SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Rancangan Kerangka Pengelolaan
Lingkungan dan Sosial (ESMF) DOISP 2
Konsultasi Publik – Rancangan ESMF Proyek
Peningkatan Operasional dan Keamanan
Bendungan
Madiun, 16 Desember 2021,
Ruang Pertemuan Desa Sugihwaras
ISI DAN PROSES PENYUSUNAN ESMF
ESMF terdiri dari :
 Pelingkupan kegiatan yang akan dilakukan dalam DOISP
 Penapisan persyaratan kajian lingkungan dan social
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan
kebijakan pengamanan (safeguard) bank dunia
 Usulan Langkah-Langkah pengelolaan/mitigasi dampak
dan pemantauan pelaksanaannya, prosedur penyusunan
dokumen lingkungan dan sosial yang diperlukan
 Rencana peningkatan kapasitas lembaga dan
kelembagaan
Proses Penyusunan ESMF :
 Tinjauan Dokumen dan Peraturan Perundangan
 Diskusi antar tim Kemen PUPR dan Tim Bank Dunia
 Penyusunan Rancangan Dokumen
 Konsultasi Publik
 Finalisasi Dokumen
Tujuan ESMF
Tujuan ESMF diantaranya :
 Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
(Environmental and Sosial Management Framework /
ESMF) disusun untuk memastikan seluruh komponen
DOISP akan dilaksanakan secara berkelanjutan
dengan mengelola aspek lingkungan dan social
 ESMF akan berfungsi sebagai dasar utama untuk
pengelolaan dampak lingkungan dan social dari
kegiatan Sub Proyek DOISP
 ESMF akan menjelaskan prinsip-prinsip aturan,
pedoman dan prosedur, dan penataan organisasi
untuk diterapkan dalam rencana pengelolaan
lingkungan dan social (ESMP) pada sub proyek DOISP
 Setiap Sub proyek yang tidak dapat dilaksanakan
sesuai dengan ESMF tidak akan didanai di bawah
proyek ini
KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN EMF DOISP
Kegiatan konsultasi publik merupakan bagian dari
proses penyusunan dokumen Rancangan ESMF dan
dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari pihak
terkait dalam rangka penyempurnaan ESMF
Tujuan dari konsultasi publik ini :
 Menyampaikan rancangan ESMF sebagai jaminan
pemenuhan aspek lingkungan dan social, sesuai
dengan perundangan yang berlaku
 Mendapatkan umpan balik dari para pihak terkait
untuk memperbaiki ESMF dan menilai sejauh mana
ESMF bisa diimplementasikan
 Mendapatkan masukan tentang peran para pihak
dalam pelaksanaan ESMF ke depan
UU No. 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja
PP No. 22 Tahun 2021
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PerMenegLH No. 4 Tahun 2021
Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup,
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
PP No. 22 Tahun 2021
Pasal 78 huruf c
Komisi Penilai AMDAL Kab/Kota
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Untuk Remedial Bendungan di Provinsi Jawa Timurr
Pembangunan Bendungan dengan Tinggi > 15 m;
Daya Tampung ≥ 500.000 m3 atau
Luas Genangan ≥ 200 Ha
PP No. 22 Tahun 2021
Pasal 86
Kegiatan yang sudah berjalan wajib Menyusun DELH
Penyusunan Dokumen DELH mengacu
PP No. 22 Tahun 2021
Lampiran V
PP No. 22 Tahun 2021
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Telah Beroperasi dan
 Belum Memiliki Dokumen Lingkungan
DASAR HUKUM DOKUMEN LINGKUNGAN
Penyusunan Dokumen
ESMF
LINGKUP KEGIATAN DOISP
Kegiatan DOISP 2 telah diberikan lingkupan agar tidak
menyertakan pekerjaan yang memiliki dampak
lingkungan atau social yang besar
Pembatasan tersebut meliputi :
 Bukan merupakan pembangunan bendungan baru
dan dekomisi bendungan yang sudah ada
 Bukan merupakan kegiatan pengerukan skala besar
dan pembuangan lumpur / sludge dengan volume di
atas 500.000 m3
 Tidak meliputi kegiatan yang akan berakibat adanya
pembebasan lahan yang signifikan dan permukiman /
penempatan Kembali (resettlement) serta memberi
dampak yang signifikan terhadap masyarakat adat
(indigeneous people)
 Tidak meliputi aktivitas di dalam habitat alami yang
kritis, hutan cadangan, dan konservasi satwa liar dan
Kawasan hutan lindung
KEBIJAKAN SAFEGUARD BANK DUNIA
Kebijakan Safeguard Ringkasan Kebijakan dan Pekerjaan yang Perlu Dilakukan
Kajian Lingkungan (OP/BP 4.01)
Proses penilaian risiko dan dampak lingkungan potensial dari proyek, cakupan, kedalaman, dan jenis analisis tergantung pada sifat, skala, dan potensi dampak lingkungan dari
proyek yang diusulkan. Penilaian lingkungan juga mengkaji alternatif proyek, mengidentifikasi cara untuk meningkatkan proses penyeleksian proyek, penempatan,
perencanaan, desain, dan penerapan dengan cara mencegah, meminimalkan, mitigasi, atau memberi kompensasi untuk dampak lingkungan yang merugikan dan
meningkatkan dampak positif, termasuk proses mengurangi dan mengelola dampak lingkungan yang merugikan selama seluruh pelaksanaan proyek.
Pemindahan/Pemukiman Kembali secara
Paksa dan Pembebasan Tanah/Involuntary
Resettlement and Land Acquisition (OP/BP
4.12)
OP ini mensyaratkan penilaian dilakukan untuk potensi dampak sosial proyek, terutama yang melibatkan pembebasan lahan, relokasi penduduk, hilangnya aset produktif
atau akses ke layanan, baik pada tahap pelaksanaan dan tahap operasional proyek. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegiatan pemindahan/pemukiman
kembali dapat dipahami dan dilaksanakan sebagai program pembangunan berkelanjutan, yang menyediakan sumber daya investasi yang cukup untuk memungkinkan orang-
orang yang terkena dampak untuk mendapatkan keuntungan proyek, jika memungkinkan, kesempata untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pemukiman
kembali serta dalam kegiatan proyek. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa orang yang terkena dampak mendapatkan sarana dan sumber daya untuk meningkatkan
mata pencaharian dan standar hidup mereka, atau setidaknya untuk memulihkannya secara nyata, seperti kondisi sebelum proyek.
Masyarakat Hukum Adat/Indigenous Peoples
(OP/BP 4.10)
Tujuannya adalah untuk (a) memastikan bahwa semua Masyarakat hukum adat mendapat manfaat dari pengembangan proyek, dan (b) menghindari atau mitigasi potensi
efek yang merugikan bagi Masyarakat hukum adat yang disebabkan oleh kegiatan bantuan dari Bank. Tindakan khusus diperlukan jika investasi Bank mempengaruhi
Masyarakat hukum adat dimana status sosial dan ekonominya membatasi kapasitas mereka untuk menyatakan/menyampaikan kepentingan dan hak-hak mereka terhadap
lahan dan sumber daya produktif lainnya.
Sumber Daya Budaya Fisik (OP. 4.11)
Properti bergerak atau tidak bergerak sangat penting terhadap warisan budaya setiap orang, seperti monumen arsitektur, seni atau sejarah, baik itu agama atau sekuler; situs
arkeologi; kelompok bangunan yang secara keseluruhan memiliki kepentingan sejarah atau seni; karya seni; manuskrip, buku dan benda seni lainnya, minat/kepentingan
sejarah atau arkeologi; serta koleksi ilmiah dan koleksi penting berupa buku atau arsip atau reproduksi dari properti yang didefinisikan di atas;
Habitat Alami/Natural Habitat (OP 4.0.4)
Lahan dan area air dimana komunitas ekosistem biologis terbentuk secara besar karena adanya spesies tanaman dan hewan asli serta aktivitas manusia yang tidak merubah
fungsi utama ekologi daerah tersebut, pada tempat atau kondisi alam tertentu dimana tanaman atau hewan hidup.
Pengelolaan Hama (OP 4.09)
Untuk meminimalkan dan mengelola risiko lingkungan dan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan pestisida dan mempromosikan serta mendukung pengelolaan
hama yang aman, efektif, dan ramah lingkungan.
Keamanan Bendungan (OP 4.37)
Untuk menjamin kualitas dan keamanan desain dan pembangunan bendungan baru dan rehabilitasi bendungan yang sudah ada, dan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang mungkin akan terpengaruh oleh bendungan yang sudah ada.
Kebijakan Pengungkapan Informasi (OP/BP
17.50)
Semua proyek harus mengungkapkan informasi penting di negara tersebut melalui Infoshop Bank.
KEBIJAKAN BANK DUNIA DAN PERATURAN
INDONESIA
KEGIATAN DAMPAK PENGELOLAAN
Kewajiban Sub-proyek di bawah DOISP :
 Kajian Lingkungan dan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF)
 Rencana Pembebasan Lahan dan Permukiman Kembali (LARAP)
 Rencana Pengembangan Masyarakat Adat (IPP)
 Melakukan integrated Pest Management dan praktik penanganan pestisida yang tepat
 Melakukan pelibatan para stake holders dan pengungkapan informasi
PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN
Penyusunan dokumen lingkungan pada kegiatan rehabilitasi bendungan yang terletak di Kabupaten Madiun dilakukan pada Bendungan
Saradan yang berlokasi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Adapun jenis dokumen lingkungan yang harus dibuat
adalah Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) di mana dijelaskan sebagai berikut :
Skala Besaran Kegiatan Wajib AMDAL berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan hidup dan Kehutanan No. 4 tahun 2021 KBLI 42911
Pembangunan Bendungan
Bendungan Saradan
Tinggi Bendungan ≥ 15 meter (diukur dari dasar pondasi) 8,4 meter
Daya Tampung ≥ 500.000 m3 1,83 juta m3
Luas Genangan ≥ 200 ha 50,92 ha
Kategori Termasuk Skala Wajib Amdal
Dokumen Lingkungan Yang Harus Disusun
Namun dikarenakan saat ini Bendungan Saradan telah beroperasi namun belum
memiliki Dokumen Lingkungan, maka berdasarkan Surat Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor. S.541/Menlhk/Setjen/PLA.4/12/2016
tanggal 28 Desember 2016 Perihal Penyelesaian Dokumen Lingkungan Hidup bagi
kegiatan yang telah berjalan namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup maka
diwajibkan menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH)
01
02
03
04
Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Berjalan
(Kegiatan utama & pendukung beserta skala besaran kegiatan, kegiatan yang menimbulkan
dampak, identifikasi dampak yang telah/sedang terjadi, pengelolaan dan pemantauan lingkungan
yang telah dilakukan
Evaluasi dampak
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pendahuluan
(Latar Belakang, Identitas Pemrakarsa, Perizinan yang dimiliki)
05
Pernyataan Komitmen Penanggung Jawab
LOKASI KEGIATAN BENDUNGAN SARADAN
Bendungan Saradan
Desa Sugihwaras, Kec.
Saradan, Kab. Madiun
DATA TEKNIS BENDUNGAN SARADAN
NO. DATA TEKNIS KAK DAN STUDI TERDAHULU INSPEKSI BESAR 2016
1 Hidrologi
Sungai Kali Mati, Lemah Bang, Ulo Tidak ada sungai
Luas DAS 4,88 km2 4,88 km2
2 Tubuh Bendungan
Tipe urugan Tanah homogen Tanah homogen
Panjang puncak 800 m 730 m
Lebar puncak 3,00 s/d 6,00 m 3,00 s/d 6,00 m
Elevasi puncak + 118,50 m + 146,61 m
Tinggi maksimum + 9,00 m + 8,40 m
Kemiringan lereng hulu 1 : 1,5 1 : 1,5 - 2
Kemiringan lereng hilir 1 : 1,5 1 : 2 - 4
3 Bendungan
Elevasi muka air normal + 117,50 m + 145,25 m
Elevasi muka air banjir + 118,77 m + 146,54 m
Elevasi muka air minimum + 113,00 m + 138,15 m
Luas dan vol waduk pada m.a. normal 80 ha, 2,34 juta m³ 50,92 ha, 1,83 juta m³
Luas dan vol waduk pada m.a. banjir 103 ha, 2,40 juta m³ 63,45 ha, 3,23 juta m³
Luas dan vol waduk pada m.a. minimal 73 ha, 0,06 juta m³ 7,37 ha, 0,07 juta m³
4 Pelimpah
Tipe
Pelimpah tanpa pintu
konstruksi beton
Pelimpah tanpa pintu
konstruksi beton
Elevasi mercu + 117,50 m + 145,25 m
Panjang mercu 10,70 m 8,04 m
5 Pintu Intake
Tipe Slide gate, tangkai spindle Slide gate, tangkai spindle
Panjang stang spindle 7,50 m 7,50 m
Lebar pintu 1,00 m 1,00 m
Tinggi pintu 0,80 m 0,80 m
Jumlah pintu 1 buah 1 buah
Cara pengoperasian manual manual
Head Maksimum 4,00 m Maksimum 8,4 m
Kapasitas 8,00 m³/detik 5,33 m³/detik
6 Instrumentasi
Piezometer 9 buah 9 buah
Mistar ukur 2 buah 2 buah
Patok dan BM 10 buah 10 buah
Alat ukur debit 1 buah 1 buah
Stasiun Hujan 1 buah 1 buah
7 Lain-Lain
Tahun konstruksi 1942 1942
Irigasi 990 Ha selama ± 40 hari 990 Ha selama ± 40 hari
Listrik - -
Manfaat lain Pariwisata Pariwisata
Masalah Spesifik
Dokumentasi Keterangan
kondisi tubuh bendung sedang dalam
perbaikan
Kondisi di lapangan sedang konstruksi
perbaikan to drain
Kondisi rip rap sebagian memakai
rumput dan sebagian pasangan batu
Dokumentasi Keterangan
Kondisi di lapangan jalan akses lokasi
bendungan sudah cukup memadai dan
sedang dilakukan perbaikan
Kondisi di lapangan sedang dilakukan
perbaikan pagar BRC sebagai pembatas
untuk menjaga keselamatan masyarakat dan
pekerja bendungan
Kondisi di lapangan pintu air sedang
dilakukan perbaikan
Masalah Spesifik
Dokumentasi Keterangan
Kondisi di lapangan sedang dilakukan
konstruksi perbaikan spill way
Jalan akses munuju lokasi bendungan
cukup memadai karena sudah
dilakukan perbaikan dengan
pengaspalan.
Kondisi di lapangan sedang dilakukan
perbaikan saluran drainase.
Dokumentasi Keterangan
Kondisi di lapangan dinding Parapet ada
terdapat keretakan
Kondisi di lapangan sedang dilakukan
konstruksi perbaikan rumah jaga.
RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN
SARADAN
Kegiatan Perawatan atau Pemeliharaan Bendungan Saradan
Perawatan adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti.
Kegiatan perawatan, meliputi :
1. Perawatan rutin
Perawatan rutin adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau
diganti. Kegiatan perawatan rutin dilaksanakan secara swakelola dan dilaksanakan setiap waktu. Perawatan rutin terhadap bangunan bendung
meliputi :
a. Pertumbuhan rumput di bangunan yang akan mengganggu fungsi harus dipotong atau dibersihkan;
b. Sampah-sampah atau timbunan pengganggu (ganggang, eceng gondok plastik, dan lain-lain) yang mengganggu kapasitas debit saluran
harus dibersihkan;
c. Lubang-lubang pada tanggul dan longsoran-longsoran kecil pada tebing saluran jika akan menimbulkan bocoran/mengganggu aliran
harus segera diperbaiki;
d. Bagian-bagian yang bekerja pada pintu harus dapat bergerak bebas, harus dilumasi dengan gemuk dan dibersihkan dari kotoran;
e. Bagian pintu yang mudah berkarat dan keropos harus di cat.
2. Perawatan berkala
Perawatan berkala adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau
diganti dan dilaksanakan secara berkala. Perawatan berkala untuk bangunan bendung dilakukan sebagai berikut :
a. Endapan lumpur di sepanjang saluran atau bangunan harus diangkat dan normalisasi profil saluran setiap tahun pada saat pengeringan;
b. Pintu air atau papan petunjuk operasional dan papan duga setiap 2 (dua) tahun sekali harus di cat kembali;
c. Memperbaiki pintu yang macet dan bangunan yang rusak ringan;
d. Tanaman air, pepohonan dan semak-semak liar yang besar-besar harus dibongkar atau dibersihkan.
RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN
SARADAN
B. Kegiatan Perbaikan dan Pergantian
Kegiatan Perbaikan
Perbaikan adalah usaha-usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan. Kegiatan perbaikan, meliputi :
- Perbaikan darurat
Perbaikan darurat adalah usaha-usaha perbaikan dengan maksud agar bangunan dapat segera berfungsi. Perbaikan darurat meliputi
kegiatan perbaikan yang sifatnya rusak dimana kerusakan diakibatkan oleh bencana alam dan kelalaian manusia; misal : tanggul
jebol, pintu air macet.
- Perbaikan permanen
Perbaikan permanen adalah usaha-usaha perbaikan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan yang sifatnya merupakan
peningkatan perbaikan darurat maupun memperbaiki kerusakan akibat bencana alam atau kelalaian manusia dengan dibuat desain
yang baru sehingga hasil perbaikannya bersifat permanen. Kegiatan perbaikan dilaksanakan dengan cara diborongkan, sehingga
perlu didukung dengan desain baru. Kegiatan permanen meliputi :
a. tanggul longsor cukup berat;
b. tanggul bocor cukup berat;
c. sayap bangunan patah cukup berat;
d. koperan bangunan patah;
e. pintu air rusak berat;
f. pelindung talud runtuh;
RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN
SARADAN
Kegiatan Pergantian
Penggantian adalah usaha-usaha pemeliharaan untuk mengganti seluruh/sebagian komponen
prasarana fisik, fasilitas dan perlatan bendung yang secara ekonomis, fungsi dan kondisinya tidak
layak dipakai lagi. Kegiatan penggantian, meliputi :
a. Penggantian pintu-pintu air yang sudah rusak berat;
b. Alat ukur yang tidak berfungsi diganti dengan alat ukur yang baru;
c. Bagian dari peralatan elektrik-mekanis dan lain-lain dalam kurun waktu tertentu diganti yang
baru;
d. Penggantian total karet bendung dilakukan apabila tidak ada cara perbaikan yang bisa menjamin
ketidak bocoran dan kekuatan karet bendung ketika bendung dioperasikan
RENCANA PERBAIKAN / REMEDIAL BENDUNGAN
SARADAN
1. Pekerjaan Pada Tubuh Bendungan
Kegiatan pekerjaan pada tubuh
bendungan, diantaranya adalah:
a. Pembuatan Alur Drainase Puncak
Bendungan;
b. Pekerjaan Lapis Aspal Puncak
Bendungan;
c. Pembuatan Parapet Beton;
d. Perbaikan Penerangan Puncak
Bendungan;
e. Pembuatan Jalan Inspeksi;
f. Perbaikan Saluran Pengeluaran
(Outlet); dan
g. Pembuatan Pagar Pengaman Outlet
2. Pekerjaan Pada Bangunan Pelimpah
(Spillway)
Kegiatan yang dilakukan dalam
kategori pekerjaan pada bangunan
pelimpah (Spillway), diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Pembongkaran dan Penggantian
Jembatan Intake;
b. Pembuatan Lapisan Selimut Beton;
c. Pembuatan Pengaman Tebing; dan
d. Perbaikan Bangunan Inlet Pelimpah
Samping di Sisi Hulu
RENCANA PERBAIKAN / REMEDIAL BENDUNGAN
SARADAN
3. Pekerjaan Pada Bangunan Pengambilan
(Menara Intake)
Kegiatan yang dilakukan dalam kategori
pekerjaan pada bangunan pengambilan
(Menara intake), diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pengadaan dan Pemasangan Filter
Sampah (Trashrack);
b. Pengadaan dan Pemasangan Stoplogs;
c. Pengadaan dan Pemasangan Intake
Gate;
d. Pengadaan dan Pemasangan
Peilschaale; dan
e. Perbaikan Kebocoran Atap (Ducting)
4. Perbaikan Pada Bangunan Fasilitas
Kegiatan yang dilakukan dalam
kategori perbaikan pada bangunan
fasilitas, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pembangunan Kantor O&M;
b. Rehabilitasi Kantor O&M Lama;
c. Pengadaan dan Pemasangan
Papan Data Teknis Bendungan; dan
d. Pengadaan dan Pemasangan
Papan Operasi
Dampak Potensial
NO KEGIATAN
DAMPAK YANG TELAH/ SEDANG BERJALAN KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA
DAMPAK
JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK
A Operasional Bendungan
1 Operasional Bendungan Penurunan kuantitas air Operasional bendungan Komponen fisik -kimia
2 Operasional Bendungan Penurunan kualitas air Pengendapan sedimen pada kantong
lumpur dan bangunan pengatur air
Komponen fisik -kimia
3 Operasional Bendungan Terjadinya sedimentasi - Operasional bangunan pembilas
- Operasional kantong lumpur
Komponen fisik -kimia
4 Operasional Bendungan Gangguan terhadap biota air Dampak turunan dari adanya
peningkatan sedimentasi dan endapan
lumpur
Komponen ekologi
5 Operasional Bendungan Hilangnya flora Perubahan dari lahan perkebunan
menjadi bendungan
Komponen ekologi
6 Operasional Bendungan Gangguan terhadap fauna Perubahan dari lahan perkebunan
menjadi bendungan
Komponen ekologi
7 Operasional Bendungan Perubahan Tingkat Pendapatan Dampak turunan dari adanya
kesempatan berusaha
Kompponen sosial & ekonomi
B Pemeliharaan Bendungan
1 Pemeliharaan Bendungan Terjadinya sedimentasi Perubahan kualitas air Komponen fisik - kimia
2 Pemeliharaan Bendungan Timbulan limbah padat Kegiatan pemeliharaan Komponen fisik - kimia
3 Pemeliharaan Bendungan Keresahan Masyarakat Penurunan kinerja bendungan Kompnen sosial, ekonomi & budaya
Pengelolaan Dampak
NO KEGIATAN
IDENTIFIKASI DAMPAK
PENGELOLAAN DAMPAK
JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK
A Operasional Bendungan
1 Operasional Bendungan Penurunan kuantitas air Operasional bendungan  Memelihara kondisi Daerah Tangkapan Air sebagai sumber inflow ke
bendungan
2
Operasional Bendungan Penurunan kualitas air Pengendapan sedimen pada
kantong lumpur dan bangunan
pengatur air
 Menjaga kantong lumpur dan bangunan pengatur air tetap dalam kondisi
yang baik dengan melakukan pengawasan secara rutin.
3
Operasional Bendungan Terjadinya sedimentasi - Operasional bangunan
pembilas
- Operasional kantong lumpur
Menjaga kantong lumpur dan bangunan pembilas tetap dalam kondisi yang
baik dengan melakukan pengawasan secara rutin.
4
Operasional Bendungan Gangguan terhadap biota air Dampak turunan dari adanya
peningkatan sedimentasi dan
endapan lumpur
 Menjaga kualitas air waduk agar populasi biota air tidak terganggu,
misalnya dengan cara menjaga waduk dengan pengendalian sedimentasi
dan gulma air yang berlebihan (terkait dengan pengelolaan sedimen).
 Pembersihan gulma air secara periodik untuk menjaga produktivitas
waduk. Gulma adalah tanaman air pengganggu yang akan menjadi sampah
organic.
5
Operasional Bendungan Hilangnya flora Perubahan dari lahan perkebunan
menjadi bendungan
Lahan yang dilakukan perubahan disesuaikan dengan luas bendungan.
6
Operasional Bendungan Gangguan terhadap fauna Perubahan dari lahan perkebunan
menjadi bendungan
 Lahan yang dilakukan perubahan disesuaikan dengan luas bendungan
7
Operasional Bendungan Perubahan Tingkat Pendapatan Dampak turunan dari adanya
kesempatan berusaha
 Mendengarkan saran dan pendapat dari masyarakat lokal sekitar terkait
usaha dan kegiatan sekitar Bendungan
Pengelolaan Dampak
NO KEGIATAN
IDENTIFIKASI DAMPAK
PENGELOLAAN DAMPAK
JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK
B Pemeliharaan & Kegiatan Remedial
1
Pemeliharaan
Bendungan
Terjadinya
sedimentasi
Perubahan kualitas air  Melakukan pemeliharaan sesuai dengan SOP yang ada;
 Memasang pembatas antara lokasi yang akan
dilakukan pemeliharaan dengan bendungan.
2
Pemeliharaan
Bendungan
Timbulan limbah
padat
Kegiatan pemeliharaan  Menyediakan tempat sampah terpilah antara organic,
anorganik, dan limbah B3
 Pengangkutan limbah padat secara berkala
3
Pemeliharaan
Bendungan
Keresahan
Masyarakat
Penurunan kinerja bendungan  Rencana partisipasi masyarakat
 Penyebaran informasi yang tepat
 Mekanisme penanganan keluhan di PIU
DOKUMEN ESMF
0
1
02 03 0
4
 Deskripsi
Proyek
 Komponen
Dari Proyek
 Tujuan dari
ESMF
PENDAHULUAN PENGEMBANGA
N KAPASITAS,
PELATIHAN DAN
BANTUAN
TEKNIS (TA)
Prosedur
Pengelolaan
Lingkungan
Peninjauan Dokumen
dan Perubahan
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
Pertimbangan
Lingkungan Dalam
Proses Desain
Lingkup Kegiatan
Penapisan dari
DOISP
Penilaian
Penapisan
Konsultasi Publik &
Keterlibatan
Pemangku
Kepentingan
Penyingkapan/
penyampaian
Informasi
(Disclosure)
PERSYARATAN
PENAPISAN
LINGKUNGAN DAN
SOSIAL
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
MEKANISME PENANGANAN KELUHAN
Mekanisme Penanganan Keluhan merupakan Langkah pengelolaan dampak yang sangat penting untuk dilaksanakan sedini
mungkin dalam siklus proyek
 Dilaksanakan oleh PIU untuk setiap kegiatan sub-proyek DOISP
 Dijabarkan lebih lanjut dalam Project Implementation Plan (PIP)
Keluhan/Pengaduan
Masyarakat (langsung,
email, telepon, fax, sms,
whatsapp)
Pencatatan oleh Unit
Pengaduan Masyarakat
(dalam PIU)
Staff Unit Pengaduan
Masyarakat menangani
oengaduan (fact finding,
klarifikasi)
Proses Penanganan
Pengaduan dengan
melibatkan / tidak
melibatkan pengadu
Penyampaian Informasi
hasil penyelesaian
pengaduan pada pengadu
Pencatatan dalam Catatan
Pengaduan Masyarakat
(Grievance Log)
STRUKTUR
ORGANISASI
PELAKSANAAN
ESMF
Kegiatan Institusi Pelaksana yang
bertanggung jawab
Institusi Pengawas yang
bertanggung jawab
1. Penapisan Dampak Pekerjaan
Rehabilitasi dan/atau Pekerjaan
Pengelolaan Sedimentasi
B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
2. Persiapan Dokumen
Pengamanan (DELH, LARAP,
dan IPP sebagaimana
diperlukan)
a. Persiapan Adiministrasi B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
b. Penyusunan Dokumen B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
c. Persetujuan Tim Teknis DELH (untuk DELH)
Bank Dunia (untuk IPP)
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
3. Pelaksanaan dan Pemantauan
Proyek
a. Pelaksanaan Proyek
- Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Wilayah DAS B(B)WS
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
DLH
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum
DLH
- Pelaporan B(B)WS
Berkoordinasi dengan institusi
terkait
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas PU Provinsi
b. Pelaksanaan Pengelolaan
Lingkungan
- Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Wilayah DAS B(B)WS
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Dinas Lingkungan Hidup
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Lingkungan Hidup
- Pelaporan B(B)WS
Berkoordinasi dengan institusi
terkait
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas PU Provinsi
BLH (Provinsi atau
Kabupaten/kota)
Bank Dunia
c. Pelaksanaan Pemantauan
Lingkungan
- Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
- Wilayah DAS B(B)WS
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Dinas Lingkungan Hidup
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas Pertanian
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangan
Dinas Perindustrian
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Lingkungan Hidup
- Pelaporan B(B)WS
Berkoordinasi dengan institusi
terkait
Direktorat O&P (Kementerian
PUPR)
Dinas PU Provinsi
DLH (Provinsi atau
Kabupaten/kota)
Bank Dunia
Peran dan Tanggung Jawab Pelaksanaan ESMF
TERIMA KASIH
MATUR NUWUN

More Related Content

Similar to RANCANGAN ESMF BENDUNGAN

Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01M Nasution
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03M Nasution
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...infosanitasi
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptnizamburhanudin
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...infosanitasi
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptRadhitaMayPutri
 
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalLampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalDewi Hadiwinoto
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Kebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiKebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiWiraDharma12
 
mitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxmitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxpuspaidiputra
 

Similar to RANCANGAN ESMF BENDUNGAN (20)

Dhika
DhikaDhika
Dhika
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
6113 3. uuplh
6113 3. uuplh6113 3. uuplh
6113 3. uuplh
 
6113 3. uuplh
6113 3. uuplh6113 3. uuplh
6113 3. uuplh
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
 
1886594.ppt
1886594.ppt1886594.ppt
1886594.ppt
 
Gorontalo
GorontaloGorontalo
Gorontalo
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andalLampiran ii permen 16 th 2012 andal
Lampiran ii permen 16 th 2012 andal
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
FGD KLHS Lombok Utara
FGD KLHS Lombok UtaraFGD KLHS Lombok Utara
FGD KLHS Lombok Utara
 
Kebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiKebijakan Konservasi
Kebijakan Konservasi
 
mitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptxmitigasi dampak 1.pptx
mitigasi dampak 1.pptx
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

RANCANGAN ESMF BENDUNGAN

  • 1. Rancangan Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF) DOISP 2 Konsultasi Publik – Rancangan ESMF Proyek Peningkatan Operasional dan Keamanan Bendungan Madiun, 16 Desember 2021, Ruang Pertemuan Desa Sugihwaras
  • 2. ISI DAN PROSES PENYUSUNAN ESMF ESMF terdiri dari :  Pelingkupan kegiatan yang akan dilakukan dalam DOISP  Penapisan persyaratan kajian lingkungan dan social berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan pengamanan (safeguard) bank dunia  Usulan Langkah-Langkah pengelolaan/mitigasi dampak dan pemantauan pelaksanaannya, prosedur penyusunan dokumen lingkungan dan sosial yang diperlukan  Rencana peningkatan kapasitas lembaga dan kelembagaan Proses Penyusunan ESMF :  Tinjauan Dokumen dan Peraturan Perundangan  Diskusi antar tim Kemen PUPR dan Tim Bank Dunia  Penyusunan Rancangan Dokumen  Konsultasi Publik  Finalisasi Dokumen
  • 3. Tujuan ESMF Tujuan ESMF diantaranya :  Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Sosial Management Framework / ESMF) disusun untuk memastikan seluruh komponen DOISP akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mengelola aspek lingkungan dan social  ESMF akan berfungsi sebagai dasar utama untuk pengelolaan dampak lingkungan dan social dari kegiatan Sub Proyek DOISP  ESMF akan menjelaskan prinsip-prinsip aturan, pedoman dan prosedur, dan penataan organisasi untuk diterapkan dalam rencana pengelolaan lingkungan dan social (ESMP) pada sub proyek DOISP  Setiap Sub proyek yang tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan ESMF tidak akan didanai di bawah proyek ini
  • 4. KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN EMF DOISP Kegiatan konsultasi publik merupakan bagian dari proses penyusunan dokumen Rancangan ESMF dan dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari pihak terkait dalam rangka penyempurnaan ESMF Tujuan dari konsultasi publik ini :  Menyampaikan rancangan ESMF sebagai jaminan pemenuhan aspek lingkungan dan social, sesuai dengan perundangan yang berlaku  Mendapatkan umpan balik dari para pihak terkait untuk memperbaiki ESMF dan menilai sejauh mana ESMF bisa diimplementasikan  Mendapatkan masukan tentang peran para pihak dalam pelaksanaan ESMF ke depan
  • 5. UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup PerMenegLH No. 4 Tahun 2021 Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 78 huruf c Komisi Penilai AMDAL Kab/Kota Penyusunan Dokumen Lingkungan Untuk Remedial Bendungan di Provinsi Jawa Timurr Pembangunan Bendungan dengan Tinggi > 15 m; Daya Tampung ≥ 500.000 m3 atau Luas Genangan ≥ 200 Ha PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 86 Kegiatan yang sudah berjalan wajib Menyusun DELH Penyusunan Dokumen DELH mengacu PP No. 22 Tahun 2021 Lampiran V PP No. 22 Tahun 2021 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup  Telah Beroperasi dan  Belum Memiliki Dokumen Lingkungan DASAR HUKUM DOKUMEN LINGKUNGAN Penyusunan Dokumen ESMF
  • 6. LINGKUP KEGIATAN DOISP Kegiatan DOISP 2 telah diberikan lingkupan agar tidak menyertakan pekerjaan yang memiliki dampak lingkungan atau social yang besar Pembatasan tersebut meliputi :  Bukan merupakan pembangunan bendungan baru dan dekomisi bendungan yang sudah ada  Bukan merupakan kegiatan pengerukan skala besar dan pembuangan lumpur / sludge dengan volume di atas 500.000 m3  Tidak meliputi kegiatan yang akan berakibat adanya pembebasan lahan yang signifikan dan permukiman / penempatan Kembali (resettlement) serta memberi dampak yang signifikan terhadap masyarakat adat (indigeneous people)  Tidak meliputi aktivitas di dalam habitat alami yang kritis, hutan cadangan, dan konservasi satwa liar dan Kawasan hutan lindung
  • 7. KEBIJAKAN SAFEGUARD BANK DUNIA Kebijakan Safeguard Ringkasan Kebijakan dan Pekerjaan yang Perlu Dilakukan Kajian Lingkungan (OP/BP 4.01) Proses penilaian risiko dan dampak lingkungan potensial dari proyek, cakupan, kedalaman, dan jenis analisis tergantung pada sifat, skala, dan potensi dampak lingkungan dari proyek yang diusulkan. Penilaian lingkungan juga mengkaji alternatif proyek, mengidentifikasi cara untuk meningkatkan proses penyeleksian proyek, penempatan, perencanaan, desain, dan penerapan dengan cara mencegah, meminimalkan, mitigasi, atau memberi kompensasi untuk dampak lingkungan yang merugikan dan meningkatkan dampak positif, termasuk proses mengurangi dan mengelola dampak lingkungan yang merugikan selama seluruh pelaksanaan proyek. Pemindahan/Pemukiman Kembali secara Paksa dan Pembebasan Tanah/Involuntary Resettlement and Land Acquisition (OP/BP 4.12) OP ini mensyaratkan penilaian dilakukan untuk potensi dampak sosial proyek, terutama yang melibatkan pembebasan lahan, relokasi penduduk, hilangnya aset produktif atau akses ke layanan, baik pada tahap pelaksanaan dan tahap operasional proyek. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kegiatan pemindahan/pemukiman kembali dapat dipahami dan dilaksanakan sebagai program pembangunan berkelanjutan, yang menyediakan sumber daya investasi yang cukup untuk memungkinkan orang- orang yang terkena dampak untuk mendapatkan keuntungan proyek, jika memungkinkan, kesempata untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pemukiman kembali serta dalam kegiatan proyek. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa orang yang terkena dampak mendapatkan sarana dan sumber daya untuk meningkatkan mata pencaharian dan standar hidup mereka, atau setidaknya untuk memulihkannya secara nyata, seperti kondisi sebelum proyek. Masyarakat Hukum Adat/Indigenous Peoples (OP/BP 4.10) Tujuannya adalah untuk (a) memastikan bahwa semua Masyarakat hukum adat mendapat manfaat dari pengembangan proyek, dan (b) menghindari atau mitigasi potensi efek yang merugikan bagi Masyarakat hukum adat yang disebabkan oleh kegiatan bantuan dari Bank. Tindakan khusus diperlukan jika investasi Bank mempengaruhi Masyarakat hukum adat dimana status sosial dan ekonominya membatasi kapasitas mereka untuk menyatakan/menyampaikan kepentingan dan hak-hak mereka terhadap lahan dan sumber daya produktif lainnya. Sumber Daya Budaya Fisik (OP. 4.11) Properti bergerak atau tidak bergerak sangat penting terhadap warisan budaya setiap orang, seperti monumen arsitektur, seni atau sejarah, baik itu agama atau sekuler; situs arkeologi; kelompok bangunan yang secara keseluruhan memiliki kepentingan sejarah atau seni; karya seni; manuskrip, buku dan benda seni lainnya, minat/kepentingan sejarah atau arkeologi; serta koleksi ilmiah dan koleksi penting berupa buku atau arsip atau reproduksi dari properti yang didefinisikan di atas; Habitat Alami/Natural Habitat (OP 4.0.4) Lahan dan area air dimana komunitas ekosistem biologis terbentuk secara besar karena adanya spesies tanaman dan hewan asli serta aktivitas manusia yang tidak merubah fungsi utama ekologi daerah tersebut, pada tempat atau kondisi alam tertentu dimana tanaman atau hewan hidup. Pengelolaan Hama (OP 4.09) Untuk meminimalkan dan mengelola risiko lingkungan dan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan pestisida dan mempromosikan serta mendukung pengelolaan hama yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Keamanan Bendungan (OP 4.37) Untuk menjamin kualitas dan keamanan desain dan pembangunan bendungan baru dan rehabilitasi bendungan yang sudah ada, dan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terpengaruh oleh bendungan yang sudah ada. Kebijakan Pengungkapan Informasi (OP/BP 17.50) Semua proyek harus mengungkapkan informasi penting di negara tersebut melalui Infoshop Bank.
  • 8. KEBIJAKAN BANK DUNIA DAN PERATURAN INDONESIA KEGIATAN DAMPAK PENGELOLAAN Kewajiban Sub-proyek di bawah DOISP :  Kajian Lingkungan dan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF)  Rencana Pembebasan Lahan dan Permukiman Kembali (LARAP)  Rencana Pengembangan Masyarakat Adat (IPP)  Melakukan integrated Pest Management dan praktik penanganan pestisida yang tepat  Melakukan pelibatan para stake holders dan pengungkapan informasi
  • 9. PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN Penyusunan dokumen lingkungan pada kegiatan rehabilitasi bendungan yang terletak di Kabupaten Madiun dilakukan pada Bendungan Saradan yang berlokasi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Adapun jenis dokumen lingkungan yang harus dibuat adalah Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) di mana dijelaskan sebagai berikut : Skala Besaran Kegiatan Wajib AMDAL berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan No. 4 tahun 2021 KBLI 42911 Pembangunan Bendungan Bendungan Saradan Tinggi Bendungan ≥ 15 meter (diukur dari dasar pondasi) 8,4 meter Daya Tampung ≥ 500.000 m3 1,83 juta m3 Luas Genangan ≥ 200 ha 50,92 ha Kategori Termasuk Skala Wajib Amdal Dokumen Lingkungan Yang Harus Disusun Namun dikarenakan saat ini Bendungan Saradan telah beroperasi namun belum memiliki Dokumen Lingkungan, maka berdasarkan Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor. S.541/Menlhk/Setjen/PLA.4/12/2016 tanggal 28 Desember 2016 Perihal Penyelesaian Dokumen Lingkungan Hidup bagi kegiatan yang telah berjalan namun belum memiliki dokumen lingkungan hidup maka diwajibkan menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)
  • 10. PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) 01 02 03 04 Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Berjalan (Kegiatan utama & pendukung beserta skala besaran kegiatan, kegiatan yang menimbulkan dampak, identifikasi dampak yang telah/sedang terjadi, pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan Evaluasi dampak Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pendahuluan (Latar Belakang, Identitas Pemrakarsa, Perizinan yang dimiliki) 05 Pernyataan Komitmen Penanggung Jawab
  • 11. LOKASI KEGIATAN BENDUNGAN SARADAN Bendungan Saradan Desa Sugihwaras, Kec. Saradan, Kab. Madiun
  • 12. DATA TEKNIS BENDUNGAN SARADAN NO. DATA TEKNIS KAK DAN STUDI TERDAHULU INSPEKSI BESAR 2016 1 Hidrologi Sungai Kali Mati, Lemah Bang, Ulo Tidak ada sungai Luas DAS 4,88 km2 4,88 km2 2 Tubuh Bendungan Tipe urugan Tanah homogen Tanah homogen Panjang puncak 800 m 730 m Lebar puncak 3,00 s/d 6,00 m 3,00 s/d 6,00 m Elevasi puncak + 118,50 m + 146,61 m Tinggi maksimum + 9,00 m + 8,40 m Kemiringan lereng hulu 1 : 1,5 1 : 1,5 - 2 Kemiringan lereng hilir 1 : 1,5 1 : 2 - 4 3 Bendungan Elevasi muka air normal + 117,50 m + 145,25 m Elevasi muka air banjir + 118,77 m + 146,54 m Elevasi muka air minimum + 113,00 m + 138,15 m Luas dan vol waduk pada m.a. normal 80 ha, 2,34 juta m³ 50,92 ha, 1,83 juta m³ Luas dan vol waduk pada m.a. banjir 103 ha, 2,40 juta m³ 63,45 ha, 3,23 juta m³ Luas dan vol waduk pada m.a. minimal 73 ha, 0,06 juta m³ 7,37 ha, 0,07 juta m³ 4 Pelimpah Tipe Pelimpah tanpa pintu konstruksi beton Pelimpah tanpa pintu konstruksi beton Elevasi mercu + 117,50 m + 145,25 m Panjang mercu 10,70 m 8,04 m 5 Pintu Intake Tipe Slide gate, tangkai spindle Slide gate, tangkai spindle Panjang stang spindle 7,50 m 7,50 m Lebar pintu 1,00 m 1,00 m Tinggi pintu 0,80 m 0,80 m Jumlah pintu 1 buah 1 buah Cara pengoperasian manual manual Head Maksimum 4,00 m Maksimum 8,4 m Kapasitas 8,00 m³/detik 5,33 m³/detik 6 Instrumentasi Piezometer 9 buah 9 buah Mistar ukur 2 buah 2 buah Patok dan BM 10 buah 10 buah Alat ukur debit 1 buah 1 buah Stasiun Hujan 1 buah 1 buah 7 Lain-Lain Tahun konstruksi 1942 1942 Irigasi 990 Ha selama ± 40 hari 990 Ha selama ± 40 hari Listrik - - Manfaat lain Pariwisata Pariwisata
  • 13. Masalah Spesifik Dokumentasi Keterangan kondisi tubuh bendung sedang dalam perbaikan Kondisi di lapangan sedang konstruksi perbaikan to drain Kondisi rip rap sebagian memakai rumput dan sebagian pasangan batu Dokumentasi Keterangan Kondisi di lapangan jalan akses lokasi bendungan sudah cukup memadai dan sedang dilakukan perbaikan Kondisi di lapangan sedang dilakukan perbaikan pagar BRC sebagai pembatas untuk menjaga keselamatan masyarakat dan pekerja bendungan Kondisi di lapangan pintu air sedang dilakukan perbaikan
  • 14. Masalah Spesifik Dokumentasi Keterangan Kondisi di lapangan sedang dilakukan konstruksi perbaikan spill way Jalan akses munuju lokasi bendungan cukup memadai karena sudah dilakukan perbaikan dengan pengaspalan. Kondisi di lapangan sedang dilakukan perbaikan saluran drainase. Dokumentasi Keterangan Kondisi di lapangan dinding Parapet ada terdapat keretakan Kondisi di lapangan sedang dilakukan konstruksi perbaikan rumah jaga.
  • 15. RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN SARADAN Kegiatan Perawatan atau Pemeliharaan Bendungan Saradan Perawatan adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan perawatan, meliputi : 1. Perawatan rutin Perawatan rutin adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan perawatan rutin dilaksanakan secara swakelola dan dilaksanakan setiap waktu. Perawatan rutin terhadap bangunan bendung meliputi : a. Pertumbuhan rumput di bangunan yang akan mengganggu fungsi harus dipotong atau dibersihkan; b. Sampah-sampah atau timbunan pengganggu (ganggang, eceng gondok plastik, dan lain-lain) yang mengganggu kapasitas debit saluran harus dibersihkan; c. Lubang-lubang pada tanggul dan longsoran-longsoran kecil pada tebing saluran jika akan menimbulkan bocoran/mengganggu aliran harus segera diperbaiki; d. Bagian-bagian yang bekerja pada pintu harus dapat bergerak bebas, harus dilumasi dengan gemuk dan dibersihkan dari kotoran; e. Bagian pintu yang mudah berkarat dan keropos harus di cat. 2. Perawatan berkala Perawatan berkala adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti dan dilaksanakan secara berkala. Perawatan berkala untuk bangunan bendung dilakukan sebagai berikut : a. Endapan lumpur di sepanjang saluran atau bangunan harus diangkat dan normalisasi profil saluran setiap tahun pada saat pengeringan; b. Pintu air atau papan petunjuk operasional dan papan duga setiap 2 (dua) tahun sekali harus di cat kembali; c. Memperbaiki pintu yang macet dan bangunan yang rusak ringan; d. Tanaman air, pepohonan dan semak-semak liar yang besar-besar harus dibongkar atau dibersihkan.
  • 16. RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN SARADAN B. Kegiatan Perbaikan dan Pergantian Kegiatan Perbaikan Perbaikan adalah usaha-usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan. Kegiatan perbaikan, meliputi : - Perbaikan darurat Perbaikan darurat adalah usaha-usaha perbaikan dengan maksud agar bangunan dapat segera berfungsi. Perbaikan darurat meliputi kegiatan perbaikan yang sifatnya rusak dimana kerusakan diakibatkan oleh bencana alam dan kelalaian manusia; misal : tanggul jebol, pintu air macet. - Perbaikan permanen Perbaikan permanen adalah usaha-usaha perbaikan untuk mengembalikan kondisi dan fungsi bangunan yang sifatnya merupakan peningkatan perbaikan darurat maupun memperbaiki kerusakan akibat bencana alam atau kelalaian manusia dengan dibuat desain yang baru sehingga hasil perbaikannya bersifat permanen. Kegiatan perbaikan dilaksanakan dengan cara diborongkan, sehingga perlu didukung dengan desain baru. Kegiatan permanen meliputi : a. tanggul longsor cukup berat; b. tanggul bocor cukup berat; c. sayap bangunan patah cukup berat; d. koperan bangunan patah; e. pintu air rusak berat; f. pelindung talud runtuh;
  • 17. RENCANA PERAWATAN ATAU PEMELIHARAAN BENDUNGAN SARADAN Kegiatan Pergantian Penggantian adalah usaha-usaha pemeliharaan untuk mengganti seluruh/sebagian komponen prasarana fisik, fasilitas dan perlatan bendung yang secara ekonomis, fungsi dan kondisinya tidak layak dipakai lagi. Kegiatan penggantian, meliputi : a. Penggantian pintu-pintu air yang sudah rusak berat; b. Alat ukur yang tidak berfungsi diganti dengan alat ukur yang baru; c. Bagian dari peralatan elektrik-mekanis dan lain-lain dalam kurun waktu tertentu diganti yang baru; d. Penggantian total karet bendung dilakukan apabila tidak ada cara perbaikan yang bisa menjamin ketidak bocoran dan kekuatan karet bendung ketika bendung dioperasikan
  • 18. RENCANA PERBAIKAN / REMEDIAL BENDUNGAN SARADAN 1. Pekerjaan Pada Tubuh Bendungan Kegiatan pekerjaan pada tubuh bendungan, diantaranya adalah: a. Pembuatan Alur Drainase Puncak Bendungan; b. Pekerjaan Lapis Aspal Puncak Bendungan; c. Pembuatan Parapet Beton; d. Perbaikan Penerangan Puncak Bendungan; e. Pembuatan Jalan Inspeksi; f. Perbaikan Saluran Pengeluaran (Outlet); dan g. Pembuatan Pagar Pengaman Outlet 2. Pekerjaan Pada Bangunan Pelimpah (Spillway) Kegiatan yang dilakukan dalam kategori pekerjaan pada bangunan pelimpah (Spillway), diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pembongkaran dan Penggantian Jembatan Intake; b. Pembuatan Lapisan Selimut Beton; c. Pembuatan Pengaman Tebing; dan d. Perbaikan Bangunan Inlet Pelimpah Samping di Sisi Hulu
  • 19. RENCANA PERBAIKAN / REMEDIAL BENDUNGAN SARADAN 3. Pekerjaan Pada Bangunan Pengambilan (Menara Intake) Kegiatan yang dilakukan dalam kategori pekerjaan pada bangunan pengambilan (Menara intake), diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pengadaan dan Pemasangan Filter Sampah (Trashrack); b. Pengadaan dan Pemasangan Stoplogs; c. Pengadaan dan Pemasangan Intake Gate; d. Pengadaan dan Pemasangan Peilschaale; dan e. Perbaikan Kebocoran Atap (Ducting) 4. Perbaikan Pada Bangunan Fasilitas Kegiatan yang dilakukan dalam kategori perbaikan pada bangunan fasilitas, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pembangunan Kantor O&M; b. Rehabilitasi Kantor O&M Lama; c. Pengadaan dan Pemasangan Papan Data Teknis Bendungan; dan d. Pengadaan dan Pemasangan Papan Operasi
  • 20. Dampak Potensial NO KEGIATAN DAMPAK YANG TELAH/ SEDANG BERJALAN KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK A Operasional Bendungan 1 Operasional Bendungan Penurunan kuantitas air Operasional bendungan Komponen fisik -kimia 2 Operasional Bendungan Penurunan kualitas air Pengendapan sedimen pada kantong lumpur dan bangunan pengatur air Komponen fisik -kimia 3 Operasional Bendungan Terjadinya sedimentasi - Operasional bangunan pembilas - Operasional kantong lumpur Komponen fisik -kimia 4 Operasional Bendungan Gangguan terhadap biota air Dampak turunan dari adanya peningkatan sedimentasi dan endapan lumpur Komponen ekologi 5 Operasional Bendungan Hilangnya flora Perubahan dari lahan perkebunan menjadi bendungan Komponen ekologi 6 Operasional Bendungan Gangguan terhadap fauna Perubahan dari lahan perkebunan menjadi bendungan Komponen ekologi 7 Operasional Bendungan Perubahan Tingkat Pendapatan Dampak turunan dari adanya kesempatan berusaha Kompponen sosial & ekonomi B Pemeliharaan Bendungan 1 Pemeliharaan Bendungan Terjadinya sedimentasi Perubahan kualitas air Komponen fisik - kimia 2 Pemeliharaan Bendungan Timbulan limbah padat Kegiatan pemeliharaan Komponen fisik - kimia 3 Pemeliharaan Bendungan Keresahan Masyarakat Penurunan kinerja bendungan Kompnen sosial, ekonomi & budaya
  • 21. Pengelolaan Dampak NO KEGIATAN IDENTIFIKASI DAMPAK PENGELOLAAN DAMPAK JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK A Operasional Bendungan 1 Operasional Bendungan Penurunan kuantitas air Operasional bendungan  Memelihara kondisi Daerah Tangkapan Air sebagai sumber inflow ke bendungan 2 Operasional Bendungan Penurunan kualitas air Pengendapan sedimen pada kantong lumpur dan bangunan pengatur air  Menjaga kantong lumpur dan bangunan pengatur air tetap dalam kondisi yang baik dengan melakukan pengawasan secara rutin. 3 Operasional Bendungan Terjadinya sedimentasi - Operasional bangunan pembilas - Operasional kantong lumpur Menjaga kantong lumpur dan bangunan pembilas tetap dalam kondisi yang baik dengan melakukan pengawasan secara rutin. 4 Operasional Bendungan Gangguan terhadap biota air Dampak turunan dari adanya peningkatan sedimentasi dan endapan lumpur  Menjaga kualitas air waduk agar populasi biota air tidak terganggu, misalnya dengan cara menjaga waduk dengan pengendalian sedimentasi dan gulma air yang berlebihan (terkait dengan pengelolaan sedimen).  Pembersihan gulma air secara periodik untuk menjaga produktivitas waduk. Gulma adalah tanaman air pengganggu yang akan menjadi sampah organic. 5 Operasional Bendungan Hilangnya flora Perubahan dari lahan perkebunan menjadi bendungan Lahan yang dilakukan perubahan disesuaikan dengan luas bendungan. 6 Operasional Bendungan Gangguan terhadap fauna Perubahan dari lahan perkebunan menjadi bendungan  Lahan yang dilakukan perubahan disesuaikan dengan luas bendungan 7 Operasional Bendungan Perubahan Tingkat Pendapatan Dampak turunan dari adanya kesempatan berusaha  Mendengarkan saran dan pendapat dari masyarakat lokal sekitar terkait usaha dan kegiatan sekitar Bendungan
  • 22. Pengelolaan Dampak NO KEGIATAN IDENTIFIKASI DAMPAK PENGELOLAAN DAMPAK JENIS DAMPAK SUMBER DAMPAK B Pemeliharaan & Kegiatan Remedial 1 Pemeliharaan Bendungan Terjadinya sedimentasi Perubahan kualitas air  Melakukan pemeliharaan sesuai dengan SOP yang ada;  Memasang pembatas antara lokasi yang akan dilakukan pemeliharaan dengan bendungan. 2 Pemeliharaan Bendungan Timbulan limbah padat Kegiatan pemeliharaan  Menyediakan tempat sampah terpilah antara organic, anorganik, dan limbah B3  Pengangkutan limbah padat secara berkala 3 Pemeliharaan Bendungan Keresahan Masyarakat Penurunan kinerja bendungan  Rencana partisipasi masyarakat  Penyebaran informasi yang tepat  Mekanisme penanganan keluhan di PIU
  • 23. DOKUMEN ESMF 0 1 02 03 0 4  Deskripsi Proyek  Komponen Dari Proyek  Tujuan dari ESMF PENDAHULUAN PENGEMBANGA N KAPASITAS, PELATIHAN DAN BANTUAN TEKNIS (TA) Prosedur Pengelolaan Lingkungan Peninjauan Dokumen dan Perubahan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pertimbangan Lingkungan Dalam Proses Desain Lingkup Kegiatan Penapisan dari DOISP Penilaian Penapisan Konsultasi Publik & Keterlibatan Pemangku Kepentingan Penyingkapan/ penyampaian Informasi (Disclosure) PERSYARATAN PENAPISAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN
  • 24. MEKANISME PENANGANAN KELUHAN Mekanisme Penanganan Keluhan merupakan Langkah pengelolaan dampak yang sangat penting untuk dilaksanakan sedini mungkin dalam siklus proyek  Dilaksanakan oleh PIU untuk setiap kegiatan sub-proyek DOISP  Dijabarkan lebih lanjut dalam Project Implementation Plan (PIP) Keluhan/Pengaduan Masyarakat (langsung, email, telepon, fax, sms, whatsapp) Pencatatan oleh Unit Pengaduan Masyarakat (dalam PIU) Staff Unit Pengaduan Masyarakat menangani oengaduan (fact finding, klarifikasi) Proses Penanganan Pengaduan dengan melibatkan / tidak melibatkan pengadu Penyampaian Informasi hasil penyelesaian pengaduan pada pengadu Pencatatan dalam Catatan Pengaduan Masyarakat (Grievance Log)
  • 26. Kegiatan Institusi Pelaksana yang bertanggung jawab Institusi Pengawas yang bertanggung jawab 1. Penapisan Dampak Pekerjaan Rehabilitasi dan/atau Pekerjaan Pengelolaan Sedimentasi B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) 2. Persiapan Dokumen Pengamanan (DELH, LARAP, dan IPP sebagaimana diperlukan) a. Persiapan Adiministrasi B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) b. Penyusunan Dokumen B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) c. Persetujuan Tim Teknis DELH (untuk DELH) Bank Dunia (untuk IPP) Direktorat O&P (Kementerian PUPR) 3. Pelaksanaan dan Pemantauan Proyek a. Pelaksanaan Proyek - Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Wilayah DAS B(B)WS Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten DLH Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum DLH - Pelaporan B(B)WS Berkoordinasi dengan institusi terkait Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas PU Provinsi b. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan - Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Wilayah DAS B(B)WS Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dinas Lingkungan Hidup Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum Dinas Lingkungan Hidup - Pelaporan B(B)WS Berkoordinasi dengan institusi terkait Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas PU Provinsi BLH (Provinsi atau Kabupaten/kota) Bank Dunia c. Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan - Operasional bendungan B(B)WS Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Waduk B(B)WS/Dinas PU Direktorat O&P (Kementerian PUPR) - Wilayah DAS B(B)WS Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Dinas Lingkungan Hidup Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas Pertanian Dinas Kehutanan Dinas Pertambangan Dinas Perindustrian Dinas Pekerjaan Umum Dinas Lingkungan Hidup - Pelaporan B(B)WS Berkoordinasi dengan institusi terkait Direktorat O&P (Kementerian PUPR) Dinas PU Provinsi DLH (Provinsi atau Kabupaten/kota) Bank Dunia Peran dan Tanggung Jawab Pelaksanaan ESMF
  • 27.