2. REAKSI PERISIKLIK
Reaksi perisiklik merupakan reaksi poliena
terkonjugasi yang berlangsung dengan mekanisme
serempak (concerted, tahap tunggal). Seperti reaksi
SN2 dimana ikatan- ikatan lama terputus ketika
ikatan- baru terbentuk yang terjadidalam satu
tahap. Reaksi perisiklik dicirikan oleh suatu keadaan
transisi siklik yang melibatkan ikatan pi.
Reaksi perisiklik teraktifkan dengan energy aktivasi
yang disedaikan olehenergy panas ( terimbas termal)
atau cahaya ultraviolet (terimbas cahaya)
3. REAKSI SIKLOADISI
Dua molekul bergabung membentuk sebuah cincin.
Dalam reaksi ini dua ikatan pi diubahmenjadi ikatan
sigma.
Contoh reaksi sikloadisiialah reaksi Diels-Alder,
Reaksi sikloadisi adalah suatu reaksi pada dua molekul
tak jenuh yang mengalami suatu reaksi adisi untuk
menghasilkan produk siklik.
4. Sikloadisi etilena atau dua alkena sederhana yang
disebut sikloadisi (2+2), karena terlibatdua electron pi +
dua electron pi. Reaksi Diels-Adler merupakan contoh
suatu siklo adisi (4+2). Dienanya mengnandung empat
electron π.
Reaksi adisi merupakan reaksi stereospesifik
serempak. Reaksi sikloadisi tertentu dapat terimbas
termal atau terimbas cahaya, tetapi tidak kedua
duanya.
5. Sikloadisi (2+2)
Reaksi sikloadisi tipe (2+2) mudah terjadi dengan
adanya cahaya dengan panjanggvelombang yang sesuai,
tetapi tidak mudah terjadi bila campuran reaksi itu
dipanaskan.Mudah dijelaskan dengan teori orbital
garis depan dengan mengandaikan bahwa
electronelectron mengalir dari HOMO satu molekul ke
LUMO molekul lain.Pada sikloadisi (2+2) etilena yang
menghasilkan siklobutana. Etilen mempunyaidua
orbital π : π*1
Sikloadisi etilena atau dua alkena sederhana apa saja disebut
sikloadisi
[ 2 + 2 ] karena disini terlibat dua electron pi + dua electron pi.
Reaksi sikloadisi tipe [ 2 + 2 ] mudah terjadi dengan adanya
cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai, tetapi tidak
mudah terjadi bila campuran reaksi itu dipanaskan.
6.
7. Dalam suatu reaksi sikloadisi, HOMO dari
molekul pertama harus bertumpangtindih
dengan LUMO dari molekul kedua karena HOMO
pada molekul pertama tidak bertumpang
tindih dengan HOMO molekul kedua karena
orbital tersebut telah terisi. Bersamaan
dengan menyatunya orbital π orbital orbital
ini juga mengalami hibridisasimenghasilkan
ikatan ikatan sigma sp3 baru.Bila etilena dipanaskan electron π nya tidak
dipromosikan tetapi tetap dalamkeadaan
dasar π1. Jika diperiksa fase fase HOMO keadaan
dasar dari molekul etilena dan LUMO dari
molekul etilena lain dapat terlihat mengapa
siklisasi tidak terjadi oleh imbasan termal.
8. Sikloadisi [ 4+2 ]
Reaksi diels-alder merupakan sikloadisi [ 4+2 ] yang
paling dikenal. Reaksi diels-alder memerlukan panas
bukan cahaya ultraviolet. Kondisi eksperimen ini berbeda
dengan sikloadisi [ 2+2 ]. Akan dibandingkan antraksi homo-
lumo untuk keadaan dasar (untuk suatu reaksi terimbas-
termal) dan antraksi untuk keadaan aksitasi (untuk reaksi
terimbas-cahaya). Berdasarkan pengamatan dan eksperimen
akan dijumpai bahwa antraksi-antraksi homo-lumo dari
terimbas-termal bersifat terizinkan-simetri dan antraksi
dari reaksi terimbas-cahaya bersifat telarang-simetri.
Akan digunakan sistem [ 4+2 ] sederhana: sikloadisi 1,3-
butadiena (diena-nya) danetilena (dienofil-nya). Dalam
reaksi terimbas-termal, dapat dibayangkan bahwa
elektron pi “mengalir” dari homo (π2 ) dari diena ke lumo
(π2*) dari dienofil.