Penelitian ini menguji pemurnian minyak goreng bekas menggunakan arang aktif dari kulit rumbia. Proses pembuatan arang aktif meliputi pengarangan kulit rumbia dan aktivasi dengan pemanasan 300°C selama 10 menit. Minyak goreng bekas dimurnikan dengan mereaksikan dengan arang aktif selama 30 menit, kemudian disaring. Kadar air, asam lemak bebas, angka peroksida, dan angka penyabunan analisis minyak hasil pemurn
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Bab iii
1. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei
2018
2. Penelitian dilaksanakan dilaboratorium Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
B. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
Alat-alat yang digunakan meliputi : wadah besi, wadah tempat
pengarangan, tanur, ayakan ukuran 100 mesh, tumbukan, buret, erlemeyer,
labu ukur, magnetic stirrer, statif dan klem, labu volumetric, pipet
volumetric, ball pipet, neraca analitik, gelas ukur, penangas air,
thermometer, batang pengaduk, SEM, oven, stop wacth, satu set alat
turbidity, dan seperangkat alat gelas.
2. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan meliputi : minyak goreng bekas. Kulit
rumbia, etanol 95%, tissue, kertas saring wathman no 1 dan 42, KI, KOH,
indicator Phenolphthalein, indicator amilum, natrium thiosulfat,
kloroform, HCl, asam oksalat dan aquadest.
C. PROSEDUR KERJA
1. PROSES PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI KULIT RUMBIA
Langkah-langkah pembuatan arang aktif dari kulit rumbia dapat
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu menggunakan tungku
pembakaran yang terbuat dari wadah besi. Pertama disiapkan kulit rumbia
sebanyak yang diinginkan, kemudian dimasukkan kulit rumbia kedalam
wadah untuk dilakukan proses pengarangan. Selanjutnya dibuat lubang-
2. lubang ventilasi pada bagian penutup wadah. Pada saat proses
pangarangan dilaksanakan telah keluar asap berwarna kuning-kekuningan
atau biru-kebiruan, maka tutup lubang dan biarkan sampai menjadi arang.
Aktivasi arang yang telah dihasilkan melalui pemanasan secara fisik
menggunakan tanur pada suhu 300oc selama waktu 10 menit. Kemudian
dihaluskan arang aktif serta diayak dengan ayakan ukuran 100 mesh.
Adsorben yang dihasilkan diuji kadar air, kadar abu, karakteristik
permukaan arang aktif kulit rumbia dan ditetapkan rendemennya sesuai
persyaratan kualitas adsorben secara SNI dengan menggunakan SEM
(scanning Electron Microscope).
2. PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS DENGAN ARANG
AKTIF KULIT RUMBIA
Pertama siapkan sampel minyak goreng bekas sebanyak 200 ml,
kemudian sampel minyak goreng bekas disaring agar sisa-sisa makanan
yang terdapat dalam sampel hilang. Setelah itu tambahkan arang aktif kulit
rumbia kedalam sampel minyak goreng bekas tersebut sebanyak 10 gr dan
aduk selama 30 menit. Setelah itu aduk dan disaring dengan kertas saring
wathman No 1 dan filtrat dari penyaringan dengan kertas saring No 1
disaring kembali sampel dengan kertas sring wathman No. 42. Filtrat dari
hasil pemyaringan kedua dengan kertas saring wathman No 42 diambil
untuk dianalisa.
3. ANALISA MINYAK GORENG YANG TELAH DI MURNIKAN
3.1 ANALISA KADAR AIR DALAM MINYAK
Uji analisa kadar air dalam minyak goreng dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
3. Pertama timbang ± 10 gr minyak dalam Erlenmeyer. Selanjutnya minyak
goreng dalam Erlenmeyer tersebut dioven pada suhu 105oc sampai
keadaan beratnya konstan, kemudian timbang dan lakukan pengurangan
berat minyak dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kadar Air =
A − B
A
× 100%
Keterangan : A = Berat minyak sebelum dioven
B = Berat minyak setelah dioven
3.2 ANALISA ASAM LEMAK BEBAS (FFA)
Pertama, bahan harus diaduk merata dan berada dalam keadaan cair
pada waktu diambil contohnya. Timbang sebanyak 28,2 ± 0,2 g contoh
dalam Erlenmeyer. Tambahkan 50 ml alkohol netral yang panas dan 2
ml indikator phenolphthalein (PP). Titrasilah dengan larutan 0,1 N
NaOH yang telah di standarisasi sampai warna merah jambu tercapai
dan tidak hilang selama 30 detik. Persen asam lemak bebas dinyatakan
sebagai oleat pada kebanyakan minyak dan lemak. Untuk minyak
kelapa dan minyak inti kelapa sawit dinyatakan sebagai laurat, sedang
pada minyak kelapa sawit dinyatakan sebagai palmitat. Asam lemak
bebas dinyatakan sebagai % FFA atau sebagai angka asam.
Penentuan kadar asam lemak bebas (Free Fatty Acid) pada minyak :
%FFA =
ml NaOH × Berat molekul asam lemak
berat sampel (gr) × 1000
× 100
3.3 ANALISA ANGKA PEROKSIDA DALAM MINYAK
Pertama, diambil sampel minyak goreng bekas yang telah dimurnikan
sebanyak 1 gr dan dimasukkan ke dalam erlemeyer 250 ml. Lalu,
ditambahkan larutan asamasetat-kloroform (3:2). Dan di goyangkan
sampai homogen. Kemudian ditambahkan padatan jenuh Kalium Iodida
4. secukupnya. Selanjutnya larutan didiammkan selama 1 menit dan
kemudian di tambahkan 5 ml aquadest. Kemudian, di tambahkan 3 tetes
larutan indikator amilum 1 %. Larutan sampel minyak goreng bekas di
titrasi dengan Na2S2O3 sampai warnanya berubah menjadi putih. Titrasi
diulangi hingga 3 kali .
3.4 ANALISA ANGKA PENYABUNAN DALAM MINYAK
Uji analisa angka penyabunan dalam minyak goreng dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
Ditimbang minyak antara 1,5-5,0 gr dalam erlenmeyer dan ditambah
larutan KOH 50 ml dari 40 gr KOH dalam 1 liter alcohol. Kemudian
tutup dan dididihkan selama 30 menit secara hati-hati. Setelah minyak
dingin, lalu ditambahkan beberapa tetes indicator phenolphthalein (PP)
dan dititrasi dengan larutan standar 0,5 N HCl. Dilakukan lagi titrsasi
larutan blanko dengan cara yang sama tanpa campuran minyak untuk
mengetahui kelebihan larutan KOH. Selanjutnya diukur angka
penyabunannya (banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk
menyabunkan minyak secara keseluruhan dari 1 gr minyak tersebut).
Angka penyabunan dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut :
Angka penyabunan =
28,05 × (titrasi blanko − titrasi sampel)
berat sampel (gr)