SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
KOMUNIKASI
BISNIS
STIE BISNIS INDONESIA
Introduction
 Dosen     : Martiana Sari
 Under Graduate (S – 1)       : Binus University,
  Computerize Accounting
 Master Graduate (S – 2)      : UHAMKA,
  manajemen adm pendidikan
 HP        : 0817 11 9695
 Email     : mrs.martianasari@gmail.com
 Pengalaman kerja : kepala sekolah SMK
  ALHUDA Kebon Jeruk, Pengawas Pendidikan
  SMK, Manager Director of PT. Sentra Karya
  Solusindo, Director of CV. Hutama Sari Persada
Kontrak Kuliah
   Kehadiran diharapkan tepat waktu, keterlambatan
    ditoleransi 15 menit dari masuk kelas, Kehadiran
    dikelas/Absensi dikelas minimal 90%
   Bersama-sama menghargai proses perkuliahan dan
    menjaga kelancaran perkuliahan
   Membuat Kelompok utk mengerjakan tugas/diskusi, seluruh
    Mahasiswa WAJIB memiliki email krn tugas akan dikirimkan
    via email
   Mahasiswa WAJIB membuat ringkasan buku dari Djoko
    Purwanto, Komunikasi Bisnis 2003 dan buku Bovee, C.L and
    Jhon V Thill, Business Communication Today 2005
   Mahasiswa yang belum mengumpukan tugas pribadi akan
    diumumkan sebelum UTS
   Bagi yang belum mengikuti UTS dan UAS diberi kesempatan
    untuk mengikuti ujian susulan dengan konfirmasi
    sebelumnya
   Penilaian: Tugas Struktur (kuis dan tugas praktek) 30%, UTS
    30%, UAS 40%
Komunikasi Bisnis:
    Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
     individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan
     simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
    Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan
     penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau
     lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
     menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi
     adalah persepsi dan apresiasi.
    Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada
     manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional,
     yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis
     adalah sebuah kesibukkan.
    Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam
     dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
     komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
    Komunikasi bisnis diartikan sebagai suatu ajakan yang alami
     dan menggambarkan upaya untuk mempengaruhi prilaku
     dalam organisasi.
Hakikat Mempelajari
 komunikasi

Manusia sebagai             Syarat
 mahluk sosial             hubungan
                              sosial




                  KONTAK         KOMUNIKASI
TUJUAN KOMUNIKASI
 Perubahan sikap [attitude change]
 Perubahan pendapat [opinion change]
 Perubahan perilaku [behaviour change]
 Perubahan sosial [social change]
UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI
Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
 Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal
  dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
 1. Komunikator = who [communicator, source,
  sender]
 2. Pesan = says what [message]
 3. Media = in which channel [channel, media]
 4. Komunikan = to whom [communicant,
  communicatee, reciever, recipient]
 5. Efek [effect, impact, influence]
Tujuan Komunikasi Bisnis:
   Memberi informasi, Memberi informasi (kepada klien,
    kolega, bawahan, penyelia dan lain-lain)
   Diberi Informasi, artinya masyarakat akan cenderung
    merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri, jika diberi
    informasi dengan baik, dan diberi jalan masuk menuju
    informasi tersebut
   Mempengaruhi orang lain untuk merangsang minat,
    mengurangi permusuhan, dan menggerakan masyarakat
    untuk melakukan suatu tugas atau mendidik prilaku.
   Menolong orang lain dengan memberi nasehat,
    membantu pelanggan menyelesaikan masalah, dan
    memberi motivasi.
   Mengevaluasi prilaku dimaksudkan dimana Para
    anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk
    mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan atau
    kapan koreksi terhadap prestasi mereka perlukan
Komponen Komunikasi Bisnis
   Sumber source (komunikator): Merupakan pemrakarsa suatu
    pesan. Karena komunikasi bisnis melibatkan orang-orang
    yang berkomunikasi dengan orang lain dalam lingkungan
    organisasi, maka setiap orang menjadi sumber dari pesan-
    pesan tersebut.
   Penerima: Orang yang menerima simbol
   Penyandian (encoding): Merupakan proses tindak
    penyeleksian simbol-simbol yang mewakili pikiran seseorang,
    Karena manusia cakap menggunakan semua
    pancaindranya, penyandi memiliki bermacam-macam sandi
    untuk memilih dan menggabungkannya ke dalam
    pengiriman pesan, menerjemahkan gelombang suara ke
    dalam pemikiran merupakan penguraian sandi
Ruang Lingkup Komunikasi
                                            Komunikasi
                                           intrapersonal
                    Komunikasi Pribadi
                                            Komunikasi
                                           interpersonal



                        Komunikasi       Contoh: kampanye,
Bentuk Komunikasi       Kelompok          kelas, diskusi, dll


                                              Elektronik

                    Komunikasi Massa
                                               Cetak
Ruang Lingkup Komunikasi
                                              Bicara
                       Verbal:
                   menggunakan kata
                     dan bahasa            Menyimak

                                         sangatlah kompleks.
                                             Dimana, kita
                                        mengekspresikan apa
                                      yang ingin kita sampaikan
Sifat Komunikasi                       melalui gerakan tubuh

                                      Contoh: kinesik, haptik,
                                        warna, bau, gaya
                                       bicara, gesture, dll

                       Non Verbal             Fungsi:
                                         repetisi,substitusi,
                                            kontradiksi,
                                      komplemen, aksentuasi
Ruang Lingkup Komunikasi
                    Public Relations



                       Jurnalistik


Teknik Komunikasi
                      Advertising


                      Kampanye


                        Publicity
Ruang Lingkup Komunikasi
                    Public Information



                    Public Education


Fungsi Komunikasi
                    Public Persuasion


                          Public
                      Entertainment
Ruang Lingkup Komunikasi
                     Social change



                    Attitude change


Tujuan Komunikasi
                    Opinion change


                    Behavior change
Ragam Perspektif Komunikasi
                     Transmisionis



                        Display


Ragam Perspektif
  Komunikasi       Konstruksi Realitas


                     Menciptakan
                       Makna


                         Ritual
Perspektif Transmisionis
 Perspektif   Transmisionis (Model Harold
  Laswell)
 Who Says What in Which Channel To
  Whom and With What Effect
 Perspektif ini sangat memperhatikan efek
  dan saluran penerimanya
 bahwa Komunikasi berfungsi sebagai
  pertukaran makna
Perspektif Display
   Perspektif Display
   Mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil ini
    tidak lain adalah perhatian (attention), ciri-
    cirinya:
   Perhatian yang diberikan untuk hal-hal
    tertentu tidak dapat diukur
   Perhatian dipusatkan pada masa sekarang
   Perolehan perhatian merupakan tujuan yang
    berdiri sendiri
   Contoh: Iklan yang menari ukurannya apa?
   Bagaimana membuat poster yang bagus?
Perspektif Konstruksi Realitas




   Perspektif Konstruksi Realitas
   Komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan “Kenyataan lain”

   ---- Komunikasi adalah usaha untuk membangun makna
   Perspektif ini juga disebut Perspektif Wacana
 Perspektif   Mencipta
                  Makna
Perspektif Penciptaan Makna
                “Komunikasi  sebagai
                 usaha menciptakan
                 makna (Generating of
                 Meaning). Sebab itu
                 dikenal beberapa
                 istilah:
                Icon, ex: Pas Foto
                Indeks : awan gelap
                 artinya hujan
                Symbol : lampu merah
                 artinya berhenti
Perspektif Ritual
   Perspektif Ritual
   Bahwa komunikasi diartikan sebagai cara/
    bagian dari ritual, di dalamnya terdapat:
   Sharing
   Partisipasi
   Asosiasi
   Persahabatan (Fellowship) yang mewakili
    keyakinan yang sama, Penekanannya: Usaha
    dalam memelihara komunitas
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
   Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan
    definisi komunikasi mempunyai uraian yang
    beragam sesuai dengan konsep yang
    dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah
    prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-
    asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard
    E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi.
    Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu
    prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip
    komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran
    lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi
    yaitu :
 Prinsip1 : Komunikasi
  adalah suatu proses
  simbolik
  Komunikasi adalah
  sesuatu yang bersifat
  dinamis, sirkular dan
  tidak berakhir pada
  suatu titik, tetapi terus
  berkelanjutan.
    Prinsip 2 : Setiap perilaku
    mempunyai potensi
    komunikasi
    Setiap orang tidak bebas
    nilai, pada saat orang
    tersebut tidak bermaksud
    mengkomunikasikan
    sesuatu, tetapi dimaknai
    oleh orang lain maka
    orang tersebut sudah
    terlibat dalam proses
    berkomunikasi. Gerak
    tubuh, ekspresi wajah
    (komunikasi non verbal)
    seseorang dapat dimaknai
    oleh orang lain menjadi
    suatu stimulus
 Prinsip3 : Komunikasi punya dimensi isi dan
  hubungan
  Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi
  dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
  memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara
  pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.
  Percakapan diantara dua orang sahabat dan
  antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda
  memiliki dimesi isi yang berbeda.
 Prinsip4 : Komunikasi itu berlangsung dalam
  berbagai tingkat kesengajaan
  Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan
  oleh seseorang bisa terjadi mulai dari
  tingkat kesengajaan yang rendah artinya
  tindakan komunikasi yang tidak
  direncanakan (apa saja yang akan
  dikatakan atau apa saja yang akan
  dilakukan secara rinci dan detail), sampai
  pada tindakan komunikasi yang betul-betul
  disengaja (pihak komunikan
  mengharapkan respon dan berharap
  tujuannya tercapai)
 Prinsip 5 : Komunikasi
  terjadi dalam konteks
  ruang dan waktu. Pesan
  komunikasi yang
  dikirimkan oleh pihak
  komunikan baik secara
  verbal maupun non-
  verbal disesuaikan
  dengan tempat, dimana
  proses komunikasi itu
  berlangsung, kepada
  siapa pesan itu dikirimkan
  dan kapan komunikasi itu
  berlangsung.
   Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi
    peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan
    jika orang melakukan tindakan komunikasi di
    luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika
    kita tersenyum maka kita dapat memprediksi
    bahwa pihak penerima akan membalas
    dengan senyuman, jika kita menyapa
    seseorang maka orang tersebut akan
    membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu
    akan membuat seseorang menjadi tenang
    dalam melakukan proses komunikasi.
   Prinsip 7 : Komunikasi itu
    bersifat sistemik
    Dalam diri setiap orang
    mengandung sisi internal
    yang dipengaruhi oleh latar
    belakang budaya, nilai,
    adat, pengalaman dan
    pendidikan. Bagaimana
    seseorang berkomunikasi
    dipengaruhi oleh beberapa
    hal internal tersebut. Sisi
    internal seperti lingkungan
    keluarga dan lingkungan
    dimana dia bersosialisasi
    mempengaruhi bagaimana
    dia melakukan tindakan
    komunikasi.
   Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial
    budaya semakin efektiflah komunikasi
    Jika dua orang melakukan komunikasi berasal
    dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
    maka ada kecenderungan dua pihak
    tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
    saling dikomunikasikan. Kedua pihak
    mempunyai makna yang sama terhadap
    simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
 Prinsip 9 : Komunikasi bersifat
  nonsekuensial
  Proses komunikasi bersifat sirkular dalam
  arti tidak berlangsung satu arah.
  Melibatkan respon atau tanggapan
  sebagai bukti bahwa pesan yang
  dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
 Prinsip
        10 : Komunikasi bersifat prosesual,
  dinamis dan transaksional
  Konsekuensi dari prinsip bahwa
  komunikasi adalah sebuah proses adalah
  komunikasi itu dinamis dan transaksional.
  Ada proses saling memberi dan
  menerima informasi diantara pihak-pihak
  yang melakukan komunikasi.
 Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
  Setiap orang yang melakukan proses
  komunikasi tidak dapat mengontrol
  sedemikian rupa terhadap efek yang
  ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
  Komunikasi tidak dapat ditarik kembali,
  jika seseorang sudah berkata menyakiti
  orang lain, maka efek sakit hati tidak
  akan hilang begitu saja pada diri orang
  lain tersebut.
 Prinsip   12: Komunikasi bukan panasea
  (obat)
 Komunikasi tidak serta merta membuat
  perasaan orang yang telah tersakiti
  menjadi seperti sedia kala. Dibutuhkan
  usaha dan proses lebih dari sekedar
  komunikasi. Komunikasi bukan obat
  mujarab yang akan menyelesaikan
  semua masalah.

Pertemuan ke-3: Komunikasi
Antar Budaya
   Definisi KAB
   Komunikasi antar budaya adalah seni untuk
    memahami dan dipahami oleh khalayak
    yang memiliki kebudayaan lain. (Sitaram,
    1970)
   Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi
    diantara orang-orang yang berbeda
    kebudayaan. (Rich, 1974)
   Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi
    yang terjadi dalam suatu kondisi yang
    menunjukan adanya perbedaan budaya
    seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan.
    (Stewart, 1974)
   Komunikasi antarbudaya menunjuk pada
penekanannya    pada
 perbedaan kebudayaan
 sebagai faktor yang
 menentukan dalam
 berlangsungnya proses
 komunikasi dan interaksi yang
 terjadi di dalamnya
Tingkat masyarakat kelompok
budaya dari partisipan
   Menunjukan bahwa istilah kebudayaan telah
    digunakan untuk merujuk pada macam-
    macam tingkat lingkupan dan kompleksitas
    dari organisasi sosial. Umumnya istilah
    kebudayaan mencakup beberapa
    pengertian sebagai berikut:
   a)     Kawasan di dunia, misalnya; budaya
    Timur, budaya Barat.
   b)     Subkawasan-kawasan di dunia,
    budaya Amerika Utara, Asia Tenggara.
   c)     Nasional/negara, misalnya budaya
    Indonesia, budaya Perancis, budaya Jepang.
   d)     Kelompok-kelompok etnik-ras dalam
    negeri seperti, Cina, Jawa, Black American
   e)     Macam-macam subkelompok
Unsur-unsur Kebudayaan
   1)    Sistem keyakinan, nilai dan sikap.
   2)    Pandangan hidup tentang dunia.
   3)    Organisasi sosial.
   Pengaruh ketiga unsur kebudayaan tersebut
    pada makna untuk persepsi terutama pada
    aspek individual dan subjektifnya.
   Misalnya orang Amerika dengan Arab
    sepakat menyatakan seseorang wanita
    berdasarkan wujud fisiknya. Tetapi
    kemungkinan besar keduanya akan berbeda
    pendapat tentang bagaimana wanita itu
    dalam makna sosialnya. Orang Amerika
Konteks sosial tempat
terjadinya KAB
 Dimensi kedua menyangkut Konteks
 Sosial, meliputi bisnis, organisasi,
 pendidikan, akulturasi imigran politik,
 konsultasi terapi, dsb. Komunikasi dalam
 semua konteks sosial tersebut pada
 dasarnya memilih persamaan dalam hal
 unsur-unsur dasar an proses
 komunikasi (misalnya menyangkut
 penyampaian, penerimaan dan
 pemrosesan). Tetapi adanya pengaruh
 kebudayaan yang tercakup dalam
 latarbelakang pengalaman individu
Saluran yang dilalui oleh
pesan-pesan KAB (baik yang
verbal maupun non-verbal).
   Antarpribadi
   Media massa
    Bersama-sama dengan dua dimensi
    sebelumnya, saluran komunikasi juga
    mempengaruhi proses dan hasil keseluruhan
    dari KAB. Misalnya orang Indonesia menonton
    melalui TV keadaan kehidupan di Afrika,
    akan memiliki pengalaman yang berbeda
    dengan keadaan, apabila ia sendiri berada
    di sana dan melihat dengan kepala sendiri.
    Umumnya pengalaman antarpribadi
    dianggap dapat memberikan dampak
    yanng lebih mendalam.
   Marshall Mc Luhan: Medium is the Message
Kevin Carter
(13
September
1960 – 27
July 1994),
pemenang
Pulitzer tahun
1994. Ia
meninggal
bunuh diri,
karena
perasaan
menyesal
tidak
menolong
anak kecil di
dalam foto.
Mengenali Perbedaan
Budaya
 Perbedaan    budaya muncul dalam
 bentuk:
    Nilai-nilai sosial.
    Peran dan status.
    Ada pembuatan keputusan.
    Konsep mengenai waktu
    Konsep ruang pribadi
    Konteks budaya
    Bahasa tubuh
    Tingkah laku sosial dan sopan santun
    Tingkah laku legal dan etis
Ciri – ciri manusia antar
budaya

 Menurut  Walsh dalam buku komunikasi
  antar budaya, ciri - ciri manusia universal
  itu adalah
 a) Mengetahui budaya lain selain
  budayanya sendiri.
 b) Mampu beradaptasi dengan budaya
  yang lain tanpa harus meninggalkan
  budayanya.
 c) Menghormati semua budaya.
 d)Memahami apa yang orang – orang
  dari budaya lain pikirkan, rasakan, dan
Peranan KAB
    Perkembangan teknologi komunikasi dan
    transportasinya sudah sangat maju ini peranan
    manusia antarbudaya sangatlah penting.
    Menurut Dedy Mulyana (April 1989) dalam buku
    Komunikasi Antarbudaya diantaranya adalah:
   Untuk membantu mengatasi konflik – konflik
    antarbudaya.
   Untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang
    – orang yang berbeda budaya.
   Untuk menjadi penengah antara orang – orang
    yang
   berbeda budaya yang berselisih paham.
   Dapat menganalisis interaksi – interaksi antar
    budaya yang terjadi dalam sebuah perselisihan
    budaya.
   Dapat menentukan di mana kesalahpahaman
    kesalahpahaman yang terjadi.
Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik
Antarbangsa dan Kesalahpahaman
Antarbudaya
   Melalui Pendidikan
   a) Penggunaan bahasa nasional di forum- forum
    resmi maupun tidak resmi.
   b) Penyajian kebudayaan (kesenian) yang adil
    melalui media elektronik nasional, khususnya
    televisi.
   c) Sosialisasi yang merata di lembaga- lembaga
    pendidikan dan kantor- kantor pemerintah dan
    swasta, dengan menerima(maha)-siswa dan
    pegawai yang cakap tanpa mempedulikan apa
    suku mereka.
   d) Kontak antar suku melalui pertukaran pemuda,
    pelajar, mahasiswa, pegawai (termasuk guru dan
    dosen) antarpropinsi, paling tidak untuk suatu
    periode tertentu.
   e) Perkawinan antarsuku, sepanjang orang- orang
    yang berbeda suku tersebut mempunyai
Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik
Antarbangsa dan Kesalahpahaman
Antarbudaya

 Melalui  Demokrasi
 Menurut Mariane Farine dosen di Howard
  University dalam sebuah acara Seminar
  Internasional dengan tema Building
  Understanding With Intercultural
  Communication (Religious Life and
  Studies in America and Indonesia) yang
  dilaksanakan di Universitas
  Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Senin
  (07/01/2008), mengatakan:
 “Salah satu jalan untuk mencapai sebuah
  kesepahaman antar budaya saat ini yaitu
PROSES KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR
DALAM PROSES KOMUNIKASI



    Proseskomunikasi adalah bagaimana
    sang komunikator menyampaikan pesan
    kepada komunikannya, sehingga dapat
    menciptakan suatu persamaan makna
    antara komunikan dengan
    komunikatornya. Proses Komunikasi ini
    bertujuan untuk menciptakan komunikasi
    yag efektif (sesuai dengan tujuan
    komunikasi pada umumnya).
 Sebagai    bagian dari Ilmu Sosial, maka
  perlu kita kaji lebih dalam keterlibatan
  komunikasi dalam interaksi sosial. Interaksi
  sosial yang ada di masyarakat akan
  mendorong hal-hal berikut:
 Imitasi, usaha untuk menjadi sama tapi
  tidak sepenuhnya. “Sama” dalam hal ini
  untuk mencapai nilai-nilai yang ada di
  masyarakat
 Sugesti, adanya ajakan atau himbauan
  untuk mengikuti nilai-nilai
 Syarat terjadinya interaksi sosial:
 Kontak, asal kata dari Bahasa Latin
  Con/cum yang berarti bersama-
  sama, dan tango: menyentuh.
  Kontak dipahami sebagai “bertemu
  secarra fisik”. Kontak dibagi
  menjadj 2 bagian:
  Kontak Primer: tidak diperlukan alat,
   langsung bertemu secara fisik
  Kontak Sekunder: Diperlukan adanya
   alat yang dapat membantu kontak
 Bentuk-bentuk   interaksi sosial:
 Kerjasama, Charles H. Cooley: kerjasama
  akan timbul ketika orang-orang yang
  terlibat di dalamnya memiliki
  kepentingan yang sama
 Akomodasi, interaksi keseimbangan
  antara orang per orang, kelompok yang
  berhubungan dengan norma sosial yang
  berlaku. Usaha untuk meredakan konflik.
  Bentuknya: kompromi, toleransi, artibtrasi.
 Asimilasi: Kelompok mengurangi
   Model Aristoteles
    Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam
     Model-model Komunikasi

    bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika
    terdapat 3 unsur utama :
   Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
   Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
   Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
Model-model Komunikasi
 Model  Komunikasi David K.Berlo
 Dalam model komunikasi David K.Berlo,
  diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4
  Proses Utama yaitu SMRC (Source,
  Message, Channel, dan Receiver) lalu
  ditambah 3 Proses sekunder, yaitu
  Feedback, Efek, dan Lingkungan.
 Elemen Tambahan :
 Feedback (Umpan Balik), Umpan balik
  adalah suatu respon yang diberikan oleh
  penerima.
   Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today,
    menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari


      Model Bovee dan Thill
    kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
    Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali
    dengan adanya gagasan dari seorang pengirim yang ingin
    disampaikan pada penerima.
   Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak
    terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari
    itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah
    pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide
    menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.
   Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan,
    maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima
    dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan
    atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,
    surat, laporan, dll)
   Penerima menerima pesan. Penerima pesan
    menginterpretasikan pesan yang diterima.
   Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik
    merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim
    pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan
    oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika
    pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
Schramm‟s Model
Tugas Pribadi
 Pilihlah   salah satu di antara 2 tugas
  berikut

 1. Membuat Kartun Opini
 2. Membuat Poster


 Bahan,   diambil dari koran/majalah/berita
  online. Lampirkan referensi ke dalam
  tugas
 Dibuat dalam kertas A4, color/BW
Pertemuan ke-4:
Komunikasi Massa
 Komunikasi  massa (mass communication).
  Komunikasi massa dapat didefinisikan
  sebagai suatu jenis komunikasi yang
  ditujukan kepada sejumlah audien yang
  tersebar, heterogen, dan anonim melalui
  media massa cetak atau elektronik
  sehingga pesan yang sama dapat
  diterima secara serentak dan sesaat.
 Mulyana (2005:74) juga menambahkan
  konteks komunikasi publik. Pengertian
  komunikasi publik adalah komunikasi
  antara seorang pembicara dengan
Beberapa Definisi
Komunikasi Massa
 Komunikasi  massa adalah proses di mana
  informasi diciptakan dan disebarkan oleh
  organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak
  (Ruben, 1992)
 Komunikasi massa adalah pesan-pesan
  yang dikomunikasikan melalui media
  massa pada sejumlah orang. (Bittner,
  1980)
 Komunikasi massa adalah suatu proses
  dalam mana komunikator-komunikator
  menggunakan media untuk
  menyebarkan pesan-pesan secara luas,
  dan secara terus menerus menciptakan
Unsur-unsur Komunikasi
Massa
 1.   Sumber
2.    Khalayak
3.     Pesan
4.     Proses
5.     Konteks
6.     Media
Karakteristik Komunikasi
Massa
   1.    Ditujukan pada khalayak yang luas,
    heterogen, anonim,         tersebar dan tidak
    mengenal batas geografis-kultural.
   2. Bersifat umum, bukan perorangan atau
    pribadi. Kegiatan          penciptaan pesan
    melilbatkan orang banyak dan
         terorganisasi.
   3.    Pola penyampaian bersifat cepat dan
    tidak terkendala oleh waktu dalam
    menjangkau khalayak yang luas.
   4. Penyampaian pesan cenderung satu
    arah.
   5. Kegiatan komunikasi terencana,
    terjadwal dan       terorganisasi.
   6. Penyampaian pesan bersifat berkala,
Faktor Mendasar Media
Massa
   1.     Media massa merupakan industri yang berubah dan
    berkembang yang           menciptakan lapangan kerja,
    Media massa memiliki peraturan           dan       norma-
    norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan
    masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak,
    institusi media di atur oleh     masyarakat.
   2.     Media massa merupakan sumber kekuatan- alat
    kontrol, manajemen, inovasi      dalam masyarakat yang
    dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau
           sumber daya lainnya.
   3.     Media merupakan forum atau agen yang semakin
    berperan untuk            menampilkan    peristiwa-peristiwa
    kehidupan masyarakat, baik yang          bertaraf nasional
           maupun internasional.
   4.     Media seringkali berperan sebagai wahana
    pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam
    pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi
    juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode,
    gaya hidup dan norma-            norma.
   5.     Media telah menjadi sumber dominan bukan saja
Teori Komunikasi Massa
 Teori Harold Lasswell
 Teori tentang transmisi pesan ini pertama
  kali dikemukakan oleh seorang ahli
  matematika, Claude Shannon pada akhir
  tahun 1940-an. Shannon yang bekerja
  pada biro penelitian perusahaan telepon
  Bell, menerapkan pemikirannya terutama
  untuk penelitian kepentingan
  telekomunikasi.
   Pada dasarnya prinsip proses ini adalah seperti
    bekerjanya proses penyiaran radio. Sumber
    informasi yang menciptakan pesan atau
    rangkaian pesan untuk
    dikomunikasikan. Berikutnya adalah pesan
    diubah ke dalam bentuk sinyal oleh trasmiter
    sehingga dapat diteruskan melalui saluran pada
    penerima. Penerima lalu menyusun kembali sinyal
    menjadi pesan sehingga dapat mencapai
    tujuan. Sementara itu sinyal dalam perjalanannya
    memiliki potensi untuk terganggu oleh berbagai
    sumber gangguan yang muncul. Misalnya, ketika
    terdapat terlalu banyak sinyal dalam saluran yang
    sama dan pada saat yang bersamaan pula. Hal
    ini akan mengakibatkan adanya perbedaan
    antara sinyal yang ditrasmisikan dan sinyal yang
    diterima sehingga mengakibatkan pesan memiliki
    makna yang sama.
Model Melvin DeFleur
   Dari model yang dikemukakan Shannon &
    Weaver ini, MelvinDeFleur (1966) dalam
    bukunya Theories of Mass Communication,
    mengembangkan dan mengaplikasikannya
    ke dalam teori komunikasi massa. Dalam
    kaitannya dengan makna dari pesan yang
    diciptakan dan diterima, dia mengemukakan
    bahwa dalam proses komunikasi „makna‟
    diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi
    oleh transmiter menjadi informasi, dan
    kemudian disampaikan melalui suatu saluran
    (misalnya media massa). Informasi diterima
    sebagai pesan, lalu diubah menjadi „makna‟
    tersebut, maka hasilnya adalah
    komuniaksi. Namun, seperti dikemukakan
Model Melvin DeFleur
Kebiasaan Menggunakan
Media Berdasar pada Teori
Sosiologi
 Teori lainnya yang lebih sosiologis
  dikemukakan oleh John. W. Riley dan
  Mathilda White Riley (1959). Mereka
  berangkat dari anggapan bahwa teori-
  teori komunikasi massa yang ada pada
  saat ini menimbulkan kesan seolah-olah
  proses komunikasi terjadi dalam situasi
  sosial yang vacuum (hampa) dan bahwa
  pengaruh lingkungan terhadap proses
  tersebut terasa diabaikan.
 Riley and Riley menunjuk pada peran
  primary group dan reference group
  dalam proses komunikasi. Primary group
  ditandai dengan hubungan yang intim
  antar anggotanya, misalnya
  keluarga. Sedangkan reference group
  adalah kelompok dimana seseorang
  belajar untuk mengenal sikap, nilai, dan
  perilakunya
Media Massa dan Kewajiban
Kepada Masyarakat
 Penggunaan   Frekwensi yang merupakan
  ranah publik
 Pengaturan tentang undang-undang
  penyiaran Indonesia: Undang-undang
  No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
  bahwa frekwensi dibagi atas beberapa
  kebutuhan
 Bagaimana dengan kepemilikan media
  massa secara grup?
 Bagaimana dengan monopoli informasi?
Nilai Berita
   1. Magnitude
    Seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi
    khalayak. Contoh: Berita tentang kenaikan
    harga BBM lebih luas pengaruhnya terhadap
    SELURUH masyarakat Indonesia ketimbang
    berita tentang gempa bumi di Jawa Tengah.
    2. Significance
    Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi
    khalayak
    Contoh: Berita tentang wabah SARS lebih
    penting bagi khalayak; ketimbang berita
    tentang kenaikan harga BBM.
    3. Actuality
    Yaitu tingkat aktualitas suatu peristiwa.
    Berita tentang kampanye calon presiden
    sangat menarik jika dibaca pada tanggal 1
Nilai Berita

    4. Proximity
    Yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak
    5. Prominence
    Yaitu akrabnya peristiwa dengan khalayak.
    Contoh: Berita-berita tentang Indonesian Idol lebih akrab bagi remaja
    Indonesia ketimbang berita-berita tentang Piala Thomas.
    6. Kejelasan (clarity) tentang kejadiannya
    7. Kejutan (surprise)
    8. Dampak (impact)
    Berapa banyak manusia terkena dampaknya, seberapa luas, dan untuk
    berapa lama?
    9. Konflik personal.
    10. Human Interest
    Yaitu kemampuan suatu peristiwa untuk menyentuh perasaan
    kemanusiaan khalayak.
    Contoh: Berita tentang nasib TKI Indonesia yang dianiaya di Malaysia,
Faktor Human Interest
   Ketegangan (Suspense) – Apa keputusan yang akan
    dijatuhkan dalam pengadilan kasus pembunuhan sadis
    itu?
   Keanehan/Ketidaklaziman (Unusualness) –Seorang wanita
    melahirkan bayi kembar lima.
   Minat pribadi (Personal Interest) – Gaun sekarang ada
    yang tidak perlu disetrika sehabis dicuci.
   Konflik (Conflict) – Umumnya manusia memberi perhatian
    pada konflik: perang, kriminalitas atau olahraga atau
    persaingan
   Simpati (Sympathy) –Seorang bocahkehilangan ketiga
    kakak dan kedua orang tuanya pada musibah Tsunami di
    Aceh.
   Kemajuan (Progress) –Suatu vaksin pencegah AIDS tengah
    di kembangan di Prancis.
   Seks (Sex) – Seorang aktor menggugat cerai istrinya yang
    juga artis karena selingkuh dengan ketua salah satu partai.
   Binatang (Animals) –Seekor anjing menyelamatkan
    majikannya yang buta dalam suatu peristiwa kebakaran.
Pertemuan ke-5: KOMUNIKATOR
(SUMBER) DALAM PROSES KOMUNIKASI
 Komunikator   adalah pihak yang mengirim
 pesan kepada khalayak. Dalam
 khazanah ilmu komunikasi, komunikator
 (communicator) sering dipertukarkan
 dengan sumber (source), pengirim
 (sender), dan pembicara (speaker).
 Sekalipun fungsinya sama sebagai
 pengirim pesan, sebetulnya masing-
 masing istilah itu memiliki ciri khas
 tersendiri, terutama tentang sumber.
 Seorang sumber bisa menjadi
 komunikator/pembicara
 Diperlukan  persyaratan
   Syarat-Syarat Komunikator
 tertentu untuk para
 komunikator dalam
 sebuah program
 komunikasi, baik dalam
 segi sosok kepribadian
 maupun dalam kinerja
 kerja. Dari segi
 kepribadian, agar pesan
 yang disampaikan bisa
 diterima oleh khalayak
 maka seorang
 komunikator mempunyai
 hal berikut
 (Ruben&Stewart, 1998;
 105-109):
Syarat-Syarat Komunikator
   1. Memiliki kedekatan (proximity) dengan
    khalayak. Jarak seseorang dengan sumber
    mempengaruhi perhatiannya pada pesan
    tertentu.
   2. Mempunyai kesamaan dan daya tarik sosial
    dan fisik. Seorang komunikator cenderung
    mendapat perhatian jika penampilan fisiknya
    secara keseluruhan memiliki daya tarik
    (attractiveness) bagi audiens.
   3. Kesamaan (similirity) merupakan faktor penting
    lainnya yang memengaruhi penerimaan pesan
    oleh khalayak. Kesamaan ini antara lain meliputi
    gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang
    sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa.
    Kesamaan juga bisa meliputi maslah sikap dan
    orientasi terhadap berbagai aspek seperti buku,
    musik, pakaian, pekerjaan, keluarga, dan
    sebagainya. Evert M. Rogers (1995;286:287)
Syarat-Syarat Komunikator
   4. Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya. Khalayak
    cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari
    sumber yang mereka percaya sebagai orang yang
    memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang lias.
    Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat
    penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya
    (trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor
    lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamisn bisa
    bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki
    kesamaan dengan audiens.
    Menunjukkan motivasi dan niat. Cara komunikator
    menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens
    dalam memberi tanggapan terhadap pesan tersebut.
    Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan yang
    ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari
    pesan yang diniatkan untuk meyakinkan (persuasive)
    mereka.
   5. Pandai dalam cara penyampaian pesan. Gaya
    komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi
    faktor penting dalam proses penerimaan informasi.
Keberhasilan Menjadi
Etos Komunikator
  Komunikator
Sikap   Komunikator
Keberhasilan Menjadi
 Etos Komunikator : Nilai diri seseorang yang
     Komunikator
  merupakan gabungan kognisi, afeksi, dan
 konasi. Kognisi adalah proses memahami yang
 bersangkutan dengan pola pikir.
Keberhasilan Menjadi
Komunikator
 Etos
     tidak timbul begitu saja, namun
 harus dipupuk dan memerlukan
 proses. Faktor-faktor yang
 mempengaruhi etos komunikator:
  Kesiapan
  Kesungguhan
  Ketulusan
  Kepercayaan
  Ketenangan
  Keramahan
 SikapKomunikator, adalah suatu
 kesiapan, suatu kecenderungan pada diri
 seseorang untuk melakukan kegiatan
 menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.
  Reseptif : Sikap komunikator yang
   bersedia menerima gagasan, ide dari
   pihak lain.
  Selektif: Kemampuan komunikatoir
   untuk memilih pesan dan informasi
   yang masuk sesuai dengan kebutuhan
  Dijestif : Kemampuan merencanakan
   gagasan. Mampu melihat inti
   permasalahan.
Pertemuan ke-6 : Pesan
 Simbol   atau pesan verbal adalah semua
  jenis simbol yang menggunakan satu kata
  atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
  sebagai sistem kode verbal (Deddy
  Mulyana, 2005).
 Bahasa dapat didefinisikan sebagai
  seperangkat simbol, dengan aturan untuk
  mengkombinasikan simbol-simbol
  tersebut, yang digunakan dan dipahami
  suatu komunitas.
Pesan Verbal
   Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan
    bahasa secara fungsional dan formal. Secara
    fungsional, bahasa diartikan sebagai alat
    yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan
    gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama,
    karena bahasa hanya dapat dipahami bila
    ada kesepakatan di antara anggota-
    anggota kelompok sosial untuk
    menggunakannya. Secara formal, bahasa
    diartikan sebagai semua kalimat yang
    terbayangkan, yang dapat dibuat menurut
    peraturan tatabahasa.
   Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi,
Fungsi Bahasa
  Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy
   Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga
   fungsi: penamaan (naming atau labeling),
   interaksi, dan transmisi informasi.
1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada
   usaha mengidentifikasikan objek, tindakan,
   atau orang dengan menyebut namanya
   sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2. Fungsi interaksi menekankan berbagi
   gagasan dan emosi, yang dapat
   mengundang simpati dan pengertian atau
   kemarahan dan kebingungan.
3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan
   kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi
Fungsi Bahasa
  Cansandra L. Book (1980), dalam Human
   Communication: Principles, Contexts, and Skills,
   mengemukakan agar komunikasi kita berhasil,
   setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi,
   yaitu:
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita
   mempelajari apa saja yang menarik minat kita,
   mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada
   masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat
   ini
2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa
   memungkinkan kita bergaul dengan orang lain
   untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi
   mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui
   bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan
   kita, termasuk orang-orang di sekitar kita
Keterbatasan Bahasa
 Keterbatasan   jumlah kata yang tersedia
  untuk mewakili objek. Kata-kata adalah
  kategori-kategori untuk merujuk pada
  objek tertentu: orang, benda, peristiwa,
  sifat, perasaan, dan sebagainya.
 Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung
  bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk,
  kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb
 Kata-kata bersifat ambigu dan
  kontekstual
 Kata-kata mengandung bias budaya.
Pesan Non Verbal
 Rakhmat   (1985) menjelaskan bahwa
  komunikasi non-verbal memiliki beberapa
  fungsi, yaitu:
 1.   Repetisi.
 2.   Substitusi
 3.   Kontradiksi
 4.   Komplemen
 5.   Aksentuasi.
Pentingnya Pesan Non
Verbal
 komunikasi  non-verbal memiliki peran
  yang sangat penting. Hal ini sesuai
  dengan pernyataan dari Leathers (1976):
 1.    Faktor-faktor non-verbal sangat
  menentukan makna dalam komunikasi
  interpersonal, Menurut Birdwhistell tidak
  lebih dari 30%-35% makna sosial
  percakapan atau interaksi dilakukan
  dengan kata-kata, dan sisanya dilakukan
  dengan pesan non-verbal.
Pentingnya Pesan Non
Verbal
 2.   Perasaan dan emosi lebih cermat
  disampaikan lewat pesan non-verbal
  ketimbang pesan verbal.
 Menurut Mahrabian (1967), hanya 7%
  perasaan kasih sayang dapat
  dikomunikasikan dengan kata-kata.
  Selebihnya, 38% dikomunikasikan lewat
  suara, dan 55% dikomunikasikan melalui
  ungkapan wajah (senyum, kontak mata,
  dan sebagainya).
 3.   Pesan non-verbal menyampaikan
  makna dan maksud yang relatif bebas
Pentingnya Pesan Non
Verbal
 4.  Pesan non-verbal mempunyai fungsi
  metakomunikatif yang sangat diperlukan
  untuk mencapai komunikasi yang
  berkualitas tinggi
 Fungsi metakomunikatif artinya
  memberikan informasi tambahan yang
  memperjelas maksud dan makna pesan.
 5.   Pesan non-verbal merupakan cara
  berkomunikasi yang lebih efisien
  dibandingkan dengan pesan verbal.
Pentingnya Pesan Non
Verbal
 6. Pesan non-verbal merupakan sarana
  sugesti yang paling tepat
 Ada situasi komunikasi yang menuntut kita
  untuk mengungkapkan gagasan atau
  emosi secara tidak langsung. Sugesti di
  sini dimaksudkan menyarankan sesuatu
  kepada orang lain secara implisit.
Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
   Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat
    beberapa jenis pesan non-verbal, yaitu:
   1.   Pesan kinesik
   Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan
    gerakan tubuh yang berarti. Pesan ini terdiri dari tiga
    kompunen utama yaitu:
   a.    Pesan fasial
   Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan
    makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
    wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh
    kelompok makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan,
    kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat,
    ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan
    penelitian tentang wajah sebagai berikut:
   Wajah mengkomunikasikan penilaian tentang ekspresi
    senang dan tak senang, yang menunjukkan komunikator
    memandang objek penelitiannya baik atau buruk
   Wajah mengkomunikasikan minat seseorang kepada
    orang lain atau lingkungan
   Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
   b.   Pesan gestural
   Menunjukkan gerakan sebagian anggota
    badan seperti mata dan tangan untuk
    mengkomunikasikan berbagai makna.
    Menurut Galloway, pesan ini berfungsi untuk
    mengungkapkan:
   Mendorong/membatasi
   Menyesuaikan/mempertentangkan
   Responsif/tak responsive
   Perasaan positif/negative
   Memperhatikan/tidak memperhatikan
   Melancarkan/tidak reseptif
Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
 Pesan  postural
 Berkaitan dengan keseluruhan anggota
  badan. Mehrabian menyebutkan tiga
  makna yang dapat disampaikan postur:
 Immediacy. Merupakan ungkapan
  kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
  individu yang lain. Postur yang condong
  kea rah lawan bicara menunjukkan
  kesukaan atau penilaian positif
 Power. Mengungkapkan status yang
  tinggi pada diri komunikator
 Responsiveness. Individu
Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
 2.    Pesan proksemik
 3.    Pesan artifaktual
 Pesan ini diungkapkan melalui
  penampilan, body image, pakaian,
  kosmetik, dll. Umumnya pakaian kita
  pergunakan untuk menyampaikan
  identitas kita, yang berarti menunjukkan
  kepada orang lain bagaimana perilaku
  kita dan bagaimana orang lain
  sepatutnya memperlakukan kita. Selain
  itu pakaian juga berguna untuk
  mengungkapkan perasaan (misal
Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
    4.   Pesan paralinguistik
   Merupakan pesan non-verbal yang
    berhubungan dengan cara mengucapkan
    pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama
    dapat menyampaikan arti yang berbeda bila
    diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-
    hal yang membedakan antara lain : nada,
    kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.
    Secara keseluruhan, pesan paralinguistik
    merupakan alat yang paling cermat unuk
    menyampaikan perasaan kita kepada orang
    lain.
   5.    Pesan sentuhan dan bau-bauan
   Berbagai pesan atau perasaan dapat

More Related Content

What's hot (20)

Rez
RezRez
Rez
 
Bussines Comunication 1
Bussines Comunication 1Bussines Comunication 1
Bussines Comunication 1
 
Ppt bab 10 KOMBIS
Ppt bab 10 KOMBISPpt bab 10 KOMBIS
Ppt bab 10 KOMBIS
 
Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektifKomunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif
 
Komunikasi lisan new
Komunikasi lisan newKomunikasi lisan new
Komunikasi lisan new
 
Materi komunikasi
Materi komunikasiMateri komunikasi
Materi komunikasi
 
Komunikasi pendidikan
Komunikasi pendidikanKomunikasi pendidikan
Komunikasi pendidikan
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
 
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep KomunikasiKomunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
Komunikasi dalam Keperawatan - Konsep Komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Kemahiran komunikasi
Kemahiran komunikasiKemahiran komunikasi
Kemahiran komunikasi
 
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasiMakalah peranan komunikasi dalam organisasi
Makalah peranan komunikasi dalam organisasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektif
 
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)
Komunikasi Efektif (Makul Dasar-dasar komunikasi)
 
Tugas 1 Jos
Tugas 1 JosTugas 1 Jos
Tugas 1 Jos
 
Komunikasi dan interpersonal skill
Komunikasi dan interpersonal skillKomunikasi dan interpersonal skill
Komunikasi dan interpersonal skill
 
Pengenalan Komunikasi
Pengenalan KomunikasiPengenalan Komunikasi
Pengenalan Komunikasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 

Similar to 01. stie bisnis kombis presentation

Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036Tri Yanto
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiErwin Rasyid
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialDiana Amelia Bagti
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...Juliana Juliana
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...Juliana Juliana
 
Kom efektif
Kom efektifKom efektif
Kom efektifnuzulLaa
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANMuliono Muliono
 
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjen
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjenPresentasi kombis modul 5 kelompok panjen
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjenseptika_ rini
 
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).ppt
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).pptKOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).ppt
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).pptLuthfiTorello1
 

Similar to 01. stie bisnis kombis presentation (20)

Pesan
PesanPesan
Pesan
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
ari zahlani
ari zahlaniari zahlani
ari zahlani
 
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
6. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, Univ...
 
Kom efektif
Kom efektifKom efektif
Kom efektif
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Materi Teknik Kom.pptx
Materi Teknik  Kom.pptxMateri Teknik  Kom.pptx
Materi Teknik Kom.pptx
 
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARANPEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN 4 MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Pembhasan 4
Pembhasan 4Pembhasan 4
Pembhasan 4
 
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjen
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjenPresentasi kombis modul 5 kelompok panjen
Presentasi kombis modul 5 kelompok panjen
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
ari zahlani
ari zahlaniari zahlani
ari zahlani
 
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).ppt
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).pptKOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).ppt
KOMUNIKASI_EFEKTIF_(2).ppt
 

01. stie bisnis kombis presentation

  • 2. Introduction  Dosen : Martiana Sari  Under Graduate (S – 1) : Binus University, Computerize Accounting  Master Graduate (S – 2) : UHAMKA, manajemen adm pendidikan  HP : 0817 11 9695  Email : mrs.martianasari@gmail.com  Pengalaman kerja : kepala sekolah SMK ALHUDA Kebon Jeruk, Pengawas Pendidikan SMK, Manager Director of PT. Sentra Karya Solusindo, Director of CV. Hutama Sari Persada
  • 3. Kontrak Kuliah  Kehadiran diharapkan tepat waktu, keterlambatan ditoleransi 15 menit dari masuk kelas, Kehadiran dikelas/Absensi dikelas minimal 90%  Bersama-sama menghargai proses perkuliahan dan menjaga kelancaran perkuliahan  Membuat Kelompok utk mengerjakan tugas/diskusi, seluruh Mahasiswa WAJIB memiliki email krn tugas akan dikirimkan via email  Mahasiswa WAJIB membuat ringkasan buku dari Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis 2003 dan buku Bovee, C.L and Jhon V Thill, Business Communication Today 2005  Mahasiswa yang belum mengumpukan tugas pribadi akan diumumkan sebelum UTS  Bagi yang belum mengikuti UTS dan UAS diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan dengan konfirmasi sebelumnya  Penilaian: Tugas Struktur (kuis dan tugas praktek) 30%, UTS 30%, UAS 40%
  • 4. Komunikasi Bisnis:  Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.  Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.  Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional, yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis adalah sebuah kesibukkan.  Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.  Komunikasi bisnis diartikan sebagai suatu ajakan yang alami dan menggambarkan upaya untuk mempengaruhi prilaku dalam organisasi.
  • 5. Hakikat Mempelajari komunikasi Manusia sebagai Syarat mahluk sosial hubungan sosial KONTAK KOMUNIKASI
  • 6. TUJUAN KOMUNIKASI  Perubahan sikap [attitude change]  Perubahan pendapat [opinion change]  Perubahan perilaku [behaviour change]  Perubahan sosial [social change]
  • 7. UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:  Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :  1. Komunikator = who [communicator, source, sender]  2. Pesan = says what [message]  3. Media = in which channel [channel, media]  4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]  5. Efek [effect, impact, influence]
  • 8. Tujuan Komunikasi Bisnis:  Memberi informasi, Memberi informasi (kepada klien, kolega, bawahan, penyelia dan lain-lain)  Diberi Informasi, artinya masyarakat akan cenderung merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri, jika diberi informasi dengan baik, dan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut  Mempengaruhi orang lain untuk merangsang minat, mengurangi permusuhan, dan menggerakan masyarakat untuk melakukan suatu tugas atau mendidik prilaku.  Menolong orang lain dengan memberi nasehat, membantu pelanggan menyelesaikan masalah, dan memberi motivasi.  Mengevaluasi prilaku dimaksudkan dimana Para anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan atau kapan koreksi terhadap prestasi mereka perlukan
  • 9. Komponen Komunikasi Bisnis  Sumber source (komunikator): Merupakan pemrakarsa suatu pesan. Karena komunikasi bisnis melibatkan orang-orang yang berkomunikasi dengan orang lain dalam lingkungan organisasi, maka setiap orang menjadi sumber dari pesan- pesan tersebut.  Penerima: Orang yang menerima simbol  Penyandian (encoding): Merupakan proses tindak penyeleksian simbol-simbol yang mewakili pikiran seseorang, Karena manusia cakap menggunakan semua pancaindranya, penyandi memiliki bermacam-macam sandi untuk memilih dan menggabungkannya ke dalam pengiriman pesan, menerjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi
  • 10. Ruang Lingkup Komunikasi Komunikasi intrapersonal Komunikasi Pribadi Komunikasi interpersonal Komunikasi Contoh: kampanye, Bentuk Komunikasi Kelompok kelas, diskusi, dll Elektronik Komunikasi Massa Cetak
  • 11. Ruang Lingkup Komunikasi Bicara Verbal: menggunakan kata dan bahasa Menyimak sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan Sifat Komunikasi melalui gerakan tubuh Contoh: kinesik, haptik, warna, bau, gaya bicara, gesture, dll Non Verbal Fungsi: repetisi,substitusi, kontradiksi, komplemen, aksentuasi
  • 12. Ruang Lingkup Komunikasi Public Relations Jurnalistik Teknik Komunikasi Advertising Kampanye Publicity
  • 13. Ruang Lingkup Komunikasi Public Information Public Education Fungsi Komunikasi Public Persuasion Public Entertainment
  • 14. Ruang Lingkup Komunikasi Social change Attitude change Tujuan Komunikasi Opinion change Behavior change
  • 15. Ragam Perspektif Komunikasi Transmisionis Display Ragam Perspektif Komunikasi Konstruksi Realitas Menciptakan Makna Ritual
  • 16. Perspektif Transmisionis  Perspektif Transmisionis (Model Harold Laswell)  Who Says What in Which Channel To Whom and With What Effect  Perspektif ini sangat memperhatikan efek dan saluran penerimanya  bahwa Komunikasi berfungsi sebagai pertukaran makna
  • 17. Perspektif Display  Perspektif Display  Mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil ini tidak lain adalah perhatian (attention), ciri- cirinya:  Perhatian yang diberikan untuk hal-hal tertentu tidak dapat diukur  Perhatian dipusatkan pada masa sekarang  Perolehan perhatian merupakan tujuan yang berdiri sendiri  Contoh: Iklan yang menari ukurannya apa?  Bagaimana membuat poster yang bagus?
  • 18.
  • 19. Perspektif Konstruksi Realitas  Perspektif Konstruksi Realitas  Komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan “Kenyataan lain”  ---- Komunikasi adalah usaha untuk membangun makna  Perspektif ini juga disebut Perspektif Wacana
  • 20.  Perspektif Mencipta Makna Perspektif Penciptaan Makna  “Komunikasi sebagai usaha menciptakan makna (Generating of Meaning). Sebab itu dikenal beberapa istilah:  Icon, ex: Pas Foto  Indeks : awan gelap artinya hujan  Symbol : lampu merah artinya berhenti
  • 21. Perspektif Ritual  Perspektif Ritual  Bahwa komunikasi diartikan sebagai cara/ bagian dari ritual, di dalamnya terdapat:  Sharing  Partisipasi  Asosiasi  Persahabatan (Fellowship) yang mewakili keyakinan yang sama, Penekanannya: Usaha dalam memelihara komunitas
  • 22. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI  Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi- asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
  • 23.  Prinsip1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
  • 24. Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus
  • 25.  Prinsip3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
  • 26.  Prinsip4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
  • 27.  Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non- verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
  • 28. Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
  • 29. Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
  • 30. Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
  • 31.  Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
  • 32.  Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
  • 33.  Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
  • 34.  Prinsip 12: Komunikasi bukan panasea (obat)  Komunikasi tidak serta merta membuat perasaan orang yang telah tersakiti menjadi seperti sedia kala. Dibutuhkan usaha dan proses lebih dari sekedar komunikasi. Komunikasi bukan obat mujarab yang akan menyelesaikan semua masalah. 
  • 35. Pertemuan ke-3: Komunikasi Antar Budaya  Definisi KAB  Komunikasi antar budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain. (Sitaram, 1970)  Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda kebudayaan. (Rich, 1974)  Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. (Stewart, 1974)  Komunikasi antarbudaya menunjuk pada
  • 36.
  • 37. penekanannya pada perbedaan kebudayaan sebagai faktor yang menentukan dalam berlangsungnya proses komunikasi dan interaksi yang terjadi di dalamnya
  • 38. Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan  Menunjukan bahwa istilah kebudayaan telah digunakan untuk merujuk pada macam- macam tingkat lingkupan dan kompleksitas dari organisasi sosial. Umumnya istilah kebudayaan mencakup beberapa pengertian sebagai berikut:  a) Kawasan di dunia, misalnya; budaya Timur, budaya Barat.  b) Subkawasan-kawasan di dunia, budaya Amerika Utara, Asia Tenggara.  c) Nasional/negara, misalnya budaya Indonesia, budaya Perancis, budaya Jepang.  d) Kelompok-kelompok etnik-ras dalam negeri seperti, Cina, Jawa, Black American  e) Macam-macam subkelompok
  • 39. Unsur-unsur Kebudayaan  1) Sistem keyakinan, nilai dan sikap.  2) Pandangan hidup tentang dunia.  3) Organisasi sosial.  Pengaruh ketiga unsur kebudayaan tersebut pada makna untuk persepsi terutama pada aspek individual dan subjektifnya.  Misalnya orang Amerika dengan Arab sepakat menyatakan seseorang wanita berdasarkan wujud fisiknya. Tetapi kemungkinan besar keduanya akan berbeda pendapat tentang bagaimana wanita itu dalam makna sosialnya. Orang Amerika
  • 40.
  • 41. Konteks sosial tempat terjadinya KAB  Dimensi kedua menyangkut Konteks Sosial, meliputi bisnis, organisasi, pendidikan, akulturasi imigran politik, konsultasi terapi, dsb. Komunikasi dalam semua konteks sosial tersebut pada dasarnya memilih persamaan dalam hal unsur-unsur dasar an proses komunikasi (misalnya menyangkut penyampaian, penerimaan dan pemrosesan). Tetapi adanya pengaruh kebudayaan yang tercakup dalam latarbelakang pengalaman individu
  • 42. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB (baik yang verbal maupun non-verbal).  Antarpribadi  Media massa Bersama-sama dengan dua dimensi sebelumnya, saluran komunikasi juga mempengaruhi proses dan hasil keseluruhan dari KAB. Misalnya orang Indonesia menonton melalui TV keadaan kehidupan di Afrika, akan memiliki pengalaman yang berbeda dengan keadaan, apabila ia sendiri berada di sana dan melihat dengan kepala sendiri. Umumnya pengalaman antarpribadi dianggap dapat memberikan dampak yanng lebih mendalam.  Marshall Mc Luhan: Medium is the Message
  • 43. Kevin Carter (13 September 1960 – 27 July 1994), pemenang Pulitzer tahun 1994. Ia meninggal bunuh diri, karena perasaan menyesal tidak menolong anak kecil di dalam foto.
  • 44. Mengenali Perbedaan Budaya  Perbedaan budaya muncul dalam bentuk:  Nilai-nilai sosial.  Peran dan status.  Ada pembuatan keputusan.  Konsep mengenai waktu  Konsep ruang pribadi  Konteks budaya  Bahasa tubuh  Tingkah laku sosial dan sopan santun  Tingkah laku legal dan etis
  • 45. Ciri – ciri manusia antar budaya  Menurut Walsh dalam buku komunikasi antar budaya, ciri - ciri manusia universal itu adalah  a) Mengetahui budaya lain selain budayanya sendiri.  b) Mampu beradaptasi dengan budaya yang lain tanpa harus meninggalkan budayanya.  c) Menghormati semua budaya.  d)Memahami apa yang orang – orang dari budaya lain pikirkan, rasakan, dan
  • 46. Peranan KAB Perkembangan teknologi komunikasi dan transportasinya sudah sangat maju ini peranan manusia antarbudaya sangatlah penting. Menurut Dedy Mulyana (April 1989) dalam buku Komunikasi Antarbudaya diantaranya adalah:  Untuk membantu mengatasi konflik – konflik antarbudaya.  Untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang – orang yang berbeda budaya.  Untuk menjadi penengah antara orang – orang yang  berbeda budaya yang berselisih paham.  Dapat menganalisis interaksi – interaksi antar budaya yang terjadi dalam sebuah perselisihan budaya.  Dapat menentukan di mana kesalahpahaman kesalahpahaman yang terjadi.
  • 47. Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik Antarbangsa dan Kesalahpahaman Antarbudaya  Melalui Pendidikan  a) Penggunaan bahasa nasional di forum- forum resmi maupun tidak resmi.  b) Penyajian kebudayaan (kesenian) yang adil melalui media elektronik nasional, khususnya televisi.  c) Sosialisasi yang merata di lembaga- lembaga pendidikan dan kantor- kantor pemerintah dan swasta, dengan menerima(maha)-siswa dan pegawai yang cakap tanpa mempedulikan apa suku mereka.  d) Kontak antar suku melalui pertukaran pemuda, pelajar, mahasiswa, pegawai (termasuk guru dan dosen) antarpropinsi, paling tidak untuk suatu periode tertentu.  e) Perkawinan antarsuku, sepanjang orang- orang yang berbeda suku tersebut mempunyai
  • 48. Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik Antarbangsa dan Kesalahpahaman Antarbudaya  Melalui Demokrasi  Menurut Mariane Farine dosen di Howard University dalam sebuah acara Seminar Internasional dengan tema Building Understanding With Intercultural Communication (Religious Life and Studies in America and Indonesia) yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Senin (07/01/2008), mengatakan:  “Salah satu jalan untuk mencapai sebuah kesepahaman antar budaya saat ini yaitu
  • 49. PROSES KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR DALAM PROSES KOMUNIKASI  Proseskomunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
  • 50.  Sebagai bagian dari Ilmu Sosial, maka perlu kita kaji lebih dalam keterlibatan komunikasi dalam interaksi sosial. Interaksi sosial yang ada di masyarakat akan mendorong hal-hal berikut:  Imitasi, usaha untuk menjadi sama tapi tidak sepenuhnya. “Sama” dalam hal ini untuk mencapai nilai-nilai yang ada di masyarakat  Sugesti, adanya ajakan atau himbauan untuk mengikuti nilai-nilai
  • 51.  Syarat terjadinya interaksi sosial:  Kontak, asal kata dari Bahasa Latin Con/cum yang berarti bersama- sama, dan tango: menyentuh. Kontak dipahami sebagai “bertemu secarra fisik”. Kontak dibagi menjadj 2 bagian:  Kontak Primer: tidak diperlukan alat, langsung bertemu secara fisik  Kontak Sekunder: Diperlukan adanya alat yang dapat membantu kontak
  • 52.  Bentuk-bentuk interaksi sosial:  Kerjasama, Charles H. Cooley: kerjasama akan timbul ketika orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki kepentingan yang sama  Akomodasi, interaksi keseimbangan antara orang per orang, kelompok yang berhubungan dengan norma sosial yang berlaku. Usaha untuk meredakan konflik. Bentuknya: kompromi, toleransi, artibtrasi.  Asimilasi: Kelompok mengurangi
  • 53. Model Aristoteles Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam Model-model Komunikasi  bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :  Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan  Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)  Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
  • 54. Model-model Komunikasi  Model Komunikasi David K.Berlo  Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.  Elemen Tambahan :  Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima.
  • 55.
  • 56. Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari  Model Bovee dan Thill kegiatan. Terdapat 5 tahapan : Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari seorang pengirim yang ingin disampaikan pada penerima.  Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.  Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)  Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.  Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
  • 58. Tugas Pribadi  Pilihlah salah satu di antara 2 tugas berikut  1. Membuat Kartun Opini  2. Membuat Poster  Bahan, diambil dari koran/majalah/berita online. Lampirkan referensi ke dalam tugas  Dibuat dalam kertas A4, color/BW
  • 59. Pertemuan ke-4: Komunikasi Massa  Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.  Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan
  • 60. Beberapa Definisi Komunikasi Massa  Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992)  Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. (Bittner, 1980)  Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan
  • 61. Unsur-unsur Komunikasi Massa  1. Sumber 2. Khalayak 3. Pesan 4. Proses 5. Konteks 6. Media
  • 62.
  • 63. Karakteristik Komunikasi Massa  1. Ditujukan pada khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar dan tidak mengenal batas geografis-kultural.  2. Bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Kegiatan penciptaan pesan melilbatkan orang banyak dan terorganisasi.  3. Pola penyampaian bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu dalam menjangkau khalayak yang luas.  4. Penyampaian pesan cenderung satu arah.  5. Kegiatan komunikasi terencana, terjadwal dan terorganisasi.  6. Penyampaian pesan bersifat berkala,
  • 64. Faktor Mendasar Media Massa  1. Media massa merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, Media massa memiliki peraturan dan norma- norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media di atur oleh masyarakat.  2. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat kontrol, manajemen, inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau sumber daya lainnya.  3. Media merupakan forum atau agen yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.  4. Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma- norma.  5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja
  • 65. Teori Komunikasi Massa  Teori Harold Lasswell  Teori tentang transmisi pesan ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli matematika, Claude Shannon pada akhir tahun 1940-an. Shannon yang bekerja pada biro penelitian perusahaan telepon Bell, menerapkan pemikirannya terutama untuk penelitian kepentingan telekomunikasi.
  • 66.
  • 67. Pada dasarnya prinsip proses ini adalah seperti bekerjanya proses penyiaran radio. Sumber informasi yang menciptakan pesan atau rangkaian pesan untuk dikomunikasikan. Berikutnya adalah pesan diubah ke dalam bentuk sinyal oleh trasmiter sehingga dapat diteruskan melalui saluran pada penerima. Penerima lalu menyusun kembali sinyal menjadi pesan sehingga dapat mencapai tujuan. Sementara itu sinyal dalam perjalanannya memiliki potensi untuk terganggu oleh berbagai sumber gangguan yang muncul. Misalnya, ketika terdapat terlalu banyak sinyal dalam saluran yang sama dan pada saat yang bersamaan pula. Hal ini akan mengakibatkan adanya perbedaan antara sinyal yang ditrasmisikan dan sinyal yang diterima sehingga mengakibatkan pesan memiliki makna yang sama.
  • 68. Model Melvin DeFleur  Dari model yang dikemukakan Shannon & Weaver ini, MelvinDeFleur (1966) dalam bukunya Theories of Mass Communication, mengembangkan dan mengaplikasikannya ke dalam teori komunikasi massa. Dalam kaitannya dengan makna dari pesan yang diciptakan dan diterima, dia mengemukakan bahwa dalam proses komunikasi „makna‟ diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi oleh transmiter menjadi informasi, dan kemudian disampaikan melalui suatu saluran (misalnya media massa). Informasi diterima sebagai pesan, lalu diubah menjadi „makna‟ tersebut, maka hasilnya adalah komuniaksi. Namun, seperti dikemukakan
  • 70. Kebiasaan Menggunakan Media Berdasar pada Teori Sosiologi  Teori lainnya yang lebih sosiologis dikemukakan oleh John. W. Riley dan Mathilda White Riley (1959). Mereka berangkat dari anggapan bahwa teori- teori komunikasi massa yang ada pada saat ini menimbulkan kesan seolah-olah proses komunikasi terjadi dalam situasi sosial yang vacuum (hampa) dan bahwa pengaruh lingkungan terhadap proses tersebut terasa diabaikan.
  • 71.  Riley and Riley menunjuk pada peran primary group dan reference group dalam proses komunikasi. Primary group ditandai dengan hubungan yang intim antar anggotanya, misalnya keluarga. Sedangkan reference group adalah kelompok dimana seseorang belajar untuk mengenal sikap, nilai, dan perilakunya
  • 72. Media Massa dan Kewajiban Kepada Masyarakat  Penggunaan Frekwensi yang merupakan ranah publik  Pengaturan tentang undang-undang penyiaran Indonesia: Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran bahwa frekwensi dibagi atas beberapa kebutuhan  Bagaimana dengan kepemilikan media massa secara grup?  Bagaimana dengan monopoli informasi?
  • 73. Nilai Berita  1. Magnitude Seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi khalayak. Contoh: Berita tentang kenaikan harga BBM lebih luas pengaruhnya terhadap SELURUH masyarakat Indonesia ketimbang berita tentang gempa bumi di Jawa Tengah. 2. Significance Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi khalayak Contoh: Berita tentang wabah SARS lebih penting bagi khalayak; ketimbang berita tentang kenaikan harga BBM. 3. Actuality Yaitu tingkat aktualitas suatu peristiwa. Berita tentang kampanye calon presiden sangat menarik jika dibaca pada tanggal 1
  • 74. Nilai Berita  4. Proximity Yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak 5. Prominence Yaitu akrabnya peristiwa dengan khalayak. Contoh: Berita-berita tentang Indonesian Idol lebih akrab bagi remaja Indonesia ketimbang berita-berita tentang Piala Thomas. 6. Kejelasan (clarity) tentang kejadiannya 7. Kejutan (surprise) 8. Dampak (impact) Berapa banyak manusia terkena dampaknya, seberapa luas, dan untuk berapa lama? 9. Konflik personal. 10. Human Interest Yaitu kemampuan suatu peristiwa untuk menyentuh perasaan kemanusiaan khalayak. Contoh: Berita tentang nasib TKI Indonesia yang dianiaya di Malaysia,
  • 75. Faktor Human Interest  Ketegangan (Suspense) – Apa keputusan yang akan dijatuhkan dalam pengadilan kasus pembunuhan sadis itu?  Keanehan/Ketidaklaziman (Unusualness) –Seorang wanita melahirkan bayi kembar lima.  Minat pribadi (Personal Interest) – Gaun sekarang ada yang tidak perlu disetrika sehabis dicuci.  Konflik (Conflict) – Umumnya manusia memberi perhatian pada konflik: perang, kriminalitas atau olahraga atau persaingan  Simpati (Sympathy) –Seorang bocahkehilangan ketiga kakak dan kedua orang tuanya pada musibah Tsunami di Aceh.  Kemajuan (Progress) –Suatu vaksin pencegah AIDS tengah di kembangan di Prancis.  Seks (Sex) – Seorang aktor menggugat cerai istrinya yang juga artis karena selingkuh dengan ketua salah satu partai.  Binatang (Animals) –Seekor anjing menyelamatkan majikannya yang buta dalam suatu peristiwa kebakaran.
  • 76. Pertemuan ke-5: KOMUNIKATOR (SUMBER) DALAM PROSES KOMUNIKASI  Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Dalam khazanah ilmu komunikasi, komunikator (communicator) sering dipertukarkan dengan sumber (source), pengirim (sender), dan pembicara (speaker). Sekalipun fungsinya sama sebagai pengirim pesan, sebetulnya masing- masing istilah itu memiliki ciri khas tersendiri, terutama tentang sumber. Seorang sumber bisa menjadi komunikator/pembicara
  • 77.  Diperlukan persyaratan Syarat-Syarat Komunikator tertentu untuk para komunikator dalam sebuah program komunikasi, baik dalam segi sosok kepribadian maupun dalam kinerja kerja. Dari segi kepribadian, agar pesan yang disampaikan bisa diterima oleh khalayak maka seorang komunikator mempunyai hal berikut (Ruben&Stewart, 1998; 105-109):
  • 78. Syarat-Syarat Komunikator  1. Memiliki kedekatan (proximity) dengan khalayak. Jarak seseorang dengan sumber mempengaruhi perhatiannya pada pesan tertentu.  2. Mempunyai kesamaan dan daya tarik sosial dan fisik. Seorang komunikator cenderung mendapat perhatian jika penampilan fisiknya secara keseluruhan memiliki daya tarik (attractiveness) bagi audiens.  3. Kesamaan (similirity) merupakan faktor penting lainnya yang memengaruhi penerimaan pesan oleh khalayak. Kesamaan ini antara lain meliputi gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa. Kesamaan juga bisa meliputi maslah sikap dan orientasi terhadap berbagai aspek seperti buku, musik, pakaian, pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Evert M. Rogers (1995;286:287)
  • 79. Syarat-Syarat Komunikator  4. Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya. Khalayak cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari sumber yang mereka percaya sebagai orang yang memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang lias. Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamisn bisa bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki kesamaan dengan audiens. Menunjukkan motivasi dan niat. Cara komunikator menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens dalam memberi tanggapan terhadap pesan tersebut. Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan yang ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari pesan yang diniatkan untuk meyakinkan (persuasive) mereka.  5. Pandai dalam cara penyampaian pesan. Gaya komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi faktor penting dalam proses penerimaan informasi.
  • 80. Keberhasilan Menjadi Etos Komunikator Komunikator Sikap Komunikator
  • 81. Keberhasilan Menjadi  Etos Komunikator : Nilai diri seseorang yang Komunikator merupakan gabungan kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pola pikir.
  • 82. Keberhasilan Menjadi Komunikator  Etos tidak timbul begitu saja, namun harus dipupuk dan memerlukan proses. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos komunikator:  Kesiapan  Kesungguhan  Ketulusan  Kepercayaan  Ketenangan  Keramahan
  • 83.  SikapKomunikator, adalah suatu kesiapan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.  Reseptif : Sikap komunikator yang bersedia menerima gagasan, ide dari pihak lain.  Selektif: Kemampuan komunikatoir untuk memilih pesan dan informasi yang masuk sesuai dengan kebutuhan  Dijestif : Kemampuan merencanakan gagasan. Mampu melihat inti permasalahan.
  • 84. Pertemuan ke-6 : Pesan  Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005).  Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
  • 85. Pesan Verbal  Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota- anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa.  Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi,
  • 86. Fungsi Bahasa  Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi. 1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. 2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. 3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi
  • 87. Fungsi Bahasa  Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu: 1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini 2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita
  • 88. Keterbatasan Bahasa  Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.  Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb  Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual  Kata-kata mengandung bias budaya.
  • 89. Pesan Non Verbal  Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa komunikasi non-verbal memiliki beberapa fungsi, yaitu:  1. Repetisi.  2. Substitusi  3. Kontradiksi  4. Komplemen  5. Aksentuasi.
  • 90. Pentingnya Pesan Non Verbal  komunikasi non-verbal memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Leathers (1976):  1. Faktor-faktor non-verbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal, Menurut Birdwhistell tidak lebih dari 30%-35% makna sosial percakapan atau interaksi dilakukan dengan kata-kata, dan sisanya dilakukan dengan pesan non-verbal.
  • 91.
  • 92. Pentingnya Pesan Non Verbal  2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non-verbal ketimbang pesan verbal.  Menurut Mahrabian (1967), hanya 7% perasaan kasih sayang dapat dikomunikasikan dengan kata-kata. Selebihnya, 38% dikomunikasikan lewat suara, dan 55% dikomunikasikan melalui ungkapan wajah (senyum, kontak mata, dan sebagainya).  3. Pesan non-verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas
  • 93. Pentingnya Pesan Non Verbal  4. Pesan non-verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi  Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan.  5. Pesan non-verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal.
  • 94. Pentingnya Pesan Non Verbal  6. Pesan non-verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat  Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan atau emosi secara tidak langsung. Sugesti di sini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit.
  • 95. Jenis-jenis Pesan Non Verbal  Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat beberapa jenis pesan non-verbal, yaitu:  1. Pesan kinesik  Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti. Pesan ini terdiri dari tiga kompunen utama yaitu:  a. Pesan fasial  Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian tentang wajah sebagai berikut:  Wajah mengkomunikasikan penilaian tentang ekspresi senang dan tak senang, yang menunjukkan komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk  Wajah mengkomunikasikan minat seseorang kepada orang lain atau lingkungan  Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
  • 96. Jenis-jenis Pesan Non Verbal  b. Pesan gestural  Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway, pesan ini berfungsi untuk mengungkapkan:  Mendorong/membatasi  Menyesuaikan/mempertentangkan  Responsif/tak responsive  Perasaan positif/negative  Memperhatikan/tidak memperhatikan  Melancarkan/tidak reseptif
  • 97. Jenis-jenis Pesan Non Verbal  Pesan postural  Berkaitan dengan keseluruhan anggota badan. Mehrabian menyebutkan tiga makna yang dapat disampaikan postur:  Immediacy. Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong kea rah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif  Power. Mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator  Responsiveness. Individu
  • 98. Jenis-jenis Pesan Non Verbal  2. Pesan proksemik  3. Pesan artifaktual  Pesan ini diungkapkan melalui penampilan, body image, pakaian, kosmetik, dll. Umumnya pakaian kita pergunakan untuk menyampaikan identitas kita, yang berarti menunjukkan kepada orang lain bagaimana perilaku kita dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita. Selain itu pakaian juga berguna untuk mengungkapkan perasaan (misal
  • 99. Jenis-jenis Pesan Non Verbal  4. Pesan paralinguistik  Merupakan pesan non-verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal- hal yang membedakan antara lain : nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme. Secara keseluruhan, pesan paralinguistik merupakan alat yang paling cermat unuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.  5. Pesan sentuhan dan bau-bauan  Berbagai pesan atau perasaan dapat