1. METODE ILMIAH
DI SUSUN OLEH:
ADMADI MURTI WIKANA
AHMAD KUKUH P.
ARI F BUDIMAN
MOH . FAHIMUDIN
M SYAF IQ ARDIANSYAH
Guru Mata Pelajaran:
Ummu, S. Pd.
2. PENEMUAN MASALAH
Banyak pencandu
rokok termasuk
remaja jaman sekarang
yang sudah menjadi hal
yang wajar.
3. PERUMUSAN MASALAH
Apa pengaruh merokok bagi
penggunanya dalam beberapa
minggu , beberapa bulan ,
dan beberapaApa pengaruh
merokok bagi penggunanya
dalam beberapa minggu ,
beberapa bulan , dan tahun ?
Tujuan : untukmengetahui
bahaya merokok
4. PENGAMATAN
KELOMPOK KAMI
MENGAMATI PECANDU
ROKOK YANG
MENGGUNAKAN ROKOK
DALAM JANGKA WAKTU
BERTAHUN- TAHUN.
MULAI TIMBUL PENYAKIT
SEPERTI RUSAKNYA
PARU- PARU, PENYAKIT
JANTUNG, BATUK MAKIN
PARAH. PERCOBAAN
KETIGA
5. HIPOTESIS
Rokok adalah benda beracun yang memberi
efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Latar belakang merokok itu beranekaragam,
dikalangan remaja dan dewasa pria adalah
faktor gengsi dan agar disebut jagoan ,
sedangkan kalangan orang tua karena
ketagihan & kecanduan. Dibalik kegunaan/
manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat yaitu bahan kimia
nikotin besar bagi orang merokok maupun
orang disekitar perokok namun bukan
perokok (perokok pasif) . Perubahan fisik
akan dirasakan oleh perokok berbeda-beda ,
dengan seiring berjalannya waktu. Jalan
keluar kita harus tahu bahaya merokok.
Dan tidak meniru kebiasaan teman yg
merokok
6. EXPERIMEN
DARI HASIL EXPERIMEN KAMI
MENUNJUKKAN BAHWA ROKOK
MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA
DAN DAPAT MENIMBULKAN
PENYAKIT BERBAHAYA. SETIAP
ORANG YANG MEROKOK DENGAN
JANGKA WAKTU YANG BERBEDA-BEDA
MEMILIKI DAMPAK YANG
BERBEDA-BEDA PULA. SEMAKIN
LAMA ORANG ITU MEROKOK
AKAN SEMAKIN MERUSAK ORGAN
TUBUHNYA DAN KONDISI FISIK
MENURUN.
7. Rokok dan Reaksi Kimia
(Pembakaran)
PROSE PEMBAKARAN ROKOK
TIDAKLAH BERBEDA DENGAN PROSES
PEMBAKARAN BAHAN-BAHAN PADAT
LAINNYA. ROKOK YANG TERBUAT DARI
DAUN TEMBAKAU KERING, KERTAS
DAN ZAT PERASA, DAPAT DIBENTUK
DARI UNSUR CARBON (C) , HIDROGEN
(H) , OKS IGEN (O) , NITROGEN (N) DAN
SULFUR ( S ) SERTA UNSUR-UNSUR
LAIN YANG BERJUMLAH KECIL .
ROKOK SECARA KESELURUHAN DAPAT
DI FORMULAS IKAN SECARA KIMIA
YAITU SEBAGAI (CVHWOTNYS ZSI) .
8. Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam
proses merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa
seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi
pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC.
Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak
dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu
800oC))
reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi
senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan
oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung
pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang
terjadinya pirolisa pada bagian dalamrokok berada pada area temperatur
400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalahmenghasilkan ribuan senyawa
kimia yang strukturnya komplek.
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada
suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa
9. Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam
proses merokok
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses
merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan
tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang
mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses
difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan
konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik
bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya
produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati
temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini
tidak terjadi dalam proses merokok karena proses
hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC
langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur
sekitar 37oC.
10. Rokok dan proses penguapan uap air
dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang
berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada
daerah temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur
tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam
gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri
saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya
sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan
keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki
mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung
nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan
akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya
dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di
kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran
gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan
bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat
memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh
industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
11. JUMLAH KEMATIAN
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi
Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh
560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta
kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian
tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar
merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga
asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon
yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang,
minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab
langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output
rokok sendiri terhadapmanusia yang bersifat abstrak serta berbeda
dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalamtubuh dan
dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok,
perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan
bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit
untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam
output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak
ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya,
menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat
terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan
penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ.
12. LAPORAN
Setelah kami melakukan berbagai
penelitian dapat dikatakan rokok
itu lebih banyak dampak
negatifnya dari pada dampak
positifnya. Apabila hal ini
dibiarkan terus berlangsung,
maka akan mengakibatkan
permasalahan yang serius pada
kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar
akan bahaya merokok bagi
kesehatan tubuh mereka.Namun
hal itu masih sulit dilakukan di
Indonesia.