SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PIDATO KETUA DPR RI
PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI
PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II
TAHUN SIDANG 2014–2015
SENIN, 12 JANUARI 2015
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
2015
2
PIDATO KETUA DPR RI
PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI
PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II
TAHUN SIDANG 2014–2015
SENIN, 12 JANUARI 2015
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Yang kami hormati:
− Para Wakil Ketua DPR;
− Para Pimpinan Alat Kelengkapan DPR; dan
− Para Anggota DPR.
Alhamdulillahhirobil’alamin, puji dan syukur kita
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan
Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya, sehingga hari ini kita bersama-
3
sama dapat hadir pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa
Persidangan II Tahun Sidang 2014–2015. Sesuai dengan
Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus DPR
RI pada tanggal 2 Desember 2014, Masa Sidang II ini,
rencananya akan berlangsung selama 28 hari kerja
dimulai hari ini, tanggal 12 Januari hingga tanggal 18
Februari 2015.
Berdasarkan amanat Pasal 225, Peraturan DPR RI
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, maka Rapat
Paripurna Pembukaan ini menyampaikan rencana
kegiatan DPR yang akan dilaksanakan pada Masa Sidang
II, dan masalah-masalah lain yang dipandang perlu untuk
disampaikan.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan
kami mewakili seluruh Anggota DPR menyampaikan
ucapan selamat kepada Saudara Ferry Kase, S.H. dari
Partai Hati Nurani Rakyat Daerah Pemilihan NTT II yang
baru saja diambil sumpahnya untuk menjadi Anggota
DPR. Semoga kehadiran Saudara Ferry Kase dapat turut
memperkuat pelaksanaan tugas-tugas DPR.
Kepada Saudara Ferry Kase, dimohon untuk
berdiri.
[Saudara Ferry Kase Berdiri]
Kami persilakan duduk kembali.
4
Sidang Dewan yang terhormat,
Terlebih dahulu Dewan menyampaikan
keprihatinan yang mendalam, atas terjadinya berbagai
musibah bencana yang menimpa saudara kita di berbagai
belahan negeri, di penghujung tahun 2014. Seperti
kecelakaan pesawat, tanah longsor, letusan gunung,
banjir, dan kebakaran.
Kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 sudah tentu
menjadi keprihatinan dan duka kita bersama. DPR
menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya
atas musibah pesawat Air Asia tersebut. Semoga keluarga
serta kerabat korban yang ditinggalkan, diberikan
kesabaran dan ketabahan. Begitu juga atas musibah tanah
longsor yang terjadi di Banjarnegara, dimana Pimpinan
DPR telah melakukan kunjungan langsung yang dipimpin
oleh Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra ke lokasi bencana.
Di sisi lain, gunung berapi di beberapa daerah di
Indonesia masih memperlihatkan aktivitasnya, seperti
Gunung Sinabung di Sumatera Utara.
Atas berbagai peristiwa bencana yang terjadi, DPR
memandang bahwa sistem mitigasi bencana kita masih
sangat lemah untuk dapat mengidentifikasi sumber-
sumber potensi bencana alam. Untuk itu, Pemerintah
5
perlu melakukan perbaikan secara menyeluruh dan
komprehensif atas sistem mitigasi dan penanganan
bencana yang terus mengancam kehidupan masyarakat.
Terkait kecelakaan Pesawat Air Asia QZ 8501, DPR
menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah
dan Tim SAR Gabungan di bawah koordinasi Basarnas,
dan juga kepada relawan serta masyarakat nelayan, atas
upayanya yang tak kenal lelah dalam pencarian pesawat
dan pengevakuasian para korban. DPR juga
menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada
negara-negara sahabat yang ikut membantu.
Selanjutnya, Pimpinan DPR berpandangan bahwa
perlu dilakukan pembenahan berbagai aspek melalui
regulasi dan pengawasan yang ketat, baik oleh
pemerintah maupun oleh operator sendiri, untuk
menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat,
dalam menggunakan transportasi udara yang mengalami
peningkatan rata-rata sekitar 15 persen per tahun.
Sidang Dewan yang terhormat,
Masyarakat Indonesia sedang menunggu apa yang
akan dilakukan DPR pada Masa Sidang II Tahun Sidang
2014–2015 ini. Maka dari itu, Pimpinan DPR mengajak
seluruh Anggota DPR pada Masa Sidang II ini, untuk
6
secara sungguh-sungguh menjalankan tugas
konstitusional yang diamanatkan kepada kita, dalam
kerangka checks and balances. Kita satukan hati dan rasa
membangun kolektivisme kerja untuk menjalankan fungsi
legislasi, anggaran, dan pengawasan atas kerja-kerja
Pemerintah. Karena sesungguhnya tidak ada
pemerintahan yang baik tanpa adanya lembaga pengawas
yang kuat sebagai representasi daulat kuasa rakyat.
Untuk itu, di bidang legislasi, DPR pada Masa
Sidang II ini akan segera menyusun Program Legislasi
Nasional atau Prolegnas yang merupakan daftar
Rancangan Undang-Undang atau RUU sebagai acuan
pelaksanaan fungsi legislasi DPR selama lima tahun ke
depan. Pimpinan DPR mengharapkan baik DPR maupun
Pemerintah, dapat mengajukan daftar RUU yang sangat
mendesak untuk dibentuk dan dibahas serta mempunyai
nilai kepentingan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Oleh karena itu, menjadi penting untuk diperhatikan
bahwa Prolegnas ini harus realistis serta sesuai dengan
arah hukum yang hendak diwujudkan, sehingga dapat
diselesaikan bersama oleh DPR dan Pemerintah secara
tepat waktu.
Berdasarkan realisasi pembentukan undang-
undang yang telah dilaksanakan oleh DPR bersama
7
dengan Pemerintah pada periode sebelumnya, jumlah
RUU yang dapat diselesaikan dalam satu tahun adalah
berkisar antara 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh)
RUU. Dengan demikian, untuk menyusun jumlah RUU
yang realistis masuk dalam Prolegnas 2015–2019 adalah
sekitar 100 (seratus) sampai 150 (seratus lima puluh)
RUU. Hal ini perlu menjadi pertimbangan DPR dan
Pemerintah dalam menetapkan Prolegnas.
Selain itu, masih dalam konteks fungsi legislasi,
DPR juga akan segera menyusun daftar RUU yang masuk
dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2015. Sehingga mulai
Masa Sidang ini, Komisi-Komisi dapat segera menjalankan
tugas penyusunan dan pembahasan RUU sesuai dengan
prioritas masing-masing Komisi. Berdasarkan Undang-
Undang MD3 dan ketentuan Pasal 103 ayat (3) dan Pasal
184 Peraturan DPR mengenai Tata Tertib disebutkan juga
bahwa setiap Anggota memiliki hak mengajukan usul
RUU. Untuk itu setiap Anggota diharapkan dapat
mengajukan usul RUU sesuai dengan mekanisme
pengajuan RUU.
Di samping itu, DPR juga akan menggiatkan
program sosialisasi undang-undang yang telah disahkan
agar masyarakat memahami lebih awal setiap kebijakan
yang dikeluarkan.
8
Terkait pembahasan RUU, di Masa Sidang II ini
tugas pembahasan RUU yang penting untuk segera
dilakukan adalah pembahasan terhadap Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati
dan Walikota, dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah. Pembahasan kedua
Perppu tersebut penting untuk dilakukan, karena pada
tahun 2015 kita harus mempersiapkan penyelenggaraan
Pemilihan Kepala Daerah dengan baik melalui aturan
hukum yang pasti.
Di samping pembahasan terhadap Perppu yang
harus diselesaikan pada Masa Sidang II ini, akan
diprioritaskan juga pembahasan terhadap RUU tentang
KUHP dan RUU tentang KUHAP untuk segera diselesaikan
dalam periode DPR RI saat ini. Dengan demikian pada
Masa Sidang II ini DPR menyelesaikan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) RUU, yaitu 2 (dua) Penetapan Perppu
menjadi Undang-Undang, dan 1 (satu) Penetapan APBN-P
Tahun Anggaran 2015.
Oleh karena itu, DPR meminta Pemerintah untuk
segera menyampaikan RAPBN-P Tahun Anggaran 2015.
Pengajuan RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 tidak dapat
9
dilepaskan dari keberadaan APBN Tahun Anggaran 2015
yang disusun pada masa peralihan dari pemerintahan
terdahulu kepada pemerintahan baru yang hanya bersifat
baseline, dengan maksud memberikan ruang bagi
pemerintahan baru untuk dapat melakukan perubahan
dengan memasukkan program-program prioritas untuk
dilaksanakan di tahun 2015.
Terkait kebijakan itu, maka Komisi-komisi perlu
mengkritisi RAPBN-P terutama yang terkait dengan
kebijakan peningkatan penerimaan pajak, belanja modal
untuk infrastruktur, dan pengurangan defisit anggaran.
Pimpinan DPR berharap Badan Anggaran dan Komisi-
Komisi terkait segera melakukan pembahasan paling
lama satu bulan dalam masa sidang sesuai dengan
ketentuan Pasal 160 ayat (1) Tata Tertib DPR.
Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir-akhir ini
kecenderungan harga minyak mentah internasional
mengalami penurunan yang drastis. Bahkan, sampai di
bawah level angka 50 US Dolar per barel. Sementara itu
asumsi harga minyak mentah internasional dalam APBN
2015 dipatok sebesar 105 US Dolar per barel. Kondisi ini
akan berpengaruh kepada menurunnya penerimaan yang
berasal dari migas. Oleh karena itu, Pemerintah perlu
mengupayakan optimalisasi dari pendapatan, terutama
10
dari sektor pajak yang memang pada akhir-akhir ini
kecenderungannya tidak mencapai target.
Di sisi lain, kita mengetahui bahwa visi misi
Presiden yang difokuskan pada pembangunan
infrastruktur perlu menjadi pokok bahasan yang dikritisi
oleh masing-masing Komisi. Terutama yang berkaitan
dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum,
perhubungan, dan pertanian, dalam rangka untuk
mendukung konektivitas antar-wilayah, serta untuk
mewujudkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan
pengembangan pariwisata.
Di bidang pengawasan, pada Masa Sidang II ini,
DPR akan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui Rapat Kerja
dan Rapat Dengar Pendapat Komisi-komisi DPR RI
dengan mitra kerjanya, maupun Rapat Dengar Pendapat
Umum untuk memperoleh masukan dari masyarakat.
Pimpinan DPR mendapat banyak evaluasi dari
publik bahwa dalam Masa Sidang Pertama yang lalu,
peran dan kontribusi DPR dalam melaksanakan checks
and balances masih sangat minim. Banyak kebijakan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah yang menyangkut
kepentingan hidup masyarakat banyak, belum dapat
dikritisi oleh DPR secara kelembagaan, diantaranya
11
perubahan nomenklatur kabinet, penerbitan Kartu Pintar,
Kartu Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, kebijakan
menaikkan harga BBM Bersubsidi, perubahan sistem
penetapan harga BBM Bersubsidi, kenaikan harga elpiji
12 kilogram, dan berbagai kebijakan lain yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
Khusus terkait dengan pengalihan subsidi BBM,
DPR melalui Komisi-Komisi dan Anggotanya, harus
meningkatkan daya kritis dan kontrol kepada Pemerintah
agar janji Pemerintah yang mengalihkan anggaran untuk
kegiatan yang bersifat produktif dan untuk kepentingan
peningkatan standar kehidupan masyarakat kecil, benar-
benar terlaksana secara konsisten.
Terkait pengangkatan pejabat publik, pada Masa
Sidang I lalu, DPR melalui Komisi III telah melakukan fit
and proper test terhadap calon Pimpinan KPK untuk
mengisi salah satu jabatan Pimpinan KPK, dan akan
ditindaklanjuti dalam Masa Sidang II ini.
Masih terkait dengan fungsi pengawasan, DPR juga
akan segera memberikan pertimbangan terhadap
penempatan 12 (dua belas) calon Duta Besar Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh negara sahabat untuk Republik
Indonesia.
12
Sementara itu dalam rangka melaksanakan peran
diplomasi antar-parlemen, dapat kami sampaikan bahwa
Delegasi DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR bidang
Korpolkam, saat ini sedang menghadiri Sidang Tahunan
Asia Pacific Parliamentary Forum atau APPF ke-23 di
Quito, Ekuador. Delegasi DPR juga direncanakan akan
menghadiri Konferensi ke-10 Uni Parlemen Negara-
negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau PUIC
yang diselenggarakan di Istanbul, Turki dalam waktu
dekat, dan Sidang Tahunan Konferensi Parlemen tentang
WTO yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, bulan
Februari 2015. Di samping itu, DPR akan menerima
kunjungan delegasi parlemen Madagaskar dan delegasi
Majelis Syuro Arab Saudi yang akan berkunjung ke
Indonesia pada bulan Januari ini.
Sidang Dewan yang terhormat,
Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD
atau MD3, DPR dituntut untuk melakukan reformasi dan
penguatan kelembagaan. Maka DPR akan segera
menyusun Rencana Strategis atau Renstra DPR RI 2015–
2019. Dokumen perencanaan strategis ini akan menjadi
13
pedoman bagi DPR dalam melaksanakan tugas
konstitusionalnya. Renstra akan memuat program dan
kegiatan yang akan dilakukan DPR selama lima tahun. Di
samping itu, Renstra juga memberikan gambaran
perencanaan kegiatan DPR jangka pendek dan jangka
menengah yang didukung dengan anggaran untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan tugas
konstitusionalnya. Renstra akan memuat agenda strategis
yang perlu dilakukan DPR guna mewujudkan reformasi
DPR RI. Untuk percepatan sesuai tuntutan Undang-
Undang MD3 tersebut, maka Pimpinan DPR akan segera
membentuk Tim Implementasi Reformasi DPR yang akan
bertugas melakukan percepatan sistem reformasi menuju
parlemen modern.
Selain Renstra, sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, DPR
akan menyusun Arah Kebijakan Umum Pengelolaan
Anggaran Tahun 2016 untuk menjadi acuan penyusunan
anggaran DPR tahun tersebut. Dan DPR juga akan
melanjutkan Pembahasan Evaluasi dan Penyempurnaan
Peraturan DPR RI tentang Kode Etik dan Tata Beracara
Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD.
14
Sidang Dewan yang terhormat,
Terkait perubahan Undang-Undang MD3 maka
juga harus segera dilakukan perubahan terhadap
Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
Tertib. Amanat perubahan MD3 juga menuntut DPR
segera melakukan penambahan satu orang pimpinan di
masing-masing Alat Kelengkapan DPR. Dua hal tersebut
akan segera diselesaikan di awal Masa Sidang II ini. Di
samping itu, perlu kami tegaskan kembali, bahwa
Undang-Undang MD3 melahirkan serangkaian tradisi
baru dalam tata cara persidangan di DPR, di antaranya
kewajiban Anggota untuk menyebut nama dan daerah
pemilihan dalam setiap mengawali pembicaraan dan
pemberian hak kepada Anggota untuk menyampaikan
aspirasi dari daerah pemilihan dalam awal Sidang
Paripurna.
Sidang Dewan yang terhormat,
Demikian, antara lain, pokok-pokok kegiatan yang
akan dilakukan oleh DPR pada Masa Sidang II ini dan
berbagai hal yang menjadi sorotan DPR, dalam kerangka
pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi
pengawasan, serta peran diplomasi antar-parlemen dan
agenda penguatan kelembagaan DPR.
15
Dan akhirnya, dengan mengucapkan
Bismillahirrahmanirrahim, saya atas nama Pimpinan DPR
RI mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia,
bahwa Masa Sidang II DPR RI, Tahun Sidang 2014–2015
yang akan dimulai sejak hari ini, Senin, 12 Januari 2015
akan berlangsung sampai dengan 18 Februari 2015.
Dengan demikian selesai sudah Rapat Paripurna dalam
rangka Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2014–
2015. Atas nama Pimpinan DPR RI, kami menyampaikan
SELAMAT BEKERJA, semoga Allah Subhanahu Wata’ala
senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada
kita sekalian.
Amin.
Terima kasih.
Wabillahitaufiq walhidayah.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jakarta, 12 Januari 2015
KETUA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
Ttd
Drs. H. SETYA NOVANTO, Ak.
16

More Related Content

What's hot

Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negarakppnpelaihari
 
Pengelolaan keuangan nkri
Pengelolaan keuangan nkriPengelolaan keuangan nkri
Pengelolaan keuangan nkriabd_
 
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...Ade Suerani
 
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususUndang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususPenataan Ruang
 
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Nilawati179
 
2. dasar keuangan negara dan daerah
2. dasar keuangan negara dan daerah2. dasar keuangan negara dan daerah
2. dasar keuangan negara dan daerahTaruna Wibowo
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13RepublikaDigital
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...Winarto Winartoap
 
Peran bpk
Peran bpkPeran bpk
Peran bpkabd_
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraPenataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPenataan Ruang
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakimanshafirahany22
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknSrie Maryati
 
76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)hafid abdul
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Rifritz Siregar
 

What's hot (20)

Modul keuangan negara
Modul keuangan negaraModul keuangan negara
Modul keuangan negara
 
Pengelolaan keuangan nkri
Pengelolaan keuangan nkriPengelolaan keuangan nkri
Pengelolaan keuangan nkri
 
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas Raperda retribusi Jasa Usaha, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
Uu 01 2004
Uu 01 2004Uu 01 2004
Uu 01 2004
 
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi KhususUndang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
 
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
Surat kepala bkn nomor k.26 30 v.7-3 99 - batas usia pensiun pegawai negeri s...
 
2. dasar keuangan negara dan daerah
2. dasar keuangan negara dan daerah2. dasar keuangan negara dan daerah
2. dasar keuangan negara dan daerah
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
 
Peran bpk
Peran bpkPeran bpk
Peran bpk
 
5. juklak pensiun
5. juklak pensiun5. juklak pensiun
5. juklak pensiun
 
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan NegaraUndang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
 
Hukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan NegaraHukum Keuangan Negara
Hukum Keuangan Negara
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pkn
 
76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)76 pmk05 2017(1)
76 pmk05 2017(1)
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...
Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan UU no. 23/2014 tentang Pemda terkait Dese...
 
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel RiIndependensi Anggaran Dan Personel Ri
Independensi Anggaran Dan Personel Ri
 

Similar to Pidato pembukaan masa persidangan ii 2014 2015 (draf 11 jan 2015 pk. 14.00)

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDAde Suerani
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Ade Suerani
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraIndah Agustina
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAMas CR
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraAde Suerani
 
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.ppt
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.pptProfil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.ppt
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.pptyudouyami
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaDio_irawan13
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbAlfred Luhulima
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...Ade Suerani
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhpamuaralabuh
 
Analisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnAnalisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnZakiyul Mu'min
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Praktikum komputer dan administrasi perpajakanPraktikum komputer dan administrasi perpajakan
Praktikum komputer dan administrasi perpajakandeninurhidayanti
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...Ade Suerani
 
UU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraUU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraAde ermawati
 

Similar to Pidato pembukaan masa persidangan ii 2014 2015 (draf 11 jan 2015 pk. 14.00) (20)

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDPENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
 
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARAREVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
REVIEW EKONOMI PUBLIK DAN KEUANGAN NEGARA
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
 
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.ppt
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.pptProfil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.ppt
Profil Organisasi Sekretariat Jenderal - Biro Organisasi dan Ketatalksanaan.ppt
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbb
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
 
Uu 09 1968
Uu 09 1968Uu 09 1968
Uu 09 1968
 
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuhRenstra 2010 2014 pa muara labuh
Renstra 2010 2014 pa muara labuh
 
Analisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnAnalisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbn
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Praktikum komputer dan administrasi perpajakan
Praktikum komputer dan administrasi perpajakanPraktikum komputer dan administrasi perpajakan
Praktikum komputer dan administrasi perpajakan
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
UU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan NegaraUU_17_2003 Keuangan Negara
UU_17_2003 Keuangan Negara
 
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdfBahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
 

Pidato pembukaan masa persidangan ii 2014 2015 (draf 11 jan 2015 pk. 14.00)

  • 1. PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014–2015 SENIN, 12 JANUARI 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
  • 3. PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2014–2015 SENIN, 12 JANUARI 2015 Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua, Yang kami hormati: − Para Wakil Ketua DPR; − Para Pimpinan Alat Kelengkapan DPR; dan − Para Anggota DPR. Alhamdulillahhirobil’alamin, puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga hari ini kita bersama- 3
  • 4. sama dapat hadir pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2014–2015. Sesuai dengan Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus DPR RI pada tanggal 2 Desember 2014, Masa Sidang II ini, rencananya akan berlangsung selama 28 hari kerja dimulai hari ini, tanggal 12 Januari hingga tanggal 18 Februari 2015. Berdasarkan amanat Pasal 225, Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, maka Rapat Paripurna Pembukaan ini menyampaikan rencana kegiatan DPR yang akan dilaksanakan pada Masa Sidang II, dan masalah-masalah lain yang dipandang perlu untuk disampaikan. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami mewakili seluruh Anggota DPR menyampaikan ucapan selamat kepada Saudara Ferry Kase, S.H. dari Partai Hati Nurani Rakyat Daerah Pemilihan NTT II yang baru saja diambil sumpahnya untuk menjadi Anggota DPR. Semoga kehadiran Saudara Ferry Kase dapat turut memperkuat pelaksanaan tugas-tugas DPR. Kepada Saudara Ferry Kase, dimohon untuk berdiri. [Saudara Ferry Kase Berdiri] Kami persilakan duduk kembali. 4
  • 5. Sidang Dewan yang terhormat, Terlebih dahulu Dewan menyampaikan keprihatinan yang mendalam, atas terjadinya berbagai musibah bencana yang menimpa saudara kita di berbagai belahan negeri, di penghujung tahun 2014. Seperti kecelakaan pesawat, tanah longsor, letusan gunung, banjir, dan kebakaran. Kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 sudah tentu menjadi keprihatinan dan duka kita bersama. DPR menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah pesawat Air Asia tersebut. Semoga keluarga serta kerabat korban yang ditinggalkan, diberikan kesabaran dan ketabahan. Begitu juga atas musibah tanah longsor yang terjadi di Banjarnegara, dimana Pimpinan DPR telah melakukan kunjungan langsung yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra ke lokasi bencana. Di sisi lain, gunung berapi di beberapa daerah di Indonesia masih memperlihatkan aktivitasnya, seperti Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Atas berbagai peristiwa bencana yang terjadi, DPR memandang bahwa sistem mitigasi bencana kita masih sangat lemah untuk dapat mengidentifikasi sumber- sumber potensi bencana alam. Untuk itu, Pemerintah 5
  • 6. perlu melakukan perbaikan secara menyeluruh dan komprehensif atas sistem mitigasi dan penanganan bencana yang terus mengancam kehidupan masyarakat. Terkait kecelakaan Pesawat Air Asia QZ 8501, DPR menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah dan Tim SAR Gabungan di bawah koordinasi Basarnas, dan juga kepada relawan serta masyarakat nelayan, atas upayanya yang tak kenal lelah dalam pencarian pesawat dan pengevakuasian para korban. DPR juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada negara-negara sahabat yang ikut membantu. Selanjutnya, Pimpinan DPR berpandangan bahwa perlu dilakukan pembenahan berbagai aspek melalui regulasi dan pengawasan yang ketat, baik oleh pemerintah maupun oleh operator sendiri, untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat, dalam menggunakan transportasi udara yang mengalami peningkatan rata-rata sekitar 15 persen per tahun. Sidang Dewan yang terhormat, Masyarakat Indonesia sedang menunggu apa yang akan dilakukan DPR pada Masa Sidang II Tahun Sidang 2014–2015 ini. Maka dari itu, Pimpinan DPR mengajak seluruh Anggota DPR pada Masa Sidang II ini, untuk 6
  • 7. secara sungguh-sungguh menjalankan tugas konstitusional yang diamanatkan kepada kita, dalam kerangka checks and balances. Kita satukan hati dan rasa membangun kolektivisme kerja untuk menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan atas kerja-kerja Pemerintah. Karena sesungguhnya tidak ada pemerintahan yang baik tanpa adanya lembaga pengawas yang kuat sebagai representasi daulat kuasa rakyat. Untuk itu, di bidang legislasi, DPR pada Masa Sidang II ini akan segera menyusun Program Legislasi Nasional atau Prolegnas yang merupakan daftar Rancangan Undang-Undang atau RUU sebagai acuan pelaksanaan fungsi legislasi DPR selama lima tahun ke depan. Pimpinan DPR mengharapkan baik DPR maupun Pemerintah, dapat mengajukan daftar RUU yang sangat mendesak untuk dibentuk dan dibahas serta mempunyai nilai kepentingan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, menjadi penting untuk diperhatikan bahwa Prolegnas ini harus realistis serta sesuai dengan arah hukum yang hendak diwujudkan, sehingga dapat diselesaikan bersama oleh DPR dan Pemerintah secara tepat waktu. Berdasarkan realisasi pembentukan undang- undang yang telah dilaksanakan oleh DPR bersama 7
  • 8. dengan Pemerintah pada periode sebelumnya, jumlah RUU yang dapat diselesaikan dalam satu tahun adalah berkisar antara 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) RUU. Dengan demikian, untuk menyusun jumlah RUU yang realistis masuk dalam Prolegnas 2015–2019 adalah sekitar 100 (seratus) sampai 150 (seratus lima puluh) RUU. Hal ini perlu menjadi pertimbangan DPR dan Pemerintah dalam menetapkan Prolegnas. Selain itu, masih dalam konteks fungsi legislasi, DPR juga akan segera menyusun daftar RUU yang masuk dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2015. Sehingga mulai Masa Sidang ini, Komisi-Komisi dapat segera menjalankan tugas penyusunan dan pembahasan RUU sesuai dengan prioritas masing-masing Komisi. Berdasarkan Undang- Undang MD3 dan ketentuan Pasal 103 ayat (3) dan Pasal 184 Peraturan DPR mengenai Tata Tertib disebutkan juga bahwa setiap Anggota memiliki hak mengajukan usul RUU. Untuk itu setiap Anggota diharapkan dapat mengajukan usul RUU sesuai dengan mekanisme pengajuan RUU. Di samping itu, DPR juga akan menggiatkan program sosialisasi undang-undang yang telah disahkan agar masyarakat memahami lebih awal setiap kebijakan yang dikeluarkan. 8
  • 9. Terkait pembahasan RUU, di Masa Sidang II ini tugas pembahasan RUU yang penting untuk segera dilakukan adalah pembahasan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota, dan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pembahasan kedua Perppu tersebut penting untuk dilakukan, karena pada tahun 2015 kita harus mempersiapkan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dengan baik melalui aturan hukum yang pasti. Di samping pembahasan terhadap Perppu yang harus diselesaikan pada Masa Sidang II ini, akan diprioritaskan juga pembahasan terhadap RUU tentang KUHP dan RUU tentang KUHAP untuk segera diselesaikan dalam periode DPR RI saat ini. Dengan demikian pada Masa Sidang II ini DPR menyelesaikan sekurang- kurangnya 3 (tiga) RUU, yaitu 2 (dua) Penetapan Perppu menjadi Undang-Undang, dan 1 (satu) Penetapan APBN-P Tahun Anggaran 2015. Oleh karena itu, DPR meminta Pemerintah untuk segera menyampaikan RAPBN-P Tahun Anggaran 2015. Pengajuan RAPBN-P Tahun Anggaran 2015 tidak dapat 9
  • 10. dilepaskan dari keberadaan APBN Tahun Anggaran 2015 yang disusun pada masa peralihan dari pemerintahan terdahulu kepada pemerintahan baru yang hanya bersifat baseline, dengan maksud memberikan ruang bagi pemerintahan baru untuk dapat melakukan perubahan dengan memasukkan program-program prioritas untuk dilaksanakan di tahun 2015. Terkait kebijakan itu, maka Komisi-komisi perlu mengkritisi RAPBN-P terutama yang terkait dengan kebijakan peningkatan penerimaan pajak, belanja modal untuk infrastruktur, dan pengurangan defisit anggaran. Pimpinan DPR berharap Badan Anggaran dan Komisi- Komisi terkait segera melakukan pembahasan paling lama satu bulan dalam masa sidang sesuai dengan ketentuan Pasal 160 ayat (1) Tata Tertib DPR. Sebagaimana diketahui bahwa pada akhir-akhir ini kecenderungan harga minyak mentah internasional mengalami penurunan yang drastis. Bahkan, sampai di bawah level angka 50 US Dolar per barel. Sementara itu asumsi harga minyak mentah internasional dalam APBN 2015 dipatok sebesar 105 US Dolar per barel. Kondisi ini akan berpengaruh kepada menurunnya penerimaan yang berasal dari migas. Oleh karena itu, Pemerintah perlu mengupayakan optimalisasi dari pendapatan, terutama 10
  • 11. dari sektor pajak yang memang pada akhir-akhir ini kecenderungannya tidak mencapai target. Di sisi lain, kita mengetahui bahwa visi misi Presiden yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur perlu menjadi pokok bahasan yang dikritisi oleh masing-masing Komisi. Terutama yang berkaitan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum, perhubungan, dan pertanian, dalam rangka untuk mendukung konektivitas antar-wilayah, serta untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan pengembangan pariwisata. Di bidang pengawasan, pada Masa Sidang II ini, DPR akan melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah melalui Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi-komisi DPR RI dengan mitra kerjanya, maupun Rapat Dengar Pendapat Umum untuk memperoleh masukan dari masyarakat. Pimpinan DPR mendapat banyak evaluasi dari publik bahwa dalam Masa Sidang Pertama yang lalu, peran dan kontribusi DPR dalam melaksanakan checks and balances masih sangat minim. Banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang menyangkut kepentingan hidup masyarakat banyak, belum dapat dikritisi oleh DPR secara kelembagaan, diantaranya 11
  • 12. perubahan nomenklatur kabinet, penerbitan Kartu Pintar, Kartu Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, kebijakan menaikkan harga BBM Bersubsidi, perubahan sistem penetapan harga BBM Bersubsidi, kenaikan harga elpiji 12 kilogram, dan berbagai kebijakan lain yang menyangkut kehidupan masyarakat. Khusus terkait dengan pengalihan subsidi BBM, DPR melalui Komisi-Komisi dan Anggotanya, harus meningkatkan daya kritis dan kontrol kepada Pemerintah agar janji Pemerintah yang mengalihkan anggaran untuk kegiatan yang bersifat produktif dan untuk kepentingan peningkatan standar kehidupan masyarakat kecil, benar- benar terlaksana secara konsisten. Terkait pengangkatan pejabat publik, pada Masa Sidang I lalu, DPR melalui Komisi III telah melakukan fit and proper test terhadap calon Pimpinan KPK untuk mengisi salah satu jabatan Pimpinan KPK, dan akan ditindaklanjuti dalam Masa Sidang II ini. Masih terkait dengan fungsi pengawasan, DPR juga akan segera memberikan pertimbangan terhadap penempatan 12 (dua belas) calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh negara sahabat untuk Republik Indonesia. 12
  • 13. Sementara itu dalam rangka melaksanakan peran diplomasi antar-parlemen, dapat kami sampaikan bahwa Delegasi DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR bidang Korpolkam, saat ini sedang menghadiri Sidang Tahunan Asia Pacific Parliamentary Forum atau APPF ke-23 di Quito, Ekuador. Delegasi DPR juga direncanakan akan menghadiri Konferensi ke-10 Uni Parlemen Negara- negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau PUIC yang diselenggarakan di Istanbul, Turki dalam waktu dekat, dan Sidang Tahunan Konferensi Parlemen tentang WTO yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, bulan Februari 2015. Di samping itu, DPR akan menerima kunjungan delegasi parlemen Madagaskar dan delegasi Majelis Syuro Arab Saudi yang akan berkunjung ke Indonesia pada bulan Januari ini. Sidang Dewan yang terhormat, Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau MD3, DPR dituntut untuk melakukan reformasi dan penguatan kelembagaan. Maka DPR akan segera menyusun Rencana Strategis atau Renstra DPR RI 2015– 2019. Dokumen perencanaan strategis ini akan menjadi 13
  • 14. pedoman bagi DPR dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya. Renstra akan memuat program dan kegiatan yang akan dilakukan DPR selama lima tahun. Di samping itu, Renstra juga memberikan gambaran perencanaan kegiatan DPR jangka pendek dan jangka menengah yang didukung dengan anggaran untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas konstitusionalnya. Renstra akan memuat agenda strategis yang perlu dilakukan DPR guna mewujudkan reformasi DPR RI. Untuk percepatan sesuai tuntutan Undang- Undang MD3 tersebut, maka Pimpinan DPR akan segera membentuk Tim Implementasi Reformasi DPR yang akan bertugas melakukan percepatan sistem reformasi menuju parlemen modern. Selain Renstra, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, DPR akan menyusun Arah Kebijakan Umum Pengelolaan Anggaran Tahun 2016 untuk menjadi acuan penyusunan anggaran DPR tahun tersebut. Dan DPR juga akan melanjutkan Pembahasan Evaluasi dan Penyempurnaan Peraturan DPR RI tentang Kode Etik dan Tata Beracara Mahkamah Kehormatan Dewan atau MKD. 14
  • 15. Sidang Dewan yang terhormat, Terkait perubahan Undang-Undang MD3 maka juga harus segera dilakukan perubahan terhadap Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Amanat perubahan MD3 juga menuntut DPR segera melakukan penambahan satu orang pimpinan di masing-masing Alat Kelengkapan DPR. Dua hal tersebut akan segera diselesaikan di awal Masa Sidang II ini. Di samping itu, perlu kami tegaskan kembali, bahwa Undang-Undang MD3 melahirkan serangkaian tradisi baru dalam tata cara persidangan di DPR, di antaranya kewajiban Anggota untuk menyebut nama dan daerah pemilihan dalam setiap mengawali pembicaraan dan pemberian hak kepada Anggota untuk menyampaikan aspirasi dari daerah pemilihan dalam awal Sidang Paripurna. Sidang Dewan yang terhormat, Demikian, antara lain, pokok-pokok kegiatan yang akan dilakukan oleh DPR pada Masa Sidang II ini dan berbagai hal yang menjadi sorotan DPR, dalam kerangka pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan, serta peran diplomasi antar-parlemen dan agenda penguatan kelembagaan DPR. 15
  • 16. Dan akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya atas nama Pimpinan DPR RI mengumumkan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa Masa Sidang II DPR RI, Tahun Sidang 2014–2015 yang akan dimulai sejak hari ini, Senin, 12 Januari 2015 akan berlangsung sampai dengan 18 Februari 2015. Dengan demikian selesai sudah Rapat Paripurna dalam rangka Pembukaan Masa Sidang II Tahun Sidang 2014– 2015. Atas nama Pimpinan DPR RI, kami menyampaikan SELAMAT BEKERJA, semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa memberikan kekuatan dan petunjuk kepada kita sekalian. Amin. Terima kasih. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Jakarta, 12 Januari 2015 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Ttd Drs. H. SETYA NOVANTO, Ak. 16