2. 1 ¶ Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara
perintahku,
2 karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada
lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
4 maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta
manusia.
5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
7 ¶ Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan
jauhilah kejahatan;
8 itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan
akan peringatan-Nya.
12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah
kepada anak yang disayangi.
3. 2 minggu lalu kita telah membahas apa itu hikmat
Hikmat ≠pengetahuan,sains, keahlian ;
Hikmat ≠ memilih yang baik diantara yang jahat (Moral)
Tetapi Hikmat adalah : ““Keahlian/kemahiran untuk
menjalani kehidupan sehari hari sesuai dengan realita yang ada
sehingga kita dimampukan untuk mengelola hidup dengan
bertanggung jawab dan bahagia”
Contoh :
Hikmat ≠ “Saya mau kerja atau mencuri ya ”..tetapi
Hikmat = “Kerjaan apa yang mau saya pilih ya”
Hikmat ≠ Saya jujur atau bohong sama bos saya” ..tetapi
Hikmat = “Bagaimana ya mengatakan kebenaran yang dapat dipahami
oleh boss saya”
4. Seperti semua kemahiran yang lain; maka hikamt juga
perlu dilatih terus menerus didalam hidup..
Kegagalan memiliki hikmat berakibat serius:
Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh
oleh keengganannya, dan orang bebal akan
dibinasakan oleh kelalaiannya. -Amsal 1:32
Kita akan merusak; bahkan “membunuh” aspek
kehidupan kita (sebagai anak,orangtua,pemimpin,dll)
karena gagal melatih dan memiliki hikmat.
6. Pernahkah Anda mendengar berita buruk( gossip atau
memang benar) soal kegagalan musuh Anda?
Apa respos Anda?
Tetapi apa respons Anda setelah 3 hari Anda mendengar
berita itu ternyata tidak benar..?
Respons kitaakan hal ini menunjukan bagaimana kita bisa
mudah terjebak untuk masuk kedalam subjektifitas kita
dan lepas dari realitas= tidak berhikmat
Oleh karena itu kita perlu mengembangkan hikmat seperti
berjalan dalam jalan setapak/
7. 1. Hikmat dikembangkan didalam jalan setapak
pengalaman mengenal kasih setia Allah
(Kalungkanlah -Amsal 3 :3)
2.Hikmat dikembangkan didalam jalan setapak
mempercayai Allah( Percayalah-Amsal 3 :5)
3.Hikmat dikembangkan didalam jalan setapak
berserah pada Allah (Akuilah Dia-Amsal 3:6)
4. Hikmat dikembangkan didalam jalan setapak
berinteraksi dalam kejujuran didalam komunitas
orang percaya dan tidak percaya (janganlah
menganggap diri sendiri bijak – Amsal 3 : 7)
8. Hikmat dilatih didalam musim kehidupan melalui
keberanian untuk mencoba melayani Tuhan dan
sesama. (Amsal 3:9-10)
Semakin kita berorientasi kepada Tuhan(kesalehan)
dan sesama(humanis) maka kita akan belajar
berhikmat.
Keseimbangan ini harus dijaga..
Sebaliknya ..semakin kita berorientasi pada
keamanan diri dan kenyamanan diri;semakin kita
bodoh dan bebal.
9. 11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan
TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan
peringatan-Nya.
12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang
dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang
disayangi.
Kata didikan dalam bahasa Ibrani: Yaacch artinya
koreksi, teguran.
Tapi terjemahan lain juga mengatakan kata Yaach
sebagai :penderitaan.
10. Pernahkah saudara berbicara dengan orang yang sukses
karena bapaknya sebelumnya sukses?
Pernahkah saudara berbicara dengan orang yang sukses
tapi dulunya sengsara? Mana yang lebih menarik
ceritanya?
Penderitaan pada dasarnya itu buruk, namanya juga
menderita..sebab penderitaan menimpa setiap orang
adalah kompleks juga memang kadang masih misteri, yang
tidak perlu kita coba-coba pecahkan
Tapi di tangan Allah ; Allah bisa memakai penderitaan itu
untuk memperdalam hidup kita, mendidik kita didalam
hikmat
11. Orng kristen adlah orang yang realistis :Penderitaan memang ada dan
sering kali misterius..Tetapi
Orang Kristen juga berpengharapan: Karena Yesus Kristus sudah
menderita sengsara diatas kayu salib, maka semua penderitaan yang
misterius itu mengerjakan sesuatu bagi kita. 2 Korintus 4 :17-18
17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang
tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang
tak kelihatan adalah kekal.
Keyakinan inilah yang membuat kitabertekun didalam pergumulan
hidup ;dan memberi keberanian bagi kita untuk menjalani dalam
pimpinan Tuhan yang sudah memenangkan segala pergumulan bagi
kita.