SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Apa itu Sains?
Sains:
Kimia
Fisika
Biologi
Bukan
Sains:
Musik
Teologi
.....
Daftar aktivitas dari apa
yang biasa disebut sains
Sains dimaksudkan untuk
memahami, menjelaskan, dan
memprediksi dunia di mana kita
hidup.
► Beragam agama juga dimaksudkan untuk memahami, menjelaskan dunia,
tetapi agama tidak dipandang sebagai cabang dari sains.
► Astrologi dan Falmistri memprediksi, tetapi tidak digolongkan sebagai sains.
► Sejarah, memahami dan menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu, tetapi
tidak dikatakan sebagai sains tetapi sebagai art.
▲ Apa itu sains? Tidak sesederhana yang dilihat pada awalnya!
▼Tampilan umum apa yang dimiliki atau di-
sharing oleh yang ada dalam daftar
tersebut; yaitu Apa yang menjadikan/
membuat sesuatu itu disebut sains?
Beralasan, tetapi apakah itu
semuanya?
Banyak orang menyarankan bahwa perbedaan sains
terletak pada metoda khusus yang digunakan saintis untuk
mempelajari dunia.
Secara historis, percobaan merupakan sentral dari perkembangan sains.
Tetapi, bagaimana dengan Astronomi, yang juga dikelompokkan ke dalam sains?
Astronomi tidak dikembangkan melalui percobaan, tetapi melalui pengamatan yang
hati-hati terhadap ruang angkasa.
Karakter lain yang penting dalam sains adalah konstruksi teori.
Saintis tidak hanya mengumpulkan data hasil percobaan atau
percobaan, mereka ingin menjelaskannya dalam bentuk teori
umum. Satu dari problem kunci dalam filsafat sains adalah
untuk memahami bagaimana teknik seperti eksperimen,
observasi, dan konstruksi teori yang telah menjadikan saintis
mampu mengatasi/memahami demikian banyak rahasia alam.
Apa itu Filsafat Sains?
Tugas utama dari filsafat sains adalah
menganalisa metoda inquiry yang
digunakan dalam berbagai sains.
Mengapa tugas tersebut jatuh kepada para filsuf?
Melihat sains dari perspektif filosofi memungkinkan
kita untuk menelisiknya lebih dalam – untuk
membuka asumsi-asumsi yang implisit dalam
praktek sains, tetapi tidak didiskusikan saintis secara
eksplisit.
Ilustrasi Percobaan: .......... Reprodusibel, ..... Kesimpulan/Asumsi...., yakin.
▲ Bagian dari tugas filsafat sains adalah mempertanyakan
asumsi-asumsi yang menjadi jaminan para saintis.
Filsuf dan Saintis tertarik pada pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang:
▼ Bagaimana sains harusnya berkembang (berlangsung),
▼ Metoda inquiry apa yang harus digunakan,
▼ Seberapa besar kita harus percaya terhadap metoda tersebut,
▼ Apakah ada batas pengetahuan saintifik, dan seterusnya.
? ▼ Einstein, Newton, .... Tertarik pada pertanyaan-pertanyaan filosofis
Filsuf akan bertanya:
▼ Mengapa pengulangan dikemudian hari tentang percobaan tersebut
akan menghasilkan hasil yang sama?
▼ Bagaimana kita tahu bahwa itu adalah benar?
Sains dan non-Sains
• Setiap bidang inquiry bekerja dengan beberapa
materi subjek: Dia mempelajari beberapa hal
ketimbang semua hal atau tidak sama sekali.
• Dia harus mampu mengatakan, paling tidak
secara kasar, objek apa yang menjadi kajiannya,
dan bagaimana objek tersebut berbeda dari yang
lainnya.
• Jika suatu disiplin ilmu tidak mampu menawarkan
karakteristik materi subjeknya, maka perlu
dipertanyakan eksistensinya.
• Bagaimana Sains dibedakan dari non Sains.
Karl Popper :
• Tampilan utama dari suatu teori saintifik adalah dia
harus falsifiable.
• Suatu teori yang falsifiable memberikan beberapa
prediksi tertentu yang mampu dites melalui percobaan.
(Jika prediksi tersebut menunjukkan hal yang salah
maka teori tersebut adalah terbuktikan kesalahannya
(falsified) atau tak terbukti kebenarannya (disproved).
Popper beranggapan bahwa beberapa teori yang diklaim
saintifik tidak memenuhi syarat tersebut dan karenanya
sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai sains, tetapi
hanya pseudo-sains.
Contoh favorit Popper tentang pseudo-sains adalah:
• Teori Freud: reconciled with any empirical findings (repressed >< sublimation).
• Teori Marx: mengintroduksi teori ad hoc.
(kontra):Teori Einsten tentang gravitasi, dikenal sebagai relativitas umum.
Sinar cahaya dari bintang-bintang yang jauh akan didefleksikan oleh medan gravitasi
matahari.
Tahun 1919, Sir Arthur Eddington: dua ekspedisi pengamatan
1) Brazil
2) Island of Principe off the Atlantic coast of Africa.
Hasilnya: Sinar bintang didefleksikan oleh matahari, (~Einstein).
Jika sebaliknya maka Einstein adalah salah. Teori Einstein memenuhi kriteria falsifiablility.
(kontra): Teori Gravitasy Newton, membuat prediksi tentang jalur planet harus mengikuti
orbit matahari.
1) Sebagian dari prediksi tersebut terbuktikan melalui observasi.
2) Orbit yang terobservasi untuk URANUS secara konsisten berbeda dari yang diprediksi dari
teori Newton. (Menjadi TEKA-TEKI)
Tahun 1846, Adam di Inggris dan Leverrier di Francis: menyarankan bahwa ada pelanet lain, yang
belum terobservasi, yang memberikan gaya gravitasi tambahan terhadap URANUS.
Mereka mampu menghitung massa dan posisi yang harus dimiliki oleh planet tersebut bila tarikan
gravitasinya adalah memang betul sebagai dari penyebab tabiat aneh URANUS. Tak lama
kemudian, suatu planet terobservasi, yang disebut NEPTUNUS, hampir persis sama dengan yang
diprediksi oleh kedua saintis tersebut.
Demarkasi Sains dari Non-Sains
• Mengapa penting untuk mendermakasi sains,
dan dari hal apa dia harus dibedakan?
• Apa bentuk logik dari suatu kriteria
demarkasi?
• Unit-unit apa yang menandai saintifik dan
non- saintifik, khususnya sebagai pseudo-
scientifik?
Ada tiga pertanyaan fundamental terkait dengan
demarkasi Sains:
Mengapa Demarkasi
• Setiap bidang ilmu harus mampu mengatakan, secara kasar,
tentang dirinya, apa objek yang dipelajarinya. Jika tidak, filsafat
sains hanya merupakan epistemologi umum. Dia harus mampu
membedakan bentuk-bentuk pemikiran saintifik dan non-
saintifik.
• Hal yang berkaitan dengan aspek-aspek normatif khusus dari
demarkasi sains dan non sains. Demarkasi S dan non-S tidak
hanya vital untuk hal-hal fisis tetapi juga kultur dan politik
dalam kehidupan.
• Kepentingan pendidikan sains untuk mengajarkan apa itu sains
dan bagaimana dia bekerja.
BAGAIMANA MENDEMARKASI
• Logik positivism: Sutu kalimat dikatakan MEANINGFUL jika dan
hanya jika dapat diverifikasi, jika tidak adalah nonsense.
• Neopositivism: Pernyataan dari sains adalah VERIFIABLE dan
karenanya meaningful. Pernyataan metafisik dan jenis lain dari
filosofi buruk adalah tak dapat diverifikasi; mereka hanya
nonsense. (diverifikasi artinya dicari kebenarannya, yang
memerlukan test secara empiris). Testability merupakan kondisi
penting dari makna [meaning → testability]
Problemnya: Kita bisa tahu kebenaran suatu pernyataan tanpa harus
melakukan eksperimen.
Pengangguran meningkatkan kriminalitas (jelas hubungan antar
variabelnya). Makna merupakan kondisi penting dari testability
[testability → meaning].
Keberatan metodologis dan logik terhadap tesis Verifiability:
Ada sedikit (jarang) kemungkinan untuk menverifikasi suatu pernyataan
dalam makna yang tegas (strict sense), yaitu untuk menunjukkan bahwa
itu benar.
Contoh:
Mudah untuk memverifikasi suatu pernyataan existensial yang terbatasi
ruang dan waktu, seperti “Ada seekor gajah berwarna pink di kantorku”.
Tetapi bila kita dihadapkan pada pernyataan umum, seperti
“Untuk semua X: bila A maka B”, dengan mengobservasi B jelas
mengkonfirmasi A, tetapi hanya secara induktif, tak pernah konklusif.
Kebanyak pernyataan saintifik, seperti pernyataan hukum, tidak verifiable
scara tegas. Oleh karena itu, konsep yang kuat dari verifikasi konklusif
segera diganti dengan pemaknaan yang lebih lemah dari konfirmasi.
Popper menyarankan untuk menggunakan prinsip FALSIFIABILITY.
Menurut prinsip ini: dengan mengobservasi not-B memberikan makna
not-A.
Secara logik: Falsifikasi adalah konklusif, sedangkan verifikasi tidak
konklusif.
Kritik:
• Keale, Bunge: Tidak semua pernyataan saintifik
adalah universal: “Ada positron” (tidak dapat
difalsifikasi).
• Lakatos: Kriteria Popper tidak cocok dengan sains
praktis; saintis tidak menyerah begitu saja jika suatu
teori sebagai suatu yang unsaintifik hanya karena
ada beberapa data yang terfalsifikasi, kecuali tidak
ada teori yang lebih baik yang dipegang.
Tanggapan Popper: Falsifiability yang dia maksud lebih
bersifat logical falsifiability, bukan practical
falsifiability. Suatu pernyataan disebut logically
falsifiability jika ada paling tidak satu pernyataan
observasi yang dapat difahami kontradiksi
dengannya. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah
tidak saintifik hanya jika dia tidak konsisten dengan
setiap keadaan yang mungkin dari yang dipersoalkan.
[Falsifiability ditolak sebagai kriteria demarkasi]
Kitcher:
Tiga karakteristik dari Sains:
1) Hipotesis tambahan yang terlibat dalam
testing suatu teori adalah independently
testable.
2) Praktis saintifik merupakan kesatuan dari
keseluruhan, bukan kerja tambalan dari
metoda terisolasi dan oportunistik, dia
menerapkan sejumlah kecil strategi problem-
solving terhadap kasus-kasus dan ploblema
yang luas.
3) Teori-teori saintifik yang baik adalah subur
(fertile), dalam artian bahwa mereka
membuka bidang baru dari riset.
Thagard:
Lima karakteristik Sains:
1) Metoda inferensi
2) Menggunakan “Correlation thinking”
(statistik)
3) Mencari konfirmasi dan diskonfirmasi
4) Evaluasi teori-teori dalam kaitannya dengan
teori-teori alternatif
5) Sains berkembang setiap saat, yaitu
mengembangkan teori baru untuk
menjelaskan fakta.
Volmer:
Membedakan antara Suatu Teori Saintifik yang
baik sebagai suatu kebutuhan dan tampilan
keinginan:
Syarat kebutuhan adalah:
Noncircularity, internal consistency
(noncontradiction), external consistency
(compatible with the bulk of well-confirmed
knowledge), explanatory power, testability, test
success (confirmation).
Tampilan Keinginan:
predictability, reproducibility, baik kesuburan
(fecundity) maupun simplicity (parsimony)
Konlusinya:
Tidak ada suatu single kriteria seperti
falsifiability untuk mendemarkasi sains
dari non-sains, tidak juga ada sebuah set
yang diterima secara umum tentang
kebutuhan dan kriteria cukup untuk
melakukan demarkasi.
Laudan: Ini bukan berarti tidak
memungkinkan untuk melakukan
demarkasi.
Mengkarakterisasi Bidang Ilmu
• Pandangan Klasik: Sains dikonotasikan dengan banyak items, seperti:
- Pernyataan-pernyataan individual
- Problem
- Metoda
- Sistem pernyataan (teori dalam arti khusus)
- Praktis keseluruhan (teori dalam arti luas)
- Sekuen sejarah dari teori dan/atau praktis (program riset)
- Bidang ilmu
• Pendekatan paling komprehensip: dari banyak hal dalam
memandang bangunan sains seperti berdasar kenyataan bahwa sains
pada saat yang sama sains merupakan body dari pengetahuan dan
suatu sistem dari personal termasuk aktivitasnya atau prakteknya, dan
karenanya merupakan sesuatu yang tidak datang ke dalam keberadaan
ex nihilio, tetapi telah dikembangkan berbad-abad dari suatu wadah
tercampur dari pengetahuan biasa, metafisis dan non- atau sebagian
pre-saintific inquiry.
Bidang Epistemik
Bunge : 10 aspek dalam karakterisasi bidang epistemik:
• The Group or Comunity (C) dari pencari ilmu (knowledge seekers);
• The Society (S) yang memayungi aktivitas C;
• The Domain or univers of discourse (D) dari anggota C, yaitu koleksi objek-objek faktual atau
fiksional dari anggota C yang mengacu pada kajiannya;
• The Philosophical background or general outlook (G), yang terdiri dari
o Ontology atau pandangan umum terhadap sifat sesuatu;
o Epistemology atau pandangan umum terhadap sifat ilmu; dan
o Methodology, exiology and morality yang terkait dengan cara sejati dalam memperoleh dan
memperlakukan ilmu.
• The Formal background (F), koleksi logik atau asumsi matematical atau teori yang diambil untuk
menjamin proses inquiry;
• The Specifict background (B), koleksi item ilmu (pernyataan, prosedur, methode, dsb) yang
dipinjam dari bidang epistemik lainnya;
• The Problematics (P), koleksi problematika yang terkait dengan sifat, nilai atau kegunaan dari
anggota D, juga problema yang terkait dengan komponen yang ditabulasi di sini seperti G atau F;
• The Fund of Knowledge (K), koleksi dari item pengetahuan (proposisi, teori, prosedur, dsb) yang
diperoleh oleh anggota C saat ini atau terdahulu dalam perjalanan aktivitas kognitif mereka;
• The Aims (A), yang merupakan goal kognitif, praktis, atau moral yang mengikuti aktivitas
spesifiknya;
• The Methodics (M), koleksi metoda (teknis) spesifik atau umum yang digunakan oleh anggota C
dalam inquirinya dari anggota D.
E ={C, S, D, G, F, B, P, K, A, M}
Yaitu kelompok orang dan aktivitasnya, dimaksudkan untuk memperolah
pengetahuan dari beberapa janis/hal.
Bidang Epistemik Saintifik (Martin)
1) The Community C of the field is a research community;
2) The siciety S hosting C supports or at least tolerates the activities of the person in C;
3) The domain D of a factual science deals exclusively with concrete entities (past, present and future),
their properties and change;
4) General philosophical outlook G [is that so?]
5) The formal background F of a scientific field is a collection of up-to-date ogical and mathematical
theories used by the members of C in studying the items of D.
6) The specific background knowledge B is a collection of up-to-date and reasonably well-confirmed data,
hypotheses, theories, or methods borrowed from adjacent fields.
7) The problematics P is of course the collection of problems to be solved in the given field.
8) The fund of knowledge K is a growing collection of up-to-date, testable and well-confirmed knowledge
items (data, hypotheses, theories), gained by C and compatible with those in B.
9) The aims A of the members of C of a field in basic science (as opposed to technology) are purely
cognitive.
10) The methodics M is a collection of empirical methods or techniques which may be used by the
researchers in C in their study of the members of D, whereby “method” means a rule-directed procedure
for collecting data or testing a theory. (Note that methods of reasoning, such as rules of inference or
rules for evaluating theories, have been treated as belonging in G. Whence the distinction between
methodics and methodology.)
11) The systemicity condition. There is at least one other field of research S’ such that S and S’ share some
items in G, F, B, K, A and M; and either the domain D of one of the two fields S and S’ is included in that
of the other, or each member of the domain of one of the fields is a component of a system in the
domain of the other.
12) The changeability or progressiveness condition.
Bidang Riset Lainnya
Matematika:
• Kontras terhadap Factual Science;
• Matematik merupakan Formal Science
(formal logic and semantics)
Apakah kita harus melabel matematik
sebagai “sains” dalam factual science dalam
pengertian khusus atau dalam pengertian
yang luas termasuk formal sains dan
teknologi?
Ada tiga karakter yang perlu diperhatikan (yang
lainnya tidak masalah):
1) Domain (D): Matematika murni tidak bekerja
dengan objek nyata.
2) Philosophical Backgraund (G): Matematik dapat
bekerja tanpa ontologi realisme. Sebagai logik
yang netral secara ontologi, matematik tidak
menggunakan asumsi ontologi dari factual
science, kecuali untuk prinsip lawfulness.
3) Methodics (M): Matematik tidak menggunakan
hal empiris, tetapi hanya metoda konseptual.
Teknologi:
Berbeda pada: P, A, dan D.
Humanities:
Kontras dengan social Science ( mempelajari sistem
sosial dan aktivitasnya melalui kajian empiris),
humanities kebanyakan terkait denghan hal abstrak
dari individu atau grup nyata maupun aktivitasnya,
dan mempelajari produk intelektualnya, seperti ide
atau artefak konkrit.
D: terdiri dari idea dan artefak ketimbang sesuatu
atau proses yang nyata.
M: kebanyak bersifat konseptual
Arts
and Humanities
Formal and Factual
Science and Technology
Pseudoscience
Science
Nonscience
Knowledge
Illusory Knowledge
A common post-positivist picture of science and nonscience.
As scientific research fields, mathematics, factual science (including psychology and social
science), and technology are subsumed under the general label of “science”. Nonscience
divides into the arts and humanities (including philosophy) on the one
hand, producing reliable or at least valuable knowledge, and pseudoscience on the
other, offering nonreliable or illusory knowledge.
END OF PART ONE
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)SMA Negeri 9 KERINCI
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMkemenag
 
Kunci dan soal fisika 10 1
Kunci dan soal fisika 10   1Kunci dan soal fisika 10   1
Kunci dan soal fisika 10 1Dedi Wahyudin
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaNanang Ardi
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemZainal Abidin
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seniTugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan senianna rasyla
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetFreddyTaebenu
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 

What's hot (20)

Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)
 
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAMEnergi Atom dan Inti, NIRSAM
Energi Atom dan Inti, NIRSAM
 
Kunci dan soal fisika 10 1
Kunci dan soal fisika 10   1Kunci dan soal fisika 10   1
Kunci dan soal fisika 10 1
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisikaKuliah 01 perkembangan sejarah fisika
Kuliah 01 perkembangan sejarah fisika
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistemMakalah pancasila sebagai suatu sistem
Makalah pancasila sebagai suatu sistem
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seniTugas isbd manusia sains teknologi dan seni
Tugas isbd manusia sains teknologi dan seni
 
Makalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan MagnetMakalah Listrik Dan Magnet
Makalah Listrik Dan Magnet
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Refleksi Diri
Refleksi DiriRefleksi Diri
Refleksi Diri
 

Viewers also liked

Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Ari Perdana
 
Hot materials hippa
Hot materials hippaHot materials hippa
Hot materials hippaWork Aholic
 
Andrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrativeAndrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrativeKongfuPanda3
 
Media coursework
Media courseworkMedia coursework
Media courseworkarifmo
 
The eight-parts-of-speech
The eight-parts-of-speechThe eight-parts-of-speech
The eight-parts-of-speechImran Ali
 
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?StartupClub
 
Media music presentation
Media music presentation Media music presentation
Media music presentation arifmo
 
Storeboard
StoreboardStoreboard
Storeboard12005181
 
Պահպանենք բնությունը
Պահպանենք բնությունըՊահպանենք բնությունը
Պահպանենք բնությունըnarineharutyunyan
 
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelas
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelasPerihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelas
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelastri yono
 

Viewers also liked (14)

Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3Contoh denah tps limbah b3
Contoh denah tps limbah b3
 
Ntf
NtfNtf
Ntf
 
Hot materials hippa
Hot materials hippaHot materials hippa
Hot materials hippa
 
Andrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrativeAndrew dalman withnarrative
Andrew dalman withnarrative
 
Media coursework
Media courseworkMedia coursework
Media coursework
 
The eight-parts-of-speech
The eight-parts-of-speechThe eight-parts-of-speech
The eight-parts-of-speech
 
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?
StartupClub: Open data: jak na nich vydělat?
 
Me gusta
Me gustaMe gusta
Me gusta
 
Media music presentation
Media music presentation Media music presentation
Media music presentation
 
Storeboard
StoreboardStoreboard
Storeboard
 
Պահպանենք բնությունը
Պահպանենք բնությունըՊահպանենք բնությունը
Պահպանենք բնությունը
 
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelas
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelasPerihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelas
Perihal fitur jadwal mingguan pembelajaran kelas
 
Slide share
Slide shareSlide share
Slide share
 
Leg ed.
Leg ed.Leg ed.
Leg ed.
 

Similar to Bagian 1 b sains non-sains

Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaNurainun Adamy
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptWiraDharma11
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Henry Kurniawan
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiAnnisaRizki16
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmuoktavianidiann
 
Kumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafatKumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafatViraRosalia
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasarmonalisaibrahim
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 

Similar to Bagian 1 b sains non-sains (20)

Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
Ujian mid filsafat ilmu (henry kurniawan 06022681318024)
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologiPengantar penelitian kualitatif psikologi
Pengantar penelitian kualitatif psikologi
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
Kumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafatKumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafat
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Metodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptptMetodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptpt
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 

More from Nanda Reda

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaNanda Reda
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelNanda Reda
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihNanda Reda
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiNanda Reda
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Nanda Reda
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Nanda Reda
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Nanda Reda
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktuNanda Reda
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Nanda Reda
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Nanda Reda
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airNanda Reda
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Nanda Reda
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonNanda Reda
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonNanda Reda
 

More from Nanda Reda (20)

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
 
PKM B.inggris
PKM B.inggrisPKM B.inggris
PKM B.inggris
 
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
Kelompok 11 (cuaca dan iklim)
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Bagian 1 b sains non-sains

  • 1.
  • 2. Apa itu Sains? Sains: Kimia Fisika Biologi Bukan Sains: Musik Teologi ..... Daftar aktivitas dari apa yang biasa disebut sains Sains dimaksudkan untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi dunia di mana kita hidup. ► Beragam agama juga dimaksudkan untuk memahami, menjelaskan dunia, tetapi agama tidak dipandang sebagai cabang dari sains. ► Astrologi dan Falmistri memprediksi, tetapi tidak digolongkan sebagai sains. ► Sejarah, memahami dan menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu, tetapi tidak dikatakan sebagai sains tetapi sebagai art. ▲ Apa itu sains? Tidak sesederhana yang dilihat pada awalnya! ▼Tampilan umum apa yang dimiliki atau di- sharing oleh yang ada dalam daftar tersebut; yaitu Apa yang menjadikan/ membuat sesuatu itu disebut sains? Beralasan, tetapi apakah itu semuanya?
  • 3. Banyak orang menyarankan bahwa perbedaan sains terletak pada metoda khusus yang digunakan saintis untuk mempelajari dunia. Secara historis, percobaan merupakan sentral dari perkembangan sains. Tetapi, bagaimana dengan Astronomi, yang juga dikelompokkan ke dalam sains? Astronomi tidak dikembangkan melalui percobaan, tetapi melalui pengamatan yang hati-hati terhadap ruang angkasa. Karakter lain yang penting dalam sains adalah konstruksi teori. Saintis tidak hanya mengumpulkan data hasil percobaan atau percobaan, mereka ingin menjelaskannya dalam bentuk teori umum. Satu dari problem kunci dalam filsafat sains adalah untuk memahami bagaimana teknik seperti eksperimen, observasi, dan konstruksi teori yang telah menjadikan saintis mampu mengatasi/memahami demikian banyak rahasia alam.
  • 4. Apa itu Filsafat Sains? Tugas utama dari filsafat sains adalah menganalisa metoda inquiry yang digunakan dalam berbagai sains. Mengapa tugas tersebut jatuh kepada para filsuf? Melihat sains dari perspektif filosofi memungkinkan kita untuk menelisiknya lebih dalam – untuk membuka asumsi-asumsi yang implisit dalam praktek sains, tetapi tidak didiskusikan saintis secara eksplisit.
  • 5. Ilustrasi Percobaan: .......... Reprodusibel, ..... Kesimpulan/Asumsi...., yakin. ▲ Bagian dari tugas filsafat sains adalah mempertanyakan asumsi-asumsi yang menjadi jaminan para saintis. Filsuf dan Saintis tertarik pada pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang: ▼ Bagaimana sains harusnya berkembang (berlangsung), ▼ Metoda inquiry apa yang harus digunakan, ▼ Seberapa besar kita harus percaya terhadap metoda tersebut, ▼ Apakah ada batas pengetahuan saintifik, dan seterusnya. ? ▼ Einstein, Newton, .... Tertarik pada pertanyaan-pertanyaan filosofis Filsuf akan bertanya: ▼ Mengapa pengulangan dikemudian hari tentang percobaan tersebut akan menghasilkan hasil yang sama? ▼ Bagaimana kita tahu bahwa itu adalah benar?
  • 6. Sains dan non-Sains • Setiap bidang inquiry bekerja dengan beberapa materi subjek: Dia mempelajari beberapa hal ketimbang semua hal atau tidak sama sekali. • Dia harus mampu mengatakan, paling tidak secara kasar, objek apa yang menjadi kajiannya, dan bagaimana objek tersebut berbeda dari yang lainnya. • Jika suatu disiplin ilmu tidak mampu menawarkan karakteristik materi subjeknya, maka perlu dipertanyakan eksistensinya. • Bagaimana Sains dibedakan dari non Sains.
  • 7. Karl Popper : • Tampilan utama dari suatu teori saintifik adalah dia harus falsifiable. • Suatu teori yang falsifiable memberikan beberapa prediksi tertentu yang mampu dites melalui percobaan. (Jika prediksi tersebut menunjukkan hal yang salah maka teori tersebut adalah terbuktikan kesalahannya (falsified) atau tak terbukti kebenarannya (disproved). Popper beranggapan bahwa beberapa teori yang diklaim saintifik tidak memenuhi syarat tersebut dan karenanya sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai sains, tetapi hanya pseudo-sains.
  • 8. Contoh favorit Popper tentang pseudo-sains adalah: • Teori Freud: reconciled with any empirical findings (repressed >< sublimation). • Teori Marx: mengintroduksi teori ad hoc. (kontra):Teori Einsten tentang gravitasi, dikenal sebagai relativitas umum. Sinar cahaya dari bintang-bintang yang jauh akan didefleksikan oleh medan gravitasi matahari. Tahun 1919, Sir Arthur Eddington: dua ekspedisi pengamatan 1) Brazil 2) Island of Principe off the Atlantic coast of Africa. Hasilnya: Sinar bintang didefleksikan oleh matahari, (~Einstein). Jika sebaliknya maka Einstein adalah salah. Teori Einstein memenuhi kriteria falsifiablility. (kontra): Teori Gravitasy Newton, membuat prediksi tentang jalur planet harus mengikuti orbit matahari. 1) Sebagian dari prediksi tersebut terbuktikan melalui observasi. 2) Orbit yang terobservasi untuk URANUS secara konsisten berbeda dari yang diprediksi dari teori Newton. (Menjadi TEKA-TEKI) Tahun 1846, Adam di Inggris dan Leverrier di Francis: menyarankan bahwa ada pelanet lain, yang belum terobservasi, yang memberikan gaya gravitasi tambahan terhadap URANUS. Mereka mampu menghitung massa dan posisi yang harus dimiliki oleh planet tersebut bila tarikan gravitasinya adalah memang betul sebagai dari penyebab tabiat aneh URANUS. Tak lama kemudian, suatu planet terobservasi, yang disebut NEPTUNUS, hampir persis sama dengan yang diprediksi oleh kedua saintis tersebut.
  • 9. Demarkasi Sains dari Non-Sains • Mengapa penting untuk mendermakasi sains, dan dari hal apa dia harus dibedakan? • Apa bentuk logik dari suatu kriteria demarkasi? • Unit-unit apa yang menandai saintifik dan non- saintifik, khususnya sebagai pseudo- scientifik? Ada tiga pertanyaan fundamental terkait dengan demarkasi Sains:
  • 10. Mengapa Demarkasi • Setiap bidang ilmu harus mampu mengatakan, secara kasar, tentang dirinya, apa objek yang dipelajarinya. Jika tidak, filsafat sains hanya merupakan epistemologi umum. Dia harus mampu membedakan bentuk-bentuk pemikiran saintifik dan non- saintifik. • Hal yang berkaitan dengan aspek-aspek normatif khusus dari demarkasi sains dan non sains. Demarkasi S dan non-S tidak hanya vital untuk hal-hal fisis tetapi juga kultur dan politik dalam kehidupan. • Kepentingan pendidikan sains untuk mengajarkan apa itu sains dan bagaimana dia bekerja.
  • 11. BAGAIMANA MENDEMARKASI • Logik positivism: Sutu kalimat dikatakan MEANINGFUL jika dan hanya jika dapat diverifikasi, jika tidak adalah nonsense. • Neopositivism: Pernyataan dari sains adalah VERIFIABLE dan karenanya meaningful. Pernyataan metafisik dan jenis lain dari filosofi buruk adalah tak dapat diverifikasi; mereka hanya nonsense. (diverifikasi artinya dicari kebenarannya, yang memerlukan test secara empiris). Testability merupakan kondisi penting dari makna [meaning → testability] Problemnya: Kita bisa tahu kebenaran suatu pernyataan tanpa harus melakukan eksperimen. Pengangguran meningkatkan kriminalitas (jelas hubungan antar variabelnya). Makna merupakan kondisi penting dari testability [testability → meaning].
  • 12. Keberatan metodologis dan logik terhadap tesis Verifiability: Ada sedikit (jarang) kemungkinan untuk menverifikasi suatu pernyataan dalam makna yang tegas (strict sense), yaitu untuk menunjukkan bahwa itu benar. Contoh: Mudah untuk memverifikasi suatu pernyataan existensial yang terbatasi ruang dan waktu, seperti “Ada seekor gajah berwarna pink di kantorku”. Tetapi bila kita dihadapkan pada pernyataan umum, seperti “Untuk semua X: bila A maka B”, dengan mengobservasi B jelas mengkonfirmasi A, tetapi hanya secara induktif, tak pernah konklusif. Kebanyak pernyataan saintifik, seperti pernyataan hukum, tidak verifiable scara tegas. Oleh karena itu, konsep yang kuat dari verifikasi konklusif segera diganti dengan pemaknaan yang lebih lemah dari konfirmasi. Popper menyarankan untuk menggunakan prinsip FALSIFIABILITY. Menurut prinsip ini: dengan mengobservasi not-B memberikan makna not-A. Secara logik: Falsifikasi adalah konklusif, sedangkan verifikasi tidak konklusif.
  • 13. Kritik: • Keale, Bunge: Tidak semua pernyataan saintifik adalah universal: “Ada positron” (tidak dapat difalsifikasi). • Lakatos: Kriteria Popper tidak cocok dengan sains praktis; saintis tidak menyerah begitu saja jika suatu teori sebagai suatu yang unsaintifik hanya karena ada beberapa data yang terfalsifikasi, kecuali tidak ada teori yang lebih baik yang dipegang. Tanggapan Popper: Falsifiability yang dia maksud lebih bersifat logical falsifiability, bukan practical falsifiability. Suatu pernyataan disebut logically falsifiability jika ada paling tidak satu pernyataan observasi yang dapat difahami kontradiksi dengannya. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah tidak saintifik hanya jika dia tidak konsisten dengan setiap keadaan yang mungkin dari yang dipersoalkan. [Falsifiability ditolak sebagai kriteria demarkasi]
  • 14. Kitcher: Tiga karakteristik dari Sains: 1) Hipotesis tambahan yang terlibat dalam testing suatu teori adalah independently testable. 2) Praktis saintifik merupakan kesatuan dari keseluruhan, bukan kerja tambalan dari metoda terisolasi dan oportunistik, dia menerapkan sejumlah kecil strategi problem- solving terhadap kasus-kasus dan ploblema yang luas. 3) Teori-teori saintifik yang baik adalah subur (fertile), dalam artian bahwa mereka membuka bidang baru dari riset.
  • 15. Thagard: Lima karakteristik Sains: 1) Metoda inferensi 2) Menggunakan “Correlation thinking” (statistik) 3) Mencari konfirmasi dan diskonfirmasi 4) Evaluasi teori-teori dalam kaitannya dengan teori-teori alternatif 5) Sains berkembang setiap saat, yaitu mengembangkan teori baru untuk menjelaskan fakta.
  • 16. Volmer: Membedakan antara Suatu Teori Saintifik yang baik sebagai suatu kebutuhan dan tampilan keinginan: Syarat kebutuhan adalah: Noncircularity, internal consistency (noncontradiction), external consistency (compatible with the bulk of well-confirmed knowledge), explanatory power, testability, test success (confirmation). Tampilan Keinginan: predictability, reproducibility, baik kesuburan (fecundity) maupun simplicity (parsimony)
  • 17. Konlusinya: Tidak ada suatu single kriteria seperti falsifiability untuk mendemarkasi sains dari non-sains, tidak juga ada sebuah set yang diterima secara umum tentang kebutuhan dan kriteria cukup untuk melakukan demarkasi. Laudan: Ini bukan berarti tidak memungkinkan untuk melakukan demarkasi.
  • 18. Mengkarakterisasi Bidang Ilmu • Pandangan Klasik: Sains dikonotasikan dengan banyak items, seperti: - Pernyataan-pernyataan individual - Problem - Metoda - Sistem pernyataan (teori dalam arti khusus) - Praktis keseluruhan (teori dalam arti luas) - Sekuen sejarah dari teori dan/atau praktis (program riset) - Bidang ilmu • Pendekatan paling komprehensip: dari banyak hal dalam memandang bangunan sains seperti berdasar kenyataan bahwa sains pada saat yang sama sains merupakan body dari pengetahuan dan suatu sistem dari personal termasuk aktivitasnya atau prakteknya, dan karenanya merupakan sesuatu yang tidak datang ke dalam keberadaan ex nihilio, tetapi telah dikembangkan berbad-abad dari suatu wadah tercampur dari pengetahuan biasa, metafisis dan non- atau sebagian pre-saintific inquiry.
  • 19. Bidang Epistemik Bunge : 10 aspek dalam karakterisasi bidang epistemik: • The Group or Comunity (C) dari pencari ilmu (knowledge seekers); • The Society (S) yang memayungi aktivitas C; • The Domain or univers of discourse (D) dari anggota C, yaitu koleksi objek-objek faktual atau fiksional dari anggota C yang mengacu pada kajiannya; • The Philosophical background or general outlook (G), yang terdiri dari o Ontology atau pandangan umum terhadap sifat sesuatu; o Epistemology atau pandangan umum terhadap sifat ilmu; dan o Methodology, exiology and morality yang terkait dengan cara sejati dalam memperoleh dan memperlakukan ilmu. • The Formal background (F), koleksi logik atau asumsi matematical atau teori yang diambil untuk menjamin proses inquiry; • The Specifict background (B), koleksi item ilmu (pernyataan, prosedur, methode, dsb) yang dipinjam dari bidang epistemik lainnya; • The Problematics (P), koleksi problematika yang terkait dengan sifat, nilai atau kegunaan dari anggota D, juga problema yang terkait dengan komponen yang ditabulasi di sini seperti G atau F; • The Fund of Knowledge (K), koleksi dari item pengetahuan (proposisi, teori, prosedur, dsb) yang diperoleh oleh anggota C saat ini atau terdahulu dalam perjalanan aktivitas kognitif mereka; • The Aims (A), yang merupakan goal kognitif, praktis, atau moral yang mengikuti aktivitas spesifiknya; • The Methodics (M), koleksi metoda (teknis) spesifik atau umum yang digunakan oleh anggota C dalam inquirinya dari anggota D. E ={C, S, D, G, F, B, P, K, A, M} Yaitu kelompok orang dan aktivitasnya, dimaksudkan untuk memperolah pengetahuan dari beberapa janis/hal.
  • 20. Bidang Epistemik Saintifik (Martin) 1) The Community C of the field is a research community; 2) The siciety S hosting C supports or at least tolerates the activities of the person in C; 3) The domain D of a factual science deals exclusively with concrete entities (past, present and future), their properties and change; 4) General philosophical outlook G [is that so?] 5) The formal background F of a scientific field is a collection of up-to-date ogical and mathematical theories used by the members of C in studying the items of D. 6) The specific background knowledge B is a collection of up-to-date and reasonably well-confirmed data, hypotheses, theories, or methods borrowed from adjacent fields. 7) The problematics P is of course the collection of problems to be solved in the given field. 8) The fund of knowledge K is a growing collection of up-to-date, testable and well-confirmed knowledge items (data, hypotheses, theories), gained by C and compatible with those in B. 9) The aims A of the members of C of a field in basic science (as opposed to technology) are purely cognitive. 10) The methodics M is a collection of empirical methods or techniques which may be used by the researchers in C in their study of the members of D, whereby “method” means a rule-directed procedure for collecting data or testing a theory. (Note that methods of reasoning, such as rules of inference or rules for evaluating theories, have been treated as belonging in G. Whence the distinction between methodics and methodology.) 11) The systemicity condition. There is at least one other field of research S’ such that S and S’ share some items in G, F, B, K, A and M; and either the domain D of one of the two fields S and S’ is included in that of the other, or each member of the domain of one of the fields is a component of a system in the domain of the other. 12) The changeability or progressiveness condition.
  • 21. Bidang Riset Lainnya Matematika: • Kontras terhadap Factual Science; • Matematik merupakan Formal Science (formal logic and semantics) Apakah kita harus melabel matematik sebagai “sains” dalam factual science dalam pengertian khusus atau dalam pengertian yang luas termasuk formal sains dan teknologi?
  • 22. Ada tiga karakter yang perlu diperhatikan (yang lainnya tidak masalah): 1) Domain (D): Matematika murni tidak bekerja dengan objek nyata. 2) Philosophical Backgraund (G): Matematik dapat bekerja tanpa ontologi realisme. Sebagai logik yang netral secara ontologi, matematik tidak menggunakan asumsi ontologi dari factual science, kecuali untuk prinsip lawfulness. 3) Methodics (M): Matematik tidak menggunakan hal empiris, tetapi hanya metoda konseptual.
  • 24. Humanities: Kontras dengan social Science ( mempelajari sistem sosial dan aktivitasnya melalui kajian empiris), humanities kebanyakan terkait denghan hal abstrak dari individu atau grup nyata maupun aktivitasnya, dan mempelajari produk intelektualnya, seperti ide atau artefak konkrit. D: terdiri dari idea dan artefak ketimbang sesuatu atau proses yang nyata. M: kebanyak bersifat konseptual
  • 25. Arts and Humanities Formal and Factual Science and Technology Pseudoscience Science Nonscience Knowledge Illusory Knowledge A common post-positivist picture of science and nonscience. As scientific research fields, mathematics, factual science (including psychology and social science), and technology are subsumed under the general label of “science”. Nonscience divides into the arts and humanities (including philosophy) on the one hand, producing reliable or at least valuable knowledge, and pseudoscience on the other, offering nonreliable or illusory knowledge.
  • 26. END OF PART ONE TERIMA KASIH