SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MODEL-MODEL
IKATAN KIMIA

           OLEH
      FAJAR MAULANA
         A1F009029
Sifat Atom dan Ikatan Kimia

   Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti
    atom dan elektron diantara mereka, akan
    membentuk ikatan kimia karena akan
    menurunkan energi potensial antara partikel
    positif dan negatif
   Dalam tataran atomik, kita membedakan
    adanya logam dan non logam berdasarkan
    beberapa sifat yang berhubungan dalam
    tabel periodik
Transfer Elektron dan Ikatan Ionik
1.   Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang
     sangat besar dari atom untuk melepas atau menangkap
     elektron
2.   Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A) dan
     non logam (gol 7A dan 6A atas)
3.   Atom logam (IE rendah) kehilangan satu atau dua
     elektron valensi, sementara atom non logam (EA sangat
     negatif) menangkap elektron
4.   Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam
     membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia
5.   Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif
     membentuk susunan padatan ionik dengan rumus kimia
     menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus empiris)
Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen

   Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi
    untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi
    sharing elektron
   Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga
    bisa berikatan kovalen)
   Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing-
    masing dan mencoba menarik elektron atom lain
   Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi
    lawannya membuat kedua atom berikatan
   Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap
    terlokalisasi diantara kedua atom
   Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan
    merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)
Pita Elektron Ikatan Logam
   Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat
    dengan mudah kehilangan elektron terluar (IE rendah)
    namun sulit menangkap/memperoleh elektron
   Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron
    valensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan
    kovalen
   Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom
    logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita
    (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara
    atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian
    dalam
   Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan
    bergerak bebas disekujur potongan logam.
Simbol Titik Elektron Lewis
   Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N.
    Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili inti dan
    elektron bagian dalam sedangkan titik-titik
    disekitarnya menunjukkan elektron valensi
   Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron
    valensi
   Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas,
    bawah, kiri, kanan)
   Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
Model Ikatan Ionik

   Fokus utama model ikatan ionik adalah
    adanya transfer elektron dari logam ke non
    logam untuk membentuk ion yang kemudian
    bersatu membentuk padatan senyawa ionik
   Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis
    mengajukan aturan oktet, saat atom-atom
    berikatan, ia akan melepas, menangkap atau
    memakai bersama elektron untuk mencapai
    pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron
Aspek Energi dalam Ikatan Ionik:
Energi Kisi
   Misalkan ada suatu reaksi antara unsur logam
    yang reaktif (Li) dan mudah melepas elektron
    dengan gas halogen (F) yang cenderung
    menarik elektron:
    Li(g)  Li+(g) + e- IE1 = 520 kJ
    F(g) + e-  F-(g) EA = -328 kJ
   Reaksi total:
    Li(g) + F(g)  Li+(g) + F-(g) IE1 + EA = 192 kJ
   Energi total yang dibutuhkan reaksi ini bahkan lebih
    besar karena kita harus mengkonversi Li dan F
    kedalam bentuk gas
   Akan tetapi eksperimen menunjukkan enthalpi
    pembentukan padatan LiF (∆H0f) = -617 kJ
   Jika kedua unsur dalam bentuk gas:
   Li+(g) + F-(g)  LiF(g) ∆H0 = -755 kJ
   Energi kisi adalah perubahan enthalpi yang
    menyertai ion-ion gas yang bergabung membentuk
    padatan ionik:
   Li+(g) + F-(g)  LiF(s) ∆H0kisi LiF = energi kisi
                                       = -1050 kJ
Trend Periodik Energi Kisi
   Menurut Hukum Coulomb:
   Gaya elektrostatik ∞ (muatan A x muatan B)
                                     Jarak2
   Karena energi = gaya x jarak, maka rumusan
    diatas dapat juga ditulis:
   Energi elektrostatik = (muatan A x muatan B)
                                       Jarak
   Didalam padatan ionik, A dapat berupa kation
    dan B anion dengan memperhitungkan jarak =
    jari-jari kation + jari-jari anion
Faktor yang Mempengaruhi Energi Kisi

   Pengaruh dari ukuran ion, semakin besar
    ukuran/jari-jari maka energi kisi akan
    semakin kecil. Dalam satu golongan makin
    kebawah ukuran makin besar dan energi kisi
    makin kecil
   Pengaruh dari muatan ion dengan semakin
    besar muatan ion (Na+ < Mg2+) maka energi
    kisi akan semakin besar.
Model Ikatan Kovalen

   Jika kita membuka literatur kimia berupa
    hand book atau ensiklopedi maka akan
    didapati sebagian besar senyawa kimia yang
    ada dialam berupa senyawa kovalen
   Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar
    dan yang utama dalam model ikatan kimia
    antar unsur-unsur dialam
   Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai
    konfigurasi elektron kulit terluar penuh
    (seperti gas mulia) namun elektron yang
    dipakai bersama dihitung secara keseluruhan
    sebagai milik masing-masing
   Pasangan elektron sunyi (tidak berikatan)
    adalah pasangan elektron yang tidak dipakai
    bersama dalam ikatan
   Orde ikatan menunjukkan jumlah pasangan
    elektron yang digunakan bersama antara dua
    atom yang berikatan
Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan
   Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan
    menelurkan skala elektronegatifitas (EN) dari unsur dalam
    tabel periodik
   Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan
    H – F akan memiliki nilai diantara energi H – H (432
    kJ/mol) dan F – F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai
    energi ikatan H – F sebesar 565 kJ/mol
   Pauling menduga besarnya energi ini karena ada
    kontribusi elektrostatik dalam ikatan tsb.
   Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka
    pemakaian bersama yang tidak seimbang ini memicu
    timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada
    H. Beda muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik
    elektrostatik sehingga ikatan H – F lebih besar energinya
    dari yang diperkirakan
Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi

   Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan
    elektronegatifitas:
   Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua
    elektron sharing dan atom yang kurang elektronegatif
    dihitung nol
   Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung
    semua elektron tak berikatannya sendiri-sendiri
   Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus:
   Biloks = jml e valensi – (jml e share + jml e non share)
   Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron
    share 2 sehingga biloksnya = 7 – 8 = -1. sedangkan H
    dihitung biloks = 1 – 0 = 1
Ikatan Kovalen Polar dan Polaritas Ikatan

   Dalam ikatan kovalen dengan perbedaan
    elektronegatifitas besar, elektron cenderung
    tertarik lebih besar kearah satu atom
   Pada posisi ini ikatan bersifat polar dan
    digambarkan dengan dua cara:
   Dengan panah polar → atau
   Dengan pemberian tanda δ+ dan δ-
Karakter Ionik Parsial Ikatan Kovalen
Polar
   Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya
    dikatakan ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok
    menggunakan istilah seberapa ionik atau seberapa
    kovalen!
   Karakter ionik parsial suatu ikatan terkait dengan
    perbedaan keelektronegatifan (∆EN)
   Semakin besar ∆EN akan semakin besar muatan
    parsial dan semakin besar pula karakter ionik
    parsial
   LiF memiliki ∆EN = 4,0 – 1,0 = 3,0; HF memiliki ∆EN
    = 4,0 – 2,1 = 1,9; F2 memiliki ∆EN = 0. sehingga
    dapat disimpulkan LiF lebih berkarakter ionik
    dibandingkan HF yang juga lebih berkarakter ionik
    dibandingkan F2.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarTugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Teori ikatan kimia
Teori ikatan kimiaTeori ikatan kimia
Teori ikatan kimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
1b. ikatan kimia (antar atom dan antar molekul)
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 

Similar to IKATAN KIMIA

IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxMindaYula
 
Adisi Elelktrofilik
Adisi ElelktrofilikAdisi Elelktrofilik
Adisi Elelktrofilikguestc5bfa5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,SetyaAyuAprilia2
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulujangsupiandi
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1blvck
 
TUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptxTUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptxskyfold334
 
Ikatan Kimia Kelas X.pdf
Ikatan Kimia Kelas X.pdfIkatan Kimia Kelas X.pdf
Ikatan Kimia Kelas X.pdfsheila411713
 

Similar to IKATAN KIMIA (20)

IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
Adisi Elelktrofilik
Adisi ElelktrofilikAdisi Elelktrofilik
Adisi Elelktrofilik
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
TUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptxTUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptx
 
Ikatan Kimia Kelas X.pdf
Ikatan Kimia Kelas X.pdfIkatan Kimia Kelas X.pdf
Ikatan Kimia Kelas X.pdf
 
Kimia Teknik mg 2.pptx
Kimia Teknik mg 2.pptxKimia Teknik mg 2.pptx
Kimia Teknik mg 2.pptx
 
Aya
AyaAya
Aya
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

IKATAN KIMIA

  • 1. MODEL-MODEL IKATAN KIMIA OLEH FAJAR MAULANA A1F009029
  • 2. Sifat Atom dan Ikatan Kimia  Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif  Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa sifat yang berhubungan dalam tabel periodik
  • 3. Transfer Elektron dan Ikatan Ionik 1. Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang sangat besar dari atom untuk melepas atau menangkap elektron 2. Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A) dan non logam (gol 7A dan 6A atas) 3. Atom logam (IE rendah) kehilangan satu atau dua elektron valensi, sementara atom non logam (EA sangat negatif) menangkap elektron 4. Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia 5. Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif membentuk susunan padatan ionik dengan rumus kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus empiris)
  • 4. Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen  Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi sharing elektron  Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam juga bisa berikatan kovalen)  Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masing- masing dan mencoba menarik elektron atom lain  Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi lawannya membuat kedua atom berikatan  Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap terlokalisasi diantara kedua atom  Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)
  • 5. Pita Elektron Ikatan Logam  Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat dengan mudah kehilangan elektron terluar (IE rendah) namun sulit menangkap/memperoleh elektron  Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron valensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan kovalen  Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam  Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan logam.
  • 6. Simbol Titik Elektron Lewis  Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 – 1946), simbol unsur mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan elektron valensi  Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi  Tempatkan satu titik pada masing-masing sisi (atas, bawah, kiri, kanan)  Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai
  • 7. Model Ikatan Ionik  Fokus utama model ikatan ionik adalah adanya transfer elektron dari logam ke non logam untuk membentuk ion yang kemudian bersatu membentuk padatan senyawa ionik  Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis mengajukan aturan oktet, saat atom-atom berikatan, ia akan melepas, menangkap atau memakai bersama elektron untuk mencapai pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron
  • 8. Aspek Energi dalam Ikatan Ionik: Energi Kisi  Misalkan ada suatu reaksi antara unsur logam yang reaktif (Li) dan mudah melepas elektron dengan gas halogen (F) yang cenderung menarik elektron: Li(g)  Li+(g) + e- IE1 = 520 kJ F(g) + e-  F-(g) EA = -328 kJ  Reaksi total: Li(g) + F(g)  Li+(g) + F-(g) IE1 + EA = 192 kJ
  • 9. Energi total yang dibutuhkan reaksi ini bahkan lebih besar karena kita harus mengkonversi Li dan F kedalam bentuk gas  Akan tetapi eksperimen menunjukkan enthalpi pembentukan padatan LiF (∆H0f) = -617 kJ  Jika kedua unsur dalam bentuk gas:  Li+(g) + F-(g)  LiF(g) ∆H0 = -755 kJ  Energi kisi adalah perubahan enthalpi yang menyertai ion-ion gas yang bergabung membentuk padatan ionik:  Li+(g) + F-(g)  LiF(s) ∆H0kisi LiF = energi kisi = -1050 kJ
  • 10. Trend Periodik Energi Kisi  Menurut Hukum Coulomb:  Gaya elektrostatik ∞ (muatan A x muatan B) Jarak2  Karena energi = gaya x jarak, maka rumusan diatas dapat juga ditulis:  Energi elektrostatik = (muatan A x muatan B) Jarak  Didalam padatan ionik, A dapat berupa kation dan B anion dengan memperhitungkan jarak = jari-jari kation + jari-jari anion
  • 11. Faktor yang Mempengaruhi Energi Kisi  Pengaruh dari ukuran ion, semakin besar ukuran/jari-jari maka energi kisi akan semakin kecil. Dalam satu golongan makin kebawah ukuran makin besar dan energi kisi makin kecil  Pengaruh dari muatan ion dengan semakin besar muatan ion (Na+ < Mg2+) maka energi kisi akan semakin besar.
  • 12. Model Ikatan Kovalen  Jika kita membuka literatur kimia berupa hand book atau ensiklopedi maka akan didapati sebagian besar senyawa kimia yang ada dialam berupa senyawa kovalen  Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan kimia antar unsur-unsur dialam
  • 13. Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai konfigurasi elektron kulit terluar penuh (seperti gas mulia) namun elektron yang dipakai bersama dihitung secara keseluruhan sebagai milik masing-masing  Pasangan elektron sunyi (tidak berikatan) adalah pasangan elektron yang tidak dipakai bersama dalam ikatan  Orde ikatan menunjukkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama antara dua atom yang berikatan
  • 14. Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan  Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan menelurkan skala elektronegatifitas (EN) dari unsur dalam tabel periodik  Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan H – F akan memiliki nilai diantara energi H – H (432 kJ/mol) dan F – F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai energi ikatan H – F sebesar 565 kJ/mol  Pauling menduga besarnya energi ini karena ada kontribusi elektrostatik dalam ikatan tsb.  Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka pemakaian bersama yang tidak seimbang ini memicu timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada H. Beda muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik elektrostatik sehingga ikatan H – F lebih besar energinya dari yang diperkirakan
  • 15. Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi  Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan elektronegatifitas:  Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang elektronegatif dihitung nol  Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya sendiri-sendiri  Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus:  Biloks = jml e valensi – (jml e share + jml e non share)  Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron share 2 sehingga biloksnya = 7 – 8 = -1. sedangkan H dihitung biloks = 1 – 0 = 1
  • 16. Ikatan Kovalen Polar dan Polaritas Ikatan  Dalam ikatan kovalen dengan perbedaan elektronegatifitas besar, elektron cenderung tertarik lebih besar kearah satu atom  Pada posisi ini ikatan bersifat polar dan digambarkan dengan dua cara:  Dengan panah polar → atau  Dengan pemberian tanda δ+ dan δ-
  • 17. Karakter Ionik Parsial Ikatan Kovalen Polar  Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya dikatakan ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok menggunakan istilah seberapa ionik atau seberapa kovalen!  Karakter ionik parsial suatu ikatan terkait dengan perbedaan keelektronegatifan (∆EN)  Semakin besar ∆EN akan semakin besar muatan parsial dan semakin besar pula karakter ionik parsial  LiF memiliki ∆EN = 4,0 – 1,0 = 3,0; HF memiliki ∆EN = 4,0 – 2,1 = 1,9; F2 memiliki ∆EN = 0. sehingga dapat disimpulkan LiF lebih berkarakter ionik dibandingkan HF yang juga lebih berkarakter ionik dibandingkan F2.