6. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam Menurut Para Ahli
• Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya
Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang
potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun
atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
secara langsung maupun tidak langsung.
• Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam
adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan
perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi
dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
• (Abdullah, 2007: 3). Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati
maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia
7. Kesimpulan :
Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang
muncul secara alami yang dapat digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.
9. Berdasarkan Sifat
a. Sumber daya alam yang
terbarukan (renewable).Disebut
terbarukan karena dapat
melakukan reproduksi dan
memiliki daya regenerasi (pulih
kembali).
Misalnya: hewan, tumbuhan,
mikroba, air, dan tanah
b. Sumber daya alam yang tidak
terbarukan (nonrenewable).
Misalnya: minyak tanah, gas bumi,
batu tiara, dan bahan tambang
lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak
habis.
Misalnya: udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.
10. BERDASARKAN POTENSI
a.Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air
terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c.Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
11. a.Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya
alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b.Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam
yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
dan manusia.
Berdasarkan Jenis
13. BERDASARKAN PRINSIP BERWAWASAN
LINGKUNGAN DAN
BERKESINAMBUNGAN
1. Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan
yang berhubungan dengan air, tanah dan udara.
2. Sengkedan atau terasering
3. pengembangan daerah aliran sungai
4. pengelolaan air limbah
5. penertiban pembuangan sampah
14. BERDASARKAN PRINSIP
MENGURANGI
Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil
semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang
dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem
lingkungan.
15. BERDASARKAN PRINSIP DAUR
ULANG
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau
bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak
mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna bagi
kehidupan manusia.
Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu :
• System pengelolaan formal
Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh
aparat setempat misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman
• System pengelolaan informal
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari
sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam
kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga merupakan pendekar
lingkungan.
17. Besarnya jumlah penduduk Indonesia dari
sensus ke sensus terus
meningkat,sedangkan daya dukung alam
(kekayaan alam)yang tersedia tidak pernah
bertambah,sehingga makin lama makin
menipis.Makin banyak penduduk yang
membutuhkan sumber-sumber, makin
cepat pula penipisannya,hingga suatu saat
akan habis.Sehubungan dengan
peningkatan jumlah penduduk dan
penipisan sumber-sumber alam
kesejahteraan hiduppun menjadi semakin
rendah,sehingga semakin meningkat jumlah
penduduk miskin.Kemiskinan terjadi pada
golongan terbesar dimasyarakat.
19. 1. PRINSIP HUKUM PELESTARIAN
FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup
tersebut merujuk pada ketentuan:
a) Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPLH) yang menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban
memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup”.
b) Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin
pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan
dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup”.
c) Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian, bahwa: “Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan
timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan
industri yang dilakukan.
20. • Dilakukan konservasi SDA
• Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi, seperti cloning,
mutasi gen, rekayasa genetika, dll.
• Menggalakkan reboisasi
• Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH
(Program Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry.
USAHA PELESTARIAN SUMBER DAYA
ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
21. Beberapa pendapat para Ahli , mengenai prinsip dan usaha pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup
• Sogiran (1983), menjelaskan bahwa manusia berinteraksi dengan lingkungannya,
manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga di pengaruhi oleh
lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha
menyatakan sumber-sumber alam yang ada dengan pengolaan yang baik.
• James G, Lovelok (1984) menyarankan bagaimana cara pengolaan air kawat. Salah
satu cara yang bijaksana pada saat ini adalah dengan membuat waduk-waduk pada
daerah aliran sungai (DAS), sehingga energi potensial yang terkandung dalam air
tidak langsung terbuang ke laut, tanah-tanah yang tandus dapat di hijaukan
kembali atau di buat lahan pertanian, pertanahan, perikanan, kehutanan dan
kombinasi dari kegiatan usaha tersebut, yang telah di kenal sebagai agroforesti.
• Soeryaatmadjan (1987) menyatakan, bahwa perlu pengembangan IPTEK untuk
menyatakan kembali hasil buangan, agar sampah-sampah berasal dari perkotaan
dapat di manfaatkan kembali, misalnya untuk rabuk (kompas), tenaga listrik dan
sebagainya. Kotoran ternak selain untuk pupuk dapat di gunakan untuk biogas.
Model pengembangan ogroforesti di Cina sejak tahun 1049, ternyata memberikan
hasil yang mengembirakan termasuk Jerman dalam pengolaan hutan masa depan.