SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Imam Gunawan
KONSEP PSH
• Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu ide
(gagasan pokok) dalam konsep ini bahwa pendidikan tidak
saja berlangsung selama seseorang belajar di lembaga -
lembaga pendidikan formal: tetapi bahwa seseorang masih
dapat memperoleh pendidikan, kalau ia mau sekolah setelah ia
selesai menjalani pendidikan formal;
• Pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus (kontinu)
dari bayi sampai meninggal dunia;
• Setiap manusia mengalami proses sepanjang hidupnya dari
manusia itu baru dilahirkan sampai meninggal dunia baik
melalui jenjang pendidikan formal maupun informal.
Pendidikan adalah suatu proses
yang terus menerus (kontinu) dari
bayi sampai meninggal dunia
(Hasan, 2003:41).
Dalam konsep ini ditekankan pula
bahwa pendidikan dalam arti kata
yang sebenarnya adalah sesuatu
yang berlangsung terus menerus
sepanjang kehidupan seseorang.
PENDIDIKAN
Pendidikan
sekolah
Pendidikan
keluarga
Pendidikan
masyarakat
Di mana manusia dapat belajar?
IMPLEMENTASI PSH
Sebagai implementasi pendidikan
sepanjang hayat:
1. Pendidikan sekolah (formal);
2. Pendidikan luar sekolah yang
dilembagakan;
3. Pendidikan luar sekolah yang tidak
dilembagakan (informal) saling
mengisi dan saling memperkuat.
Pendidikan Sekolah:
• Teratur, sistematis, berjenjang,
waktu yang tertentu berlangsung
dari taman kanak-kanak sampai
ke Perguruan Tinggi;
• Tempat dan periode yang sangat
strategis bagi pemerintah dan
masyarakat untuk membina
seseorang dalam menghadapi
masa depan.
Pendidikan Luar Sekolah
yang Dilembagakan:
• Penduduk usia sekolah yang tidak
pernah mendapatkan keuntungan /
kesempatan memasuki sekolah. Orang
dewasa yang tidak pernah sekolah;
• Peserta didik yang putus sekolah (drop
out), baik dari pendidikan dasar,
menengah dan pendidikan tinggi.
Orang yang telah bekerja, tetapi ingin
menambah keterampilan.
Pendidikan Luar Sekolah
yang tidak Dilembagakan:
• Proses pendidikan yang diperoleh
seseorang dari pengalaman sehari –
hari dengan sadar atau tidak sadar,
tidak teratur dan tidak sistematis;
• Pendidikan keluarga adalah
pendidikan yang pertama dan yang
utama.
Beberapa dasar pemikiran yang menyatakan
pendidikan seumur hidup sangat penting
dapat ditinjau dari beberapa segi:
• Ideologi;
• Ekonomi;
• Sosiologis;
• Politis;
• Teknologis;
• Psikologis dan Pedagogis.
DASAR PEMIKIRAN PENTINGNYA PSH
Manusia perlu
dididik?
Dilahirkan tak
berdaya Dilahirkan tak
langsung dewasa
Manusia makhluk
sosial
Mengapa manusia perlu pendidikan?
ARAH PSH
Pendidikan seumur hidup pada orang dewasa:
Sebagai generasi penerus, kaum
muda/dewasa membutuhkan pendidikan
seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan
“self interest” yang merupakan tuntutan
hidup mereka sepanjang masa, seperti
kebutuhan akan baca tulis bagi mereka
umumnya dan latihan keterampilan bagi para
pekerja, sangat membantu mereka untuk
menghadapi situasi dan persoalan –
persoalan penting yang merupakan kunci
keberhasilan.
Pendidikan seumur hidup bagi anak:
Pendidikan seumur hidup bagi anak,
merupakan sisi lain yang perlu
memperoleh perhatian dan pemenuhan
oleh karena anak akan menjadi “tempat
awal” bagi orang dewasa nantinya dengan
segala kelebihan dan kekurangannya.
Pengetahuan dan kemampuan anak,
memberi peluang yang besar bagi
pembangunan pada masa dewasanya dan
pada gilirannya mulai dewasa
menanggung beban hidup yang lebih
ringan.
IMPLIKASI PSH
Guruge (2010) mengklasifikasikan implikasi
konsep pendidikan seumur hidup dan
sasaran pendidikan ke dalam 6 (enam)
kategori yaitu:
1. Para buruh dan petani;
2. Golongan remaja yang terganggu
pendidikan sekolahnya;
3. Para pekerja yang berketerampilan;
4. Golongan technician dan profesional;
5. Para pemimpin dalam masyarakat;
6. Golongan anggota masyarakat yang
sudah tua.
 Para buruh dan petani
Pandangan hidup para buruh dan petani yang masih
tradisional merupakan hambatan psikologik bagi
pembangunan dan mereka inilah yang membutuhkan
program baca tulis fungsional.
Bagi para pendidik program ini barulah mempunyai arti
apabila: (1) menolong meningkatkan produktivitas buruh
dan petani; (2) mendidik mereka agar dapat memenuhi
kewajiban sebagai warga negara dan sebagai kepala
keluarga, sehingga mereka menyadari pentingnya
pendidikan bagi anak-anak mereka; dan (3) memberi
jalan bagi mereka untuk dapat mengisi waktu
senggangnya dengan kegiatan-kegiatan produktif dan
menyenangkan sehingga mereka menjadi lebih berarti.
 Golongan remaja yang terganggu
pendidikan sekolahnya
Golongan remaja yang menganggur
karena tidak mendapatkan pendidikan
keterampilan atau yang unuser-
employed karena kurangnya
pendidikan keterampilan, memerlukan
pendidikan vokasional khusus. Demi
perkembangan pribadinya, mereka
perlu pula diberi pendidikan kultural
dan kegiatan-kegiatan yang kreatif.
 Para pekerja yang berketerampilan
Bagi golongan pekerja yang berketerampilan
ini, program yang disediakan harus memiliki
tujuan yaitu:
1. Program ini harus mampu
menyelamatkan mereka dari bahaya
keusangan pengetahuan dan otomasi,
perlu diberikan latihan – latihan kembali
untuk mendapatkan keterampilan baru;
2. Program ini harus membuka jalan bagi
mereka untuk naik jenjang dalam rangka
promosi kedudukan yang lebih baik.
 Golongan technician dan profesional
Kemajuan masyarakat banyak
tergantung pada golongan ini. Agar
mereka tetap berperan dalam
masyarakat, maka mereka harus
senantiasa memperbaharui dan
menambah pengetahuan dan
keterampilannya.
 Para pemimpin dalam masyarakat
Para pemimpin dalam masyarakat
(golongan politik, agama, sosial,
masyarakat) perlu selalu memperbaiki
sikap dan ide-idenya agar mereka
dapat tetap berfungsi memimpin
masyarakat sesuai dengan gerak
kemajuan dan pembangunan.
 Golongan anggota masyarakat
yang sudah tua
Program pendidikan seumur hidup bagi
golongan ini merupakan program untuk
memenuhi dorongannya untuk
mengetahui hal – hal yang baru dan tidak
lagi penting dilihat dari kegunaannya dan
keuntungan materiilnya.
IG

More Related Content

Similar to 8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf

Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolahLatar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolahFahdiati Agustin
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupAdhi Panjie Gumilang
 
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatan
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatanMakalah pendidikan luar sekolah di korea selatan
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatanOperator Warnet Vast Raha
 
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptx
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptxPERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptx
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptxeduMedia2
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatRamathevi Kuppan
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Erik Kuswanto
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatLia Oktafiani
 
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFREVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFDwi Kurniasih
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfTamrinlaTaangi
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Yaser Lopekabausirah
 

Similar to 8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf (20)

Makalah pendidikan luar sekolah
Makalah pendidikan luar sekolahMakalah pendidikan luar sekolah
Makalah pendidikan luar sekolah
 
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolahLatar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
 
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidupPendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
Pendidikan ham, pendidikan sepanjang hayat, dan pendidikan seumur hidup
 
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatan
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatanMakalah pendidikan luar sekolah di korea selatan
Makalah pendidikan luar sekolah di korea selatan
 
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptx
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptxPERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptx
PERTEMUAN-2-3LAND-PEND.pptx
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayat
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
 
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIFREVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
REVIEW BUKU PSIKOLOGI PENDIDIKAN INOVATIF
 
Assingment fpm
Assingment fpmAssingment fpm
Assingment fpm
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Bakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.pBakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.p
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Pendidikan Bagi Anak
Pendidikan Bagi AnakPendidikan Bagi Anak
Pendidikan Bagi Anak
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

8.2_Pendidikan-Sepanjang-Hayat.pdf

  • 2. KONSEP PSH • Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu ide (gagasan pokok) dalam konsep ini bahwa pendidikan tidak saja berlangsung selama seseorang belajar di lembaga - lembaga pendidikan formal: tetapi bahwa seseorang masih dapat memperoleh pendidikan, kalau ia mau sekolah setelah ia selesai menjalani pendidikan formal; • Pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal dunia; • Setiap manusia mengalami proses sepanjang hidupnya dari manusia itu baru dilahirkan sampai meninggal dunia baik melalui jenjang pendidikan formal maupun informal.
  • 3. Pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus (kontinu) dari bayi sampai meninggal dunia (Hasan, 2003:41). Dalam konsep ini ditekankan pula bahwa pendidikan dalam arti kata yang sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung terus menerus sepanjang kehidupan seseorang.
  • 5. IMPLEMENTASI PSH Sebagai implementasi pendidikan sepanjang hayat: 1. Pendidikan sekolah (formal); 2. Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan; 3. Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan (informal) saling mengisi dan saling memperkuat.
  • 6. Pendidikan Sekolah: • Teratur, sistematis, berjenjang, waktu yang tertentu berlangsung dari taman kanak-kanak sampai ke Perguruan Tinggi; • Tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina seseorang dalam menghadapi masa depan.
  • 7. Pendidikan Luar Sekolah yang Dilembagakan: • Penduduk usia sekolah yang tidak pernah mendapatkan keuntungan / kesempatan memasuki sekolah. Orang dewasa yang tidak pernah sekolah; • Peserta didik yang putus sekolah (drop out), baik dari pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Orang yang telah bekerja, tetapi ingin menambah keterampilan.
  • 8. Pendidikan Luar Sekolah yang tidak Dilembagakan: • Proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari – hari dengan sadar atau tidak sadar, tidak teratur dan tidak sistematis; • Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang pertama dan yang utama.
  • 9. Beberapa dasar pemikiran yang menyatakan pendidikan seumur hidup sangat penting dapat ditinjau dari beberapa segi: • Ideologi; • Ekonomi; • Sosiologis; • Politis; • Teknologis; • Psikologis dan Pedagogis. DASAR PEMIKIRAN PENTINGNYA PSH
  • 10. Manusia perlu dididik? Dilahirkan tak berdaya Dilahirkan tak langsung dewasa Manusia makhluk sosial Mengapa manusia perlu pendidikan?
  • 11. ARAH PSH Pendidikan seumur hidup pada orang dewasa: Sebagai generasi penerus, kaum muda/dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa, seperti kebutuhan akan baca tulis bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi para pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan – persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.
  • 12. Pendidikan seumur hidup bagi anak: Pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasanya dan pada gilirannya mulai dewasa menanggung beban hidup yang lebih ringan.
  • 13. IMPLIKASI PSH Guruge (2010) mengklasifikasikan implikasi konsep pendidikan seumur hidup dan sasaran pendidikan ke dalam 6 (enam) kategori yaitu: 1. Para buruh dan petani; 2. Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya; 3. Para pekerja yang berketerampilan; 4. Golongan technician dan profesional; 5. Para pemimpin dalam masyarakat; 6. Golongan anggota masyarakat yang sudah tua.
  • 14.  Para buruh dan petani Pandangan hidup para buruh dan petani yang masih tradisional merupakan hambatan psikologik bagi pembangunan dan mereka inilah yang membutuhkan program baca tulis fungsional. Bagi para pendidik program ini barulah mempunyai arti apabila: (1) menolong meningkatkan produktivitas buruh dan petani; (2) mendidik mereka agar dapat memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan sebagai kepala keluarga, sehingga mereka menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka; dan (3) memberi jalan bagi mereka untuk dapat mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan-kegiatan produktif dan menyenangkan sehingga mereka menjadi lebih berarti.
  • 15.  Golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya Golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan pendidikan keterampilan atau yang unuser- employed karena kurangnya pendidikan keterampilan, memerlukan pendidikan vokasional khusus. Demi perkembangan pribadinya, mereka perlu pula diberi pendidikan kultural dan kegiatan-kegiatan yang kreatif.
  • 16.  Para pekerja yang berketerampilan Bagi golongan pekerja yang berketerampilan ini, program yang disediakan harus memiliki tujuan yaitu: 1. Program ini harus mampu menyelamatkan mereka dari bahaya keusangan pengetahuan dan otomasi, perlu diberikan latihan – latihan kembali untuk mendapatkan keterampilan baru; 2. Program ini harus membuka jalan bagi mereka untuk naik jenjang dalam rangka promosi kedudukan yang lebih baik.
  • 17.  Golongan technician dan profesional Kemajuan masyarakat banyak tergantung pada golongan ini. Agar mereka tetap berperan dalam masyarakat, maka mereka harus senantiasa memperbaharui dan menambah pengetahuan dan keterampilannya.
  • 18.  Para pemimpin dalam masyarakat Para pemimpin dalam masyarakat (golongan politik, agama, sosial, masyarakat) perlu selalu memperbaiki sikap dan ide-idenya agar mereka dapat tetap berfungsi memimpin masyarakat sesuai dengan gerak kemajuan dan pembangunan.
  • 19.  Golongan anggota masyarakat yang sudah tua Program pendidikan seumur hidup bagi golongan ini merupakan program untuk memenuhi dorongannya untuk mengetahui hal – hal yang baru dan tidak lagi penting dilihat dari kegunaannya dan keuntungan materiilnya.
  • 20. IG