat 
Amfetamin, Ekstasi, Kokain, Nikotin 
• Halusinogen : penyebab halusianasi 
LSD (Lysergic acid diethlyamide), PCP 
(Phencyclidine), Mariyuana
Depresan 
Efek 
• Mengurangi rasa tegang 
dan cemas 
• Gerakan menjadi lambat 
• Merusak proses kognitif 
• Menahan fungsi vital 
• Kematian (menekan 
pernafasan)
Stimulan 
Efek 
• Euphoria 
• Self-confidence 
• Meningkatkan 
neurotransmitter 
norepineprin dan 
dopamine pada otak.
Halusinogen 
Efek 
•Euphoria 
•Panic 
•Relaksasi
PEDOMAN DIAGNOSTIK 
• PPDGJ halaman 34-43 
• F10-F19
PENDEKATAN TEORITIS 
• Perspektif biologis 
• Perspektif belajar 
• Perspektif kognitif 
• Perspektif psikodinamika 
• Perspektif sosiokultural
Pendekatan biologis 
• Neurotransmitter 
trs mnrus zat2 dopamin, serotonin, 
dll senang 
zat trsbt mengurangi reseptor penerima 
dopamin sehingga dopamin akan semakin 
banyak dan menyebabkan kesenangan 
• Faktor gen (keturunan) 
predisposisi gangguan terkait.
Pendekatan belajar 
• adanya kenikmatan atau reinforcement 
positif dari emosi negatif. 
• Perilaku cenderug diulangi jika mendapat 
kenikmatan. 
• Operant conditioning : 
reinforcement + : dukungan teman, rasa 
nyaman 
reinforcement - : mengurangi tegangan 
dan kecemasan
Pendekatan kognitif 
• keyakinan + pd alkohol alkohol itu 
menyebabkan kenikmatan mengulang 
• Seandainya pikiran - pd alkohol  alkohol itu 
berbahaya utk kognitif  tdk akn mengulang
Pendekatan psikodinamika 
• Terjadinya fiksasi oral karena tidak 
terpuaskannya oral pada fase 
perkembangan psikoseksual sehingga 
kebiasaan tersebut dibawa hingga 
dewasa. 
• Berhubungan dengan trait kepribadian 
bergantung oral. 
• Orang yang banyak minum, merokok, 
dikarenakan ingin mencari kepuasan 
oral.
Pendekatan sosiokultural 
• Budaya sekitar merokok  terpengaruh 
utk merokok 
• Teman2 sebaya merokok (kelompok)  
ikut merokok
PENANGANAN 
• Pendekatan biologis 
• Pendekatan peka budaya 
• Pendekatan nonprofesional 
• Pendekatan residensial 
• Pendekatan psikodinamika 
• Pendekatan behavioural 
• Self-control 
• Pelatihan keterampilan sosial
Pendekatan biologis 
• Detoksifikasi (penghentian dgn monitoring) 
• Disulfram, neltrokson 
Obat yang menyebabkan terjadi muntah hebat ketika meminum 
alcohol. 
Obat yang berguna untuk mengurangi endorphin yang dirangsang 
alcohol sekaligus mengurangi ketagihan. 
• Antidepresan 
mengurangi ketagihan, menstimulus saraf parasimpatik (nyaman) 
• Menggunakan zat pengganti misalnya untuk nikotin bisa digunakan 
nicotine gum atau nicotine patch.
Pendekatan peka budaya 
• Org amerika asli  spiritual tinggi. Terapis 
dan pendeta gereja bekerjasama agar 
lebih efektif
Pendekatan nonprofesional 
• Alcohol anonymous 
• Nicotine anonymous
Pendekatan residensial 
• Penanganan yang melibatkan perawatan 
dirumah sakit atau tempat terapi
Pendekatan psikodinamika 
• Pemecahan masalah-masalah yang 
berkaitan konflik masa kecil dengan 
menggunakan asosiasi bebas, analisis 
mimpi, dsb
Pendekatan kognitif-behavioural 
• Modifikasi pola perilaku (CBM) 
– Komitmen ingin berubah 
– Rekonstruksi kognitif 
– Self-instructure 
– Feedback (pujian, isyarat, dll) 
– Self-monitoring (token, checklist) 
– Latihan 
– Modeling
• Terapi Aversi 
Dalam terapi ini seorang peminum alcohol 
akan di kejutkan dan di buat mual ketika 
melihat, meraih, atau mulai meminum 
alcohol, dalam satu prosedur sensitisasi 
(Cautela, 1966). Si peminum disuruh 
membayangkan dirinya mual yang hebat 
dan luar biasa karena minum alcohol.
Self control 
• ABC Theory 
kendalikan A (Anteceden) : kejadian yg mendahului 
- menyingkirkan hal-hal yang berkaitan dengan minum 
dan rokok dari rumah 
- Membatasai lingkungan yang menjadi stimulus utk 
merokok 
- Tidak bersosialisasi dengan org yg menyalahgunakan 
zat 
- Berkunjung ke lingkungan bebas zat, museum, tempat 
olah raga, atau tempat makan yg menyediakan alkohol 
- Belajar self-relaksasi, meditasi, dan tidak menggunakan 
zat saat tegang.
Kendalikan B (Behaviours) 
- Menggunakan pencegahan respon, tidak 
membawa alkohol atau tidak membawa 
rokok ke kantor 
- Melawan respon saat tergoda, gunakan 
permen mint, permen karet, gula, dsb. 
Beraktifitas!! 
- Mempersulit penggunaan,
Kendalikan C (konsekuensi) 
- Memberikan penghargaan jika berhasil 
tidak melakukan dan memberikan 
hukuman jika melakukan 
- Mengulang kalimat2 positif untuk 
mengingatkan diri sendiri bahwa yang 
dilakukan salah.
SEKIAN 
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
LuckyAdeSessiani1
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
isma anggraeni
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
wahyusrisayekti
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Vivia Maya Rafica
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanBarna Yudha SutanMudo
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Dina Haya Sufya
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
Ratna Widiastuti
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialAdryan Dan
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
PT. THASIMA
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
Husna Sholihah
 

What's hot (20)

#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
#12 Neuropsikologi Kognitif_part1.pdf
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahanPerkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
Perkembangan fisik dan kognitif di masa kanak kanak pertengahan
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Perkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anakPerkembangan bahasa pd anak
Perkembangan bahasa pd anak
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Tes bakat
Tes bakatTes bakat
Tes bakat
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 

Viewers also liked

Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormalFida Fidol
 
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
LarasatiAN
 
Problematika pelajar
Problematika pelajarProblematika pelajar
Problematika pelajar
agamas hauqalah
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
eka kurniati
 
Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)santi damayanti
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatdadadony
 
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
M. Nurcholis | SMA N 1 KALIORANG
 
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
MAFIA '11
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
Farhan Prasetya
 

Viewers also liked (10)

Psikologi abnormal
Psikologi abnormalPsikologi abnormal
Psikologi abnormal
 
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
Kimia "Zat Aditif dan Adiktf" untuk kelas 8 SMP
 
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan ZatPlkj _ Penyalahgunaan Zat
Plkj _ Penyalahgunaan Zat
 
Problematika pelajar
Problematika pelajarProblematika pelajar
Problematika pelajar
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)Sistematika (makalah dan skripsi)
Sistematika (makalah dan skripsi)
 
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zatGangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat
 
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
 
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
SOAL ULANGAN HARIAN KELAS VIII (BAB III-VI)
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 

Similar to PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT

DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
Muhammad Nasrullah
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
KurniawanUtama2
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
kilzz48
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Rifza1
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
Reka Geofanni
 
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptxDETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
TatyanaSianipar
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
Andy Zyuhendi
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
Dion Keffez
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
Dedi Kurniawan
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
Lopis Cristian Renyaan
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
Okvianto Budiman
 
Rika
RikaRika
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
dinapertiwi5
 
Gangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napzaGangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napza
Jayanti Sekar Wangi
 
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkobapemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
shariatidongge
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
SriHariatiDongge
 
Presentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.pptPresentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.ppt
royjaviersagala
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkoba
londoireng24
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Edo Sebastian Jaya
 

Similar to PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT (20)

DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
DRUG DEPENDENCE - (TREATMENT & REHABILITATION)
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
 
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis NarkobaBahaya dan Jenis Jenis Narkoba
Bahaya dan Jenis Jenis Narkoba
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
 
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptxDETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
DETEKSI DINI NAPZA DAN EFEKNYA.pptx
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
Rika
RikaRika
Rika
 
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
4. NAPZA DAN ROKOK.pptx
 
Gangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napzaGangguan penggunaan napza
Gangguan penggunaan napza
 
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkobapemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
pemaparan edukasi serentak pencegahan narkoba
 
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.pptPEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
PEMAPARAN EDUKASI SERENTAK.ppt
 
Presentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.pptPresentasi_narkoba.ppt
Presentasi_narkoba.ppt
 
Presentasi narkoba
Presentasi narkobaPresentasi narkoba
Presentasi narkoba
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5 Psikologi klinis 2 pertemuan 5
Psikologi klinis 2 pertemuan 5
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 

Recently uploaded

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 

Recently uploaded (19)

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 

PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT

  • 1. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN ZAT Navia Fathona Ifah afifah dayyanah Ahman azis
  • 2. Narkotika Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah: • Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu • Codein atau Kodein • Methadone (MTD) • LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs • barbiturat • Demerol atau Petidin atau Pethidina • Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)
  • 3. Psikotropika • Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah: • Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines • Demerol • Sabu-sabu(Shabu/Syabu/ICE) • Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum • Nipam
  • 4. Gangguan Penggunaan Zat Gangguan penggunaan zat Aadalah penggunaan maladaptive dari zat psikoaktif. Tipe ini termasuk penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat.
  • 5. Gangguan Akibat Penggunaan Zat Gangguan yang dapat muncul karena penggunaan zat psikoaktif, seperti intoksikasi, gejala putus zat, gangguan mood, delirium, demensia, amnesia, gangguan psikotik, gangguan kecemasan, disfungsi seksual, dan gangguan tidur.
  • 6. Penyalahgunaan zat • Situasi dimana seseorang terus menerus (kompusif) menggunakan zat psikoaktif walaupun ia tahu hal tersebut mengakibatkan konsekuensi yang merusak baik masalah sosial, pekerjaan, psikologis, atau fisik.
  • 7. Ketergantungan zat • Tipe gangguan penggunaan obat yang parah dimana gangguan tersebut mengakibatkan tanda-tanda ketergantungan fisiologis (toleransi atau gejala putus zat) atau penggunaan kompulsif suatu zat. Penyalahgunaan zat trs mnerus Ketergantungan zat Orang yang mengalami ketergantungan tidak kuasa untuk menghentikan penggunaan obat tersebut.
  • 8. DESKRIPSI GANGGUAN Gangguan penggunaan zat Gangguan akibat penggunaan zat Penyalahgunaan zat Ketergantungan zat Delirium, intoksikasi, gejala putus zat, gangguan mood, anxietas, dll
  • 9. Tanda ketergantungan fisiologis – Toleransi adalah salah satu gejala seseorang mengalami ketergantungan zat yang ditandai dengan penggunaan dosis yang semakin tinggi untuk mendapatkan efek yang sama pada tubuh. – Sindrom putus zat/sindrom abstinensi adalah sekumpulan karakteristik gejala putus zat yang terjadi ketika seseorang secara mendadak mengurangi atau menghentikan penggunaan zat setelah terjadi ketergantungan fisiologis.
  • 10. • Misalnya gejala putus zat pada pengguna alkohol : mulut kering, mual atau muntah, lemah, tachycardia, kecemasan dan depresi, sakit kepala, insomnia, tekanan darah meningkat, dan serangkaian halusinasi.
  • 11. Obat yang disalahgunakan • Depresan : mengekang aktifitas sistem saraf pusat Alkohol, Barbiturat, Opioid (Alami : Morfin, Heroin) • Stimulan : meningkatkan aktifitas sistem saraf pusat Amfetamin, Ekstasi, Kokain, Nikotin • Halusinogen : penyebab halusianasi LSD (Lysergic acid diethlyamide), PCP (Phencyclidine), Mariyuana
  • 12. Depresan Efek • Mengurangi rasa tegang dan cemas • Gerakan menjadi lambat • Merusak proses kognitif • Menahan fungsi vital • Kematian (menekan pernafasan)
  • 13. Stimulan Efek • Euphoria • Self-confidence • Meningkatkan neurotransmitter norepineprin dan dopamine pada otak.
  • 14. Halusinogen Efek •Euphoria •Panic •Relaksasi
  • 15. PEDOMAN DIAGNOSTIK • PPDGJ halaman 34-43 • F10-F19
  • 16. PENDEKATAN TEORITIS • Perspektif biologis • Perspektif belajar • Perspektif kognitif • Perspektif psikodinamika • Perspektif sosiokultural
  • 17. Pendekatan biologis • Neurotransmitter trs mnrus zat2 dopamin, serotonin, dll senang zat trsbt mengurangi reseptor penerima dopamin sehingga dopamin akan semakin banyak dan menyebabkan kesenangan • Faktor gen (keturunan) predisposisi gangguan terkait.
  • 18. Pendekatan belajar • adanya kenikmatan atau reinforcement positif dari emosi negatif. • Perilaku cenderug diulangi jika mendapat kenikmatan. • Operant conditioning : reinforcement + : dukungan teman, rasa nyaman reinforcement - : mengurangi tegangan dan kecemasan
  • 19. Pendekatan kognitif • keyakinan + pd alkohol alkohol itu menyebabkan kenikmatan mengulang • Seandainya pikiran - pd alkohol  alkohol itu berbahaya utk kognitif  tdk akn mengulang
  • 20. Pendekatan psikodinamika • Terjadinya fiksasi oral karena tidak terpuaskannya oral pada fase perkembangan psikoseksual sehingga kebiasaan tersebut dibawa hingga dewasa. • Berhubungan dengan trait kepribadian bergantung oral. • Orang yang banyak minum, merokok, dikarenakan ingin mencari kepuasan oral.
  • 21. Pendekatan sosiokultural • Budaya sekitar merokok  terpengaruh utk merokok • Teman2 sebaya merokok (kelompok)  ikut merokok
  • 22. PENANGANAN • Pendekatan biologis • Pendekatan peka budaya • Pendekatan nonprofesional • Pendekatan residensial • Pendekatan psikodinamika • Pendekatan behavioural • Self-control • Pelatihan keterampilan sosial
  • 23. Pendekatan biologis • Detoksifikasi (penghentian dgn monitoring) • Disulfram, neltrokson Obat yang menyebabkan terjadi muntah hebat ketika meminum alcohol. Obat yang berguna untuk mengurangi endorphin yang dirangsang alcohol sekaligus mengurangi ketagihan. • Antidepresan mengurangi ketagihan, menstimulus saraf parasimpatik (nyaman) • Menggunakan zat pengganti misalnya untuk nikotin bisa digunakan nicotine gum atau nicotine patch.
  • 24. Pendekatan peka budaya • Org amerika asli  spiritual tinggi. Terapis dan pendeta gereja bekerjasama agar lebih efektif
  • 25. Pendekatan nonprofesional • Alcohol anonymous • Nicotine anonymous
  • 26. Pendekatan residensial • Penanganan yang melibatkan perawatan dirumah sakit atau tempat terapi
  • 27. Pendekatan psikodinamika • Pemecahan masalah-masalah yang berkaitan konflik masa kecil dengan menggunakan asosiasi bebas, analisis mimpi, dsb
  • 28. Pendekatan kognitif-behavioural • Modifikasi pola perilaku (CBM) – Komitmen ingin berubah – Rekonstruksi kognitif – Self-instructure – Feedback (pujian, isyarat, dll) – Self-monitoring (token, checklist) – Latihan – Modeling
  • 29. • Terapi Aversi Dalam terapi ini seorang peminum alcohol akan di kejutkan dan di buat mual ketika melihat, meraih, atau mulai meminum alcohol, dalam satu prosedur sensitisasi (Cautela, 1966). Si peminum disuruh membayangkan dirinya mual yang hebat dan luar biasa karena minum alcohol.
  • 30. Self control • ABC Theory kendalikan A (Anteceden) : kejadian yg mendahului - menyingkirkan hal-hal yang berkaitan dengan minum dan rokok dari rumah - Membatasai lingkungan yang menjadi stimulus utk merokok - Tidak bersosialisasi dengan org yg menyalahgunakan zat - Berkunjung ke lingkungan bebas zat, museum, tempat olah raga, atau tempat makan yg menyediakan alkohol - Belajar self-relaksasi, meditasi, dan tidak menggunakan zat saat tegang.
  • 31. Kendalikan B (Behaviours) - Menggunakan pencegahan respon, tidak membawa alkohol atau tidak membawa rokok ke kantor - Melawan respon saat tergoda, gunakan permen mint, permen karet, gula, dsb. Beraktifitas!! - Mempersulit penggunaan,
  • 32. Kendalikan C (konsekuensi) - Memberikan penghargaan jika berhasil tidak melakukan dan memberikan hukuman jika melakukan - Mengulang kalimat2 positif untuk mengingatkan diri sendiri bahwa yang dilakukan salah.