1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memahami takdir Allah dalam menjalani hidup.
2. Takdir Allah tidak boleh dijadikan alasan untuk pasrah dan malas berusaha, tetapi justru harus menjadi motivasi.
3. Manusia hanya bertanggung jawab atas perbuatan bebasnya sendiri, sedangkan kejadian di luar kendalinya adalah takdir Allah.
2. Kemuliaan Ramadhan
• Bulan penuh Barokah
• Bulan terkabulkannya doa. Hadits :
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa
orang dari api neraka pada setiap hari di
bulan Ramadhan dan setiap muslim apabila
dia memanjatkan do’a maka pasti
dikabulkan.” (HR. Al Bazaar
• Bulan dilapangkannya rizki hamba Allah
3. Ramadhan datang
saat ujian hidup semakin berat
• Krisis ekonomi kesempitan finansial, sulit
cari kerja; kalaupun ada gaji pas-pasan.
• Krisis identitas malu jika tidak sejalan
dengan gaya hidup modern
• Krisis akhlaq kriminalitas kian parah, anak-
anak makin bebas, tidak taat orang tua
• Krisis aqidah bunuh diri kian trendi, guru
spiritual dan orang pintar makin diburu.
4. Jalani hidup dalam titian iman yang
menentramkan
Salah satu akar persoalannya adalah kesalah
pahaman tentang masalah takdir
– Salah menempatkan peran Allah.
– Pasrah, tidak termotivasi untuk berusaha
– Berandai-andai yang terlarang
– Memastikan perkara yang tidak pasti
– Tidak bertanggung jawab terhadap amal
– Menyalahkan pihak yang tidak bersalah
5. Iman kepada takdir Allah SWT
• Artinya iman kepada ketetapan Allah SWT atas
segala sesuatu pada masa azaliy (yaitu masa
sebelum Allah menciptakan semuanya)
• QS At Taubah [9]: 51, Al Hadiid [57]: 22, Al
Baqarah [2] : 117
• Allah juga Maha Mengetahui segala sesuatu
• Bahwa segala sesuatu, yang terjadi atau tidak
terjadi, di langit dan di bumi, adalah dengan
kehendak Allah Ta’ala.
• Dan bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan
ketetapan segala sesuatu dalam Lauh Mahfuzh.
6. Hakikat Perbuatan Manusia
FAKTA PERBUATAN MANUSIA
YANG DIKUASAI
MANUSIA
YANG
DI LUAR KUASA
MANUSIA
TERIKAT
NIDZAM WUJUD
DI LUAR
NIDZAM WUJUD
KETETAPAN ALLAH
TIDAK DIHISAB
OLEH ALLAH
AKAN DIHISAB
OLEH ALLAH
SESUAI
SYARI’AT
MELANGGAR
SYARI’AT
MENDAPAT
PAHALA
MENDAPAT
SIKSA
8. Bagaimana dengan manusia?
TUBUH MANUSIA
MEMILIKI
KHASIYAT
•Mata: melihat
•Telinga: mendengar
•Kaki: berjalan
•Perut: lapar
•Kelamin: …..
KETETAPAN
ALLAH
TERMASUK AQAL MANUSIA
JUGA MEMILIKI KHASIYAT
AKAN
DIHISAB ALLAH
MEMPUNYAI
KEHENDAK BEBAS
DIGUNAKAN
SESUAI SYARI’AT
DIGUNAKAN
MELANGGAR SYARI’AT
MENDAPAT
PAHALA
MENDAPAT
SIKSA
QS. ASY-SYAMS:7-8
QS. AL BALAD: 10
9. CONTOH KASUS:
• Kasus manusia bunuh diri dengan menusukkan pisau sampai
mati, bagaimana hal itu dapat dijelaskan?
• Untuk menjelaskan kasus tersebut harus diuraikan kejadian
demi kejadian:
1. Mengapa dia bunuh diri?
2. Karena diputus cinta oleh pacarnya, sehingga hatinya sangat
pedih.
3. Diputus cinta Takdir (qodho’) Allah tidak dihisab oleh
Allah.
4. Hatinya bisa mengalami kepedihan Takdir (Qodar) Allah
tidak dihisab oleh Allah.
5. Ketika hatinya pedih, dia memiliki kebebasan untuk memilih:
apakah akan bertaubat atau akan bunuh diri.
6. Dia ternyata memilih untuk bunuh diri dihisab oleh Allah.
10. 7. Dengan apa dia akan bunuh diri?
8. Dia memiliki kebebasan untuk memilih: apakah minum racun
atau menusukkan pisau.
9. Racun dan pisau memiliki khasiyat Qodar Allah tidak
dihisab.
10. Ternyata dia memilih pisau dihisab oleh Allah.
11. Pisau memiliki khasiyat merusak tubuh manusia Qodar
Allah tidak dihisab.
12. Dia memahami bahwa menusukkan pisau bisa mematikan
dirinya dihisab oleh Allah.
13. Saat pisau menghunjam ke dalam dirinya dia mati
Qodlo’ Allah ajal tiba tidak dihisab.
14. Kesimpulan: karena dia mati dengan proses seperti di atas:
dia dihisab sebagai orang yang melakukan bunuh diri
perbuatan dosa diancam siksa neraka.
15. Na’udzubillahi min dzalik!
11. Kesimpulan
1. Memahami takdir Allah tidak menjadikan kita pasrah dan
tidak berusaha menjalani kehidupan yang lebih baik.
Justru menjadikan kita semangat karena Allah Yang
Menguasai Takdir.
2. Manusia harus lebih waspada terhadap perbuatan-
perbuatan yang berasal dari kehendak bebasnya.
3. Karena perbuatan itu akan dimintai pertanggungjawaban
oleh Allah SWT.
4. Terhadap kejadian-kejadian yang menimpa kita, harus
kita imani bahwa itu adalah ketentuan (takdir) Allah,
bukan dari yang lainnya.
5. Jika kejadiannya menyenangkan kita, harus kita syukuri.
6. Jika kejadiannya menyusahkan kita, kita harus bersabar.
7. Semuanya harus kita kembalikan kepada Allah SWT.