2. Yang dimaksud dengan internat banking
Bagi Anda para nasabah bank baik di dalam maupun di luar negeri pasti sudah
pernah mendengar tentang Internet Banking. Internet banking yang dikenal juga
dengan Online Banking atau E-banking membantu pelanggan dari institusi finansial
tertentu untuk melakukan transaksi dalam halaman web yang dikendalikan oleh
institusi lain. Institusi tersebut dapat berupa pedagang kecil, bank virtual, credit union
maupun yayasan. Untuk mengakses fasilitas online banking sebuah institusi finansial,
nasabah diharapkan mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota untuk mendapatkan
servis, sekaligus menyiapkan kata sandi untuk verifikasi pelanggan. Kata sandi untuk
online banking pada umumnya berbeda dengan telepon banking.
Bagi Anda para nasabah bank baik di dalam maupun di luar negeri pasti sudah pernah
mendengar tentang Internet Banking. Internet banking yang dikenal juga dengan Online
Banking atau E-banking membantu pelanggan dari institusi finansial tertentu untuk
melakukan transaksi dalam halaman web yang dikendalikan oleh institusi lain. Institusi
tersebut dapat berupa pedagang kecil, bank virtual, credit union maupun yayasan. Untuk
mengakses fasilitas online banking sebuah institusi finansial, nasabah diharapkan
mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota untuk mendapatkan servis, sekaligus
menyiapkan kata sandi untuk verifikasi pelanggan. Kata sandi untuk online banking pada
umumnya berbeda dengan telepon banking.
3. .
Untuk mengakses online banking, para pelanggan diharapkan mengakses
halaman web institusi finansial tertentu dengan menggunakan nomor
pelanggan serta kata sandi untuk memasuki fasilitas online banking. Beberapa
institusi finansial bahkan telah menyiapkan tambahan langkah-langkah
pengamanan bagi pelanggan yang melakukan akses ke halaman web tersebut,
walaupun banyak juga dari mereka yang mengabaikan tindakan tersebut
4. Keamanan informasi finansial pelanggan sangat diutamakan, tanpa hal itu online
banking tidak mungkin beroperasi. Banyak institusi finansial yang telah menyiapkan
beberapa macam proses keamanan untuk mengurangi risiko seperti pembobolan data
pelanggan secara online. Sekali lagi, langkah-langkah tersebut tidak secara umum
diterapkan. Jika Anda menaruh perhatian lebih, di seluruh dunia banyak situs internet
telah menerapkan langkah-langkah pengamanan bagi penggunanya. Meskipun
autentifikasi kata sandi masih digunakan, akan tetapi hal ini dianggap masih sangat
kurang bagi online banking di beberapa negara. Pada dasarnya ada 2 macam metode
pengamanan di dalam online banking:
5. Sistem PIN atau TAN. PIN sendiri merepresentasikan kata sandi yang digunakan untuk
login, sedangkan TAN mewakili kata sandi sekali pakai untuk melakukan transaksi.
Tanda tangan berbasis online banking dimana semua transaksi telah ditandai dan
dienkripsi secara digital. Kunci untuk mengaktifkan tanda tangan pelanggan dan enkripsi
dapat disimpan pada smartcards atau media memori lain, tergantung pada perubahan
tertentu.
6. Pelopor servis online banking pertama dilakukan melalui media elektronik pada
awal tahun 1980-an. Istilah online menjadi sangat terkenal pada akhir 1980-an dan
seringkali diidentikkan dengan circuit, keyboard, TV atau monitor untuk mengakses
sistem perbankan menggunakan jalur telepon. Servis online pertama dimulai di kota
New York pad tahun 1981 oleh 4 bank besar diantaranya, Citibank, Chase Manhattan,
Chemical dan Manufacturers Hanover. Mereka menawarkan servis online banking
rumahan menggunakan sistem videotex. Namun, dikarenakan kurangnya iklan dan
pengenalan sistem videotex kepada masyarakat, servis perbankan ini dianggap kurang
berhasil. Tapi, berbeda dengan di Perancis dimana penggunaan videotex dengan nama
Minitel disubsidi oleh Inggris dan penyedia telekomunikasi setempat yang menggunkan
system Prestel.
7.
8. Pengertian google play
Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko
daring untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan, ataupun
pemutar media berbasis awan. Layanan ini dapat diakses baik melalui web, aplikasi
android (Play Store), dan Google TV. Konten yang telah dibeli tersedia pada
seluruh platform-platform di atas[2] Google Play mulai dikenalkan pada bulan Maret
2012 sebagai pengganti dari Android Market dan Layanan Musik Google.
9. Sejarah dan perkembangan
Sistem operasi Android yang bersifat terbuka (open source)
memungkinkan pihak ketiga terlibat dalam mengembangkan aplikasi untuk
perangkat Android. Pertama kali dibuka pada 22 Oktober 2008, saat ini,
diperkirakan telah ada lebih dari 450.000 aplikasi di Android Market, dan
pertumbuhan jumlah aplikasi ini terbilang sangat cepat. Pada November 2009,
jumlah aplikasi di Android Market hanya sekitar 2.300 aplikasi. Maret 2010,
Android Market telah memiliki 30.000 aplikasi. Sementara pada Agustus 2010,
telah terdapat lebih dari 80.000 aplikasi di Android Market. Diprediksikan, pada
akhir 2010 aplikasi di Android Market akan berjumlah 150.000 aplikasi
10. Dari puluhan ribu aplikasi tersebut, lebih dari setengahnya tidak berbayar.
Menurut data yang dikeluarkan Distimo, sebuah firma app store analytic, pada
Juni 2010, 57% aplikasi di Android Market adalah aplikasi tak berbayar. Tak
heran bila dalam waktu kurang dari dua tahun sejak dibukanya Android Market,
telah ada lebih dari 1 juta kali unduhan . Meski banyak aplikasi gratis, tidak
berarti Android Market tidak mendatangkan keuntungan bagi para
pengembang. Keuntungan tersebut datang dari pengiklan yang dapat
menyisipkan iklannya dalam aplikasi. Bila pengguna aplikasi mengklik iklan
tersebut, pengembang bisa mendapat keuntungan sekitar 0,01 – 0,05 USD
Untuk aplikasi berbayar, Google menerapkan kebijakan pembagian keuntungan
sebesar 70% untuk pengembang dan 30% untuk Google Market.
11. Beberapa masalah seputar Google
Play
Pasar bebas
Google Play memiliki filosofi pasar bebas, di mana tidak ada sensor atau kontrol
yang berarti bagi aplikasi-aplikasi yang beredar. Penggunalah yang memberikan
penilaian, dengan memberi rate (bintang 1-5) dan memberikan review atau komentar
tentang aplikasi tersebut. Para pengguna tentu akan memilih aplikasi dengan bintang
tertinggi, dan dengan mempertimbangkan pengalaman para pengguna lain yang
memberikan komentar tentang aplikasi tersebut. Sistem ini membuat para
pengembang aplikasi menjadi lebih responsif terhadap keinginan pengguna. Namun,
sistem ini juga memungkinkan Google Play disusupi virus atau malware yang
mengganggu dan merugikan pengguna.
12. Kerentanan perangkat Android
Perangkat Android dapat menjalankan aplikasi dari pengembang pihak ketiga.
Ketika proses instalasi, perangkat akan menanyakan apakah pengguna mengizinkan
aplikasi tersebut untuk melakukan akses dan modifikasi terhadap perangkat, seperti
mengakses internet, melakukan panggilan, mengirimkan SMS, membaca dan menulis
data di kartu memori, mengakses daftar kontak, mengirimkan data pengguna, atau
yang lainnya. Inilah yang membuat perangkat Android rentan terhadap serangan virus
atau malware. Namun, sejauh ini laporan serangan virus atau malware terbilang masih
sangat sedikit.
13. Pembajakan
Sejauh ini, hanya 32 negara yang dapat melakukan pembelian aplikasi berbayar di
Google Play, dan hanya 29 negara yang dapat melakukan penjualan aplikasi.
Keterbatasan penjualan ini dapat mendorong pembajakan aplikasi berbayar, terutama dari
negara-negara yang belum didukung Google Play.