Max Andrew ohandi membahas visi dan misi dalam menulis serta jenis-jenis tulisan jurnalistik seperti berita, feature, dan opini. Tulisan ini juga menjelaskan teknik penulisan berita, gaya bahasa jurnalistik, dan saran untuk penulisan yang efektif.
2. Visi Saya Dalam Menulis
• Tulisan-tulisan saya dijadikan acuan oleh
sejumlah pihak dan kalang untuk kehidupan
mereka.
• Tulisan-tulisan saya dijadikan bahan diskusi
oleh sejumlah pihak dan kalangan dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka.
• Tulisan-tulisan saya menumbuhkan semangat
dan memberikan ihlam kepada sejumlah pihak
dan kalangan dalam perjuangan mereka
mencapai sesuatu.
3. Misi Saya Dalam Menulis
• Latihan menulis secara teratur dengan berbagai
variasi jenis atau formatnya.
• Mengirim tulisan-tulisan ke berbagai media cetak
baik kalang khusus maupun umum serta media
social pribadi.
• Mengikuti acara-acara lomba dan latihan menulis
diberbagai kesempatan.
• Berbagai pengalaman dengan rekan-rekan
jurnalis atau penulis lainnya dengan cara
berdiskusi dan membaca tulisannya.
4. Sekarang Kita bisa Menulis Dimana Saja yah ?
BlogJurnal
Pribadi
Nge-Tweet
Pers Kampus
notes Facebook
Website Tugas kuliah
mading
buletin sekolah
Surat
pembaca
sms
6. Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik (journalistic)
berasal dari kata du jour
atau journal (Perancis)
yang artinya hari atau
catatan harian. Jurnalistik
adalah proses penulisan
dan penyebaran
informasi berupa berita,
feature, dan opini melalui
media massa
7. Informasi adalah keterangan, pesan,
gagasan, atau pemberitahuan
tentang suatu masalah atau
peristiwa. Dalam definisi jurnalistik,
yang dimaksud dengan informasi
adalah news (berita), views
(pandangan atau opini), dan
karangan khas yang disebut feature
(berisikan fakta dan opini).
8. Penulisan informasi adalah
aktivitas penulisan atau
penyusunan berita, opini, dan
feature untuk dipublikasikan
atau dimuat di media warga.
Pelakunya adalah wartawan
(journalist) dan penulis
(writer).
9. Jenis-jenis Tulisan Jurnalistik
1. Berita.
Tidak ada definisi baku yang menjelaskan
tentang definisi berita. Menurut Mitchel V.
Charnley, berita adalah laporan tercepat dari
suatu peristiwa atau kejadian yang faktual,
penting, dan menarik bagi sebagian besar
pembaca, serta menyangkut kepentingan
mereka.
10. 2. Feature
Feature merupakan tulisan khas yang
menuturkan fakta, peristiwa atau proses
disertai penjelasan riwayat terjadinya,
duduk perkaranya, proses
pembentukannya, dan cara kerjanya.
Feature umumnya mengedepankan
unsur why dan how.
11. • Feature juga biasa disebut tulisan penyegar.
Fungsinya sebagai oase di antara berbagai
tulisan lain di sebuah media massa. Feature
biasa diangkat dari kisah tokoh tertentu
(karena terkenal, karena prestasi, atau karena
nasibnya yang menyedihkan).
12. 3. Artikel/Opini
• Artikel adalah salah satu bentuk tulisan
nonfiksi berisi fakta dan data yang disertai
sedikit analisis dan opini penulisnya.
• Artikel adalah karya tulis lengkap yang dimuat
di koran, majalah, atau internet. Misal bila kita
menulis tentang tips membina persahabatan
dan dimuat di koran atau media lainnya, maka
tulisan itu disebut dengan artikel
13. Jenis-jenis artikel
• Artikel ringan: antara lain Sungguh-sungguh
Terjadi, Surat Pembaca, tips tertentu.
• Artikel sedang: antara lain Suara Guru dan
Mahasiswa Berbicara.
• Artikel berat: Artikel di rubrik opini atau di
rubrik khusus seperti Analisis di KR.
14. Teknik Penulisan Berita
Berita adalah bentuk tulisan non fiksi
berdasarkan sebuah peristiwa faktual.
Lazim disebut sebagai stright news/hard
news (berita lempang atau berita
langsung). Selain itu masih ada spot news
(berita singkat); interpeted news (berita
pendapat); interpretative news (berita
dengan interpretasi); investigative news
(berita penyidikan) dll.
15. Gaya Piramida Terbalik
Judul Berita (Headline)
Baris Tanggal
Teras Berita (Lead/Intro)
Tubuh Berita (News Bodys)
16. Fungsi Judul Berita (Headline)
a. Menolong pembaca yang bergegas mengenal
kejadian di sekelilingnya.
b. Dengan teknik grafika tipe-tipe huruf, judul berita
dapat ditonjolkan sehingga menarik orang untuk
membaca.
c. Mengapa bergegas? Karena sifat manusia modern
yang serba tergesa sehingga banyak pembaca yang
hanya membaca judul berita.
17. Fungsi Baris Tanggal
Baris tanggal dimaksudkan untuk
menunjukkan kapan berita tersebut di-
upload. Artinya, ini menyangkut soal
aktualitas. Dengan melihat baris tanggal
pembaca segera mengetahui isiannya
masih baru atau sudah lama.
18. 3. Teras Berita
Menulis teras berita merupakan bagian yang tersulit.
Sebab harus menyajikan fakta penting dan menarik
minat pembaca. Karena ingin menonjolkan bagian
penting, teras berita bisa juga merupakan ringkasan
dari berita. Teras berita umumnya memuat lengkap
unsur-unsur berita (5W dan 1H).
19. 5W dan 1H
1. What: Apa yang terjadi.
2. Who: Siapa yang terlibat dalam kejadian
Itu.
3. Where: Di mana hal itu terjadi.
4. When: Kapan peristiwa itu terjadi.
5. Why: Kenapa hal itu terjadi, dan
6. How: Bagaimana peristiwa itu terjadi.
20. Gaya Bahasa
Umumnya orang ingin membaca berita-berita
di media massa secara cepat. Selain ”daya
tahan mata” terbatas, juga kemungkinan
mereka terburu-buru.
Karena itu, gaya bahasa jurnalisme
hendaknya: ringkas, padat, atau to the point,
dan menarik.
21. Perhatian utama pembaca biasanya pada
judul dan lead. Keduanya harus dibuat
semenarik mungkin sehingga ”eye
catching” (menarik perhatian dan minat
baca). Umumnya, lead adalah alinea
pertama dari artikel berita tersebut, walau
tidak mesti demikian –bisa dibuat
tersendiri misalnya menampilkan isi berita
paling menarik sebagai ”eye cacther”.
22. Bahasa Jurnalistik
• Jelas; bahasa yang digunakan mudah dipahami dan
tidak menimbulkan makna ganda, serta tidak
menggunakan bahasa kiasan. Jelas, artinya informasi
yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat
dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur
kalimatnya tidak menimbulkan
penyimpangan/pengertian makna yang berbeda,
menghindari ungkapan bersayap atau bermakna ganda
(ambigu).
23. • Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu
menyampaikan pengertian atau makna
informasi secara langsung dengan
menghindari bahasa yang berbunga-bunga.
• Menarik, artinya dengan menggunakan
pilihan kata yang masih hidup, tumbuh, dan
berkembang. Menghindari kata-kata yang
sudah mati.
24. • Sederhana; artinya bahasa pers sedapat-
dapatnya memilih kalimat tunggal dan sederhana,
bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan
kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhana
pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan
pengungkapannya (bombastis). Menggunakan bahasa
awam dan menghindari penggunaan kata dan istilah
asing yang terlalu teknis dan ilmiah. Jika harus
digunakan, maka harus dijelaskan pengertiannya.
25. • Hemat kata (ekonomi kata): Daripada
menjadi dari ; kemudian – lalu; sekarang –
kini; kurang lebih – sekitar; terkejut – kaget;
barangkali – mungkin; semakin – kian.
• Hindari penggunaan kata mubazir (kata yang
bisa dihilangkan) dan kata jenuh (ungkapan
klise). Contoh: Syukuran milangkala LSS telah
diselenggarakan hari Sabtu (23/04) Syukuran
milangkala LSS diselenggarakan Sabtu
(23/04).
26. • Singkat. artinya bahasa jurnalistik harus menghindari
penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
• Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu
sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap.
Semua yang diperlukan pembaca sudah tertampung
didalamnya. Menerapkan prinsip 5 W + 1 H,
membuang kata-kata mubazir dan menerapkan
ekonomi kata.
27. • Dinamis dan tidak monoton terutama dalam
menyebutkan nama tokoh atau tempat secara
berulang.
• Membatasi diri dalam singkatan atau
akronim, kalau perlu dipakai maka pada awal
tulisan harus dijelaskan kepanjangannya.
28. Saran-saran
1. Buatlah judul yang sederhana (simple) dan
tepat sasaran (straightforward).
2. Buat tulisan yang membantu pembaca agar
dapat memindai (scannable), misalnya
dengan subjudul, highlight kata-kata penting
dengan warna yang berbeda, cetak tebal,
jenis huruf, ukuran huruf,
hypertext/hyperlink.
29. Saran-saran
3. Buatlah tulisan pendek/ringkas. Satu alinea
idealnya hanya terdiri dari 65 karakter.
4. Jika perlu, uraian panjang dipecah-pecah
menjadi beberapa judul, sambungkan melalui
multiple hyperlink.
30. Saran-saran
5. Pembaca tidak suka tulisan panjang.
6. Gunakan tabel atau poin/angka urut ke
bawah. Pembaca lebih mudah dan lebih
nyaman membaca uraian berurut ke bawah
daripada membaca alinea yang panjang.
31. Saran-saran
7. Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak
antar-alinea.
8. Terapkan prinsip Piramida Terbalik -- yang
penting di atas, uraian selanjutnya.
9. Gunakan bahasa sederhana dan ”informal”.
10. Jika ada uraian panjang, hendaknya
dipecah-pecah menjadi beberapa judul.