PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM (Proposal)
Dokumen tersebut membahas pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sukarela di Bank Sumsel Babel dengan mempertimbangkan pengaruh word of mouth sebagai variabel moderasi. Dibahas pula teori-teori yang mendasari penelitian ini seperti teori sinyal, asimetri informasi, karakteristik perusahaan, pengungkapan sukarela, dan word of mouth. "
Similar to PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM (Proposal)
Similar to PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM (Proposal) (20)
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMS...
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM (Proposal)
1. 1
1. Judul Penelitian
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL
DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI
KOTA PAGARALAM
2. Latar Belakang
Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan
profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya
struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin
mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun.
Annual report award (ARA) diberikan sesuai dengan perkembangan
praktik good corporate governance (GCG), menyatakan keikutsertaan berbagai
perusahaan dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk
memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media
komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan
prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan
ARA untuk kategori Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Non Listed, yang
diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel
Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015. Muhammad Adil
dihimbau kepada alasan-alasan yang memerlukan industri perbankan lebih
transparan, karena studi-studi sebelumnya menyatakan pasar selalu bereaksi
terlebih dahulu sebelum pengawas bertindak yang mengindikasikan pencantuman
bank pada daftar bank bermasalah tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar
signifikan (:metode pengungkapan sukarela).
2. 2
Harus ada suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi
masalah utama risiko kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana
bank bermaksud mengendalikannya.
Efek dari standar akuntansi memprediksi posisi lobi perusahaan sebagai
fungsi karakteristik perusahaan, seperti efek dari standar akuntansi yang diajukan
terhadap laba, keberadaan rencana kompensasi manajemen, dan sensitivitas politis
perusahaan. Berikut word of mouth seringkali dikenal sebagai viral marketing,
yaitu sebuah teknik pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan
pemasaran dari satu website atau pengguna-pengguna website kepada pengguna
lain. Word of mouth juga didefinisikan sebagai cara penyampaian informasi dari
orang ke orang. Mencoba mencari jawaban terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan adanya motivasi terjadinya lobi yang dilakukan oleh perusahaan,
dan menemukan bukti signifikan yang menyebabkan munculnya upaya lobi
terhadap otoritas akuntansi standar (standard setting bodies) oleh manajer.
Perusahaan besar (big company) yang dalam banyak hal mudah menjadi
sorotan publik (politically sensitive corporation) memiliki dorongan yang kuat
untuk melakukan lobi bilamana ada suatu peraturan akuntansi baru yang dapat
memengaruhi kinerja keuangannya dalam jangka panjang. Dalam kondisi
anggaran pemerintah belanja negara (APBN) defisit, pemerintah selaku otoritas
badan usaha milik negara (BUMN) memiliki wewenang untuk menempatkan
BUMN sebagai buffer bila mengalami kesulitan anggaran. Adakah suatu
pendekatan manajemen yang dapat meningkatkan nilai badan usaha milik daerah
(BUMD) sebagai perusahaan?.
3. 3
3. Rumusan Masalah
3.1. Asimetri Informasi
Ketika timbul asimetri informasi, apakah transaksi dengan pihak terkait
umumnya dilakukan oleh direksi atau pemegang saham pengendali dengan pihak
terkait diantara mereka sendiri dengan menggunakan wewenangnya dapat
memengaruhi kondisi transaksi agar sesuai dengan tujuan pribadi?.
3.2. Karakteristik Perusahaan
Apakah bank selalu dihadapkan pada dilema, yaitu antara pemeliharaan
likuiditas atau peningkatan earning power?.
3.3. Pengungkapan Sukarela
Apakah pengungkapan sukarela menyebabkan investor dapat lebih baik
dalam menilai kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan di masa datang?.
3.4. Rasio Likuiditas
Apakah semakin tingginya likuiditas suatu bank dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan yang tinggi?.
3.5. Service Recovery
Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk merespon keluhan dan
persepsi kepuasan pelanggan?.
4. 4
3.6. Word of Mouth
Apakah hubungan mutualisme dapat menguntungkan perusahaan maupun
pelanggan, memastikan pelanggan berulang kali memiliki kemungkinan yang
lebih besar untuk merasa terpuaskan, dan pegawai yang berurusan dengan
pelanggan yang puas cenderung lebih menikmati pekerjaannya, melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik, dan tetap bekerja di perusahaan tersebut?.
Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah, adalah sebagai
berikut:
1) Bagaimanakah pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
2) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
3) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
4) Bagaimanakah pengaruh service recovery terhadap word of mouth Bank
Sumsel Babel?,
5) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
6) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
5. 5
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum
berbasis kompetensi maka tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1) Mempelajari kemampuan daya saing terhadap industri perbankan di
wilayah Bank Sumsel Babel,
2) Mempelajari tingkat material Bank Sumsel Babel, dan
3) Mempelajari kemampuan manajemen dalam meningkatkan
pendayagunaan sumber daya Bank Sumsel Babel.
4.2. Manfaat Penelitian
Mengapa perusahaan melakukan go public? Bahwa perusahaan go public
dikarenakan keinginan untuk mendapatkan dana modal saham bagi perusahaan
dan juga menciptakan sebuah pasar publik dimana pendiri dan pemilik saham
lainnya dapat menukar beberapa saham kekayaannya kedalam bentuk tunai di
masa mendatang. Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi
manajer dan pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari
ancaman risiko kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk
menyerahkan arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya
digunakan untuk membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan reinvestasi,
bahkan utang tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang
berlebihan.
6. 6
Dengan dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh
deposan, sehingga bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa
pembatasan simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu
negara. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan
kepada manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:
1) Manfaat Ilmiah:
Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan
menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang
mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda.
Harmonisasi hukum khususnya terkait dengan pengaturan cross border
insolvency. Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank
tersebut merupakan salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan
apabila nantinya disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara
lintas batas di kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain
yang diperlukan seperti cross border bank supervision dan cross border
bank resolution.
2) Manfaat Praktis:
Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan
menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi
pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil
risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.
7. 7
5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian.
5.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.
Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian korelasional.
Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan
dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti menggunakan penelitian
eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti hubungan antar variabel dengan
menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Berdasarkan pendekatan, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif maka
penelitian ini sistematis menyusun analisis kuantitatif.
5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum
penarikan sampel yakni cluster sampling, adalah penarikan sampel yang
digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area geografis
seperti kabupaten dan kota.
8. 8
5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala
ordinal, adalah sebuah ilustrasi penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari
yang berikutnya, dan data berskala rasio yakni data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak 2 (dua) titik pada skala sudah diketahui dan mempunyai
titik 0 (nol) absolut.
5.4. Metode Analisis Data
Metode statistika menggunakan uji instrumen seperti uji validitas dan
reliabilitas, uji regresi, dan analisis asosiatif yang berkaitan dengan cara penarikan
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakteristik dari suatu populasi.
6. Studi Pustaka
6.1. Landasan Teori
Teori pensinyalan (signaling theory) melandasi pengungkapan sukarela,
artinya manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik (good news) (Kiswara,
1999).
9. 9
Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki
informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu
hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut (Komalasari, 2000).
Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri dari suatu perusahaan yang
menggambarkan bentuk badan usaha yang dapat dilihat dari struktur modal,
peraturan dan prosedur pendirian, perubahan, pembubaran, dan size, serta status
kepemilikan modal. Selain itu, karakteristik perusahaan dapat pula diukur dengan
membedakan kelompok industri yaitu high profile dan low profile (Utomo, 2000).
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan
secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar atau peraturan
yang berlaku (Naim dan Rakhman, 2000: 73).
Tjiptono (2002) mendefinisikan word of mouth sebagai pernyataan
(secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain
organisasi (service provider) kepada pelanggan.
Service recovery adalah tindakan spesifik yang dilakukan perusahaan
untuk memastikan pelanggan menerima layanan pada tingkat yang reasonable
setelah terjadinya permasalahan yang mengganggu layanan yang normal (Lewis
and Spyrakopoulos, 2001).
10. 10
6.2. Kerangka Pemikiran
Gambar 6.1. Kerangka Pemikiran
6.2.1. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Karakteristik Perusahaan
Sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan, manajer-manajer
terdorong untuk mensinyalkan harapan laba masa depan, dengan maksud jika
investor percaya terhadap sinyal tersebut, harga saham perusahaan akan
meningkat dan pemegang saham akan diuntungkan.
Permasalahan kemudian muncul, bagaimana perusahaan dapat
memastikan bahwa sinyal yang diberikannya dianggap kredibel oleh investor, di
saat yang sama perusahaan lain juga berusaha memberikan sinyal yang baik? Agar
sinyal tersebut dipandang kredibel bagi pengguna, sinyal tersebut harus tidak
mudah serta menimbulkan biaya jika ditiru oleh perusahaan lain.
Teori Sinyal
Asimetri Informasi
Karakteristik Perusahaan
Word of Mouth
Service Recovery
Pengungkapan Sukarela
11. 11
Biaya yang terlibat dapat termasuk biaya kehilangan kepercayaan secara
jangka panjang, jika kinerja aktual tidak sama dengan tingkat kinerja yang
disinyalkan. Apabila investor menilai suatu perusahaan berisiko tinggi, maka
nilai return yang diharapkan oleh investor juga tinggi, yang pada gilirannya akan
menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
6.2.2. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Pengungkapan Sukarela
Motivasi manajer dalam melakukan pengungkapan sukarela, adalah
dalam rangka mengatur berbagai harapan, baik dari investor maupun pemerintah.
Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal adalah
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menunjukan bahwa perusahaan
mempunyai nilai lebih atau keunggulan kompetitif dari perusahaan lain.
6.2.3. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Asimetri Informasi
Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut berupa berita baik.
Dalam keadaan asimetri informasi yang tinggi, maka investor tidak
mempunyai informasi yang cukup untuk mengetahui apakah laporan keuangan
mengandung fakta sebenarnya, rekayasa atau kebohongan, sehingga dalam hal ini
diperlukan pengungkapan.
12. 12
6.2.4. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Karakteristik Perusahaan
Bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer
menimbulkan deadweight loss (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan
expected cash flow perusahaan. Selain itu asimetri informasi juga dapat
meningkatkan ekuilibrium return saham perusahaan sehingga dapat menurunkan
harga saham.
6.2.5. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Pengungkapan Sukarela
Apabila terjadi asimetri informasi yang rendah, maka dibutuhkan
pengungkapan yang semakin andal untuk menurunkan biaya modal. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan asimetri
informasi. Semakin besar tingkat pengungkapan, semakin kecil asimetri
informasi dan sebaliknya semakin kecil pengungkapan semakin besar asimetri
informasi.
6.2.6. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Karakteristik Perusahaan
Konsumen yang sangat puas atas jasa yang mereka konsumsi akan
melakukan word of mouth positif lebih tinggi dari mereka yang puas, dan
sebaliknya konsumen yang tidak puas akan melakukan word of mouth negatif
yang lebih tinggi lagi. Kepuasan nasabah dan investor, dengan level of
satisfaction menaruh perhatian terhadap pengaruh penting dari word of mouth
communication terhadap kinerja pemasaran dan bagaimana pemanfaatan word of
mouth positif untuk merebut peluang pasar yang lebih besar.
13. 13
6.2.7. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Pengungkapan Sukarela
Manajemen cenderung mengungkap informasi secara rinci ketika
perusahaan mengalami tingkat investasi (return) yang tinggi. Tetapi jika
perusahaan mengalami tingkat pengembalian yang rendah, manajemen cenderung
untuk menyembunyikan alasan penurunan tersebut dengan mengungkap informasi
lebih sedikit. Insentifnya antara lain berupa biaya transaksi perdagangan saham
yang lebih rendah, peningkatan likuiditas, peningkatan citra, dan minat terhadap
perusahaan oleh investor dan analis serta penurunan biaya modal.
6.2.8. Pengaruh Service Recovery Terhadap Word of Mouth
Jika hubungan antara kepuasan dengan word of mouth adalah positif,
maka kepuasan yang tinggi (service recovery) akan meningkatkan word of mouth
pelanggan.
6.2.9. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Sukarela
Net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu.
Semakin tinggi profit margin maka akan semakin tinggi
pengungkapannya. Bahwa profitabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi
akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci,
sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan
mendorong kompensasi terhadap manajemen.
14. 14
6.3. Penelitian Terdahulu
Tabel 6.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
Simanjuntak
&
Widiastuti
(2004)
Return on Equity
&
Net Profit Margin
Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan sukarela.
Douma S,
Rejie George
&
Rezaul Kabir
(2002)
&
Atif Mian
(2003)
Non Performing Loan,
Loan to Deposit Ratio
&
Biaya Ekuitas
Struktur kepemilikan domestik secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap
struktur modal.
Endah
Widayati
(2011)
Biaya Keagenan Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
Cleland
(2000)
Talking, Selling
& Promoting
Word of mouth cenderung lebih efektif
dalam pemasaran sebuah produk.
Wang
&
Young (2003)
eBanking Pengaruh signifikan kualitas sistem dan
layanan terhadap niat menggunakan
eBanking dan konstruk menggunakan
sistem informasi baru.
Wirtz
&
Matilla
(2003)
Service Performance,
Kepuasan Nasabah
&
Loyalitas Nasabah
Distributive fairness, procedural fairness,
dan interactional fairness terbukti
mempunyai kontribusi pengaruh yang
signifikan terhadap word of mouth.
15. 15
6.4. Perumusan Hipotesis
6.4.1. Karakteristik Perusahaan:
1) Hipotesis Mayor:
Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,
sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu
adanya pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high
profile, sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk
menetapkan jenis perusahaan yang tergolong high profile. Dengan
demikian, pedoman bagi investor juga dapat memperoleh informasi yang
akurat tentang seberapa besar tanggung-jawab sosial kategori perusahaan
sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan
investasi.
H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Likuiditas (LIQUID):
Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau
tidak likuid akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi
utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Hal ini
didasarkan pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan
akan cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas
daripada perusahaan yang kondisi finansialnya lemah.
16. 16
H1 = likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap luas
pengungkapan sukarela.
b. Net Profit Margin (NPM):
Apabila net profit margin rasionya tinggi menunjukan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah menandakan penjualan
yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu. Hubungan antara
net profit margin terhadap pengungkapan sosial dapat dikaitkan
dengan perolehan laba yang semakin besar, yang akan membuat
perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas.
H1 = net profit margin berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan sukarela.
6.4.2. Asimetri Informasi:
1) Hipotesis Mayor:
Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka
kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba
yang efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang
penting bagi manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika
informasi private tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak
akan lebih mengutamakan manajemen laba yang oportunistik.
17. 17
Kebijakan pengungkapan asimetri informasi dan likuiditas dalam pasar
ekuitas menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan informasi laporan
keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat mengurangi asimetri
informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar modal.
H0 = asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap
karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Kepemilikan Manajerial:
Untuk mengurangi konflik asimetri informasi dengan cara
meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu, untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Peningkatan
persentase kepemilikan, manajer akan termotivasi untuk
meningkatkan kinerja, dan bertanggungjawab meningkatkan
kemakmuran pemegang saham. Peningkatan kepemilikan saham
oleh manajer ini akan berpengaruh terhadap keputusan kebijakan
keuangan ketika memanfaatkan kesempatan investasi. Pemegang
saham akan melakukan pengawasan terhadap manajemen namun
bila biaya monitoring tersebut tinggi. Maka mereka akan
menggunakan pihak ketiga (debtholders atau bondholders) untuk
membantu melakukan monitoring.
18. 18
Debtholders yang sudah menanamkan dananya di perusahaan
dengan sendirinya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap
penggunaan dana tersebut. Hal ini terjadi karena kontrol yang
besar dari pihak manajerial menyebabkan mereka mampu
melakukan investasi dengan lebih baik sehingga memerlukan
tambahan dana melalui utang untuk pendanaannya. Ini
membuktikan bahwa pemegang saham yang sekaligus sebagai
pengelola perusahaan cenderung memilih kompensasi berupa gaji
dan bonus atau insentif jangka panjang lainnya dibandingkan
dengan dividen. Adanya asimetri informasi membuat manajer
lebih leluasa bertindak dalam menentukan strategi capital structure
karena lebih menguasai informasi dalam perusahaan. Jika
perusahaan mengumumkan peningkatan dividen, maka investor
akan menganggap kondisi perusahaan saat ini dan akan datang
relatif baik dan sebaliknya. Hal ini membuktikan asimetri
informasi berpengaruh positif bagi pendanaan perusahaan.
H1 = kepemilikan manajerial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.
19. 19
6.4.3. Pengungkapan Sukarela:
1) Hipotesis Mayor:
Botosan (1997: 326) menyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan atas
tingkat disclosure, dimana terbatas pada disclosure laporan tahunan, tidak
akan memberikan pengganti yang kuat untuk keseluruhan tingkat
disclosure ketika perusahaan dihadapkan dengan sejumlah besar analis dan
menggunakan para analis ini untuk berkomunikasi dengan pasar.
H0 = pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan antara tingkat
disclosure terhadap biaya-biaya ekuitas.
2) Hipotesis Minor:
a. Struktur Kapital (CSE):
Bentuk capital structures disclosure merupakan informasi yang
bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi
ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Perusahaan lebih
memilih untuk meningkatkan salah satu komitmen karena
manajemen menganggap penerapan corporate governance
merupakan garansi bagi investor, serta dapat mengurangi biaya
keagenan yang ditimbulkan oleh asimetri informasi. Oleh karena
itu, semakin besar dukungan finansial perusahaan akan semakin
banyak pengungkapan informasi termasuk capital structures
disclosure.
20. 20
Hal ini menjelaskan pengaruh positif antara profitabilitas dan
keluasan pengungkapan termasuk capital structures disclosure.
H1 = struktur kapital berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
pengungkapan sukarela.
6.4.4. Word of Mouth:
1) Hipotesis Mayor:
Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan
daripada apa yang diharapkan pelanggan. Dalam proses tugas service
provider adalah, untuk menemukan penyelesaian dari faktor-faktor yang
mengakibatkan timbulnya kesenjangan, serta melakukan pemulihan gap
bahkan bila mungkin memberikannya kompensasi. Dibutuhkan waktu
yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang, yang
mengungkapkan perubahan loyalitas mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan volume tabungan dan structured product. Selain itu,
awareness diperlukan untuk menarik nasabah baru tetapi dibutuhkan
loyalitas untuk pengembangan dalam mempertahankan nasabah tersebut.
Hal ini menegaskan word of mouth mengalami pengaruh positif bagi sales
person, rekomendasi produk, dan pelayanan bank .
H0 = karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela berhubungan
positif terhadap word of mouth.
21. 21
2) Hipotesis Minor
a. Membicarakan Produk (recall on talking):
Konsumen akan lebih percaya kepada rekomendasi orang-orang
terdekatnya daripada rekomendasi langsung atau bahkan program
pemasaran perusahaan.
H1 = recall on talking berpengaruh positif signifikan terhadap
karakteristik perusahaan.
b. Menjual Produk (selling):
Kualitas sistem dan pelayanan memengaruhi penggunaan dan
kepuasan pengguna, menjadi anteseden dari pengaruh individu,
dan pengaruh individu pada akhirnya akan memengaruhi
organisasi.
H1 = selling (eCommerce) berpengaruh positif signifikan terhadap
word of mouth.
c. Mempromosikan Produk (promoting):
Semakin sebuah produk dikenal, disimpan dalam ingatan dan
diingat oleh seseorang maka semakin besar kemungkinannya untuk
dipilih dan dibeli oleh konsumen. Konsumen akan lebih
cenderung membeli sebuah barang yang sudah dikenalnya secara
baik, dalam hal ini tingkat brand awareness produk tersebut adalah
tinggi.
H1 = promoting (signage) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pengungkapan sukarela.
22. 22
6.4.5. Service Recovery:
1) Hipotesis Mayor:
Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang
sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti
komplain konsumen dari suatu kegagalan. Perusahaan yang memiliki
layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan
perusahaan. Hal tersebut menegaskan service recovery melakukan upaya
perbaikan sistem kualitas pelayanan, akan jauh lebih efektif bagi
keberlangsungan bisnis, dan pengaruh dari memperhatikan kebutuhan
pelanggan dengan sungguh-sungguh. Konstruk kepuasan pelanggan
dengan kualitas layanan dan komunikasi antara pelanggan tentang
karakteristik bisnis atau produk yang mengarah pada komunikasi
membantu pelanggan tentang perusahaan yang membantu mereka untuk
keputusan berlangganan.
H0 = service recovery berpengaruh positif tidak signifikan terhadap word
of mouth intentions.
2) Hipotesis Minor:
a. Kepuasan Karyawan:
Pentingnya pemahaman proses dimana partisipasi anggaran
memengaruhi kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Penekanan alokasi keterlibatan pengambilan keputusan, individu
individu akan memperhatikan dan sekaligus juga dipengaruhi oleh
hasil yang adil.
23. 23
Artinya, selama hasil yang dicapai adalah equitable, maka
individu-individu tersebut akan puas. Sekaligus menekankan
bahwa selama prosedur dan proses bersifat fair, maka orang akan
puas.
H1 = kepuasan karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap
word of mouth.
b. Evaluasi Pengalaman Nasabah:
Proses terciptanya word of mouth terhadap produk dan jasa
didasarkan pada pengalaman individual dengan merek, menjadi
sumber bagi terciptanya rasa percaya, dan pengalaman ini akan
memengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi dengan produk
dan jasa.
H1 = pengalaman konsumtif nasabah berpengaruh positif signifikan
terhadap word of mouth.
c. Menyampaikan Keluhan (whistleblowing system):
Pengungkapan oleh seseorang mengenai suatu informasi yang
diyakini mengandung pelanggaran hukum, peraturan, pernyataan
profesional, atau berkaitan dengan kesalahan prosedur, korupsi,
penyalahgunaan wewenang, atau membahayakan publik dan
keselamatan tempat bekerja sehingga apabila interactional fairness
baik akan berpengaruh positif pada service recovery satisfaction.
H1 = penanganan keluhan berpengaruh positif signifikan terhadap
word of mouth.
24. 24
7. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada kantor-kantor Bank Sumsel Babel di
kota Pagaralam-Jarai provinsi Sumatera Selatan. Waktu penelitian akan
ditentukan setelah memperoleh surat permohonan ijin penelitian dari Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lembah Dempo Pagaralam.
8. Rencana Sistematika Skripsi
8.1. Sistematika Penulisan Skripsi:
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di
Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota
Pagaralam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab sistematika
penulisan skripsi, sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan:
Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, asimetri
informasi, karakteristik perusahaan, pengungkapan sukarela, rasio
likuiditas, service recovery, word of mouth, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
2) Bab II Tinjauan Pustaka:
Bab ini menguraikan landasan teori, pengertian bank, definisi bank,
karakteristik perusahaan, asimetri informasi, pengungkapan sukarela,
service recovery, word of mouth, penelitian terdahulu, kerangka
konseptual penelitian, dan hipotesis.
25. 25
3) Bab III Metodologi Penelitian:
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi operasional dan
indikator penelitian.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:
Bab ini menguraikan temuan penelitian, gambaran objek penelitian,
statistik deskriptif, dan pembahasan.
5) Bab V Penutup:
Bab ini menguraikan simpulan dan saran.
26. 26
9. DAFTAR PUSTAKA
Botosan, C., 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital, The
Accounting Review, vol. 72 (3), hal. 323-349.
Cleland, Robin S., 2000. Building Successful Brands On The Internet.
Thesis tidak dipublikasikan. University of Cambridge.
Douma S, George, Rejie, Kabir Rezaul, 2002. Foreign and Domestic Ownership,
Business Groups and Firm Performance from ALarge Emerging Market,
2002, Tilburg University The Netherlands.
Kiswara., 1999. “Pengaruh Earning Power terhadap Praktek Manajemen Laba”
Semarang.
Komalasari, Puput Tri., 2001. Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital.
Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 907-929.
Lewis, B.R., and Spyrakopoulos, S., 2001. Service Failures and Recovery in
Retail Banking: the Customers’ Perspective, Vol.19, No.1, pp.37-47.
Mian, Atif.,2003. Foreign, Private Domestic, And Goverments Banks : New
Evidence from Emerging Markets, Graduate School of Business,
University of Chichago, Chichago.
Naim, Ainun., dan Rakhman, Fuad. 2000. “Analisis Hubungan antara
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal
dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
Vol 15 No 1 pp 70-82.
Simanjuntak, Binsar, H., dan Widiastuti, Lusy., 2004. Faktor-faktor Yang
Memengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, Vol.7, No.3, hlm. 351-366.
Tjiptono, F., 2002. Strategi Pemasaran, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Utomo, M., 2000. ”Praktik Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan
Perusahaan di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi III , IAI
Kompartemen Pendidik, Universitas Indonesia Jakarta.
Wang, Y.S., Wang, Y.M., Lin, H.H., and Tang, T.I., 2003. Determinants of User
Acceptance of Internet Banking: An Empirical Study. International
Journal of Service Industry Management, 14(5): 501-519.
Widayati, Endah. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan
Perusahaan Perhadap Konservatisme Akuntansi”. Skripsi. S1 Akuntansi
UNDIP.
Wirtz, Jochen., and Anna S. Matilla., 2003. Consumer responses to compensation,
Speed of Recovery and Apology After a Service Failure, International
Journal of Service Industry Management, Vol. 15 No. 2: pp. 150-166.
9.1. Websites
www.banksumselbabel.com. 2015, Bank Sumsel Babel Raih Juara Annual
Report Award, Sumatera Selatan, Bank Sumsel Babel.
Diakses 28 Desember 2015, (data empirik)..
www.otoritasjasakeuangan.com. 2015, Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta,
Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (Mei)
Diakses 13 November 2015 (data empirik).