SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LIBRIA, Vol. 3, No. 4.Juli, Tahun 2012                             Nazaruddin Musa,MLIS




KONSEP PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA BERBASIS KOMUNITAS
                               (COMMUNITY BASED NEED)
                                          Oleh:
                                NAZARUDDIN MUSA, MLIS


                                         ABSTRAK
        Artikel ini mengemukakan bahwa meskipun pada tataran legalitas, perpustakaan
Indonesia sudah menggembirakan dengan lahirnya undang-undang UU Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan, namun demikian pada tataran operasional masih menemukan
banyak kendala. Begitu juga halnya dengan Perpustakaan Desa/ Kelurahan, dengan
lahirnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001
Perpustakaan Desa/ Kelurahan, dimana aspek-aspek pengembangan perpustakaan dan
kepustakawanan sudah dikaji dan diatur rapi secara terperici dalam pasal-pasal
perundang-undangan tersebut. Diantara kendala yang sering dipaparkan dari hasil
penelitian adalah masalah dana, kurang dan lemahnya kompetensi SDM, kurang minat
baca, kurang kepedulian pihak penentu kebijakan. Tetapi dibalik semua kendala tersebut,
artikel ini meyakini bahwa ada satu penyebab dasar (root of the problem) yang
menyebabkan kurang berkembanganya program pengembangan perpustkaan desa.
Permasalahannya adalah karena dasar pengembangannya tidak didasari pada kebijakan
pengembangan perpustakaan (Library Development Policy), tetapi lebih pada asumsi.
Dengan kata lain, banyak tahapan atau konsep-konsep teoritis atau prosedur
pengembangan perpustakaan (library development concepst/procedures) yang diabaikan.
Oleh karena itu untuk memperbaiki ini direkomendasikan agar dalam program
pengembangan perpustakaan desa ke depan perlu merujuk pada prosedur pengembangan
perpustakaan (library development concepst/procedures) yang telah berhasil dijalankan,
seperti di India dan Uganda. Diantara hal penting yang perlu dilakukan adalah kajian
kebutuhan pemakai (user need assassement), kajian lokasi, kajian partisipasi dan evaluasi
kompetensi petugas perpustakaan. Dengan demikian diharapkan semua program layanan
perpustakaan benar-benar didasari pada konsep community based need atau
berorientasikan pada kebutuhan masyarakat.


   Kata Kunci:     Perpustakaan Desa, Kebijakan Pengembangan Perpustakaan Desa, kajian
                   kebutuhan pemusataka (user need assassement). Community based need.
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS




A. PENDAHULUAN
        Pada tataran legalitas formal, status dan program pengembagan perpustakaan
secara umum di Indonesia sudah lumayan menggembirakan, yaitu dengan lahirnya UU
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Begitu juga halnya dengan Perpustakaan
Desa/ Kelurahan, lahirnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor
3 Tahun 2001 Perpustakaan Desa/ Kelurahan, Dimana aspek-aspek pengembangan
perpustakaan dan kepustakawanan sudah dikaji dan diatur rapi secara terperici dalam
pasal-pasal perundang-undangan tersebut.
        Sebagai bentuk respon terhadap amanat undang-undang tersebut, berbagai pihak
terutama yang terkait langsung dalam bidang pengembangan perpustakaan telah berusaha
untuk mengimplementasikan keputusan tersebut dengan berbagai program perpustakan di
tingkat desa/kelurahan. Namun sepertinya meskipun pada tataran legalitas formal sudah
menggembirakan, pada tataran operasional, peran penting perpustakaan belum dapat
diaktualisasikan secara optimal. Disana sini masih ditemukan berbagai kendala baik yang
bersifat teknis maupun non-teknis. Diantara permasalahan yang sering kemukakann oleh
sejumlah hasil penelitian adalah masalah dana, keterbatasan dan kelemahan kompetensi
SDM dan kurangnya minat baca masyarakat.
        Namun dibalik semua itu, ada salah satu sumber masalah lain yang sifatnya
mendasar, yaitu pada kebijakan pengembangan perpustakaan. Peran penting perpustakaan
masih lebih bersifat seremonial daripada aktual. Simak saja misalnya ketika para pejabat
atau penentu kebijakan memberikan arahan pada acara-acara serimonial tentang
perpustakaan, seperti pembukaan suatu kegiatan, peluncuran program (launching), dan
lain-lain. Pada acara semacam ini, hampir bisa dipastikan bahwa semua mengatakan
bahwa perpustakaan memiliki peran sangat penting dan strategis sebagai partner dalam
mendukung tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tetapi kenyataanya
akan lain ketika dalam proses pengalokasian anggaran untuk perpustakaan. Karena
permasalahan ini sifatnya mendasar, hal ini tentu memiliki dampak langsung pada seluruh
program pengembangan perpustakaan pada semua jenis dan tingkat, terlebih pada tingkat
perpustakaan desa/kelurahan. Bahkan pada level perpustakaan desa, permasalahan tersebut
tentu lebih terasa dampaknya karena disamping faktor geografis juga terkait denagn faktor
teknis lainnya. Hal ini juga yang menurut penulis menjadi akar masalah lambannya
perkembangan perpustakaan di Indonesia.
B. PERMASALAHAN

        Disamping permasalahan tersebut di atas, atikel ini mengargumentasikan bahwa
akar masalah (root of problem) yang menyebabkan statis atau kurang berjalannya
program pengembangan perpustakaan desa adalah karena proses pengembangannya
kurang didasari pada konsep pengembangan perpustakaan yang ideal berbasis demogrfi
masyarkat (Demogrphic Balsed). Dengan kata lain, jika kita amati masih banyak
tahapan atau prosedur pengembangan perpustakaan (library development concepst/
procedures) yang terabaikan. Diantara tahapan penting tersebut adalah kajian
kebutuhan pemakai (user need assassement), pemetaan profil masyarakat (community
profiling), dan evaluasi kompetensi petugas perpustakaan. Implikasinya, perpustakaan
desa belum bisa menjadi media pembelajaran dan wadah rekreasi kultural bagi
masyarakat sebagaimana diamanatkan yang berakibat pada banyak perpustakaan desa


                                                                                       2
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


yang tidak berfungsi. Padahal kita tahu bahwa investasi untuk pengembangan
perpustakaan itu tidak sedikit. Inilah yang menjadi fokus bahasan artikel ini.

           TUJUAN PENULISAN

         Berpijak pada permasalahan tersebut di atas, penulisan ini bertujuan untuk
mencoba meminimalisir permasalahan perpustakaan desa dengan beberapa kajian
teoritis dan praktis, dengan harapan kita sebagai komunitas yang telah memilih profesi
pustakawan menjadi lebih kritis dan proaktif sehingga pengembangan perpustakaan
pada umumnya dan perpustakaan Desa pada khusunya dapat dapat berjalan dengan
baik.



C. PEMBAHASAN

       Pembahasan dalam makalah ini meliputi gambaran umum tentang perpustakaan
dan masyarkat, dasar hukum, pengertian dan fungsi serta tujuan perpustakaan desa.
Disamping itu, artikel ini juga akan membahas beberapa hal terkait prosedur
pengembangan, serta menawarkan beberapa program yang mungkin dapat dilakukan di
perpustakaan desa. Secara khusus juga akan mengkaji potensi pengembangn Perpustkaan
Desa di Aceh. Diharapkan dengan pembahsan ini, peran perpustakaan dalam
pemberdayaan masyarkat desa/kelurahan dapat dioptimalkan sehingga perpustakaan desa
bisa menjadi media edukatif dan rekreatif masyrakat.

    a. Perpustakaan dan Masyarakat
       Pada hakikatnya perpustakaan dan masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa
dipisahkan karena perpustakaan adalah produk manusia. Begitu juga terkait dengan
perkembangan perpustakaan juga tidak terlepas dari sejarah perkembangan manusia. Oleh
sebab itu, eksistensi perpustakaan yang sudah lebih dari 5000 tahun ini masih tetap
bertahan walaupun banyak hambatan dan rintangan (Sulistyo-Basuki, 1993).
       Dalam Islam, sebagaimana kita maklumi bersama bahwa perpustakaan bahkan
memiliki kedudukan yang sangat penting. Indikasinya adalah perintah Allah yang pertama
pada permulaan nubuwwah Nabi Muhammad SAW adalah “IQRA” (bacalah), yang ini
sangat identik dengan fungsi utama perpustakaan. Tidak hanya itu, masih banyak ayat-
ayat lain yang senada dengan Al – ‘Alaq yang tersebar di dalam Al-Qur’an yang
menyuruh manusia untuk seperti ya’qiluun, yatadabbaruun, dan istilah ini atau identik
dengan kata reset/penelitian dalam konteks dunia akademik.
    b. Dasar Hukum, Pengertian dan Fungsi Utama Perpustakaan Desa
       (1). Dasar Hukum
              Dasar hukum pertama tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Perpustakaan
Desa / Kelurahan adalah Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1984. Namun
Instruksi ini dinyatakan tidak berlaku lagi setelah keluarnya Dasar Hukum Perpustakaan
Desa/Kelurahan yang baru yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah
Nomor 3 Tahun 2001.
       (2). Pengertian Perpustakaan Desa/Kelurahan
       Menurut keputusan di atas, perpustakaan Desa/Kelurahan adalah: “ perpustakaan
masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan


                                                                                         3
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


pendidikan masyarakat pedesaan,yang merupakan bagian integral dari kegiatan
pembangunan desa/ kelurahan”
       (3). Fungsi Perpustakaan Desa/ Kelurahan.
       Fungsi utama Perpustakaan Desa/ Kelurahan menurut Pedoman Penyelenggara
Perpustakaan Desa, adalah “sebagai lembaga layanan bahan pustaka dan informasi
kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan, dan rekreasi”

     c. Peran Perpustakaan Desa
        Kamus Longman dictionary of Contemporary English, New edition mendefinisikan
peran sebagai “the way in which someone or something is involved in an activity or
situation, and how much influence they have on it”. Jika dikaitkan dengan peran
perpustakaan, disini jelas bahwa peran pustakawan tidak hanya sebatas pada keterlibatan
dalam aktifitas saja. Tetapi justru yang lebih penting adalah mengukur berapa pengaruh
eksistensi dari program layanan perpustakaan desa terhadap kebutuhan masyarakat
masyarakat.
       Dalam Pedoman Pengembangan Layanan Informasi Perpustakaan Umum
(Guideline for information and information services in public libraries) mensyaratkan
bahwa tahapan lain yang sangat krusial dilakukan dalam mendesain layanan perpustakaan
umum yang ideal adalah kajian pemakai ( User need assassement). Layanan ideal yang
dimaksud adalah layanan yang sesuai dengan demografi masyarakat dimana perpustakaan
berada. Untuk tercapai ini hal yang perlu dilakukan adalah kajian profil masyarakat
(community profiling).
       Tujuan yang diharapkan dari kajian profil ini adalah agar penyelenggara
perpustakaan memahami secara spesifik layanan dan fasilitas apa yang diperlukan
terutama untuk masyrakat pemakai potensial. Dengan demikian program atau layanan
yang dikembangan akan benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam artian
setiap program atau layanan yang dibuat harus berorientasi pada masyarakat pengguna
(community Based Oriented), bukan beorientasi pada stakeholder atau pustakawan.
      Untuk meraih peringkat layanan ideal, Lina Khoerunnisa (2010) dalam artikelnya
“Menghadirkan perpustakaan berbasis layanan, menyonsong AFTA 2015” menjelaskan
bahwa “perpustakaan harus memenuhi standar layanan kualitas layanan, fasilitas layanan,
kompetensi pustakawan dan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan”.
        Berkaitan dengan kualitas layanan, Lina menyarankan agar layanan dibagun
berdasarkan konsep Total Quality Managemen (TQL) yaitu perpaduan semua fungsi
seperti sering diterapkan di perusahaan dengan empat prinsip dasar yaitu, kepuasan
pemakai, respek pada setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, bukan perasaan
(feeling)dan perbaikan yang berkesinambungan (contious improvement).
       Secara lebih khusus, Ummi Kalsum (2011) dalam artikelnya “Peran perpustakaan
Desa meningkatkan Ekonomi Masyarakat”menyebutkan bahwa diatara peran perpustakaan
desa adalah :
     1. Mengumpulkan,mengorganisasikan dan mendayagunakan bahan pustaka tercetak
          maupun terekam
     2. Mensosialisasikan manfaat perpustakaan
     3. Mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat
                                                                                     4
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


     4. Menjadikan perpustakaan desa sebagai pusat komunikasi dan informasi.
     5. Menjadikan perpustakaan Desa sebagai tempat rekreasi dengan menyediakan
        bahan bacaa hiburan sehat”


      d. Tahapan Pengembangan Perpustakaan Desa
        Terkait dengan konsep pengembanagan perpustakaan (Library Development
Concept), De Rosa, Dempsey, and Wilson (2004. P.28), menyebutkan ada 9 pertanyaan
yang harus diidentifikasi oleh pustakawan sebelum mengembangkan perpustakaan desa
(Rural /village Library), yaitu :
1.    Apa peran dan missi perpustakaan dan pustakawan dalam masyarakat kita? (What are
      the role and mission of library and librarian in our society?)
2.    Dimana letak peran perpustakaan dalam pengembangan infrastruktur perpustakaan?
      (Where do libraries fit in the developing information infrastructure?)
3.    Apa saja hak masyarakat dalam hal informasi dan bagaimana kita melindungi hak-hak
      tersebut? (What are our citizen’s rights to information and how do we protect those
      rights?)
4.    Apa kendala yang dihadapi oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi? ( What
      are the baries citizents face in getting information?)
5.    Apa saja etika tanggung jawab dan dilemma yang dihadapi oleh penyedia jasa
      informasi? (What ethical responsibilities and dilemmas do information providers face
      in providing information?)
6.    Bagaimana kita yakin bahwa perpustkaan kita tetap eksis dan berkembang (How can
      we ensure that our libraries survive and prosper?)
7.    Bagaiman strategi pustakawan dalam hal pengembangan koleksi dan layanan yang
      cukup bagi pengguna dan kaitannya denagn pertumbuhan informasi dalam bentuk
      elektronik? (How does the growth of inforimation in electronics formats change the
      way information provider develop adequate collection and services for their
      patrons?)
8.    Apa yang akan terjadi dengan perpustakaan (dalam hal fisik/ gedung), ketika aksess
      online semakin diminati? (What will happen to the library as a physical place as
      more and more access is electronics?)
9.    Bagaimana bentuk perpustakaan dan tenaga informasi professional yang kita perlukan
      di masa yang akan datang? (What kind of library and information professionals do we
      need for the future?)
       Terhadap syarat tersebut ini, De Rosa sendiri, mengakui bahwa tidak semua
pertanyaan tersebut mudah ditemukan jawabannya. Meskipun demikain beberapa
pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti pertanyaan 1-6 misalanya disayaratkan untuk
mendapat jawaban untuk agar pengembangan perpustkaaan sesuai dengan yang
diharapkan.



                                                                                        5
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


     e. Pustakawan dan Layanan Perpustakaan
       Lebih jauh, terkait dengan sikap penyedia jasa informasi, dalam hal ini pustakawan
dan staf perpustakaan, Charles A.Bunge & Richard E. mengatakan bahwa pustakawan
harus vibrant, yaitu harus energik dalam bertindak, atraktif dalam melayani dan responsive
terhadap perubahan masyarakat dan perkembangan teknologi. Sikap ini sangat penting.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ranganathan, bahwa pustakawan
professional adalah sangat penting untuk menghubungkan antara pembaca dan sumber
bacaan. Untuk tujuan ini tokoh perpustakaan India terkenal ini mewajibkan pustakawan
memahami, hukum dasar Ilmu Perpustakaan yaitu:


  1. Books are for use,

  2. For every Readers his or her book,

  3. For every book its reader,

  4. Save the time of the readers.
  5. A library is a growing organism.


     c. Potensi Pengembangan Perpustakaan Desa di Aceh
      Potensi pengembangan perpustakaan desa di Aceh masih terbuka lebar. Hal ini
karena Aceh memiliki beberapa faktor potensial yang dapat mendukung program
pengembangan perpustakaan desa/kelurahan.
         Pertama, Aceh merupakan daerah yang berstatus otonomi khusus. Dengan status
spesial ini, diharapkan perpustakaan terdukung secara finansial. Pemerintah mendukukung
pengembangan perpustakaan secara factual, bukan seacara seremonial seperti
dikemukakan di atas. Indikatornya akan terlihat pada besar kecilnya anggaran yang
dialokasikan untuk perpustakaan.
        Kedua, sebagian besar masyarakat Aceh hari ini masih terisolir dalam hal
pendidikan dan informasi. Kondisi ini memungkinkan pihak penyelenggara perpustkaan
untuk “menjual” isu ini kepada pemerintah dan lembaga-lembaga donor, baik dalam
maupun luar negeri.
       Ketiga, kesigapan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh juga dapat mendorong
kegiatan pengembangan perpustakaan desa.
        Keempat, Aceh juga memiliki sumber daya perpustakaan yang berpendidikan
tinggi, baik lulusan dalam maupun luar negeri. Disamping itu, Aceh juga memiliki
perguruan tinggi yang “memproduksi” sumber daya perpustakaan, yaitu melaui program
S1 dan DIII Ilmu Perpustakan, Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry.
       Untuk mengaktifkan semua potensi tersebut, hal utama yang amat perlu dilakukan
adalah membanagun dan meningkatkan kordinasi dan komunikasi denagn pihak-pihak
tersebut. Disamping itu juga perlu membangun komunikasi secara intens dengan pihak


                                                                                        6
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


stakeholder, baik di jajaran pemerintahan maupun di lembaga-lembaga non-pemerintah
lainnya.
        Membangun koordinasi antara pihak ini sangat penting agar terbagun sinergisitas
dalam setiap program pengembangan perpustakaan di Aceh. Dengan demikian hasil
produksi dan juga ide-ide inovatif pustakawan Aceh dapat disharing dan dikontribusikan
dalam bentuk-bentuk program perpustakaan. Salah satu bentuk kordinasi itu adalah seperti
yang dilakukan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh melalui acara Bimbingan Teknis
ini yang turut melibatkan pihak-pihak luar dalam acara ini.
       Dengan demikian peran Perpustakaan Desa diharapkan akan menjadi tempat
pengembangan kreatifitas masyarkat Aceh agar dapat keluar dari keterisoliran dan mampu
menatap dunia global dengan penuh keyakinan menuju ke kehidupan yang lebih
berkualitas.
F. Kesimpulan
       Berdasrkan pembahasan diatas dapat disimpulakan bahwa energi dan strategi
pustakawan dan staf perpustakaan pada umunya masih sangat diperlukan saat ini. Hal ini
penting agar dapat mengopitimalisasikan fungsi dan peran perpustakaan dengan berbagai
bentuk layanan yang kreatif dan innovative dengan tetap berorientasi pada kebutuhan
masayakat. Modal utama untuk pencapaian ini adalah komitmen, kordinasi dan
kompetensi pustakawan baik dalam aspek teoritis maupun teknis sehingga dengan
demikian program perpustakaan yang dikembangkan sejalan dengan kebutuhan
masyarakat.
      Akhirnya, tulisan ini diharapakan agar dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat untuk kejayaan perpustakaan Indonesia pada umumnya, dan Aceh pada
khususnya.
                                          DAFTAR PUSTAKA

     1. Charles A.Bunge & Richard E.Bpp. (2001). History and varieties of reference
        service.Englewood,CO: Libraries Unlimited
     2. De Rosa, Cathy, Lorcan Dempsey, and Alan Wilson (2004). The 2003 OCLC
        Environmental scan: Pattern Recognition: A Report to the OCLC Membership.
        Dublin, Ohio: OCLC, 2004.
     3. Guideline for information and information services in public libraries.London:
        Library Association.P.3-9
     4. Lina Khoerunnisa (2010).Membangun perpustakaan desa menuju masyarakat
          berbasis pengetahuan secara merata. Diakses tanggal 19 September 2011, dari
          Library           and          Information         Science         Website,
          http://www.pemustaka.com/membangun-perpustakaan-desa-menuju-masyarakat-
          berbasis-pengetahuan-secara-merata.html?format=pdf
     5. Lina     Khoerunnisa (2010). Menghadirkan perpustakaan berbasis layanan,
          menyonsong AFTA 2015. Diakses tanggal 19 September 2011, dari Library and
          Information    Science     Website,   http://www.pemustaka.com/menghadirkan-
          perpustakaan-ideal-berbasis-layanan-menyongsong-afta-2015.html
     6. Longman dictionary of Contemporary English.New edition. P.1424).

                                                                                      7
LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012   Nazaruddin Musa,MLIS


     7. Pedoman Penyelenggara Perpustakaan Desa (2001). Perpustakaan Nasional RI.
        Jakarta.
     8. Sulistyo Basuki (1993),Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka.Jakarta
     9. Ummi Kalsum (2011). Peran perpustakaan Desa meningkatkan Ekonomi
        Masyarakat. (Online) Diakses tanggal 20 September 201.




                                                                                       8

More Related Content

What's hot

6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
Imam Suwandi
 
Standar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolahStandar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolah
IbuFoundation EDi
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
arifbogor
 
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan SekolahPengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Hidayahilya
 
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
Imam Suwandi
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
wika_wibowo
 

What's hot (20)

Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhir
 
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola PerpustakaanProposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan
Proposal Pengembangan dan Tata Kelola Perpustakaan
 
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
6. unit dan mekanisme kerja perpustakaan
 
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
 
Standar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolahStandar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolah
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
 
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan SekolahPengelolaan Perpustakaan Sekolah
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
 
Kerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaanKerja sama antarperpustakaan
Kerja sama antarperpustakaan
 
Power poin membaca
Power poin membacaPower poin membaca
Power poin membaca
 
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
7. standardisasi peralatan dan perlengkapan perpustakaan
 
Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)
 
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaandefinisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
definisi, fungsi, dan tujuan kerjasama dan jaringan perpustakaan
 
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6 Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6
 
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
 
Profesi dan Pendidikan Keahlian Teknologi Pendidikan
Profesi dan Pendidikan Keahlian Teknologi PendidikanProfesi dan Pendidikan Keahlian Teknologi Pendidikan
Profesi dan Pendidikan Keahlian Teknologi Pendidikan
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Penyusunan RPP berbasis PBL dan PjBL_PPG 2022.pptx
Penyusunan RPP berbasis PBL dan PjBL_PPG 2022.pptxPenyusunan RPP berbasis PBL dan PjBL_PPG 2022.pptx
Penyusunan RPP berbasis PBL dan PjBL_PPG 2022.pptx
 
Aplikasi KATAM (Kalender Tanaman Terpadu) _ Materi Training "Peningkatan KAPA...
Aplikasi KATAM (Kalender Tanaman Terpadu) _ Materi Training "Peningkatan KAPA...Aplikasi KATAM (Kalender Tanaman Terpadu) _ Materi Training "Peningkatan KAPA...
Aplikasi KATAM (Kalender Tanaman Terpadu) _ Materi Training "Peningkatan KAPA...
 
Pembuatan kerupuk nasi
Pembuatan kerupuk nasiPembuatan kerupuk nasi
Pembuatan kerupuk nasi
 
Konsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPSKonsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPS
 

Viewers also liked

Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1
airsoko
 
Daftar pustaka br
Daftar pustaka brDaftar pustaka br
Daftar pustaka br
nur_mila
 
Transformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasionalTransformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasional
rambomanis
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensi
rachmat61258
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
maulida_molie
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
LiaCuby
 
Bahan pustaka
Bahan pustakaBahan pustaka
Bahan pustaka
asepia
 
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaanAsyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
Ikhsan Nendi
 
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan KakiB. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
Ramadhani Sardiman
 
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Prasetyo Bondan
 

Viewers also liked (20)

Ppt perpus
Ppt perpusPpt perpus
Ppt perpus
 
7 jurus trainer perpuseru
7 jurus trainer perpuseru7 jurus trainer perpuseru
7 jurus trainer perpuseru
 
Database Perpustakaan
Database PerpustakaanDatabase Perpustakaan
Database Perpustakaan
 
Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1Pengelolaan perpus sklh 1
Pengelolaan perpus sklh 1
 
Meresensi buku
Meresensi bukuMeresensi buku
Meresensi buku
 
Daftar pustaka br
Daftar pustaka brDaftar pustaka br
Daftar pustaka br
 
Transformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasionalTransformasi perpustakaan nasional
Transformasi perpustakaan nasional
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensi
 
Perpustakaan keliling
Perpustakaan kelilingPerpustakaan keliling
Perpustakaan keliling
 
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasarHal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
Hal 113 128 memacu minat membaca siswa sekolah dasar
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan SekolahManajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
 
Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat mi...
 
Bahan pustaka
Bahan pustakaBahan pustaka
Bahan pustaka
 
Perpustakaan Berbasisi Teknologi
Perpustakaan Berbasisi TeknologiPerpustakaan Berbasisi Teknologi
Perpustakaan Berbasisi Teknologi
 
Asyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaanAsyiknya belajar perpustakaan
Asyiknya belajar perpustakaan
 
contoh proposal
contoh proposalcontoh proposal
contoh proposal
 
Pengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan PerpustakaanPengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan Perpustakaan
 
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan KakiB. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
B. Indonesia - KD 4.3 Karya Tulis Dengan Daftar Pustaka & Catatan Kaki
 
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...Laporan Tahap Akhir  Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
Laporan Tahap Akhir Pengaruh Penggunaan Gadget Pada Mahasiswa Dan Hubunganny...
 
Undang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang PerpustakaanUndang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang Perpustakaan
 

Similar to Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas

Presentasi kaban BPAP NTB
Presentasi kaban BPAP NTBPresentasi kaban BPAP NTB
Presentasi kaban BPAP NTB
Ahmad Fathullah
 
Perpus fuf uin alauddin
Perpus fuf uin alauddinPerpus fuf uin alauddin
Perpus fuf uin alauddin
Ambo Asse Asse
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Indriati Dewi
 
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Najmoel Mochammad
 
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Afad93
 

Similar to Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas (20)

Wawasan dan Kepemimpinan Perpustakaan
Wawasan dan Kepemimpinan PerpustakaanWawasan dan Kepemimpinan Perpustakaan
Wawasan dan Kepemimpinan Perpustakaan
 
Presentasi kaban BPAP NTB
Presentasi kaban BPAP NTBPresentasi kaban BPAP NTB
Presentasi kaban BPAP NTB
 
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
 
[Pidato kepustakawanan] masyarakat berpengetahuan dan kepustakawanan: kepusta...
[Pidato kepustakawanan] masyarakat berpengetahuan dan kepustakawanan: kepusta...[Pidato kepustakawanan] masyarakat berpengetahuan dan kepustakawanan: kepusta...
[Pidato kepustakawanan] masyarakat berpengetahuan dan kepustakawanan: kepusta...
 
Kel. 11 media pembelajaran maman
Kel. 11 media pembelajaran mamanKel. 11 media pembelajaran maman
Kel. 11 media pembelajaran maman
 
Meretas literasi menyemai_karakter_pdf
Meretas literasi menyemai_karakter_pdfMeretas literasi menyemai_karakter_pdf
Meretas literasi menyemai_karakter_pdf
 
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien RochmahPENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN Erma Awalien Rochmah
 
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTXPENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 
Modul Perpustakaan sebagai Media Pembelajaran
Modul Perpustakaan sebagai Media PembelajaranModul Perpustakaan sebagai Media Pembelajaran
Modul Perpustakaan sebagai Media Pembelajaran
 
Pelatihan manajemen.sdm
Pelatihan manajemen.sdmPelatihan manajemen.sdm
Pelatihan manajemen.sdm
 
Perpus fuf uin alauddin
Perpus fuf uin alauddinPerpus fuf uin alauddin
Perpus fuf uin alauddin
 
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Pengembangan Pusat Sumber Belajar Aspek Layanan Dan Tata Ruang di Rumah Baca ...
Pengembangan Pusat Sumber Belajar Aspek Layanan Dan Tata Ruang di Rumah Baca ...Pengembangan Pusat Sumber Belajar Aspek Layanan Dan Tata Ruang di Rumah Baca ...
Pengembangan Pusat Sumber Belajar Aspek Layanan Dan Tata Ruang di Rumah Baca ...
 
LAPORAN OBSERVASI EKSISTENSI PERPUSTAKAAN
LAPORAN OBSERVASI EKSISTENSI PERPUSTAKAANLAPORAN OBSERVASI EKSISTENSI PERPUSTAKAAN
LAPORAN OBSERVASI EKSISTENSI PERPUSTAKAAN
 
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
 
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
Pondok kreatif sebagai wahana pengembangan akademik berwawasan islami dan pen...
 
User Education Dan Perkembangan Teknologi
User Education Dan Perkembangan TeknologiUser Education Dan Perkembangan Teknologi
User Education Dan Perkembangan Teknologi
 
Tutyyyyyy
TutyyyyyyTutyyyyyy
Tutyyyyyy
 
Makalah pustakawan
Makalah pustakawanMakalah pustakawan
Makalah pustakawan
 

More from Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry-Banda Aceh, Indonesia (6)

Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-RaniryAplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
Aplikasi ICT di Perpustakaan IAIN Ar-Raniry
 
Aplikasi teknologi informasi perpustakaan
Aplikasi teknologi informasi  perpustakaanAplikasi teknologi informasi  perpustakaan
Aplikasi teknologi informasi perpustakaan
 
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil WorksoDUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
DUPAK Pustakawan: Diseminasi Hasil Workso
 
Prototype pengajaran information literacy (il)
Prototype pengajaran information literacy (il)Prototype pengajaran information literacy (il)
Prototype pengajaran information literacy (il)
 
Konsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi websiteKonsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi website
 
Konsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi websiteKonsep layanan referensi website
Konsep layanan referensi website
 

Recently uploaded

Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 

Recently uploaded (20)

Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 

Konsep pengembangan perpustakaan desa berbasis komunitas

  • 1. LIBRIA, Vol. 3, No. 4.Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS KONSEP PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DESA BERBASIS KOMUNITAS (COMMUNITY BASED NEED) Oleh: NAZARUDDIN MUSA, MLIS ABSTRAK Artikel ini mengemukakan bahwa meskipun pada tataran legalitas, perpustakaan Indonesia sudah menggembirakan dengan lahirnya undang-undang UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, namun demikian pada tataran operasional masih menemukan banyak kendala. Begitu juga halnya dengan Perpustakaan Desa/ Kelurahan, dengan lahirnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 Perpustakaan Desa/ Kelurahan, dimana aspek-aspek pengembangan perpustakaan dan kepustakawanan sudah dikaji dan diatur rapi secara terperici dalam pasal-pasal perundang-undangan tersebut. Diantara kendala yang sering dipaparkan dari hasil penelitian adalah masalah dana, kurang dan lemahnya kompetensi SDM, kurang minat baca, kurang kepedulian pihak penentu kebijakan. Tetapi dibalik semua kendala tersebut, artikel ini meyakini bahwa ada satu penyebab dasar (root of the problem) yang menyebabkan kurang berkembanganya program pengembangan perpustkaan desa. Permasalahannya adalah karena dasar pengembangannya tidak didasari pada kebijakan pengembangan perpustakaan (Library Development Policy), tetapi lebih pada asumsi. Dengan kata lain, banyak tahapan atau konsep-konsep teoritis atau prosedur pengembangan perpustakaan (library development concepst/procedures) yang diabaikan. Oleh karena itu untuk memperbaiki ini direkomendasikan agar dalam program pengembangan perpustakaan desa ke depan perlu merujuk pada prosedur pengembangan perpustakaan (library development concepst/procedures) yang telah berhasil dijalankan, seperti di India dan Uganda. Diantara hal penting yang perlu dilakukan adalah kajian kebutuhan pemakai (user need assassement), kajian lokasi, kajian partisipasi dan evaluasi kompetensi petugas perpustakaan. Dengan demikian diharapkan semua program layanan perpustakaan benar-benar didasari pada konsep community based need atau berorientasikan pada kebutuhan masyarakat. Kata Kunci: Perpustakaan Desa, Kebijakan Pengembangan Perpustakaan Desa, kajian kebutuhan pemusataka (user need assassement). Community based need.
  • 2. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS A. PENDAHULUAN Pada tataran legalitas formal, status dan program pengembagan perpustakaan secara umum di Indonesia sudah lumayan menggembirakan, yaitu dengan lahirnya UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Begitu juga halnya dengan Perpustakaan Desa/ Kelurahan, lahirnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 Perpustakaan Desa/ Kelurahan, Dimana aspek-aspek pengembangan perpustakaan dan kepustakawanan sudah dikaji dan diatur rapi secara terperici dalam pasal-pasal perundang-undangan tersebut. Sebagai bentuk respon terhadap amanat undang-undang tersebut, berbagai pihak terutama yang terkait langsung dalam bidang pengembangan perpustakaan telah berusaha untuk mengimplementasikan keputusan tersebut dengan berbagai program perpustakan di tingkat desa/kelurahan. Namun sepertinya meskipun pada tataran legalitas formal sudah menggembirakan, pada tataran operasional, peran penting perpustakaan belum dapat diaktualisasikan secara optimal. Disana sini masih ditemukan berbagai kendala baik yang bersifat teknis maupun non-teknis. Diantara permasalahan yang sering kemukakann oleh sejumlah hasil penelitian adalah masalah dana, keterbatasan dan kelemahan kompetensi SDM dan kurangnya minat baca masyarakat. Namun dibalik semua itu, ada salah satu sumber masalah lain yang sifatnya mendasar, yaitu pada kebijakan pengembangan perpustakaan. Peran penting perpustakaan masih lebih bersifat seremonial daripada aktual. Simak saja misalnya ketika para pejabat atau penentu kebijakan memberikan arahan pada acara-acara serimonial tentang perpustakaan, seperti pembukaan suatu kegiatan, peluncuran program (launching), dan lain-lain. Pada acara semacam ini, hampir bisa dipastikan bahwa semua mengatakan bahwa perpustakaan memiliki peran sangat penting dan strategis sebagai partner dalam mendukung tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tetapi kenyataanya akan lain ketika dalam proses pengalokasian anggaran untuk perpustakaan. Karena permasalahan ini sifatnya mendasar, hal ini tentu memiliki dampak langsung pada seluruh program pengembangan perpustakaan pada semua jenis dan tingkat, terlebih pada tingkat perpustakaan desa/kelurahan. Bahkan pada level perpustakaan desa, permasalahan tersebut tentu lebih terasa dampaknya karena disamping faktor geografis juga terkait denagn faktor teknis lainnya. Hal ini juga yang menurut penulis menjadi akar masalah lambannya perkembangan perpustakaan di Indonesia. B. PERMASALAHAN Disamping permasalahan tersebut di atas, atikel ini mengargumentasikan bahwa akar masalah (root of problem) yang menyebabkan statis atau kurang berjalannya program pengembangan perpustakaan desa adalah karena proses pengembangannya kurang didasari pada konsep pengembangan perpustakaan yang ideal berbasis demogrfi masyarkat (Demogrphic Balsed). Dengan kata lain, jika kita amati masih banyak tahapan atau prosedur pengembangan perpustakaan (library development concepst/ procedures) yang terabaikan. Diantara tahapan penting tersebut adalah kajian kebutuhan pemakai (user need assassement), pemetaan profil masyarakat (community profiling), dan evaluasi kompetensi petugas perpustakaan. Implikasinya, perpustakaan desa belum bisa menjadi media pembelajaran dan wadah rekreasi kultural bagi masyarakat sebagaimana diamanatkan yang berakibat pada banyak perpustakaan desa 2
  • 3. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS yang tidak berfungsi. Padahal kita tahu bahwa investasi untuk pengembangan perpustakaan itu tidak sedikit. Inilah yang menjadi fokus bahasan artikel ini. TUJUAN PENULISAN Berpijak pada permasalahan tersebut di atas, penulisan ini bertujuan untuk mencoba meminimalisir permasalahan perpustakaan desa dengan beberapa kajian teoritis dan praktis, dengan harapan kita sebagai komunitas yang telah memilih profesi pustakawan menjadi lebih kritis dan proaktif sehingga pengembangan perpustakaan pada umumnya dan perpustakaan Desa pada khusunya dapat dapat berjalan dengan baik. C. PEMBAHASAN Pembahasan dalam makalah ini meliputi gambaran umum tentang perpustakaan dan masyarkat, dasar hukum, pengertian dan fungsi serta tujuan perpustakaan desa. Disamping itu, artikel ini juga akan membahas beberapa hal terkait prosedur pengembangan, serta menawarkan beberapa program yang mungkin dapat dilakukan di perpustakaan desa. Secara khusus juga akan mengkaji potensi pengembangn Perpustkaan Desa di Aceh. Diharapkan dengan pembahsan ini, peran perpustakaan dalam pemberdayaan masyarkat desa/kelurahan dapat dioptimalkan sehingga perpustakaan desa bisa menjadi media edukatif dan rekreatif masyrakat. a. Perpustakaan dan Masyarakat Pada hakikatnya perpustakaan dan masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan karena perpustakaan adalah produk manusia. Begitu juga terkait dengan perkembangan perpustakaan juga tidak terlepas dari sejarah perkembangan manusia. Oleh sebab itu, eksistensi perpustakaan yang sudah lebih dari 5000 tahun ini masih tetap bertahan walaupun banyak hambatan dan rintangan (Sulistyo-Basuki, 1993). Dalam Islam, sebagaimana kita maklumi bersama bahwa perpustakaan bahkan memiliki kedudukan yang sangat penting. Indikasinya adalah perintah Allah yang pertama pada permulaan nubuwwah Nabi Muhammad SAW adalah “IQRA” (bacalah), yang ini sangat identik dengan fungsi utama perpustakaan. Tidak hanya itu, masih banyak ayat- ayat lain yang senada dengan Al – ‘Alaq yang tersebar di dalam Al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk seperti ya’qiluun, yatadabbaruun, dan istilah ini atau identik dengan kata reset/penelitian dalam konteks dunia akademik. b. Dasar Hukum, Pengertian dan Fungsi Utama Perpustakaan Desa (1). Dasar Hukum Dasar hukum pertama tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Perpustakaan Desa / Kelurahan adalah Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1984. Namun Instruksi ini dinyatakan tidak berlaku lagi setelah keluarnya Dasar Hukum Perpustakaan Desa/Kelurahan yang baru yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001. (2). Pengertian Perpustakaan Desa/Kelurahan Menurut keputusan di atas, perpustakaan Desa/Kelurahan adalah: “ perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan 3
  • 4. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS pendidikan masyarakat pedesaan,yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ kelurahan” (3). Fungsi Perpustakaan Desa/ Kelurahan. Fungsi utama Perpustakaan Desa/ Kelurahan menurut Pedoman Penyelenggara Perpustakaan Desa, adalah “sebagai lembaga layanan bahan pustaka dan informasi kepada masyarakat untuk kepentingan pendidikan, informasi, penerangan, dan rekreasi” c. Peran Perpustakaan Desa Kamus Longman dictionary of Contemporary English, New edition mendefinisikan peran sebagai “the way in which someone or something is involved in an activity or situation, and how much influence they have on it”. Jika dikaitkan dengan peran perpustakaan, disini jelas bahwa peran pustakawan tidak hanya sebatas pada keterlibatan dalam aktifitas saja. Tetapi justru yang lebih penting adalah mengukur berapa pengaruh eksistensi dari program layanan perpustakaan desa terhadap kebutuhan masyarakat masyarakat. Dalam Pedoman Pengembangan Layanan Informasi Perpustakaan Umum (Guideline for information and information services in public libraries) mensyaratkan bahwa tahapan lain yang sangat krusial dilakukan dalam mendesain layanan perpustakaan umum yang ideal adalah kajian pemakai ( User need assassement). Layanan ideal yang dimaksud adalah layanan yang sesuai dengan demografi masyarakat dimana perpustakaan berada. Untuk tercapai ini hal yang perlu dilakukan adalah kajian profil masyarakat (community profiling). Tujuan yang diharapkan dari kajian profil ini adalah agar penyelenggara perpustakaan memahami secara spesifik layanan dan fasilitas apa yang diperlukan terutama untuk masyrakat pemakai potensial. Dengan demikian program atau layanan yang dikembangan akan benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dalam artian setiap program atau layanan yang dibuat harus berorientasi pada masyarakat pengguna (community Based Oriented), bukan beorientasi pada stakeholder atau pustakawan. Untuk meraih peringkat layanan ideal, Lina Khoerunnisa (2010) dalam artikelnya “Menghadirkan perpustakaan berbasis layanan, menyonsong AFTA 2015” menjelaskan bahwa “perpustakaan harus memenuhi standar layanan kualitas layanan, fasilitas layanan, kompetensi pustakawan dan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan”. Berkaitan dengan kualitas layanan, Lina menyarankan agar layanan dibagun berdasarkan konsep Total Quality Managemen (TQL) yaitu perpaduan semua fungsi seperti sering diterapkan di perusahaan dengan empat prinsip dasar yaitu, kepuasan pemakai, respek pada setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, bukan perasaan (feeling)dan perbaikan yang berkesinambungan (contious improvement). Secara lebih khusus, Ummi Kalsum (2011) dalam artikelnya “Peran perpustakaan Desa meningkatkan Ekonomi Masyarakat”menyebutkan bahwa diatara peran perpustakaan desa adalah : 1. Mengumpulkan,mengorganisasikan dan mendayagunakan bahan pustaka tercetak maupun terekam 2. Mensosialisasikan manfaat perpustakaan 3. Mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat 4
  • 5. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS 4. Menjadikan perpustakaan desa sebagai pusat komunikasi dan informasi. 5. Menjadikan perpustakaan Desa sebagai tempat rekreasi dengan menyediakan bahan bacaa hiburan sehat” d. Tahapan Pengembangan Perpustakaan Desa Terkait dengan konsep pengembanagan perpustakaan (Library Development Concept), De Rosa, Dempsey, and Wilson (2004. P.28), menyebutkan ada 9 pertanyaan yang harus diidentifikasi oleh pustakawan sebelum mengembangkan perpustakaan desa (Rural /village Library), yaitu : 1. Apa peran dan missi perpustakaan dan pustakawan dalam masyarakat kita? (What are the role and mission of library and librarian in our society?) 2. Dimana letak peran perpustakaan dalam pengembangan infrastruktur perpustakaan? (Where do libraries fit in the developing information infrastructure?) 3. Apa saja hak masyarakat dalam hal informasi dan bagaimana kita melindungi hak-hak tersebut? (What are our citizen’s rights to information and how do we protect those rights?) 4. Apa kendala yang dihadapi oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi? ( What are the baries citizents face in getting information?) 5. Apa saja etika tanggung jawab dan dilemma yang dihadapi oleh penyedia jasa informasi? (What ethical responsibilities and dilemmas do information providers face in providing information?) 6. Bagaimana kita yakin bahwa perpustkaan kita tetap eksis dan berkembang (How can we ensure that our libraries survive and prosper?) 7. Bagaiman strategi pustakawan dalam hal pengembangan koleksi dan layanan yang cukup bagi pengguna dan kaitannya denagn pertumbuhan informasi dalam bentuk elektronik? (How does the growth of inforimation in electronics formats change the way information provider develop adequate collection and services for their patrons?) 8. Apa yang akan terjadi dengan perpustakaan (dalam hal fisik/ gedung), ketika aksess online semakin diminati? (What will happen to the library as a physical place as more and more access is electronics?) 9. Bagaimana bentuk perpustakaan dan tenaga informasi professional yang kita perlukan di masa yang akan datang? (What kind of library and information professionals do we need for the future?) Terhadap syarat tersebut ini, De Rosa sendiri, mengakui bahwa tidak semua pertanyaan tersebut mudah ditemukan jawabannya. Meskipun demikain beberapa pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti pertanyaan 1-6 misalanya disayaratkan untuk mendapat jawaban untuk agar pengembangan perpustkaaan sesuai dengan yang diharapkan. 5
  • 6. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS e. Pustakawan dan Layanan Perpustakaan Lebih jauh, terkait dengan sikap penyedia jasa informasi, dalam hal ini pustakawan dan staf perpustakaan, Charles A.Bunge & Richard E. mengatakan bahwa pustakawan harus vibrant, yaitu harus energik dalam bertindak, atraktif dalam melayani dan responsive terhadap perubahan masyarakat dan perkembangan teknologi. Sikap ini sangat penting. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ranganathan, bahwa pustakawan professional adalah sangat penting untuk menghubungkan antara pembaca dan sumber bacaan. Untuk tujuan ini tokoh perpustakaan India terkenal ini mewajibkan pustakawan memahami, hukum dasar Ilmu Perpustakaan yaitu: 1. Books are for use, 2. For every Readers his or her book, 3. For every book its reader, 4. Save the time of the readers. 5. A library is a growing organism. c. Potensi Pengembangan Perpustakaan Desa di Aceh Potensi pengembangan perpustakaan desa di Aceh masih terbuka lebar. Hal ini karena Aceh memiliki beberapa faktor potensial yang dapat mendukung program pengembangan perpustakaan desa/kelurahan. Pertama, Aceh merupakan daerah yang berstatus otonomi khusus. Dengan status spesial ini, diharapkan perpustakaan terdukung secara finansial. Pemerintah mendukukung pengembangan perpustakaan secara factual, bukan seacara seremonial seperti dikemukakan di atas. Indikatornya akan terlihat pada besar kecilnya anggaran yang dialokasikan untuk perpustakaan. Kedua, sebagian besar masyarakat Aceh hari ini masih terisolir dalam hal pendidikan dan informasi. Kondisi ini memungkinkan pihak penyelenggara perpustkaan untuk “menjual” isu ini kepada pemerintah dan lembaga-lembaga donor, baik dalam maupun luar negeri. Ketiga, kesigapan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh juga dapat mendorong kegiatan pengembangan perpustakaan desa. Keempat, Aceh juga memiliki sumber daya perpustakaan yang berpendidikan tinggi, baik lulusan dalam maupun luar negeri. Disamping itu, Aceh juga memiliki perguruan tinggi yang “memproduksi” sumber daya perpustakaan, yaitu melaui program S1 dan DIII Ilmu Perpustakan, Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry. Untuk mengaktifkan semua potensi tersebut, hal utama yang amat perlu dilakukan adalah membanagun dan meningkatkan kordinasi dan komunikasi denagn pihak-pihak tersebut. Disamping itu juga perlu membangun komunikasi secara intens dengan pihak 6
  • 7. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS stakeholder, baik di jajaran pemerintahan maupun di lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya. Membangun koordinasi antara pihak ini sangat penting agar terbagun sinergisitas dalam setiap program pengembangan perpustakaan di Aceh. Dengan demikian hasil produksi dan juga ide-ide inovatif pustakawan Aceh dapat disharing dan dikontribusikan dalam bentuk-bentuk program perpustakaan. Salah satu bentuk kordinasi itu adalah seperti yang dilakukan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh melalui acara Bimbingan Teknis ini yang turut melibatkan pihak-pihak luar dalam acara ini. Dengan demikian peran Perpustakaan Desa diharapkan akan menjadi tempat pengembangan kreatifitas masyarkat Aceh agar dapat keluar dari keterisoliran dan mampu menatap dunia global dengan penuh keyakinan menuju ke kehidupan yang lebih berkualitas. F. Kesimpulan Berdasrkan pembahasan diatas dapat disimpulakan bahwa energi dan strategi pustakawan dan staf perpustakaan pada umunya masih sangat diperlukan saat ini. Hal ini penting agar dapat mengopitimalisasikan fungsi dan peran perpustakaan dengan berbagai bentuk layanan yang kreatif dan innovative dengan tetap berorientasi pada kebutuhan masayakat. Modal utama untuk pencapaian ini adalah komitmen, kordinasi dan kompetensi pustakawan baik dalam aspek teoritis maupun teknis sehingga dengan demikian program perpustakaan yang dikembangkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Akhirnya, tulisan ini diharapakan agar dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk kejayaan perpustakaan Indonesia pada umumnya, dan Aceh pada khususnya. DAFTAR PUSTAKA 1. Charles A.Bunge & Richard E.Bpp. (2001). History and varieties of reference service.Englewood,CO: Libraries Unlimited 2. De Rosa, Cathy, Lorcan Dempsey, and Alan Wilson (2004). The 2003 OCLC Environmental scan: Pattern Recognition: A Report to the OCLC Membership. Dublin, Ohio: OCLC, 2004. 3. Guideline for information and information services in public libraries.London: Library Association.P.3-9 4. Lina Khoerunnisa (2010).Membangun perpustakaan desa menuju masyarakat berbasis pengetahuan secara merata. Diakses tanggal 19 September 2011, dari Library and Information Science Website, http://www.pemustaka.com/membangun-perpustakaan-desa-menuju-masyarakat- berbasis-pengetahuan-secara-merata.html?format=pdf 5. Lina Khoerunnisa (2010). Menghadirkan perpustakaan berbasis layanan, menyonsong AFTA 2015. Diakses tanggal 19 September 2011, dari Library and Information Science Website, http://www.pemustaka.com/menghadirkan- perpustakaan-ideal-berbasis-layanan-menyongsong-afta-2015.html 6. Longman dictionary of Contemporary English.New edition. P.1424). 7
  • 8. LIBRIA, Vol. 3, No. 4, Juli, Tahun 2012 Nazaruddin Musa,MLIS 7. Pedoman Penyelenggara Perpustakaan Desa (2001). Perpustakaan Nasional RI. Jakarta. 8. Sulistyo Basuki (1993),Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka.Jakarta 9. Ummi Kalsum (2011). Peran perpustakaan Desa meningkatkan Ekonomi Masyarakat. (Online) Diakses tanggal 20 September 201. 8