SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
.r
/
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 76/PMK.05/2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN
TUNJANGAN HARI RAYA DALAM TAHUN ANGGARAN 2017 KEPADA
PEGAWAI NEGERI SIPIL, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA,
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat:
DAN PEJABAT NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pemberian
Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017 Kepada
Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia,
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pejabat
Negara, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017 Kepada Pegawai
Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pejabat Negara;
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pemberian Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017
Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan
Pejabat Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
.,7
www.jdih.kemenkeu.go.id
Menetapkan:
- 2 -
2017 Nomor 117 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6064);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA
DALAM TAHUN ANGGARAN 2017 KEPADA PEGAWAI NEGERI
SIPIL, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEJABAT
NEGARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara
secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
2. Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya
disebut Prajurit TNI adalah anggota Tentara Nasional
Indonesia.
3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Anggota POLRI adalah pegawai negeri
pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
4. Pejabat Negara adalah:
a. Presiden clan Wakil Presiden;
b. Ketua, wakil ketua, clan
Permusyawaratan Rakyat;
anggota Majelis
c. Ketua, wakil ketua, clan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat;
d. Ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
e. Ketua, wakil ketua, ketua muda clan hakim agung
pada Mahkamah Agung serta ketua, wakil ketua, clan
hakim pada semua badan peradilan kecuali hakim ad
hoc;
f. Ketua, wakil ketua, clan anggota Mahkamah
Konstitusi;
g. Ketua, wakil ketua, clan anggota Badan Pemeriksa
Keuangan;
h. Ketua, wakil ketua, clan anggota Komisi Yudisial;
i. Ketua clan wakil · ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi;
J. Menteri clan Jabatan setingkat Menteri;
k. Kepala perwakilan Republik Indonesia di luar Negeri
yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa
clan Berkuasa Penuh;
1. Gubernur clan wakil gubernur;
m. Bupati/ walikota clan wakil bupati/ wakil walikota;clan
n. Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang­
Undang.
5. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat
SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang
bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
atau dokumen lain yang dipersamakan.
6. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut
SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan
pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan clan
Belanja Negara (APBN) berdasarkan SPM.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
BAB II
PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA
Pasal 2
(1) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan· Pejabat Negara
diberikan tunjangan hari raya dalam Tahun Anggaran
2017.
(2) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk:
a. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang ditempatkan
atau ditugaskan di luar negeri;
b. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang dipekerjakan
di luar instansi pemerintah yang gajinya dibayar oleh
instansi induknya;
c. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang diberhentikan
sementara;
d. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI penerima uang
tunggu;dan
e. Calon PNS.
(3) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak termasuk PNS, Prajurit TNI, Anggota
POLRI yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan
negara atau yang diperbantukan di luar Instansi
Pemerintah.
Pasal 3
(1) Tunjangan hari raya bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota
POLRI, dan Pejabat Negara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) diberikan sebesar gaji pokok pada bulan
Juni.
(2) Dalam hal gaji pokok pada bulan Juni sebagaimana
dimaksud pada ayat {l) belum dapat dibayarkan sebesar
gaji pokok yang seharusnya diterima karena berubahnya
gaji pokok, kepada yang bersangkutan tetap diberikan
selisih kekurangan tunjangan hari raya.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
(3) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dikenakan potongan iuran dan/ atau potongan lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(4) Potongan lain berdasarkan peraturan perundang­
undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah
potongan lain selain potongan Pajak Penghasilan.
(5) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan ditanggung pemerintah.
Pasal4
(1) PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri, dan Pejabat Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) , dilarang
menerima lebih dari satu tunjangan hari raya yang
dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/ atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
(2) Dalam hal PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat
Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
menerima lebih dari satu gaji pokok, tunjangan hari raya
diberikan salah satu yang jumlahnya lebih besar.
(3) Apabila PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat
Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerima
lebih dari satu gaji pokok kelebihan pembayaran tersebut
merupakan utang dan wajib mengembalikan kepada
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­
undangan.
Pasal 5
(1) Penerima ga.]1 terusan dari PNS, Prajurit TNI, Anggota
POLRI, dan Pejabat Negara yang meninggal dunia atau
tewas diberikan tunjangan hari raya sebesar gaji pokok
atas gaji terusan yang diterima pada bulan Juni.
(2) Penerima gaji dari PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan
Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan
tunjangan hari raya sebesar gaji pokok yang diterima
pada bulan Juni.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
(3) Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada instansi atau
lembaga tempat PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan
Pejabat Negara bekerja.
(4) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dikenakan Pajak Penghasilan sesua1 ketentuan
peraturan perundang-undangan dan ditanggung
pemerintah.
Pasal 6
Terhadap tunjangan hari raya dilakukan pembulatan
sebagaimana mestinya.
Pasal 7
(1) Ketentuan pemberian tunjangan hari raya dalam
Peraturan Menteri ini berlaku juga bagi:
a. pejabat lain yang hak keuangan atau hak
administratifnya disetarakan atau setingkat :
1) Menteri;dan
2) Pejabat Pimpinan Tinggi;
b. Wakil Menteri;
c. Staf Khusus di lingkungan kementerian;
d. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
e. Hakim Ad hoc; dan
f. Pegawai lainnya yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian/ pejabat yang memiliki kewenangan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pegawai lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f adalah Pegawai Non PNS yang diangkat oleh
pejabat Pembina kepegawaian/ pejabat yang memiliki
kewenangan sesuai ketentuan peraturan perundang­
undangan, pada kementerian/ lembaga pemerintah non
kementerian/ lembaga negara/ lembaga independen/
lembaga lainnya selain lembaga non struktural termasuk
pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum.
(3) Pejabat yang memiliki kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf f yaitu pejabat yang
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 - ' .
mempunyai kewe1l.angan untuk melaksanakan
pengangkatan/penanclatanganan perJanJian kerja,
pemindahan, dan/atau- pemberhentian Pegawai Non PNS
yang diatur da1am undang-undang/peraturan
pemerintah/peraturan presiden.
(4) Tunjangan hari raya bagi Pejabat lain sebagaimana
dimaksud pada ayat.... (1) huruf a angka 1 diberikan
sebesar gaji pokok Meriteri.
(5) Tunjangan hari raya bagi Pejabat lain sebagaimana
dimaksud pada aya'L ·· (1) huruf a angka 2 diberikan
sebesar Rp4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah).
(6) Tunjangan hari raya ·bagi Wakil Menteri, Staf Khusus di
lingkungan Kementedan, Hakim ad hoc, dan Pegawai
lainnya yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian/pejabat: yang memiliki kewenangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana
dimaksud pada ayat "(t) huruf b, huruf c, huruf e, dan
huruf f diberikan sebesar gaji pokok/ penghasilan yang
bersifat gaji pokok pada bulan Juni.
(7) Dalam hal gaji pokok/penghasilan yang bersifat gaji
pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (6) melebihi
Rp4.750.000,- (empa-t juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah) maka tunjangan hari raya yang dibayarkan
adalah sebesar Rp4.750.000,- (empat juta tujuh ratus
lima puluh ribu rupiah.).
(8) Tunjangan hari raya bagi Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah seba.gaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d diberikan sebesar uang representasi.
(9) Tata cara pembayaran tunjangan hari raya pegawai
lainnya pada Badan Layanan Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat t2) diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan tersendiri.
(10) Tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
Pasal 8
Anggaran yang diperlukan untuk pembayaran tunjangan hari
raya dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi:
1. PNS yang bekerja pada Pemerintah Pusat;
2. Prajurit TNI;
3. Anggota Polri;
4. Pejabat Negara selain Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/Wakil Walikota;
5. Pejabat lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(1) huruf a;
6. Wakil Menteri;
7. Staf Khusus di lingkungan Kementerian;
8. Hakim Ad hoc; dan
9. Pegawai lainnya yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bagi:
1. PNS yang bekerja pada Pemerintahan Daerah;
2. Gubernur dan Wakil Gubernur;
3. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; dan
4. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
BAB III
PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA UNTUK
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BEKERJA PADA PEMERINTAH
PUSAT, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, DAN
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGERA REPUBLIK INDONESIA,
DAN PEJABAT NEGARA
Pasal 9
(1) Tunjangan hari raya untuk PNS yang bekerja pada
Pemerintah Pusat, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan
Pejabat Negara, dibayarkan pada bulan Juni.
(2) Dalam hal pemberian tunjangan hari raya belum dapat
dibayarkan pada bulan Juni sebagaimana dimaksud padif
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
ayat (1), pembayaran tunjangan hari raya dilakukan pada
bulan-bulan setelah bulan Juni.
Pasal 10
Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) satuan kerja berkenaan Tahun Anggaran
2017.
Pasal 11
(1) Pejabat Penanda Tangan SPM mengajukan SPM
tunjangan hari raya kepada KPPN.
(2) SPM tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menggunakan jenis SPM Gaji Lainnya.
(3) Bagi satuan kerja yang permintaan pembayaran gajinya
telah menggunakan aplikasi Gaji PNS Pusat
(GPP)/Belanja Pegawai POLRI (BPP)/Daftar Pembayaran
Penghasilan (DPP), pengajuan SPM sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disertai dengan Arsip Data
Komputer (ADK) aplikasi GPP/BPP/DPP versi terbaru.
(4) SPM tunjangan hari raya dibuat tersendiri dan terpisah
dari SPM gaji bulanan.
Pasal 12
Penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran bagi
PNS yang bekerja pada Pemerintah Pusat, Prajurit TNI
dan/atau Anggota POLRI yang mengalami mutasi pindah agar
dicantumkan keterangan pembayaran tunjangan hari raya
telah dibayarkan atau belum dibayarkan.
Pasal 13
Tata cara penerbitan dan pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), SPM dan SP2D tunjangan hari raya diatur
sebagai berikut:
a. bagi Satuan Kerja selain Kementerian Pertahanan dan
Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada Peraturan
�
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Peraturan ·Menteri Keuangan
pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan
Negara.
mengena1
Anggaran
b. bagi Satuan Kerja Kementerian Pe'rtahanan dan Tentara
Nasional Indonesia mengikuti ketentuan mengenai tata
cara pelaksanaan pembayaran belanja pegawai di
lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional
Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara.
BAB IV
PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA UNTUK PEGAWAI
NEGERI SIPIL YANG BEKERJA PADA PEMERINTAHAN
DAERAH, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,
BUPATI/WALIKOTA, WAKIL BUPATI/WAKIL WALIKOTA,
DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Pasal 14
(1) Tunjangan hari raya untuk PNS yang bekerja pada
Pemerintahan Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibayarkan
pada bulan Juni.
(2) Dalam hal pemberian tunjangan hari raya belum dapat
dibayarkan pada bulan Juni, pembayaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pada bulan-bulan berikutnya.
Pasal 15
Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah berkenaan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
BABV
PENGENDALIAN INTERNAL
Pasal 16
(1) Menteri/Pimpinan · Lembaga menyelenggarakan
pengendalian internal terhadap pelaksanaan pembayaran
tunjangan hari raya.
(2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang­
undangan.
BABVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Juni 2017
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Juni 2017
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 842
www.jdih.kemenkeu.go.id

More Related Content

What's hot

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014BBPP_Batu
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Winarto Winartoap
 
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilPp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilKutsiyatinMSi
 
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUNSURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUNiceu novida adinata
 
Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawaiPemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawaiOvienMardiana
 
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanPp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanNandang Sukmara
 
Pp0392014 pokok pensiun polri
Pp0392014 pokok pensiun polriPp0392014 pokok pensiun polri
Pp0392014 pokok pensiun polriWinarto Winartoap
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriWinarto Winartoap
 
Slide pp nomor_94_tahun_2021_e
Slide pp nomor_94_tahun_2021_eSlide pp nomor_94_tahun_2021_e
Slide pp nomor_94_tahun_2021_eKutsiyatinMSi
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniWinarto Winartoap
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 Kanaidi ken
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...Winarto Winartoap
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13RepublikaDigital
 
Perpres nomor 3 tahun 2016
Perpres nomor 3 tahun 2016Perpres nomor 3 tahun 2016
Perpres nomor 3 tahun 2016ardiansyah reno
 

What's hot (20)

Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 21 tahun 2014
 
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
Pp 33 th 2015 pokok pensiun 2015
 
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipilPp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp 94 tahun_2021_tentang_disiplin_pegawai_negeri_sipil
 
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUNSURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
SURAT EDARAN KEPALA BKN tentang BATAS USIA PENSIUN
 
Uu 09 1953
Uu 09 1953Uu 09 1953
Uu 09 1953
 
Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawaiPemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawai
 
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuanPp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
Pp 09 tahun_2003 pengankatan pemindahan dan pemberitahuan
 
Pmk 163-pmk.05-2013
Pmk 163-pmk.05-2013Pmk 163-pmk.05-2013
Pmk 163-pmk.05-2013
 
Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010
 
Pp0392014 pokok pensiun polri
Pp0392014 pokok pensiun polriPp0392014 pokok pensiun polri
Pp0392014 pokok pensiun polri
 
Pp0382014 pokok pensiun tni
Pp0382014 pokok pensiun tniPp0382014 pokok pensiun tni
Pp0382014 pokok pensiun tni
 
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polriPp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
Pp 35 th 2015 pokok pensiun purnawirawan polri
 
Slide pp nomor_94_tahun_2021_e
Slide pp nomor_94_tahun_2021_eSlide pp nomor_94_tahun_2021_e
Slide pp nomor_94_tahun_2021_e
 
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tniPp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
Pp 34 th 2015 pokok pensiun purnawirawan tni
 
Uu 20 1952
Uu 20 1952Uu 20 1952
Uu 20 1952
 
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020 MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
MANAJEMEN PNS_PP No. 11/2017 jo 17/2020
 
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
2701 surat kepala bkn nomor k.26 30 v.23-4 99 - penetapan nip dari tenaga hon...
 
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
PP Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Gaji ke-13
 
Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016Pp 38 tahun 2016
Pp 38 tahun 2016
 
Perpres nomor 3 tahun 2016
Perpres nomor 3 tahun 2016Perpres nomor 3 tahun 2016
Perpres nomor 3 tahun 2016
 

Similar to PMK TUNJANGAN HARI RAYA

peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdfperaturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf252085
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaianAyah Raihaana
 
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...Indra Sofian
 
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakan
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakanperpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakan
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakanRidho Fitrah Hyzkia
 
Pp no.42 2010 hak polisi
Pp no.42 2010 hak polisiPp no.42 2010 hak polisi
Pp no.42 2010 hak polisiAgus Sukyanto
 
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianUU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianNorma Irmawati
 
Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013IdnJournal
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...BPJS Kesehatan RI
 
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfPP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfssuserc65a91
 
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8Ilham Mustafa
 
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintahAaz M Hafidz Azis
 
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdf
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdfperka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdf
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdfNeni Rochmayati
 
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdf
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdfPERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdf
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdfupkabnganjuk
 
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017Peraturan bkn no. 24 tahun 2017
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017KutsiyatinMSi
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSBilly Buhaiba
 

Similar to PMK TUNJANGAN HARI RAYA (20)

peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdfperaturanbknnomor7tahun2022.pdf
peraturanbknnomor7tahun2022.pdf
 
Disiplin PNS
Disiplin PNSDisiplin PNS
Disiplin PNS
 
Perpres0192016
Perpres0192016Perpres0192016
Perpres0192016
 
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
Utoyo   pokok – pokok kepegawaianUtoyo   pokok – pokok kepegawaian
Utoyo pokok – pokok kepegawaian
 
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...
Diskusi 6 Hukum Administrasi Negara PNBP Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus...
 
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakan
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakanperpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakan
perpres 68 tahun 2017 tentang tunjangan jabatan fungsional analis kebijakan
 
Pp no.42 2010 hak polisi
Pp no.42 2010 hak polisiPp no.42 2010 hak polisi
Pp no.42 2010 hak polisi
 
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaianUU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
UU No 8 ttg pokok pokok kepegawaian
 
Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013Perpres 12 tahun 2013
Perpres 12 tahun 2013
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
 
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdfPP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
PP Nomor 94 Tahun 2021 (1).pdf
 
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
Pokokpokok kepegawaian (uu_8_thn_1974)_8
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
 
Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016Perpres no 19_2016
Perpres no 19_2016
 
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
 
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdf
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdfperka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdf
perka-bkn-24-2017-tata-cara-pemberian-cuti-pns.pdf
 
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdf
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdfPERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdf
PERATURAN-BKN-NOMOR-24-TAHUN-2017-TATA-CARA-PEMBERIAN-CUTI-PNS.pdf
 
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017Peraturan bkn no. 24 tahun 2017
Peraturan bkn no. 24 tahun 2017
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 

PMK TUNJANGAN HARI RAYA

  • 1. .r / MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK.05/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA DALAM TAHUN ANGGARAN 2017 KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat: DAN PEJABAT NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pejabat Negara, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pejabat Negara; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Dalam Tahun Anggaran 2017 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dan Pejabat Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun .,7 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 2. Menetapkan: - 2 - 2017 Nomor 117 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6064); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA DALAM TAHUN ANGGARAN 2017 KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEJABAT NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Prajurit TNI adalah anggota Tentara Nasional Indonesia. 3. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Anggota POLRI adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. 4. Pejabat Negara adalah: a. Presiden clan Wakil Presiden; b. Ketua, wakil ketua, clan Permusyawaratan Rakyat; anggota Majelis c. Ketua, wakil ketua, clan anggota Dewan Perwakilan Rakyat; d. Ketua, wakil ketua, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah; www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 3. - 3 - e. Ketua, wakil ketua, ketua muda clan hakim agung pada Mahkamah Agung serta ketua, wakil ketua, clan hakim pada semua badan peradilan kecuali hakim ad hoc; f. Ketua, wakil ketua, clan anggota Mahkamah Konstitusi; g. Ketua, wakil ketua, clan anggota Badan Pemeriksa Keuangan; h. Ketua, wakil ketua, clan anggota Komisi Yudisial; i. Ketua clan wakil · ketua Komisi Pemberantasan Korupsi; J. Menteri clan Jabatan setingkat Menteri; k. Kepala perwakilan Republik Indonesia di luar Negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa clan Berkuasa Penuh; 1. Gubernur clan wakil gubernur; m. Bupati/ walikota clan wakil bupati/ wakil walikota;clan n. Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang­ Undang. 5. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau dokumen lain yang dipersamakan. 6. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan clan Belanja Negara (APBN) berdasarkan SPM. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 4. - 4 - BAB II PEMBERIAN TUNJANGAN HARI RAYA Pasal 2 (1) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan· Pejabat Negara diberikan tunjangan hari raya dalam Tahun Anggaran 2017. (2) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk: a. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang ditempatkan atau ditugaskan di luar negeri; b. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang dipekerjakan di luar instansi pemerintah yang gajinya dibayar oleh instansi induknya; c. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang diberhentikan sementara; d. PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI penerima uang tunggu;dan e. Calon PNS. (3) PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara atau yang diperbantukan di luar Instansi Pemerintah. Pasal 3 (1) Tunjangan hari raya bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diberikan sebesar gaji pokok pada bulan Juni. (2) Dalam hal gaji pokok pada bulan Juni sebagaimana dimaksud pada ayat {l) belum dapat dibayarkan sebesar gaji pokok yang seharusnya diterima karena berubahnya gaji pokok, kepada yang bersangkutan tetap diberikan selisih kekurangan tunjangan hari raya. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 5. - 5 - (3) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dikenakan potongan iuran dan/ atau potongan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan. (4) Potongan lain berdasarkan peraturan perundang­ undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah potongan lain selain potongan Pajak Penghasilan. (5) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan Pajak Penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan ditanggung pemerintah. Pasal4 (1) PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri, dan Pejabat Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) , dilarang menerima lebih dari satu tunjangan hari raya yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/ atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Dalam hal PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) menerima lebih dari satu gaji pokok, tunjangan hari raya diberikan salah satu yang jumlahnya lebih besar. (3) Apabila PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerima lebih dari satu gaji pokok kelebihan pembayaran tersebut merupakan utang dan wajib mengembalikan kepada negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­ undangan. Pasal 5 (1) Penerima ga.]1 terusan dari PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara yang meninggal dunia atau tewas diberikan tunjangan hari raya sebesar gaji pokok atas gaji terusan yang diterima pada bulan Juni. (2) Penerima gaji dari PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara yang dinyatakan hilang diberikan tunjangan hari raya sebesar gaji pokok yang diterima pada bulan Juni. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 6. - 6 - (3) Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada instansi atau lembaga tempat PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara bekerja. (4) Gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan Pajak Penghasilan sesua1 ketentuan peraturan perundang-undangan dan ditanggung pemerintah. Pasal 6 Terhadap tunjangan hari raya dilakukan pembulatan sebagaimana mestinya. Pasal 7 (1) Ketentuan pemberian tunjangan hari raya dalam Peraturan Menteri ini berlaku juga bagi: a. pejabat lain yang hak keuangan atau hak administratifnya disetarakan atau setingkat : 1) Menteri;dan 2) Pejabat Pimpinan Tinggi; b. Wakil Menteri; c. Staf Khusus di lingkungan kementerian; d. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; e. Hakim Ad hoc; dan f. Pegawai lainnya yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian/ pejabat yang memiliki kewenangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pegawai lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f adalah Pegawai Non PNS yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian/ pejabat yang memiliki kewenangan sesuai ketentuan peraturan perundang­ undangan, pada kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian/ lembaga negara/ lembaga independen/ lembaga lainnya selain lembaga non struktural termasuk pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum. (3) Pejabat yang memiliki kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f yaitu pejabat yang www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 7. - 7 - ' . mempunyai kewe1l.angan untuk melaksanakan pengangkatan/penanclatanganan perJanJian kerja, pemindahan, dan/atau- pemberhentian Pegawai Non PNS yang diatur da1am undang-undang/peraturan pemerintah/peraturan presiden. (4) Tunjangan hari raya bagi Pejabat lain sebagaimana dimaksud pada ayat.... (1) huruf a angka 1 diberikan sebesar gaji pokok Meriteri. (5) Tunjangan hari raya bagi Pejabat lain sebagaimana dimaksud pada aya'L ·· (1) huruf a angka 2 diberikan sebesar Rp4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). (6) Tunjangan hari raya ·bagi Wakil Menteri, Staf Khusus di lingkungan Kementedan, Hakim ad hoc, dan Pegawai lainnya yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian/pejabat: yang memiliki kewenangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat "(t) huruf b, huruf c, huruf e, dan huruf f diberikan sebesar gaji pokok/ penghasilan yang bersifat gaji pokok pada bulan Juni. (7) Dalam hal gaji pokok/penghasilan yang bersifat gaji pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (6) melebihi Rp4.750.000,- (empa-t juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) maka tunjangan hari raya yang dibayarkan adalah sebesar Rp4.750.000,- (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah.). (8) Tunjangan hari raya bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah seba.gaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diberikan sebesar uang representasi. (9) Tata cara pembayaran tunjangan hari raya pegawai lainnya pada Badan Layanan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat t2) diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri. (10) Tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 8. - 8 - Pasal 8 Anggaran yang diperlukan untuk pembayaran tunjangan hari raya dibebankan pada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi: 1. PNS yang bekerja pada Pemerintah Pusat; 2. Prajurit TNI; 3. Anggota Polri; 4. Pejabat Negara selain Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; 5. Pejabat lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a; 6. Wakil Menteri; 7. Staf Khusus di lingkungan Kementerian; 8. Hakim Ad hoc; dan 9. Pegawai lainnya yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian/pejabat yang memiliki kewenangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bagi: 1. PNS yang bekerja pada Pemerintahan Daerah; 2. Gubernur dan Wakil Gubernur; 3. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; dan 4. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. BAB III PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BEKERJA PADA PEMERINTAH PUSAT, PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, DAN ANGGOTA KEPOLISIAN NEGERA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEJABAT NEGARA Pasal 9 (1) Tunjangan hari raya untuk PNS yang bekerja pada Pemerintah Pusat, Prajurit TNI, Anggota POLRI, dan Pejabat Negara, dibayarkan pada bulan Juni. (2) Dalam hal pemberian tunjangan hari raya belum dapat dibayarkan pada bulan Juni sebagaimana dimaksud padif www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 9. - 9 - ayat (1), pembayaran tunjangan hari raya dilakukan pada bulan-bulan setelah bulan Juni. Pasal 10 Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) satuan kerja berkenaan Tahun Anggaran 2017. Pasal 11 (1) Pejabat Penanda Tangan SPM mengajukan SPM tunjangan hari raya kepada KPPN. (2) SPM tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan jenis SPM Gaji Lainnya. (3) Bagi satuan kerja yang permintaan pembayaran gajinya telah menggunakan aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP)/Belanja Pegawai POLRI (BPP)/Daftar Pembayaran Penghasilan (DPP), pengajuan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan Arsip Data Komputer (ADK) aplikasi GPP/BPP/DPP versi terbaru. (4) SPM tunjangan hari raya dibuat tersendiri dan terpisah dari SPM gaji bulanan. Pasal 12 Penerbitan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran bagi PNS yang bekerja pada Pemerintah Pusat, Prajurit TNI dan/atau Anggota POLRI yang mengalami mutasi pindah agar dicantumkan keterangan pembayaran tunjangan hari raya telah dibayarkan atau belum dibayarkan. Pasal 13 Tata cara penerbitan dan pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), SPM dan SP2D tunjangan hari raya diatur sebagai berikut: a. bagi Satuan Kerja selain Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada Peraturan � www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 10. - 10 - Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Peraturan ·Menteri Keuangan pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Negara. mengena1 Anggaran b. bagi Satuan Kerja Kementerian Pe'rtahanan dan Tentara Nasional Indonesia mengikuti ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan pembayaran belanja pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Keuangan mengenai pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. BAB IV PEMBAYARAN TUNJANGAN HARI RAYA UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BEKERJA PADA PEMERINTAHAN DAERAH, GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, WAKIL BUPATI/WAKIL WALIKOTA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Pasal 14 (1) Tunjangan hari raya untuk PNS yang bekerja pada Pemerintahan Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibayarkan pada bulan Juni. (2) Dalam hal pemberian tunjangan hari raya belum dapat dibayarkan pada bulan Juni, pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada bulan-bulan berikutnya. Pasal 15 Pembayaran tunjangan hari raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berkenaan. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 11. - 11 - BABV PENGENDALIAN INTERNAL Pasal 16 (1) Menteri/Pimpinan · Lembaga menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaan pembayaran tunjangan hari raya. (2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang­ undangan. BABVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 12. - 12 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2017 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2017 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 842 www.jdih.kemenkeu.go.id