SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
LOGO
Dasar Pengenaan
Pajak Dalam
PPN
Instruktur :
Taripar Doly, SE.,MM
Dasar Hukum
 Pasal 1 UU PPN stdtd UU 42 tahun 2009 angka 17.
Angka 18
Angka 19
Angka 20
Angka 26
 Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual,
Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain
yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak
yang terutang. Diatur dalam UU PPN Pasal 1 angka 17
yang dijelaskan dalam Bab IV PP 1 tahun 2012.
 Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan
cara mengalikan tarif dengan Dasar Pengenaan Pajak
 PPN Terutang = Tarif x DPP
Pengertian
Pengertian
Dasar Pengenaan Pajak
Dasar Pengenaan Pajak
(DPP
HARGA JUAL, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena
Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut
Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur
Pajak. (Pasal 1 Angka 18)
PENGGANTIAN, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa
Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang
dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar
atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari
luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. (Pasal 1 Angka 19)
NILAI IMPOR, nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea
masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai
untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut menurut
Undang-Undang ini. (Pasal 1 Angka 20)
NILAI EKSPOR, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh eksportir. (Pasal 1 Angka 26)
Pengertian Nilai Lain Sebagai
Dasar Pengenaan Pajak
Nilai Lain Sebagai Dasar
Pengenaan Pajak (DPP)
PMK-38/PMK.011/2013
untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual atau
Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual
atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor;
untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata;
untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film;
untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran;
untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak
untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga
pasar wajar;
untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan
Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok penjualan atau harga perolehan;
untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga yang disepakati
antara pedagang perantara dengan pembeli;
untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang;
untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih
atau jumlah yang seharusnya ditagih;
untuk penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa perbaikan dan modifikasi emas
perhiasan serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan emas perhiasan, yang dilakukan oleh
pabrikan emas perhiasan adalah 20% (dua puluh persen) dari harga jual emas perhiasan atau
nilai penggantian
 Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena
Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut
Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur
Pajak.
 Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga jual,
antara lain : pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, &
garansi
Contoh :
Harga Tablet = Rp. 5.000.000
Discount = Rp. (250.000)
DPP = Rp. 4.750.000
Harga Jual
 Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena
Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut
menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam
Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar
oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh
penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean
 Dg demikian, DPP adalah harga jual/penggantian netto (setelah dikurangi
diskon yg diberikan), dg syarat diskon tsb dicantumkan dalam faktur Pajak
Contoh :
Pengusaha Kena Pajak PT. Nusahati melakukan penyerahan jasa kena pajak (JKP)
dengan memperoleh nilai penggantian sebesar Rp. 20.000.000
Maka DPP PPN = Rp. 20.000.000
Penggantian
 Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea
masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai
untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut menurut Undang-
Undang ini.
Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk
PPN = 10% x Nilai Impor
Keterangan
 C = Cost / Harga FOB
 I =Insurance
 F + Freight
Nilai Impor
Contoh
PKP “PT. Nusa Property” mengimpor barang dengan nilai
Cost Rp. 200 jt, Asuransi Rp. 20 jt, ongkos angkut Rp. 30 jt.
Bea masuk ditetapkan 10 % dari CIF dan terdapat
pungutan pabean lain sebesar Rp. 5.000.000
CIF = 200 jt + 20 jt + 30 jt = Rp. 250 jt
BM = 10 % x CIF = 10 % x Rp. 250 jt = Rp. 25 jt
Nilai impor = CIF + BM + Pungutan pabean lain
(DPP) = 250 jt + 25 jt + 5 jt
= Rp. 280 jt
Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh
eksportir.
 yaitu, nilai yg tercantum dalam dokumen PEB
(Pemberitahuan Ekspor Barang yg telah difiat muat oleh
Direktorat Jenderal Bea & Cukai).
PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor
Contoh :
PKP “B” adalah seorang eksportir. Pada bulan Oktober
2011 melakukan ekspor barang dengan nilai Rp. 300 jt.
Nilai ekspor (DPP) = Rp. 300 jt
Nilai Ekspor
DPP = 20 % dari biaya yang dikeluarkan untuk
membangun (tidak termasuk harga perolehan tanah)
Tn A. Merenovasi rumahnya dengan pengeluaran biaya:
Bulan Januari sebesar Rp. 100.000.000.
DPP KMS = 20 % x Rp.100 jt = Rp. 20 juta.
Bulan Februari Rp. 75.000.000
DPP KMS = 20 % x Rp. 75 jt = Rp. 15 jt
Nilai Lain
Kegiatan Membangun Sendiri
Pemakaian sendiri dan pemberian cuma cuma
DPP = harga jual – laba kotor
PT.Eagle Ind menyerahkan 100 pasang sepatu ke Panti
Asuhan “Kasih Bunda” senilai harga jual Rp.
125.000.000 (margin laba 25%).
DPP = 1/1,25 x 125 jt = Rp. 100 jt
Nilai Lain
Pemakaian Sendiri & Pemberian Cuma-Cuma
Penyerahan media rekaman /gambar
DPP = perkiraan harga jual rata-rata
PT. Media Visual menyerahkan 1.000 keping vcd ke
distributor dengan harga jual rata-rata per keping adalah
Rp. 2.000.
DPP = 1.000 x Rp. 2000 = Rp. 2 juta.
Nilai Lain
Penyerahan Media Rekaman/Gambar
Penyerahan film cerita
DPP = Perkiraan hasil rata-rata per judul film
Persediaan BKP tersisa saat pembubaran
DPP = harga pasar wajar
Nilai Lain
Penyerahan Film Cerita & Persediaan Saat Bubar
Penyerahan jasa biro perjalanan/wisata
DPP = 10 % jumlah tagihan
PT. Duta Bangsa melakukan perjalanan wisata
bersama karyawan dengan menggunakan jasa
sebuah biro perjalanan. Selesai acara PT. Duta
Bangsa membayar tagihan dr pemberi jasa
sebesar Rp. 25 juta.
DPP = 10 % x Rp. 25 jt = Rp. 2.500.000
Nilai Lain
Penyerahan Jasa Biro Perjalanan
Jasa pengiriman paket
DPP = 10 % dr Tagihan
PT. Anugerah mengirim sebuah paket ke
Semarang dengan menggunakan jasa sebuah
perusahaan pengiriman paket dengan biaya Rp.
3.000.000,-
DPP = 10 % x Rp. 3 jt = Rp. 300.000
Nilai Lain
Jasa Pengiriman Paket
Jasa anjak piutang
DPP = 5% dr Service charge, provisi & diskon
Penyerahan kendaraan bermotor bekas
DPP = Harga jual
Nilai Lain
Jasa Anjak Piutang Dan Penyerahan Kend Bekas
Penyerahan BKP dr pusat ke cabang, antar
cabang dan sebaliknya.
DPP = Harga jual – laba kotor
Penyerahan BKP kepada pedagang perantara
atau juru lelang.
DPP = Harga lelang
Nilai Lain
Jasa Anjak Piutang Dan Penyerahan Kend Bekas
 Dalam kontrak atau perjanjian tertulis mengenai
penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena
Pajak, harus disebutkan dengan jelas nilainya, Dasar
Pengenaan Pajak, dan besarnya Pajak yang terutang.
 Apabila dalam nilai kontrak atau perjanjian tertulis telah
termasuk Pajak, maka wajib disebutkan dengan jelas
bahwa dalam nilai tersebut telah termasuk Pajak.
 Apabila ketentuan diatas tidak dipenuhi, maka jumlah
harga yang tercantum dalam kontrak atau perjanjian
tertulis tersebut dianggap sebagai Dasar Pengenaan
Pajak.
Nilai Kontrak
Dalam hal Pajak Pertambahan Nilai telah
menjadi bagian dari harga atau pembayaran
atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau
penyerahan Jasa Kena Pajak, maka Pajak
Pertambahan Nilai yang terutang adalah 10/110
dari harga atau pembayaran atas penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa
Kena Pajak.
Harga Sudah Termasuk PPN
Tarif
PPN Dalam Negeri
PPN Ekspor
PPnBM
10 %
0 %
Tarif sesuai
PMK
Tarif
PPN/PPnBM
Terutang
DPP
X 10 %
X (sesuai PMK)
DPP Ekspor X 0 %
PPN/PPnBM
Terutang
Penghitungan DPP
 Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak juga terutang
Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan telah menjadi
bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan
Barang Kena Pajak, maka cara penghitungan Pajaknya
adalah sebagai berikut :
Contoh
Penghitungan PPnBM dan PPN
PKP “A” menjual BKP dengan harga jual Rp. 250.000.000,-
(PPnBM 40 %)
PPN terutang = Rp. 250 jt x 10 % = Rp. 25.000.000
PPnBM terutang = Rp. 250 jt x 40 % = Rp. 100.000.000
PKP “B” melakukan penyerahan JKP dgn nilai penggantian
Rp. 15 jt
PPN terutang = Rp. 15 jt x 10 = Rp. 1.500.000
Contoh
Penghitungan PPnBM dan PPN
PKP “A” mengimpor barang dengan nilai Cost Rp. 200 jt, Asuransi Rp. 20 jt,
ongkos angkut Rp. 30 jt. Bea masuk ditetapkan 10 % dari CIF dan terdapat
pungutan pabean lain sebesar Rp. 5 jt. (PPnBM 20 %)
CIF = 200 jt + 20 jt + 30 jt = Rp. 250 jt
BM = 10 % x CIF = 10 % x Rp. 250 jt = Rp. 25 jt
PPL = Rp. 5 jt
Nilai impor = CIF + BM + Pungutan lain pabean
(DPP) = 250 jt + 25 jt + 5 jt = Rp. 280 jt
PPN = Rp. 280 jt x 10 % = Rp. 28 jt.
PPnBM = Rp. 280 jt x 20 % = Rp. 56 jt.
 Apabila pembayaran atau Harga Jual atau Penggantian dilakukan dengan
mempergunakan mata uang asing, maka penghitungan besarnya Pajak
yang terutang harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan
mempergunakan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan
pada saat pembuatan Faktur Pajak.
 Dalam hal pembayaran atau Harga JuaI atau Penggantian yang dilakukan
sehubungan dengan pelaksanaan Pasal 16A Undang-undang PPN (WAPU)
mempergunakan mata uang asing, maka besarnya Pajak yang terutang
harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan mempergunakan kurs
yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan pada saat dilakukan
pembayaran oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai
Transaksi dengan Valas
Atas penyerahan Barang Kena Pajak yang
Tergolong Mewah yang dilakukan oleh
Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan
Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau
atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong
Mewah, Dasar Pengenaan Pajak tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan
atas penyerahan atau atas impor Barang Kena
Pajak yang Tergolong Mewah tersebut.
Penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah Yang Dilakukan Oleh Pengusaha
Yang Menghasilkan BKP Yang Tergolong Mewah Atau
Oleh PKP Yang Melakukan Impor BKP Yang Tergolong Mewah
Atas penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah
yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak selain Pengusaha
yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong
Mewah atau oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan
impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar
Pengenaan Pajak termasuk Pajak Penjualan atas Barang
Mewah yang dikenakan atas perolehan atau atas impor
Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah tersebut.
Penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah Yang Dilakukan Oleh PKP
Selain Pengusaha Yang Menghasilkan BKP Yang Tergolong Mewah Atau
Oleh PKP Yang Melakukan Impor BKP Yang Tergolong Mewah
LOGOEmail : taripar.doly@gmail.com
Web : www.nusahati.com

More Related Content

More from karomah95 (14)

Pencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajakPencegahan penghindaran pajak
Pencegahan penghindaran pajak
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
Mahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollarMahir pembukuan dollar
Mahir pembukuan dollar
 
Mahir BUT
Mahir BUTMahir BUT
Mahir BUT
 
Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
 
International Taxation
International Taxation International Taxation
International Taxation
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
PPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewaPPN Objek & hubungan istimewa
PPN Objek & hubungan istimewa
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
Pp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebasPp 10 2012 kawasan bebas
Pp 10 2012 kawasan bebas
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

PPN Dasar Pengenaan Pajak

  • 2. Dasar Hukum  Pasal 1 UU PPN stdtd UU 42 tahun 2009 angka 17. Angka 18 Angka 19 Angka 20 Angka 26
  • 3.  Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Diatur dalam UU PPN Pasal 1 angka 17 yang dijelaskan dalam Bab IV PP 1 tahun 2012.  Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan Dasar Pengenaan Pajak  PPN Terutang = Tarif x DPP Pengertian
  • 4. Pengertian Dasar Pengenaan Pajak Dasar Pengenaan Pajak (DPP HARGA JUAL, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. (Pasal 1 Angka 18) PENGGANTIAN, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. (Pasal 1 Angka 19) NILAI IMPOR, nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut menurut Undang-Undang ini. (Pasal 1 Angka 20) NILAI EKSPOR, nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. (Pasal 1 Angka 26)
  • 5. Pengertian Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PMK-38/PMK.011/2013 untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor; untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak adalah Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor; untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar adalah perkiraan harga jual rata-rata; untuk penyerahan film cerita adalah perkiraan hasil rata-rata per judul film; untuk penyerahan produk hasil tembakau adalah sebesar harga jual eceran; untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, adalah harga pasar wajar; untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang adalah harga pokok penjualan atau harga perolehan; untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara adalah harga yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli; untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang adalah harga lelang; untuk penyerahan jasa pengiriman paket adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih; untuk penyerahan emas perhiasan termasuk penyerahan jasa perbaikan dan modifikasi emas perhiasan serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan emas perhiasan, yang dilakukan oleh pabrikan emas perhiasan adalah 20% (dua puluh persen) dari harga jual emas perhiasan atau nilai penggantian
  • 6.  Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.  Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga jual, antara lain : pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, & garansi Contoh : Harga Tablet = Rp. 5.000.000 Discount = Rp. (250.000) DPP = Rp. 4.750.000 Harga Jual
  • 7.  Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean  Dg demikian, DPP adalah harga jual/penggantian netto (setelah dikurangi diskon yg diberikan), dg syarat diskon tsb dicantumkan dalam faktur Pajak Contoh : Pengusaha Kena Pajak PT. Nusahati melakukan penyerahan jasa kena pajak (JKP) dengan memperoleh nilai penggantian sebesar Rp. 20.000.000 Maka DPP PPN = Rp. 20.000.000 Penggantian
  • 8.  Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut menurut Undang- Undang ini. Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk PPN = 10% x Nilai Impor Keterangan  C = Cost / Harga FOB  I =Insurance  F + Freight Nilai Impor
  • 9. Contoh PKP “PT. Nusa Property” mengimpor barang dengan nilai Cost Rp. 200 jt, Asuransi Rp. 20 jt, ongkos angkut Rp. 30 jt. Bea masuk ditetapkan 10 % dari CIF dan terdapat pungutan pabean lain sebesar Rp. 5.000.000 CIF = 200 jt + 20 jt + 30 jt = Rp. 250 jt BM = 10 % x CIF = 10 % x Rp. 250 jt = Rp. 25 jt Nilai impor = CIF + BM + Pungutan pabean lain (DPP) = 250 jt + 25 jt + 5 jt = Rp. 280 jt
  • 10. Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir.  yaitu, nilai yg tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang yg telah difiat muat oleh Direktorat Jenderal Bea & Cukai). PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor Contoh : PKP “B” adalah seorang eksportir. Pada bulan Oktober 2011 melakukan ekspor barang dengan nilai Rp. 300 jt. Nilai ekspor (DPP) = Rp. 300 jt Nilai Ekspor
  • 11. DPP = 20 % dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun (tidak termasuk harga perolehan tanah) Tn A. Merenovasi rumahnya dengan pengeluaran biaya: Bulan Januari sebesar Rp. 100.000.000. DPP KMS = 20 % x Rp.100 jt = Rp. 20 juta. Bulan Februari Rp. 75.000.000 DPP KMS = 20 % x Rp. 75 jt = Rp. 15 jt Nilai Lain Kegiatan Membangun Sendiri
  • 12. Pemakaian sendiri dan pemberian cuma cuma DPP = harga jual – laba kotor PT.Eagle Ind menyerahkan 100 pasang sepatu ke Panti Asuhan “Kasih Bunda” senilai harga jual Rp. 125.000.000 (margin laba 25%). DPP = 1/1,25 x 125 jt = Rp. 100 jt Nilai Lain Pemakaian Sendiri & Pemberian Cuma-Cuma
  • 13. Penyerahan media rekaman /gambar DPP = perkiraan harga jual rata-rata PT. Media Visual menyerahkan 1.000 keping vcd ke distributor dengan harga jual rata-rata per keping adalah Rp. 2.000. DPP = 1.000 x Rp. 2000 = Rp. 2 juta. Nilai Lain Penyerahan Media Rekaman/Gambar
  • 14. Penyerahan film cerita DPP = Perkiraan hasil rata-rata per judul film Persediaan BKP tersisa saat pembubaran DPP = harga pasar wajar Nilai Lain Penyerahan Film Cerita & Persediaan Saat Bubar
  • 15. Penyerahan jasa biro perjalanan/wisata DPP = 10 % jumlah tagihan PT. Duta Bangsa melakukan perjalanan wisata bersama karyawan dengan menggunakan jasa sebuah biro perjalanan. Selesai acara PT. Duta Bangsa membayar tagihan dr pemberi jasa sebesar Rp. 25 juta. DPP = 10 % x Rp. 25 jt = Rp. 2.500.000 Nilai Lain Penyerahan Jasa Biro Perjalanan
  • 16. Jasa pengiriman paket DPP = 10 % dr Tagihan PT. Anugerah mengirim sebuah paket ke Semarang dengan menggunakan jasa sebuah perusahaan pengiriman paket dengan biaya Rp. 3.000.000,- DPP = 10 % x Rp. 3 jt = Rp. 300.000 Nilai Lain Jasa Pengiriman Paket
  • 17. Jasa anjak piutang DPP = 5% dr Service charge, provisi & diskon Penyerahan kendaraan bermotor bekas DPP = Harga jual Nilai Lain Jasa Anjak Piutang Dan Penyerahan Kend Bekas
  • 18. Penyerahan BKP dr pusat ke cabang, antar cabang dan sebaliknya. DPP = Harga jual – laba kotor Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau juru lelang. DPP = Harga lelang Nilai Lain Jasa Anjak Piutang Dan Penyerahan Kend Bekas
  • 19.  Dalam kontrak atau perjanjian tertulis mengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak, harus disebutkan dengan jelas nilainya, Dasar Pengenaan Pajak, dan besarnya Pajak yang terutang.  Apabila dalam nilai kontrak atau perjanjian tertulis telah termasuk Pajak, maka wajib disebutkan dengan jelas bahwa dalam nilai tersebut telah termasuk Pajak.  Apabila ketentuan diatas tidak dipenuhi, maka jumlah harga yang tercantum dalam kontrak atau perjanjian tertulis tersebut dianggap sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Nilai Kontrak
  • 20. Dalam hal Pajak Pertambahan Nilai telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak, maka Pajak Pertambahan Nilai yang terutang adalah 10/110 dari harga atau pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Harga Sudah Termasuk PPN
  • 21. Tarif PPN Dalam Negeri PPN Ekspor PPnBM 10 % 0 % Tarif sesuai PMK
  • 22. Tarif PPN/PPnBM Terutang DPP X 10 % X (sesuai PMK) DPP Ekspor X 0 % PPN/PPnBM Terutang
  • 23. Penghitungan DPP  Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak juga terutang Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan telah menjadi bagian dari harga atau pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak, maka cara penghitungan Pajaknya adalah sebagai berikut :
  • 24. Contoh Penghitungan PPnBM dan PPN PKP “A” menjual BKP dengan harga jual Rp. 250.000.000,- (PPnBM 40 %) PPN terutang = Rp. 250 jt x 10 % = Rp. 25.000.000 PPnBM terutang = Rp. 250 jt x 40 % = Rp. 100.000.000 PKP “B” melakukan penyerahan JKP dgn nilai penggantian Rp. 15 jt PPN terutang = Rp. 15 jt x 10 = Rp. 1.500.000
  • 25. Contoh Penghitungan PPnBM dan PPN PKP “A” mengimpor barang dengan nilai Cost Rp. 200 jt, Asuransi Rp. 20 jt, ongkos angkut Rp. 30 jt. Bea masuk ditetapkan 10 % dari CIF dan terdapat pungutan pabean lain sebesar Rp. 5 jt. (PPnBM 20 %) CIF = 200 jt + 20 jt + 30 jt = Rp. 250 jt BM = 10 % x CIF = 10 % x Rp. 250 jt = Rp. 25 jt PPL = Rp. 5 jt Nilai impor = CIF + BM + Pungutan lain pabean (DPP) = 250 jt + 25 jt + 5 jt = Rp. 280 jt PPN = Rp. 280 jt x 10 % = Rp. 28 jt. PPnBM = Rp. 280 jt x 20 % = Rp. 56 jt.
  • 26.  Apabila pembayaran atau Harga Jual atau Penggantian dilakukan dengan mempergunakan mata uang asing, maka penghitungan besarnya Pajak yang terutang harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan mempergunakan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan pada saat pembuatan Faktur Pajak.  Dalam hal pembayaran atau Harga JuaI atau Penggantian yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan Pasal 16A Undang-undang PPN (WAPU) mempergunakan mata uang asing, maka besarnya Pajak yang terutang harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah dengan mempergunakan kurs yang berlaku menurut Keputusan Menteri Keuangan pada saat dilakukan pembayaran oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai Transaksi dengan Valas
  • 27. Atas penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan atas penyerahan atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah tersebut. Penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah Yang Dilakukan Oleh Pengusaha Yang Menghasilkan BKP Yang Tergolong Mewah Atau Oleh PKP Yang Melakukan Impor BKP Yang Tergolong Mewah
  • 28. Atas penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak selain Pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah atau oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah, Dasar Pengenaan Pajak termasuk Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan atas perolehan atau atas impor Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah tersebut. Penyerahan BKP Yang Tergolong Mewah Yang Dilakukan Oleh PKP Selain Pengusaha Yang Menghasilkan BKP Yang Tergolong Mewah Atau Oleh PKP Yang Melakukan Impor BKP Yang Tergolong Mewah