2. Sumber-sumber kekuasaan menurut Bateman
dan Snell (2009:105):
1. Kekuasaan yang sah
a. Kekuasaan imbalan
b. Kekuasaan koersif (hukuman)
c. Kekuasaan kekaguman
d. Kekuasaan keahlian.
3. SUMBER DAN DASAR KEKUASAAN
• Menurut Zukl (2010:172) kekuasaan digunakan untuk
menjelaskan kapasitas absolut seorang agen untuk
mempengaruhi perilaku atau sikap seseorang atau lebih
yang ditunjuk sebagai target pada satu waktu tertentu.
• Menurut Zukl (2010:173) otoritas melibatkan hak
prerogatif, kewajiban, dan tugas yang berkaitan dengan hak
untuk membuat keputusan khusus untuk organisasi.
Kelman dalam Zukl (2010:174) berpendapat ada tiga jenis
proses mempengaruhi:
a. Kepatuhan instrumentasl: tindakan yang didasarkan
imbalan.
b. Internalisasi: target memiliki komitmen untuk mendukung
sesuai dengan nilai, keyakinan dan citra pribadi.
c. Identifikasi personal: target meniru periaku agen agar
disukai agen.
4. DEFINISI KEPEMIMPINAN
• Menurut Daft (2002:50) kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan
mempengaruhi orang yang mengarah kepada
pencapaian organisasi.
• Zukl (2010: 8) kepemimpinan adalah proses
untuk mempengaruhi orang lain untuk
memahami dan setuju dengan apa yang perlu
dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan
secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi
upaya individu dan kolektif untuk mencapai
tujuan bersama.
5. Kepemimpinan (Kreitner, Kinicki, 2014: 201)
1. Kepemimpinan merupakan sebuah proses
antara seorang pemimpin dan para pengikut.
2. Kepemimpinan melibatkan pengaruh sosial
3. Kepemimpinan terjadi pada banyak tingkatan di
dalam organisasi (pada tingkat individu,
contohnya, melibatkan mentoring, pelatihan,
menginspirasi, dan memotivasi; para pemimpin
juga membangun tim, menghasilkan kohesi, dan
menyelesaikan konflik pada tingkatan kelompok;
para pemimpin membangun budaya dan
menghasilkan perubahan pada tingkatan
organisasi).
4. Kepemimpinan fokus pada pencapaian sasaran.
6. Perbedaan pemimpin dan manajer
Zulk (2010: 7)
• Manajer menghargai stabilitas, keteraturan, dan
efisiensi, semetara pemimpin menghargai fleksibilitas,
inovasi dan adaptasi.
• Manajer sangat memperhatikan bagaimana sesuatu
diselesaikan, dan mereka berusaha untuk membuat
orang dapat melakukannya dengan baik. para
pemimpin sangat memperhatikan apa arti berbagai hal
bagi orang-orang dan berusaha agar orang
menyepakati hal-hal terpenting yang harus dilakukan.
• Bannis dan Nanus berpendapat bahwa manajer adalah
orang yang melakukan segala sesuatunya dengan baik
dan pemimpin adalah orang yang melakukan hal yang
benar.
7. Kotter dalam Zulk
Manajemen berusaha untuk membuat perkiraan dan aturan dengan:
1) menetapkan sasaran operasional, membuat rencana tindakan
berdasarkan jadwal, dan mengalokasikan sumber daya; 2)
mengorganisasi dan menugaskan (menentukan struktur, menugaskan
orang ke berbagai pekerjaan); 3) memantau hasil dan menyelesaikan
pekerjaan.
Kepemimpinan berusaha untuk membuat perubahan dalam organisasi
dengan: 1) menyusun visi masa depan dan strategi untuk membuat
perubahan yang dibutuhkan; 2) mengkomunikasikan dan menjelaskan
visi, 3) memotivasi dan memberi inspirasi kepada orang lain untuk
menacapai visi tersebut.
Manajemen dan kepemimpinan melibatkan keputusan apa yang harus
dilakukan, menciptakan jaringan hubungan untuk melakukannya, dan
berusaha untuk memastikan hal tersebut terjadi.
8. Pemimpin mempengaruhi (Zulk):
1. Interpretasi peristiwa eksternal oleh para anggota.
2. Pilihan tujuan dan strategi yang ingin dicapai.
3. Memotivasi anggota untuk memcapai tujuan
tersebut.
4. Rasa saling percaya dan bekerja sama antar anggota.
5. Organisasi aktivitas kerja
6. Pengembangan kepercayaan dan keterampilan
anggota.
7. Pembelajaran dan pembagian pengetahuan baru
antar anggota.
8. Pembuatan daftar dukungan dan kerjasama dari
orang luar.
9. 1. Model kontingensi
Robbins and Coulter (2007:183) menjelaskan
bahwa model kontingensi Fiedler mengemukakan
bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung
pada perpaduan yang memadai antara gaya
interaksi pemimpin dengan bawahannya, serta
situasi yang memungkinkan pemimpin
mengendalikan dan mempengaruhi. Riset Fiedler
menyingkapkan tiga dimensi kontingensi yang
mendefinisikan faktor-faktor situasi untuk
menentukan efektivitas pemimpin, yaitu:
• Hubungan pemimpin anggota
• Struktur tugas
• Kekuasaan posisi.
10. 2. Model kepemimpinan Vroom (Bateman dan
Snell, 2009:115)
Model situasional yang memusatkan perhatian
pada dimensi partisipatif dari kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan Vroom:
a. memutuskan,
b. berkonsultasi secara individu,
c. konsultasi secara kelompok,
d. memfasilitasi, dan mendelegasikan.
11. 3. Path Goal Theory
Teori yang berkepentingan dengan cara para pemimpin
mempengaruhi persepsi bawahannya mengenai sasaran
kerja mereka dan jalur yang mereka ikuti menuju
pencapaian sasaran tersebut.
Empat perilaku kepemimpinan ini:
a. Kepemimpinan direktif, suatu bentuk perilaku yang
berorientasi pada kinerja pekerjaan.
b. Kepemimpinan suportif, suatu bentuk perilaku
pemelihara kelompok.
c. Kepemimpinan partisipatif, atau gaya keputusan
d. Kepemimpinan berorientasi pencapaian, atau perilaku
yang ditujukan untuk memberi motivasi karyawan.
12. Model kepemimpinan kontemporer (Bateman, Snell, 2009:
120):
1. Kepemimpinan karismatik: seseorang yang dominan,
percaya diri, yakin akan kebenaran moral hal-hal yang ia
percayai, dan mampu membangkitkan rasa semangat dan
berpeluang dari para pengikutnya.
2. Kepemimpinan transaksional: para pemimpin yang
mengelola melalui transaksi, dengan menggunakan
kekuasaan sah, imbalan, dan koersifnya untuk
memberikan perintah dan menukarkan imbalan atas jasa
yang diberikan.
3. Kepemimpinan transformasional: seorang pemimpin yang
memotivasi orang untuk mengorbankan kepentingan
pribadi mereka untuk kebaikan kelompok.
4. Kepemimpinan tingkat 5: suatu kombinasi tekad
profesional yang kuat (determinasi) dengan rendah hati
yang akan menciptakan kebesaran yang bertahan lama.