BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA

1. BUDAYA ORGANISASI DAN
KINERJA
DR. M. IMAM MUTTAQIJN, MM

2. A. Budaya korporasi meningkatkan kinerja
(Wibowo, 2016: 248)
1. Budaya korporasi mempunyai dampak signifikan pada kinerja
ekonomi jangka panjang. Menekankan pada pelanggan, pemegang
saham, pekerja dan kepemimpinan, dll.
2. Budaya korporasi factor mempertimbangkan keberhasilan dan
kegagalan.
3. Budaya korporasi yang kuat terkadang menghalangi kinerja jangka
panjang.
4. Budaya organisasi dibuat lebih meningkatkan kinerja.

3. Budaya yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja ekonomi
(Kotter, Heskett dlm Wibowo, 2016: 249)
1. Strong cultures
Strong cultures hampir semua manajer berbagi serangkaian values dan
metode yang relative konsisten dalam menjalankan bisnis.
Bagaimana kekuatan budaya berhubungan dengan kinerja menyangkut
tiga gagasan:
1. Penyelarasan tujuan
2. Meningkatkan motivasi pekerja
3. Strong culture membantu kinerja

4. 2. Appropriate culture
Menurut pandangan ini apabila ingin meningkatkan kinerja maka
budaya organisasi harus selaras dan mampu memotivasi pekerja.
Konsep kuncinya adalah kecocokan.
3. Adaptive culture
Adaptive culture memerlukan pengambilan resiko, sifat mempercayai,
dan proaktif. Anggota saling mendukung dan percaya diri.
Nonadaptive culture biasanya birokratis, orangnya reaktif, menolak
resiko, tidak kreatif.

5. B. Budaya korporasi dan tumbuhnya bisnis baru
Want dalam Wibowo (2016:251) beberapa fase pengembangan bisnis baru:
1. Corporate visioning
2. Business standardization
C. Indikator budaya korporasi Wibowo (2016)
1. Misi dan strategi
2. Kepemimpinan dan efektivitas manajemen
3. Komunikasi dan pengambilan keputusan
4. Desain dan struktur organisasi
5. Perilaku organisasi
6. Pengetahuan dan kompetensi
7. Bisnis dan intervensi organisasional
8. Inovasi dan pengambilan resiko
9. Kinerja
10. Kesiapan perubahan dan manajemen

6. D. Membangun budaya kinerja tinggi
Kreitner dan Kinicki dalam Wibowo (2016:257)
1. Strength perspective, memprediksi hub kekuatan dan budaya
korporasi.
2. Fit perspective, budaya organisasi harus selaras dengan konteks
bisnis dan strateginya.
3. Adaptive perspective, budaya efektif membantu mengantisipasi dan
mengadaptasi pada perubahan lingkungan.