2.
Seni memahami secara benar bahasa orang
lain (bahasa tulis).
Seni menafsirkan, membahas aspek aspek
metodis yang secara teoritis dapat
menjustifikasi aktivitas penafsiran.
Mempertanyakan BAGAIMANA atau METODE
APA sebuah teks seharusnya ditafsirkan.
3.
Teori/filsafat tentang interpretasi makna
Memperhitungkan konteks kata kata dan
budaya pemikiran.
Digunakan pertama kali dalam menafsirkan
bible melalui: literal, moral, allegorical
(kiasan), dan anagogical (makna makna
mistis).
4. 1.
2.
3.
MEMAHAMI (fahm): memahami
makna teks
MENJELASKAN (bayan):
menyampaikan ke publik dengan
analisa tertentu.
MENGELUARKAN (istikhraj):
menetapkan hasil penafsiran.
6. 1. Teori kesadaran sejarah dan teori pra
pemahaman (demi kehati-hatian dalam
penafsiran karena adanya pra pemahaman
yang dibentuk oleh sejarah).
2. Assimilasi antara horison teks dan horison
penafsir. Horison teks (welstanschaung)
dengan studi teks dan sesuatu yang
melingkupi teks (aspek bahasa), asbabun
nuzul. Horison penafsir: reaktualisasi
pemikiran.
7. 3. Teori Aplikasi dan interpretasi, yaitu:
- Menemukan makna teks saat teks tersebut
muncul.
- Mengembangkan penafsiran/ reaktualisasi/
reinterpretasi dengan memperhatikan
kesinambungan makna baru dengan makna
asal, makna zahir dan makna batin, dan
menemukan meaning dan significance.
- Memperhatikan konteks tekstual (analisis
bahasa) dan konteks sejarah (analisis historis)