Restoran Biofloc 165 menawarkan berbagai menu lele dan memperkenalkan sistem budidaya lele baru yaitu sistem biofloc. Sistem ini memungkinkan peningkatan jumlah benih lele yang ditebar di kolam dan tingkat kelangsungan hidup lele yang lebih tinggi. Sistem biofloc bekerja dengan membiakkan mikroorganisme untuk mengolah limbah menjadi pakan alami bagi lele serta meningkatkan kualitas air kolam. Restoran dan peternakan le
1. Depok, GATRAnews - Jika anda kebetulan melewati Jalan Raya Keadilan, di kawasan
Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, anda akan menemukan sebuah rumah makan
bernama Restoran Biofloc 165. Bagi kebanyakan orang, namanya cukup aneh. Tapi bagi
pengusaha budidaya ikan, bioflok –yang juga ditulis biofloc atau bioflock- adalah istilah yang
sedang naik daun, yakni sistem baru budidaya ikan yang banyak diterapkan pada
pemeliharaan ikan lele.
Restoran Biofloc 165 sendiri memang menawarkan aneka menu lele olahan, seperti lele
goreng krispi, pepes lele, gulai lele, dan sate lele. Dan bagi anda yang sekaligus ingin
mengetahui apa itu bioflok, anda bisa sekalian meninjau peternakan lele di areal restoran itu.
Restoran dan peternakan lele itu dimiliki oleh seorang pengusaha asal Medan bernama
Legisan Samtafsir. Peternakan lele sistem bioflok milik Legisan bahkan telah ditunjuk Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP),
dengan nama P2MKP Farm 165.
Dua kali dalam sebulan, P2MKP Farm 165 yang dipimpin Legisan, biasa melakukan
pelatihan untuk para pembudidaya ikan dan masyarakat umum mengenai budidaya lele
sistem bioflok. Tiap pelatihan berlangsung selama dua hari. "Makin banyak masyarakat yang
tertarik membudidayakan lele dengan sistem bioflok," kata Legisan Samtafsir, yang
sebelumnya aktif sebagai motivator ESQ 165 itu, di Depok, belum lama ini.
Aneka masakan lele di
Restoran Biofloc 165
Depok
(GATRA/Endang
Sukendar)
Budidaya lele sistem
bioflok adalah
budidaya lele intensif
yang dapat dilakukan
di pekarangan rumah.
Tidak perlu kolam
yang luas, tapi cukup
dengan kolam fiber
atau terpal berbentuk
bulat berdiameter 2,5
m setinggi 1 m.
Menurut Legisan, pada peternakan biasa tiap 1 m3 kolam hanya bisa ditebar 100 ekor benih
lele. Tapi dengan sistem bioflok bisa ditebar 500 hingga 1.000 ekor benih lele, dengan tingkat
survival hingga 90%.
Budidaya lele sistem bioflok diterapkan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang
berfungsi mengolah limbah budidaya menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bisa menjadi
makanan alami ikan. Caranya melalui penambahan kultur bakteri (probiotik), dan
pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam.
Lele sangat cocok dibudidayakan dengan sistem bioflok karena pertumbuhannya yang cepat,
2. dan memang dikenal lebih tahan dengan kondisi air apa pun. Sistem bioflok akan
mempercepat pertumbuhan lele karena limbah pakan dan kotoran lele yang bisa meracuni
kolam akan dinetralisasi dan diubah menjadi pakan alami. Selain itu, sistem bioflok juga akan
memperbaiki kualitas air dan mencegah timbulnya bau tak sedap akibat pembusukan limbah
kolam.