makalah uas Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang.pdf
1. Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang: Meningkatkan Arus
Kas dan Kestabilan Keuangan
(Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen
Keuangan II)
Dosen Pengampu : Dr. Dyah Santi Hariyani, S.E., M.Si
Disusun Oleh :
Wahyu Agung Firmansyah
2103102053
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2023
2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Batasan Masalah........................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
D. Manfaat ........................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 6
B. Teori........................................................................................................... 16
C. Variabel Judul ............................................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 25
A. Desain Penelitian........................................................................................ 25
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 25
D. Variabel Penelitian..................................................................................... 26
E. Teknik Analisis Data.................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28
3. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Piutang merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis. Setiap
perusahaan, baik besar maupun kecil, pasti memiliki piutang yang harus
ditagih kepada pelanggan atau klien mereka. Namun, pengelolaan piutang
yang tidak efektif dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius,
seperti arus kas yang terganggu dan penurunan profitabilitas.
Manajemen piutang yang baik memerlukan strategi yang tepat untuk
mengoptimalkan pengumpulan piutang, mengurangi risiko kredit, dan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Dalam dunia bisnis yang
kompetitif saat ini, perusahaan perlu memiliki pemahaman yang mendalam
tentang praktik terbaik dalam manajemen piutang guna menjaga
keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi strategi-strategi efektif dalam
manajemen piutang yang dapat membantu perusahaan mengelola piutang
dengan lebih efisien. Kami akan membahas berbagai metode pengumpulan
piutang, penilaian kredit pelanggan, pengendalian risiko kredit, serta
pentingnya komunikasi yang baik dengan pelanggan. Dengan penerapan
strategi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan arus kas,
meminimalkan risiko kredit, dan mencapai kestabilan keuangan jangka
panjang.
Manajemen piutang merupakan salah satu aspek penting dalam mengelola
keuangan sebuah perusahaan atau organisasi. Piutang merujuk pada jumlah
uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau klien atas
produk atau layanan yang telah disediakan. Pengelolaan piutang yang baik
memainkan peran kunci dalam menjaga likuiditas perusahaan,
mengoptimalkan arus kas, dan menjaga stabilitas keuangan.
Tantangan utama dalam manajemen piutang adalah mengurangi risiko
terjadinya tunggakan pembayaran atau piutang macet. Tunggakan piutang
4. dapat menyebabkan kendala likuiditas yang dapat mengganggu operasional
perusahaan, bahkan mengancam kelangsungan bisnis. Selain itu,
perusahaan juga harus memperhatikan penilaian kredit pelanggan dengan
cermat untuk menghindari risiko piutang yang tinggi. Jika kredit diberikan
secara tidak bijaksana, hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko gagal
bayar dan merugikan perusahaan.
Oleh karena itu, manajemen piutang perlu didukung oleh sistem dan proses
yang efisien serta kebijakan yang tepat. Strategi yang matang dalam
menagih piutang, penentuan batas kredit yang sesuai, dan analisis data yang
akurat dapat membantu meningkatkan efisiensi pengelolaan piutang dan
mengoptimalkan keuangan perusahaan.
Dalam latar belakang ini, upaya perusahaan untuk menghadapi tantangan
manajemen piutang dan mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan
kinerja keuangan mereka menjadi sangat penting. Dengan menerapkan
praktik terbaik dalam manajemen piutang, perusahaan dapat meminimalkan
risiko tunggakan, memperkuat kas perusahaan, dan mencapai stabilitas
keuangan yang berkelanjutan.
B. Batasan Masalah
Pembahasan akan difokuskan pada manajemen piutang dalam konteks
perusahaan atau organisasi bisnis. Aspek-aspek yang terkait dengan
manajemen piutang individu atau rumah tangga tidak akan dibahas.
C. Tujuan
1. Menganalisis proses dan kebijakan yang ada dalam manajemen piutang
perusahaan dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan.
2. Mengevaluasi risiko-risiko yang terkait dengan manajemen piutang dan
mengidentifikasi strategi untuk mengurangi risiko tunggakan pembayaran.
3. Meneliti penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam manajemen
piutang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi.
5. 4. Mengidentifikasi strategi penagihan yang efektif untuk meminimalkan
jumlah piutang macet dan mempercepat proses pembayaran.
5. Menganalisis kebijakan penentuan batas kredit pelanggan dan
mengidentifikasi pendekatan yang tepat untuk menilai kelayakan kredit.
D. Manfaat
Manfaat Praktis:
1. Penelitian ini akan memberikan manfaat praktis dengan memberikan
panduan dan strategi yang efektif dalam mengelola piutang perusahaan.
2. Manajemen piutang yang baik dapat berkontribusi langsung pada
peningkatan arus kas perusahaan.
3. Manajemen piutang yang efektif juga berkontribusi pada stabilitas
keuangan jangka panjang perusahaan.
Manfaat Teoritis:
1. Penelitian ini akan memberikan kontribusi pada pengetahuan teoritis
dalam bidang manajemen keuangan, khususnya dalam konteks
manajemen piutang.
2. Penelitian ini juga akan memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang risiko-risiko yang terkait dengan manajemen piutang dan
pentingnya penilaian kredit yang bijaksana.
3. Penelitian ini dapat menyediakan kerangka kerja yang dapat digunakan
sebagai landasan untuk penelitian lanjutan dalam bidang manajemen
piutang.
6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Nama Judul Jurnal Variabel penelitian Teknik analisa Hasil
Phyto
Rhyzzoma,
I., &
Kustiningsih,
N. (2021).
Analisis Sistem
Pengendalian Internal
Atas Piutang Pada PT.
Cita Rasa
Sistem pengendalian
internal dan piutang
wawancara,
dokumentasi mapun
observasi
Hasil penelitian bahwa PT. Cita
Rasa memiliki sistem
pengendalian piutang yang baik
sesuai dengan COSO namun
masih ada beberapa hal yang
sebaiknya harus diperbaiki dan
disempurnakan
Salsabila, N.
A., Kuntadi,
C., &
Pramukty, R.
(2023).
Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Rasio Utang,
dan Perputaran Piutang
Terhadap Likuiditas:
Literature Review.
Pengaruh Dana,
Rasio Utang dan
perputaran piutang
metode kualitatif
ialah bahwa
penelitian tersebut
bersifat elaboratif
Hasil dari penelitian terdahulu
berfungsi untuk memperkuat
konsep serta kejadian yang
berkaitan atau pengaruh antar
variabel dependen dengan
independen. Variabel independen
dalam artikel ini meliputi Dana
7. Pihak Ketiga (X1), Rasio Utang
(X2), dan Perputaran Piutang
(X3). Artikel ini bertujuan guna
menciptakan dugaan pengaruh
antar variable untuk dipergunakan
pada penelitian berikutnya. Hasil
dari artikel review dalam studi
literatur manajemen keuangan
ialah: Dana Pihak Ketiga, Rasio
Utang, serta Perputaran Piutang
berdampak pada Likuiditas.
Aureta
Zhabila Eka
Putri, Cris
Kuntadi, &
Rachmat
Pramukty.
(2023).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Profitabilitas: Pengaruh
Perputaran Kas,
Perputaran Persediaan,
Perputaran Piutang.
Pengaruh Perputaran
Kas, Perputaran
Persediaan,
Perputaran Piutang.
Penelitian
kualitatif, kajian
pustaka harus
digunakan secara
konsisten dengan
asumsi-asumsi
metodologis
Hasil artikel literature review ini
adalah: 1) Pengaruh Perputaran
Kas berpengaruh terhadap
profitabilitas; 2) Perputaran
Persediaan berpengaruh terhadap
profitabilitas dan 3) Perputaran
Piutang berpengaruh terhadap
Profitabilitas.
8. Ardini, A. E.
(2019)
Pengaruh perputaran
modal kerja,ukuran
perusahaan,leverage,dan
perputaran piutang
terhadap profitabilitas
1. Perputaran
Modal Kerja
2. Ukuran
Perusahaan.
3. Leverage
4. Perputaran
Piutang:
regresi linier
berganda
Hasil penelitian menyimpulkan
perputaran modal kerja tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hal tersebut terjadi
karena perusahaan tidak
menggunakan perputaran modal
kerjanya secara efektif pada setiap
periode tertentu. Di sisi lain,
ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap profitabilitas.
Artinya perusahaan dengan total
aset yang besar dapat memperoleh
keuntungan dengan
mengembangkan bisnis lebih
mudah daripada perusahaan
dengan total aset yang kecil.
Sedangkan leverage berpengaruh
negatif namun signifikan terhadap
profitabilitas. Dengan kata lain,
9. perusahaan ingin berkembang
dengan memiliki utang.
Sebaliknya, perputaran piutang
berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Artinya, semakin
banyak perusahaan mendapat
piutang, maka profitabilitas
perusahaan semakin tinggi.
Isnani, I. W.
(2019)
Pengaruh Efisiensi
Modal
Kerja,Likuiditas,dan
Solvabilitas terhadap
Profitabilitas
Perusahaan Farmasi.
1. Efisiensi
Modal Kerja
2. Likuiditas
3. Solvabilitas
regresi linier
berganda
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara parsial variabel
Working Capital Turnover (WCT)
, Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Return On
Asset (ROA). Current Ratio (CR)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return On Assets
(ROA).
10. Ariyadi, D.,
& Riyanto, I.
(2022)
Analisis Faktor yang
Mempengaruhi
Likuiditas Perbankan
Syariah (Studi Kasus
Bank Mega Syariah)
1. Likuiditas.
2. Faktor
Eksternal.
3. Faktor
Internal
analisis faktor atau
faktor analisis
Hasil dari penelitian tersebut
tergambar bahwa Dana Pihak
Ketiga (X1), Kewajiban Lancar
(X2), Aktiva Lancar (X3)
Profitabilitas (X4), Pembiayaan
(X5), berpengaruh Terhadap
Likuiditas (Y) atau dengan kata
lain Ha diterima.
Kalbuana,
N., Gaol, R.
M. L., &
Kurnianto, B.
(2021)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Likuiditas.
1. Keuangan
Perusahaan
2. Kebijakan
Manajemen
Likuiditas.
3. Faktor Pasar.
4. Faktor
Operasional
analisis faktor
untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor utama
yang
mempengaruhi
likuiditas
Faktor-faktor ini memberikan
pemahaman yang lebih baik
tentang variabel mana yang paling
berkontribusi terhadap likuiditas
perusahaan. Hal ini dapat
membantu perusahaan untuk
mengidentifikasi area-area yang
perlu diperhatikan dan
ditingkatkan untuk
mempertahankan atau
meningkatkan tingkat likuiditas.
11. Kumiati, E.
(2019)
Pengaruh Rasio Utang,
Perputaran Modal Kerja
dan Perputaran Piutang
Terhadap Likuiditas
Pada Perusahaan
Manufaktur
Perdagangan Besar
Barang Produksi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-
2017.
1. Likuiditas.
2. Rasio Utang.
3. Perputaran
Modal Kerja.
4. Perputaran
Piutang
Regresi linier
berganda
koefisien regresi, hasil analisis
juga dapat mencakup statistik
pengujian seperti uji t atau uji F
untuk menguji signifikansi
pengaruh variabel-variabel
tersebut secara keseluruhan dan
asumsi yang terkait dengan model
regresi.
Misnawati.
(2019)
ANALISA FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
LIKUIDITAS PADA
INDUSTRI RITEL
YANG TERDAFTAR
PADA BURSA EFEK
1. Likuiditas.
2. Faktor
Eksternal.
3. Faktor
Internal
Analisis faktor
memungkinkan
identifikasi faktor-
faktor utama yang
mempengaruhi
likuiditas pada
industri ritel
hasil analisis faktor dapat
mengidentifikasi faktor-faktor
seperti kondisi ekonomi,
persaingan industri, pengelolaan
persediaan, dan kebijakan
pengelolaan kas sebagai faktor-
faktor yang signifikan dalam
12. INDONESIA TAHUN
2010-2017.
mempengaruhi likuiditas pada
industri ritel
Tho’in, M.,
& Heliawan,
Y. A. (2020)
Analisis Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi
Likuiditas Bank BNI
Syariah dan Bank BCA
Syariah
1. Likuiditas
Bank BNI
Syariah dan
Bank BCA
Syariah.
2. Faktor
Internal
Bank.
3. Faktor
Eksternal
Analisis faktor
membantu
mengidentifikasi
faktor-faktor utama
yang
mempengaruhi
likuiditas pada
Bank BNI Syariah
dan Bank BCA
Syariah
hasil analisis faktor dapat
mengidentifikasi faktor-faktor
seperti kebijakan manajemen
likuiditas, pengelolaan aset lancar,
dan kondisi pasar keuangan
sebagai faktor-faktor yang
signifikan dalam mempengaruhi
likuiditas pada Bank BNI Syariah
dan Bank BCA Syariah.
Azizah, T.,
Rosyafah, S.,
& Masyhad,
M. (2020).
Analisis Pengendalian
Intern Terhadap Piutang
Usaha untuk
Meminimalkan Piutang
tak Tertagih (Studi
Kasus Pada PT. Warna
Agung Surabaya)
1. Pengendalian
Intern.
2. Piutang
Usaha
analisis deskriptif mengidentifikasi faktor-faktor
pengendalian intern yang efektif
dalam mengurangi risiko piutang
tak tertagih. Misalnya, jika PT.
Warna Agung Surabaya memiliki
kebijakan yang ketat dalam
pemantauan piutang dan prosedur
13. penagihan yang efektif, hal ini
dapat meminimalkan piutang tak
tertagih.
Kustiningsih,
N., &
Tjahjadi, B.
(2020)
Mediating effect of
business process
performance on
innovation strategy-cost
performance
relationship: case study
of manufacturing
industry in East Java
Province, Indonesia
1. Hubungan
Langsung
2. Efek Mediasi
3. Hubungan
Tidak
Langsung
Data dianalisis
dengan
menggunakan
pendekatan Partial
Least Square-
Structural Equation
Modeling (PLS-
SEM).
Studi ini memberikan wawasan
baru tentang bagaimana kinerja
proses bisnis memediasi
hubungan antara strategi inovasi
dan kinerja biaya. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa
manajer perlu meningkatkan
strategi inovasi dan kinerja proses
bisnis mereka untuk
mengoptimalkan kinerja biaya
perusahaan.
Yani, D. H.,
& Ayu, A. R.
(2020)
Analisis Pengendalian
Intern Piutang dalam
Meminimalisasi Piutang
Tak Tertagih pada PT.
1. Pengendalian
Intern.
2. Piutang Tak
Tertagih
Analisis deskriptif
dapat dilakukan
untuk memberikan
gambaran tentang
kebijakan,
Menilai efektivitas kebijakan dan
prosedur penagihan piutang yang
diterapkan oleh PT. JNE cabang
Medan. Identifikasi apakah
kebijakan dan prosedur ini
14. Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE) cabang Medan
prosedur, dan
sistem yang telah
diterapkan oleh PT.
JNE
memadai untuk meminimalisasi
risiko piutang tak tertagih
Pratama, B. .,
Yuliansyah,
R. ., Hartanti,
D. ., Khaerul,
S. .,
Amaliati, D.
., Krisnando,
K. ., &
Shenurti, E. .
(2023).
Resources, Events &
Agents (REA) Sebagai
Solusi Pada Siklus
Pendapatan &
Pengeluaran Kas :
Tinjauan Empiris
1. Resources
(Sumber
Daya)
2. Events
(Peristiwa).
3. Agents
(Agen)
Melakukan tinjauan
terhadap literatur
yang ada mengenai
penerapan model
Resources, Events
& Agents (REA)
Menilai sejauh mana model REA
efektif dalam mengoptimalkan
proses pendapatan dan
pengeluaran kas. Hasil analisis
dapat menunjukkan bahwa
penggunaan model ini
memberikan manfaat dalam hal
efisiensi, transparansi, dan
pengendalian internal.
Vina
Hariyati, Cris
Kuntadi, &
Rachmat
Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi,
Pengetahuan Karyawan
Bagian Akuntansi dan
Pelatihan Sebagai
1. Pemanfaatan
Teknologi
Informasi.
2. Pengetahuan
Karyawan
analisis regresi
linier
Menunjukkan sejauh mana
pemanfaatan teknologi informasi
berkontribusi terhadap efektivitas
sistem informasi akuntansi. Hasil
analisis dapat menunjukkan
16. B. Teori
1. Teori Manajemen Piutang
Teori ini membahas prinsip-prinsip dasar dalam mengelola piutang,
termasuk penentuan kebijakan kredit, strategi penagihan, pengelolaan
risiko, dan penggunaan teknologi dalam manajemen piutang.
Manajemen piutang adalah proses pengelolaan dan kontrol terhadap piutang
yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi. Piutang merujuk pada
jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau klien
atas produk atau layanan yang telah disediakan.
Manajemen piutang melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk penentuan
kebijakan kredit, penilaian kelayakan kredit pelanggan, penetapan batas
kredit, pemantauan pembayaran piutang, penagihan, dan pengelolaan risiko
terkait dengan tunggakan pembayaran atau piutang macet.
Tujuan utama dari manajemen piutang adalah untuk menjaga likuiditas
perusahaan, mengoptimalkan arus kas, dan meminimalkan risiko tunggakan
pembayaran. Dengan mengelola piutang secara efektif, perusahaan dapat
mempercepat pembayaran piutang, mengurangi risiko tunggakan, dan
memastikan kelancaran operasional dan keberlanjutan keuangan
perusahaan.
Manajemen piutang juga melibatkan pemantauan dan analisis data piutang,
termasuk laporan piutang, umur piutang, dan tingkat pengumpulan piutang.
Informasi ini penting untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam
penagihan, perencanaan keuangan, dan evaluasi kebijakan kredit.
Selain itu, manajemen piutang juga terkait erat dengan manajemen
hubungan dengan pelanggan. Dalam menjalankan kegiatan manajemen
piutang, perusahaan perlu menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan
agar tetap memperoleh pendapatan dari penjualan dan meminimalkan risiko
kehilangan pelanggan akibat masalah piutang.
17. Secara keseluruhan, manajemen piutang merupakan aspek penting dalam
pengelolaan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
likuiditas. Dengan menerapkan praktik terbaik dalam manajemen piutang,
perusahaan dapat meningkatkan arus kas, meminimalkan risiko, dan
mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik.
2. Teori Arus Kas
Teori ini berkaitan dengan manajemen arus kas perusahaan dan pentingnya
mengoptimalkan arus kas untuk menjaga likuiditas dan kestabilan
keuangan. Teori ini dapat membantu memahami hubungan antara
manajemen piutang yang efektif dengan peningkatan arus kas.
Arus kas merujuk pada jumlah uang yang masuk dan keluar dari perusahaan
selama periode waktu tertentu. Arus kas adalah salah satu indikator
keuangan yang penting untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan.
Arus kas terdiri dari tiga komponen utama:
• Arus Kas Masuk (Inflow): Ini adalah jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dari berbagai sumber, seperti penjualan produk atau layanan,
penerimaan piutang dari pelanggan, penerimaan bunga atau dividen, atau
sumber pendapatan lainnya.
• Arus Kas Keluar (Outflow): Ini adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk berbagai keperluan, termasuk pembelian bahan baku atau
inventaris, pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji dan tunjangan
karyawan, pembayaran pinjaman atau bunga, biaya operasional, dan
pengeluaran lainnya.
• Arus Kas Bersih (Net Cash Flow): Ini adalah selisih antara arus kas masuk
dan arus kas keluar. Arus kas bersih mencerminkan saldo akhir dari aliran
uang selama periode waktu tertentu. Jika arus kas bersih positif, itu
menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan lebih banyak uang daripada
yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika arus kas bersih negatif, itu menandakan
18. bahwa perusahaan menghabiskan lebih banyak uang daripada yang
diterima.
Pemantauan dan pengelolaan arus kas sangat penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan. Arus kas yang cukup memadai diperlukan untuk
membiayai operasional sehari-hari, membayar kewajiban, memenuhi
kebutuhan investasi, dan mendukung pertumbuhan bisnis. Kurangnya arus
kas yang cukup dapat menyebabkan kendala likuiditas, kesulitan dalam
memenuhi kewajiban keuangan, dan bahkan kebangkrutan.
Manajemen arus kas melibatkan perencanaan yang cermat, pengelolaan
pengeluaran, pengelolaan piutang dan kewajiban, serta strategi pengelolaan
risiko. Dengan memantau dan mengelola arus kas secara efektif, perusahaan
dapat menjaga stabilitas keuangan, menghindari masalah keuangan, dan
memastikan kelancaran operasional dalam jangka panjang.
3. Teori Manajemen Risiko Keuangan
Teori ini berfokus pada identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko dalam
konteks keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini, teori ini dapat
diterapkan untuk memahami risiko-risiko yang terkait dengan manajemen
piutang dan strategi yang efektif dalam mengurangi risiko tersebut.
Manajemen risiko keuangan adalah proses identifikasi, evaluasi, dan
pengelolaan risiko yang terkait dengan kegiatan keuangan suatu
perusahaan. Tujuan utama dari manajemen risiko keuangan adalah untuk
mengurangi atau mengelola risiko yang dapat berdampak negatif pada
keuangan perusahaan, termasuk risiko kehilangan nilai aset, risiko
ketidakpastian pasar, risiko perubahan suku bunga, risiko likuiditas, risiko
kredit, dan risiko operasional.
Manajemen risiko keuangan melibatkan serangkaian kegiatan, termasuk:
• Identifikasi Risiko: Proses ini melibatkan identifikasi dan
pemahaman terhadap berbagai risiko keuangan yang mungkin
19. dihadapi oleh perusahaan. Risiko-risiko ini dapat berasal dari faktor
internal perusahaan, seperti kebijakan keuangan, operasi, atau
sumber daya manusia, maupun faktor eksternal, seperti perubahan
kondisi pasar, regulasi, atau perubahan kondisi ekonomi.
• Evaluasi Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah melakukan evaluasi terhadap tingkat risiko dan potensi
dampaknya terhadap perusahaan. Evaluasi risiko melibatkan analisis
kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur eksposur perusahaan
terhadap risiko tertentu.
• Pengembangan Strategi Pengelolaan Risiko: Setelah evaluasi risiko
dilakukan, perusahaan perlu mengembangkan strategi pengelolaan
risiko yang sesuai. Strategi ini dapat melibatkan pengurangan risiko
melalui langkah-langkah seperti diversifikasi investasi, lindung nilai
(hedging), penggunaan instrumen derivatif, asuransi, atau
penyesuaian kebijakan keuangan.
• Implementasi dan Monitoring: Strategi pengelolaan risiko kemudian
diimplementasikan dalam operasional perusahaan. Penting untuk
memantau dan mengukur efektivitas strategi tersebut secara berkala,
serta melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Manajemen risiko keuangan penting bagi perusahaan karena dapat
membantu mengurangi ketidakpastian, melindungi nilai aset,
meminimalkan risiko kehilangan keuangan, meningkatkan keberlanjutan
keuangan, dan memastikan kelancaran operasional. Dalam lingkungan
bisnis yang kompleks dan dinamis, manajemen risiko keuangan menjadi
elemen penting dalam pengambilan keputusan strategis dan menjaga
stabilitas keuangan jangka panjang perusahaan.
4. Teori Penilaian Kredit
20. Teori ini berkaitan dengan proses penentuan kelayakan kredit bagi
pelanggan. Penelitian ini dapat memanfaatkan teori ini untuk memahami
pendekatan yang tepat dalam menilai kredit pelanggan dan menentukan
batas kredit yang sesuai.
Penilaian kredit adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh pemberi
pinjaman atau kreditor untuk menilai kelayakan kredit peminjam atau
debitur. Tujuan dari penilaian kredit adalah untuk menentukan risiko yang
terkait dengan memberikan pinjaman atau memberikan kredit kepada
individu, perusahaan, atau entitas lainnya.
Proses penilaian kredit melibatkan beberapa langkah, antara lain:
• Pengumpulan Informasi: Kreditor mengumpulkan informasi yang
relevan tentang calon peminjam atau debitur. Informasi ini termasuk
informasi keuangan, seperti laporan keuangan, arus kas, rasio
keuangan, dan catatan hutang. Informasi lainnya meliputi data
personal, riwayat kredit, referensi, dan informasi industri atau sektor
usaha tempat peminjam beroperasi.
• Analisis dan Evaluasi: Kreditor menganalisis informasi yang
dikumpulkan untuk menilai kemampuan peminjam atau debitur untuk
membayar kembali pinjaman atau kredit. Analisis ini meliputi
evaluasi kualitas keuangan, kemampuan pembayaran, sejarah kredit,
dan stabilitas keuangan peminjam. Selain itu, kreditor juga
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti kondisi pasar,
perubahan regulasi, atau risiko industri.
• Penentuan Kelayakan Kredit: Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi,
kreditor menentukan kelayakan kredit peminjam atau debitur.
Penentuan ini mencakup keputusan apakah pinjaman atau kredit dapat
diberikan, jumlah pinjaman yang diperbolehkan, suku bunga yang
ditetapkan, jangka waktu pinjaman, dan syarat-syarat lainnya.
21. • Pemantauan dan Manajemen Risiko: Setelah penilaian kredit
dilakukan, kreditor terus memantau dan mengelola risiko yang terkait
dengan kredit yang diberikan. Ini melibatkan pemantauan
pembayaran, pengelolaan hubungan dengan peminjam, perubahan
kondisi keuangan atau industri, serta tindakan penagihan jika terjadi
keterlambatan atau gagal bayar.
Penilaian kredit penting bagi kreditor karena membantu mengurangi risiko
kredit dan memastikan bahwa pinjaman atau kredit diberikan kepada
peminjam yang mampu membayar kembali. Bagi peminjam, penilaian
kredit dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendapatkan
pinjaman dengan suku bunga dan syarat-syarat yang menguntungkan.
Selain itu, penilaian kredit juga penting dalam sistem keuangan secara
keseluruhan, karena membantu menjaga integritas pasar keuangan dan
mendorong praktek peminjaman yang bertanggung jawab.
5. Teori Sistem Informasi Keuangan
Teori ini membahas pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dalam
manajemen keuangan. Dalam penelitian ini, teori ini dapat digunakan untuk
menganalisis penggunaan teknologi dalam manajemen piutang, seperti
penggunaan perangkat lunak atau sistem otomatisasi dalam proses
penagihan.
Sistem Informasi Keuangan (SIK) adalah infrastruktur dan proses yang
digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengumpulkan,
mengelola, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan. SIK
merupakan bagian integral dari sistem manajemen keuangan yang
mendukung pengambilan keputusan keuangan yang efektif.
Tujuan utama dari SIK adalah untuk memberikan informasi keuangan yang
akurat, relevan, dan tepat waktu kepada pengambil keputusan internal
maupun eksternal. SIK membantu dalam pemrosesan dan pelaporan data
keuangan, termasuk transaksi keuangan harian, pencatatan, analisis, dan
22. pelaporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan laporan
keuangan lainnya.
Beberapa komponen utama dalam SIK meliputi:
• Basis Data Keuangan: SIK menggunakan basis data keuangan untuk
menyimpan dan mengelola informasi keuangan perusahaan. Basis
data ini mencakup catatan transaksi keuangan, informasi pelanggan,
informasi vendor, dan informasi lain yang relevan.
• Perangkat Lunak Keuangan: SIK menggunakan perangkat lunak
khusus untuk membantu dalam pengolahan dan analisis data
keuangan. Perangkat lunak ini dapat mencakup sistem akuntansi,
perangkat lunak penggajian, perangkat lunak manajemen piutang, dan
perangkat lunak lainnya yang mendukung tugas-tugas keuangan.
• Prosedur dan Kebijakan: SIK melibatkan pembuatan prosedur dan
kebijakan yang jelas untuk mengatur pengolahan data keuangan,
pelaporan keuangan, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap
peraturan keuangan.
• Pengendalian Internal: SIK mengintegrasikan pengendalian internal
yang dirancang untuk memastikan keakuratan dan keabsahan
informasi keuangan. Ini melibatkan pemisahan tugas, otorisasi,
validasi, dan langkah-langkah pengamanan lainnya untuk melindungi
integritas data keuangan.
Manfaat SIK meliputi:
• Pengambilan Keputusan yang Tepat: SIK menyediakan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan
lebih akurat dalam hal keuangan. Informasi ini membantu manajemen
dalam merencanakan strategi, mengevaluasi kinerja, dan mengambil
tindakan yang diperlukan.
23. • Efisiensi Operasional: SIK mengotomatisasi sebagian besar proses
keuangan, mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual dan
meningkatkan efisiensi operasional. Ini membantu mengurangi
kesalahan dan menghemat waktu serta sumber daya.
• Pelaporan Keuangan yang Akurat: SIK memungkinkan perusahaan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Ini penting untuk
memenuhi persyaratan pelaporan keuangan, kepatuhan peraturan, dan
memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan seperti investor,
kreditor, atau pihak berkepentingan lainnya.
• Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: SIK membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko keuangan.
Dengan informasi yang akurat dan up-to-date, manajemen dapat
mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan.
Dalam keseluruhan, SIK merupakan komponen penting dalam manajemen
keuangan yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang
informasional, efisiensi operasional, kepatuhan peraturan, dan pengelolaan
risiko yang lebih baik.
C. Variabel Judul
1. Variabel Independen:
• Metode Pengumpulan Piutang: penggunaan metode yang berbeda
dalam mengumpulkan piutang, seperti penggunaan surat peringatan,
pemotongan diskon, atau penggunaan agen penagihan.
• Kebijakan Diskon Pembayaran: kebijakan yang diterapkan untuk
memberikan insentif kepada pelanggan yang melakukan
pembayaran lebih cepat.
24. • Analisis Kredit: proses penilaian kelayakan kredit pelanggan
sebelum memberikan kredit atau memperpanjang jangka
pembayaran.
2. Variabel Dependen:
• Waktu Perputaran Piutang: waktu yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan piutang dari pelanggan.
• Tingkat Kolektibilitas Piutang: tingkat kemampuan perusahaan
dalam mengumpulkan piutang secara keseluruhan.
• Arus Kas Bersih: jumlah arus kas yang dihasilkan setelah dikurangi
dengan biaya pengumpulan piutang.
3. Variabel Kontrol:
• Ukuran Perusahaan: ukuran perusahaan dapat mempengaruhi skala
operasi dan kebutuhan manajemen piutang.
• Industri: karakteristik industri tempat perusahaan beroperasi dapat
mempengaruhi risiko piutang dan strategi yang diterapkan.
• Kondisi Ekonomi: kondisi ekonomi secara umum dapat
mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar piutang
tepat waktu.
25. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan ini melibatkan pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, atau analisis dokumen untuk mendapatkan wawasan mendalam
tentang strategi manajemen piutang yang efektif. Anda dapat melakukan
wawancara dengan manajer keuangan atau praktisi yang berpengalaman
dalam manajemen piutang untuk memahami praktik terbaik dan faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan strategi tersebut.
• Data sekunder: mengumpulkan data sekunder dari laporan keuangan,
catatan piutang, atau sistem informasi keuangan perusahaan yang
relevan. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis arus kas dan
performa keuangan perusahaan sebelum dan setelah menerapkan
strategi manajemen piutang.
• Data primer: mengumpulkan data primer melalui survei, kuesioner,
atau wawancara. Data ini dapat membantu Anda dalam memperoleh
pandangan dan penilaian langsung dari para praktisi atau manajer
keuangan mengenai efektivitas strategi manajemen piutang yang
diterapkan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian tentang strategi efektif dalam manajemen piutang
untuk meningkatkan arus kas dan kestabilan keuangan adalah keseluruhan
perusahaan atau organisasi yang terlibat dalam kegiatan bisnis yang
melibatkan piutang. Populasi ini dapat mencakup perusahaan dari berbagai
sektor industri dan ukuran yang berbeda.
Sampel merupakan subset dari populasi yang digunakan untuk
pengumpulan data dan analisis dalam penelitian. Memilih sampel yang
26. representatif dari populasi penting untuk memastikan generalisasi hasil
penelitian ke populasi yang lebih luas. Berikut adalah beberapa metode
pemilihan sampel yang mungkin digunakan:
Sampel acak sederhana: Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi bagian dari sampel. Misalnya, dengan menggunakan
metode undian acak dari daftar perusahaan yang relevan.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen:
• Strategi Pengumpulan Piutang: jenis dan metode yang digunakan
dalam mengumpulkan piutang, seperti surat peringatan, telepon,
atau penggunaan agen penagihan.
• Kebijakan Diskon Pembayaran: kebijakan perusahaan terkait diskon
pembayaran kepada pelanggan yang membayar lebih cepat.
• Metode Evaluasi Kredit: proses evaluasi pelanggan sebelum
memberikan kredit, seperti analisis keuangan, riwayat pembayaran,
atau referensi pelanggan.
2. Variabel Dependen:
• Waktu Perputaran Piutang: jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan piutang dari pelanggan.
• Tingkat Kolektibilitas Piutang: persentase piutang yang berhasil
dikumpulkan dari jumlah total piutang.
• Arus Kas Bersih: jumlah kas yang tersedia setelah dikurangi dengan
piutang yang belum tertagih dan biaya pengumpulan piutang.
3. Variabel Kontrol:
27. • Ukuran Perusahaan: ukuran perusahaan dalam hal pendapatan, aset,
atau jumlah karyawan.
• Industri: jenis industri di mana perusahaan beroperasi, karena
karakteristik industri dapat mempengaruhi risiko piutang dan
strategi yang diterapkan.
• Kondisi Ekonomi: faktor ekonomi yang mempengaruhi kemampuan
pelanggan untuk membayar piutang tepat waktu, seperti tingkat
suku bunga, inflasi, atau pertumbuhan ekonomi.
E. Teknik Analisis Data
Analisis Deskriptif teknik ini digunakan untuk memberikan gambaran
statistik tentang data yang dikumpulkan. Contohnya meliputi perhitungan
rata-rata, median, modus, dan persentil untuk variabel-variabel yang
relevan.
28. DAFTAR PUSTAKA
Phyto Rhyzzoma, I., & Kustiningsih, N. (2021). Analisis Sistem Pengendalian
Internal Atas Piutang Pada PT. Cita Rasa. TRANSEKONOMIKA:
AKUNTANSI, BISNIS DAN KEUANGAN, 1(4), 399-404.
https://doi.org/10.55047/transekonomika.v1i4.66
Salsabila, N. A., Kuntadi, C., & Pramukty, R. (2023). Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Rasio Utang, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas:
Literature Review. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(6),
2465–2473. https://doi.org/10.56799/jim.v2i6.1636
Aureta Zhabila Eka Putri, Cris Kuntadi, & Rachmat Pramukty. (2023). Faktor-
faktor yang mempengaruhi Profitabilitas: Pengaruh Perputaran Kas,
Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang. Jurnal Riset Akuntansi, 1(2),
108–117. https://doi.org/10.54066/jura-itb.v1i2.388
Ardini, A. E. (2019). Pengaruh perputaran modal kerja,ukuran
perusahaan,leverage,dan perputaran piutang terhadap profitabilitas.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.
Isnani, I. W. (2019). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,Likuiditas,dan Solvabilitas
terhadap Profitabilitas Perusahaan Farmasi. Jurnal Online Insan Akuntan
Ariyadi, D., & Riyanto, I. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas
Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank Mega Syariah). Among Makarti,
15(1), 136–149.
Kalbuana, N., Gaol, R. M. L., & Kurnianto, B. (2021). Faktor-faktor yang
mempengaruhi Likuiditas. Acta Universitatis Agriculturae et
Silviculturae Mendelianae Brunensis, 16(2), 1–51.
Kumiati, E. (2019). Pengaruh Rasio Utang, Perputaran Modal Kerja dan
Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur
Perdagangan Besar Barang Produksi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2017. Journal of Chemical Information and
29. Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://www.simantek.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/view/3
8
Misnawati. (2019). ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LIKUIDITAS PADA INDUSTRI RITEL YANG TERDAFTAR PADA
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2017. Αγαη, 8(5), 55.
Tho’in, M., & Heliawan, Y. A. (2020). Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Likuiditas Bank BNI Syariah dan Bank BCA Syariah.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 582.
https://doi.org/10.29040/jiei.v6i3.142
Azizah, T., Rosyafah, S., & Masyhad, M. (2020). Analisis Pengendalian Intern
Terhadap Piutang Usaha untuk Meminimalkan Piutang tak Tertagih
(Studi Kasus Pada PT. Warna Agung Surabaya). EkoBis: Jurnal Ekonomi
& Bisnis, 1(2), 109-116.
Kustiningsih, N., & Tjahjadi, B. (2020). Mediating effect of business process
performance on innovation strategy-cost performance relationship: case
study of manufacturing industry in East Java Province, Indonesia.
International Journal of Business Performance Management, 21(3), 346-
362.
Yani, D. H., & Ayu, A. R. (2020). Analisis Pengendalian Intern Piutang dalam
Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. Jalur Nugraha Ekakurir
(JNE) cabang Medan. CIVITAS: Jurnal Studi Manajemen, 1(1)
Pratama, B. ., Yuliansyah, R. ., Hartanti, D. ., Khaerul, S. ., Amaliati, D. .,
Krisnando, K. ., & Shenurti, E. . (2023). Resources, Events & Agents
(REA) Sebagai Solusi Pada Siklus Pendapatan & Pengeluaran Kas :
Tinjauan Empiris . Jurnal Sistem Informasi Akuntansi Dan
Manajemen, 1(1), 21–29. https://doi.org/10.35912/jusiam.v1i1.2212
30. Vina Hariyati, Cris Kuntadi, & Rachmat Pramukty. (2023). Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengetahuan Karyawan Bagian
Akuntansi dan Pelatihan Sebagai Variabel Kontrol terhadap Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi. Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Dan Ekonomi, 2(1), 50–59. https://doi.org/10.59024/semnas.v2i1.137