1. PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERSEPSI
• Robbins, Judge (2009:175) Persepsi: sebuah proses di mana individu
mengatur dan menginterpretasikan kesan sensoris mereka guna
memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Jalan pintas menilai individu lain:
1. Persepsi selektif: menginterpretasikan secara selektif apa yang
dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,
dan sikap seseorang.
2. Efek halo: membuat sebuah gambaran umum tentang seorang
individu berdasarkan sebuah karakteristik.
3. Efek-efek kontras: evaluasi ttg karakteristik seseorang yang
dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain
yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau rendah
untuk karakteristik-karakteristik yang sama.
4. Proyeksi: menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri
dngan individu lain.
5. Stereotip: menilai orang lain berdasarkan persepsi tentang
kelompok di mana ia bergabung.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
2. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan (decision making) adalah mengidentifikasi dan
memilih solusi-solusi yang dapat memberikan hasil yang diinginkan.
Masalah: jarak antara situasi yang sebenarnya dan situasi yang diinginkan
(Kreitner, Kinicki: 2014:67)
Pendekatan pengambilan keputusan:
a. Model rasional
Pendekatan empat tahapan yang logis dalam pengambilan keputusan:
1) Mengidentifikasi masalah
Tiga metode yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi masalah:
a. Petunjuk-petunjuk sejarah
b. Perencanaan: teknik skenario
c. Persepsi orang lain
2) Membuat solusi-solusi alternatif
3) Memilih sebuah solusi
4) Mengimpelementasikan dan mengevaluasi solusi tersebut.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
3. b. Model irasional
Nonrational model berusaha menjelaskan bagaimana sebenarnya
keputusan dibuat. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pengambilan
keputusan tidaklah pasti, pengambil keputusan tidak memiliki informasi
yang lengkap.
Model Normatif Simon:
a. Rasionalitas terikat: beranggapan bahwa para pengambil
keputusan terikat atau terhalangi oleh bermacam-macam halangan
ketika mengambil keputusan. Kendala-kendala ini meliputi karakter
pribadi dan lingkungan. Contoh: keterbatasan pikiran, rumitnya
masalah dan ketidakpastian, alokasi waktu, informasi yang sedikit,
kepentingan keputusan, dan tuntutan waktu.
b. Pemenuhan kepuasan, terdiri dari pemilihan sebuah solusi yang
memenuhi beberapa kualifikasi minimum, hal yang diangap cukup
baik. contoh: proses dan praktik yang dinyatakan secara buruk,
visi, misi perusahaan yang tidak jelas, pimpinan kurang
bertanggung jawab, kurangnya informasi yang dapat diandalkan
dan tepat waktu.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
4. Model tempat sampah
Model ini berasumsi bahwa pengambilan keputusan secara
organisasi merupakan proses yang ceroboh dan sembarangan.
Menurut model tempat sampah keputusan merupakan hasil dari
sebuah interaksi kompleks antara empat arus kejadian yang
independen: masalah, solusi, peserta, dan pilihan kesempatan.
Bias-bias Pengambilan keputusan:
1. Heuristik ketersediaan: kecenderungan pengambil keputusan
untuk mendasarkan keputusan informasi yang telah siap
sedia dalam pikiran.
2. Heuristik keterwakilan: digunakan ketika orang-orang
memperkirakan kemungkinan terjadinya sebuah kejadian.
3. Bias konfirmasi: keputusan tanpa sadar, mencari informasi
yang mendukung. Contoh pembelian barang
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
5. 4. Bias penjangkaran: bias ini muncul ketika pengambil keputusan
terpengaruhh oleh informasi pertama yang diterima mengenai sebuah
keputusan.
5. Bias percaya diri berlebihan: kecenderungan untuk terlalu percaya
diri mengenai perkiraan atau ramalan.
6. Bias pandangan ke belakang: muncul ketika pengetahuan sebuah
hasil akhir mempengaruhi kepercayaan kta tentang probabilitas yang
mungkin bisa kita prediksikan hasil akhirnya lebih awal.
7. Bias pembingkaian: kecenderungan mempertimbangkan resiko
tentang apa yang bisa diperoleh.
8. Bias kecenderungan komitmen: kecenderungan berpegang pada
serangkaian aksi yang tidak efektif ketika tidak memungkinkan untuk
mengulang kembali kejadian yang berakibat buruk.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
6. Gaya pengambilan keputusan
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
toleransi
terhadap
ambiguitas
Tinggi
Analitik Konseptual
Rendah
Deskriptif Perilaku
Kekawatiran
terhadap
pekerjaan dan
teknis
Kekawatiran
terhadap orang
dan sosial
ORIENTASI NILAI
7. Direktif: memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas
serta berorientasi pada tugas dan kekawatiran teknis ketika
mengambil keputusan. Mereka efisien, logis, praktis dan
sistematis dalam menyelesaikan masalah.
Analitis: ini memiliki lebih banyak toleransi terhadap ambiguitas
dan dikarakterisasikan oleh kecenderungan menganalisis
sebuah situasi secara berlebihan. Hati-hati dan lebih lama dalam
pengambilan keputusan.
Konseptual: toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas dan
cenderung fokus pada aspek orang atau sosial dalam situasi
kerja. mereka mengambil sudut pandang yang luas,
mempertimbangkan banyak pilihan dan kesempatan untuk masa
yang akan datang.
Perilaku: gaya ini merupakan gaya yang sangat berorientasi
terhadap orang dari empat gaya yang dibahas. Tipenya suportif,
mudah menerima saran, menunjukkan kehangatan dan memiliki
informasi secara lisan daripada tulisan.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
8. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Para ahli menyarankan bahwa keefektifan pengambilan
keputusan kelompok tergantung pada keberhasilan dalam
mencapai hal-hal sebagai berikut:
1. Mengembangkan pemahaman yang jelas tentang
permasalahan.
2. Mengembangkan kriteria keputusan
3. Menilai secara seksama dan akurat atas nilai positif dan
negatif dari solusi alternatif.
4. Mendorong perpecahan minoritas dan norma konflikk
konstruktuf.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
9. Teknik penyelesaian masalah kelompok
Kemufakatan: mempersembahkan opini dan memperoleh
persetujuan untuk mendukung keputusan.
Teknik penyelesaian masalah kelompok:
1. Curah pendapat (brainstorming): digunakan untuk
membantu kelompok menghasilkan banyak ide dan
alternarif untuk menyelesaikan masalah.
2. Teknik kelompok nominal: sebuah kelompok dipanggil
untuk membahas permasalahan tertentu. Individu
menghasilkan ide dalam tulisan, kemudian dikumpulkan
dan didiskusikan.
3. Teknik delphi: merupakan proses kelompok yang
secara anonim menghasilkan ide atau penilaian dari
para pakar yang secara fisik tersebar.
4. Pengambilan keputusan dengan bantuan komputer:
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
10. STRES KERJA
• Robbins, Judge (2008: 368) Stres adalah sebuah kondisi
di mana seorang individu dihadapkan pada suatu
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan
apa yang dihasratkan individu tersebut dan yang hasilnya
dipandang tidak pasti dan penting.
• Kreitner, Kinicki (2014:289) stres adalah respon berupa
perilaku, atau psikologis terhadap pemicu stres.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
11. Model stres pekerjaan (Robbins,Judge:2008:371)
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI
Faktor faktor lingkungan:
• Ketidakpastian ekonomi
• Ketidakpastian politik
• Perubahan teknologi
Faktor faktor organisasional
• Tuntutan tugas
• Tuntutan peran
• Tuntutan antarpersonal
Faktor faktor personal:
• Persoalan keluaraga
• Persoalan ekonomi
• Kepribadian
Perbedaan-perbedaan
individual
• Persepsi
• Pengalaman kerja
• Dukungan sosial
• Keyakinan pada lokus
kontrol
• Keyakinan diri
• permusushan
Stres yang dialami
Gejala-gejala fisiologis
• Sakit kepala
• Tekanan darah tinggi
• Sakit jantung
Gejala gejala psikologis:
• Kecemasan
• Depresi
• Menurunnya kepuasan kerja
Gejala perilaku:
• produktivitas
• Kemangkiran
• Perputaran karyawan
12. Referensi:
1. Kreitner Robert, Angelo Kinicki (2014), Perilaku
Organisasi, edisi Sembilan, terjemahan, Salemba Empat
Jakarta.
2. Robbins Stephen P, and Timothy A. Judge (2009),
Perilaku Organisasi, terjemahan, Salemba Empat,
Jakarta.
Wednesday, December 27, 2023 Chapter V & VI