Sel merupakan satuan dasar pembentuk organisme hidup. Terdiri dari membran plasma, sitoplasma, inti sel, dan organel-organel seperti mitokondria, kloroplas, dan lainnya. Organel-organel tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan sel seperti respirasi, fotosintesis, dan lain sebagainya.
5. Molekul gliserol
Lemak diuraikan dalam tubuh untuk
menghasilkan gliserol dan asam lemak
bebas. Gliserol ini dapat dikonversikan
menjadi glukosa oleh hati dan kemudian
glukosa inilah yang digunakan sebagai
sumber energi.
6. Molekul asam lemak
Asam lemak juga merupakan sumber
energi yang baik, terutama untuk jantung
dan skeletal muxcle.
7. Plastida pada sel tumbuhan. Terdiri
3 macam yaitu :
Kromoplas
Kloromoplas memberi warna pada
berbagai bagian alat tumbuhan. Macam-
macam warna tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Karotin : Berwarna kuning, misalnya
pada wortel
b. Xantofil : Berwarna kuning pada
daun yang tua
c. Fikosantin : Berwarna coklat pada
ganggang Phaeophyta
d. Fikosianin : Berwarna biru pada
ganggang cyanophyta
e. Fikoeritrin : Berwarna merah pada
ganggang Rhodophyta
f. Antosianin : Memberi warna merah
sampai kuning pada bunga
8. B. Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen, dan biasanya terdapat di
dalam jaringan yang tidak terkena sinar. Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan
berdasarkan fungsinya.
1. Amiloplas : berfungsi menyimpan amilum
2. Elaioplas : berfungsi menyimpan lemak
3. Proteoplas : berfungsi menyimpan protein
C. Kloroplas
Kloroplas merupakan organel yang mengandung klorofil. Jenis-jenis klorofil :
1.) Klorofil a dengan rumus kimia C55H72O5N4Mg berwarna hijau biru
2.) Klorofil b dengan rumus kimia C55H70O6N4Mg berwarna hijau kuning
10. Apa perbedaan antara DNA prokariotik dan DNA eukariotik ?
Pada eukariota, DNA kebanyakan ditemukan dalam inti sel, tetapi
beberapa pada mitokondria dan kloroplas sementara pada
prokariota, ditemukan dalam sitoplasma.
DNA biasanya terjadi dalam kromosom yang melingkar pada
Prokariota sedangkan kromosom linear pada Eukariota.
DNA eukariot memiliki protein histon, tapi prokariota tidak
memiliki itu.
Prokariota hanya berisi satu loop DNA kromosom, sedangkan DNA
eukariot ditemukan pada kromosom terikat erat dan terorganisir.
Dalam Prokariota, banyak gen penting yang disimpan dalam DNA
satelit, yang disebut sebagai plasmid, tetapi hanya beberapa
eukariota memiliki plasmid ini
11. Komponen Replikasi DNA prokariotik Replikasi DNA eukariotik
Situs
Replikasi DNA prokariotik terjadi di dalam
sitoplasma
Replikasi DNA eukariotik terjadi di dalam
nukleus
Asal replikasi
Hanya ada satu asal replikasi per molekul
DNA
Asal replikasi banyak (lebih dari 1000)
dalam setiap kromosom eukariotik
Nukleotida
Terbentuk sekitar 100-200 atau lebih
nukleotida
Terbentuk sekitar 150 nukleotida
Titik replikasi
Replikasi DNA terjadi pada satu titik di
setiap molekul DNA prokariotik
Replikasi DNA terjadi di beberapa titik
secara bersamaan di setiap kromosom.
Cabang replikasi
Hanya dua cabang replikasi dibentuk di
setiap kromosom prokariotik, replikasi DNA
adalah dua arah
Sejumlah cabang replikasi terbentuk
secara bersamaan di setiap DNA replikasi.
Replikon
kromosom prokariotik memiliki satu
replikon
Molekul DNA eukariotik memiliki sejumlah
besar replikon (50.000 atau lebih), tetapi
replikasi tidak terjadi secara bersamaan
pada semua replicon
Gelembung replikasi
Satu gelembung replikasi terbentuk
selama replikasi DNA
Banyak gelembung replikasi terbentuk
dalam satu molekul DNA bereplikasi.
Inisiasi
Inisiasi replikasi DNA di prokariota
dilakukan oleh DnaA protein dan DnaB
Inisiasi replikasi DNA dilakukan oleh
protein multisubunit
Enzim Enzim girase DNA diperlukan Enzim girase DNA diperlukan
Okazaki fragmen
Okazaki fragmen besar, 1000-2000
nukleotida panjang
Okazaki fragmen pendek, 100-200
nukleotida panjang
Kecepatan
Replikasi sangat cepat, ditambahkan
sekitar 2000 nukleotida per detik
Replikasi lambat, ditambahkan sekitar 100
nukleotida per detik
•Perbedaan Replikasi DNA Prokariotik dan Eukariotik
12. Selubung pelindung luar bakteri …
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel relatif tebal,
terdiri dari berlapis-lapis polymer peptidoglycan
(disebut juga murein). Tebalnya dinding sel menahan
lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika dicuci
dengan alkohol atau aseton.
Bakteri Gram negatif memiliki dinding sel berupa lapisan
tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh lapisan tipis
outer membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide
(LPS).
13.
14.
15. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk seperti batang lurus yang
berongga, dengan diameter 25 nm dan panjang 200 nm
– 25 µm. Mikrotubula terbentuk dari protein globular
tubulin.
Fungsi mikrotubulus, antara lain:
1. Memberi bentuk sel
2. Sebagai jalur pergerakan organel yang memiliki molekul
motor, misalnya vesikula sekretori dari badan golgi
bergerak ke membran plasma.
3. Berperan terhadap pemisahan kromosom ke arah kutub
yang berlawanan saat pembelahan sel.
16. Mikrofilamen (filamen aktin)
Mikrofilamen atau filamen aktin berbentuk padat dengan
diameter 7 nm, yang terdiri atas rantai ganda dari submit
aktin yang terlilit. Aktin merupakan suatu protein globural.
Fungsi mikrofilamen yaitu:
1. Bergabung dengan protein lain membentuk jalinan tiga
dimensi yang menyokong bentuk sel.
2. Menyebabkan lapisan sitoplasma luar memiliki
kekentalan semipadat (gel).
3. Membentuk susunan sejajar berselang seling dengan
filamen miosin yang lebih tebal untuk kontraksi sel-sel
otot. Kontraksi otot terjadi akibat aktin dan miosin yang
saling meluncur melewati satu sama lain, sehingga sel
lebih pendek.
4. Pada sel tumbuhan, interaksi aktin dan miosin serta
transformasi sol ke gel, menyebabkan aliran sitoplasma
dalam sel.
17. Filamen intermediet (filamen antara)
Kompenen SitoskeletonFilamen intermediet adalah serabut protein
dengan diameter 8 – 12 nm yang menggulung seperti kabel dan lebih
tebal dari mikrofilamen. Filamen intermediet tersusun dari submit
protein yang disebut keratin, dan bersifat lebih permanen.
Fungsi filamen intermediet, yaitu:
1. Memperkuat bentuk sel
2. Menjaga kesetabilan posisi organel sel tertentu
3. Tempat bertautnya nukleus
4. Membentuk lamina nukleus yang melapisi bagian dalam selubung
nukleus
18. Concept Map/Peta konsep Cell
Cell/Sel Mekanisme transport
Perbedaan sel
tumbuhan
&hewan
Sitoplasma
Membran Sel
Sejarah Sel
Organel
Konsep sel
Komponen
kimia sel :
Terdiri –dari :
(KAPALAN)
-Karbohidrat
-Protein
- Lipid
-Air
-Asam nuklet
Struktur dan
fungsi sel
Ukuran sel
Macam sel
Struktur dan fungsi
sel
Bagian-bagian
penyusunan sel
T. Pasif T. Aktif
19. SEL
Satuan kehidupan terkecil yang menyusun
tubuh mahluk hidup
Tempat terselenggaranya fungsi
kehidupan
24. Persamaan Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan
1. Membran Plasma mangkok bakso
2. Inti Sel telur dalam bakso telur
3. Sitoplasma kuah bakso
4. Sitoskeleton mie
5. Ribosom bawang goreng
6. Retikulum Endoplasma baso kecil
7. Badan Golgi siomay
8. Lisosom gajih kecil
9. Peroksisom gajih kecil
10. Mitokondria gorengan panjang
25.
26. 1. Membran Plasma
Pelindung bagi sel agar isi sel tidak keluar
Pengatur pertukaran zat yang keluar
masuk ke dalam sel
Melakukan seleksi terhadap zat yang
boleh keluar dan masuk dari dalam atau
luar sel (selektif permeable)
Tersusun atas Karbohidrat, protein, dan
lemak
27. Gambar Membran Plasma
Kepala (Fosfat) Hidrofilik
Ekor (Lipid) Hidrofobik
Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)
Protein integral
(protein yang terbenam)
Protein periferal
(protein menempel)
28. 2. Inti Sel
Mengendalikan
metabolisme sel
Menyimpan
informasi
genetika berupa
DNA
Tempat
penggandaan
dan transkripsi
DNA
29. 3. Sitoplasma
Merupakan cairan sel
dalam sel
Disebut juga dengan
sitosol karena mirip
dengan jelly (koloid)
Berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya
metabolisme sel.
Di dalamnya terdapat
berbagai organel sel
30. 4. Sitoskeleton
Sebagai pemberi
bentuk sel
Pengatur gerakan sel
Berupa jaringan protein
filamen
31. 5. Ribosom
Butiran kecil nukleoprotein yang tersebar
di sitoplasma
Ada yang melekat di Retikulum
Endoplasma (sehingga menjadikan RE
tersebut dinamakan RE Kasar)
Melakukan sintesis protein
32. 6. Retikulum Endoplasma (RE)
Terbagi menjadi 2:
RE Kasar
Ditempeli ribosom
Untuk sintesis protein
RE Halus
tidak punya ribosom
Untuk sintesis lemak
33. 7. Badan Golgi
Berbentuk kantong pipih yang berkelok-kelok
Memodifikasi protein dengan menambahkan
oligosakarida (Glikosilasi)
Membentuk lisosom
34. 8. Lisosom
Mencerna makromolekul secara intraseluler
Menghidrolisis lemak, protein, asam nukleat,
polisakarida
35. 9. Peroksisom
Menghasilkan enzim oksidatif untuk
membentuk H2O2 untuk merombak lemak
Menghasilkan enzim katalase untuk mengubah
H2O2 menjadi H2O dan O2
10. Mitokondria
Tempat terjadinya respirasi sel menghasilkan
energi
36. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
No Nama Organel Hewan Tumbuhan
1 Sentriol Ada Tiada
2 Dinding Sel Tiada Ada
3 Vakuola Kecil Besar
4 Plastida Tiada Ada
38. 1. Sentriol
Mengatur pembelahan sel dan pemisahan
kromosom selama pembelahan sel pada
hewan
2. Dinding sel
Keras karena disusun oleh selulosa,
pektin, glikoprotein, dan hemiselulosa
39. 3. Vakuola (rongga sel)
Kantong yang berisi cairan, pada tumbuhan berfungsi
sebagai pengatur tekanan turgor.
4. Plastida
Terdiri dari:
Kloroplas mengandung klorofil
Tilakoid tempat terjadinya fotosintesis
Stroma menyimpan hasil fotosintesis
Kromoplas mengandung karoten
Leukoplas menyimpan cadangan makanan
40.
41. TRANSPOR PASIF
(Transpor tanpa menggunakan energi)
TRANSPOR AKTIF
(Transpor dengan menggunakan energi)
karena dari konsentrasi rendah tinggi
Transpor pada membran plasma
DIFUSI OSMOSIS
Sederhana
Terfasilitasi
Dibantu dengan
protein pembawa
di membran
palsma sehingga
membentuk kanal
dan molekul
bergerak melintasi
membran
Difusi molekul
air melintasi
membran
permeabel
Endositosis Eksositosis
“memakan”
(fagositosis)
“memuntahkan”
“meminum”
(pinositosis)
43. Difusi Sederhana
Difusi adalah pergerakan acak molekul-
molekul dari suatu daerah dengan
konsentrasi tinggi ke daerah lain dengan
konsentrasi lebih rendah.
44. Contoh :
Gambar di bawah ini :
a. Ketika potongan gula dimasukan ke dalam air
b. Secara perlahan gula tersebut larut dan lenyap.
c. Pada kejadian ini, molekul gula berdifusi
d. Sehingga distribusi molekul gula merata
45. Lanjutan difusi
Proses difusi biasanya tergantung pada kondisi-kondisi
sebagai berikut :
1. Wujud materi - difusi lambat jika zat berwujud padat,
bila zat cair sangat mempercepat pada zat wujud gas.
2. Suhu suhu panas dapat mempercepat difusi, bila
suhu dingin akan menurunkan kecepatan rata-rata
difusi.
3. Ukuran molekul ukuran kecil lebih cepat melintasi
membran, ukuran besar lebih lambat.
4. Konsentrasi semakin besar gradien konsentrasi
antara dua daerah, semakin cepat rata-rata difusinya.
49. OSMOSIS
Perpindahan molekul zat pelarut dari daerah konsentrasi pelarut tinggi ke
daerah konsentrasi pelarut rendah melalui membran selektif permeabel.
PELARUT
TERLARUT
Daerah yang
konsentrasi zat
pelarutnya tinggi
(encer/hipotonik)
Daerah yang
konsentrasi zat
pelarutnya rendah
(pekat/hipertonik)
Konsentrasi
zat pelarut di
dua daerah ini
sudah sama
(isotonik)
50. Efek Osmosis
Jika konsentrasi larutan sel lebih rendah
dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya,
maka air akan segera bergerak ke luar
meninggalkan sel secara otomatis, akibatnya sel
menyusut dan mati (PLASMOLISIS)
Jika konsentrasi larutan sel lebih tinggi
dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya,
maka air akan segera bergerak masuk ke dalam
sel secara otomatis, akibatnya sel membengkak
dan pecah, kecuali pada sel tumbuhan hanya
menggelembung dan menegang (TURGID)
51.
52. ZAT MASUK/KELUAR KE/DARI DALAM SEL
MELAWAN GRADIEN KONSENTRASI maka terjadi
pemompaan molekul melewati membran.
CONTOH
PROTEIN POMPA Na – K
SEL SARAF MANUSIA MENGANDUNG K
DENGAN KONSENTRASI 30 KALI SEL SEKITAR
Berfungsi : memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda
Dengan konsentrasi molekul lingkungannya.
53. DALAM TRANSPOR AKTIF PROTEIN TIDAK SEKEDAR SEBAGAI
PEMBAWA TETAPI JUGA SEBAGAI ENZIM ATPase
ATPase
ATP ADP + Pi + ENERGI
GERAKAN IMPULS SARAF DARI DAN KE OTAK DAN KE BAGIAN
LAIN TUBUH TERGANTUNG GERAKAN ION Na MELEWATI
MEMBRAN
59. Endositosis & Eksositosis
BAHAN YANG SANGAT BESAR
TIDAK DAPAT MELALUI MEMBRAN
MAKA BAHAN DIBUNGKUS DALAM GELEMBUNG
DENGAN MEKANISME TERTENTU
DIKELUARKAN DARI SEL (EKSOSITOSIS)
ATAU MASUK (ENDOSITOSIS)
BAHAN CAIR
(PINOSITOSIS)
BAHAN PADAT
(FAGOSITOSIS)
60.
61. Tugas
Membuat display tentang sel (tumbuhan
atau hewan) beserta dengan masing-
masing struktur dan fungsinya