SlideShare a Scribd company logo
1 of 178
MULYONO
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN 
NASIONAL 
• Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus 
berupaya melakukan berbagai perubahan dan 
pembaharuan sistem pendidikan kita. 
• Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu 
berkaitan dengan faktor guru. 
• Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru 
dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 
tentang Standar Nasional Pendidikan. 
• Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan 
pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah
“Educational change depends on 
what teachers do and think…” 
• Perubahan dan pembaharuan sistem 
pendidikan sangat bergantung pada “what 
teachers do and think “atau dengan kata 
lain bergantung pada penguasaan 
kompetensi guru.
REALITA KOMPETENSI GURU 
• Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia 
adalah guru belum mampu menunjukkan 
kinerja (work performance) yang memadai. 
• Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang 
oleh derajat penguasaan kompetensi yang 
memadai, oleh karena itu perlu adanya 
upaya yang komprehensif guna 
meningkatkan kompetensi guru.
HAKEKAT KOMPETENSI 
• Kompetensi pada dasarnya merupakan 
gambaran tentang apa yang seyogyanya 
dapat dilakukan (be able to do) seseorang 
dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, 
perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat 
ditampilkan atau ditunjukkan.
GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU 
PEKERJAAN 
• Guru seorang harus memiliki kemampuan 
(ability) dalam bentuk pengetahuan 
(knowledge), sikap (attitude) dan 
keterampilan (skill) yang sesuai dengan 
bidang pekerjaannya.
PENGERTIAN KOMPETENSI 
GURU 
• Gambaran tentang apa yang seyogyanya 
dapat dilakukan seseorang guru dalam 
melaksanakan pekerjaannya, baik berupa 
kegiatan, berperilaku maupun hasil yang 
dapat ditunjukkan.
TIGA JENIS KOMPETENSI GURU 
(KOMPETENSI PROFESIONAL) 
• Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang 
studi yang diajarkannya, memilih dan 
menggunakan berbagai metode mengajar di 
dalam proses belajar mengajar yang 
diselenggarakannya.
KOMPETENSI 
KEMASYARAKATAN 
• Mampu berkomunikasi, baik dengan 
siswa, sesama guru, maupun 
masyarakat luas.
KOMPETENSI PERSONAL 
• Memiliki kepribadian yang mantap dan patut 
diteladani. 
• Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin 
yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, 
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No. 
14 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR 
NASIONAL PENDIDIKAN 
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam 
pengelolaan peserta 
didik. 
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan 
kepribadian. 
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik 
sebagai bagian dari masyarakat. 
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan 
materi pembelajaran secara 
luas dan mendalam.
KOMPETENSI PEDAGOGIK 
TERDIRI DARI 
(a) Pemahaman wawasan atau landasan 
kependidikan; 
(b) Pemahaman terhadap peserta didik; 
(c) Pengembangan kurikulum/ silabus; 
(d) Perancangan pembelajaran; 
(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik 
dan dialogis; 
(f) Evaluasi hasil belajar; 
(g) Pengembangan peserta didik untuk 
mengaktualisasikan berbagai potensi yang 
dimilikinya.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN 
(a) Mantap; 
(b) Stabil; 
(c) Dewasa; 
(d) Arif dan bijaksana; 
(e) Berwibawa; 
(f) Berakhlak mulia; 
(g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 
(h) Mengevaluasi kinerja sendiri; 
(i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
DEFINISI KEPRIBADIAN 
• Kepribadian guru penting 
karena guru merupakan 
cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
PROFESI GURU 
• Pekerjaan seorang guru adalah merupakan 
suatu profesi yang tidak bisa dilakukan 
oleh sembarang orang. 
• Profesi adalah pekerjaan yang 
memerlukan keahlian khusus dan biasanya 
dibuktikan dengan sertifikasi dalam 
bentuk ijazah.
UNDANG-UNDANG GURU DAN 
DOSEN No. 14 Tahun 2005 
a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism. 
b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, 
keimanan, ketakwaan, 
dan akhlak mulia. 
c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang 
pendidikan sesuai dengan 
bidang-bidang tugas. 
d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan 
bidang tugas. 
e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas 
keprofesionalan
f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi 
kerja. 
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan 
secara berkelanjutan 
dengan sepanjang hayat. 
h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan 
tugas keprofesionalan. 
i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang 
mengatur hal-hal yang
KOMPETENSI SOSIAL 
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan 
diri dalam menghadapi orang lain. 
• Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 
tentang Standar Nasional Pendidikan.
PENGERTIAN KOMPETENSI 
SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat 
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan 
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, 
orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. 
• Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar 
guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas 
keguruan.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari 
masyarakat untuk berkomunikasi dan 
bergaul secara efektif dengan peserta didik, 
dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena 
manusia bukan makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga 
oleh pengaruh orang lain.
KEMAMPUAN GURU SEBAGAI 
MAKHLUK SOSIAL 
1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi 
dengan teman sejawat untuk 
meningkat kemampuan professional. 
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi 
setiap lembaga 
kemasyarakatan. 
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara 
individual maupun secara 
kelompok.
KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI 
DARI 
(a) Berkomunikasi lisan dan tulisan; 
(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan 
informasi secara fungsional; 
(c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, 
sesama pendidik, tenaga kependidikan, 
orangtua/wali peserta didik; 
(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat 
sekitar.
KOMPETENSI PROFESIONAL 
(a)Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang 
menaungi/koheren dengan materi 
ajar. 
(b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; 
(c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; 
(d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan 
sehari-hari; 
(e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan 
tetap melestarikan nilai dan budaya 
nasional.
NATIONAL BOARD FOR 
PROFESIONAL TEACHING SKILL 
• Standar kompetensi bagi guru di Amerika. 
• Dasar bagi guru untuk mendapatkan 
sertifikasi guru. 
• Dengan rumusan What Teachers Should 
Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri 
dari lima proposisi utama.
TEACHERS ARE COMMITTED TO 
STUDENTS AND THEIR LEARNING 
(a) Penghargaan guru terhadap perbedaan 
individual siswa. 
(b) Pemahaman guru tentang perkembangan 
belajar siswa. 
(c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa 
secara adil. 
(d) Misi guru dalam memperluas cakrawala
TEACHER KNOW THE SUBJECTS 
THEY TEACH AND HOW TO TEACH 
AND HOW TO TEACH THOSES 
SUBJECTS TO STUDENTS (a)Apresiasi guru tentang pemahaman 
materi mata pelajaran untuk dikreasikan, 
disusun dan dihubungkan dengan mata 
pelajaran lain, 
(b)Kemampuan guru untuk menyampaikan 
materi pelajaran 
(c)Mengembangkan usaha untuk 
memperoleh pengetahuan dengan
TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR 
MANAGING AND MONITORING 
STUDENT LEARNING 
(a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian 
tujuan pembelajaran, 
(b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai 
setting kelompok (group setting), 
(c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran 
(reward) atas keberhasilan siswa, 
(d) Menilai kemajuan siswa secara teratur. 
(c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
TEACHER THINK SYSTEMATICALLY 
ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN 
FROM EXPERIENCE 
(a) Guru secara terusmenerusmenguji diri untuk 
memilih keputusan 
terbaik. 
(b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan 
berbagai riset 
tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek 
pembelajaran.
TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING 
COMMUNITIES 
(a)Guru memberikan kontribusi terhadap 
efektivitas sekolah melalui kolaborasi 
dengan 
kalangan profesional lainnya, 
(b) Guru bekerja sama dengan tua orang 
siswa, 
(c) Guru dapat menarik keuntungan dari
PERBEDAAN NBPTS DENGAN 
KOMPETENSI GURU 
• Letak perbedaannya hanya pada cara 
pengelompokkannya. 
• Isi rincian kompetensi pedagogik yang 
disampaikan oleh Depdiknas, sudah 
terangkum dalam kompetensi 
profesional. 
• NBPTS tidak mengenal adanya 
pengelompokan jenis kompetensi, tetapi
TANTANGAN KEHIDUPAN 
GLOBAL 
• Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan 
semakin kompleks, 
• Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai 
peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. 
• Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam 
mengembangkan proses pembelajaran siswa. 
• Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya 
orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi 
dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi 
dengan manusia di jagat raya ini.
GURU MASA DEPAN 
• Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah 
siswanya. 
• Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi 
yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. 
• Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun 
masyarakat. 
• Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi 
tantangan profesionalitas. 
• Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya 
secara terus menerus. 
• Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap 
efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya,
PENELITIAN TINDAKAN KELAS 
• Dukungan hasil penelitian guru tidak akan 
terjebak pada praktek pembelajaran yang 
menurut asumsi mereka sudah efektif, namun 
kenyataannya justru mematikan kreativitas para 
siswanya. 
• Dukungan hasil penelitian yang mutakhir 
memungkinkan guru untuk melakukan 
pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke 
tahun, disesuaikan dengan konteks
PERANAN KEPALA SEKOLAH 
DALAM MENINGKATKAN 
KOMPETENSI GURU 
• Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan 
efisien. 
• Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik 
dari segi jenis maupun isinya. 
• Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi 
perlu diselami sebagaimana disampaikan oleh para ahli 
dalam perspektif kebijakan pemerintah. 
• Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang 
sederhana. 
• Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya 
yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
OPTIMALISASI PERAN KEPALA 
SEKOLAH 
• Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas 
mengembangkan kinerja personel, terutama 
meningkatkan kompetensi profesional guru. 
• Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan 
dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup 
seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi 
sebagaimana telah dipaparkan di atas.
TUJUH PERAN UTAMA KEPALA 
SEKOLAH 
(1) Educator (pendidik); 
(2) Manajer; 
(3) Administrator; 
(4) Supervisor (penyelia); 
(5) Leader (pemimpin); 
(6) Pencipta iklim kerja; 
(7) Wirausahawan;
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
EDUCATOR 
• Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari 
proses pendidikan. 
• Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di 
sekolah. 
• Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan 
kurikulum. 
• Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam 
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. 
• Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru 
dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, 
• Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif 
dan efisien.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
MANAJER 
• Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga 
kependidikan. 
• Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah 
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan 
profesi para guru. 
• Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas 
kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan 
pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan 
pendidikan dan pelatihan.
PELAKSANAAN KEGIATAN 
GURU 
• MGMP/MGP tingkat sekolah. 
• In house training, 
• Diskusi profesional dan sebagainya. 
• Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah. 
• Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti 
berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak 
lain.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
ADMINISTRATOR 
• Kepala sekolah mampu mengelola 
keuangan sekolah. 
• Kepala sekolah harus memperhatikan 
faktor biaya untuk tercapainya 
peningkatan kompetensi guru. 
• Seberapa besar sekolah dapat 
mengalokasikan anggaran peningkatan
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
SUPERVISOR 
• Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu 
melaksanakan pembelajaran, 
• Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi, 
• Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk 
mengamati proses pembelajaran secara langsung, 
terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode 
pembelajaran. 
• media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam 
proses pembelajaran.
HASIL SUPERVISI KEPALA 
SEKOLAH 
• Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam 
melaksanakan pembelajaran, 
• Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang 
bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, dan pembinaan. 
• Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki 
kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya 
dalam melaksanakan pembelajaran.
• Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan, 
isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru 
mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah. 
• Kepala sekolah harus betul-betulmenguasai tentang kurikulum sekolah. 
• Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan 
kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
LEADER (PEMIMPIN) 
• Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat 
menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap 
peningkatan kompetensi guru ? 
• Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan 
yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang 
berorientasi pada manusia. 
• Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan 
kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, 
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
ETHOS KERJA GURU 
• Guru lebih tinggi kinerja ketika 
dipimpin oleh kepala sekolah dengan 
gaya kepemimpinan yang 
berorientasi pada manusia.
KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH 
SEBAGAI PEMIMPIN 
(1) Jujur; 
(2) Percaya diri; 
(3) Tanggung jawab; 
(4) Berani mengambil resiko dan keputusan; 
(5) Berjiwa besar; 
(6) Emosi yang stabil, 
(7) Teladan .
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
PENCIPTA IKLIM KERJA 
• Budaya dan iklim kerja yang kondusif 
akan memungkinkan setiap guru 
lebih termotivasi untuk menunjukkan 
kinerjanya secara unggul, disertai 
usaha untuk meningkatkan 
kompetensinya.
PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA 
DAN IKLIM KERJA YANG 
KONDUSIF 
(1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik 
dan menyenangkan, 
(2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada 
para guru sehingga 
mereka mengetahui tujuan dia bekerja, 
(3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja. 
(3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, 
(4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu 
hukuman juga diperlukan, 
(5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga 
memperoleh kepuasan.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI 
WIRAUSAHAWAN 
• Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan 
dengan peningkatan kompetensi guru, 
• Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan 
komparatif, serta memanfaat-kan berbagai peluang. 
• Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani 
melakukan perubahan yang inovatif di sekolahnya, 
dan termasuk perubahan dalam hal yang 
berhubungan dengan proses pembelajaran siswa 
beserta kompetensi gurunya.
PERAN KEPALA SEKOLAH PADA 
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU 
• Secara langsung maupun tidak langsung dapat 
memberikan kontribusi terhadap peningkatan 
kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat 
membawa efek terhadap peningkatan mutu 
pendidikan di sekolah.
PEKERJAAN SEORANG GURU 
• Merupakan suatu profesi yang tidak bisa 
dilakukan oleh sembarang orang. 
• Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus 
dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi 
dalam bentuk ijazah.
Profesi guru ini memiliki prinsip 
yang dijelaskan dalam Undang- 
Undang Guru dan Dosen No.14 
1) MemTiliaki hbakuat,n m in2at,0 pa0ng5gila ns jeiwab, daang idaeailis mb e r ikut: 
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, 
ketakwaan, dan akhlak mulia. 
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan 
bidang-bidang tugas. 
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara 
berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas 
keprofesionalan. 
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur 
hal-hal yang berkaitan dengan tugas 
keprofesionalan guru.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL 
• Kompetensi sosial berkaitan dengan 
kemampuan diri dalam menghadapi orang 
lain. 
• Kompetensi ini berhubungan dengan 
kemampuan guru sebagai anggota 
masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG 
KOMPETENSI SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari 
masyarakat untuk berkomunikasi dan 
bergaul secara efektif dengan peserta didik, 
sesama pendidik, tenaga kependidikan, 
orang tua peserta pendidikan, dan 
masyarakat sekitar. 
• Kompetensi sosisal seorang guru merupakan 
modal dasar guru yang bersangkutan dalam
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL 
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan 
berkomunikasi dengan teman sejawat untuk 
meningkat kemampuan professional. 
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami 
fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik 
secara individual maupun secara kelompok.
MUNGIN EDY 
WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL) 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari 
masyarakat untuk berkomunikasi dan 
bergaul secara efektif dengan peserta didik, 
dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena 
manusia bukan makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga 
oleh pengaruh orang lain
4 KOMPETENSI PENDIDIK 
a. Kompetensi paedagogik 
b. Kompetensi kepribadian 
c. Kompetensi profesional 
d. Kompentensi sosial.
PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR 
NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN MENGELOLA 
PEMBELAJARAN) 
• Pemahaman terhadap peserta didik. 
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Evaluasi hasil belajar. 
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan 
berbagai potensi yang dimilikinya.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK 
• Kompetensi paedagogik ini berkaitan 
pada saat guru mengadakan proses 
belajar mengajar di kelas. 
• Mulai dari membuat scenario 
pembelajaran memilih metode, media, 
juga alat evaluasi bagi anak didiknya. 
• Dalam proses belajar mengajar
FUNGSI UMUM GURU 
(MERENCANAKAN) 
• Pekerjaan seorang guru menyusun dan 
merencanakan tujuan pembelajaran.
MENGORGANISASIKAN 
• Pekerjaan seorang guru untuk mengatur 
dan menghubungkan sumber belajar 
sehingga dapat mewujudkan tujuan 
belajar dengan cara yang paling 
efektif, efisien, dan ekonomis.
GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA 
• Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, 
dan menstimulasikan muridnya, sehingga mereka siap 
mewujudkan tujuan belajar. 
• Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam 
mengorganisasikan dan 
memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang 
telah dirumuskan. 
• Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai 
dan mengatur kembali 
situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
GURU DALAM PROSES BELAJAR 
MENGAJAR 
• Kemampuan guru dalam melaksanakan 
tugasnya. 
• Guru sebagai pengajar yang memiliki 
keahlian mendidik dalam rangka pembinaan 
peserta didik untuk tercapainya institusi 
pendidikan.
GURU BERHADAPAN DENGAN 
SISWA 
• Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses 
belajar mengajar berlangsung. 
• Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada 
saat belajar berlangsung. 
• Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai 
bidangnya, 
• Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan 
menjadi pendidik yang baik bagi siswanya untuk 
tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
LIMA TUGAS POKOK GURU 
1. Merencanakan pembelajaran. 
2. Pelaksanaan pembelajaran. 
3. Evaluasi pembelajaran. 
4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran. 
5. Melakukan bimbingan dan konseling.
MERENCANAKAN KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
1. Guru dituntut membuat perencanaan 
pembelajaran. 
2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah 
untuk 
mempermudah guru dalam melaksanakan 
tugas 
selanjutnya. 
3. Proses belajar mengajar akan benar-benar 
terskenario 
dengan baik, efektif dan efisien.
PERSIAPAN PEMBELAJARAN 
1.Analisis materi pelajaran. 
2. Program tahunan/program 
semester 
3. Silabus/satuan pelajaran 
4. Rencana pembelajaran 
5. Program perbaikan dan pengayaan
MELAKSANAKAN KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru 
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang 
merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah. 
• Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi 
para siswanya. 
• Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan 
keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni 
pengendalian siswa. 
• Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik 
bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan
TUGAS GURU 
• Guru dapat mengoptimalkan bakat dan 
minat serta kemampuan para siswa. 
• Guru perlu membuat didaktik pada tiap 
mata pelajaran. 
• Guru juga pandai menggunakan teknologi 
pembelajaran sehingga menarik bagi para 
siswa.
MENGEVALUASI KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di 
ketahui apakah yang sudah direncanakan telah sesuai dengan 
realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai. 
• Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. 
• Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat 
sasaran. 
• Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah 
ditetapkan. 
• Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. 
• Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan 
siswa.
KEMAMPUAN GURU UNTUK 
MENGEVALUASI 
1. Melaksanakan tes 
2. Mengelola hasil penilaian. 
3. Melaporkan hasil penelitian. 
4. Melaksanakan program remedial/perbaikan 
pengajaran.
KETAATAN GURU PADA 
DISIPLIN TUGAS 
• Lembaga pendidikan telahmembuat aturan yang 
harus diindahkan 
para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. 
• Aturan tersebut telah dibakukanmenjadi aturan 
kepegawaian. 
• Memudahkan kelancaran jalannya proses belajar 
mengajar 
maupun citra baik dari masyarakat yang ingin 
memanfaatkan jasa 
lembaga tersebut.
DEFINISI KOMPETENSI 
• Kompetensi sebagai agen 
pembelajaran pada jenjang 
pendidikan dasar dan menengah 
serta pendidikan anak usia dini.
KOMPETENSI GURU 
a. Kompetensi paedagogik 
b. Kompetensi kepribadian 
c. Kompetensi profesional 
d. Kompetensi sosial.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK 
• Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan 
Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 
tentang Standar Nasional. 
• Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar 
mengajar di kelas. 
• Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat 
evaluasi bagi anak didiknya. 
• Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik 
ditentukan oleh peranan guru.
PENGERTIAN KOMPETENSI 
PAEDAGOGIK 
• Kemampuan guru dalam proses belajarmengajar 
yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang 
danmelaksanakan skenario pembelajaran, memilih 
metode, media. 
• Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan 
pendidikan baik pada ranah kognitif, afektif, maupun 
psikomotorik siswa.
KEMAMPUAN MENGELOLA 
PEMBELAJARAN 
• Pemahaman terhadap peserta didik. 
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. 
• Evaluasi hasil belajar. 
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan 
berbagai potensi yang dimilikinya. 
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan 
suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga 
pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
GURU DALAM PROSES 
BELAJAR MENGAJAR 
• Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam 
menciptakan suasana komunikasi yang edukatif 
antara guru dan peserta didik yang mencakup segi 
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya 
mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan 
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar 
tercapai tujuan pengajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN 
1). Mengembangkan kepribadian 
2). Berinteraksi dan berkomunikasi 
3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 
4). Melaksanakan administrasi sekolah 
5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan 
pengajaran. 
6). Kepribadian guru penting karena guru merupakan 
cerminan prilaku 
bagi siswa-siswanya.
KEMAMPUAN KEPRIBADIAN 
GURU 
• Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. 
• Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan 
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 
• Guru harusmempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi 
dan kondisi yang dihadapi. 
• Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru 
harus bersikap kritis. 
• Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus 
melindungi dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus 
bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
KOMPETENSI PROFESIONAL 
1). Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism 
2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, 
ketakwaan, dan akhlak mulia. 
3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan 
bidang tugas. 
4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 
5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 
6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 
7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara 
berkelanjutan dengan 
sepanjang hayat. 
8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas 
keprofesionalan. 
9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, 
dengan tugas 
keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL 
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat 
untuk meningkat 
kemampuan professional. 
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga 
kemasyarakatan. 
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara 
kelompok. 
4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi 
orang lain. 
5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 
Pendidikan. 
6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang 
bersangkutan dalammenjalankan
PENGERTIAN KOMPETENSI 
SOSIAL 
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat 
untuk berkomunikasi dan bergaul 
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, 
tenaga kependidikan, orang tua 
peserta didik, dan masyarakat sekitar. 
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan 
makhluk individu. 
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh 
orang lain.
DEFINISI KESIAPAN GURU 
• Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu 
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut, baik kesiapan fisik, 
kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. 
• Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses 
belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum 
mengajar. 
• Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk 
menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu.
KESIAPAN SEORANG GURU 
• Guru yang mempunyai kompetensi berarti 
guru tersebut memiliki kesiapan yang cukup 
untuk berbuat sesuatu. 
• Seorang calon guru dikatakan mempunyai 
kesiapan mengajar praktik kelistrikan 
otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup 
pengetahuan tentang cara pengukuran dan 
perawatan komponen kelistrikan otomotif.
TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN 
STRATEGI MENGAJAR 
1. Tahap mengajar (merencanakan 
rencana belajar), 
2. Menggunakan atau pendekatan 
mengajar (alat peraga) 
3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
PERSIAPAN MENGAJAR 
• Mempersiapkan diri sebelum mengajar 
menurut tiga aspek tersebut akan membuat 
pengajar siap serta penuh percaya diri untuk 
memasuki ruangan kelas, 
• Pengajar tersebut telah mengetahui cara 
yang akan digunakan untuk menjelaskan 
bahan pelajaran.
DEFINISI KESIAPAN 
PEMBELAJARAN 
• Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga 
pendidik. 
• Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan 
atau memperoleh hasil yang maksimal. 
• Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat 
melaksanakan pengajaran. 
• Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat 
dikatakan proses pengajaran.
KONSEP PERSIAPAN DALAM 
MELAKSANAKAN PROSES 
BELAJAR MENGAJAR 
• Konsep yang sangat baik, namun 
implementasi dalam proses persiapan 
ini memerlukan waktu yang cukup 
panjang. 
• Perubahan zaman dan teknologi 
pendidikan dalam menuntut perubahan 
pola pikir, sikap serta nilai dari setiap
STRATEGI MENGAJAR 
• Tindakan guru dalam melaksanakan rencana 
pengajaran. 
• Suatu titik kematangan atau keadaan yang 
diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam 
mengorganisasi lingkungan dengan baik. 
• Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu 
siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut 
terikat oleh suatu tujuan tertentu.
EMPAT HAL YANG HARUS 
DIKUASAI GURU 
a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran. 
b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa. 
c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran. 
d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
KOMPETENSI GURU DIBAGI 
MENJADI TIGA BIDANG 
(KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF) 
• Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi 
pelajaran, 
• Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku 
individu, 
• Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, 
• Pengetahuan tentang administrasi kelas, 
• Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, 
• Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta 
pengetahuan umum lainnya.
KOMPETENSI BIDANG SIKAP 
• Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai 
hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. 
• Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap 
mata pelajaran yang dibinanya. 
• Sikap toleransi terhadap sesama teman 
profesinya. 
• Memiliki kemauan yang keras untuk 
meningkatkan hasil pekerjaannya.
KOMPETENSI 
PERILAKU/PERFORMANCE 
• Guru dalam berbagai 
keterampilan/berperilaku, seperti 
keterampilan mengajar, membimbing, menilai, 
menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul 
atau berkomunikasi dengan siswa, 
• Keterampilan dapat menumbuhkan semangat 
belajar para siswa. 
• Keterampilan dalam menyusun
DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU 
• Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya. 
• Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/ 
keterampilan. 
• Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para 
siswa. 
• Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir 
keselamatan kerja. 
• Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai 
salah dalam memberikan peragaan, karena akan menimbulkan pengaruh negatif. 
• Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka 
siswa mencoba praktik. 
• Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan 
pengawasan oleh guru.
TUGAS GURU YANG PERLU 
DIPERHATIKAN 
1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa, 
2) Memuji siswa bila hasilnya baik, 
3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah. 
4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema 
penilaian yang jelas agar siswa mengetahui kelemahannya 
dan kemajuannya, 
5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus 
lebih ditekuni.
Undang-undang No. 14 tahun 
2005 pasal 8 
• Guru wajib memiliki kualifikasi 
akademik, kompetensi, 
sertifikat pendidik, sehat 
jasmani dan rohani, serta 
memiliki kemampuan untuk 
mewujudkan tujuan pendidikan
KESIAPAN GURU MENGAJAR 
PRAKTIK 
• Suatu proses belajar mengajar dimana materi 
praktik yang akan diberikan. 
• Guru dapat membimbing siswa dalam 
mengatasi hambatan selama pembelaja-ran 
praktik berlangsung. 
• Guru telah menguasai materi pelajaran 
sehingga siswa dapat belajar dan kegiatan 
tersebut terkait oleh suatu tujuan.
MENGUKUR KUALIFIKASI 
GURU PRAKTIK 
• Kesiapan materi praktik yang akan 
diberikan, 
• Kesiapan perencanaan dalam 
pembelajaran praktik 
• Kemampuan menggunakan media/alat 
praktik yang digunakan selama praktik 
berlangsung.
FAKTOR-FAKTOR YANG 
MEMPENGARUHI KESIAPAN 
MENGAJAR GURU 
• Melaksanakan program life skill, dan 
menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi 
dalam 
kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi. 
• Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk 
meningkatkan pengalaman dari guru tersebut. 
• Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan 
dan penataran yang mana semakin banyak 
diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
PENGALAMAN KERJA GURU 
• Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman 
adalah guru yang baik. 
• Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman 
yang telah dialaminya, 
• Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman 
akan mengulangi suatu yang telah dilaksanakan kalau 
itu tidak menguntungkan. 
• Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan 
guru memerlukan pengalaman dalam waktu yang
DEFINISI PENGALAMAN 
MENGAJAR 
• Lamanya waktu guru mengisinya dengan 
pengalaman dalam mengajar. 
• Masa kerja dalam setahun. 
• Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran. 
• Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar 
akan mudah dalam melaksanakan kegiatan 
belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
MENGAJAR BERKUALITAS 
1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif, 
afektif maupun psikomotorik. 
2) Sesuai dengan tujuan instruksional. 
3)Terjadi proses belajar pada siswa. 
4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif. 
5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan 
pengalaman mengajar yang lama. 
6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru 
mengajar pada bidang yang 
diajarkan.
KEUNTUNGAN MENGAJAR 
1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan 
cepat dan tepat. 
2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam 
mengajar. 
3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama 
yang berkaitan dengan proses belajar 
mengajar. 
4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran 
5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
DEFINISI MASA KERJA GURU 
• Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya 
berkaitan dengan kemampuan dalam menguasai 
teknologi pengajaran. 
• Guru yang dapat menganalisis masalah, 
• Guru dapat mencari alternatif pemecahan 
masalah yang berkaitan dengan kegiatan proses 
belajar mengajar.
PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN 
KESIAPAN MENGAJAR 
• Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin 
siap mengajarnya. 
• Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan 
mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul 
dalam dunia pengajaran. 
• Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup 
lama akan mampu meningkatkan mutu pengajaran, 
sehingga pengajaran akan semakin terkontrol dan 
terkendali. 
• Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap
PENINGKATAN MUTU LULUSAN 
SMK 
• Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran 
serta dari seorang guru mau melakukan persiapan 
pengajaran. 
• Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah 
guru yang profesional. 
• Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan 
pengalaman sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan 
dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun industri. 
• Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru 
SMK semakin siap untuk melaksanakan pembelajaran.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN 
GURU 
• Kesiapan mengajar seorang guru 
dapat ditunjukan oleh penampilan 
mengajar. 
• Penampilan guru mengajar ini 
wujud kompetensi profesionalisme 
dalam merencanakan, 
melaksanakan, dan mengevaluasi
KOMPETENSI 
PROFESIONALISME 
• Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh 
melalui pendidikan. 
• Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat 
pada diri seseorang, 
• Terdapat pada unsur pengalaman mengajar. 
• Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. 
• Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang 
yaitu melalui proses pendidikan guru. 
• Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK. 
• Pada guru dapat ditambahkan penataran dan 
pelatihan guru
KEBERHASILAN SEORANG 
GURU 
• Salah satu syarat untuk menjadi guru 
yang berhasil adalah memiliki kesiapan 
mengajar. 
• Pada proses belajar mengajar terdapat 
kegagalan sering terjadi dikarenakan 
kurang adanya kemampuan mengajar. 
• Guru dipandang perlu untuk menambah 
wawasan dan pengetahuan pada bidang
IN-SERVICE EDUCATION 
• Menambah wawasan dan pengetahuan pada 
bidang kerjanya, 
• Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan 
seorang guru lebih mampu dalam melaksanakan 
tugasnya. 
• Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat 
memberikan support.
BENTUK IN-SERVICE 
EDUCATION 
a)Penataran 
b)Pelatihan 
c) Simposium 
d)Kerja bengkel 
e)Seminar 
f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang 
yang lebih tinggi.
PENINGKATAN KOMPETENSI 
GURU 
• Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam 
jabatan (in service training). 
• Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti 
pelatihan guru akan terdorong motivasinya untuk 
memperbaiki kinerja. 
• Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran 
ilmu dan informasinya.
DEFINISI PELATIHAN GURU 
• Kegiatan untuk memperbaiki 
penguasaaan berbagai keterampilan. 
• Teknik pelaksanaan kerja tertentu 
dalam waktu yang sangat singkat.
DEFINISI CENTER FOR 
DEVELOPMENT MANAGEMENT AND 
PRODUCTIVITY 
• Belajar untuk mengubah tingkah laku orang 
dalam melaksanakan pekerjaan mereka. 
• Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses 
memberikan bantuan bagi para guru atau pekerja 
untuk memperbaiki kekurangan dalam 
melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN PELATIHAN GURU 
• Penambahan pengetahuan, keterampilan, 
dan perbaikan sikap dari peserta pelatihan. 
• Pengembangan penampilan kerja individu. 
• Pengembangan karir seseorang.
TUJUAN PROSES PELATIHAN 
• Perilaku yang efektif dari seseorang 
yang dalam pekerjaan di dalam 
organisasi dan dalam keadaan yang 
paling sederhana.
DEFINISI PENATARAN 
• Pendidikan yang dilaksanakan untuk 
peningkatan kecerdasan. 
• Kepandaian pada keterampilan atau 
kewenangan yang menjadi dasar kualifikasi 
profesi. 
• Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari 
hasil pelatihan. 
• Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu
KEUNTUNGANPELATIHAN 
• Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan 
memperdalam ilmunya sehingga akan meningkatkan 
profesionalisme guru dalam bekerja. 
• Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan 
teknologi pengajaran. 
• Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai 
pengaruh terhadap kesiapan mengajar seorang guru 
terutama terhadap kesiapan merencanakan pembelajaran 
praktik.
PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN PRAKTIK 
• Pembelajaran harus direncanakan untuk 
mempermudah proses belajar mengajar 
agar menjadi lebih bermakna. 
• Perencanaan dimaksudkan agar program 
pembelajaran hendaknya dapat 
menjadikan guru lebih siap dalam 
mengajar dengan perencanaan lebih
KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU 
• Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik 
kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah 
laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007) 
• Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai 
sesuatu yang sudah disediakan. 
• Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik 
tertentu yang diperlukan guru melakukan kegiatan tertentu. 
• Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan 
sebuah persiapan. 
• Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
DEFINISI RENCANA 
PEMBELAJARAN 
• Mencakup urutan bagaimana waktu yang 
akan digunakan, 
• Urutan bagaimana materi akan 
disampaikan, 
• Rangkaian perkembangan proses berfikir 
dan keterampilan yang akan 
ditumbuhkan pada siswa,
KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG 
DISIAPKAN 
1) Tujuan 
2) Bahan pelajaran 
3) Kegiatan belajar megajar 
4) Metode, media dan sumber belajar. 
5) Evaluasi.
KOMPONEN PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN 
1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa 
yang diinginkan dapat dicapai 
atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM. 
2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan. 
3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai 
tujuan secara efektif dan 
efisien. 
4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan 
mengukur apakah tujuan itu 
dapat tercapai atau tidak.
PERSIAPAN PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN 
• Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan 
tujuan, 
• Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat 
bantu mengajar) dan sumber belajar. 
• Merancang skenario pembelajaran, merancang 
pengelolaan kelas, merancang prosedur, 
mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum 
rencana pembelajaran.
PERENCANAAN PENGELOLAAN 
PEMBELAJARAN 
• Kegiatan direncanakan terlebih dahulu. 
• Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan 
dicapai dan lebih terarah. 
• Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah 
perencanaan pembelajaran. 
• Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang 
berupa materi maupun keterampilan yang akan diberikan 
setiap pertemuannya. 
• Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat 
mengajar bagi guru itu sendiri.
PERENCANAAN AWAL TAHUN 
PELAJARAN BARU 
• Menyusun program yang tertuang 
dalam program tahunan dan program 
semester dalam perencanaan 
pengelolaan pembelajaran.
TUJUAN PEMBELAJARAN 
• Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan 
melalui sebuah kurikulum. 
• Pada kurikulum terdapat standar kompetensi. 
• Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam 
kompetensi dasar. 
• Memudahkan peserta didik dalam memahami 
materi dan mencapai tujuan pembelajaran.
MERUMUSKAN PEMBELAJARAN 
• Setiap guru memperhatikan aspek ABCD 
yaitu audience (siswa), behavior 
(kemampuan Siswa), conditions (keadaan 
PBM), dan degree (ukuran tujuan 
pembelajaran) (Depdikbud,1999).
METODE MENGAJAR 
• Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan 
guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. 
• Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan 
adanya kesesuaian dengan bahan yang akan diajarkan. 
• Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian 
metode dengan tujuan pembelajaran materi pelajaran, sumber dan 
fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan 
waktu yang tersedia. 
• Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang 
disampaikan dan fasilitas sekolah.
MACAM METODE 
PEMBELAJARAN 
(1) Metode pemberian 
tugas, 
(2) Metode 
eksperimen, 
(3) Metode diskusi, 
(4) Metode 
karyawisata, 
(6) Metode 
demonstrasi, 
(7) Metode ceramah, 
(8) Metode Tanya 
jawab, 
(9) Metode bercerita, 
(10) Metode
LANGKAH-LANGKAH 
MENGAJAR 
• Pembelajaran perlu direncanakan agar 
tujuan pelajaran dapat tercapai. 
• Mempermudah pemahaman peserta 
didik dalam memahami materi yang 
sedang diajarkan. 
• Didasarkan dari yang mudah ke sukar 
dan dari yang bersifat ingatan sampai
MENENTUKAN CARA 
MEMOTIVASI SISWA 
• Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat 
belajar peserta didik yang tinggi dengan tujuan 
pembelajaran tercapai dengan baik. 
• Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi 
siswa antara lain dengan bercerita pengalaman, 
kesuksesan, dan manfaat yang di dapat dari 
materi. 
• Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai 
suatu kompetensi tertentu.
PENGELOLAAN BAHAN 
PEMBELAJARAN 
• Harus berpedoman pada kurikulum yang ada 
pada sekolah masing-masing sesuai serta 
standar kompetensi yang ada. 
• Menentukan sumber dan bahan 
pembelajaran sehingga memudahkan 
peserta didik dalam memahami materi 
sesuai dengan tujuan pembelajaran. 
• Bahan pembelajaran juga harus 
memperhatikan taraf berfikir peserta didik
PERENCANAAN PENGELOLAAN 
KELAS 
• Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah 
satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran, 
• Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan 
karakter yang bervariasi. 
• Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan 
pengelolaan kelas yang baik.
PENGELOLAAN KELAS 
(1)Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi 
pembelajaran yang digunakan. 
(2)Merencanakan alokasi waktu pembelajaran 
(3)Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar 
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA 
PEMBELAJARAN 
• Segala sesuatu yang dapat digunakan 
untuk menyalurkan pikiran, 
perasaan, perhatian, dan 
kemampuan siswa sehingga dapat 
mendorong proses belajar mengajar.
FUNGSINYA MEDIA 
PEMBELAJARAN 
• Media dapat digunakan untuk membantu 
memudahkan pemahaman siswa dalam 
menangkap dan memahami konsep atau materi 
yang disampaikan. 
• Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat 
pemahaman yang lebih tinggi dari pada 
disampaikan dengan ceramah atau lisan.
PERENCANAAN PENILAIAN 
PRESTASI SISWA 
• Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan 
pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat 
dikuasai dengan baik oleh peserta didik. 
• Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi 
yang belum dikuasai oleh peserta didik kita. 
• Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan 
cara menentukan prosedur penilaian yang akan 
digunakan dan bagaimana membuat alat penilaian 
hasil belajar siswa.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
PRAKTIK 
• Proses belajar mengajar merupakan 
suatu sistem yang terdiri dari 
beberapa komponen yang saling 
berinteraksi, berhubungan dan 
bergantung satu sama lain.
PROSES EDUKATIF 
(1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai. 
(2) Bahan yang akan menjadi interaksi. 
(3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru. 
(4) Guru yang melaksanakan pelajaran. 
(5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan 
(6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung. 
(7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI 
KOMPETENSI 
(a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar. 
(b) Menggunakan strategi pembelajaran. 
(c) Mengelola interaksi kelas 
(d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif 
siswa terhadap belajar 
(e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata 
pelajaran tertentu 
(f) Melaksanakan proses dan hasil belajar. 
(g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PROSES BELAJAR MENGAJAR 
• Pembelajaran adalah perubahan tingkah 
laku yang relatif mantap berkat latihan dan 
pengalaman. 
• Konstek belajar yang yang direncanakan 
adalah suatu pembelajaran yang dilakukan 
secara sengaja dengan struktur. 
• Proses belajar mengajar dan hasil yang
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
• Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan 
lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar 
kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, 
dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan 
memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. 
• Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang 
diinginkan, 
• Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa 
digolongkan dalam kompetensi professional.
MULAI MENENTUKAN TUJUAN 
PEMBELAJARAN 
• Menyampaikan materi dengan metode dan 
strategi yang tepat. 
• Mengelola interaksi kelas dengan baik, 
• Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara 
jelas. 
• Melakukan penilaian atas proses. 
• Interaksi yang telah dilakukan dengan
ASPEK-ASPEK DALAM PROSES 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
(MEMULAI PELAJARAN) 
• Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk 
menciptakan prakondisi bagi murid agar mental dan perhatiannya terpusat 
pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan 
efek terhadap kegiatan belajar. 
• Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental 
dan perhatian pada diri siswa. 
• Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa 
dalam menerima pelajaran. 
• Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan 
sebelumnya yaitu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi 
semangat belajar.
MENARIK PERHATIAN SISWA 
• Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara 
belajar yang bervariasi, menggunakan berbagai media 
mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi . 
• Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara 
kehangatan atau keantusiasan, menimbulkan rasa 
ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, 
dan memperhatikan minat siswa. 
• Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara 
mengemukakan tujuan dan tugas, memberikan 
langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan
APERSEPSI MATERI PELAJARAN 
• Dapat dilakukan dengan 
memberikan pertanyaan 
atau memberikan 
kesimpulan pelajaran yang 
telah berlangsung kemarin.
TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN 
• Memperoleh pengaruh yang positif terhadap 
proses belajar mengajar. 
• Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari 
perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi 
tugas yang akan dikerjakan, 
• Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang 
pendekatan yang mungkin diambil dalam 
mempelajari bagian dari mata diklat. 
• Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman
MENGELOLA KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai 
pemimpin untuk peserta didiknya, 
• Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi 
belajar yang optimal. 
• Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam 
kelas saat terjadi proses belajar mengajar. 
• Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru 
mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta 
mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk 
mencapai tujuan pembelajaran.
PENGELOLAAN 
PEMBELAJARAN PRAKTIK 
(1)Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu 
keterampilan berdasar aspek konstansi, kontinuitas, 
koherensi, dan kompleksitas, 
(2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk 
tingkah laku dasar siswa, 
(3)Mengembangkan latihan dalam komponen unit 
keterampilan atau abilitas keterampilan, 
(4)Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi 
siswa, 
(5)Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang
KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN 
PEMBELAJARAN 
(1) Menyampaikan 
materi pengantar 
praktik, 
(2) Memberikan contoh, 
(3) Menggunakan alat 
media, 
(4) Memberi 
kesempatan siswa 
untuk aktif, 
(5) Memberikan 
penguatan, 
(6) Melatih 
(8) Membentuk kelompok 
belajar, 
(9) Memberikan tugas, 
(10) Melatih kemandirian, 
(11) Menentukan metode 
mengajar, 
(12) Menunjukan 
kegairahan, 
(13)Mendorong 
pengertian siswa, 
(14) Menangani perilaku 
siswa yang
PENGELOLAAN KEGIATAN 
PEMBELAJARAN 
• Pengelolaan dalam mempersiapkan 
siswa menjadi beberapa kelompok 
sebelum praktik. 
• Memberikan demonstrasi bagaimana 
mengasah kemampuan dan 
keterampilan otot. 
• Menjaga keberlangsungan belajar 
dengan mengatur kondisi siswa yang
PENGELOLAAN WAKTU DAN 
PENGORGANISASIAN SISWA 
• Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum 
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 
• Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu 
untuk mencapai kompetensi tertentu. 
• Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum 
tersampaikan sehingga penggunaan waktu harus 
benar-benar diperhatikan.
PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU 
(WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN) 
• Pembelajaran siswa perlu diatur untuk 
membantu mempercepat tujuan 
pembelajaran dan memusatkan perhatian 
siswa. 
• Dilakukan dengan mengatur tempat praktik 
dengan cara membentuk kelompok-kelompok 
kecil.
PELAKSANAAN PENILAIAN 
• Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu 
dilakukan suatu penilaian atau evaluasi. 
• Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan 
hasil dan merupakan studi yang mengkombinasikan 
penampilan dengan sesuatu nilai tertentu. 
• Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan 
yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan 
pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum 
yang berlaku.
TEST ATAU SOAL 
• Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah. 
• Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur 
kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya. 
• Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan 
pembelajaran yang mempunyai peranan penting untuk 
menilai kemajuan siswa. 
• Memberikan informasi mengenai efektifitas program 
pembelajaran. 
• Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh 
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di
TES PENGUKURAN KEBERHASILAN 
DALAM PENYUSUNAN METODE 
PEMBELAJARAN 
• Proses mendapatkan informasi 
menyeluruh dan berkesinambungan 
tentang suatu proses. 
• Hasil belajar siswa sehingga dapat 
menjadikan dasar penentuan perlakuan 
yang berkelanjutan.
FUNGSI EVALUASI 
PEMBELAJARAN 
BAGI SISWA 
• Untuk mengetahui hasil 
belajarnya, 
• Memberikan dorongan 
belajar, 
• Memberikan pengalaman 
belajar. 
BAGI GURU 
• Menyeleksi siswa dan 
meramalkan 
keberhasilannya, 
• Mengetahui sebab 
kesulitan belajar siswa. 
• Memberikan pedoman 
dalam belajar, 
• Mengetahui ketepatan 
metode mengajar. 
• Mendudukan siswa pada 
kelas yang sesuai dengan 
kepandaiannya.
EVALUASI PEMBELAJARAN 
• Proses pembelajaran merupakan hal yang penting 
karena evaluasi dapat digunakan untuk mengecek, 
mengukur, menilai dan memperbaiki perencanaan 
dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah 
dilakukan. 
• Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran 
telah dilaksanakan secara efektif dan mencapai 
tujuan dengan optimal. 
• Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan 
tes, mengolah hasil tes dan melaksanakan program
MENUTUP PELAJARAN 
• Menutup pelajaran merupakan kegiatan 
yang dilakukan guru untuk mengakhiri 
pelajaran. 
• Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari 
kegiatan memberikan kesimpulan, 
penguatan dan memberikan tugas.
MEMBUAT KESIMPULAN 
• Merupakan komponen strategi yang memuat 
semua bagian isi pelajaran yang penting 
yang berupa pengertian singkat dari konsep, 
prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
PEMBERIAN KESIMPULAN 
• Agar siswa lebih mudah mencerna ide 
pokok dari isi mata pelajaran yang 
diajarkan. 
• Penguatan yang diberikan untuk 
memperjelas materi yang telah diberikan 
dan memberikan kesan yang mendalam 
kepada peserta didik.
PEMBERIAN TUGAS 
• Merupakan suatu metode dalam 
proses belajar mengajar sebagai 
bentuk pengalaman belajar.
METODE TUGAS 
• cara mengajar dengan pemberian tugas 
kepada siswa dalam bentuk pekerjaan 
rumah, dan membuat tugas 
keterampilan tertentu.
KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI 
RENCANA PEMBELAJARAN 
• Melalui sebuah perencanaan 
pembelajaran seorang guru dapat 
memperkirakan hal apa yang akan 
dilakukan pada saat melaksanakan 
pembelajaran.
PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN 
a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai 
b. Penyampian materi akan lebih mudah dan 
berurutan. 
c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan 
efisien 
d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih 
jelas dan mudah.
KEUNTUNGAN PEMBUATAN 
PERENCANAAN PEMBELAJARAN 
• Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut 
menunjukan bahwa perencanaan menjadi faktor 
utama dalam keberhasilan pembelajaran yang 
baik. 
• Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses 
pembelajaran.
TUJUAN PERENCANAAN 
PEMBELAJARAN 
• Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu. 
• Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan 
kajian teori yang telah dikemukakan, maka akan semakin 
mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses pembelajaran 
yang berkualitas. 
• Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas 
pula untuk mencapai tujuan pembelajaran atau guru yang 
memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan 
mengajar yang baik pula.
ASPEK PERENCANAAN 
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN 
• Bahan pelajaran, 
• Pengelolaan kelas, 
• Alat/media pembelajaran, 
• Penilaian.
KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN 
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
• Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan 
memiliki pula kesiapan yang lebih tinggi. 
• pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula. 
• Guru dapat melaksanakan proses pembuatan 
perencanaan sendiri.
PEMBUATAN PERENCANAAN 
SENDIRI 
• Guru yang tidak menggunakan perencanaan 
milik guru ataupun sekolah lain. 
• Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai 
dengan karakteristik siswa yang akan 
diampunya.
PEMBUATAN PERENCANAAN 
GURU 
• Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan 
untuk menentukan apakah guru tersebut benar 
membuat perencanaannya sendiri. 
• Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai, 
maka sudah pasti proses pembelajaran sesuai tujuan 
dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan tersebut 
di buat oleh guru itu sendiri. 
• Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil 
belajar yang baik bila pelaksanaan pembelajaran 
sesuai dengan perencanaan.
PENGALAMAN SEORANG GURU 
• Semakin banyak pengetahuan berarti 
semakin memiliki kesiapan untuk mengajar 
dari seorang guru. tersebut. 
• Faktor pengalaman adalah hal yang 
mempengaruhi dalam keberhasilan 
melaksanakan pembelajaran. 
• Pengalaman seorang guru akan mendapatkan
PROSES PEMBELAJARAN 
• Proses interaksi antara sistem 
instruksional di mana guru 
memegang peranan yang 
utama.
ANTISIPASI DALAM MENGAJAR 
• Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua 
kalinya baik dalam menyusun satuan pelajaran, memilih media, 
memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang 
digunakannya. 
• Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para 
tenaga pendidik di bidang pengetahuan, kemampuan, dan 
keterampilan. 
• Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas 
sesuai dengan fungsi dan jabatannnya. 
• Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar 
dapat menyesuaikan sistem pengajaran terhadap perkembangan 
zaman.
KESIMPULAN 
• Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus 
didasarkan pada latar belakang pendidikan guru. 
• Latar belakang guru tersebut dapat berupa 
pengalaman dalam mengajar, 
• Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan 
pengalaman selama pendidikan.
Kompetensi guru dan peran kepala sekolah

More Related Content

What's hot

Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLS
Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLSPeran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLS
Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLSHeru Supanji
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptEdwarn Abazel
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkapotek agam farma
 
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsa
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsaGPP1063-Peranan guru membina negara bangsa
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsaDarayanieliyana
 
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakatPeranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakatDWC
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupIyizz Hatikecil
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruandjuna
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Irma Muthiara Sari
 
Isu-isu falsafah pendidikan negara
Isu-isu falsafah pendidikan negaraIsu-isu falsafah pendidikan negara
Isu-isu falsafah pendidikan negaraAnyu 1996
 
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...ook lebung
 
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompokAthirah Anith Ariffin
 
Informasikurikulum2013
Informasikurikulum2013Informasikurikulum2013
Informasikurikulum2013gustini12linda
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumÄkäñx Këyñå
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 revGunawan Anwar
 
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negaraMat mohd
 

What's hot (19)

Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLS
Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLSPeran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLS
Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLS
 
Rasional K13
Rasional K13Rasional K13
Rasional K13
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah ppt
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsa
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsaGPP1063-Peranan guru membina negara bangsa
GPP1063-Peranan guru membina negara bangsa
 
Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1Artikel ilmiah1
Artikel ilmiah1
 
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakatPeranan guru di sekolah dan masyarakat
Peranan guru di sekolah dan masyarakat
 
Life skill
Life skillLife skill
Life skill
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 
artikel keguruan
artikel keguruanartikel keguruan
artikel keguruan
 
29876007
2987600729876007
29876007
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
 
Isu-isu falsafah pendidikan negara
Isu-isu falsafah pendidikan negaraIsu-isu falsafah pendidikan negara
Isu-isu falsafah pendidikan negara
 
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...
1. kode etik, 2. ikrar guru, 3. tata tertib guru, 4. alokasi waktu, 5. pembia...
 
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
38154088 pedagogi-relevan-budaya-dan-kepelbagaian-kelompok
 
Informasikurikulum2013
Informasikurikulum2013Informasikurikulum2013
Informasikurikulum2013
 
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulumBahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
 
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara
112413939 peranan-guru-dalam-pembangunan-negara
 

Viewers also liked

Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar Kerja
Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar KerjaPengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar Kerja
Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar KerjaJoe Adie
 
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolahNandang Sukmara
 
Standar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahStandar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahDoem Chareo
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guruIbnu Fajar
 
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21Wayan Sudiarta
 

Viewers also liked (7)

Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar Kerja
Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar KerjaPengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar Kerja
Pengalaman Guru, Kemampuan Guru, Tuntutan Pasar Kerja
 
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah
2. permen no 13 th 2007 [lampiran] standar kepala sekolah
 
Ps mitra guru
Ps mitra guruPs mitra guru
Ps mitra guru
 
Standar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolahStandar operasional prosedur kepala sekolah
Standar operasional prosedur kepala sekolah
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
 
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21
 
Kelas Abad ke 21
Kelas Abad ke 21Kelas Abad ke 21
Kelas Abad ke 21
 

Similar to Kompetensi guru dan peran kepala sekolah

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahKompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahSMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' sitisujiadi
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptSahabatEdu
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptx
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptxMembangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptx
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptxhanifulmuttaqin87
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanDewintha Susanti
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfAryJuan1
 

Similar to Kompetensi guru dan peran kepala sekolah (20)

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolahKompetensi guru dan peran kepala sekolah
Kompetensi guru dan peran kepala sekolah
 
Ba' siti
Ba' sitiBa' siti
Ba' siti
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
Kompetensi Guru
Kompetensi GuruKompetensi Guru
Kompetensi Guru
 
Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2Makalah profesi keguruan 2
Makalah profesi keguruan 2
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptx
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptxMembangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptx
Membangun Profesionalisme Guru di MI Subulussalam 1.pptx
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruan
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
ppt profesi.pptx
ppt profesi.pptxppt profesi.pptx
ppt profesi.pptx
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdfKISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
KISI-KISI UAS PROFESI PENDIDIKAN.pdf
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Kompetensi guru dan peran kepala sekolah

  • 2. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL • Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus berupaya melakukan berbagai perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan kita. • Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. • Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah
  • 3. “Educational change depends on what teachers do and think…” • Perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada “what teachers do and think “atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.
  • 4. REALITA KOMPETENSI GURU • Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukkan kinerja (work performance) yang memadai. • Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu adanya upaya yang komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.
  • 5. HAKEKAT KOMPETENSI • Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
  • 6. GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN • Guru seorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan (knowledge), sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
  • 7. PENGERTIAN KOMPETENSI GURU • Gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
  • 8. TIGA JENIS KOMPETENSI GURU (KOMPETENSI PROFESIONAL) • Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
  • 9. KOMPETENSI KEMASYARAKATAN • Mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
  • 10. KOMPETENSI PERSONAL • Memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. • Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
  • 11. 4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No. 14 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik. 2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian. 3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat. 4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
  • 12. KOMPETENSI PEDAGOGIK TERDIRI DARI (a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) Pemahaman terhadap peserta didik; (c) Pengembangan kurikulum/ silabus; (d) Perancangan pembelajaran; (e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) Evaluasi hasil belajar; (g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 13. KOMPETENSI KEPRIBADIAN (a) Mantap; (b) Stabil; (c) Dewasa; (d) Arif dan bijaksana; (e) Berwibawa; (f) Berakhlak mulia; (g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) Mengevaluasi kinerja sendiri; (i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
  • 14. DEFINISI KEPRIBADIAN • Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
  • 15. PROFESI GURU • Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. • Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
  • 16. UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN No. 14 Tahun 2005 a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism. b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas. d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
  • 17. f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang
  • 18. KOMPETENSI SOSIAL • Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. • Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  • 19. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. • Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas keguruan.
  • 20. DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
  • 21. KEMAMPUAN GURU SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL 1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
  • 22. KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI DARI (a) Berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; (d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
  • 23. KOMPETENSI PROFESIONAL (a)Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar. (b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; (e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
  • 24. NATIONAL BOARD FOR PROFESIONAL TEACHING SKILL • Standar kompetensi bagi guru di Amerika. • Dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru. • Dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama.
  • 25. TEACHERS ARE COMMITTED TO STUDENTS AND THEIR LEARNING (a) Penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa. (b) Pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa. (c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil. (d) Misi guru dalam memperluas cakrawala
  • 26. TEACHER KNOW THE SUBJECTS THEY TEACH AND HOW TO TEACH AND HOW TO TEACH THOSES SUBJECTS TO STUDENTS (a)Apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b)Kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c)Mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan
  • 27. TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR MANAGING AND MONITORING STUDENT LEARNING (a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), (c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (d) Menilai kemajuan siswa secara teratur. (c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
  • 28. TEACHER THINK SYSTEMATICALLY ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN FROM EXPERIENCE (a) Guru secara terusmenerusmenguji diri untuk memilih keputusan terbaik. (b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
  • 29. TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING COMMUNITIES (a)Guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) Guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) Guru dapat menarik keuntungan dari
  • 30. PERBEDAAN NBPTS DENGAN KOMPETENSI GURU • Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. • Isi rincian kompetensi pedagogik yang disampaikan oleh Depdiknas, sudah terangkum dalam kompetensi profesional. • NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis kompetensi, tetapi
  • 31. TANTANGAN KEHIDUPAN GLOBAL • Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, • Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. • Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. • Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini.
  • 32. GURU MASA DEPAN • Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. • Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. • Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. • Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tantangan profesionalitas. • Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. • Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya,
  • 33. PENELITIAN TINDAKAN KELAS • Dukungan hasil penelitian guru tidak akan terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namun kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. • Dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks
  • 34. PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU • Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan efisien. • Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. • Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi perlu diselami sebagaimana disampaikan oleh para ahli dalam perspektif kebijakan pemerintah. • Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana. • Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
  • 35. OPTIMALISASI PERAN KEPALA SEKOLAH • Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru. • Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
  • 36. TUJUH PERAN UTAMA KEPALA SEKOLAH (1) Educator (pendidik); (2) Manajer; (3) Administrator; (4) Supervisor (penyelia); (5) Leader (pemimpin); (6) Pencipta iklim kerja; (7) Wirausahawan;
  • 37. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI EDUCATOR • Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. • Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. • Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum. • Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. • Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya, • Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif dan efisien.
  • 38. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER • Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga kependidikan. • Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. • Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan.
  • 39. PELAKSANAAN KEGIATAN GURU • MGMP/MGP tingkat sekolah. • In house training, • Diskusi profesional dan sebagainya. • Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah. • Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
  • 40. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR • Kepala sekolah mampu mengelola keuangan sekolah. • Kepala sekolah harus memperhatikan faktor biaya untuk tercapainya peningkatan kompetensi guru. • Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan
  • 41. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR • Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, • Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi, • Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran. • media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
  • 42. HASIL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH • Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, • Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, dan pembinaan. • Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.
  • 43. • Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah. • Kepala sekolah harus betul-betulmenguasai tentang kurikulum sekolah. • Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.
  • 44. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI LEADER (PEMIMPIN) • Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru ? • Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. • Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
  • 45. ETHOS KERJA GURU • Guru lebih tinggi kinerja ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.
  • 46. KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN (1) Jujur; (2) Percaya diri; (3) Tanggung jawab; (4) Berani mengambil resiko dan keputusan; (5) Berjiwa besar; (6) Emosi yang stabil, (7) Teladan .
  • 47. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENCIPTA IKLIM KERJA • Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, disertai usaha untuk meningkatkan kompetensinya.
  • 48. PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA DAN IKLIM KERJA YANG KONDUSIF (1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, (2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para guru sehingga mereka mengetahui tujuan dia bekerja, (3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja. (3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya, (4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan, (5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga memperoleh kepuasan.
  • 49. KEPALA SEKOLAH SEBAGAI WIRAUSAHAWAN • Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, • Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta memanfaat-kan berbagai peluang. • Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani melakukan perubahan yang inovatif di sekolahnya, dan termasuk perubahan dalam hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa beserta kompetensi gurunya.
  • 50. PERAN KEPALA SEKOLAH PADA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU • Secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
  • 51. PEKERJAAN SEORANG GURU • Merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. • Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah.
  • 52. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan dalam Undang- Undang Guru dan Dosen No.14 1) MemTiliaki hbakuat,n m in2at,0 pa0ng5gila ns jeiwab, daang idaeailis mb e r ikut: 2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang-bidang tugas. 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 53. DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL • Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. • Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
  • 54. PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar. • Kompetensi sosisal seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalam
  • 55. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
  • 56. MUNGIN EDY WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL) • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain
  • 57. 4 KOMPETENSI PENDIDIK a. Kompetensi paedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi profesional d. Kompentensi sosial.
  • 58. PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN) • Pemahaman terhadap peserta didik. • Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. • Evaluasi hasil belajar. • Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
  • 59. KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kompetensi paedagogik ini berkaitan pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. • Mulai dari membuat scenario pembelajaran memilih metode, media, juga alat evaluasi bagi anak didiknya. • Dalam proses belajar mengajar
  • 60. FUNGSI UMUM GURU (MERENCANAKAN) • Pekerjaan seorang guru menyusun dan merencanakan tujuan pembelajaran.
  • 61. MENGORGANISASIKAN • Pekerjaan seorang guru untuk mengatur dan menghubungkan sumber belajar sehingga dapat mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan ekonomis.
  • 62. GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA • Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong, dan menstimulasikan muridnya, sehingga mereka siap mewujudkan tujuan belajar. • Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. • Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan mengatur kembali situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
  • 63. GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR • Kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya. • Guru sebagai pengajar yang memiliki keahlian mendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi pendidikan.
  • 64. GURU BERHADAPAN DENGAN SISWA • Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung. • Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada saat belajar berlangsung. • Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai bidangnya, • Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan menjadi pendidik yang baik bagi siswanya untuk tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
  • 65. LIMA TUGAS POKOK GURU 1. Merencanakan pembelajaran. 2. Pelaksanaan pembelajaran. 3. Evaluasi pembelajaran. 4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran. 5. Melakukan bimbingan dan konseling.
  • 66. MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran. 2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. 3. Proses belajar mengajar akan benar-benar terskenario dengan baik, efektif dan efisien.
  • 67. PERSIAPAN PEMBELAJARAN 1.Analisis materi pelajaran. 2. Program tahunan/program semester 3. Silabus/satuan pelajaran 4. Rencana pembelajaran 5. Program perbaikan dan pengayaan
  • 68. MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN • Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah. • Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para siswanya. • Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. • Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan
  • 69. TUGAS GURU • Guru dapat mengoptimalkan bakat dan minat serta kemampuan para siswa. • Guru perlu membuat didaktik pada tiap mata pelajaran. • Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para siswa.
  • 70. MENGEVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN • Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui apakah yang sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya serta tujuan yang ingin dicapai. • Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. • Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat sasaran. • Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. • Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan. • Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
  • 71. KEMAMPUAN GURU UNTUK MENGEVALUASI 1. Melaksanakan tes 2. Mengelola hasil penilaian. 3. Melaporkan hasil penelitian. 4. Melaksanakan program remedial/perbaikan pengajaran.
  • 72. KETAATAN GURU PADA DISIPLIN TUGAS • Lembaga pendidikan telahmembuat aturan yang harus diindahkan para guru maupun tenaga pendidikan lainnya. • Aturan tersebut telah dibakukanmenjadi aturan kepegawaian. • Memudahkan kelancaran jalannya proses belajar mengajar maupun citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa lembaga tersebut.
  • 73. DEFINISI KOMPETENSI • Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.
  • 74. KOMPETENSI GURU a. Kompetensi paedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi profesional d. Kompetensi sosial.
  • 75. KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional. • Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar mengajar di kelas. • Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat evaluasi bagi anak didiknya. • Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru.
  • 76. PENGERTIAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kemampuan guru dalam proses belajarmengajar yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang danmelaksanakan skenario pembelajaran, memilih metode, media. • Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan pendidikan baik pada ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa.
  • 77. KEMAMPUAN MENGELOLA PEMBELAJARAN • Pemahaman terhadap peserta didik. • Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran. • Evaluasi hasil belajar. • Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. • Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
  • 78. GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR • Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran.
  • 79. KOMPETENSI KEPRIBADIAN 1). Mengembangkan kepribadian 2). Berinteraksi dan berkomunikasi 3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan 4). Melaksanakan administrasi sekolah 5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran. 6). Kepribadian guru penting karena guru merupakan cerminan prilaku bagi siswa-siswanya.
  • 80. KEMAMPUAN KEPRIBADIAN GURU • Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik. • Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. • Guru harusmempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. • Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru harus bersikap kritis. • Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus melindungi dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
  • 81. KOMPETENSI PROFESIONAL 1). Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism 2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. 3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas. 4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. 5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja. 7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat. 8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 82. KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkat kemampuan professional. 2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan. 3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok. 4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi orang lain. 5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang bersangkutan dalammenjalankan
  • 83. PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL • Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. • Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk individu. • Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang lain.
  • 84. DEFINISI KESIAPAN GURU • Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut, baik kesiapan fisik, kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif. • Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum mengajar. • Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu.
  • 85. KESIAPAN SEORANG GURU • Guru yang mempunyai kompetensi berarti guru tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu. • Seorang calon guru dikatakan mempunyai kesiapan mengajar praktik kelistrikan otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup pengetahuan tentang cara pengukuran dan perawatan komponen kelistrikan otomotif.
  • 86. TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI MENGAJAR 1. Tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), 2. Menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) 3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
  • 87. PERSIAPAN MENGAJAR • Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas, • Pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran.
  • 88. DEFINISI KESIAPAN PEMBELAJARAN • Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga pendidik. • Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan atau memperoleh hasil yang maksimal. • Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. • Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat dikatakan proses pengajaran.
  • 89. KONSEP PERSIAPAN DALAM MELAKSANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR • Konsep yang sangat baik, namun implementasi dalam proses persiapan ini memerlukan waktu yang cukup panjang. • Perubahan zaman dan teknologi pendidikan dalam menuntut perubahan pola pikir, sikap serta nilai dari setiap
  • 90. STRATEGI MENGAJAR • Tindakan guru dalam melaksanakan rencana pengajaran. • Suatu titik kematangan atau keadaan yang diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam mengorganisasi lingkungan dengan baik. • Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut terikat oleh suatu tujuan tertentu.
  • 91. EMPAT HAL YANG HARUS DIKUASAI GURU a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran. b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa. c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran. d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
  • 92. KOMPETENSI GURU DIBAGI MENJADI TIGA BIDANG (KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF) • Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi pelajaran, • Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, • Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, • Pengetahuan tentang administrasi kelas, • Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, • Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya.
  • 93. KOMPETENSI BIDANG SIKAP • Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. • Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya. • Sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya. • Memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.
  • 94. KOMPETENSI PERILAKU/PERFORMANCE • Guru dalam berbagai keterampilan/berperilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, • Keterampilan dapat menumbuhkan semangat belajar para siswa. • Keterampilan dalam menyusun
  • 95. DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU • Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya. • Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/ keterampilan. • Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para siswa. • Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir keselamatan kerja. • Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai salah dalam memberikan peragaan, karena akan menimbulkan pengaruh negatif. • Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka siswa mencoba praktik. • Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan pengawasan oleh guru.
  • 96. TUGAS GURU YANG PERLU DIPERHATIKAN 1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa, 2) Memuji siswa bila hasilnya baik, 3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah. 4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema penilaian yang jelas agar siswa mengetahui kelemahannya dan kemajuannya, 5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus lebih ditekuni.
  • 97. Undang-undang No. 14 tahun 2005 pasal 8 • Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
  • 98. KESIAPAN GURU MENGAJAR PRAKTIK • Suatu proses belajar mengajar dimana materi praktik yang akan diberikan. • Guru dapat membimbing siswa dalam mengatasi hambatan selama pembelaja-ran praktik berlangsung. • Guru telah menguasai materi pelajaran sehingga siswa dapat belajar dan kegiatan tersebut terkait oleh suatu tujuan.
  • 99. MENGUKUR KUALIFIKASI GURU PRAKTIK • Kesiapan materi praktik yang akan diberikan, • Kesiapan perencanaan dalam pembelajaran praktik • Kemampuan menggunakan media/alat praktik yang digunakan selama praktik berlangsung.
  • 100. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN MENGAJAR GURU • Melaksanakan program life skill, dan menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi dalam kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi. • Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk meningkatkan pengalaman dari guru tersebut. • Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan dan penataran yang mana semakin banyak diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
  • 101. PENGALAMAN KERJA GURU • Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. • Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman yang telah dialaminya, • Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman akan mengulangi suatu yang telah dilaksanakan kalau itu tidak menguntungkan. • Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan guru memerlukan pengalaman dalam waktu yang
  • 102. DEFINISI PENGALAMAN MENGAJAR • Lamanya waktu guru mengisinya dengan pengalaman dalam mengajar. • Masa kerja dalam setahun. • Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran. • Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar akan mudah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
  • 103. MENGAJAR BERKUALITAS 1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. 2) Sesuai dengan tujuan instruksional. 3)Terjadi proses belajar pada siswa. 4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif. 5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan pengalaman mengajar yang lama. 6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru mengajar pada bidang yang diajarkan.
  • 104. KEUNTUNGAN MENGAJAR 1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan cepat dan tepat. 2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam mengajar. 3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. 4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran 5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
  • 105. DEFINISI MASA KERJA GURU • Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya berkaitan dengan kemampuan dalam menguasai teknologi pengajaran. • Guru yang dapat menganalisis masalah, • Guru dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar.
  • 106. PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN KESIAPAN MENGAJAR • Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin siap mengajarnya. • Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul dalam dunia pengajaran. • Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup lama akan mampu meningkatkan mutu pengajaran, sehingga pengajaran akan semakin terkontrol dan terkendali. • Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap
  • 107. PENINGKATAN MUTU LULUSAN SMK • Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran serta dari seorang guru mau melakukan persiapan pengajaran. • Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah guru yang profesional. • Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan pengalaman sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun industri. • Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru SMK semakin siap untuk melaksanakan pembelajaran.
  • 108. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU • Kesiapan mengajar seorang guru dapat ditunjukan oleh penampilan mengajar. • Penampilan guru mengajar ini wujud kompetensi profesionalisme dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
  • 109. KOMPETENSI PROFESIONALISME • Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh melalui pendidikan. • Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat pada diri seseorang, • Terdapat pada unsur pengalaman mengajar. • Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. • Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang yaitu melalui proses pendidikan guru. • Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK. • Pada guru dapat ditambahkan penataran dan pelatihan guru
  • 110. KEBERHASILAN SEORANG GURU • Salah satu syarat untuk menjadi guru yang berhasil adalah memiliki kesiapan mengajar. • Pada proses belajar mengajar terdapat kegagalan sering terjadi dikarenakan kurang adanya kemampuan mengajar. • Guru dipandang perlu untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang
  • 111. IN-SERVICE EDUCATION • Menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang kerjanya, • Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan seorang guru lebih mampu dalam melaksanakan tugasnya. • Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat memberikan support.
  • 112. BENTUK IN-SERVICE EDUCATION a)Penataran b)Pelatihan c) Simposium d)Kerja bengkel e)Seminar f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang yang lebih tinggi.
  • 113. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU • Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam jabatan (in service training). • Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti pelatihan guru akan terdorong motivasinya untuk memperbaiki kinerja. • Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran ilmu dan informasinya.
  • 114. DEFINISI PELATIHAN GURU • Kegiatan untuk memperbaiki penguasaaan berbagai keterampilan. • Teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang sangat singkat.
  • 115. DEFINISI CENTER FOR DEVELOPMENT MANAGEMENT AND PRODUCTIVITY • Belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. • Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para guru atau pekerja untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan.
  • 116. TUJUAN PELATIHAN GURU • Penambahan pengetahuan, keterampilan, dan perbaikan sikap dari peserta pelatihan. • Pengembangan penampilan kerja individu. • Pengembangan karir seseorang.
  • 117. TUJUAN PROSES PELATIHAN • Perilaku yang efektif dari seseorang yang dalam pekerjaan di dalam organisasi dan dalam keadaan yang paling sederhana.
  • 118. DEFINISI PENATARAN • Pendidikan yang dilaksanakan untuk peningkatan kecerdasan. • Kepandaian pada keterampilan atau kewenangan yang menjadi dasar kualifikasi profesi. • Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari hasil pelatihan. • Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu
  • 119. KEUNTUNGANPELATIHAN • Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan memperdalam ilmunya sehingga akan meningkatkan profesionalisme guru dalam bekerja. • Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan teknologi pengajaran. • Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai pengaruh terhadap kesiapan mengajar seorang guru terutama terhadap kesiapan merencanakan pembelajaran praktik.
  • 120. PERENCANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK • Pembelajaran harus direncanakan untuk mempermudah proses belajar mengajar agar menjadi lebih bermakna. • Perencanaan dimaksudkan agar program pembelajaran hendaknya dapat menjadikan guru lebih siap dalam mengajar dengan perencanaan lebih
  • 121. KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU • Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007) • Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai sesuatu yang sudah disediakan. • Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik tertentu yang diperlukan guru melakukan kegiatan tertentu. • Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan sebuah persiapan. • Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
  • 122. DEFINISI RENCANA PEMBELAJARAN • Mencakup urutan bagaimana waktu yang akan digunakan, • Urutan bagaimana materi akan disampaikan, • Rangkaian perkembangan proses berfikir dan keterampilan yang akan ditumbuhkan pada siswa,
  • 123. KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG DISIAPKAN 1) Tujuan 2) Bahan pelajaran 3) Kegiatan belajar megajar 4) Metode, media dan sumber belajar. 5) Evaluasi.
  • 124. KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa yang diinginkan dapat dicapai atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM. 2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan. 3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan mengukur apakah tujuan itu dapat tercapai atau tidak.
  • 125. PERSIAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan, • Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu mengajar) dan sumber belajar. • Merancang skenario pembelajaran, merancang pengelolaan kelas, merancang prosedur, mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum rencana pembelajaran.
  • 126. PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN • Kegiatan direncanakan terlebih dahulu. • Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan dicapai dan lebih terarah. • Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah perencanaan pembelajaran. • Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang berupa materi maupun keterampilan yang akan diberikan setiap pertemuannya. • Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat mengajar bagi guru itu sendiri.
  • 127. PERENCANAAN AWAL TAHUN PELAJARAN BARU • Menyusun program yang tertuang dalam program tahunan dan program semester dalam perencanaan pengelolaan pembelajaran.
  • 128. TUJUAN PEMBELAJARAN • Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan melalui sebuah kurikulum. • Pada kurikulum terdapat standar kompetensi. • Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam kompetensi dasar. • Memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mencapai tujuan pembelajaran.
  • 129. MERUMUSKAN PEMBELAJARAN • Setiap guru memperhatikan aspek ABCD yaitu audience (siswa), behavior (kemampuan Siswa), conditions (keadaan PBM), dan degree (ukuran tujuan pembelajaran) (Depdikbud,1999).
  • 130. METODE MENGAJAR • Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. • Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan adanya kesesuaian dengan bahan yang akan diajarkan. • Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian metode dengan tujuan pembelajaran materi pelajaran, sumber dan fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan waktu yang tersedia. • Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang disampaikan dan fasilitas sekolah.
  • 131. MACAM METODE PEMBELAJARAN (1) Metode pemberian tugas, (2) Metode eksperimen, (3) Metode diskusi, (4) Metode karyawisata, (6) Metode demonstrasi, (7) Metode ceramah, (8) Metode Tanya jawab, (9) Metode bercerita, (10) Metode
  • 132. LANGKAH-LANGKAH MENGAJAR • Pembelajaran perlu direncanakan agar tujuan pelajaran dapat tercapai. • Mempermudah pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang sedang diajarkan. • Didasarkan dari yang mudah ke sukar dan dari yang bersifat ingatan sampai
  • 133. MENENTUKAN CARA MEMOTIVASI SISWA • Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik yang tinggi dengan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. • Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi siswa antara lain dengan bercerita pengalaman, kesuksesan, dan manfaat yang di dapat dari materi. • Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai suatu kompetensi tertentu.
  • 134. PENGELOLAAN BAHAN PEMBELAJARAN • Harus berpedoman pada kurikulum yang ada pada sekolah masing-masing sesuai serta standar kompetensi yang ada. • Menentukan sumber dan bahan pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. • Bahan pembelajaran juga harus memperhatikan taraf berfikir peserta didik
  • 135. PERENCANAAN PENGELOLAAN KELAS • Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran, • Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan karakter yang bervariasi. • Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan pengelolaan kelas yang baik.
  • 136. PENGELOLAAN KELAS (1)Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan. (2)Merencanakan alokasi waktu pembelajaran (3)Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • 137. PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN • Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar.
  • 138. FUNGSINYA MEDIA PEMBELAJARAN • Media dapat digunakan untuk membantu memudahkan pemahaman siswa dalam menangkap dan memahami konsep atau materi yang disampaikan. • Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat pemahaman yang lebih tinggi dari pada disampaikan dengan ceramah atau lisan.
  • 139. PERENCANAAN PENILAIAN PRESTASI SISWA • Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. • Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi yang belum dikuasai oleh peserta didik kita. • Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara menentukan prosedur penilaian yang akan digunakan dan bagaimana membuat alat penilaian hasil belajar siswa.
  • 140. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK • Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, berhubungan dan bergantung satu sama lain.
  • 141. PROSES EDUKATIF (1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai. (2) Bahan yang akan menjadi interaksi. (3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru. (4) Guru yang melaksanakan pelajaran. (5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan (6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung. (7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
  • 142. GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI KOMPETENSI (a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar. (b) Menggunakan strategi pembelajaran. (c) Mengelola interaksi kelas (d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar (e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu (f) Melaksanakan proses dan hasil belajar. (g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
  • 143. PROSES BELAJAR MENGAJAR • Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. • Konstek belajar yang yang direncanakan adalah suatu pembelajaran yang dilakukan secara sengaja dengan struktur. • Proses belajar mengajar dan hasil yang
  • 144. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. • Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang diinginkan, • Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa digolongkan dalam kompetensi professional.
  • 145. MULAI MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN • Menyampaikan materi dengan metode dan strategi yang tepat. • Mengelola interaksi kelas dengan baik, • Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara jelas. • Melakukan penilaian atas proses. • Interaksi yang telah dilakukan dengan
  • 146. ASPEK-ASPEK DALAM PROSES PERENCANAAN PEMBELAJARAN (MEMULAI PELAJARAN) • Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental dan perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek terhadap kegiatan belajar. • Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan perhatian pada diri siswa. • Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa dalam menerima pelajaran. • Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan sebelumnya yaitu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi semangat belajar.
  • 147. MENARIK PERHATIAN SISWA • Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara belajar yang bervariasi, menggunakan berbagai media mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi . • Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara kehangatan atau keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa. • Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan dan tugas, memberikan langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan
  • 148. APERSEPSI MATERI PELAJARAN • Dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau memberikan kesimpulan pelajaran yang telah berlangsung kemarin.
  • 149. TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN • Memperoleh pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar. • Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan, • Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari bagian dari mata diklat. • Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman
  • 150. MENGELOLA KEGIATAN PEMBELAJARAN • Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai pemimpin untuk peserta didiknya, • Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal. • Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam kelas saat terjadi proses belajar mengajar. • Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • 151. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK (1)Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu keterampilan berdasar aspek konstansi, kontinuitas, koherensi, dan kompleksitas, (2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk tingkah laku dasar siswa, (3)Mengembangkan latihan dalam komponen unit keterampilan atau abilitas keterampilan, (4)Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi siswa, (5)Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang
  • 152. KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN (1) Menyampaikan materi pengantar praktik, (2) Memberikan contoh, (3) Menggunakan alat media, (4) Memberi kesempatan siswa untuk aktif, (5) Memberikan penguatan, (6) Melatih (8) Membentuk kelompok belajar, (9) Memberikan tugas, (10) Melatih kemandirian, (11) Menentukan metode mengajar, (12) Menunjukan kegairahan, (13)Mendorong pengertian siswa, (14) Menangani perilaku siswa yang
  • 153. PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN • Pengelolaan dalam mempersiapkan siswa menjadi beberapa kelompok sebelum praktik. • Memberikan demonstrasi bagaimana mengasah kemampuan dan keterampilan otot. • Menjaga keberlangsungan belajar dengan mengatur kondisi siswa yang
  • 154. PENGELOLAAN WAKTU DAN PENGORGANISASIAN SISWA • Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). • Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu untuk mencapai kompetensi tertentu. • Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum tersampaikan sehingga penggunaan waktu harus benar-benar diperhatikan.
  • 155. PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU (WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN) • Pembelajaran siswa perlu diatur untuk membantu mempercepat tujuan pembelajaran dan memusatkan perhatian siswa. • Dilakukan dengan mengatur tempat praktik dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil.
  • 156. PELAKSANAAN PENILAIAN • Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan suatu penilaian atau evaluasi. • Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan sesuatu nilai tertentu. • Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum yang berlaku.
  • 157. TEST ATAU SOAL • Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah. • Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya. • Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan pembelajaran yang mempunyai peranan penting untuk menilai kemajuan siswa. • Memberikan informasi mengenai efektifitas program pembelajaran. • Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di
  • 158. TES PENGUKURAN KEBERHASILAN DALAM PENYUSUNAN METODE PEMBELAJARAN • Proses mendapatkan informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses. • Hasil belajar siswa sehingga dapat menjadikan dasar penentuan perlakuan yang berkelanjutan.
  • 159. FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN BAGI SISWA • Untuk mengetahui hasil belajarnya, • Memberikan dorongan belajar, • Memberikan pengalaman belajar. BAGI GURU • Menyeleksi siswa dan meramalkan keberhasilannya, • Mengetahui sebab kesulitan belajar siswa. • Memberikan pedoman dalam belajar, • Mengetahui ketepatan metode mengajar. • Mendudukan siswa pada kelas yang sesuai dengan kepandaiannya.
  • 160. EVALUASI PEMBELAJARAN • Proses pembelajaran merupakan hal yang penting karena evaluasi dapat digunakan untuk mengecek, mengukur, menilai dan memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilakukan. • Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran telah dilaksanakan secara efektif dan mencapai tujuan dengan optimal. • Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan tes, mengolah hasil tes dan melaksanakan program
  • 161. MENUTUP PELAJARAN • Menutup pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran. • Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari kegiatan memberikan kesimpulan, penguatan dan memberikan tugas.
  • 162. MEMBUAT KESIMPULAN • Merupakan komponen strategi yang memuat semua bagian isi pelajaran yang penting yang berupa pengertian singkat dari konsep, prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
  • 163. PEMBERIAN KESIMPULAN • Agar siswa lebih mudah mencerna ide pokok dari isi mata pelajaran yang diajarkan. • Penguatan yang diberikan untuk memperjelas materi yang telah diberikan dan memberikan kesan yang mendalam kepada peserta didik.
  • 164. PEMBERIAN TUGAS • Merupakan suatu metode dalam proses belajar mengajar sebagai bentuk pengalaman belajar.
  • 165. METODE TUGAS • cara mengajar dengan pemberian tugas kepada siswa dalam bentuk pekerjaan rumah, dan membuat tugas keterampilan tertentu.
  • 166. KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI RENCANA PEMBELAJARAN • Melalui sebuah perencanaan pembelajaran seorang guru dapat memperkirakan hal apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan pembelajaran.
  • 167. PERENCANAAN PEMBELAJARAN a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai b. Penyampian materi akan lebih mudah dan berurutan. c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih jelas dan mudah.
  • 168. KEUNTUNGAN PEMBUATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut menunjukan bahwa perencanaan menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran yang baik. • Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses pembelajaran.
  • 169. TUJUAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN • Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu. • Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan kajian teori yang telah dikemukakan, maka akan semakin mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses pembelajaran yang berkualitas. • Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas pula untuk mencapai tujuan pembelajaran atau guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan mengajar yang baik pula.
  • 170. ASPEK PERENCANAAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN • Bahan pelajaran, • Pengelolaan kelas, • Alat/media pembelajaran, • Penilaian.
  • 171. KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan memiliki pula kesiapan yang lebih tinggi. • pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula. • Guru dapat melaksanakan proses pembuatan perencanaan sendiri.
  • 172. PEMBUATAN PERENCANAAN SENDIRI • Guru yang tidak menggunakan perencanaan milik guru ataupun sekolah lain. • Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai dengan karakteristik siswa yang akan diampunya.
  • 173. PEMBUATAN PERENCANAAN GURU • Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan untuk menentukan apakah guru tersebut benar membuat perencanaannya sendiri. • Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai, maka sudah pasti proses pembelajaran sesuai tujuan dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan tersebut di buat oleh guru itu sendiri. • Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil belajar yang baik bila pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan.
  • 174. PENGALAMAN SEORANG GURU • Semakin banyak pengetahuan berarti semakin memiliki kesiapan untuk mengajar dari seorang guru. tersebut. • Faktor pengalaman adalah hal yang mempengaruhi dalam keberhasilan melaksanakan pembelajaran. • Pengalaman seorang guru akan mendapatkan
  • 175. PROSES PEMBELAJARAN • Proses interaksi antara sistem instruksional di mana guru memegang peranan yang utama.
  • 176. ANTISIPASI DALAM MENGAJAR • Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua kalinya baik dalam menyusun satuan pelajaran, memilih media, memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang digunakannya. • Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para tenaga pendidik di bidang pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan. • Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsi dan jabatannnya. • Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar dapat menyesuaikan sistem pengajaran terhadap perkembangan zaman.
  • 177. KESIMPULAN • Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus didasarkan pada latar belakang pendidikan guru. • Latar belakang guru tersebut dapat berupa pengalaman dalam mengajar, • Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan pengalaman selama pendidikan.