Pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia memiliki tiga ciri utama, yaitu:
1) Mencerminkan nilai-nilai dasar bangsa yang mengintegrasikan masyarakat plural, 2) Menjadi cita-cita bersama untuk mewujudkan bangsa yang religius, adil, dan sejahtera, 3) Bersifat terbuka dan dinamis untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman."
2. ”Suatu bangsa akan besar dan kuat
bukan oleh bangsa lain,
demikian pula lemah dan hancurnya juga
bukan oleh bangsa lain,
tetapi oleh bangsa itu sendiri”
Ryamizard Ryacudu,
3. Pengantar
• Status Pancasila sebagai idelogi nasional pada
dasarnya merupakan derivasi (asal mula) dari
status Pancasila dasar negara
• Dengan terangkatnya status Pancasila dasar
negara menjadikan pula Pancasila sebagai
ideologi nasional dan sebagai sumber hukum
(Pranarka, 1985)
4. Pengertian Ideologi
• Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar , cita-
cita dan logos berarti ilmu.
• Secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang ide
atau gagasan. Dalam pengertian sehari-hari
“idea” disamakan artinya dengan “cita-cita”.
• Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat
tetap yang harus dicapai , sehingga cita-cita itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan / paham.
5. • Ideologi menurut Oesman dan Alfian (1990: 6),
berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai
dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang
dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau
bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup
bangsa mereka.
• Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan negara
untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Ideologi bangsa
adalah cara pandang suatu bangsa dalam
menyelenggarakan negaranya. Ideologi adalah suatu
sistem nilai yang terdiriatas nilai dasar yang menjadi
cita-cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai
metode atau cara mewujudkan cita-cita tersebut.
6. • Ideologi sebagai kumpulan gagasan , ide,
keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut :
a. Bidang politik
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang agama
Soejono Soemargono (1983)
• Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif
7. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Ada 2 fungsi utama ideologi dalam masyarakat
: 1) sebagai tujuan atau cita-cita bersama
masyarakat, 2) sebagai pemersatu masyarakat
dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian
konflik yang terjadi di masyarakat (Ramlan
Surbakti, 1999)
Menurut ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998,
Pancasila sebagai ideologi nasional
mengandung makna sebagai cita-cita negara
8. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
• Pancasila sebagai ideologi nasional dapat
dipandang dari sisi filosofis dan politis
• Dari aspek filosofis, nilai-nilai Pancasila menjadi
dasar keyakinan tentang masyarakat yang dicita-
citakan ....FUNGSI PERTAMA IDEOLOGI
• Pancasila sebagai ideologi nasional artinya nilai-
nilai dasar ( 5 nilai) dalam Pancasila dijadikan cita-
cita normatif dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara
9. Tujuan penyelengaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara Indonesia diharapkan
terwujudnya kehidupan berbangsa yang
bercirikan nilai-nilai dasar Pancasila
Yaitu terwujudnya bangsa yang religius,
manusiawi, bersatu, demokratis, adil,
sejahtera, maju, mandiri, baik dan bersih
dalam penyelenggraan negara (ketetapan MPR
No VII /MPR/2001) Religius, manusiawi,
bersatu, demokratis, adil adalah nilai-nilai
dasar dari Pancasila
10. Visi Indonesia 2020
• Religius :
a.terwujudnya masyarakat yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia sehingga ajaran
agama, khususnya yang bersifat universal dan
nilai-nilai luhur budaya, terutama kejujuran,
dihayati dan diamalkan dalam perilaku
keseharian ;
b.terwujudnya toleransi antar dan antara umat
beragama;
c.terwujudnya penghormatan terhadap
martabat kemanusiaan
11. • Manusiawi :
a.terwujudnya masyarakat yang menghargai nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab;
b.terwujudnya hubungan harmonis antar manusia
Indonesia tanpa membedakan latar belakang
budaya, suku, ras, agama dan lain-lain;
c.berkembangnya dinamika kehidupan
bermasyarakat ke arah peningkatan harkat dan
martabat manusia;
d.terwujudnya keseimbangan antara hak dan
kewajiban dalam perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
12. • Bersatu :
a.meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa;
b.meningkatnya toleransi, kepedulian, dan
tanggung jawab sosial;
c.berkembangnya budaya dan perilaku sportif
serta menghargai dan menerima perbedaan
dalam kemajemukan;
d.berkembangnya semangat antikekerasan;
e.berkembangnya dialog secara wajar dan saling
menghormati antarkelompok dalam masyarakat.
13. • Demokratis :
a.terwujudnya keseimbangan kekuasaan antara
lembaga penyelenggara negara dan hubungan
kekuasaan antara pemerintahan nasional dan
daerah;
b. menguatnya partisipasi politik sebagai
perwujudan kedaulatan rakyat melalui
pemilihan umum yang jujur, adil, langsung,
umum, bebas, dan rahasia, efektifitas peran dan
fungsi partai politik dan kontrol sosial
masyarakat yang semakin meluas;
c. berkembangnya organisasi sosial, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi politik yang
bersifat terbuka;
14. d. terwujudnya mekanisme kontrol di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara;
e. berkembangnya budaya demokrasi:
transparansi, akuntabilitas, jujur, sportif,
menghargai perbedaan;
f. berkembangnya sistem kepemimpinan yang
egaliter dan rasional
15. • Adil :
a.tegaknya hukum yang berkeadilan tanpa
diskriminasi;
b.terwujudnya institusi dan aparat hukum yang
bersih dan profesional;
c.terwujudnya penegakan hak asasi manusia;
d.terwujudnya keadilan gender;
e.terwujudnya budaya penghargaan dan
kepatuhan terhadap hukum;
16. f.terwujudnya keadilan dalam distribusi
pendapatan, sumberdaya ekonomi dan
penguasaan aset ekonomi, serta hilangnya
praktek monopoli;
g.tersedianya peluang yang lebih besar bagi
kelompok ekonomi kecil, penduduk miskin dan
tertinggal
17. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
• Pancasila sebagai ideologi nasional juga
berarti nilai-nilai yang terkandung didalamnya
dijadikan alat pemersatu masyarakat
Indonesia
• Nilai-nilai dalam ideologi Pancasila diterima,
disepakati dan dianggap baik, ideal untuk
dijadikan nilai bersama (common value)
masyarakat
• Masyarakat Indonesia yang plural bersedia
bersatu atas dasar nilai bersama. Pancasila
merupakan nilai integratif
18. • Integrasi bangsa bisa dilakukan melalui
integrasi nilai. Pancasila sebagai ideologi
nasional merupakan salah satu sarana bagi
integrasi bangsa Indonesia
• Jika ada konflik antar warga bangsa, nilai-
nilainya bisa dijadikan acuan normatif
penyelesaian
19. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
19
5
NILAI DASAR
PANCASILA
CITA-CITA BERNEGARA
/VISI BANGSA
SARANA PEMERSATU
BANGSA
BANGSA YANG :
RELIGIUS
MANUSIAWI
BERSATU
DEMOKRATIS
ADIL
MENGINTEGRASIKAN
MASYARAKAT YG PLURAL
20. Tiga Tahapan Perkembangan Pancasila
Sebagai Ideologi
• Proses pemahaman atau kesadaran
masyarakat terhadap ideologinya berjalan
bertahap dalamintensitasnya, tergantung
pada bagaimana masyarakat tersebut
mempersepsikan ideologinya itu dari satu
periode kepada periode berikutnya 9Soerjanto
Poespowardojo, 1991)
21. Tiga jenjang atau tahap kesadaran
masyarakat terhadap Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi Persatuan
Pancasila sebagai ideologi pembagunan
Pancasila sebagai ideologi terbuka
22. Pancasila sebagai Ideologi Persatuan
• Pancasila sebagaii ideologi persatuan
berfungsi mempersatukan rakyat yang
majemuk menjadi bangsa yang
berkepribadian dan percaya pada diri sendiri
23. Pancasila sebagai Ideologi
Pembangunan
• Pancasila sebagai ideologi pembangunan
memberikan legitimasi kekuasaan untuk
melaksanakan pembangunannasional.Upaya
akademik Pancasila sebagai ideologi
pembangunan : pemikiran Mubyarto (2004)
tentang ekonomi Pancasila, Mahfud MD
(2007) tentang Pancasila sebagai kaidah
penuntun dalam pembangunan hukum di
Indonesia, dll
24. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
• Suatu ideologi adalah terbuka, sejauh tidak
dipaksakan dari luar, tetapi terbentk justru atas
kesepakatan masyarakat sehingga merupakan
milik masyarakat
• Sebaliknya ideologi tertutup memutlakkan
pandangan secara totaliter, sehingga masyarakat
tidak mungkin mengambil jarak terhadapnya dan
tidak mungkin memilikinya. Sebaliknya
masyarakat dan bahkan martabat manusia akan
dikorbankan untuknya
25. Frans Magnis Suseno
• Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari
kekayaan budaya masyarakat sendiri
• Isinya tidak langsung operasional
26. PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS (Alfian)
Realitas
• Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai
yang riil hidup di dalam masyarakatnya.
Idealitas
• Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita
yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan
Fleksibilitas
• Bahwa ideologi memiliki keluwesan yangmemungkinkan bahkan
merangsang pengembangan pemikiran pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari
hakIkat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
27. CIRI PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS
Realitas
• Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar melainkan
digali dan diambil dari moral , budaya masyarakat itu sendiri.
Idealitas
• Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok
orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus
masyarakat tersebut
Fleksibilitas
• Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh negara melainkan digali
dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah
yang memiliki ideologi Pancasila
28. CIRI PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS
1
• Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis
2
• Dinamis artinya mampu menyesuaikan diri
terhadap perkembangan dengan menerima
masuknya nilai baru
3
• Nilai nilai instrumental Pancasila senantiasa berubah, dan
dinamis berkembang menyesuaikan dengan tuntutan
perubahan. Namun nilai-nilai dasarnya adalah tetap sebab
apabila nilai-nilai dasarnya berubah maka berubah pula ideologi
tersebut
29. SIMPULAN ....
Jadi ciri khas ideologi terbuka yakni bahwa isinya
tidak operasional dan akan menjadi operasional
apabila sudah dijabarkan ke dalam peraturanperundangan
Oleh karena itu ideologi terbuka sebagaimana
dikembangkan oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka
untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena
ideologi terbuka berasal dari masyarakat yang sifatnya
dinamis.
30. Faktor yang
mendorong
pemikiran mengenai
keterbukaan
ideologi Pancasila
Kenyataan dalam proses
pembangunan nasional
berencana dan dinamika
masyarakat berkembang
dengan cepat
Tekad untuk
memperkokoh
kesadaran akan
nilai-nilai dasar
Pancasila
yang bersifat
abadi dan hasrat
mengembangka
n secara kreatif
dan dinamis
dalam rangka
mencapai tujuan
nasional.
Pengalaman sejarah
kita di masa lampau
Kenyataan
menunjukkan,
bahwa
bangkrutnya
ideologi yang
tertutup dan
beku
cenderung
meredupkan
perkembanga
n dirinya
31. Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila
Stabilitas
nasional yang
dinamis
Larangan terhadap
ideologi Marxisme,
Liberalisme,
Leninisme,
Komunisme
Paham
ateisme
Penciptaan norma-
norma baru yang
harus melalui
konsensus di
masyarakat
Larangan terhadap
pandangan ekstrim
yang menggelisahkan
masyarakat