2. Pengertian
• Syin (bhs arab) dan kretiozein :
mencampuradukkanunsur-unsur
yang bertentangan.
• Syncretism (bhs Inggris) :
campuran, gabungan, paduan dan
kesatuan.
Etimologis
• Percampuran antara dua tradisi
atau lebih, dan terjadi lantaran
masyarakat mengadopsi suatu
kepercayaan baru dan berusaha
untuk tidak terjadi benturan dengan
gagasan dan praktik budaya lama.
Terminologis
3. Lanjutan
• Sinkretisme merupakan watak asli agama
Jawi. Dapat dilihat dari dalam sejarah
hidup sampai saat ini dan masa yang akan
datang, orang Jawa akan selalu menerima
masukan pengaruh dari luar.
• Islam di Jawa bercorak sinkretis dalam arti
terdapat perpaduan diantara dua atau
lebih budaya misalnya Hindhu, Budha,
animisme.
Koentjaraningrat
• Sinkretisme: usaha untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan
dan menciptakan persatuan antara
sekte-sekte.
• Dalam Islam sinkretis pernyataan
mulder ini ditunjukkan dengan adanya
penghilangan nama hindhu, budha
dan animisme secara lahiriah untuk
dilebur menjadi satu bernama Islam
Mulder
4. Proses Sinkretisasi Budaya Jawa
dan Budaya Islam
Simbolis: Islamisasi Jawa tidak dilakukan pada tataran yang kasar
(wadah, kulit luar) tetapi diarahkan pada kehalusan (isi, inti).
Putra (1995) memberi contoh sinkretisme Islam Jawa dalam
sebuah repertoar lakon wayang kulit Bima Suci yang pernah
dipentaskan dalam peresmian Masjid Demak dengan dalang Sunan
KaliJaga.
Bima Suci merupakan lakon yang mengisahkan Bima ketika
diperintah oleh gurunya, Pendita Durna, untuk mencari “Air Suci
Perwita Sari Kayugung Susuhing Angin” di laut selatan. Air Suci tsb
adalah lambang ilmu yang dicari. Kayugung susuhing angin adalah
lambang rintangan-rintangan yang menghambat tujuan manusia
karena dipengaruhi oleh nafsu lawwamah, amarah, sufiyah,
muthmainnah.
Pada puncaknya ketika berada ditengah lautan.Bima bertemu
dengan tokoh yang mirip dengan dirinya sendiri tetapi dengan
ukuran badan jauh lebih kecil bernama Dewaruci. Bima kemudian
diminta masuk melalui telinganya disitulah Bima memperoleh
pelajaran tentang kehidupan dan jati diri.
5. Lanjutan
Cerita Bimasuci oleh sebagian orang Jawa dipandang
sebagai simbolisasi dari pengalaman Sunan Kalijaga ketika
memperolah pelajaran dari tokoh spiritual gaib yang diyakini
eksistensinya oleh umat Islam yaitu Nabi Khidir AS.
Gambaran secara simbolis antara Bima-Dewa Ruci dan
Sunan Kalijaga –Nabi Khidhir AS merupakan perpaduan dua
budaya yang logis-transformasional. Pengalaman Sunan
Kalijaga merupakan pengalaman seorang muslim didalam
jalan kaum sufi untuk menempuh tarekat, membuat citra
Islam dalam kisah Dewaruci semakin kental.
Dengan demikian proses sinkretisme menunjukkan bahwa
seni pewayangan (Jawa:Hindu,Budha,Animisme) hanyalah
bersifat luarnya saja, sedangkan roh atau isinya adalah Islam
hal ini sama dengan pandangan Mulder.
6. Tipologi Hubungan Islam dan
Budaya lokal
Hubungan dialektika agama dan budaya lokal
dapat dilihat paling tidak dari beberapa varian:
Pribumisasi:
penyesuaian
Islam dengan
tradisi lokal
dimana ia
disebarkan
Negosiasi: Ketika agama
(Islam), dengan segenap
perangkat doktrin
yang dipunyai, berdialektika
dengan berbagai budaya yang
ada dalam sebuah masyarakat,
maka disana ada kebutuhan
untuk saling sama-sama
mengubah tradisi
yang dimiliki Pada wilayah itulah
sebetulnyaberlangsung sebuah
proses negosiasi yang
kadangkala, pada batas-batas
tertentu, berujung pada
perubahanbentukmasing-masing
tradisi .
Konflik: Pola ini
engandaikan adanya
sikap yang saling
bertahan antara agama
dan budaya dalam
pergumulan antara
kaduanya. Hal ini akan
terwujud dari pola yang
relative "menyimpang"
yang dilakukan satu
diantara keduanya .