SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
BP SAFIR VII i
BUKU PANDUAN
PROGRAM SAFIRA VII
SAFARI RAMADHAN 1438 SE KAWASAN DESA JUNWANGI
1. MUSHOLA DARUT TAUFIQ – DUSUN JUNWATU
2. MASJID BAITUS SALAM – DESA JUNWANGI
3. MUSHOLA AL IHLAS – DUSUN KWANGEN
4. MUSHOLA AL HIDAYAH – DUSUN KWANGEN
5. MASJID BAITUR ROHMAN – DESA JUNWANGI
6. MUSHOLA AL MUJAHIDIN – BABADAN / BARAT
7. MUSHOLA NASRULLOH – DUSUN BABADAN / BARAT
8. MUSHOLA NURUL MUBAROKAH – DUSUN BABADAN / TIMUR
9. MUSHOLA NURUL ISLAH – DUSUN BABADAN / TIMUR
10. MUSHOLA AL IRSYAD – PERUM BABADAN ASRI
11. MASJID JAMI’ DESA JUNWANGI – TIMUR BALAI DESA JUNWANGI
BP SAFIR VII ii
MUQODIMAH
Dengan menyampaikan rasa syukur kepada Allah Subkhanahu Wa Ta’ala atas izin-Nya
sehingga tersusunlah Buku Panduan Program Safira VI tahun 2017 M. /1438 H ini.
Program ini tersusun atas partisipasi seluruh Ta’mir Masjid Baitus Salam dan Masjid Baitur
Rohman serta Ta’mir-ta’mir Mushola di Junwatu, Kwangen, Samben, Babadan , Perum
Babadan Asri serta Pemerintah Desa Junwangi.
Program ini adalah merupakan kelanjutan dari Safari Ramadhan Sebelumnya dan
merupakan Safari Ramadhan yang ke VII dengan menugaskan Para Imam Shalat Tarawih di
11 titik lokasi shalat Tarawih. Sesuai jadwal imam pada umumnya bertugas di dusun
masing-masing kecuali beberapa imam keliling ke 11 titik lokasi ibadah dan beberapa imam
bertugas di Mushola Al Irsyad Perum Babadan Asri setiap Sabtu malam Ahad dan di lokasi
istighotsah Masjid Jami’ Desa Junwangi setiap Selasa Malam Rabu.
Maksud dilaksanakan program ini adalah selain syi’ar Islam juga agar setiap imam shalat
tarawih di desa Junwangi tidak hanya memahami jamaah di mushala terdekat namun lebih
luas lagi yaitu tingkat Dusun atau Desa. Selain itu diharapkan agar setelah silturahiim di
mushola-mushola dimana mereka bertugas tersebut mereka dapat saling memahami, saling
belajar dan meningkatnya jalinan ukhuwah Islamiyah diantara para pengurus mushola-
mushola dan masjid-masjid di desa Junwangi.
Mengingat di tahun 2017 ini Pembangunan Masjid Jami’ sudah memasuki tahap pondasi,
sehingga Insya Allah Shalat Iedul Fitri akan dilaksanakan di atas pondasi bangunan Masjid
Jami’ Desa Junwangi. Hal ini berdasarkan kesepakatan pertemuan khusus antara Panitia
Pembangunan Masjid Jami’ Desa Junwangi dengan Pengurus Ta’mir Masjid Baitus Salam
Junwangi.
Kegiatan Iedul Adha seperti Shalat Iedul Adha dan penyembelihan qurban tetap dapat
dilaksanakan di Masjid-masjid dan Mushola masing-masing.
Oleh karena itu dimohon Bapak dapat menyampaikan informasi ketika bertugas di
Masjid/Mushola masing-masing.
Jadwal yang bersama Buku panduan merupakan rancangan awal ada kemungkinan
perbaikan sampai 3 hari sebelum Shalat Tarawih dimulai. Jadwal pasti kepada setiap imam
dan 11 titik lokasi ibadah Insya Allah akan dibagikan selambat-lambatnya 1 hari sebelum
Shalat Tarawih dimulai sambil menunggu Keputusan dari Kemenag RI.
Demikian untuk menjadikan maklum, atas partisipasi dan kerjasamnya disampaikan
terimakasih dengan do’a Jazzaukumullahu khoiron kasiroo. Amiin.
Junwangi, 20 Sya’ban 1438 H.
PENYUSUN
BP SAFIR VII iii
No. ISI HAL
1. Cover i
2. Muqodimah ii
3. Daftar isi iii
4. Surat pengantar ke Masjid/Mushola 1
5. Uraian Tugas Ta’mir Masjid / Mushola dalam Program Safira VII 2
6. Surat Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 3
7. Uraian Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 4
8. Shalat Tarawih 5
9. Shalat Witir 13
10. Panduan Imam Safira VII 16
11. Bacaan Surat Shalat Tarawih 17
12. Do’a Shalat Tarawih 18
13. Do’a Shalat Witir 19
14. Panduan Bilal Shalat Tarawih 20
15. Bacaan Takbir 27
16. Shalat Idul Fitri 27
17. Tata cara Shalat Idul Fitri untuk Khotib, Imam, dan Bilal / Muraqi 28
18. Bacaan Imam Shalat Idul Fitri 30
19. Penutup 32
BP SAFIRA VII 1
Hal : Program Safira VII Kepa da Yth,
Ramadhan 1438 H Bapak/Saudara/Ustadz
____________________
Ta’m ir Masjid/Mushola
Kawasan Masjid Baitus Salam
di
Junwangi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Menindaklanjuti Program Safira 1437 H / 2016 M dan pertemuan dengan Kepala
Desa Junwangi di acara Istighotsah Semar maka saya sampaikan sebagai berikut :
1. Akan diadakan Safari Ramadhan VII dengan menugaskan Para Imam Shalat
Tarawih di masjid/mushola-mushola se kawasan Masjid Baitus Salam Junwangi.
2. Karena program ini bersifat sosial mohon bantuan para ta’mir masjid/mushola-
mushola dan Ketua Panitia pembangunan Masjid jami’ Desa Junwangi untuk
menjadi fasilitator guna kelancaran program ini sebagaimana uraian tugas
terlampir.
3. Apabila ada pertanyataan atau pernyataan terhadap program ini dapat
menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no.
(031)8984068, 085730101519, 081232461019
4. Mohon pemberitahuan ini sekaligus sebagai permohonan para Imam Sholat
Tarawih Terpadu bertugas di Masjid/Mushola yang Bapak/Saudara/Ustadz
pimpin.
Besar harapan saya agar Bapak/Saudara/Ustadz mendukung program ini dalam
rangka pengembangan organisasi Ta’mir Masjid Baitus Salam Junwangi.
Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian doa
“jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh. Amiin”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET SE., CBA
BP SAFIRA VII 2
URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION)
TA’MIR MASJID/MUSHOLA-MUSHOLA
RAMADHAN 1437 H
NAMA JABATAN : KETUA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA
NAMA JABATAN TUGAS : FASILITATOR SAFIRA VI
BERTANGGUNG JAWAB ATAS : PELAKSANAAN IBADAH SHALAT TARAWIH
TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA MASING-MASING
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : KOORDINATOR SAFIRA VII
URAIAN TUGAS :
1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta’mir Masjid Baitus Salam
2. Menempel jadwal imam shalat tarawih terpadu di masjid/mushola masing-
masing
3. Menyiapkan sarana dan prasarana ibadah shalat tarawih
4. Memastikan imam shalat tarawih bertugas sesuai jadwal
5. Memberikan pengumuman tentang petugas shalat tarawih dan
pengumuman yang biasanya disampaikan
6. Mengorganisir pelaksanaan shalat tarawih sesuai jadwal
7. Membantu Imam Shalat Tarawih Terpadu dalam menjalankan tugasnya
8. Mengisi form Imam Shalat Tarawih Terpadu sebagai bahan evaluasi
kegiatan dan laporan kepada Ta’mir Masjid Baitus Salam
9. Memonitor pelaksanaan shalat tarawih
10.Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih Terpadu 1438
H di Masjid Baitus Salam 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan.
Disiapkan oleh
Koordinanator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
BP SAFIRA VII 3
SURAT TUGAS (AMANAH)
No.06/TMBS/KU/ST/V/2017
Dengan mengharap rahm at dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’aala dengan ini
Pimpinan Ta’mir Masjid “Baitus Salam” Junwangi memberikan amanah kepada
nama-nama yang tersebut dalam daftar terlampir untuk menjadi Imam Shalat
Tarawih Terpadu 1437 H dengan keterangan sebagai berikut :
1. Amanah ini merupakan tindak lanjut dari Program Safira VI 1437 H.
2. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan sumber daya para imam
masjid/mushola dalam meningkatkan syiar Islam, ukhuwah islamiyah dan
memberikan motivasi kepada para jama’ah.
3. Karena program ini bersifat sosial mohon pengabdian para imam shalat
tarawih terpadu ini untuk melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas
dan jadwal terlampir.
4. Apabila ada pertanyaan atau pernyataan terhadap program ini dapat
menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no.
(031)8984068, 085730101519
5. Selamat bertugas
Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian
doa “jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh.
Amiin”.
Junwangi, 24 Mei 2017
27 Sya’ban 1438 H.
Yang memberi amanah
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
BP SAFIRA VII 4
URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION)
IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU
RAMADHAN 1438 H
NAMA JABATAN TUGAS : IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU
BERTANGGUNG JAWAB ATAS : AMANAH SEBAGAI IMAM SHALAT TARAWIH
TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA DI TEMPAT BERTUGAS
BERTANGGUNG JAWAB :
1. SECARA OPERASIONAL KEPADA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA TEMPAT
BERTUGAS
2. SECARA STRUKTURAL KEPADA KOORDINATOR SAFIRA VII
URAIAN TUGAS :
1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta‟mir Masjid Baitus
Salam
2. Menyiapkan diri sebagai Imam Shalat Tarawih Terpadu
3. Melaksanakan tugas sesuai jadwal terlampir
4. Memberikan informasi bila berhalangan hadir kepada Ta‟mir
tempat bertugas sesegera mungkin agar bisa dicari penggantinya
5. Menghubungi Ta‟mir setempat sebelum kegiatan dimulai untuk
koordinasi pelaksanaan ibadah shalat tarawih
6. Melakukan tugas sebagai imam tarawih 20 roka‟at 10 kali salam, 3
witir 2 kali salam dan qunut pada waktu yang ditentukan
7. Memberikan tanda tangan kepada jama‟ah anak-anak yang
membutuhkan
8. Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih
Terpadu 1437 H di Masjid Baitus Salam 1 minggu setelah
pelaksanaan kegiatan
Disiapkan oleh
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
BP SAFIRA VII 5
SHALAT TARAWIH
Pengertian, Sejarah, Praktek, Keutamaan & Hukum
Pengertian Shalat Tarawih
Kata “tarawih” merupakan bentuk jamak (plural) dari tarwihah, artinya
istirahat untuk menghilangkan kepenatan, berasal dari kata ar-rahah
(rehat) yang berarti hilangnya kesulitan dan keletihan.
Kata tarwihah pada mulanya digunakan untuk majelis secara umum.
Kemudian kata itu digunakan untuk menunjukkan majelis yang diadakan
setelah empat rakaat pada malam-malam bulan Ramadhan.
Kemudian setiap empat rakaat itu dinamakan tarawih secara majas.
Shalatnya dinamakan shalat tarawih, karena kaum muslimin dahulu
suka memanjangkan shalat mereka, kemudian duduk beristirahat
setelah empat rakaat, setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam.
Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah
shalat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, shalat
Tarawih hukumnya sunah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau
berjama‟ah, shalat Tarawih dilakukan sesudah shalat Isya sampai waktu
fajar
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama‟ dari yang
diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”. Waktu pelaksanaan
salat sunnat ini adalah selepas isya‟, biasanya dilakukan secara
berjama‟ah di masjid.
Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi
wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama‟ah dalam 3 kali
kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam
kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut
hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi
hadits tentang tarawih).
B. Sejarah Shalat Tarawih
Pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu
datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika
Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut.
BP SAFIRA VII 6
Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada
sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.
Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu
menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing,
Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan
shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui
kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan
atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.”
Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri-
sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan
awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4
Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut
berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin
Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu
berkata, “Sebaik-baik bid‟ah adalah ini.”
Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang
shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu
Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar
tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau
bukan seorang pembuat bid‟ah. Beliau tak pernah memerintahkan
sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa
Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan
sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu
menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para
sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar,
dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua
sepakat dan memerintahkan hal yang sama.”
C. Raka’at Salat Tarawih
Di zaman Rasulullah S.A.W, sholat tarowih pada umumnya dikerjakan
sebanyak 8 rakaat. Hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan sesuatu
keberatan. Selain itu Rasulullah S.A.W. juga tidak memberatkan sholat
ini untuk ditunaikan di masjid karena tidak mahukan sahabat berfikiran
sholat ini sholat yang wajib.
Sedangkan pada zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab beliau
menambah lagi menjadikan 20 rokaat kerana beliau berpendapat
bahawa orang-orang Islam pada zamannya itu tidak keberatan lagi
BP SAFIRA VII 7
menunaikan sembahyang sebanyak itu. Sholat ini juga dibuatkan
sebanyak 20 rokaat dan ditambah 3 rokaat sholat witir. Pada umumnya
masyarakat Islam di Indonesia dan Malaysia mendirikan sholat tarawih
sebanyak 20 rokaat dengan ditambah dengan 3 rokaat sholat witir.
D. Baca’an Niat Salat Tarawih
Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah:
ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫يح‬ِ‫او‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ا/إ‬ً‫م‬‫و‬
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK‟ATAINI
(MA‟MUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA‟AALAA.
Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam)
karena Allah Ta‟ala”
ATAU berikut ini jika mengerjakan shalat tarawih sendiri
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫يح‬ِ‫او‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
USHOLLI SUNNATATTAROWIHI ROK‟ATAINI LILLAHI TA‟ALA
Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta‟ala”
E. Surat Yang Dibaca Pada Shalat Tarawih
1. Malam Tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan
o Setiap rakaat pertama dibaca 1 surat dari surat-surat berikut
secara berurutan yaitu :
 At-Takaatsur
 Al-Ashr
 Al-Humazah
 Al-Fiil
 Quraisy
 Al-Maa;uun
 Al-Kautsar
 Al-Kaafiruun
 An-Nashr
 Al-Lahab
BP SAFIRA VII 8
o Sedangkan setiap rakaat yang kedua membaca surat Al-
Ikhlas
2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan
o Setiap Rakaat pertama membaca surat Al-qadr
o Sedangkan Setiap rakaat Kedua dibaca 1 surat dari surat-
surat berikut secara berurutan yaitu :
 At-Takaatsur
 Al-Ashr
 Al-Humazah
 Al-Fiil
 Quraisy
 Al-Maa‟uun
 Al-Kautsar
 Al-Kaafiruun
 An-Nashr
 Al-Lahab
F. Tata Cara Mengerjakan Shalat Tarawih
 Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam, setelah selesai shalat
tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang
kurannya satu rakaat. Umumnya shalat witir dikerjakan tiga raka‟at
dengan dua salam dan boleh juga dikerjakan tiga raka‟at satu
salam.
 Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang
dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir,
makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat,
sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat
20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya
melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah
dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih
melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau
menunggu di masjid sambil membaca al-Qur‟an dengan lirih dan
tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.
 Disunnahkan membaca Doa Qunut di shalat witir yang 1 rakaat,
pada malam ke 15 bulan ramadhan.
 Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan
bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak
mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai
BP SAFIRA VII 9
melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan
sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun
malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti
imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih
disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa
melaksanakan witir.Dalam melaksanakan salat tarawih juga
disunnahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat
keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yang artinya “istirahat”,
karena „mushali‟ duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat.
Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun
disunnahkan memperbanyak berzikir. Istilah tarawih sendiri belum
ada pada zaman Nabi saw. Pada saat itu salat tarawih hanya
disebut dengaan salat malam atau salat „qiyam al lail‟.
Salat tahajjud adalah salat malam yang dilaksanakan setelah tidur.
Apabila salat tarawih dilaksanakan setelah tidur maka ini juga
termasuk salat tahajjud.
 Disunnahkan juga dalam salat tarawih untuk mengeraskan suara
ketika membaca Fatihah dan surah.
G. Doa Setelah Sholat Tarawih
Berikut ini adalah Do‟a sesudah sholat tarawih tulisan arab dan latin
serta terjemahnya
ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫م‬ ُ‫ِئ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َ‫ِع‬‫ن‬ ‫ِى‬‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ي‬‫دًا‬ْ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫ُهلل‬‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ : ِ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬
ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ,ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫اج‬ َ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ,
َ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫اع‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫اع‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ِز‬‫ل‬‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِظ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ِح‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ِص‬‫ل‬‫ل‬ َ‫و‬ . ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬ َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ِ‫ِض‬‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ك‬
, َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ِ‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ِّ‫س‬َ‫م‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ِّ‫ي‬ِ‫ج‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ِع‬‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ِب‬‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬ِ‫فى‬ َ‫و‬
, َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِر‬‫ك‬‫ا‬َ‫ش‬ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ع‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ِ‫اء‬َ‫ض‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫اغ‬َ‫ِر‬‫ة‬َ‫ِر‬‫خ‬‫ال‬ْ‫ا‬ ِ‫فى‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫از‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬
ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ‫لى‬َ‫ٍص‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ء‬ َ‫ِو‬‫ل‬ َ‫ت‬ ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫اب‬َ‫ص‬ِ‫ء‬َ‫ال‬َ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ َ‫و‬
َ‫ِلى‬‫ا‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِر‬‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬‫ا‬َ‫ن‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫خ‬‫ل‬َ‫ِد‬‫ة‬َّ‫ن‬َ‫لج‬ْ‫ا‬ َ‫ِلى‬‫ا‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ ِ‫ار‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫لح‬ْ‫ا‬
ٍ‫ق‬َ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ِس‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ ُ‫د‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬ ِّ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ِع‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫اع‬َ‫ق‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ك‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫س‬
ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫لج‬َ‫ا‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫س‬ِّ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ٍ‫اح‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ َّ‫و‬, َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫ى‬ً‫ف‬َ‫ص‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ك‬ ‫آ‬
ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫م‬ , ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ٍ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ق‬ْ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ِّ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ا‬‫و‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ِ‫الص‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ِن‬‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫د‬
ْ‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ , ‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ا‬ َ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬ِ‫ل‬َّ‫الص‬ َ‫و‬ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫فى‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫هللا‬ َ‫ِن‬‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬َ‫ل‬
‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫لح‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ َ ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬
“ALLAAHUMMAJ‟ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU-
ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA‟ILIINA
BP SAFIRA VII 10
WALIMAA „INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA
MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU‟RIDLIINA WAFID DUNYAA
ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA,
WABIN NA‟MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA
LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU „ALAIHI WASAI LAMA
YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA‟ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL
JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA‟IDIINA.
WABIKHUURIN „IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN
WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA‟AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN
LABANIN WA‟ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-
ABAARIIQA WAKA‟SIN MIM MA‟IININ MA‟AL LADZIINA AN‟AMTA „ALAIHIM
MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-
SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU
MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI „ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL
„AALAMIIN”.
Artinya :
“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat
menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari
segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh
petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di
dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala
nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di
bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga
yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta
kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran
dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan
madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang
syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman
kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha
Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.
H. Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih :
Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Ali
bin Abi Thalib yang dikutip dari kitab Durratun Nasihin, berikut ini adalah
keutamaan dan hikmah shalat Tarawih :
 Malam ke 01 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama
dihapus dosa seorang Mu‟min seperti ketika ia di lahirkan.

o ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ِر‬‫ف‬ُ‫غ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ِس‬‫ت‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
 Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa
dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu‟min.
BP SAFIRA VII 11
 Malam ke 03 : Malaikat berseru dari „Arsy ” Telah diangkat amal
dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.
 Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala
membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.
 Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala
Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.
 Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul
Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.
 Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S
dan penolong dari kejahatan Fir‟aun dan Hamman.
 Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala
apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.
 Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.
 Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia
dan akhirat.
 Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari
Ibunya.
 Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah
berseri-seri seperti bulan purnama.
 Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan
(kejelekan).
 Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya
orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak
Allah SWT tidak akan menghisabnya.
 Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga
di „Arsy dan kursi.
 Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari
api neraka dan masuk surga.
 Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.
 Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah
bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang
tuamu.
 Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.
 Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan
orang-orang Sholeh.
 Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di
surga dari cahaya.
 Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan
kesusahan.
 Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di
surga. Malam ke
 24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah
SWT.
BP SAFIRA VII 12
 Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.
 Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat
puluh tahun (40 thn).
 Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada
hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
 Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000)
derajat di surga.
 Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji
yang makbul.
 Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah
buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air
Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan
engkau hamba-Ku.
I. Dalil-dalil Yang Berhubungan Dengan Shalat Tarawih
 “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pada
suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat
Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau
salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi
n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam
keempat. Maka Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam tidak
keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda:
„Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan
tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali
sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,‟ dan
(peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun „alaih)
 “Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu „anhum, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pernah salat bersama
kami di bulan Ramadan (sebanyak) delapan raka‟at dan witir (satu
raka‟at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan
mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak keluar hingga
masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami
berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di
masjid dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka
sabdanya “Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan
atas kamu sekalian”.(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)
 “Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka‟at yang ringan, kemudian ia salat
dua raka‟at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka‟at, dan
dua raka‟at ini tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya, kemudian
salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya),
kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at
BP SAFIRA VII 13
sebelumnya), kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua
raka‟at sebelumnya), kemudian witir satu raka‟at, yang demikian
adalah 13 raka‟at”.Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah,
Abu Dawud dan Ibnu Nashr.
 “Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia
bertanya kepada „Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa Sallam di bulan Ramadan. Maka ia
menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu „alaihi wa Sallam
kerjakan (tathawwu‟) di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya
lebih dari sebelas raka‟at 1) (yaitu) ia salat empat (raka‟at) jangan
engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat
empat (raka‟at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya
kemudian ia salat tiga raka‟at”.[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan
Muslim]
SHALAT WITIR
Hukum, Pengertian, Sejarah, Praktek & Keutamaan
A. Pengertian Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang bilangan rakaatnya ganjil.
Mengenai bilangan rakaatnya, paling sedikit adalah satu rakaat dan
paling banyak adalah sebelas rakaat. Jumlah sebelas rakaat itu telah
cukup dan inilah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana
dinyatakan oleh A‟isyah ra “Tidaklah pernah Nabi SAW shalat malam
(witir) melebihi sebelas rakaat”.
HUKUM SHALAT WITIR ADALAH SUNNAT
B. Dalil Tentang Keutamaan Shalat Witir
 Dari Ali ra, katanya: “Sebenarnya Witir itu bukan fardlu
sebagaimana shalat-shalat lima waktu yang diwajibkan. Hanya
saja Rasulullah saw setelah berwitir, pernah bersabda: „Wahai
ahlul Quran, kerjakanlah shalat Witir sebab Allah itu Witir (Maha
Esa/ganjil) dan suka sekali kepada Witir.” (HR. Ahmad dan Ash-
habus Sunan dan oleh Turmudzi dianggap sebagi hadits hasan,
sedangkan oleh Hakim yang meriwayatkannya juga,
menganggapnya sebagai hadits shahih).
 “Sesungguhnya Allah Ta‟ala telah menambahkan kalian dengan
satu shalat, yang shalat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta
yang merah, yakni shalat witir. Waktu pelaksanaannya Allah
berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”
BP SAFIRA VII 14
C. Waktu Shalat Witir
Para ulama sudah sepakat bahwa waktunya shalat sunat Witir itu
sesudah shalat Isya dan terus berlangsung sampai fajar sebelum
shalat Subuh. Diriwayatkan dari Abu Tamim al-Jaisyani ra bahwa Amr
bin al-`Ash pernah berkhutbah di hadapan orang banyak dan berkata:
“Abu Bashrah memberitahukan kepada ku bahwa Nabi saw bersabda:
„Sesungguhnya Allah memberikan tambahan padamu suatu shalat, yaitu
Witir. Maka kerjakanlah shalat itu antara shalat Isya hingga shalat Fajar.‟
Kemudian Abu Tamim berkata: „Kemudian Abu Dzar membimbing
tanganku dan mengajak masuk ke dalam mesjid menuju ke tempat Abu
Bashrah ra, lalu bertanya: „Benarkah engkau pernah mendengar
Rasulullah besabda sebagaimana yang dikatan oleh `Amr itu?‟ Abu
Bashrah menjawab: „Ya, aku sendiri mendengar demikian itu dari
Rasulullah saw‟.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan Isnad yang sah)
D. Cara Mengerjakan Shalat Witir
Cara mengerjakan shalat witir adalah dua rakaat satu salam, kemudian
terakhir satu rakaat dengan satu salam dan bila dikerjakan tiga rakaat,
maka tidak usah tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat
Maghrib.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad yang artinya :
“Telah berkata „Aisyah : adalah Rasulullah SAW pernah shalat Witir tiga
rakaat yang ia tidak selingi apa-apa (tasyahud) diantaranya”. (HR.
Ahmad)
Sedangkan apabila shalat tarawih pada bulan Ramadhan sampai pada
tanggal 15 Ramadhan sampai seterusnya, maka pada rakaat Witir yang
terakhir yaitu ketika bangun dari ruku‟, di sunnatkan membaca do‟a
qunut.
Bacaan niat shalat Witir 2 rakaat :
USHALLI SUNNATAL WITRI RAK‟ATAINI LILLAHI TA‟AALAA.
Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat karena Allah Ta‟ala.
Bacaan niat shalat Witir 1 rakaat :
USHALLI SUNNATAL WITRI RAK‟ATAN LILLAHI TA‟AALAA.
Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta‟ala.
BP SAFIRA VII 15
Bacaan niat shalat Witir 3 rakaat :
USHALLI SUNNATAL WITRI TSALATSA RAKA‟AATIN LILLAHI
TA‟AALAA.
Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta‟ala.
E. Do’a Setelah Shalat Witir
Berikut dibawah ini adalah do‟a setelah sholat witir tulisan arab dan latin
serta terjemahnya
،‫ا‬ً‫ع‬ِ‫ف‬‫ا‬ًَ ‫ا‬ً‫و‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬ِ‫اش‬َ‫خ‬ ‫ا‬ً‫ث‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫و‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫ـأ‬ْ‫س‬ًَ ‫ا‬ًَِّ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬
َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫و‬ِّ‫ي‬َ‫ق‬‫ا‬ًٌْ‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ً‫ال‬َ‫و‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ‫ا‬ًٌْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬
َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ش‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬َ‫ش‬ْ‫ك‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،ِ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،َ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ى‬ْ‫ف‬
‫ا‬ٌََ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ا‬ٌَِّ‫ه‬ ْ‫ل‬َّ‫ث‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ٌََّ‫ت‬َ‫س‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،ِ‫س‬‫ا‬ٌَّ‫ال‬ ِ‫ي‬َ‫ع‬ َ‫ء‬‫ا‬ٌَِ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،ِ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫ا‬ًََ‫ذ‬ُّ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ع‬ُّ‫ش‬َ‫َض‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ع‬ُّ‫ش‬ُ‫َخ‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ص‬َ‫و‬ُ َ‫اللَا‬َ‫ي‬ ُ َ‫للَا‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬ًََ‫ش‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِّ‫و‬َ‫ت‬َ‫و‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫للَا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ .َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ح‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ح‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ ُ َ‫اللَا‬َ‫ي‬
َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫س‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫ذ‬ْ‫و‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ، َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ث‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬.
ALLAHUMMA INNAA NAS'ALUKA IIMAANAN DAA'IMAN, WANAS'ALUKA
QALBAN KHAASYI'AN, WANAS'ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WANAS'ALUKA
YAQIINAN SHAADIQON, WANAS'ALUKA 'AMALAN SHAALIHAN,
WANAS'ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WANAS'ALUKA KHAIRAN KATSIIRAN,
WANAS'ALUKAL 'AFWA WAL'AAFIYATA, WANAS'ALUKA TAMAAMAL
'AAFIYATI, WANAS'ALUKASY SYUKRA 'ALAL 'AAFIYATI, WANAS'ALUKAL
GHINAA'A 'ANINNAASI. ALLAAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA
SHALAATANAA WASHIYAAMANAA WAQIYAAMANAA WATAKHUSY-
SYU'ANAA WATADHORRU'ANAA WATA'ABBUDANAA WATAMMIM
TAQSHIIRANAA YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA
ARHAMAR RAAHIMIINA. WASHALLALLAAHU 'ALAA KHAIRI KHALQIHI
MUHAMMADIN WA'ALAA AALIHI WASHAHBIHI AJMA'IINA, WALHAMDU
LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA.
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ع‬َ‫ت‬ ِ ِ‫لِل‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫ت‬ِ‫و‬ْ‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬‫أ‬
BP SAFIRA VII 16
PANDUAN IMAM SAFIRA VII
Berdasarkan referensi dimuka maka dalam kegiatan
Safari Ramadhan 1438 H tentang tata cara Shalat
Tarawih & Witir akan dilaksanakan sebagai berikut :
1.Shalat Isya‟ berjama‟ah
2.Dzikir ba‟da shalat Isya‟ dengan bacaan singkat
3.Penyampaian informasi oleh Ta‟mir setempat
4.Kultum bila ada
5.Shalat ba‟diyah Isya‟
6.Shalat Tarawih 20 roka‟aat dengan bacaan dan
do‟a sebagaimana tertulis di halaman berikutnya
7.Shalat witir 3 roka‟at dengan bacaan dan do‟a
sebagaimana tertulis dihalaman berikutnya


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa, QS. Al Baqoroh : 183
BP SAFIRA VII 17
BACAAN IMAM
BP SAFIRA VII 18
DOA SHALAT TARAWIH
Dibaca setelah membaca taawudz, basmalah, shalawat dan
hamdalah.
BP SAFIRA VII 19
DOA SHALAT WITIR
Dibaca setelah membaca ta’awudz, basmalah, shalawat, dan
hamdalah
BP SAFIRA VII 20
PANDUAN BILAL
BACAAN LAFAL NIAT SHOLAT TERAWIH
USHOLII SUNNATAT TARAWIHI ROK‟ATAINI
(IMAAMAN/MA‟MUUMAN) LILLAHI TA‟ALA
"SENGAJA AKU NIAT SHOLAT SUNAT TERAWIH 2 RAKAAT
(NTAKMUM/JADI IMAM) KARENA ALLOH TA`ALA."
SETELAH MELAKSANAKA SHOLAT `ISYA, MAKA SECARA
BERJAMAAH BILAL & MAKMUM MEMBACA:
"MAHASUCI ALLOH YG MEMILIKI (ALAM) & YG DI SEMBAH, MAHA
SUCI ALLOH YG MEMILIKI ( ALAM ) LAGI ADA. MAHA SUCI ALLOH
YG MEMILIKI LAGI MAHA HIDUP YG TIDAK TIDUR, TIDAK MATI &
TIDAK HILANG SELAMA-LAMANYA. MAHASUCI MAHA QUDDUS,
BP SAFIRA VII 21
TUHAN KAMI & TUHAN SEMUA MALAIKAT & RUH (MALAIKAT
JIBRIL). MAHASUCI ALLOH & SEGALA PUJI BAGI ALLOH, TIDAK
ADA TUHAN MELAINKAN ALLOH. ALLOH MAHABESAR, & TIDAK
ADA DAYA, & TIDAK ADA KEKUATAN KECUALI DARI ALLOH,
TUHAN YG MAHATINGGI & MAHAAGUNG. "
SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT:
Alloohumma sholli `alaa sayyidinaa Muhammad.
"Ya ALLOH karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi
Muhammad."
Selanjutnya para jama'ah menjawab dengan bacaan:
Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN
ATASNYA (NABI MUHAMMAD SAW).
BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI:
ALLOHUMMA SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN ATAS
JUNJUNGAN KITA & PEMIMPIN KITA NABI MUHAMMAD.
BP SAFIRA VII 22
SELANJUTNYA PARA JAMAAH SHOLAT TARAWIH MENJAWAB:
Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN
KEPADANYA (MUHAMMAD).
BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI:
Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA NABIYYINAA WA
HABIIBINAA WA SYAFII`INAA WA DZUKHRINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD.
"YA ALLOH, TUHAN KAMI, KARUNIAILAH KESEJAHTERAAN ATAS
JUNJUNGAN KITO, NABI KITO, KEKASIH KITO, & PENOLONG KITO
(KELAK) & YG MEMBELA KITO & PEMIMPIN KITO NABI
MUHAMMAD."
SELANJUTNYA PARA JAMAAH MENJAWAB:
Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELARNATAN
ATASNYA (MUHAMMAD).
SEHABIS DIJAWAB OLEH PARA JAMAAH, SELANJUTNYA BILAL
MENGUCAPKAN :
BP SAFIRA VII 23
ASH-SHALAATUT-TAROOWIHI RAHIMAKUMULLOOH.
"KERJAKANLAH SHOLAT TERAWIH SMOGA ALLOH MELIMPAHKAN
RAHMAT KEPADA KAMU SEKALIAN."
SESUDAH SALAM PADA 2 RAKAAT YG PERTAMA, BILAL
BERSAMA JAMAAH MENGUCAPKAN:
FADHLAN MINALLOOHI WA NI'MATAH WA MAGHFIRATAN WA
RAHMATAH LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA
SYARIIKA LAH LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA
YUMIITU WA HUWA `ALAA KULLI SYAI'INQADIIR
"KEMURAHAN ALLOH & NIKMATNYA & AMPUNAN SERTA
RAHMAT¬NYA SEMOGA DILIMPAHKAN KEPADA KITO, TIDAK ADA
TUHAN MELAIN¬KAN ALLOH. IA ESA, TIDAK ADA SEKUTU BAGI-
NYA, BAGI-NYA SEGALA KEKUASAAN & BAGI-NYA SEGALA PUJI,
ZAT YG MAHA MENGHIDUPKAN & MEMATIKAN, & DIA ATAS
SEGALA SESUATU-NYA MAHAKUASA."
SELANJUTNYA BILAL MELANJUTKAN MEMBACA SHOLAWAT
SEPERTI TSB DI ATAS, & JAMAAH MENJAWABNYA:
"ALLOHUMMA SHOLLI WA SALLIM `ALAIIIH."
SELESAI MENGERJAKAN SALAM PD RAKAAT YG KEEMPAT, BILAL
BERSAMA-SAMA PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL-
MA‟BUUD .... ", SAMPAI AKHIR SPT YANG TERSEBUT DI ATAS,
SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT, & DIBACA OLEH PARA
JAMAAH: "Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH."
SEHABIS ITU BILAL MENGUCAPKAN LAGI:
BP SAFIRA VII 24
AL-BADRUL-MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLUU
`ALAIH.
"BULAN PURNAMA YG BERSINAR TERANG, JUNJUNGAN KITO
NABI MUHAMMAD, BERSHOLAWATLAH KAMU SEMUA ATASNYA. "
SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-6, MAKA BILAL
MENGUCAPKAN: "FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH ...." SAMPAI
AKHIRNYA SEPERTI TERSEBUT DI ATAS.
SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-8 SELANJUTNYA BILAL &
PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL-QUDDUS ...."
SAMPAI AKHIRNYA, & DITEMSKAN DENGAN SHOLAWAT SEPERTI
TERSEBUT DI ATAS.
SEHABIS ITU LALU BILAL MENGUCAPKAN:
AL-KHALIIFATUL-UULAA AMIIRUL-MU'MINUNA SAYYIDUNAA
ABUU BAKRINISH-SHIDDIIQ.
"KHALIFAH PERTAMA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI ABU
BAKAR SHIDDIQ."
DAN JAMAAH MENJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU.
"SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
SELANJUTNYA PADA RAKAAT KE-DUA BELAS SESUDAH DO'A
BILAL MENGUCAPKAN BACAAN:
BP SAFIRA VII 25
AL-KHALIIFATUTS-TSAANIYATU AMIIRUL MU'MINIINA
SAYYIDUNAA 'UMARUBNUL KHOTHTHOOB.
"KHALIFAH YG KE-DUA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI UMAR
BIN KHOTHTHOB. "
DAN JAMAAH MENJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU.
"SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
DEMIKIANLAH DIKERJAKAN PEMBACAAN DALAM TARAWIH, &
TIAP-TIAP KALI SELESAINYA RAKAAT KE-4, KE-8, KE-12, KE-16 &
KE-20 BACALAH: "SUBHAANAL-MALIKIL-MA'BUUD SAMPAI
DENGAN AKHIRNYA BERSAMA, SELANJUTNYA SHOLAWAT-
SHOLAWAT SEPERTI TERSEBUT DI ATAS DIPIMPIN OLEH BILAL &
DIJAWAB OLEH JAMAAH.
PADA RAKAAT KE-6, KE-10, KE-14 & KE-18, HENDAKNYA
MEMBACA: YAKNI SEHABIS SALAM MEMBACA: "FADHLAM
MINALLAAHI WA NI'MAH" SAMPAI DENGAN AKHIRNYA.
PADA RAKAAT KE-16 SELESAI SALAM SELANJUTNYA BILAL
MENGUCAPKAN:
AL-KHALIIFATUTS-TSAALITSATU AMIIRUL-MU'MINIINA
SAYYIDUNAA `UTSMAANUBNU `AFFAAN.
.‫الخطاب‬ ‫اتي‬ ‫سيذًاعوش‬ ‫هٌيي‬ ‫الوؤ‬ ‫اهيش‬ ‫الثاًيح‬ ‫الخليفح‬
BP SAFIRA VII 26
"KHALIFAH YG KE-3, AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI UTSMAN
BIN AFFAN. "
DAN JAMAAH MENJAWAB:
Radhiyalloohu `Anhu.
"Semoga RIDHO ALLOH atasnya."
Selanjutnya pada rakaat yg ke-20 selesai salam, bilal mengucapkan:
AL-KHALIIFATUR-RAABI`ATU AMIIRUL-MU'MINIINA SAYYIDUNAA
`ALIYYUBNU AM THAALIB.
"KHALIFAH YG KE-4 AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI ALI IBNU
ABI THALIB."
DAN DIJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU. "SMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
SETELAH SHOLAT TERAWIH SELESAI, SELANJUTNYA DI
TERUSKAN DGN SHOLAT WITIR.
UNTUK ITU BILAL MENGUCAPKAN:
SHALAATUL-WITRI ATSAABAKUMULLAAH
"KERJAKANLAH SHOLAT WITIR, SEMOGA ALLOH MEMBERI
PAHALA KEPADA KAMU. "
BP SAFIRA VII 27
BACAAN TAKBIR
SHALAT IEDUL FITRI
Pengertian dan tatacara pelaksanaannya.
Pengertian Shalat Idul Fitri sendiri ialah Shalat Sunah 2 Raka‟at yg
dikerjakan atau dilakukan oleh seluruh Umat Muslim di dunia pada
tanggal 01 Syawal. Shalat Hari Raya Idul Fitri ini dilakukan pada pagi
hari dan dikerjakan di Masjid maupun di tanah lapang yg dilakukan
secara sendiri dan sebaiknya Makmum. Disunahkan bagi anda semua
sebelum berangkat ke Masjid untuk mandi sunah Hari Raya terlebih
dahulu dan memperbanyak membaca bacaan Takbir.
Untuk Hukum Mengerjakan Shalat Idul Fitri untuk seluruh Umat Muslim
baik laki – laki maupun perempuan adalah Sunah Muakkad atau sangat
BP SAFIRA VII 28
perlu untuk dilakukan. Kemudian Waktu Shalat Idul Fitri bisa dikerjakan
dari terbit-nya matahari hingga tergelincir-nya matahari tersebut atau
bisa dibilang sekitar Jam 06.30 Wib sampai 08.00 (Kurang Lebih)
dan didalam Shalat Idul Fitri ini Shalatnya dikerjakan supaya di lamakan
waktunya supaya orang – orang sudah Berzakat Fitrah semuanya,
Kemudian di dalam Hari Raya Idul Fitri ini diwajibkan perkara membayar
Zakat Fitrah dan disunahkan untuk saling maaf memaafkan seperti
firman Alloh Swt yg berbunyi, ” Ambillah Zakat dari sebagian harta
mereka dg berzakat itu maka kamu membersihkan dan mensuci-kan
merekaa (At – Taubah Ayat 103) ”. dan ” Sesungguhnya beruntunglah
orang yg mensucikan jiwa itu (Asy-Syams Ayat 9) dan ada lagi ” Maka
Janganlah kamu mengatakan dirimu Suci (An Najm Ayat 32) ”.
Melihat Firman Alloh Swt sudah dpt disimpulan bahwa Keutamaan Zakat
di Idul Fitri atau Manfaat Bulan Idul Fitri itu sangatlah besar karena
selain bisa membayar Zakat Fitrah, kita juga bisa Berpuasa selama 30
Hari sebelum tanggal 01 Syawal dan setelah Shalat Idul Fitri maka anda
jg bisa bermaaf – maaf‟an dg orang – orang Muslim disekitar kita
sehingga dosa – dosa kita kpd mereka bisa terhapus.
Shalat Idul Fitri sendiri dilakukan pada pagi hari tanggal 01 Syawal,
sesudah anda mengerjakan Shalat Wajib Subuh dan disunahkan untuk
mandi. Lalu berangkatlah ke Masjid ataupun tanah lapang dg
memperbanyak membaca bacaan Takbir. Selanjutnya setelah sampai di
Masjid atau Tanah Lapang tetap memperbanyak membaca Takbir
sambil menunggu Shalat Iedul Fitri.
TATACARA SHALAT IEDUL FITRI
Ketika imam sampai di masjid, MURAQI / BILAL segera berdiri untuk
memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadz:
Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai
takbiratul ihram. Niatnya adalah idul firi:
ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬6x ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ َّ ِ‫لِل‬َ‫و‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫إَل‬ َ‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫َل‬
ُ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬ِ‫ح‬َ‫ر‬ ً‫ة‬َ‫ع‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫صلوا‬
BP SAFIRA VII 29
‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ ِ‫لِل‬ ‫ًا‬‫م‬ ْ‫ُو‬‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ / ‫ًا‬‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫ِط‬‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ْ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do‟a iftitah, kemudian
melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka‟at pertama, dan lima
kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:
Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca
ta‟awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti
surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau
surat Al Ghasyiyah pada raka‟at kedua.
I‟tidal, ruku‟, sujud dll bacaannya sama dengan shalat wajib biasanya.
KHUTBAH IEDUL FITRI
Setelah selesai shalat, Bilal berdiri menghadap kebarat sambil
membawamembawa tongkat dan membaca :
Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal menyerahkan tongkat dan
membaca sholawat :
‫ا‬َ‫ز‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ى‬َ‫ي‬ َّ‫ى‬َ‫أ‬ ‫ىا‬ُ‫و‬َ‫ل‬‫ع‬ِ‫إ‬ ُ‫للَا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫و‬ِ‫ح‬َ‫س‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ٌِِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬‫لـ‬ْ‫ا‬ َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫ه‬ُ‫ص‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬‫لـ‬ْ‫ا‬ َ‫ش‬ِ‫اش‬َ‫ع‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ُ‫م‬ْ‫ى‬َ‫ي‬‫األ‬ ِ‫ذ‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬FITRIْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫للَا‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬ ِ‫س‬‫ى‬ُ‫ف‬ْ‫غ‬‫الوــــــ‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫س‬ْ‫و‬ُ‫ش‬ُ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬َ‫و‬
‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬ ِ‫ش‬َ‫ث‬ٌِْ‫و‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ية‬ِ‫ط‬َ‫الخ‬ َ‫ذ‬ِ‫ع‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِّ‫الص‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ش‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬‫ال‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬
ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬ ,ُ‫للَا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫و‬ِ‫ح‬َ‫س‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫أجش‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬
,ُ‫للَا‬َ‫ى‬ْ‫ى‬ُ‫و‬َ‫ح‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬
ْ‫ن‬ِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ .ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ .ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ث‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬
BP SAFIRA VII 30
Khotib menuju mimbar, lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa
sebagai berikut:
Selesai do‟a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
Lalu, muraqi / BILAL membaca takbir sebanyak tiga kali:
Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai hutbah
pertama khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:
Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai
selesai.
BACAAN IMAM SHALAT IEDUL FITRI
Bacaan Surat Al Fatihah pada Raka‟at Pertama




َ‫ي‬ِ‫ه‬ ِ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِّ‫ى‬َ‫ق‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ِ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ح‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬ٌَِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ٌِِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬
،ِ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ت‬ َ‫ك‬ٌِْ‫ه‬ ‫ا‬ٌََ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ت‬ ْ‫اخ‬َ‫و‬ ،‫ي‬ْ‫ي‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ ِ‫ذ‬ًِ‫ا‬َ‫ع‬َ‫ه‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬ِّ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬َ‫ى‬ْ‫ه‬َ‫أل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ْ‫ن‬ُ‫ه‬ٌِْ‫ه‬
َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ح‬‫ا‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ح‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫و‬ْ‫ح‬َ‫ش‬ِ‫ت‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ص‬‫ا‬ٌَّ‫ال‬َ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫اخ‬َ‫ي‬َ‫و‬
BP SAFIRA VII 31
Bacaan Surat Al A‟la pada Raka‟at Pertama






Bacaan Surat Al Ghosiyah pada Raka‟at Kedua








Surat diatas merupakan Surat Al Ghasyiyah yg dibacakan di Raka‟at
Kedua karena Cara Mengerjakan Sholat Idul Fitri ini dilakukan dg 2
Raka‟at dan dikerjakan seperti Shalat – Shalat lainnya (Gerakan dan
Doa Shalatnya). Kemudian untuk Khutbahnya sendiri dibacakan setelah
selesai Shalat Idul Fitri yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9
BP SAFIRA VII 32
kali dan pada Khutbah kedua membaca takbir 9 kali dan hendaknya isi
Khutbah itu berisi tentang Zakat Fitrah.
Shalat Iedul Fitri dikawasan Masjid Desa Junwangi akan dilaksanakan di
dua titik yaitu : di lokasi pembangunan Masjid Jami‟ Desa Junwangi –
sebelah timur balai Desa Junwangi dan masjid Baitur Rohman –
Babadan RT.11 RW.04.
SELAMAT BERTUGAS & MENUNAIKAN IBADAH PUASA
SELAMAT IDUL FITRI 1438 H
MOHON MAAF LAHIR BATHIN
BUKU PEDOMAN INI DITERBITKAN UNTUK PROGRAM SAFIRA VII
dan dapat di download di
http://www.tmbaitussalamjunwangi.blogspot.co.id

More Related Content

What's hot

P a n d u a n mustan
P a n d u a n  mustanP a n d u a n  mustan
P a n d u a n mustan
Dedi Susanto
 
Annual report dkm at 2007
Annual report dkm at 2007Annual report dkm at 2007
Annual report dkm at 2007
Endro Hariyadi
 
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Masjid al amin
Masjid al aminMasjid al amin
Masjid al amin
 
9. buku pedoman pengurus masjid
9. buku pedoman pengurus masjid9. buku pedoman pengurus masjid
9. buku pedoman pengurus masjid
 
Pengurus Mabiran & Kwaran
Pengurus Mabiran & KwaranPengurus Mabiran & Kwaran
Pengurus Mabiran & Kwaran
 
Catatan dkm at 2006-2011
Catatan dkm at 2006-2011Catatan dkm at 2006-2011
Catatan dkm at 2006-2011
 
P a n d u a n mustan
P a n d u a n  mustanP a n d u a n  mustan
P a n d u a n mustan
 
Membangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjidMembangun kemakmuran masjid
Membangun kemakmuran masjid
 
Proposal tpa al amin
Proposal tpa al aminProposal tpa al amin
Proposal tpa al amin
 
Dewan syuro
Dewan syuroDewan syuro
Dewan syuro
 
Proposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke vProposal pelantikan yang ke v
Proposal pelantikan yang ke v
 
Annual report dkm at 2007
Annual report dkm at 2007Annual report dkm at 2007
Annual report dkm at 2007
 
SK PECINTA ALAM SEBATIK
SK PECINTA ALAM SEBATIKSK PECINTA ALAM SEBATIK
SK PECINTA ALAM SEBATIK
 
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya DepokUraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
 
2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)2b. proses bpd antar waktu (1)
2b. proses bpd antar waktu (1)
 
Program kerja pramuka
Program kerja pramukaProgram kerja pramuka
Program kerja pramuka
 
Rapat dpd pan kab pringsewu 27 7-09
Rapat dpd pan kab pringsewu 27 7-09Rapat dpd pan kab pringsewu 27 7-09
Rapat dpd pan kab pringsewu 27 7-09
 
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
Laporan pertanggungjawaban pengurus dkm al hijrah periode th 2008
 
Proposal drumband
Proposal drumbandProposal drumband
Proposal drumband
 
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira AsahanProposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
 
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 hLaporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
Laporan kegiatan peringatan tahun baru islam 1434 h
 
Proposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nuProposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nu
 

Similar to BP SAFIRA VII-2017

Kertas kerja iftar jamaie
Kertas kerja iftar jamaie Kertas kerja iftar jamaie
Kertas kerja iftar jamaie
Farhana Fuzi
 
Kertas kerja iftar jamaie 2014
Kertas kerja iftar jamaie 2014Kertas kerja iftar jamaie 2014
Kertas kerja iftar jamaie 2014
Farhana Fuzi
 
Panduan solat tarawih jakim.pdf
Panduan solat tarawih jakim.pdfPanduan solat tarawih jakim.pdf
Panduan solat tarawih jakim.pdf
cthaiza
 
Visi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkmVisi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkm
MTs Panjalin
 
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docxPROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
ririnariena
 
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
IPGM_KDRI
 
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptxPROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
HadiFebriano1
 

Similar to BP SAFIRA VII-2017 (20)

Masjid al amin
Masjid al aminMasjid al amin
Masjid al amin
 
Kertas kerja iftar jamaie
Kertas kerja iftar jamaie Kertas kerja iftar jamaie
Kertas kerja iftar jamaie
 
Kertas kerja iftar jamaie 2014
Kertas kerja iftar jamaie 2014Kertas kerja iftar jamaie 2014
Kertas kerja iftar jamaie 2014
 
Panduan solat tarawih jakim.pdf
Panduan solat tarawih jakim.pdfPanduan solat tarawih jakim.pdf
Panduan solat tarawih jakim.pdf
 
Panduan solat tarawih jakim
Panduan solat tarawih jakimPanduan solat tarawih jakim
Panduan solat tarawih jakim
 
Visi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkmVisi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkm
 
Laporan pondok romadhan
Laporan pondok romadhanLaporan pondok romadhan
Laporan pondok romadhan
 
Proposal kegiatan ramadhan fki 2017
Proposal kegiatan ramadhan fki 2017Proposal kegiatan ramadhan fki 2017
Proposal kegiatan ramadhan fki 2017
 
Masjid al amin
Masjid al aminMasjid al amin
Masjid al amin
 
LAPORAN KEGIATAN.doc
LAPORAN KEGIATAN.docLAPORAN KEGIATAN.doc
LAPORAN KEGIATAN.doc
 
PERANGKAT PEMBELAJARAN TAHFIDZHUL QUR'AN.docx
PERANGKAT PEMBELAJARAN TAHFIDZHUL QUR'AN.docxPERANGKAT PEMBELAJARAN TAHFIDZHUL QUR'AN.docx
PERANGKAT PEMBELAJARAN TAHFIDZHUL QUR'AN.docx
 
Agama 3 sesi 2 Kelompok 2 Puasa Bulan Ramadhan
Agama 3 sesi 2 Kelompok 2 Puasa Bulan RamadhanAgama 3 sesi 2 Kelompok 2 Puasa Bulan Ramadhan
Agama 3 sesi 2 Kelompok 2 Puasa Bulan Ramadhan
 
Proposal maulid nabi
Proposal maulid nabiProposal maulid nabi
Proposal maulid nabi
 
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docxPROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
PROPOSAL PERINGATAN HARI BESAR Islam.docx
 
Profil dkm
Profil dkmProfil dkm
Profil dkm
 
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
Kertaskerja program se dar[selamat datang ramdhan] skp 2015
 
UNDANGAN CERAMAH TARAWIH MASJID AL-KAUTSAR.pdf
UNDANGAN CERAMAH TARAWIH MASJID AL-KAUTSAR.pdfUNDANGAN CERAMAH TARAWIH MASJID AL-KAUTSAR.pdf
UNDANGAN CERAMAH TARAWIH MASJID AL-KAUTSAR.pdf
 
Proposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 HProposal Maulid 1436 H
Proposal Maulid 1436 H
 
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptxPROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
 
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 hTuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
 

More from masjiddesa junwangi (9)

3. referensi dokumen legalitas
3. referensi dokumen legalitas3. referensi dokumen legalitas
3. referensi dokumen legalitas
 
1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam
 
10.tata naskah dinas mbs
10.tata naskah dinas mbs10.tata naskah dinas mbs
10.tata naskah dinas mbs
 
60 sahabat rasulullah
60 sahabat rasulullah60 sahabat rasulullah
60 sahabat rasulullah
 
Terjemah nashaihul ibad
Terjemah nashaihul ibadTerjemah nashaihul ibad
Terjemah nashaihul ibad
 
BUKU SAKU RAMADHAN
BUKU SAKU RAMADHANBUKU SAKU RAMADHAN
BUKU SAKU RAMADHAN
 
Manajemen Masjid
Manajemen MasjidManajemen Masjid
Manajemen Masjid
 
PANDUAN DZIKIR
PANDUAN DZIKIRPANDUAN DZIKIR
PANDUAN DZIKIR
 
PANDUAN DZIKIR
PANDUAN DZIKIRPANDUAN DZIKIR
PANDUAN DZIKIR
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

BP SAFIRA VII-2017

  • 1. BP SAFIR VII i BUKU PANDUAN PROGRAM SAFIRA VII SAFARI RAMADHAN 1438 SE KAWASAN DESA JUNWANGI 1. MUSHOLA DARUT TAUFIQ – DUSUN JUNWATU 2. MASJID BAITUS SALAM – DESA JUNWANGI 3. MUSHOLA AL IHLAS – DUSUN KWANGEN 4. MUSHOLA AL HIDAYAH – DUSUN KWANGEN 5. MASJID BAITUR ROHMAN – DESA JUNWANGI 6. MUSHOLA AL MUJAHIDIN – BABADAN / BARAT 7. MUSHOLA NASRULLOH – DUSUN BABADAN / BARAT 8. MUSHOLA NURUL MUBAROKAH – DUSUN BABADAN / TIMUR 9. MUSHOLA NURUL ISLAH – DUSUN BABADAN / TIMUR 10. MUSHOLA AL IRSYAD – PERUM BABADAN ASRI 11. MASJID JAMI’ DESA JUNWANGI – TIMUR BALAI DESA JUNWANGI
  • 2. BP SAFIR VII ii MUQODIMAH Dengan menyampaikan rasa syukur kepada Allah Subkhanahu Wa Ta’ala atas izin-Nya sehingga tersusunlah Buku Panduan Program Safira VI tahun 2017 M. /1438 H ini. Program ini tersusun atas partisipasi seluruh Ta’mir Masjid Baitus Salam dan Masjid Baitur Rohman serta Ta’mir-ta’mir Mushola di Junwatu, Kwangen, Samben, Babadan , Perum Babadan Asri serta Pemerintah Desa Junwangi. Program ini adalah merupakan kelanjutan dari Safari Ramadhan Sebelumnya dan merupakan Safari Ramadhan yang ke VII dengan menugaskan Para Imam Shalat Tarawih di 11 titik lokasi shalat Tarawih. Sesuai jadwal imam pada umumnya bertugas di dusun masing-masing kecuali beberapa imam keliling ke 11 titik lokasi ibadah dan beberapa imam bertugas di Mushola Al Irsyad Perum Babadan Asri setiap Sabtu malam Ahad dan di lokasi istighotsah Masjid Jami’ Desa Junwangi setiap Selasa Malam Rabu. Maksud dilaksanakan program ini adalah selain syi’ar Islam juga agar setiap imam shalat tarawih di desa Junwangi tidak hanya memahami jamaah di mushala terdekat namun lebih luas lagi yaitu tingkat Dusun atau Desa. Selain itu diharapkan agar setelah silturahiim di mushola-mushola dimana mereka bertugas tersebut mereka dapat saling memahami, saling belajar dan meningkatnya jalinan ukhuwah Islamiyah diantara para pengurus mushola- mushola dan masjid-masjid di desa Junwangi. Mengingat di tahun 2017 ini Pembangunan Masjid Jami’ sudah memasuki tahap pondasi, sehingga Insya Allah Shalat Iedul Fitri akan dilaksanakan di atas pondasi bangunan Masjid Jami’ Desa Junwangi. Hal ini berdasarkan kesepakatan pertemuan khusus antara Panitia Pembangunan Masjid Jami’ Desa Junwangi dengan Pengurus Ta’mir Masjid Baitus Salam Junwangi. Kegiatan Iedul Adha seperti Shalat Iedul Adha dan penyembelihan qurban tetap dapat dilaksanakan di Masjid-masjid dan Mushola masing-masing. Oleh karena itu dimohon Bapak dapat menyampaikan informasi ketika bertugas di Masjid/Mushola masing-masing. Jadwal yang bersama Buku panduan merupakan rancangan awal ada kemungkinan perbaikan sampai 3 hari sebelum Shalat Tarawih dimulai. Jadwal pasti kepada setiap imam dan 11 titik lokasi ibadah Insya Allah akan dibagikan selambat-lambatnya 1 hari sebelum Shalat Tarawih dimulai sambil menunggu Keputusan dari Kemenag RI. Demikian untuk menjadikan maklum, atas partisipasi dan kerjasamnya disampaikan terimakasih dengan do’a Jazzaukumullahu khoiron kasiroo. Amiin. Junwangi, 20 Sya’ban 1438 H. PENYUSUN
  • 3. BP SAFIR VII iii No. ISI HAL 1. Cover i 2. Muqodimah ii 3. Daftar isi iii 4. Surat pengantar ke Masjid/Mushola 1 5. Uraian Tugas Ta’mir Masjid / Mushola dalam Program Safira VII 2 6. Surat Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 3 7. Uraian Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 4 8. Shalat Tarawih 5 9. Shalat Witir 13 10. Panduan Imam Safira VII 16 11. Bacaan Surat Shalat Tarawih 17 12. Do’a Shalat Tarawih 18 13. Do’a Shalat Witir 19 14. Panduan Bilal Shalat Tarawih 20 15. Bacaan Takbir 27 16. Shalat Idul Fitri 27 17. Tata cara Shalat Idul Fitri untuk Khotib, Imam, dan Bilal / Muraqi 28 18. Bacaan Imam Shalat Idul Fitri 30 19. Penutup 32
  • 4. BP SAFIRA VII 1 Hal : Program Safira VII Kepa da Yth, Ramadhan 1438 H Bapak/Saudara/Ustadz ____________________ Ta’m ir Masjid/Mushola Kawasan Masjid Baitus Salam di Junwangi Assalamu’alaikum Wr.Wb Menindaklanjuti Program Safira 1437 H / 2016 M dan pertemuan dengan Kepala Desa Junwangi di acara Istighotsah Semar maka saya sampaikan sebagai berikut : 1. Akan diadakan Safari Ramadhan VII dengan menugaskan Para Imam Shalat Tarawih di masjid/mushola-mushola se kawasan Masjid Baitus Salam Junwangi. 2. Karena program ini bersifat sosial mohon bantuan para ta’mir masjid/mushola- mushola dan Ketua Panitia pembangunan Masjid jami’ Desa Junwangi untuk menjadi fasilitator guna kelancaran program ini sebagaimana uraian tugas terlampir. 3. Apabila ada pertanyataan atau pernyataan terhadap program ini dapat menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no. (031)8984068, 085730101519, 081232461019 4. Mohon pemberitahuan ini sekaligus sebagai permohonan para Imam Sholat Tarawih Terpadu bertugas di Masjid/Mushola yang Bapak/Saudara/Ustadz pimpin. Besar harapan saya agar Bapak/Saudara/Ustadz mendukung program ini dalam rangka pengembangan organisasi Ta’mir Masjid Baitus Salam Junwangi. Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian doa “jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh. Amiin”. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Koordinator SAFIRA VII Ir. MANOET SE., CBA
  • 5. BP SAFIRA VII 2 URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION) TA’MIR MASJID/MUSHOLA-MUSHOLA RAMADHAN 1437 H NAMA JABATAN : KETUA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA NAMA JABATAN TUGAS : FASILITATOR SAFIRA VI BERTANGGUNG JAWAB ATAS : PELAKSANAAN IBADAH SHALAT TARAWIH TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA MASING-MASING BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : KOORDINATOR SAFIRA VII URAIAN TUGAS : 1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta’mir Masjid Baitus Salam 2. Menempel jadwal imam shalat tarawih terpadu di masjid/mushola masing- masing 3. Menyiapkan sarana dan prasarana ibadah shalat tarawih 4. Memastikan imam shalat tarawih bertugas sesuai jadwal 5. Memberikan pengumuman tentang petugas shalat tarawih dan pengumuman yang biasanya disampaikan 6. Mengorganisir pelaksanaan shalat tarawih sesuai jadwal 7. Membantu Imam Shalat Tarawih Terpadu dalam menjalankan tugasnya 8. Mengisi form Imam Shalat Tarawih Terpadu sebagai bahan evaluasi kegiatan dan laporan kepada Ta’mir Masjid Baitus Salam 9. Memonitor pelaksanaan shalat tarawih 10.Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih Terpadu 1438 H di Masjid Baitus Salam 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan. Disiapkan oleh Koordinanator SAFIRA VII Ir. MANOET, SE., CBA
  • 6. BP SAFIRA VII 3 SURAT TUGAS (AMANAH) No.06/TMBS/KU/ST/V/2017 Dengan mengharap rahm at dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’aala dengan ini Pimpinan Ta’mir Masjid “Baitus Salam” Junwangi memberikan amanah kepada nama-nama yang tersebut dalam daftar terlampir untuk menjadi Imam Shalat Tarawih Terpadu 1437 H dengan keterangan sebagai berikut : 1. Amanah ini merupakan tindak lanjut dari Program Safira VI 1437 H. 2. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan sumber daya para imam masjid/mushola dalam meningkatkan syiar Islam, ukhuwah islamiyah dan memberikan motivasi kepada para jama’ah. 3. Karena program ini bersifat sosial mohon pengabdian para imam shalat tarawih terpadu ini untuk melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas dan jadwal terlampir. 4. Apabila ada pertanyaan atau pernyataan terhadap program ini dapat menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no. (031)8984068, 085730101519 5. Selamat bertugas Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian doa “jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh. Amiin”. Junwangi, 24 Mei 2017 27 Sya’ban 1438 H. Yang memberi amanah Koordinator SAFIRA VII Ir. MANOET, SE., CBA
  • 7. BP SAFIRA VII 4 URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION) IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU RAMADHAN 1438 H NAMA JABATAN TUGAS : IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU BERTANGGUNG JAWAB ATAS : AMANAH SEBAGAI IMAM SHALAT TARAWIH TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA DI TEMPAT BERTUGAS BERTANGGUNG JAWAB : 1. SECARA OPERASIONAL KEPADA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA TEMPAT BERTUGAS 2. SECARA STRUKTURAL KEPADA KOORDINATOR SAFIRA VII URAIAN TUGAS : 1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta‟mir Masjid Baitus Salam 2. Menyiapkan diri sebagai Imam Shalat Tarawih Terpadu 3. Melaksanakan tugas sesuai jadwal terlampir 4. Memberikan informasi bila berhalangan hadir kepada Ta‟mir tempat bertugas sesegera mungkin agar bisa dicari penggantinya 5. Menghubungi Ta‟mir setempat sebelum kegiatan dimulai untuk koordinasi pelaksanaan ibadah shalat tarawih 6. Melakukan tugas sebagai imam tarawih 20 roka‟at 10 kali salam, 3 witir 2 kali salam dan qunut pada waktu yang ditentukan 7. Memberikan tanda tangan kepada jama‟ah anak-anak yang membutuhkan 8. Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih Terpadu 1437 H di Masjid Baitus Salam 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan Disiapkan oleh Koordinator SAFIRA VII Ir. MANOET, SE., CBA
  • 8. BP SAFIRA VII 5 SHALAT TARAWIH Pengertian, Sejarah, Praktek, Keutamaan & Hukum Pengertian Shalat Tarawih Kata “tarawih” merupakan bentuk jamak (plural) dari tarwihah, artinya istirahat untuk menghilangkan kepenatan, berasal dari kata ar-rahah (rehat) yang berarti hilangnya kesulitan dan keletihan. Kata tarwihah pada mulanya digunakan untuk majelis secara umum. Kemudian kata itu digunakan untuk menunjukkan majelis yang diadakan setelah empat rakaat pada malam-malam bulan Ramadhan. Kemudian setiap empat rakaat itu dinamakan tarawih secara majas. Shalatnya dinamakan shalat tarawih, karena kaum muslimin dahulu suka memanjangkan shalat mereka, kemudian duduk beristirahat setelah empat rakaat, setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam. Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah shalat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, shalat Tarawih hukumnya sunah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjama‟ah, shalat Tarawih dilakukan sesudah shalat Isya sampai waktu fajar Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama‟ dari yang diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”. Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya‟, biasanya dilakukan secara berjama‟ah di masjid. Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama‟ah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi hadits tentang tarawih). B. Sejarah Shalat Tarawih Pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut.
  • 9. BP SAFIRA VII 6 Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut. Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.” Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri- sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4 Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu berkata, “Sebaik-baik bid‟ah adalah ini.” Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukan seorang pembuat bid‟ah. Beliau tak pernah memerintahkan sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua sepakat dan memerintahkan hal yang sama.” C. Raka’at Salat Tarawih Di zaman Rasulullah S.A.W, sholat tarowih pada umumnya dikerjakan sebanyak 8 rakaat. Hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan sesuatu keberatan. Selain itu Rasulullah S.A.W. juga tidak memberatkan sholat ini untuk ditunaikan di masjid karena tidak mahukan sahabat berfikiran sholat ini sholat yang wajib. Sedangkan pada zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab beliau menambah lagi menjadikan 20 rokaat kerana beliau berpendapat bahawa orang-orang Islam pada zamannya itu tidak keberatan lagi
  • 10. BP SAFIRA VII 7 menunaikan sembahyang sebanyak itu. Sholat ini juga dibuatkan sebanyak 20 rokaat dan ditambah 3 rokaat sholat witir. Pada umumnya masyarakat Islam di Indonesia dan Malaysia mendirikan sholat tarawih sebanyak 20 rokaat dengan ditambah dengan 3 rokaat sholat witir. D. Baca’an Niat Salat Tarawih Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah: ُ‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫يح‬ِ‫او‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ا/إ‬ً‫م‬‫و‬ USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK‟ATAINI (MA‟MUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA‟AALAA. Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah Ta‟ala” ATAU berikut ini jika mengerjakan shalat tarawih sendiri ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ‫هلل‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫يح‬ِ‫او‬َ‫ر‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ USHOLLI SUNNATATTAROWIHI ROK‟ATAINI LILLAHI TA‟ALA Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta‟ala” E. Surat Yang Dibaca Pada Shalat Tarawih 1. Malam Tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan o Setiap rakaat pertama dibaca 1 surat dari surat-surat berikut secara berurutan yaitu :  At-Takaatsur  Al-Ashr  Al-Humazah  Al-Fiil  Quraisy  Al-Maa;uun  Al-Kautsar  Al-Kaafiruun  An-Nashr  Al-Lahab
  • 11. BP SAFIRA VII 8 o Sedangkan setiap rakaat yang kedua membaca surat Al- Ikhlas 2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan o Setiap Rakaat pertama membaca surat Al-qadr o Sedangkan Setiap rakaat Kedua dibaca 1 surat dari surat- surat berikut secara berurutan yaitu :  At-Takaatsur  Al-Ashr  Al-Humazah  Al-Fiil  Quraisy  Al-Maa‟uun  Al-Kautsar  Al-Kaafiruun  An-Nashr  Al-Lahab F. Tata Cara Mengerjakan Shalat Tarawih  Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam, setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang kurannya satu rakaat. Umumnya shalat witir dikerjakan tiga raka‟at dengan dua salam dan boleh juga dikerjakan tiga raka‟at satu salam.  Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau menunggu di masjid sambil membaca al-Qur‟an dengan lirih dan tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.  Disunnahkan membaca Doa Qunut di shalat witir yang 1 rakaat, pada malam ke 15 bulan ramadhan.  Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai
  • 12. BP SAFIRA VII 9 melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa melaksanakan witir.Dalam melaksanakan salat tarawih juga disunnahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yang artinya “istirahat”, karena „mushali‟ duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat. Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun disunnahkan memperbanyak berzikir. Istilah tarawih sendiri belum ada pada zaman Nabi saw. Pada saat itu salat tarawih hanya disebut dengaan salat malam atau salat „qiyam al lail‟. Salat tahajjud adalah salat malam yang dilaksanakan setelah tidur. Apabila salat tarawih dilaksanakan setelah tidur maka ini juga termasuk salat tahajjud.  Disunnahkan juga dalam salat tarawih untuk mengeraskan suara ketika membaca Fatihah dan surah. G. Doa Setelah Sholat Tarawih Berikut ini adalah Do‟a sesudah sholat tarawih tulisan arab dan latin serta terjemahnya ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ي‬ ِ‫ز‬َ‫م‬ ُ‫ِئ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َ‫ِع‬‫ن‬ ‫ِى‬‫ف‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ي‬‫دًا‬ْ‫م‬َ‫ح‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ َّ ِ‫ُهلل‬‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ : ِ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫ح‬َّ‫الر‬ ِ‫هللا‬ ِ‫م‬ْ‫س‬ِ‫ب‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ ,ِ‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫اج‬ َ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ , َ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫اع‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫اع‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫ِز‬‫ل‬‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِظ‬‫ف‬‫ا‬َ‫ِح‬‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ِص‬‫ل‬‫ل‬ َ‫و‬ . ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬ َ‫ؤ‬ُ‫م‬ ِ‫ِض‬‫ئ‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ف‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ك‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ِ‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ِّ‫س‬َ‫م‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ‫ى‬َ‫د‬ُ‫ه‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ِّ‫ي‬ِ‫ج‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫و‬ْ‫ف‬َ‫ِع‬‫ل‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ِب‬‫ل‬‫ا‬َ‫ط‬ِ‫فى‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِر‬‫ك‬‫ا‬َ‫ش‬ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ع‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ض‬َ‫ر‬ِ‫اء‬َ‫ض‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫اغ‬َ‫ِر‬‫ة‬َ‫ِر‬‫خ‬‫ال‬ْ‫ا‬ ِ‫فى‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ه‬‫ا‬َ‫از‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُّ‫د‬‫ال‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َّ‫لى‬َ‫ٍص‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫د‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ِ‫ء‬ َ‫ِو‬‫ل‬ َ‫ت‬ ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬ِ‫اب‬َ‫ص‬ِ‫ء‬َ‫ال‬َ‫ب‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫لى‬َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫ِلى‬‫ا‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ ِ‫ِر‬‫ئ‬‫ا‬َ‫س‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬‫ا‬َ‫ن‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫خ‬‫ل‬َ‫ِد‬‫ة‬َّ‫ن‬َ‫لج‬ْ‫ا‬ َ‫ِلى‬‫ا‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ ِ‫ار‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫و‬َ‫لح‬ْ‫ا‬ ٍ‫ق‬َ‫ر‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ِس‬‫ا‬ َ‫و‬ ٍ‫س‬ ُ‫د‬ْ‫ن‬ُ‫س‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ج‬ ِّ‫و‬َ‫ز‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ِع‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ح‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫اع‬َ‫ق‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫ك‬‫ل‬ْ‫ا‬ِ‫ر‬ْ‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫س‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫لج‬َ‫ا‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫س‬ِّ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ٍ‫اح‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ َّ‫و‬, َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ِ‫ار‬َ‫ش‬ ‫ى‬ً‫ف‬َ‫ص‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ٍ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫ك‬ ‫آ‬ ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ح‬َ‫م‬ , ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ٍ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ق‬ْ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ِّ‫و‬ ٍ‫ب‬َ‫ا‬‫و‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ِ‫الص‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ِن‬‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫د‬ ْ‫ا‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ , ‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ر‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ا‬ َ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ َ‫و‬ , َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ح‬ِ‫ل‬َّ‫الص‬ َ‫و‬ِ‫اء‬َ‫د‬َ‫ه‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫فى‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ‫هللا‬ َ‫ِن‬‫م‬ ُ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬َ‫ل‬ ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫هلل‬ ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫لح‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ َ ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ “ALLAAHUMMAJ‟ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU- ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA‟ILIINA
  • 13. BP SAFIRA VII 10 WALIMAA „INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU‟RIDLIINA WAFID DUNYAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA, WABIN NA‟MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU „ALAIHI WASAI LAMA YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA‟ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA‟IDIINA. WABIKHUURIN „IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA‟AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN LABANIN WA‟ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA- ABAARIIQA WAKA‟SIN MIM MA‟IININ MA‟AL LADZIINA AN‟AMTA „ALAIHIM MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH- SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI „ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL „AALAMIIN”. Artinya : “Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”. H. Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih : Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib yang dikutip dari kitab Durratun Nasihin, berikut ini adalah keutamaan dan hikmah shalat Tarawih :  Malam ke 01 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu‟min seperti ketika ia di lahirkan.  o ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ ْ‫ِن‬‫م‬ َ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ِر‬‫ف‬ُ‫غ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬َ‫ِس‬‫ت‬ْ‫اح‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ان‬َ‫ض‬َ‫م‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).  Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu‟min.
  • 14. BP SAFIRA VII 11  Malam ke 03 : Malaikat berseru dari „Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.  Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.  Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.  Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.  Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir‟aun dan Hamman.  Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.  Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.  Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.  Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.  Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.  Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).  Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak akan menghisabnya.  Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di „Arsy dan kursi.  Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.  Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.  Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.  Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.  Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.  Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.  Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.  Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga. Malam ke  24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.
  • 15. BP SAFIRA VII 12  Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.  Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn).  Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.  Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.  Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.  Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku. I. Dalil-dalil Yang Berhubungan Dengan Shalat Tarawih  “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. Maka Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda: „Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,‟ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadan.” (Muttafaqun „alaih)  “Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu „anhum, ia berkata : Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pernah salat bersama kami di bulan Ramadan (sebanyak) delapan raka‟at dan witir (satu raka‟at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di masjid dan mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau salat bersama kami, maka sabdanya “Sesungguhnya aku khawatir (salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian”.(Hadits Riwayat Thabrani dan Ibnu Nashr)  “Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka‟at yang ringan, kemudian ia salat dua raka‟at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka‟at, dan dua raka‟at ini tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya, kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya), kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at
  • 16. BP SAFIRA VII 13 sebelumnya), kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya), kemudian witir satu raka‟at, yang demikian adalah 13 raka‟at”.Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud dan Ibnu Nashr.  “Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada „Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu „alaihi wa Sallam kerjakan (tathawwu‟) di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka‟at 1) (yaitu) ia salat empat (raka‟at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka‟at) 2) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka‟at”.[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim] SHALAT WITIR Hukum, Pengertian, Sejarah, Praktek & Keutamaan A. Pengertian Shalat Witir Shalat Witir adalah shalat sunnah yang bilangan rakaatnya ganjil. Mengenai bilangan rakaatnya, paling sedikit adalah satu rakaat dan paling banyak adalah sebelas rakaat. Jumlah sebelas rakaat itu telah cukup dan inilah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana dinyatakan oleh A‟isyah ra “Tidaklah pernah Nabi SAW shalat malam (witir) melebihi sebelas rakaat”. HUKUM SHALAT WITIR ADALAH SUNNAT B. Dalil Tentang Keutamaan Shalat Witir  Dari Ali ra, katanya: “Sebenarnya Witir itu bukan fardlu sebagaimana shalat-shalat lima waktu yang diwajibkan. Hanya saja Rasulullah saw setelah berwitir, pernah bersabda: „Wahai ahlul Quran, kerjakanlah shalat Witir sebab Allah itu Witir (Maha Esa/ganjil) dan suka sekali kepada Witir.” (HR. Ahmad dan Ash- habus Sunan dan oleh Turmudzi dianggap sebagi hadits hasan, sedangkan oleh Hakim yang meriwayatkannya juga, menganggapnya sebagai hadits shahih).  “Sesungguhnya Allah Ta‟ala telah menambahkan kalian dengan satu shalat, yang shalat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah, yakni shalat witir. Waktu pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”
  • 17. BP SAFIRA VII 14 C. Waktu Shalat Witir Para ulama sudah sepakat bahwa waktunya shalat sunat Witir itu sesudah shalat Isya dan terus berlangsung sampai fajar sebelum shalat Subuh. Diriwayatkan dari Abu Tamim al-Jaisyani ra bahwa Amr bin al-`Ash pernah berkhutbah di hadapan orang banyak dan berkata: “Abu Bashrah memberitahukan kepada ku bahwa Nabi saw bersabda: „Sesungguhnya Allah memberikan tambahan padamu suatu shalat, yaitu Witir. Maka kerjakanlah shalat itu antara shalat Isya hingga shalat Fajar.‟ Kemudian Abu Tamim berkata: „Kemudian Abu Dzar membimbing tanganku dan mengajak masuk ke dalam mesjid menuju ke tempat Abu Bashrah ra, lalu bertanya: „Benarkah engkau pernah mendengar Rasulullah besabda sebagaimana yang dikatan oleh `Amr itu?‟ Abu Bashrah menjawab: „Ya, aku sendiri mendengar demikian itu dari Rasulullah saw‟.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan Isnad yang sah) D. Cara Mengerjakan Shalat Witir Cara mengerjakan shalat witir adalah dua rakaat satu salam, kemudian terakhir satu rakaat dengan satu salam dan bila dikerjakan tiga rakaat, maka tidak usah tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat Maghrib. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya : “Telah berkata „Aisyah : adalah Rasulullah SAW pernah shalat Witir tiga rakaat yang ia tidak selingi apa-apa (tasyahud) diantaranya”. (HR. Ahmad) Sedangkan apabila shalat tarawih pada bulan Ramadhan sampai pada tanggal 15 Ramadhan sampai seterusnya, maka pada rakaat Witir yang terakhir yaitu ketika bangun dari ruku‟, di sunnatkan membaca do‟a qunut. Bacaan niat shalat Witir 2 rakaat : USHALLI SUNNATAL WITRI RAK‟ATAINI LILLAHI TA‟AALAA. Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat karena Allah Ta‟ala. Bacaan niat shalat Witir 1 rakaat : USHALLI SUNNATAL WITRI RAK‟ATAN LILLAHI TA‟AALAA. Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta‟ala.
  • 18. BP SAFIRA VII 15 Bacaan niat shalat Witir 3 rakaat : USHALLI SUNNATAL WITRI TSALATSA RAKA‟AATIN LILLAHI TA‟AALAA. Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta‟ala. E. Do’a Setelah Shalat Witir Berikut dibawah ini adalah do‟a setelah sholat witir tulisan arab dan latin serta terjemahnya ،‫ا‬ً‫ع‬ِ‫ف‬‫ا‬ًَ ‫ا‬ً‫و‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ع‬ِ‫اش‬َ‫خ‬ ‫ا‬ً‫ث‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫و‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫د‬ ‫ا‬ًً‫ا‬َ‫و‬ْ‫ي‬ِ‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫ـأ‬ْ‫س‬ًَ ‫ا‬ًَِّ‫إ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫و‬ِّ‫ي‬َ‫ق‬‫ا‬ًٌْ‫ي‬ِ‫د‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ً‫ال‬َ‫و‬َ‫ع‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ص‬ ‫ا‬ًٌْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ش‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬َ‫ش‬ْ‫ك‬ُّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،ِ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ت‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،َ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ى‬ْ‫ف‬ ‫ا‬ٌََ‫ت‬َ‫ال‬َ‫ص‬ ‫ا‬ٌَِّ‫ه‬ ْ‫ل‬َّ‫ث‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ا‬ٌََّ‫ت‬َ‫س‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ ،ِ‫س‬‫ا‬ٌَّ‫ال‬ ِ‫ي‬َ‫ع‬ َ‫ء‬‫ا‬ٌَِ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬ًََ‫و‬ ،ِ‫ح‬َ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ًََ‫ذ‬ُّ‫ث‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ع‬ُّ‫ش‬َ‫َض‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ع‬ُّ‫ش‬ُ‫َخ‬‫ت‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬ٌََ‫ه‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ص‬َ‫و‬ُ َ‫اللَا‬َ‫ي‬ ُ َ‫للَا‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬ًََ‫ش‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِّ‫و‬َ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ِ‫ه‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫للَا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ .َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ح‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ح‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ ُ َ‫اللَا‬َ‫ي‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫س‬ ِ‫هلل‬ِ ُ‫ذ‬ْ‫و‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ، َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ث‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬. ALLAHUMMA INNAA NAS'ALUKA IIMAANAN DAA'IMAN, WANAS'ALUKA QALBAN KHAASYI'AN, WANAS'ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WANAS'ALUKA YAQIINAN SHAADIQON, WANAS'ALUKA 'AMALAN SHAALIHAN, WANAS'ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WANAS'ALUKA KHAIRAN KATSIIRAN, WANAS'ALUKAL 'AFWA WAL'AAFIYATA, WANAS'ALUKA TAMAAMAL 'AAFIYATI, WANAS'ALUKASY SYUKRA 'ALAL 'AAFIYATI, WANAS'ALUKAL GHINAA'A 'ANINNAASI. ALLAAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATANAA WASHIYAAMANAA WAQIYAAMANAA WATAKHUSY- SYU'ANAA WATADHORRU'ANAA WATA'ABBUDANAA WATAMMIM TAQSHIIRANAA YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMIINA. WASHALLALLAAHU 'ALAA KHAIRI KHALQIHI MUHAMMADIN WA'ALAA AALIHI WASHAHBIHI AJMA'IINA, WALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIINA. ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ع‬َ‫ت‬ ِ ِ‫لِل‬ ‫ة‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫ت‬ِ‫و‬ْ‫ال‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫ى‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬‫أ‬
  • 19. BP SAFIRA VII 16 PANDUAN IMAM SAFIRA VII Berdasarkan referensi dimuka maka dalam kegiatan Safari Ramadhan 1438 H tentang tata cara Shalat Tarawih & Witir akan dilaksanakan sebagai berikut : 1.Shalat Isya‟ berjama‟ah 2.Dzikir ba‟da shalat Isya‟ dengan bacaan singkat 3.Penyampaian informasi oleh Ta‟mir setempat 4.Kultum bila ada 5.Shalat ba‟diyah Isya‟ 6.Shalat Tarawih 20 roka‟aat dengan bacaan dan do‟a sebagaimana tertulis di halaman berikutnya 7.Shalat witir 3 roka‟at dengan bacaan dan do‟a sebagaimana tertulis dihalaman berikutnya   Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, QS. Al Baqoroh : 183
  • 20. BP SAFIRA VII 17 BACAAN IMAM
  • 21. BP SAFIRA VII 18 DOA SHALAT TARAWIH Dibaca setelah membaca taawudz, basmalah, shalawat dan hamdalah.
  • 22. BP SAFIRA VII 19 DOA SHALAT WITIR Dibaca setelah membaca ta’awudz, basmalah, shalawat, dan hamdalah
  • 23. BP SAFIRA VII 20 PANDUAN BILAL BACAAN LAFAL NIAT SHOLAT TERAWIH USHOLII SUNNATAT TARAWIHI ROK‟ATAINI (IMAAMAN/MA‟MUUMAN) LILLAHI TA‟ALA "SENGAJA AKU NIAT SHOLAT SUNAT TERAWIH 2 RAKAAT (NTAKMUM/JADI IMAM) KARENA ALLOH TA`ALA." SETELAH MELAKSANAKA SHOLAT `ISYA, MAKA SECARA BERJAMAAH BILAL & MAKMUM MEMBACA: "MAHASUCI ALLOH YG MEMILIKI (ALAM) & YG DI SEMBAH, MAHA SUCI ALLOH YG MEMILIKI ( ALAM ) LAGI ADA. MAHA SUCI ALLOH YG MEMILIKI LAGI MAHA HIDUP YG TIDAK TIDUR, TIDAK MATI & TIDAK HILANG SELAMA-LAMANYA. MAHASUCI MAHA QUDDUS,
  • 24. BP SAFIRA VII 21 TUHAN KAMI & TUHAN SEMUA MALAIKAT & RUH (MALAIKAT JIBRIL). MAHASUCI ALLOH & SEGALA PUJI BAGI ALLOH, TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN ALLOH. ALLOH MAHABESAR, & TIDAK ADA DAYA, & TIDAK ADA KEKUATAN KECUALI DARI ALLOH, TUHAN YG MAHATINGGI & MAHAAGUNG. " SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT: Alloohumma sholli `alaa sayyidinaa Muhammad. "Ya ALLOH karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi Muhammad." Selanjutnya para jama'ah menjawab dengan bacaan: Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAMMAD "YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN ATASNYA (NABI MUHAMMAD SAW). BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI: ALLOHUMMA SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAMMAD "YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN ATAS JUNJUNGAN KITA & PEMIMPIN KITA NABI MUHAMMAD.
  • 25. BP SAFIRA VII 22 SELANJUTNYA PARA JAMAAH SHOLAT TARAWIH MENJAWAB: Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH "YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN KEPADANYA (MUHAMMAD). BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI: Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA NABIYYINAA WA HABIIBINAA WA SYAFII`INAA WA DZUKHRINAA WA MAULAANAA MUHAMMAD. "YA ALLOH, TUHAN KAMI, KARUNIAILAH KESEJAHTERAAN ATAS JUNJUNGAN KITO, NABI KITO, KEKASIH KITO, & PENOLONG KITO (KELAK) & YG MEMBELA KITO & PEMIMPIN KITO NABI MUHAMMAD." SELANJUTNYA PARA JAMAAH MENJAWAB: Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH "YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELARNATAN ATASNYA (MUHAMMAD). SEHABIS DIJAWAB OLEH PARA JAMAAH, SELANJUTNYA BILAL MENGUCAPKAN :
  • 26. BP SAFIRA VII 23 ASH-SHALAATUT-TAROOWIHI RAHIMAKUMULLOOH. "KERJAKANLAH SHOLAT TERAWIH SMOGA ALLOH MELIMPAHKAN RAHMAT KEPADA KAMU SEKALIAN." SESUDAH SALAM PADA 2 RAKAAT YG PERTAMA, BILAL BERSAMA JAMAAH MENGUCAPKAN: FADHLAN MINALLOOHI WA NI'MATAH WA MAGHFIRATAN WA RAHMATAH LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAH LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA `ALAA KULLI SYAI'INQADIIR "KEMURAHAN ALLOH & NIKMATNYA & AMPUNAN SERTA RAHMAT¬NYA SEMOGA DILIMPAHKAN KEPADA KITO, TIDAK ADA TUHAN MELAIN¬KAN ALLOH. IA ESA, TIDAK ADA SEKUTU BAGI- NYA, BAGI-NYA SEGALA KEKUASAAN & BAGI-NYA SEGALA PUJI, ZAT YG MAHA MENGHIDUPKAN & MEMATIKAN, & DIA ATAS SEGALA SESUATU-NYA MAHAKUASA." SELANJUTNYA BILAL MELANJUTKAN MEMBACA SHOLAWAT SEPERTI TSB DI ATAS, & JAMAAH MENJAWABNYA: "ALLOHUMMA SHOLLI WA SALLIM `ALAIIIH." SELESAI MENGERJAKAN SALAM PD RAKAAT YG KEEMPAT, BILAL BERSAMA-SAMA PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL- MA‟BUUD .... ", SAMPAI AKHIR SPT YANG TERSEBUT DI ATAS, SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT, & DIBACA OLEH PARA JAMAAH: "Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH." SEHABIS ITU BILAL MENGUCAPKAN LAGI:
  • 27. BP SAFIRA VII 24 AL-BADRUL-MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLUU `ALAIH. "BULAN PURNAMA YG BERSINAR TERANG, JUNJUNGAN KITO NABI MUHAMMAD, BERSHOLAWATLAH KAMU SEMUA ATASNYA. " SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-6, MAKA BILAL MENGUCAPKAN: "FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH ...." SAMPAI AKHIRNYA SEPERTI TERSEBUT DI ATAS. SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-8 SELANJUTNYA BILAL & PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL-QUDDUS ...." SAMPAI AKHIRNYA, & DITEMSKAN DENGAN SHOLAWAT SEPERTI TERSEBUT DI ATAS. SEHABIS ITU LALU BILAL MENGUCAPKAN: AL-KHALIIFATUL-UULAA AMIIRUL-MU'MINUNA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH-SHIDDIIQ. "KHALIFAH PERTAMA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI ABU BAKAR SHIDDIQ." DAN JAMAAH MENJAWAB: RADHIYALLAAHU `ANHU. "SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA." SELANJUTNYA PADA RAKAAT KE-DUA BELAS SESUDAH DO'A BILAL MENGUCAPKAN BACAAN:
  • 28. BP SAFIRA VII 25 AL-KHALIIFATUTS-TSAANIYATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UMARUBNUL KHOTHTHOOB. "KHALIFAH YG KE-DUA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI UMAR BIN KHOTHTHOB. " DAN JAMAAH MENJAWAB: RADHIYALLAAHU `ANHU. "SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA." DEMIKIANLAH DIKERJAKAN PEMBACAAN DALAM TARAWIH, & TIAP-TIAP KALI SELESAINYA RAKAAT KE-4, KE-8, KE-12, KE-16 & KE-20 BACALAH: "SUBHAANAL-MALIKIL-MA'BUUD SAMPAI DENGAN AKHIRNYA BERSAMA, SELANJUTNYA SHOLAWAT- SHOLAWAT SEPERTI TERSEBUT DI ATAS DIPIMPIN OLEH BILAL & DIJAWAB OLEH JAMAAH. PADA RAKAAT KE-6, KE-10, KE-14 & KE-18, HENDAKNYA MEMBACA: YAKNI SEHABIS SALAM MEMBACA: "FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH" SAMPAI DENGAN AKHIRNYA. PADA RAKAAT KE-16 SELESAI SALAM SELANJUTNYA BILAL MENGUCAPKAN: AL-KHALIIFATUTS-TSAALITSATU AMIIRUL-MU'MINIINA SAYYIDUNAA `UTSMAANUBNU `AFFAAN. .‫الخطاب‬ ‫اتي‬ ‫سيذًاعوش‬ ‫هٌيي‬ ‫الوؤ‬ ‫اهيش‬ ‫الثاًيح‬ ‫الخليفح‬
  • 29. BP SAFIRA VII 26 "KHALIFAH YG KE-3, AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI UTSMAN BIN AFFAN. " DAN JAMAAH MENJAWAB: Radhiyalloohu `Anhu. "Semoga RIDHO ALLOH atasnya." Selanjutnya pada rakaat yg ke-20 selesai salam, bilal mengucapkan: AL-KHALIIFATUR-RAABI`ATU AMIIRUL-MU'MINIINA SAYYIDUNAA `ALIYYUBNU AM THAALIB. "KHALIFAH YG KE-4 AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI ALI IBNU ABI THALIB." DAN DIJAWAB: RADHIYALLAAHU `ANHU. "SMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA." SETELAH SHOLAT TERAWIH SELESAI, SELANJUTNYA DI TERUSKAN DGN SHOLAT WITIR. UNTUK ITU BILAL MENGUCAPKAN: SHALAATUL-WITRI ATSAABAKUMULLAAH "KERJAKANLAH SHOLAT WITIR, SEMOGA ALLOH MEMBERI PAHALA KEPADA KAMU. "
  • 30. BP SAFIRA VII 27 BACAAN TAKBIR SHALAT IEDUL FITRI Pengertian dan tatacara pelaksanaannya. Pengertian Shalat Idul Fitri sendiri ialah Shalat Sunah 2 Raka‟at yg dikerjakan atau dilakukan oleh seluruh Umat Muslim di dunia pada tanggal 01 Syawal. Shalat Hari Raya Idul Fitri ini dilakukan pada pagi hari dan dikerjakan di Masjid maupun di tanah lapang yg dilakukan secara sendiri dan sebaiknya Makmum. Disunahkan bagi anda semua sebelum berangkat ke Masjid untuk mandi sunah Hari Raya terlebih dahulu dan memperbanyak membaca bacaan Takbir. Untuk Hukum Mengerjakan Shalat Idul Fitri untuk seluruh Umat Muslim baik laki – laki maupun perempuan adalah Sunah Muakkad atau sangat
  • 31. BP SAFIRA VII 28 perlu untuk dilakukan. Kemudian Waktu Shalat Idul Fitri bisa dikerjakan dari terbit-nya matahari hingga tergelincir-nya matahari tersebut atau bisa dibilang sekitar Jam 06.30 Wib sampai 08.00 (Kurang Lebih) dan didalam Shalat Idul Fitri ini Shalatnya dikerjakan supaya di lamakan waktunya supaya orang – orang sudah Berzakat Fitrah semuanya, Kemudian di dalam Hari Raya Idul Fitri ini diwajibkan perkara membayar Zakat Fitrah dan disunahkan untuk saling maaf memaafkan seperti firman Alloh Swt yg berbunyi, ” Ambillah Zakat dari sebagian harta mereka dg berzakat itu maka kamu membersihkan dan mensuci-kan merekaa (At – Taubah Ayat 103) ”. dan ” Sesungguhnya beruntunglah orang yg mensucikan jiwa itu (Asy-Syams Ayat 9) dan ada lagi ” Maka Janganlah kamu mengatakan dirimu Suci (An Najm Ayat 32) ”. Melihat Firman Alloh Swt sudah dpt disimpulan bahwa Keutamaan Zakat di Idul Fitri atau Manfaat Bulan Idul Fitri itu sangatlah besar karena selain bisa membayar Zakat Fitrah, kita juga bisa Berpuasa selama 30 Hari sebelum tanggal 01 Syawal dan setelah Shalat Idul Fitri maka anda jg bisa bermaaf – maaf‟an dg orang – orang Muslim disekitar kita sehingga dosa – dosa kita kpd mereka bisa terhapus. Shalat Idul Fitri sendiri dilakukan pada pagi hari tanggal 01 Syawal, sesudah anda mengerjakan Shalat Wajib Subuh dan disunahkan untuk mandi. Lalu berangkatlah ke Masjid ataupun tanah lapang dg memperbanyak membaca bacaan Takbir. Selanjutnya setelah sampai di Masjid atau Tanah Lapang tetap memperbanyak membaca Takbir sambil menunggu Shalat Iedul Fitri. TATACARA SHALAT IEDUL FITRI Ketika imam sampai di masjid, MURAQI / BILAL segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadz: Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah idul firi: ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬6x ُ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ِ َّ ِ‫لِل‬َ‫و‬ ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ َّ‫َّللا‬ َّ‫إَل‬ َ‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬ َ‫َل‬ ُ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬ِ‫ح‬َ‫ر‬ ً‫ة‬َ‫ع‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ‫صلوا‬
  • 32. BP SAFIRA VII 29 ‫ى‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ِ ِ‫لِل‬ ‫ًا‬‫م‬ ْ‫ُو‬‫م‬ْ‫أ‬َ‫م‬ / ‫ًا‬‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫ع‬ْ‫ك‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫ِط‬‫ف‬ْ‫ال‬ ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َّ‫ن‬ُ‫س‬ ْ‫ي‬ِّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫أ‬ Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do‟a iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka‟at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir: Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta‟awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al Ghasyiyah pada raka‟at kedua. I‟tidal, ruku‟, sujud dll bacaannya sama dengan shalat wajib biasanya. KHUTBAH IEDUL FITRI Setelah selesai shalat, Bilal berdiri menghadap kebarat sambil membawamembawa tongkat dan membaca : Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal menyerahkan tongkat dan membaca sholawat : ‫ا‬َ‫ز‬َ‫ه‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ى‬َ‫ي‬ َّ‫ى‬َ‫أ‬ ‫ىا‬ُ‫و‬َ‫ل‬‫ع‬ِ‫إ‬ ُ‫للَا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫و‬ِ‫ح‬َ‫س‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ٌِِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬‫لـ‬ْ‫ا‬ َ‫ج‬َ‫ش‬ْ‫ه‬ُ‫ص‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬‫لـ‬ْ‫ا‬ َ‫ش‬ِ‫اش‬َ‫ع‬َ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫م‬ْ‫ى‬َ‫ي‬‫األ‬ ِ‫ذ‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬FITRIْ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫للَا‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬ ِ‫س‬‫ى‬ُ‫ف‬ْ‫غ‬‫الوــــــ‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬َ‫و‬ ِ‫س‬ْ‫و‬ُ‫ش‬ُ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ى‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬ ِ‫ش‬َ‫ث‬ٌِْ‫و‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ية‬ِ‫ط‬َ‫الخ‬ َ‫ذ‬ِ‫ع‬َ‫ص‬ ‫ا‬َ‫ر‬ِ‫إ‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِّ‫الص‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ش‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫ط‬‫ال‬ ِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬ ,ُ‫للَا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫و‬ِ‫ح‬َ‫س‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫أجش‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ ,ُ‫للَا‬َ‫ى‬ْ‫ى‬ُ‫و‬َ‫ح‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ع‬َ‫و‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ى‬ُ‫ت‬ِ‫ص‬ًَْ‫أ‬ ْ‫ن‬ِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ .ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬ّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ .ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫و‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ث‬ْ‫ح‬َ‫ص‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫آ‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ذ‬َّ‫و‬َ‫ح‬ُ‫ه‬ ‫ا‬ًَِ‫ذ‬ِّ‫ي‬َ‫س‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِّ‫ل‬َ‫ص‬
  • 33. BP SAFIRA VII 30 Khotib menuju mimbar, lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa sebagai berikut: Selesai do‟a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk. Lalu, muraqi / BILAL membaca takbir sebanyak tiga kali: Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai hutbah pertama khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat: Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai. BACAAN IMAM SHALAT IEDUL FITRI Bacaan Surat Al Fatihah pada Raka‟at Pertama     َ‫ي‬ِ‫ه‬ ِ‫م‬َ‫ال‬ْ‫س‬ِ‫ال‬ْ‫ا‬ِّ‫ى‬َ‫ق‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫لل‬َ‫ا‬ِ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ ْ‫ح‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬ٌَِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ٌِِ‫ه‬ْ‫ؤ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ،ِ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ت‬ َ‫ك‬ٌِْ‫ه‬ ‫ا‬ٌََ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫ت‬ ْ‫اخ‬َ‫و‬ ،‫ي‬ْ‫ي‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ ِ‫ذ‬ًِ‫ا‬َ‫ع‬َ‫ه‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ش‬ِّ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ،ِ‫خ‬‫ا‬َ‫ى‬ْ‫ه‬َ‫أل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ ْ‫ن‬ُ‫ه‬ٌِْ‫ه‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ِ‫ح‬‫ا‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ن‬َ‫ح‬ْ‫س‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫و‬ْ‫ح‬َ‫ش‬ِ‫ت‬ َ‫ي‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ص‬‫ا‬ٌَّ‫ال‬َ‫ش‬ْ‫ي‬َ‫اخ‬َ‫ي‬َ‫و‬
  • 34. BP SAFIRA VII 31 Bacaan Surat Al A‟la pada Raka‟at Pertama       Bacaan Surat Al Ghosiyah pada Raka‟at Kedua         Surat diatas merupakan Surat Al Ghasyiyah yg dibacakan di Raka‟at Kedua karena Cara Mengerjakan Sholat Idul Fitri ini dilakukan dg 2 Raka‟at dan dikerjakan seperti Shalat – Shalat lainnya (Gerakan dan Doa Shalatnya). Kemudian untuk Khutbahnya sendiri dibacakan setelah selesai Shalat Idul Fitri yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9
  • 35. BP SAFIRA VII 32 kali dan pada Khutbah kedua membaca takbir 9 kali dan hendaknya isi Khutbah itu berisi tentang Zakat Fitrah. Shalat Iedul Fitri dikawasan Masjid Desa Junwangi akan dilaksanakan di dua titik yaitu : di lokasi pembangunan Masjid Jami‟ Desa Junwangi – sebelah timur balai Desa Junwangi dan masjid Baitur Rohman – Babadan RT.11 RW.04. SELAMAT BERTUGAS & MENUNAIKAN IBADAH PUASA SELAMAT IDUL FITRI 1438 H MOHON MAAF LAHIR BATHIN BUKU PEDOMAN INI DITERBITKAN UNTUK PROGRAM SAFIRA VII dan dapat di download di http://www.tmbaitussalamjunwangi.blogspot.co.id