2. Introduction
Dosen : Martiana Sari
Under Graduate (S – 1) : Binus University,
Computerize Accounting
Master Graduate (S – 2) : UHAMKA,
manajemen adm pendidikan
HP : 0817 11 9695
Email : mrs.martianasari@gmail.com
Pengalaman kerja : kepala sekolah SMK
ALHUDA Kebon Jeruk, Pengawas Pendidikan
SMK, Manager Director of PT. Sentra Karya
Solusindo, Director of CV. Hutama Sari Persada
3. Kontrak Kuliah
Kehadiran diharapkan tepat waktu, keterlambatan
ditoleransi 15 menit dari masuk kelas, Kehadiran
dikelas/Absensi dikelas minimal 90%
Bersama-sama menghargai proses perkuliahan dan
menjaga kelancaran perkuliahan
Membuat Kelompok utk mengerjakan tugas/diskusi, seluruh
Mahasiswa WAJIB memiliki email krn tugas akan dikirimkan
via email
Mahasiswa WAJIB membuat ringkasan buku dari Djoko
Purwanto, Komunikasi Bisnis 2003 dan buku Bovee, C.L and
Jhon V Thill, Business Communication Today 2005
Mahasiswa yang belum mengumpukan tugas pribadi akan
diumumkan sebelum UTS
Bagi yang belum mengikuti UTS dan UAS diberi kesempatan
untuk mengikuti ujian susulan dengan konfirmasi
sebelumnya
Penilaian: Tugas Struktur (kuis dan tugas praktek) 30%, UTS
30%, UAS 40%
4. Komunikasi Bisnis:
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan
simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan
penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau
lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi
adalah persepsi dan apresiasi.
Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada
manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional,
yang mendatangkan keuntungan. Esensi dari kegiatan bisnis
adalah sebuah kesibukkan.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi bisnis diartikan sebagai suatu ajakan yang alami
dan menggambarkan upaya untuk mempengaruhi prilaku
dalam organisasi.
6. TUJUAN KOMUNIKASI
Perubahan sikap [attitude change]
Perubahan pendapat [opinion change]
Perubahan perilaku [behaviour change]
Perubahan sosial [social change]
7. UNSUR- UNSUR KOMUNIKASI
Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal
dengan formula 5 W + 1 H, yakni :
1. Komunikator = who [communicator, source,
sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. Komunikan = to whom [communicant,
communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact, influence]
8. Tujuan Komunikasi Bisnis:
Memberi informasi, Memberi informasi (kepada klien,
kolega, bawahan, penyelia dan lain-lain)
Diberi Informasi, artinya masyarakat akan cenderung
merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri, jika diberi
informasi dengan baik, dan diberi jalan masuk menuju
informasi tersebut
Mempengaruhi orang lain untuk merangsang minat,
mengurangi permusuhan, dan menggerakan masyarakat
untuk melakukan suatu tugas atau mendidik prilaku.
Menolong orang lain dengan memberi nasehat,
membantu pelanggan menyelesaikan masalah, dan
memberi motivasi.
Mengevaluasi prilaku dimaksudkan dimana Para
anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk
mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan atau
kapan koreksi terhadap prestasi mereka perlukan
9. Komponen Komunikasi Bisnis
Sumber source (komunikator): Merupakan pemrakarsa suatu
pesan. Karena komunikasi bisnis melibatkan orang-orang
yang berkomunikasi dengan orang lain dalam lingkungan
organisasi, maka setiap orang menjadi sumber dari pesan-
pesan tersebut.
Penerima: Orang yang menerima simbol
Penyandian (encoding): Merupakan proses tindak
penyeleksian simbol-simbol yang mewakili pikiran seseorang,
Karena manusia cakap menggunakan semua
pancaindranya, penyandi memiliki bermacam-macam sandi
untuk memilih dan menggabungkannya ke dalam
pengiriman pesan, menerjemahkan gelombang suara ke
dalam pemikiran merupakan penguraian sandi
10. Ruang Lingkup Komunikasi
Komunikasi
intrapersonal
Komunikasi Pribadi
Komunikasi
interpersonal
Komunikasi Contoh: kampanye,
Bentuk Komunikasi Kelompok kelas, diskusi, dll
Elektronik
Komunikasi Massa
Cetak
11. Ruang Lingkup Komunikasi
Bicara
Verbal:
menggunakan kata
dan bahasa Menyimak
sangatlah kompleks.
Dimana, kita
mengekspresikan apa
yang ingin kita sampaikan
Sifat Komunikasi melalui gerakan tubuh
Contoh: kinesik, haptik,
warna, bau, gaya
bicara, gesture, dll
Non Verbal Fungsi:
repetisi,substitusi,
kontradiksi,
komplemen, aksentuasi
12. Ruang Lingkup Komunikasi
Public Relations
Jurnalistik
Teknik Komunikasi
Advertising
Kampanye
Publicity
13. Ruang Lingkup Komunikasi
Public Information
Public Education
Fungsi Komunikasi
Public Persuasion
Public
Entertainment
14. Ruang Lingkup Komunikasi
Social change
Attitude change
Tujuan Komunikasi
Opinion change
Behavior change
15. Ragam Perspektif Komunikasi
Transmisionis
Display
Ragam Perspektif
Komunikasi Konstruksi Realitas
Menciptakan
Makna
Ritual
16. Perspektif Transmisionis
Perspektif Transmisionis (Model Harold
Laswell)
Who Says What in Which Channel To
Whom and With What Effect
Perspektif ini sangat memperhatikan efek
dan saluran penerimanya
bahwa Komunikasi berfungsi sebagai
pertukaran makna
17. Perspektif Display
Perspektif Display
Mengutamakan hasil dari komunikasi. Hasil ini
tidak lain adalah perhatian (attention), ciri-
cirinya:
Perhatian yang diberikan untuk hal-hal
tertentu tidak dapat diukur
Perhatian dipusatkan pada masa sekarang
Perolehan perhatian merupakan tujuan yang
berdiri sendiri
Contoh: Iklan yang menari ukurannya apa?
Bagaimana membuat poster yang bagus?
18.
19. Perspektif Konstruksi Realitas
Perspektif Konstruksi Realitas
Komunikasi dilakukan dalam rangka menciptakan “Kenyataan lain”
---- Komunikasi adalah usaha untuk membangun makna
Perspektif ini juga disebut Perspektif Wacana
20. Perspektif Mencipta
Makna
Perspektif Penciptaan Makna
“Komunikasi sebagai
usaha menciptakan
makna (Generating of
Meaning). Sebab itu
dikenal beberapa
istilah:
Icon, ex: Pas Foto
Indeks : awan gelap
artinya hujan
Symbol : lampu merah
artinya berhenti
21. Perspektif Ritual
Perspektif Ritual
Bahwa komunikasi diartikan sebagai cara/
bagian dari ritual, di dalamnya terdapat:
Sharing
Partisipasi
Asosiasi
Persahabatan (Fellowship) yang mewakili
keyakinan yang sama, Penekanannya: Usaha
dalam memelihara komunitas
22. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan
definisi komunikasi mempunyai uraian yang
beragam sesuai dengan konsep yang
dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah
prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-
asumsi komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard
E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi.
Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu
prinsip-prinsip komunikasi. Terdapat 12 prinsip
komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran
lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi
yaitu :
23. Prinsip1 : Komunikasi
adalah suatu proses
simbolik
Komunikasi adalah
sesuatu yang bersifat
dinamis, sirkular dan
tidak berakhir pada
suatu titik, tetapi terus
berkelanjutan.
24. Prinsip 2 : Setiap perilaku
mempunyai potensi
komunikasi
Setiap orang tidak bebas
nilai, pada saat orang
tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai
oleh orang lain maka
orang tersebut sudah
terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak
tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal)
seseorang dapat dimaknai
oleh orang lain menjadi
suatu stimulus
25. Prinsip3 : Komunikasi punya dimensi isi dan
hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi
dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara
pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.
Percakapan diantara dua orang sahabat dan
antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda
memiliki dimesi isi yang berbeda.
26. Prinsip4 : Komunikasi itu berlangsung dalam
berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan
oleh seseorang bisa terjadi mulai dari
tingkat kesengajaan yang rendah artinya
tindakan komunikasi yang tidak
direncanakan (apa saja yang akan
dikatakan atau apa saja yang akan
dilakukan secara rinci dan detail), sampai
pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan
mengharapkan respon dan berharap
tujuannya tercapai)
27. Prinsip 5 : Komunikasi
terjadi dalam konteks
ruang dan waktu. Pesan
komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak
komunikan baik secara
verbal maupun non-
verbal disesuaikan
dengan tempat, dimana
proses komunikasi itu
berlangsung, kepada
siapa pesan itu dikirimkan
dan kapan komunikasi itu
berlangsung.
28. Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi
peserta komunikasiTidak dapat dibayangkan
jika orang melakukan tindakan komunikasi di
luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika
kita tersenyum maka kita dapat memprediksi
bahwa pihak penerima akan membalas
dengan senyuman, jika kita menyapa
seseorang maka orang tersebut akan
membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu
akan membuat seseorang menjadi tenang
dalam melakukan proses komunikasi.
29. Prinsip 7 : Komunikasi itu
bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang
mengandung sisi internal
yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai,
adat, pengalaman dan
pendidikan. Bagaimana
seseorang berkomunikasi
dipengaruhi oleh beberapa
hal internal tersebut. Sisi
internal seperti lingkungan
keluarga dan lingkungan
dimana dia bersosialisasi
mempengaruhi bagaimana
dia melakukan tindakan
komunikasi.
30. Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial
budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal
dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak
tersebut mempunyai bahan yang sama untuk
saling dikomunikasikan. Kedua pihak
mempunyai makna yang sama terhadap
simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
31. Prinsip 9 : Komunikasi bersifat
nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam
arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan
sebagai bukti bahwa pesan yang
dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
32. Prinsip
10 : Komunikasi bersifat prosesual,
dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa
komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional.
Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak
yang melakukan komunikasi.
33. Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses
komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang
ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan.
Komunikasi tidak dapat ditarik kembali,
jika seseorang sudah berkata menyakiti
orang lain, maka efek sakit hati tidak
akan hilang begitu saja pada diri orang
lain tersebut.
34. Prinsip 12: Komunikasi bukan panasea
(obat)
Komunikasi tidak serta merta membuat
perasaan orang yang telah tersakiti
menjadi seperti sedia kala. Dibutuhkan
usaha dan proses lebih dari sekedar
komunikasi. Komunikasi bukan obat
mujarab yang akan menyelesaikan
semua masalah.
35. Pertemuan ke-3: Komunikasi
Antar Budaya
Definisi KAB
Komunikasi antar budaya adalah seni untuk
memahami dan dipahami oleh khalayak
yang memiliki kebudayaan lain. (Sitaram,
1970)
Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi
diantara orang-orang yang berbeda
kebudayaan. (Rich, 1974)
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi
yang terjadi dalam suatu kondisi yang
menunjukan adanya perbedaan budaya
seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan.
(Stewart, 1974)
Komunikasi antarbudaya menunjuk pada
36.
37. penekanannya pada
perbedaan kebudayaan
sebagai faktor yang
menentukan dalam
berlangsungnya proses
komunikasi dan interaksi yang
terjadi di dalamnya
38. Tingkat masyarakat kelompok
budaya dari partisipan
Menunjukan bahwa istilah kebudayaan telah
digunakan untuk merujuk pada macam-
macam tingkat lingkupan dan kompleksitas
dari organisasi sosial. Umumnya istilah
kebudayaan mencakup beberapa
pengertian sebagai berikut:
a) Kawasan di dunia, misalnya; budaya
Timur, budaya Barat.
b) Subkawasan-kawasan di dunia,
budaya Amerika Utara, Asia Tenggara.
c) Nasional/negara, misalnya budaya
Indonesia, budaya Perancis, budaya Jepang.
d) Kelompok-kelompok etnik-ras dalam
negeri seperti, Cina, Jawa, Black American
e) Macam-macam subkelompok
39. Unsur-unsur Kebudayaan
1) Sistem keyakinan, nilai dan sikap.
2) Pandangan hidup tentang dunia.
3) Organisasi sosial.
Pengaruh ketiga unsur kebudayaan tersebut
pada makna untuk persepsi terutama pada
aspek individual dan subjektifnya.
Misalnya orang Amerika dengan Arab
sepakat menyatakan seseorang wanita
berdasarkan wujud fisiknya. Tetapi
kemungkinan besar keduanya akan berbeda
pendapat tentang bagaimana wanita itu
dalam makna sosialnya. Orang Amerika
40.
41. Konteks sosial tempat
terjadinya KAB
Dimensi kedua menyangkut Konteks
Sosial, meliputi bisnis, organisasi,
pendidikan, akulturasi imigran politik,
konsultasi terapi, dsb. Komunikasi dalam
semua konteks sosial tersebut pada
dasarnya memilih persamaan dalam hal
unsur-unsur dasar an proses
komunikasi (misalnya menyangkut
penyampaian, penerimaan dan
pemrosesan). Tetapi adanya pengaruh
kebudayaan yang tercakup dalam
latarbelakang pengalaman individu
42. Saluran yang dilalui oleh
pesan-pesan KAB (baik yang
verbal maupun non-verbal).
Antarpribadi
Media massa
Bersama-sama dengan dua dimensi
sebelumnya, saluran komunikasi juga
mempengaruhi proses dan hasil keseluruhan
dari KAB. Misalnya orang Indonesia menonton
melalui TV keadaan kehidupan di Afrika,
akan memiliki pengalaman yang berbeda
dengan keadaan, apabila ia sendiri berada
di sana dan melihat dengan kepala sendiri.
Umumnya pengalaman antarpribadi
dianggap dapat memberikan dampak
yanng lebih mendalam.
Marshall Mc Luhan: Medium is the Message
43. Kevin Carter
(13
September
1960 – 27
July 1994),
pemenang
Pulitzer tahun
1994. Ia
meninggal
bunuh diri,
karena
perasaan
menyesal
tidak
menolong
anak kecil di
dalam foto.
44. Mengenali Perbedaan
Budaya
Perbedaan budaya muncul dalam
bentuk:
Nilai-nilai sosial.
Peran dan status.
Ada pembuatan keputusan.
Konsep mengenai waktu
Konsep ruang pribadi
Konteks budaya
Bahasa tubuh
Tingkah laku sosial dan sopan santun
Tingkah laku legal dan etis
45. Ciri – ciri manusia antar
budaya
Menurut Walsh dalam buku komunikasi
antar budaya, ciri - ciri manusia universal
itu adalah
a) Mengetahui budaya lain selain
budayanya sendiri.
b) Mampu beradaptasi dengan budaya
yang lain tanpa harus meninggalkan
budayanya.
c) Menghormati semua budaya.
d)Memahami apa yang orang – orang
dari budaya lain pikirkan, rasakan, dan
46. Peranan KAB
Perkembangan teknologi komunikasi dan
transportasinya sudah sangat maju ini peranan
manusia antarbudaya sangatlah penting.
Menurut Dedy Mulyana (April 1989) dalam buku
Komunikasi Antarbudaya diantaranya adalah:
Untuk membantu mengatasi konflik – konflik
antarbudaya.
Untuk mengurangi kesalahpahaman antara orang
– orang yang berbeda budaya.
Untuk menjadi penengah antara orang – orang
yang
berbeda budaya yang berselisih paham.
Dapat menganalisis interaksi – interaksi antar
budaya yang terjadi dalam sebuah perselisihan
budaya.
Dapat menentukan di mana kesalahpahaman
kesalahpahaman yang terjadi.
47. Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik
Antarbangsa dan Kesalahpahaman
Antarbudaya
Melalui Pendidikan
a) Penggunaan bahasa nasional di forum- forum
resmi maupun tidak resmi.
b) Penyajian kebudayaan (kesenian) yang adil
melalui media elektronik nasional, khususnya
televisi.
c) Sosialisasi yang merata di lembaga- lembaga
pendidikan dan kantor- kantor pemerintah dan
swasta, dengan menerima(maha)-siswa dan
pegawai yang cakap tanpa mempedulikan apa
suku mereka.
d) Kontak antar suku melalui pertukaran pemuda,
pelajar, mahasiswa, pegawai (termasuk guru dan
dosen) antarpropinsi, paling tidak untuk suatu
periode tertentu.
e) Perkawinan antarsuku, sepanjang orang- orang
yang berbeda suku tersebut mempunyai
48. Cara-Cara Untuk Mengatasi Konflik
Antarbangsa dan Kesalahpahaman
Antarbudaya
Melalui Demokrasi
Menurut Mariane Farine dosen di Howard
University dalam sebuah acara Seminar
Internasional dengan tema Building
Understanding With Intercultural
Communication (Religious Life and
Studies in America and Indonesia) yang
dilaksanakan di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Senin
(07/01/2008), mengatakan:
“Salah satu jalan untuk mencapai sebuah
kesepahaman antar budaya saat ini yaitu
49. PROSES KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSUR
DALAM PROSES KOMUNIKASI
Proseskomunikasi adalah bagaimana
sang komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna
antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses Komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yag efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya).
50. Sebagai bagian dari Ilmu Sosial, maka
perlu kita kaji lebih dalam keterlibatan
komunikasi dalam interaksi sosial. Interaksi
sosial yang ada di masyarakat akan
mendorong hal-hal berikut:
Imitasi, usaha untuk menjadi sama tapi
tidak sepenuhnya. “Sama” dalam hal ini
untuk mencapai nilai-nilai yang ada di
masyarakat
Sugesti, adanya ajakan atau himbauan
untuk mengikuti nilai-nilai
51. Syarat terjadinya interaksi sosial:
Kontak, asal kata dari Bahasa Latin
Con/cum yang berarti bersama-
sama, dan tango: menyentuh.
Kontak dipahami sebagai “bertemu
secarra fisik”. Kontak dibagi
menjadj 2 bagian:
Kontak Primer: tidak diperlukan alat,
langsung bertemu secara fisik
Kontak Sekunder: Diperlukan adanya
alat yang dapat membantu kontak
52. Bentuk-bentuk interaksi sosial:
Kerjasama, Charles H. Cooley: kerjasama
akan timbul ketika orang-orang yang
terlibat di dalamnya memiliki
kepentingan yang sama
Akomodasi, interaksi keseimbangan
antara orang per orang, kelompok yang
berhubungan dengan norma sosial yang
berlaku. Usaha untuk meredakan konflik.
Bentuknya: kompromi, toleransi, artibtrasi.
Asimilasi: Kelompok mengurangi
53. Model Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam
Model-model Komunikasi
bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika
terdapat 3 unsur utama :
Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
54. Model-model Komunikasi
Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo,
diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4
Proses Utama yaitu SMRC (Source,
Message, Channel, dan Receiver) lalu
ditambah 3 Proses sekunder, yaitu
Feedback, Efek, dan Lingkungan.
Elemen Tambahan :
Feedback (Umpan Balik), Umpan balik
adalah suatu respon yang diberikan oleh
penerima.
55.
56. Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today,
menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari
Model Bovee dan Thill
kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali
dengan adanya gagasan dari seorang pengirim yang ingin
disampaikan pada penerima.
Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak
terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari
itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah
pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide
menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.
Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan,
maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima
dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan
atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,
surat, laporan, dll)
Penerima menerima pesan. Penerima pesan
menginterpretasikan pesan yang diterima.
Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik
merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim
pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan
oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika
pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
58. Tugas Pribadi
Pilihlah salah satu di antara 2 tugas
berikut
1. Membuat Kartun Opini
2. Membuat Poster
Bahan, diambil dari koran/majalah/berita
online. Lampirkan referensi ke dalam
tugas
Dibuat dalam kertas A4, color/BW
59. Pertemuan ke-4:
Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication).
Komunikasi massa dapat didefinisikan
sebagai suatu jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah audien yang
tersebar, heterogen, dan anonim melalui
media massa cetak atau elektronik
sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Mulyana (2005:74) juga menambahkan
konteks komunikasi publik. Pengertian
komunikasi publik adalah komunikasi
antara seorang pembicara dengan
60. Beberapa Definisi
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses di mana
informasi diciptakan dan disebarkan oleh
organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak
(Ruben, 1992)
Komunikasi massa adalah pesan-pesan
yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah orang. (Bittner,
1980)
Komunikasi massa adalah suatu proses
dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk
menyebarkan pesan-pesan secara luas,
dan secara terus menerus menciptakan
63. Karakteristik Komunikasi
Massa
1. Ditujukan pada khalayak yang luas,
heterogen, anonim, tersebar dan tidak
mengenal batas geografis-kultural.
2. Bersifat umum, bukan perorangan atau
pribadi. Kegiatan penciptaan pesan
melilbatkan orang banyak dan
terorganisasi.
3. Pola penyampaian bersifat cepat dan
tidak terkendala oleh waktu dalam
menjangkau khalayak yang luas.
4. Penyampaian pesan cenderung satu
arah.
5. Kegiatan komunikasi terencana,
terjadwal dan terorganisasi.
6. Penyampaian pesan bersifat berkala,
64. Faktor Mendasar Media
Massa
1. Media massa merupakan industri yang berubah dan
berkembang yang menciptakan lapangan kerja,
Media massa memiliki peraturan dan norma-
norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan
masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak,
institusi media di atur oleh masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan- alat
kontrol, manajemen, inovasi dalam masyarakat yang
dapat didayagunakan sebagai penganti kekuatan atau
sumber daya lainnya.
3. Media merupakan forum atau agen yang semakin
berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa
kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional
maupun internasional.
4. Media seringkali berperan sebagai wahana
pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam
pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tetapi
juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode,
gaya hidup dan norma- norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja
65. Teori Komunikasi Massa
Teori Harold Lasswell
Teori tentang transmisi pesan ini pertama
kali dikemukakan oleh seorang ahli
matematika, Claude Shannon pada akhir
tahun 1940-an. Shannon yang bekerja
pada biro penelitian perusahaan telepon
Bell, menerapkan pemikirannya terutama
untuk penelitian kepentingan
telekomunikasi.
66.
67. Pada dasarnya prinsip proses ini adalah seperti
bekerjanya proses penyiaran radio. Sumber
informasi yang menciptakan pesan atau
rangkaian pesan untuk
dikomunikasikan. Berikutnya adalah pesan
diubah ke dalam bentuk sinyal oleh trasmiter
sehingga dapat diteruskan melalui saluran pada
penerima. Penerima lalu menyusun kembali sinyal
menjadi pesan sehingga dapat mencapai
tujuan. Sementara itu sinyal dalam perjalanannya
memiliki potensi untuk terganggu oleh berbagai
sumber gangguan yang muncul. Misalnya, ketika
terdapat terlalu banyak sinyal dalam saluran yang
sama dan pada saat yang bersamaan pula. Hal
ini akan mengakibatkan adanya perbedaan
antara sinyal yang ditrasmisikan dan sinyal yang
diterima sehingga mengakibatkan pesan memiliki
makna yang sama.
68. Model Melvin DeFleur
Dari model yang dikemukakan Shannon &
Weaver ini, MelvinDeFleur (1966) dalam
bukunya Theories of Mass Communication,
mengembangkan dan mengaplikasikannya
ke dalam teori komunikasi massa. Dalam
kaitannya dengan makna dari pesan yang
diciptakan dan diterima, dia mengemukakan
bahwa dalam proses komunikasi „makna‟
diubah menjadi pesan yang lalu diubah lagi
oleh transmiter menjadi informasi, dan
kemudian disampaikan melalui suatu saluran
(misalnya media massa). Informasi diterima
sebagai pesan, lalu diubah menjadi „makna‟
tersebut, maka hasilnya adalah
komuniaksi. Namun, seperti dikemukakan
70. Kebiasaan Menggunakan
Media Berdasar pada Teori
Sosiologi
Teori lainnya yang lebih sosiologis
dikemukakan oleh John. W. Riley dan
Mathilda White Riley (1959). Mereka
berangkat dari anggapan bahwa teori-
teori komunikasi massa yang ada pada
saat ini menimbulkan kesan seolah-olah
proses komunikasi terjadi dalam situasi
sosial yang vacuum (hampa) dan bahwa
pengaruh lingkungan terhadap proses
tersebut terasa diabaikan.
71. Riley and Riley menunjuk pada peran
primary group dan reference group
dalam proses komunikasi. Primary group
ditandai dengan hubungan yang intim
antar anggotanya, misalnya
keluarga. Sedangkan reference group
adalah kelompok dimana seseorang
belajar untuk mengenal sikap, nilai, dan
perilakunya
72. Media Massa dan Kewajiban
Kepada Masyarakat
Penggunaan Frekwensi yang merupakan
ranah publik
Pengaturan tentang undang-undang
penyiaran Indonesia: Undang-undang
No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
bahwa frekwensi dibagi atas beberapa
kebutuhan
Bagaimana dengan kepemilikan media
massa secara grup?
Bagaimana dengan monopoli informasi?
73. Nilai Berita
1. Magnitude
Seberapa luas pengaruh suatu peristiwa bagi
khalayak. Contoh: Berita tentang kenaikan
harga BBM lebih luas pengaruhnya terhadap
SELURUH masyarakat Indonesia ketimbang
berita tentang gempa bumi di Jawa Tengah.
2. Significance
Seberapa penting arti suatu peristiwa bagi
khalayak
Contoh: Berita tentang wabah SARS lebih
penting bagi khalayak; ketimbang berita
tentang kenaikan harga BBM.
3. Actuality
Yaitu tingkat aktualitas suatu peristiwa.
Berita tentang kampanye calon presiden
sangat menarik jika dibaca pada tanggal 1
74. Nilai Berita
4. Proximity
Yaitu kedekatan peristiwa terhadap khalayak
5. Prominence
Yaitu akrabnya peristiwa dengan khalayak.
Contoh: Berita-berita tentang Indonesian Idol lebih akrab bagi remaja
Indonesia ketimbang berita-berita tentang Piala Thomas.
6. Kejelasan (clarity) tentang kejadiannya
7. Kejutan (surprise)
8. Dampak (impact)
Berapa banyak manusia terkena dampaknya, seberapa luas, dan untuk
berapa lama?
9. Konflik personal.
10. Human Interest
Yaitu kemampuan suatu peristiwa untuk menyentuh perasaan
kemanusiaan khalayak.
Contoh: Berita tentang nasib TKI Indonesia yang dianiaya di Malaysia,
75. Faktor Human Interest
Ketegangan (Suspense) – Apa keputusan yang akan
dijatuhkan dalam pengadilan kasus pembunuhan sadis
itu?
Keanehan/Ketidaklaziman (Unusualness) –Seorang wanita
melahirkan bayi kembar lima.
Minat pribadi (Personal Interest) – Gaun sekarang ada
yang tidak perlu disetrika sehabis dicuci.
Konflik (Conflict) – Umumnya manusia memberi perhatian
pada konflik: perang, kriminalitas atau olahraga atau
persaingan
Simpati (Sympathy) –Seorang bocahkehilangan ketiga
kakak dan kedua orang tuanya pada musibah Tsunami di
Aceh.
Kemajuan (Progress) –Suatu vaksin pencegah AIDS tengah
di kembangan di Prancis.
Seks (Sex) – Seorang aktor menggugat cerai istrinya yang
juga artis karena selingkuh dengan ketua salah satu partai.
Binatang (Animals) –Seekor anjing menyelamatkan
majikannya yang buta dalam suatu peristiwa kebakaran.
76. Pertemuan ke-5: KOMUNIKATOR
(SUMBER) DALAM PROSES KOMUNIKASI
Komunikator adalah pihak yang mengirim
pesan kepada khalayak. Dalam
khazanah ilmu komunikasi, komunikator
(communicator) sering dipertukarkan
dengan sumber (source), pengirim
(sender), dan pembicara (speaker).
Sekalipun fungsinya sama sebagai
pengirim pesan, sebetulnya masing-
masing istilah itu memiliki ciri khas
tersendiri, terutama tentang sumber.
Seorang sumber bisa menjadi
komunikator/pembicara
77. Diperlukan persyaratan
Syarat-Syarat Komunikator
tertentu untuk para
komunikator dalam
sebuah program
komunikasi, baik dalam
segi sosok kepribadian
maupun dalam kinerja
kerja. Dari segi
kepribadian, agar pesan
yang disampaikan bisa
diterima oleh khalayak
maka seorang
komunikator mempunyai
hal berikut
(Ruben&Stewart, 1998;
105-109):
78. Syarat-Syarat Komunikator
1. Memiliki kedekatan (proximity) dengan
khalayak. Jarak seseorang dengan sumber
mempengaruhi perhatiannya pada pesan
tertentu.
2. Mempunyai kesamaan dan daya tarik sosial
dan fisik. Seorang komunikator cenderung
mendapat perhatian jika penampilan fisiknya
secara keseluruhan memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi audiens.
3. Kesamaan (similirity) merupakan faktor penting
lainnya yang memengaruhi penerimaan pesan
oleh khalayak. Kesamaan ini antara lain meliputi
gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang
sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa.
Kesamaan juga bisa meliputi maslah sikap dan
orientasi terhadap berbagai aspek seperti buku,
musik, pakaian, pekerjaan, keluarga, dan
sebagainya. Evert M. Rogers (1995;286:287)
79. Syarat-Syarat Komunikator
4. Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya. Khalayak
cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari
sumber yang mereka percaya sebagai orang yang
memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang lias.
Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat
penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya
(trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor
lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamisn bisa
bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki
kesamaan dengan audiens.
Menunjukkan motivasi dan niat. Cara komunikator
menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens
dalam memberi tanggapan terhadap pesan tersebut.
Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan yang
ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari
pesan yang diniatkan untuk meyakinkan (persuasive)
mereka.
5. Pandai dalam cara penyampaian pesan. Gaya
komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi
faktor penting dalam proses penerimaan informasi.
81. Keberhasilan Menjadi
Etos Komunikator : Nilai diri seseorang yang
Komunikator
merupakan gabungan kognisi, afeksi, dan
konasi. Kognisi adalah proses memahami yang
bersangkutan dengan pola pikir.
82. Keberhasilan Menjadi
Komunikator
Etos
tidak timbul begitu saja, namun
harus dipupuk dan memerlukan
proses. Faktor-faktor yang
mempengaruhi etos komunikator:
Kesiapan
Kesungguhan
Ketulusan
Kepercayaan
Ketenangan
Keramahan
83. SikapKomunikator, adalah suatu
kesiapan, suatu kecenderungan pada diri
seseorang untuk melakukan kegiatan
menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.
Reseptif : Sikap komunikator yang
bersedia menerima gagasan, ide dari
pihak lain.
Selektif: Kemampuan komunikatoir
untuk memilih pesan dan informasi
yang masuk sesuai dengan kebutuhan
Dijestif : Kemampuan merencanakan
gagasan. Mampu melihat inti
permasalahan.
84. Pertemuan ke-6 : Pesan
Simbol atau pesan verbal adalah semua
jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy
Mulyana, 2005).
Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol
tersebut, yang digunakan dan dipahami
suatu komunitas.
85. Pesan Verbal
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan
bahasa secara fungsional dan formal. Secara
fungsional, bahasa diartikan sebagai alat
yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan
gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama,
karena bahasa hanya dapat dipahami bila
ada kesepakatan di antara anggota-
anggota kelompok sosial untuk
menggunakannya. Secara formal, bahasa
diartikan sebagai semua kalimat yang
terbayangkan, yang dapat dibuat menurut
peraturan tatabahasa.
Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi,
86. Fungsi Bahasa
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy
Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga
fungsi: penamaan (naming atau labeling),
interaksi, dan transmisi informasi.
1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada
usaha mengidentifikasikan objek, tindakan,
atau orang dengan menyebut namanya
sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2. Fungsi interaksi menekankan berbagi
gagasan dan emosi, yang dapat
mengundang simpati dan pengertian atau
kemarahan dan kebingungan.
3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan
kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi
87. Fungsi Bahasa
Cansandra L. Book (1980), dalam Human
Communication: Principles, Contexts, and Skills,
mengemukakan agar komunikasi kita berhasil,
setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi,
yaitu:
1. Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita
mempelajari apa saja yang menarik minat kita,
mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada
masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat
ini
2. Berhubungan dengan orang lain. Bahasa
memungkinkan kita bergaul dengan orang lain
untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi
mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui
bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan
kita, termasuk orang-orang di sekitar kita
88. Keterbatasan Bahasa
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia
untuk mewakili objek. Kata-kata adalah
kategori-kategori untuk merujuk pada
objek tertentu: orang, benda, peristiwa,
sifat, perasaan, dan sebagainya.
Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung
bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk,
kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb
Kata-kata bersifat ambigu dan
kontekstual
Kata-kata mengandung bias budaya.
89. Pesan Non Verbal
Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa
komunikasi non-verbal memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1. Repetisi.
2. Substitusi
3. Kontradiksi
4. Komplemen
5. Aksentuasi.
90. Pentingnya Pesan Non
Verbal
komunikasi non-verbal memiliki peran
yang sangat penting. Hal ini sesuai
dengan pernyataan dari Leathers (1976):
1. Faktor-faktor non-verbal sangat
menentukan makna dalam komunikasi
interpersonal, Menurut Birdwhistell tidak
lebih dari 30%-35% makna sosial
percakapan atau interaksi dilakukan
dengan kata-kata, dan sisanya dilakukan
dengan pesan non-verbal.
91.
92. Pentingnya Pesan Non
Verbal
2. Perasaan dan emosi lebih cermat
disampaikan lewat pesan non-verbal
ketimbang pesan verbal.
Menurut Mahrabian (1967), hanya 7%
perasaan kasih sayang dapat
dikomunikasikan dengan kata-kata.
Selebihnya, 38% dikomunikasikan lewat
suara, dan 55% dikomunikasikan melalui
ungkapan wajah (senyum, kontak mata,
dan sebagainya).
3. Pesan non-verbal menyampaikan
makna dan maksud yang relatif bebas
93. Pentingnya Pesan Non
Verbal
4. Pesan non-verbal mempunyai fungsi
metakomunikatif yang sangat diperlukan
untuk mencapai komunikasi yang
berkualitas tinggi
Fungsi metakomunikatif artinya
memberikan informasi tambahan yang
memperjelas maksud dan makna pesan.
5. Pesan non-verbal merupakan cara
berkomunikasi yang lebih efisien
dibandingkan dengan pesan verbal.
94. Pentingnya Pesan Non
Verbal
6. Pesan non-verbal merupakan sarana
sugesti yang paling tepat
Ada situasi komunikasi yang menuntut kita
untuk mengungkapkan gagasan atau
emosi secara tidak langsung. Sugesti di
sini dimaksudkan menyarankan sesuatu
kepada orang lain secara implisit.
95. Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
Duncan (dalam Rakhmat, 1985) menyebutkan terdapat
beberapa jenis pesan non-verbal, yaitu:
1. Pesan kinesik
Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan
gerakan tubuh yang berarti. Pesan ini terdiri dari tiga
kompunen utama yaitu:
a. Pesan fasial
Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan
makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh
kelompok makna : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan,
kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat,
ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan
penelitian tentang wajah sebagai berikut:
Wajah mengkomunikasikan penilaian tentang ekspresi
senang dan tak senang, yang menunjukkan komunikator
memandang objek penelitiannya baik atau buruk
Wajah mengkomunikasikan minat seseorang kepada
orang lain atau lingkungan
Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam
96. Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
b. Pesan gestural
Menunjukkan gerakan sebagian anggota
badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasikan berbagai makna.
Menurut Galloway, pesan ini berfungsi untuk
mengungkapkan:
Mendorong/membatasi
Menyesuaikan/mempertentangkan
Responsif/tak responsive
Perasaan positif/negative
Memperhatikan/tidak memperhatikan
Melancarkan/tidak reseptif
97. Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
Pesan postural
Berkaitan dengan keseluruhan anggota
badan. Mehrabian menyebutkan tiga
makna yang dapat disampaikan postur:
Immediacy. Merupakan ungkapan
kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
individu yang lain. Postur yang condong
kea rah lawan bicara menunjukkan
kesukaan atau penilaian positif
Power. Mengungkapkan status yang
tinggi pada diri komunikator
Responsiveness. Individu
98. Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
2. Pesan proksemik
3. Pesan artifaktual
Pesan ini diungkapkan melalui
penampilan, body image, pakaian,
kosmetik, dll. Umumnya pakaian kita
pergunakan untuk menyampaikan
identitas kita, yang berarti menunjukkan
kepada orang lain bagaimana perilaku
kita dan bagaimana orang lain
sepatutnya memperlakukan kita. Selain
itu pakaian juga berguna untuk
mengungkapkan perasaan (misal
99. Jenis-jenis Pesan Non
Verbal
4. Pesan paralinguistik
Merupakan pesan non-verbal yang
berhubungan dengan cara mengucapkan
pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama
dapat menyampaikan arti yang berbeda bila
diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-
hal yang membedakan antara lain : nada,
kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.
Secara keseluruhan, pesan paralinguistik
merupakan alat yang paling cermat unuk
menyampaikan perasaan kita kepada orang
lain.
5. Pesan sentuhan dan bau-bauan
Berbagai pesan atau perasaan dapat