Dokumen tersebut membahas tentang shalat tarawih pada bulan Ramadhan, meliputi pengertian, sejarah, praktik, keutamaan, dan hukum shalat tarawih. Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan berjamaah setelah shalat Isya di masjid-masjid selama bulan Ramadhan.
1. BP SAFIR VII i
BUKU PANDUAN
PROGRAM SAFIRA VII
SAFARI RAMADHAN 1438 SE KAWASAN DESA JUNWANGI
1. MUSHOLA DARUT TAUFIQ – DUSUN JUNWATU
2. MASJID BAITUS SALAM – DESA JUNWANGI
3. MUSHOLA AL IHLAS – DUSUN KWANGEN
4. MUSHOLA AL HIDAYAH – DUSUN KWANGEN
5. MASJID BAITUR ROHMAN – DESA JUNWANGI
6. MUSHOLA AL MUJAHIDIN – BABADAN / BARAT
7. MUSHOLA NASRULLOH – DUSUN BABADAN / BARAT
8. MUSHOLA NURUL MUBAROKAH – DUSUN BABADAN / TIMUR
9. MUSHOLA NURUL ISLAH – DUSUN BABADAN / TIMUR
10. MUSHOLA AL IRSYAD – PERUM BABADAN ASRI
11. MASJID JAMI’ DESA JUNWANGI – TIMUR BALAI DESA JUNWANGI
2. BP SAFIR VII ii
MUQODIMAH
Dengan menyampaikan rasa syukur kepada Allah Subkhanahu Wa Ta’ala atas izin-Nya
sehingga tersusunlah Buku Panduan Program Safira VI tahun 2017 M. /1438 H ini.
Program ini tersusun atas partisipasi seluruh Ta’mir Masjid Baitus Salam dan Masjid Baitur
Rohman serta Ta’mir-ta’mir Mushola di Junwatu, Kwangen, Samben, Babadan , Perum
Babadan Asri serta Pemerintah Desa Junwangi.
Program ini adalah merupakan kelanjutan dari Safari Ramadhan Sebelumnya dan
merupakan Safari Ramadhan yang ke VII dengan menugaskan Para Imam Shalat Tarawih di
11 titik lokasi shalat Tarawih. Sesuai jadwal imam pada umumnya bertugas di dusun
masing-masing kecuali beberapa imam keliling ke 11 titik lokasi ibadah dan beberapa imam
bertugas di Mushola Al Irsyad Perum Babadan Asri setiap Sabtu malam Ahad dan di lokasi
istighotsah Masjid Jami’ Desa Junwangi setiap Selasa Malam Rabu.
Maksud dilaksanakan program ini adalah selain syi’ar Islam juga agar setiap imam shalat
tarawih di desa Junwangi tidak hanya memahami jamaah di mushala terdekat namun lebih
luas lagi yaitu tingkat Dusun atau Desa. Selain itu diharapkan agar setelah silturahiim di
mushola-mushola dimana mereka bertugas tersebut mereka dapat saling memahami, saling
belajar dan meningkatnya jalinan ukhuwah Islamiyah diantara para pengurus mushola-
mushola dan masjid-masjid di desa Junwangi.
Mengingat di tahun 2017 ini Pembangunan Masjid Jami’ sudah memasuki tahap pondasi,
sehingga Insya Allah Shalat Iedul Fitri akan dilaksanakan di atas pondasi bangunan Masjid
Jami’ Desa Junwangi. Hal ini berdasarkan kesepakatan pertemuan khusus antara Panitia
Pembangunan Masjid Jami’ Desa Junwangi dengan Pengurus Ta’mir Masjid Baitus Salam
Junwangi.
Kegiatan Iedul Adha seperti Shalat Iedul Adha dan penyembelihan qurban tetap dapat
dilaksanakan di Masjid-masjid dan Mushola masing-masing.
Oleh karena itu dimohon Bapak dapat menyampaikan informasi ketika bertugas di
Masjid/Mushola masing-masing.
Jadwal yang bersama Buku panduan merupakan rancangan awal ada kemungkinan
perbaikan sampai 3 hari sebelum Shalat Tarawih dimulai. Jadwal pasti kepada setiap imam
dan 11 titik lokasi ibadah Insya Allah akan dibagikan selambat-lambatnya 1 hari sebelum
Shalat Tarawih dimulai sambil menunggu Keputusan dari Kemenag RI.
Demikian untuk menjadikan maklum, atas partisipasi dan kerjasamnya disampaikan
terimakasih dengan do’a Jazzaukumullahu khoiron kasiroo. Amiin.
Junwangi, 10 Mei 2017
PENYUSUN
3. BP SAFIR VII iii
No. ISI HAL
1. Cover i
2. Muqodimah ii
3. Daftar isi iii
4. Surat pengantar ke Masjid/Mushola 1
5. Uraian Tugas Ta’mir Masjid / Mushola dalam Program Safira VII 2
6. Surat Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 3
7. Uraian Tugas Imam Shalat Tarawih Terpadu Tahun 2017 4
8. Shalat Tarawih 5
9. Shalat Witir 13
10. Panduan Imam Safira VII 16
11. Bacaan Surat Shalat Tarawih 17
12. Do’a Shalat Tarawih 18
13. Do’a Shalat Witir 19
14. Panduan Bilal Shalat Tarawih 20
15. Bacaan Takbir 27
16. Shalat Idul Fitri 28
17. Bacaan Surat Imam Shalat Idul Fitri 30
18. Penutup 32
19. Jadwal Imsyakiyah Ramadhan 1438 H. 33
4. BP SAFIRA VII 1
Hal : Program Safira VII Kepa da Yth,
Ramadhan 1438 H Bapak/Saudara/Ustadz
____________________
Ta’m ir Masjid/Mushola
Kawasan Masjid Baitus Salam
di
Junwangi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Menindaklanjuti Program Safira 1437 H / 2016 M dan pertemuan dengan Kepala
Desa Junwangi di acara Istighotsah Semar maka saya sampaikan sebagai berikut :
1. Akan diadakan Safari Ramadhan VII dengan menugaskan Para Imam Shalat
Tarawih di masjid/mushola-mushola se kawasan Masjid Baitus Salam Junwangi.
2. Karena program ini bersifat sosial mohon bantuan para ta’mir masjid/mushola-
mushola dan Ketua Panitia pembangunan Masjid jami’ Desa Junwangi untuk
menjadi fasilitator guna kelancaran program ini sebagaimana uraian tugas
terlampir.
3. Apabila ada pertanyaan atau pernyataan terhadap program ini dapat
menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no. (031) 998
4068, 0857 3010 1519, 0812 3246 1019
4. Mohon pemberitahuan ini sekaligus sebagai permohonan para Imam Sholat
Tarawih Terpadu bertugas di Masjid/Mushola yang Bapak/Saudara/Ustadz
pimpin.
Besar harapan saya agar Bapak/Saudara/Ustadz mendukung program ini dalam
rangka menyemarakkan bulan Ramadhan di desa Junwangi.
Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian doa
“jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh. Amiin”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET SE., CBA
5. BP SAFIRA VII 2
URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION)
TA’MIR MASJID/MUSHOLA-MUSHOLA
RAMADHAN 1438 H
NAMA JABATAN : KETUA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA
NAMA JABATAN TUGAS : FASILITATOR SAFIRA VI
BERTANGGUNG JAWAB ATAS : PELAKSANAAN IBADAH SHALAT TARAWIH
TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA MASING-MASING
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA : KOORDINATOR SAFIRA VII
URAIAN TUGAS :
1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta’mir Masjid Baitus Salam
2. Menempel jadwal imam shalat tarawih terpadu di masjid/mushola masing-
masing
3. Menyiapkan sarana dan prasarana ibadah shalat tarawih
4. Memastikan imam shalat tarawih bertugas sesuai jadwal
5. Memberikan pengumuman tentang petugas shalat tarawih dan
pengumuman yang biasanya disampaikan
6. Mengorganisir pelaksanaan shalat tarawih sesuai jadwal
7. Membantu Imam Shalat Tarawih Terpadu dalam menjalankan tugasnya
8. Mengisi form Imam Shalat Tarawih Terpadu sebagai bahan evaluasi
kegiatan dan laporan kepada Ta’mir Masjid Baitus Salam
9. Memonitor pelaksanaan shalat tarawih
10.Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih Terpadu 1438
H. di Masjid Baitus Salam 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan.
Disiapkan oleh
Koordinanator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
6. BP SAFIRA VII 3
SURAT TUGAS (AMANAH)
No.06/TMBS/KU/ST/V/2017
Dengan mengharap rahm at dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’aala dengan ini
Pimpinan Ta’mir Masjid “Baitus Salam” Junwangi memberikan amanah kepada
nama-nama yang tersebut dalam daftar terlampir untuk menjadi Imam Shalat
Tarawih Terpadu 1438 H dengan keterangan sebagai berikut :
1. Amanah ini merupakan tindak lanjut dari Program Safira VI 1437 H.
2. Tujuan dari program ini adalah mengembangkan sumber daya para imam
masjid/mushola dalam meningkatkan syiar Islam, ukhuwah islamiyah dan
memberikan motivasi kepada para jama’ah.
3. Karena program ini bersifat sosial mohon pengabdian para imam shalat
tarawih terpadu ini untuk melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas
dan jadwal terlampir.
4. Apabila ada pertanyaan atau pernyataan terhadap program ini dapat
menghubungi Ta’mir Masjid Baitus Salam melalui sms atau telp ke no. (031)
9989 4068, 0857 3010 1519, 0812 3246 1019
5. Selamat bertugas
Atas perhatian dan pengabdiannya disampaikan terima kasih dengan untaian
doa “jazzaakumullohu khoiroti wa sa’adati fiddien waddunya wal akhiroh.
Amiin”.
Junwangi, 24 Mei 2017
27 Sya’ban 1438 H.
Yang memberi amanah
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
7. BP SAFIRA VII 4
URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION)
IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU
RAMADHAN 1438 H
NAMA JABATAN TUGAS : IMAM SHALAT TARAWIH TERPADU
BERTANGGUNG JAWAB ATAS : AMANAH SEBAGAI IMAM SHALAT TARAWIH
TEMPAT KEGIATAN : MASJID/MUSHOLA DI TEMPAT BERTUGAS
BERTANGGUNG JAWAB :
1. SECARA OPERASIONAL KEPADA TA‟MIR MASJID/MUSHOLA TEMPAT
BERTUGAS
2. SECARA STRUKTURAL KEPADA KOORDINATOR SAFIRA VII
URAIAN TUGAS :
1. Memahami uraian tugas yang diberikan Ta‟mir Masjid Baitus
Salam
2. Menyiapkan diri sebagai Imam Shalat Tarawih Terpadu
3. Melaksanakan tugas sesuai jadwal terlampir
4. Memberikan informasi bila berhalangan hadir kepada Ta‟mir
tempat bertugas sesegera mungkin agar bisa dicari penggantinya
5. Menghubungi Ta‟mir setempat sebelum kegiatan dimulai untuk
koordinasi pelaksanaan ibadah shalat tarawih
6. Melakukan tugas sebagai imam tarawih 20 roka‟at 10 kali salam, 3
witir 2 kali salam dan qunut pada waktu yang ditentukan
7. Memberikan tanda tangan kepada jama‟ah anak-anak yang
membutuhkan
8. Mengikuti pertemuan evaluasi program Imam Shalat Tarawih
Terpadu 1437 H di Masjid Baitus Salam 1 minggu setelah
pelaksanaan kegiatan
Disiapkan oleh
Koordinator SAFIRA VII
Ir. MANOET, SE., CBA
8. BP SAFIRA VII 5
SHALAT TARAWIH
Pengertian, Sejarah, Praktek, Keutamaan & Hukum
Pengertian Shalat Tarawih
Kata “tarawih” merupakan bentuk jamak (plural) dari tarwihah, artinya
istirahat untuk menghilangkan kepenatan, berasal dari kata ar-rahah
(rehat) yang berarti hilangnya kesulitan dan keletihan.
Kata tarwihah pada mulanya digunakan untuk majelis secara umum.
Kemudian kata itu digunakan untuk menunjukkan majelis yang diadakan
setelah empat rakaat pada malam-malam bulan Ramadhan.
Kemudian setiap empat rakaat itu dinamakan tarawih secara majas.
Shalatnya dinamakan shalat tarawih, karena kaum muslimin dahulu
suka memanjangkan shalat mereka, kemudian duduk beristirahat
setelah empat rakaat, setiap dua rakaat ditutup dengan satu salam.
Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah
shalat sunnat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, shalat
Tarawih hukumnya sunah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau
berjama‟ah, shalat Tarawih dilakukan sesudah shalat Isya sampai waktu
fajar
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama‟ dari yang
diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”. Waktu pelaksanaan
salat sunnat ini adalah selepas isya‟, biasanya dilakukan secara
berjama‟ah di masjid.
Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi
wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama‟ah dalam 3 kali
kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam
kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut
hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim (lihat sub seksi
hadits tentang tarawih).
B. Sejarah Shalat Tarawih
Pada suatu malam di bulan RAMADHAN, Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu
datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika
Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut.
9. BP SAFIRA VII 6
Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada
sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.
Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu
menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing,
Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan
shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui
kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan
atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.”
Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri-
sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu „Alaihi
Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan
awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4
Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut
berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin
Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu
berkata, “Sebaik-baik bid‟ah adalah ini.”
Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang
shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu
Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar
tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau
bukan seorang pembuat bid‟ah. Beliau tak pernah memerintahkan
sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa
Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan
sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu
menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para
sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar,
dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua
sepakat dan memerintahkan hal yang sama.”
C. Raka’at Salat Tarawih
Di zaman Rasulullah S.A.W, sholat tarowih pada umumnya dikerjakan
sebanyak 8 rakaat. Hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan sesuatu
keberatan. Selain itu Rasulullah S.A.W. juga tidak memberatkan sholat
ini untuk ditunaikan di masjid karena tidak mahukan sahabat berfikiran
sholat ini sholat yang wajib.
Sedangkan pada zaman Khalifah Umar bin Al-Khattab beliau
menambah lagi menjadikan 20 rokaat kerana beliau berpendapat
bahawa orang-orang Islam pada zamannya itu tidak keberatan lagi
10. BP SAFIRA VII 7
menunaikan sembahyang sebanyak itu. Sholat ini juga dibuatkan
sebanyak 20 rokaat dan ditambah 3 rokaat sholat witir. Pada umumnya
masyarakat Islam di Indonesia dan Malaysia mendirikan sholat tarawih
sebanyak 20 rokaat dengan ditambah dengan 3 rokaat sholat witir.
D. Baca’an Niat Salat Tarawih
Secara lengkap, niat salat tarawih 2 rakaat adalah:
ىَلاَعَت ِهلل اًماَمِا/إًموُمْأَم ِنْيَتَعْكَر ِيحِاوَرَّتال َةَّنُس ىِّلَصُأ
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK‟ATAINI
(MA‟MUMAN/IMAAMAN) LILLAHI TA‟AALAA.
Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam)
karena Allah Ta‟ala”
ATAU berikut ini jika mengerjakan shalat tarawih sendiri
ىَلاَعَت ِهلل ِنْيَتَعْكَر ِيحِاوَرَّتال َةَّنُس ىِّلَصُأ
USHOLLI SUNNATATTAROWIHI ROK‟ATAINI LILLAHI TA‟ALA
Artinya: ” Aku niat Salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta‟ala”
E. Surat Yang Dibaca Pada Shalat Tarawih
1. Malam Tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan
o Setiap rakaat pertama dibaca 1 surat dari surat-surat berikut
secara berurutan yaitu :
At-Takaatsur
Al-Ashr
Al-Humazah
Al-Fiil
Quraisy
Al-Maa;uun
Al-Kautsar
Al-Kaafiruun
An-Nashr
Al-Lahab
11. BP SAFIRA VII 8
o Sedangkan setiap rakaat yang kedua membaca surat Al-
Ikhlas
2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan
o Setiap Rakaat pertama membaca surat Al-qadr
o Sedangkan Setiap rakaat Kedua dibaca 1 surat dari surat-
surat berikut secara berurutan yaitu :
At-Takaatsur
Al-Ashr
Al-Humazah
Al-Fiil
Quraisy
Al-Maa‟uun
Al-Kautsar
Al-Kaafiruun
An-Nashr
Al-Lahab
F. Tata Cara Mengerjakan Shalat Tarawih
Tiap-tiap dua rakaat diakhiri dengan salam, setelah selesai shalat
tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang
kurannya satu rakaat. Umumnya shalat witir dikerjakan tiga raka‟at
dengan dua salam dan boleh juga dikerjakan tiga raka‟at satu
salam.
Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang
dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir,
makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat,
sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat
20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya
melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah
dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih
melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau
menunggu di masjid sambil membaca al-Qur‟an dengan lirih dan
tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.
Disunnahkan membaca Doa Qunut di shalat witir yang 1 rakaat,
pada malam ke 15 bulan Ramadhan.
Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan
bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak
mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai
12. BP SAFIRA VII 9
melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan
sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun
malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti
imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih
disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa
melaksanakan witir.Dalam melaksanakan salat tarawih juga
disunnahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat
keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yang artinya “istirahat”,
karena „mushali‟ duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat.
Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun
disunnahkan memperbanyak berzikir. Istilah tarawih sendiri belum
ada pada zaman Nabi saw. Pada saat itu salat tarawih hanya
disebut dengaan salat malam atau salat „qiyam al lail‟.
Salat tahajjud adalah salat malam yang dilaksanakan setelah tidur.
Apabila salat tarawih dilaksanakan setelah tidur maka ini juga
termasuk salat tahajjud.
Disunnahkan juga dalam salat tarawih untuk mengeraskan suara
ketika membaca Fatihah dan surah.
G. Doa Setelah Sholat Tarawih
Berikut ini adalah Do‟a sesudah sholat tarawih tulisan arab dan latin
serta terjemahnya
ُهَدْي ِزَم ُِئفاَكُي َو ُهَمَِعن ِىفا َوُيدًاْمَح َنْيِمَلاَعْلا ِّبَر ِ َّ ُِهللدْمَحْلَا : ِمْيِحَّالر ِنَم ْحَّالر ِهللا ِمْسِب
اَمْيِالْاِب اَنْلَع ْاج َمُهَّللَا , ٍدَّمَحُماَنِدِّيَس ِلَا ىَلَع َو ٍدَّمَحُماَنِدِّيَس ىَلَع ْمِّلَس َو ِّلَص َّمُهَّللَا ,ِن
َكَكَدْنِاعَمِل َو , َنْيِلِاعَف ِةاَكَِّزلل َو , َنْي ِِظفاَِحةَالَِّصلل َو . نْيِّد َؤُم ِِضئاَرَفْلِل َو , َنْيِلِم
ِفى َو , َنْي ِض ِرْعُمِوْغَّلال ِنَع َو , َنْيِكِّسَمَتُم ىَدُهلْاِب َو , َنِّيِجاَر َكِوْفَِعل َو , َنْيِِبلاَط
َِرخالْا ِفى َو , َنْيِدِهاَازَيْنُّدال, َنْي ِِركاَشِاءَمْعَّنالِب َو , َنْي ِضَرِاءَضَقْلاِب َو , َنْيِبِاغَِرة
ِةَماَيِقلْا َم ْوَي َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهللا َّلىٍَصدَّمَحُماَنِدِّيَس ِء َِول َت ْحَت َو , َنْي ِرِابَصِءَالَبلْا َلىَع َو
َِدةَّنَلجْا َِلىا َو , َنْيِد ِار َو ِض ْوَلحْا َِلىا َو , َنْي ِِرئاَسَلَع َو , َنْيِجاَن ِارَّنال َِنم َو , َنْيِلِخل
ٍقَرْبَتِْسا َو ٍس ُدْنُس ِْنم َو , َنْيِج ِّوَزَتُم ِنْيَِعلْاِر ْوُح ِْنم َو , َنْيِدِاعَق ِةَماَرَكلْاِرْي ِرَس
َش ىًفَصُم ٍلَسَع َو ٍنَبَل ِْنم َو َنْيِلِك آ ِةَّنَلجَا ِامَعَط ِْنم َو , َنْيِسِّبَلَتُم ٍاحَبْيِد َّو, َنْيِبِار
ْيَلَع َتْمَعْنَا َنْيِذَّلا َحَم , نْيِعَم ِْنم ٍسْأَك َو َقْي ِارَبَا ِّو ٍبَاوْكَاِبِالص َو َنْيِّيِبَّنال َِنم ْمِهِّد
ِهللاِب َفىَك َو هللا َِنم ُلْضَفَلْا َكِلَذ , اًقْيِفَر َكِئَلوُا َنُسَح َو , َنْيِحِلَّالص َوِاءَدَهُّشال َو َنْيِقْي
َ مْيِلَعنْيِمَلاَعْلاِّبَر هلل ُدْمَلحْا َو
“ALLAAHUMMAJ‟ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIINA. WALIFARAA-IDLIKA MU-
ADDIINA WA-ALASH SHALAWAATI MUHAAFIDHIINA. WALIZZAKAATI FAA‟ILIINA
13. BP SAFIRA VII 10
WALIMAA „INDAKA THAALIBIINA. WALI-AFWIKA RAAJINA, WABIL HUDAA
MUTAMASSIKIINA. WA-ANIL LAGHWI MU‟RIDLIINA WAFID DUNYAA
ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, WABIL QADLAA-I RAADLIINA,
WABIN NA‟MAA-I SYAAKIRIINA. WA-ALAL BALAA-I SHAABIRIINA WATAHTA
LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALLALLAAHU „ALAIHI WASAI LAMA
YAUMAL QIYAAMATI SAAIRIINA WA‟ALAL HAUDLI WAARIDIINA, WAFIL
JANNATI DAKHILIINA. WA-ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QAA‟IDIINA.
WABIKHUURIN „IININ MUTAZAWWIJIINA WAMIN SUNDUSIN WAISTABRAQIN
WADIIBAAJIN MUTA-LABBISIINA WATHA‟AAMIL JANNATI AAKILIINA. WAMIN
LABANIN WA‟ASALIN MUSHAFFIINA SYAARIBIINA BIAKWAABIN WA-
ABAARIIQA WAKA‟SIN MIM MA‟IININ MA‟AL LADZIINA AN‟AMTA „ALAIHIM
MINAN NABIYYIINA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH-
SHAALIHIINA WAHASUNA ULAA-IKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADLLU
MINALLAAHI WAKAFAA BILLAAHI „ALIIMA. WALHAMDU LILLAAHI RABBIL
„AALAMIIN”.
Artinya :
“Ya Allah, jadikanlah kami (orang-orang) yang imannya sempurna, dapat
menunaikan segala fardlu, menjaga shalat. Menunaikan zakat, menuntut/mencari
segala kebaikan di sisiM, mengharap ampunan-Mu senantiasa memegang teguh
petunjuk-petunjukMu, terlepas/terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud di
dunia dan di akherat dan tabah (sabar) menerima cobaan, mensyukuri segala
nikmat-Mu dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di
bawahnaungan panji-panji junjungan kita Nabi Muhammad saw, dan melalui talaga
yang sejuk, masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk di tahta
kehormatan, didampingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju-baju kebesaran
dari sutra berwarna-warni, menikmati santapan sorga yang lezat, minum susu dan
madu yang suci bersih dalam gelas-gelas dan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat pada mereka dari golongan para Nabi, shiddiqin dan orang-orang yang
syahid serta orang-orang shahih. Dan baik sekali mereka menjadi teman-teman
kami. Demikianlah kemurahan dari Allah SWT, dan kecukupan dari Allah Yang Maha
Mengetahui. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam”.
H. Manfaat dan Keutamaan Shalat Tarawih :
Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan oleh Ali
bin Abi Thalib yang dikutip dari kitab Durratun Nasihin, berikut ini adalah
keutamaan dan hikmah shalat Tarawih :
Malam ke 01 : Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama
dihapus dosa seorang Mu‟min seperti ketika ia di lahirkan.
o ِتْاح َو اًناَميِإ َانَضَمَر َماَق ْنَمِهِبْنَذ ِْنم َمَّدَقَت اَم ُهَل َِرفُغ اًباَس
Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
Malam ke 02 : Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa
dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu‟min.
14. BP SAFIRA VII 11
Malam ke 03 : Malaikat berseru dari „Arsy ” Telah diangkat amal
dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.
Malam ke 04 : Baginya mendapat pahala, seperti pahala
membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.
Malam ke 05 : Allah SWT memberinya pahala seperti pahala
Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.
Malam ke 06 : Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul
Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.
Malam ke 07 : Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S
dan penolong dari kejahatan Fir‟aun dan Hamman.
Malam ke 08 : Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala
apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.
Malam ke 09 : Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.
Malam ke 10 : Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia
dan akhirat.
Malam ke 11 : Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari
Ibunya.
Malam ke 12 : Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah
berseri-seri seperti bulan purnama.
Malam ke 13 : Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan
(kejelekan).
Malam ke 14 : Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya
orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak
Allah SWT tidak akan menghisabnya.
Malam ke 15 : Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga
di „Arsy dan kursi.
Malam ke 16 : Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari
api neraka dan masuk surga.
Malam ke 17 : Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke 18 : Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah
bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang
tuamu.
Malam ke 19 : Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.
Malam ke 20 : Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan
orang-orang Sholeh.
Malam ke 21 : Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di
surga dari cahaya.
Malam ke 22 : Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan
kesusahan.
Malam ke 23 : Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di
surga. Malam ke
24 : Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah
SWT.
15. BP SAFIRA VII 12
Malam ke 25 : Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.
Malam ke 26 : Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat
puluh tahun (40 thn).
Malam ke 27 : Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada
hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.
Malam ke 28 : Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000)
derajat di surga.
Malam ke 29 : Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji
yang makbul.
Malam ke 30 : Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah
buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air
Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan
engkau hamba-Ku.
I. Dalil-dalil Yang Berhubungan Dengan Shalat Tarawih
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pada
suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti salat
Beliau, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Beliau
salat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti salat Nabi
n), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam
keempat. Maka Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam tidak
keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Beliau bersabda:
„Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan
tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali
sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,‟ dan
(peristiwa) itu terjadi di bulan RAMADHAN.” (Muttafaqun „alaih)
“Artinya : Dari Jabir bin Abdullah radyillahu „anhum, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam pernah salat bersama
kami di bulan RAMADHAN (sebanyak) delapan raka‟at dan witir
(satu raka‟at). Maka pada hari berikutnya kami berkumpul di
masjid dan mengharap beliau keluar (untuk salat), tetapi tidak
keluar hingga masuk waktu pagi, kemudian kami masuk
kepadanya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah ! Tadi malam kami
telah berkumpul di masjid dan kami harapkan engkau mau salat
bersama kami, maka sabdanya “Sesungguhnya aku khawatir
(salat itu) akan diwajibkan atas kamu sekalian”.(Hadits Riwayat
Thabrani dan Ibnu Nashr)
“Aku perhatikan salat malam Rasulullah Shallallahu „alaihi wa
Sallam, yaitu (Ia) salat dua raka‟at yang ringan, kemudian ia salat
dua raka‟at yang panjang sekali, kemudian salat dua raka‟at, dan
dua raka‟at ini tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya, kemudian
salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at sebelumnya),
16. BP SAFIRA VII 13
kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua raka‟at
sebelumnya), kemudian salat dua raka‟at (tidak sepanjang dua
raka‟at sebelumnya), kemudian witir satu raka‟at, yang demikian
adalah 13 raka‟at”. Diriwayatkan oleh Malik, Muslim, Abu Awanah,
Abu Dawud dan Ibnu Nashr.
“Artinya : Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia
bertanya kepada „Aisyah radyillahu anha tentang salat Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa Sallam di bulan RAMADHAN. Maka ia
menjawab ; Tidak pernah Rasulullah Shalallahu „alaihi wa Sallam
kerjakan (tathawwu‟) di bulan RAMADHAN dan tidak pula di
lainnya lebih dari sebelas raka‟at 1) (yaitu) ia salat empat (raka‟at)
jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia
salat empat (raka‟at) 2) jangan engkau tanya panjang dan
bagusnya kemudian ia salat tiga raka‟at”.[Hadits Shahih Riwayat
Bukhari dan Muslim]
SHALAT WITIR
Hukum, Pengertian, Sejarah, Praktek & Keutamaan
A. Pengertian Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang bilangan rakaatnya ganjil.
Mengenai bilangan rakaatnya, paling sedikit adalah satu rakaat dan
paling banyak adalah sebelas rakaat. Jumlah sebelas rakaat itu telah
cukup dan inilah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana
dinyatakan oleh A‟isyah ra “Tidaklah pernah Nabi SAW shalat malam
(witir) melebihi sebelas rakaat”.
HUKUM SHALAT WITIR ADALAH SUNNAT
B. Dalil Tentang Keutamaan Shalat Witir
Dari Ali ra, katanya: “Sebenarnya Witir itu bukan fardlu
sebagaimana shalat-shalat lima waktu yang diwajibkan. Hanya
saja Rasulullah saw setelah berwitir, pernah bersabda: „Wahai
ahlul Quran, kerjakanlah shalat Witir sebab Allah itu Witir (Maha
Esa/ganjil) dan suka sekali kepada Witir.” (HR. Ahmad dan Ash-
habus Sunan dan oleh Turmudzi dianggap sebagi hadits hasan,
sedangkan oleh Hakim yang meriwayatkannya juga,
menganggapnya sebagai hadits shahih).
“Sesungguhnya Allah Ta‟ala telah menambahkan kalian dengan
satu shalat, yang shalat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta
17. BP SAFIRA VII 14
yang merah, yakni shalat witir. Waktu pelaksanaannya Allah
berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”
C. Waktu Shalat Witir
Para ulama sudah sepakat bahwa waktunya shalat sunat Witir itu
sesudah shalat Isya dan terus berlangsung sampai fajar sebelum
shalat Subuh. Diriwayatkan dari Abu Tamim al-Jaisyani ra bahwa Amr
bin al-`Ash pernah berkhutbah di hadapan orang banyak dan berkata:
“Abu Bashrah memberitahukan kepada ku bahwa Nabi saw bersabda:
„Sesungguhnya Allah memberikan tambahan padamu suatu shalat, yaitu
Witir. Maka kerjakanlah shalat itu antara shalat Isya hingga shalat Fajar.‟
Kemudian Abu Tamim berkata: „Kemudian Abu Dzar membimbing
tanganku dan mengajak masuk ke dalam mesjid menuju ke tempat Abu
Bashrah ra, lalu bertanya: „Benarkah engkau pernah mendengar
Rasulullah besabda sebagaimana yang dikatan oleh `Amr itu?‟ Abu
Bashrah menjawab: „Ya, aku sendiri mendengar demikian itu dari
Rasulullah saw‟.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dengan Isnad yang sah)
D. Cara Mengerjakan Shalat Witir
Cara mengerjakan shalat witir adalah dua rakaat satu salam, kemudian
terakhir satu rakaat dengan satu salam dan bila dikerjakan tiga rakaat,
maka tidak usah tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat
Maghrib.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad yang artinya :
“Telah berkata „Aisyah : adalah Rasulullah SAW pernah shalat Witir tiga
rakaat yang ia tidak selingi apa-apa (tasyahud) diantaranya”. (HR.
Ahmad)
Sedangkan apabila shalat tarawih pada bulan Ramadhan sampai pada
tanggal 15 Ramadhan sampai seterusnya, maka pada rakaat Witir yang
terakhir yaitu ketika bangun dari ruku‟, di sunnatkan membaca do‟a
qunut.
Bacaan niat shalat Witir 2 rakaat :
USHALLI SUNNATAL WITRI RAK‟ATAINI LILLAHI TA‟AALAA.
Artinya : Aku niat shalat sunnah Witir dua rakaat karena Allah Ta‟ala.
Bacaan niat shalat Witir 1 rakaat :
19. BP SAFIRA VII 16
PANDUAN IMAM SAFIRA VII
Berdasarkan referensi dimuka maka dalam kegiatan
Safari Ramadhan 1438 H tentang tata cara Shalat
Tarawih & Witir akan dilaksanakan sebagai berikut :
1.Shalat Isya‟ berjama‟ah
2.Dzikir ba‟da shalat Isya‟ dengan bacaan singkat
3.Penyampaian informasi oleh Ta‟mir setempat
4.Kultum bila ada
5.Shalat ba‟diyah Isya‟
6.Shalat Tarawih 20 roka‟aat dengan bacaan dan
do‟a sebagaimana tertulis di halaman berikutnya
7.Shalat witir 3 roka‟at dengan bacaan dan do‟a
sebagaimana tertulis dihalaman berikutnya
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa, QS. Al Baqoroh : 183
21. BP SAFIRA VII 18
DOA SHALAT TARAWIH
Dibaca setelah membaca taawudz, basmalah, shalawat dan
hamdalah.
22. BP SAFIRA VII 19
DOA SHALAT WITIR
Dibaca setelah membaca ta’awudz, basmalah, shalawat, dan
hamdalah
23. BP SAFIRA VII 20
PANDUAN BILAL
BACAAN LAFAL NIAT SHOLAT TERAWIH
USHOLII SUNNATAT TARAWIHI ROK‟ATAINI
(IMAAMAN/MA‟MUUMAN) LILLAHI TA‟ALA
"SENGAJA AKU NIAT SHOLAT SUNAT TERAWIH 2 RAKAAT
(NTAKMUM/JADI IMAM) KARENA ALLOH TA`ALA."
SETELAH MELAKSANAKA SHOLAT `ISYA, MAKA SECARA
BERJAMAAH BILAL & MAKMUM MEMBACA :
"MAHASUCI ALLOH YG MEMILIKI (ALAM) & YG DI SEMBAH, MAHA
SUCI ALLOH YG MEMILIKI ( ALAM ) LAGI ADA. MAHA SUCI ALLOH
YG MEMILIKI LAGI MAHA HIDUP YG TIDAK TIDUR, TIDAK MATI &
TIDAK HILANG SELAMA-LAMANYA. MAHASUCI MAHA QUDDUS,
24. BP SAFIRA VII 21
TUHAN KAMI & TUHAN SEMUA MALAIKAT & RUH (MALAIKAT
JIBRIL). MAHASUCI ALLOH & SEGALA PUJI BAGI ALLOH, TIDAK
ADA TUHAN MELAINKAN ALLOH. ALLOH MAHABESAR, & TIDAK
ADA DAYA, & TIDAK ADA KEKUATAN KECUALI DARI ALLOH,
TUHAN YG MAHATINGGI & MAHAAGUNG. "
SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT:
Alloohumma sholli `alaa sayyidinaa Muhammad.
"Ya ALLOH karuniailah kesejahteraan atas junjungan kita Nabi
Muhammad."
Selanjutnya para jama'ah menjawab dengan bacaan:
Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN
ATASNYA (NABI MUHAMMAD SAW).
BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI:
ALLOHUMMA SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN ATAS
JUNJUNGAN KITA & PEMIMPIN KITA NABI MUHAMMAD.
25. BP SAFIRA VII 22
SELANJUTNYA PARA JAMAAH SHOLAT TARAWIH MENJAWAB:
Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELAMATAN
KEPADANYA (MUHAMMAD).
BILAL MENJAWAB SHOLAWAT LAGI:
Alloohumma SHOLLI `ALAA SAYYIDINAA WA NABIYYINAA WA
HABIIBINAA WA SYAFII`INAA WA DZUKHRINAA WA MAULAANAA
MUHAMMAD.
"YA ALLOH, TUHAN KAMI, KARUNIAILAH KESEJAHTERAAN ATAS
JUNJUNGAN KITA, NABI KITA, KEKASIH KITA, & PENOLONG KITA
(KELAK) & YG MEMBELA KITA & PEMIMPIN KITA NABI
MUHAMMAD."
SELANJUTNYA PARA JAMAAH MENJAWAB:
Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH
"YA ALLOH, LIMPAHKANLAH KESEJAHTERAAN & KESELARNATAN
ATASNYA (MUHAMMAD).
SEHABIS DIJAWAB OLEH PARA JAMAAH, SELANJUTNYA BILAL
MENGUCAPKAN :
26. BP SAFIRA VII 23
ASH-SHALAATUT-TAROOWIHI RAHIMAKUMULLOOH.
"KERJAKANLAH SHOLAT TERAWIH SMOGA ALLOH MELIMPAHKAN
RAHMAT KEPADA KAMU SEKALIAN."
SESUDAH SALAM PADA 2 RAKAAT YG PERTAMA, BILAL
BERSAMA JAMAAH MENGUCAPKAN:
FADHLAN MINALLOOHI WA NI'MATAH WA MAGHFIRATAN WA
RAHMATAH LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA
SYARIIKA LAH LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA
YUMIITU WA HUWA `ALAA KULLI SYAI'INQADIIR
"KEMURAHAN ALLOH & NIKMATNYA & AMPUNAN SERTA
RAHMAT¬NYA SEMOGA DILIMPAHKAN KEPADA KITA, TIDAK ADA
TUHAN MELAIN¬KAN ALLOH. IA ESA, TIDAK ADA SEKUTU BAGI-
NYA, BAGI-NYA SEGALA KEKUASAAN & BAGI-NYA SEGALA PUJI,
ZAT YG MAHA MENGHIDUPKAN & MEMATIKAN, & DIA ATAS
SEGALA SESUATU-NYA MAHAKUASA."
SELANJUTNYA BILAL MELANJUTKAN MEMBACA SHOLAWAT
SEPERTI TSB DI ATAS, & JAMAAH MENJAWABNYA:
"ALLOHUMMA SHOLLI WA SALLIM `ALAIIIH."
SELESAI MENGERJAKAN SALAM PD RAKAAT YG KEEMPAT, BILAL
BERSAMA-SAMA PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL-
MA‟BUUD .... ", SAMPAI AKHIR SPT YANG TERSEBUT DI ATAS,
SEHABIS ITU BILAL MEMBACA SHOLAWAT, & DIBACA OLEH PARA
JAMAAH: "Alloohumma SHOLLI WA SALLIM `ALAIIH."
SEHABIS ITU BILAL MENGUCAPKAN LAGI:
27. BP SAFIRA VII 24
AL-BADRUL-MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLUU
`ALAIH.
"BULAN PURNAMA YG BERSINAR TERANG, JUNJUNGAN KITA
NABI MUHAMMAD, BERSHOLAWATLAH KAMU SEMUA ATASNYA. "
SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-6, MAKA BILAL
MENGUCAPKAN: "FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH ...." SAMPAI
AKHIRNYA SEPERTI TERSEBUT DI ATAS.
SELESAI SALAM PADA RAKAAT KE-8 SELANJUTNYA BILAL &
PARA JAMAAH MEMBACA: "SUBHAANAL-MALIKIL-QUDDUS ...."
SAMPAI AKHIRNYA, & DITEMSKAN DENGAN SHOLAWAT SEPERTI
TERSEBUT DI ATAS.
SEHABIS ITU LALU BILAL MENGUCAPKAN:
AL-KHALIIFATUL-UULAA AMIIRUL-MU'MINUNA SAYYIDUNAA
ABUU BAKRINISH-SHIDDIIQ.
"KHALIFAH PERTAMA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI ABU
BAKAR SHIDDIQ."
DAN JAMAAH MENJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU.
"SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
SELANJUTNYA PADA RAKAAT KE-DUA BELAS SESUDAH DO'A
BILAL MENGUCAPKAN BACAAN:
28. BP SAFIRA VII 25
AL-KHALIIFATUTS-TSAANIYATU AMIIRUL MU'MINIINA
SAYYIDUNAA 'UMARUBNUL KHOTHTHOOB.
"KHALIFAH YG KE-DUA, AMIRUL-MU'MININ PENGHULU KAMI UMAR
BIN KHOTHTHOB. "
DAN JAMAAH MENJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU.
"SEMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
DEMIKIANLAH DIKERJAKAN PEMBACAAN DALAM TARAWIH, &
TIAP-TIAP KALI SELESAINYA RAKAAT KE-4, KE-8, KE-12, KE-16 &
KE-20 BACALAH: "SUBHAANAL-MALIKIL-MA'BUUD SAMPAI
DENGAN AKHIRNYA BERSAMA, SELANJUTNYA SHOLAWAT-
SHOLAWAT SEPERTI TERSEBUT DI ATAS DIPIMPIN OLEH BILAL &
DIJAWAB OLEH JAMAAH.
PADA RAKAAT KE-6, KE-10, KE-14 & KE-18, HENDAKNYA
MEMBACA: YAKNI SEHABIS SALAM MEMBACA: "FADHLAM
MINALLAAHI WA NI'MAH" SAMPAI DENGAN AKHIRNYA.
PADA RAKAAT KE-16 SELESAI SALAM SELANJUTNYA BILAL
MENGUCAPKAN:
AL-KHALIIFATUTS-TSAALITSATU AMIIRUL-MU'MINIINA
SAYYIDUNAA `UTSMAANUBNU `AFFAAN.
.الخطاب اتي سيذًاعوش هٌيي الوؤ اهيش الثاًيح الخليفح
29. BP SAFIRA VII 26
"KHALIFAH YG KE-3, AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI UTSMAN
BIN AFFAN. "
DAN JAMAAH MENJAWAB:
Radhiyalloohu `Anhu.
"Semoga RIDHO ALLOH atasnya."
Selanjutnya pada rakaat yg ke-20 selesai salam, bilal mengucapkan:
AL-KHALIIFATUR-RAABI`ATU AMIIRUL-MU'MINIINA SAYYIDUNAA
`ALIYYUBNU AM THAALIB.
"KHALIFAH YG KE-4 AMIRUL MU'MININ PENGHULU KAMI ALI IBNU
ABI THALIB."
DAN DIJAWAB:
RADHIYALLAAHU `ANHU. "SMOGA RIDHO ALLOH ATASNYA."
SETELAH SHOLAT TERAWIH SELESAI, SELANJUTNYA DI
TERUSKAN DGN SHOLAT WITIR.
UNTUK ITU BILAL MENGUCAPKAN:
SHALAATUL-WITRI ATSAABAKUMULLAAH
"KERJAKANLAH SHOLAT WITIR, SEMOGA ALLOH MEMBERI
PAHALA KEPADA KAMU. "
30. BP SAFIRA VII 27
BACAAN TAKBIR
Takbir 1
ُهللا ,ُرَبْكأ ُهللاُهللا ,ُرَبْكأُرَبْكأ
َّالِإ ََلِإ الُهللاُهللاوُرَبْكأ
ُهللاُرَبْكأِلِل َِِوُدْوَحال
"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,
Laa illaa haillallah-huwaallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd'."
Artinya :
" Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar, Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha
besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. "
Takbir 2
ًاريِثك ِلِل ُدوَحوال ًارْيبَك رَباك ُهللا
.يالِصَاو ًةَرُكب ِهللا َاىَحُبسَو
,ْيي ّدال ََل َييِصِلخُه ٍّاياالإ ُدْبعًوال ُهللاالِا َ.الال
,ُوىرِف اَكال ٍَِرَك وَلَوال ٍَِوكرَلَو,ىْكوِرْشُوىْقوِفاٌَُوال ٍَِكر وَلَو
,ٍَدْاحَو َابَزْاالح َمَزََُو ٍَُدٌُجّزَعأَو ,ٍَدْبع َرَصًََو ,ٍَدْعَوُ َقدَص ,ٍَدحَو َهللا الِا ََالال
,كبرَا ُهللاَو الهللاِا ََالال
دْوَحال ِلِل َِِو ُرَباك ُهللا
"Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,
Wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiillaa.
Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin,
Walau karihal kaafiruun, walau karihal musyrikun, walau karihal munafiqun.
Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wahazamal
ahzaaba wahdah.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil hamd."
Artinya:
"Allah maha besar dan juga sempurna kebesaran-Nya, Segala puji bagi-Nya dan maha suci Allah
sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan tiada yang kami sembah selain kepada-
Nya, Kami memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, musrik, dan munafiq membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke-esaan-Nya. Dia Maha menepati janji. Dan menolong hamba-
hamba-Nya, Memuliakan bala tentara-Nya dan menghancurkan musuh-musuh dengan ke Esaan-
Nya. Tiada Tuhan selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan Segala Puji hanya
bagi Allah."
31. BP SAFIRA VII 28
SHALAT IEDUL FITRI
Pengertian dan tatacara pelaksanaannya.
Pengertian Shalat Idul Fitri sendiri ialah Shalat Sunah 2 Raka‟at yg
dikerjakan atau dilakukan oleh seluruh Umat Muslim di dunia pada
tanggal 01 Syawal. Shalat Hari Raya Idul Fitri ini dilakukan pada pagi
hari dan dikerjakan di Masjid maupun di tanah lapang yg dilakukan
secara sendiri dan sebaiknya Makmum. Disunahkan bagi anda semua
sebelum berangkat ke Masjid untuk mandi sunah Hari Raya terlebih
dahulu dan memperbanyak membaca bacaan Takbir.
Untuk Hukum Mengerjakan Shalat Idul Fitri untuk seluruh Umat Muslim
baik laki – laki maupun perempuan adalah Sunah Muakkad atau sangat
perlu untuk dilakukan. Kemudian Waktu Shalat Idul Fitri bisa dikerjakan
dari terbit-nya matahari hingga tergelincir-nya matahari tersebut atau
bisa dibilang sekitar Jam 06.30 Wib sampai 08.00 (Kurang Lebih)
dan didalam Shalat Idul Fitri ini Shalatnya dikerjakan supaya di lamakan
waktunya supaya orang – orang sudah Berzakat Fitrah semuanya,
Kemudian di dalam Hari Raya Idul Fitri ini diwajibkan perkara membayar
Zakat Fitrah dan disunahkan untuk saling maaf memaafkan seperti
firman Alloh Swt yg berbunyi, ” Ambillah Zakat dari sebagian harta
mereka dg berzakat itu maka kamu membersihkan dan mensuci-kan
merekaa (At – Taubah Ayat 103) ”. dan ” Sesungguhnya beruntunglah
orang yg mensucikan jiwa itu (Asy-Syams Ayat 9) dan ada lagi ” Maka
Janganlah kamu mengatakan dirimu Suci (An Najm Ayat 32) ”.
Melihat Firman Alloh Swt sudah dpt disimpulan bahwa Keutamaan Zakat
di Idul Fitri atau Manfaat Bulan Idul Fitri itu sangatlah besar karena
selain bisa membayar Zakat Fitrah, kita juga bisa Berpuasa selama 30
Hari sebelum tanggal 01 Syawal dan setelah Shalat Idul Fitri maka anda
jg bisa bermaaf – maaf‟an dg orang – orang Muslim disekitar kita
sehingga dosa – dosa kita kpd mereka bisa terhapus.
Shalat Idul Fitri sendiri dilakukan pada pagi hari tanggal 01 Syawal,
sesudah anda mengerjakan Shalat Wajib Subuh dan disunahkan untuk
mandi. Lalu berangkatlah ke Masjid ataupun tanah lapang dg
memperbanyak membaca bacaan Takbir. Selanjutnya setelah sampai di
Masjid atau Tanah Lapang tetap memperbanyak membaca Takbir
sambil menunggu Shalat Iedul Fitri.
32. BP SAFIRA VII 29
TATACARA SHALAT IEDUL FITRI
Ketika imam sampai di masjid, MURAQI / BILAL segera berdiri untuk
memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadz:
Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai
takbiratul ihram. Niatnya adalah idul firi:
ىَلاَعَت ِ ِلِل ًام ُْومْأَم / ًاماَمِإ ِْنيَتَعْكَر ِرِْطفْال ِدْيِعِل ًةَّنُس ْيِّلَصُأ
Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do‟a iftitah, kemudian
melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka‟at pertama, dan lima
kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:
Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca
ta‟awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti
surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau
surat Al Ghasyiyah pada raka‟at kedua.
I‟tidal, ruku‟, sujud dll bacaannya sama dengan shalat wajib biasanya.
KHUTBAH IEDUL FITRI
Setelah selesai shalat, Bilal berdiri menghadap kebarat sambil
membawamembawa tongkat dan membaca :
ُرَبْكَأ ُ َّهللا6x ُدْوَحْال ِ َّ ِلِلَو ُرَبْكَأ ُ َّهللا ُ َّهللا َّإال َََلإ َال
ُهللا ُنُكَوِحَر ًتَعِهاَج ِرْطِفْال ِدْيِعِل ًتٌَُّس صلوا
األ ِذْيِع ُمْىَي اَزَه ْنُكَهْىَي َّىَأ ىاُوَلعِإ ُللَا ُنُكَوِحَس َْييٌِِهْؤُولـْا َجَشْهُصَو َْييِوِلْسُولـْا َشِاشَعَه اَي
FITRIَماَيِّالص ْنُكْيَلَع َمَّشَحَو َماَعَطال ِهيِف ْنُكَل ُللَا َّلَحَا ُمىَي ِسىُفْغالوــــــ ُمىَيَو ِسْوُشُسال ُمىَيَو
َرِإاْىُعَوْساَو اُْىتِصًَْأ ,ُللَا ُنُكَوِحَس اْىُعْيِطَأَو اْىُعَوْساَو اُْىتِصًَْأ ِشَثٌِْوال ىَلَع ُيةِطَالخ َذِعَص ا
,ُللَا ُنُكَشأج اْىُعْيِطَأَوَىْىُوَحُْشت ْنُكَّلَعَل اْىُعْيِطَأَو اْىُعَوْساَو اُْىتِصًَْأ
33. BP SAFIRA VII 30
Kemudian Khotib naik ke mimbar, bilal menyerahkan tongkat dan
membaca sholawat :
Khotib menuju mimbar, lalu bilal menghadap qiblat dan membaca doa
sebagai berikut:
Selesai do‟a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
Lalu, muraqi / BILAL membaca takbir sebanyak tiga kali:
Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai hutbah
pertama khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:
Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai
selesai.
BACAAN IMAM SHALAT IEDUL FITRI
Bacaan Surat Al Fatihah pada Raka‟at Pertama
َّوَحُه اًَِذِّيَس ىَلَع ِّلَص َّنُهّللَاىَلَع ْنِّلَسَو ِّلَص َّنُهّللَا .ٍذَّوَحُه اًَِذِّيَس ىَلَع ْنِّلَسَو ِّلَص َّنُهّللَا .ٍذ
َْييِعَوْجَا ِهِثْحَصَو ِهِلآ ىَلَعَو ٍذَّوَحُه اًَِذِّيَس
ْا ،ِخاٌَِهْؤُوْلاَو َيْيٌِِهْؤُوْلاَو ،ِخاَوِلْسُوْلاَو َيْيِوِلْسُوْلا َيِه ِمَالْسِالْاِّىَق َّنُهللَا،ِخاَىْهَألْاَو ْنُهٌِْه ِءاَي ْحَال
َنَحْسَااَي َكِتَو ْحَشِت َيْيَشِاصٌَّالَشْيَاخَيَو ،ِشْيَخْلاِت َكٌِْه اٌََل ْنِت ْاخَو ،يْيِّذال ِذًِاَعَه ىَلَع ْنُهْشِّسَيَو
َيْيِوِاحَّشال
34. BP SAFIRA VII 31
Bacaan Surat Al A‟la pada Raka‟at Pertama
Bacaan Surat Al Ghosiyah pada Raka‟at Kedua
Surat diatas merupakan Surat Al Ghasyiyah yg dibacakan di Raka‟at
Kedua karena Cara Mengerjakan Sholat Idul Fitri ini dilakukan dg 2
Raka‟at dan dikerjakan seperti Shalat – Shalat lainnya (Gerakan dan
Doa Shalatnya). Kemudian untuk Khutbahnya sendiri dibacakan setelah
selesai Shalat Idul Fitri yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9
kali dan pada Khutbah kedua membaca takbir 9 kali .
35. BP SAFIRA VII 32
PENUTUP
Semoga diterbitkannya buku ini dapat membantu Imam/Bilal dalam
melaksanakan tugasnya sesuai tuntunan yang ada. SELAMAT
BERTUGAS dan atas partisipasinya dalam melaksanakan Program
Safira VII disampaikan terimakasih.
Shalat Iedul Fitri dikawasan Masjid Desa Junwangi akan dilaksanakan di
dua titik yaitu : di lokasi pembangunan Masjid Jami‟ Desa Junwangi –
sebelah timur balai Desa Junwangi dan masjid Baitur Rohman –
Babadan RT.11 RW.04.
SELAMAT BERTUGAS & MENUNAIKAN IBADAH PUASA
SELAMAT IDUL FITRI 1438 H
MOHON MAAF LAHIR BATHIN
BUKU PEDOMAN INI DITERBITKAN UNTUK PROGRAM SAFIRA VII
dan dapat di lihat di https://www.tmbaitussalamjunwangi.blogspot.co.id
36. BP SAFIRA VII 33
PROGRAM SAFIRA VII
SE KAWASAN MASJID BAITUS SALAM
Desa Junwangi, Kecamatan Krian
Kabupaten Sidoarjo, Indonesia
IMSYAKIYAH RAMADHAN 1438 H. / 2017 M.
Tgl. Hari Masehi Imsak Shubuh Terbit Dzuha Dzuhur 'Ashr Maghrib Isya'
1 Sabtu 27 Mei 04:02 04:12 05:34 05:57 11:30 14:47 17:18 18:32
2 Ahad 28 Mei 04:02 04:12 05:34 05:57 11:30 14:47 17:18 18:32
3 Senin 29 Mei 04:02 04:12 05:34 05:58 11:30 14:48 17:18 18:32
4 Selasa 30 Mei 04:02 04:12 05:35 05:58 11:30 14:48 17:18 18:32
5 Rabu 31 Mei 04:02 04:12 05:35 05:58 11:30 14:48 17:18 18:32
6 Kamis 1 Juni 04:02 04:12 05:35 05:58 11:31 14:48 17:18 18:32
7 Jum'at 2 Juni 04:02 04:12 05:35 05:59 11:31 14:48 17:18 18:33
8 Sabtu 3 Juni 04:03 04:13 05:35 05:59 11:31 14:48 17:18 18:33
9 Ahad 4 Juni 04:03 04:13 05:36 05:59 11:31 14:48 17:18 18:33
10 Senin 5 Juni 04:03 04:13 05:36 06:00 11:31 14:48 17:19 18:33
11 Selasa 6 Juni 04:03 04:13 05:36 06:00 11:31 14:49 17:19 18:33
12 Rabu 7 Juni 04:03 04:13 05:36 06:00 11:32 14:49 17:19 18:33
13 Kamis 8 Juni 04:03 04:13 05:37 06:00 11:32 14:49 17:19 18:34
14 Jum'at 9 Juni 04:04 04:14 05:37 06:01 11:32 14:49 17:19 18:34
15 Sabtu 10 Juni 04:04 04:14 05:37 06:01 11:32 14:49 17:19 18:34
16 Ahad 11 Juni 04:04 04:14 05:37 06:01 11:32 14:49 17:19 18:34
17 Senin 12 Juni 04:04 04:14 05:38 06:01 11:33 14:50 17:20 18:34
18 Selasa 13 Juni 04:04 04:14 05:38 06:02 11:33 14:50 17:20 18:35
19 Rabu 14 Juni 04:05 04:15 05:38 06:02 11:33 14:50 17:20 18:35
20 Kamis 15 Juni 04:05 04:15 05:38 06:02 11:33 14:50 17:20 18:35
21 Jum'at 16 Juni 04:05 04:15 05:39 06:02 11:33 14:50 17:20 18:35
22 Sabtu 17 Juni 04:05 04:15 05:39 06:03 11:34 14:51 17:21 18:35
23 Ahad 18 Juni 04:05 04:15 05:39 06:03 11:34 14:51 17:21 18:36
24 Senin 19 Juni 04:06 04:16 05:39 06:03 11:34 14:51 17:21 18:36
25 Selasa 20 Juni 04:06 04:16 05:40 06:03 11:34 14:51 17:21 18:36
26 Rabu 21 Juni 04:06 04:16 05:40 06:03 11:35 14:51 17:21 18:36
27 Kamis 22 Juni 04:06 04:16 05:40 06:04 11:35 14:52 17:22 18:36
28 Jum'at 23 Juni 04:07 04:17 05:40 06:04 11:35 14:52 17:22 18:37
29 Sabtu 24 Juni 04:07 04:17 05:40 06:04 11:35 14:52 17:22 18:37
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA
Jadwal imsyakiyah ini dapat di download di
https://www.tmbaitussalamjunwangi.blogspot.co.id