SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TEKNOLOGI INFORMASI
N – TIER ARCHITECTURE




                  Disusun oleh :

 Muhammad Iman Nur Hakim           (1104405010)
 Ida Ayu Laksmi Dewi               (1104405018)
 Yohanes Hendra Nugroho            (1104405027)
 Juniar Doan Wihardono             (1104405029)
 Satya Nangga Priambada            (1104405037)
 Vibrado Segara Kusumo             (1104405038)
 Agusta Surya Laksmana             (1104405039)




 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
       FAKULTAS TEKNIK
     UNIVERSITAS UDAYANA
             2012


                                                  1
KATA PENGANTAR



       Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrahNya lah penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Adapun dalam proses penyusunannya tidaklah sedikit hambatan yang dihadapi.
       Terselesaikannya paper ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga
paper yang kami buat dapat berguna untuk para pembaca sehingga menambah
pengetahuan pembaca.
       Tak ada gading yang tak retak seperti kata pepatah tak ada sesuatu yang
sempurna, begitu juga dengan paper yang kami buat. Penulis sadar bahwa paper
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini. Akhir kata, dengan segala
kerandahan hati, Penulis ajukan untuk dapat dinilai serta dikoreksi oleh semua
pihak. Semoga bermanfaat bagi kita semua.




                                                 Bukit Jimbaran, 18 April 2012




                                                              Penulis




                                                                             2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................... 1
Latar belakang ........................................................................................................................ 1
Tujuan .................................................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ............................................................................................................... 2
2.1 N – Tier Arsitektur .......................................................................................................... 2
 2.1.1 Pengertian N – Tier Arsitektur ................................................................................ 4
 2.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client Server
         Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya. .................................................................. 4
 2.1.3 Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur ..................................................... 7
 2.1.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur ............................................... 9
 2.1.5 Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur .............................................................. 10
   2.1.5.A Client/Server (two tier) ...................................................................................... 10
   2.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier ...................................................................................... 13

BAB III Penutup .................................................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 17
3.2 Saran ............................................................................................................................... 18

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 19




                                                                                                                            3
BAB I
                               PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat,
kemajuan teknologi semakain memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan
saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini hampir setiap
individu sudah memiliki komputer. Di mana didalam dunia komputer ada yang
namanya client server, dan n – tier arsitektur merupakan salah satu model dari
arsitektur client server. Client merupakan sembarang sistem atau proses yang
melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah,
sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient.
Client - Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses
server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah
aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses
server dalam suatu jaringan.



1.2 Tujuan
             Pengertian dari n - tier arsitektur.
             Apa hubungan antara n - tier arsitektur dengan arsitektur client
              server serta tujuan dan manfaatnya.
             Apa saja teknologi pendukung dari n - tier arsiterktur.
             Keuntungan dan kerugian dari n - tier arsitektur.
             Contoh dari aplikasi n – tier arsitektur.




                                                                                4
BAB II
                                 PEMBAHASAN


2.1     N - Tier Arsitektur
2.1.1   Pengertian N - Tier Arsitektur
               Istilah   Model     N-tier    sendiri    muncul     disebabkan   karena
        dimungkinkannya suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier
        didalamnya. Stored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem
        dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi
        terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut.
        Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan saat sebuah
        perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki
        database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server
        database, perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda,
        pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n - tier. Huruf
        “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka
        sebanyak apapun, misalnya 3 - tier, 4 - tier dan seterusnya. Karena itu
        sebuah aplikasi n - tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical.




                           Gambar 1 Contoh diagram blok n – tier arsitektur




                                                                                    5
aplikasi n - tier digambarkan bagaimana suatu pelanggan internet ingin
memesan buku secara online pada situs amazon.com. Pelanggan dapat
melihat katalog buku amazon.com yang sebenarnya ada pada database
amazon.com. Setelah pelanggan ingin memesan salah satu buku, maka
pelanggan tersebut perlu memasukkan informasi mengenai dirinya dan
yang terlebih penting adalah data mengenai kartu kreditnya. Tentunya data
kartu kredit pelanggan tersebut harus divalidasi terlebih dahulu
informasinya, seperti PIN, masa berlaku kartu, limit kredit, dsb. Setelah
itu, barulah transaksi pemesanan buku itu selesai. Dari ilustrasi tadi kita
dapat melihat berapa banyak tier yang terlibat dalam suatu sistem.
        Dapat dilihat bahwa n – tier arsitektur menunjukkan banyaknya
lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari
beberapa komponen utama:
        Presentation Layer
        Application Layer atau Business Logic Layer
        Data Layer
        Dan dalam hal ini, n pada n - tier menunjukkan banyaknya level
yang dimiliki oleh aplikasi, bukan banyaknya komputer yang digunakan.
Arsitektur n-tier untuk aplikasi logik dibagi berdasarkan fungsinya bukan
fisik. Berikut ini adalah arsitektur n - tier :
        user interface.
        Presentasi logik.
        Bisnis logik.
        Layanan infrastruktur.
        Layer data dimana sisa data perusahaan.




                                                                         6
2.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client
     Server Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya.
            N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client
     server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk
     dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Istilah arsitektur mengacu
     pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk
     suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.
     Arsitektur terdistribusi – sebuah istilah yang relatif baru untuk
     menjelaskan arsitektur aplikasi – berarti bahwa pemrosesan dari suatu
     aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin.
            Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi,
     tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

      a. Servis (layanan)
         Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
         Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
         Server sebagai provider, client sebagai konsumen
      b. Sharing resources (sumber daya)
         Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan
         meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
         konsistensinya.
      c. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
         Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu
         menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server
         menunggu secara pasif request dari client.
      d. Transparansi lokasi
         Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama
         atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus
         mudah diakses dari client.
      e. Mix-and-Match
         Perbedaan server client platforms




                                                                               7
f. Pesan berbasiskan komunikasi
    Interaksi   server dan     client   melalui   pengiriman pesan       yang
    menyertakan permintaan dan jawaban.
g. Pemisahan interface dan implementasi
    Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface
    pesan yang diterbitkan tidak berubah.



       Dalam konteks basis data, client mengatur interface yang
berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data.
Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate
kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian
meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response
untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis
data kemudian mengembalikan hasil ke client. Proses-proses ini
melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga
menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery.
       Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas
pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan
Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah
Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal
lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut
Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi
pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server
komunikasi).
       Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai
Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-
dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana
Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan
memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan
permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil
prosesnya.


                                                                            8
Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi
pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan
protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP),
sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan
Windows NT. Lingkungan Database Client/Server di Internet
     Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
     Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
     Berbagi hardware atau software


       Tujuan Arsitektur Client Server untuk membantu perusahaan-
perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi informasi
dan sebagainanya tentnya yang berhubungan dengan client server.
Arsitektur ini juga menempatkan sebuah komputer sebagai server yang
bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal
lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut.


       Manfaat yang bisa didapatkan dari Arsitektur client server ini tidak
jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan-
perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang
akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan
sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh
perusahaan. Ada beberapa manfaat jenis arsitektur ini adalah :

       Memungkinkan akses basis data yang besar
       Menaikkan kinerja
       Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda
       kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara
       paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya
       memproses basis data.
       Biaya untuk hardware dapat dikurangi
       Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang
       cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data



                                                                         9
Biaya komunikasi berkurang
               Aplikasi    menyelesaikan    bagian     operasi     pada    client     dan
               mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data
               melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan
               dikirim melewati jaringan
               Meningkatkan kekonsistenan
               Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan
               perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi
               program mengerjakan pemeriksaan sendiri
               Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami



2.1.3   Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur
               Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk
        mendukung n-tier arsitektur:

            Component Object
                        Umumnya merupakan model object oriented dimana dapat
               dipergunakan oleh aplikasi yang berbeda dan penggunaan ulang
               komponen. Contohnya adalah COM/DCOM. Aplikasi yang ditulis
               dengan     bahasa    pemrograman      yang   berbeda       dapat     saling
               berkomunikasi       dengan   menggunakan          Component        Object.
               Component Object itu sendiri dapat ditulis dengan bahasa
               pemrograman yang berbeda-beda. Pada prinsipnya komponen
               tersebut terdiri dari class yang memiliki sekumpulan method.


            Microsoft Transaction Server
                        MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan
               software yang dikembangkan oleh Microsoft untuk keperluan
               monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS beroperasi
               pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai
               contoh, jika Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana
               menempatkan business object pada middle-tier, maka Anda dapat


                                                                                       10
membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya, dan melakukan
   instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan
   bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada
   busines object tersebut. MTS menyediakan fasilitas seperti
   transaksi rollback, commit dan deadlock pada middle-tier.


 HTTP/Web Server.
          Untuk aplikasi n-tier pada aplikasi Internet/Intranet, Anda
   mutlak memerlukan Web Server. Terdapat cukup banyak web
   server yang umum digunakan seperti Apache Web Server atau
   Internet Information Server (IIS). Anda dapat menggunakan web
   server sebagai middle-tier untuk menangani permintaan dari
   browser komputer client.


 Microsoft Message Queue Server.
          MMQS atau Microsoft Message Queue Server merupakan
   teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft yang berjalan pada
   middle-tier dan berfungsi untuk mengelola antrian permintaan. Hal
   ini dilatarbelakangi karena didalam jaringan yang besar, tidak
   semua komputer yang terkoneksi berfungsi pada saat yang
   diperlukan, sehingga diperlukan sebuah aplikasi yang dapat
   mengelola antrian request dari client dan response dari server yang
   akan dikirimkan lagi ketika komputer tujuan telah berfungsi. Satu
   keuntungannya lagi, jika client-client meminta request yang
   melebihi    kapasitas   sebuah    server,   maka        MMQS   dapat
   menyimpannya untuk kemudian mendelegasikannya pada server
   yang tidak sibuk. Untuk kebutuhan ini diperlukan aplikasi pada
   server yang berfungsi sebagai listener atau referral.




                                                                    11
 Database Management System.
                     Database Management System atau dikenal dengan
              singkatan DBMS merupakan sumber penyimpanan data dan tentu
              saja memegang peranan vital dalam keseluruhan sistem. Untuk
              arsitektur 2-tier dan n-tier, diperlukan aplikasi DBMS yang mampu
              bekerja pada lingkungan tersebut, beberapa contohnya adalah
              MySQL, Microsoft SQL Server dan Oracle. Jika pada DBMS yang
              dipergunakan        terdapat   fasilitas   stored   procedure,   maka
              dimungkinkan untuk menyimpan business logic didalam stored
              procedure yang akan diakses oleh client.



2.1.4   Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur
              Diantara keuntungan - keuntungan yang dapat diperoleh dari
              arsitektur n-tier, yang terutama adalah:
              1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan
                  datang
              2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
              3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang
                  berbeda-beda secara transparan.
              4. Dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak
                  mengubah inti dari program tersebut.
              5. Dari segi portabilitas, dapat berjalan pada banyak sistem tanpa
                  harus banyak mengubah program tersebut.


              Terdapat pula kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, yaitu:

              1. Sistem n - tier relatif mahal untuk development dan
                  instalasinya.
              2. Perencanaan software sangat kompleks.
              3. Memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya.
              4. Memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.
              5. Penggunaan memori komputer lebih besar.


                                                                                 12
2.1.5   Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur
2.1.5.A Client/Server (two tier)
                Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
         terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
         two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan
         melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan
         mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
         mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
         ke client-nya.
                Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi
         dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan
         service). Tiga komponen tersebut yaitu:

                      1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi
                          yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
                      2. Manajemen Proses.
                      3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface
                          dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua
                          lapisan.

                Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi
         terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
         two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan
         melalui sebuah jaringan, Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan
         mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
         mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
         ke client-nya. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung
         jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk
         logika bisnis dan komunikasi dengan server database.




                                                                                  13
Gambar 2. Client Server
       Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada
skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani
suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang
mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur
daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi
pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang
menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
       Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client.
Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-
masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa
koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada
dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga
menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang
perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
       Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti
penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server
bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak
aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna
dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut
menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.


                                                                     14
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini.
    Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan
    aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat
    biaya.
             Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur
    tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system
    client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam
    database. Server database manangani :

•   Manajemen data
•   Keamanan
•   Query, trigger, prosedur tersimpan
•   Penangan kesalahan




                                  Gambar 3. Two Tier




             Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena
    mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client.
    Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server,
    kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan
    client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama
    dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat
    kelemahan      pada   model      ini.   Selain     menjalankan   tugas-tugas




                                                                             15
tertentu,kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian
         besar aplikasi.
     Kelebihan dari model client/server
     •   Mudah
     •   Menangani Database Server secara khusus
     •   Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
     •   Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.



     Kekurangan dari model client/server :
     •   Kurangnya skalabilitas
     •   Koneksi database dijaga
     •   Tidak ada keterbaharuan kode
     •   Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
         skala kecil.
     •   Susah di amankan.
     •   Lebih mahal.



2.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier
         Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab
keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan
disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier).
Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas
khusus. Yaitu :
                           Layanan presentasi (tingkat client)
                           Layanan bisnis (tingkat menengah)
                           Layanan data (tingkat sumber data)
         Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada
mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam
tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan
dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier




                                                                                16
adalah   model   yang   membagi      fungsionalitas     ke    dalam   lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
         Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server.
Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara
Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS,
WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business
process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java.
Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut.




                          Gambar 3. Three-Tier / Multi-Tier



         Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan
menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network
bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu
mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak
sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan
network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk



                                                                                   17
mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi - aplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Dalam Skala besar
mempunyai kelebihan :

           Keamanan dibelakang firewall.
           Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
           Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart
           internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih
           cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
           Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam
           SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.



                  Keuntungan Arsitektur Three-Tier
           Keluwesan teknologi
           Mudah untuk mengubah DBMS engine
           Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
           Biaya jangka panjang yang rendah
           Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada
           aplikasi keseluruhan
           Keunggulan kompetitif
           Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat,
           dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan
           aplikasi
           Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server,
           begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga
           yang harus dibayar lebih kecil.
           Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan
           menyebabkan lapisan lain ikut salah
           Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang
           pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.


                                                                                 18
Kekurangan arsitekture Three Tier :
•   Lebih susah untuk merancang
•   Lebih susah untuk mengatur
•   Lebih mahal




                                             19
BAB III
                                   PENUTUP



3.1 Kesimpulan
           Model N-tier adalah suatu aristektur aplikasi yang terdiri dari banyak
            tier didalamnya. Huruf “n” pada n - tier menunjukkan variabel
            numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3 - tier,
            4 - tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n - tier memiliki 3
            atau lebih tingkatan logical.
           N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client
            server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen
            pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server.
           Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk
            mendukung n-tier diantaranya Component Object, Microsoft
            Transaction Server, HTTP/Web Server, Microsoft Message Queue
            Server, Database Management System
           Keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier diantaranya,
            kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang,
            business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara dan
            aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-
            beda secara transparan.
          Kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, diantaranya, sistem n
            - tier relatif mahal untuk development dan instalasinya, perencanaan
            software sangat kompleks, memerlukan adaptasi yang semakin luas
            ruang lingkupnya dan memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.
          Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur antara lain model two tier
            dan three - tier / multi – tier.




                                                                                20
3.2   Saran

              Dalam penggunaan lebih dari satu server database, baiknya dengan
      menggunakan model n – tier. Dalam penggunaannya didapat keuntungan
      diantaranya Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan
      datang, business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara, aplikasi
      client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara
      transparan, dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak
      mengubah inti dari program tersebut, dan dari segi portabilitas, dapat
      berjalan pada banyak sistem tanpa harus banyak mengubah program
      tersebut.




                                                                            21
DAFTAR PUSTAKA



http://luviyani.blogspot.com/2010/04/client-server.html
http://lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html
http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/
http://jokonurjadi.blogspot.com/2008/12/membuat-aplikasi-untuk-
     perusahaan.html
http://charless.wordpress.com/2008/05/02/arsitektur-model-aplikasi-saat-ini/
http://budi.insan.co.id/courses/ec7010/dikmenjur-2004/sitimardliyah-report2.pdf
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Esther Wibowo, Eddy Hartono, Samuel Prakoso,
2006, Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client Server dan Sistem Terdistribusi,
Penerbit : ANDI.




                                                                               22

More Related Content

What's hot

Software Engineering 1 (Requirement Engineering)
Software Engineering 1 (Requirement Engineering)Software Engineering 1 (Requirement Engineering)
Software Engineering 1 (Requirement Engineering)Adam Mukharil Bachtiar
 
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)Adam Mukharil Bachtiar
 
Information system building block
Information system building blockInformation system building block
Information system building blockAinul Yaqin
 
Arsitektur Sitem Terdistribusi
Arsitektur Sitem TerdistribusiArsitektur Sitem Terdistribusi
Arsitektur Sitem Terdistribusititoagung
 
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)Adam Mukharil Bachtiar
 
Pertemuan 1 Data dan Struktur Data
Pertemuan 1 Data dan Struktur DataPertemuan 1 Data dan Struktur Data
Pertemuan 1 Data dan Struktur DataEndang Retnoningsih
 
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasiDokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasifachrizal lianso
 
Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputerHamdi Hamdi
 
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)Adam Mukharil Bachtiar
 
Use case diagram
Use case diagramUse case diagram
Use case diagramandoe
 
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Adam Mukharil Bachtiar
 

What's hot (20)

Software Engineering 1 (Requirement Engineering)
Software Engineering 1 (Requirement Engineering)Software Engineering 1 (Requirement Engineering)
Software Engineering 1 (Requirement Engineering)
 
Use Case Diagram
Use Case DiagramUse Case Diagram
Use Case Diagram
 
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)
RPL 1 (Lama) - Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (2)
 
Information system building block
Information system building blockInformation system building block
Information system building block
 
Contoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imkContoh2+soal+imk
Contoh2+soal+imk
 
Arsitektur Sitem Terdistribusi
Arsitektur Sitem TerdistribusiArsitektur Sitem Terdistribusi
Arsitektur Sitem Terdistribusi
 
Sistem berkas
Sistem berkasSistem berkas
Sistem berkas
 
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)
Data Management (Enhanced ERD and Mapping ERD)
 
Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
 
Aps04 analysis
Aps04 analysisAps04 analysis
Aps04 analysis
 
Pertemuan 1 Data dan Struktur Data
Pertemuan 1 Data dan Struktur DataPertemuan 1 Data dan Struktur Data
Pertemuan 1 Data dan Struktur Data
 
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasiDokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
Dokumen srs -_sistem_informasi_koperasi
 
Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)Incremental development (pengembangan incremental)
Incremental development (pengembangan incremental)
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
 
Oracle transaksi
Oracle transaksiOracle transaksi
Oracle transaksi
 
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)
Validasi ide Menggunakan Javelin Board (Idea Validation)
 
Use case diagram
Use case diagramUse case diagram
Use case diagram
 
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
 
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASITUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
TUGAS RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI
 
Bab III Class Diagram
Bab III Class DiagramBab III Class Diagram
Bab III Class Diagram
 

Similar to Paper N-Tier Architecture

Aplikasi penjualan pulsa
Aplikasi penjualan pulsaAplikasi penjualan pulsa
Aplikasi penjualan pulsahelvypricilia
 
Java control parallel port aris suryadi
Java control parallel port   aris suryadiJava control parallel port   aris suryadi
Java control parallel port aris suryadiAris Suryadi
 
Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Sistem Informasi Penjualan Berbasis WebSistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Sistem Informasi Penjualan Berbasis Webdiansyahputri
 
Laporan pemrograman visual3
Laporan pemrograman visual3Laporan pemrograman visual3
Laporan pemrograman visual3Fenty Hidayati
 
Database server dan manajemennya (DBSM)
Database server dan manajemennya (DBSM)Database server dan manajemennya (DBSM)
Database server dan manajemennya (DBSM)UFhie Ah
 
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsi
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsiSiti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsi
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsismaryamalz
 
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdfHendroGunawan8
 
Nirva Serlin Utami 6701140096
Nirva Serlin Utami  6701140096Nirva Serlin Utami  6701140096
Nirva Serlin Utami 6701140096nirvaserlin
 
Arsitektur client server
Arsitektur client serverArsitektur client server
Arsitektur client serverarfianti
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakAdityaSaputra83
 
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhanTm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan010426
 
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantorSoftware requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantorPutu Shinoda
 
Ukk 2016 debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq m
Ukk 2016   debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq mUkk 2016   debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq m
Ukk 2016 debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq mSyiroy Uddin
 
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATK
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATKAplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATK
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATKFitri Evi Nasution
 

Similar to Paper N-Tier Architecture (20)

Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
Aplikasi penjualan pulsa
Aplikasi penjualan pulsaAplikasi penjualan pulsa
Aplikasi penjualan pulsa
 
Java control parallel port aris suryadi
Java control parallel port   aris suryadiJava control parallel port   aris suryadi
Java control parallel port aris suryadi
 
Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Sistem Informasi Penjualan Berbasis WebSistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
 
Sad
SadSad
Sad
 
Laporan pemrograman visual3
Laporan pemrograman visual3Laporan pemrograman visual3
Laporan pemrograman visual3
 
Database server dan manajemennya (DBSM)
Database server dan manajemennya (DBSM)Database server dan manajemennya (DBSM)
Database server dan manajemennya (DBSM)
 
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsi
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsiSiti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsi
Siti maryam alizza_6701140222_pis1405_apsi
 
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
1. UTS_CLOUD_COMPUTING_HENDRO_GUNAWAN_200401072103_IT-701.pdf
 
Nirva Serlin Utami 6701140096
Nirva Serlin Utami  6701140096Nirva Serlin Utami  6701140096
Nirva Serlin Utami 6701140096
 
Arsitektur client server
Arsitektur client serverArsitektur client server
Arsitektur client server
 
Sad
SadSad
Sad
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunak
 
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhanTm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan
Tm 08 prioritas dan spesifikasi kebutuhan
 
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantorSoftware requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
Software requirementsspecification aplikasi logistik alat tulis kantor
 
Ukk 2016 debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq m
Ukk 2016   debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq mUkk 2016   debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq m
Ukk 2016 debian 7 (instalasi,sett ip,dhcp,dns) - m.asyiq m
 
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATK
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATKAplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATK
Aplikasi Pengelolaan Persedian Barang Dagang Berupa ATK
 
RPL
RPLRPL
RPL
 
Kak - MPPL E
Kak - MPPL E Kak - MPPL E
Kak - MPPL E
 
Uts mppl
Uts mpplUts mppl
Uts mppl
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Paper N-Tier Architecture

  • 1. TEKNOLOGI INFORMASI N – TIER ARCHITECTURE Disusun oleh : Muhammad Iman Nur Hakim (1104405010) Ida Ayu Laksmi Dewi (1104405018) Yohanes Hendra Nugroho (1104405027) Juniar Doan Wihardono (1104405029) Satya Nangga Priambada (1104405037) Vibrado Segara Kusumo (1104405038) Agusta Surya Laksmana (1104405039) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2012 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya lah penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya. Adapun dalam proses penyusunannya tidaklah sedikit hambatan yang dihadapi. Terselesaikannya paper ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga paper yang kami buat dapat berguna untuk para pembaca sehingga menambah pengetahuan pembaca. Tak ada gading yang tak retak seperti kata pepatah tak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan paper yang kami buat. Penulis sadar bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan paper ini. Akhir kata, dengan segala kerandahan hati, Penulis ajukan untuk dapat dinilai serta dikoreksi oleh semua pihak. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Bukit Jimbaran, 18 April 2012 Penulis 2
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................... i Daftar Isi................................................................................................................................. ii BAB I Pendahuluan ............................................................................................................... 1 Latar belakang ........................................................................................................................ 1 Tujuan .................................................................................................................................... 1 BAB II Pembahasan ............................................................................................................... 2 2.1 N – Tier Arsitektur .......................................................................................................... 2 2.1.1 Pengertian N – Tier Arsitektur ................................................................................ 4 2.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client Server Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya. .................................................................. 4 2.1.3 Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur ..................................................... 7 2.1.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur ............................................... 9 2.1.5 Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur .............................................................. 10 2.1.5.A Client/Server (two tier) ...................................................................................... 10 2.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier ...................................................................................... 13 BAB III Penutup .................................................................................................................. 17 3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 17 3.2 Saran ............................................................................................................................... 18 Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 19 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, dimana segala sesuatunya itu berjalan dengan cepat, kemajuan teknologi semakain memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Semua orang di zaman sekarang ini hampir setiap individu sudah memiliki komputer. Di mana didalam dunia komputer ada yang namanya client server, dan n – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client server. Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta olehclient. Client - Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan. 1.2 Tujuan  Pengertian dari n - tier arsitektur.  Apa hubungan antara n - tier arsitektur dengan arsitektur client server serta tujuan dan manfaatnya.  Apa saja teknologi pendukung dari n - tier arsiterktur.  Keuntungan dan kerugian dari n - tier arsitektur.  Contoh dari aplikasi n – tier arsitektur. 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 N - Tier Arsitektur 2.1.1 Pengertian N - Tier Arsitektur Istilah Model N-tier sendiri muncul disebabkan karena dimungkinkannya suatu aristektur aplikasi terdiri dari banyak tier didalamnya. Stored procedure ternyata tidak mencukupi untuk sistem dimana database disimpan pada lebih dari satu server, karena bisa jadi terdapat client yang tidak dapat mengakses procedure tersebut. Penggunaan lebih dari satu database sangat memungkinkan saat sebuah perusahaan telah memiliki divisi yang cukup besar dimana harus memiliki database tersendiri. Dalam kasus penggunaan lebih dari satu server database, perlu mengimplementasikan strategi development yang berbeda, pendekatan yang baik adalah dengan menggunakan model n - tier. Huruf “n” pada n-tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3 - tier, 4 - tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n - tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical. Gambar 1 Contoh diagram blok n – tier arsitektur 5
  • 6. aplikasi n - tier digambarkan bagaimana suatu pelanggan internet ingin memesan buku secara online pada situs amazon.com. Pelanggan dapat melihat katalog buku amazon.com yang sebenarnya ada pada database amazon.com. Setelah pelanggan ingin memesan salah satu buku, maka pelanggan tersebut perlu memasukkan informasi mengenai dirinya dan yang terlebih penting adalah data mengenai kartu kreditnya. Tentunya data kartu kredit pelanggan tersebut harus divalidasi terlebih dahulu informasinya, seperti PIN, masa berlaku kartu, limit kredit, dsb. Setelah itu, barulah transaksi pemesanan buku itu selesai. Dari ilustrasi tadi kita dapat melihat berapa banyak tier yang terlibat dalam suatu sistem. Dapat dilihat bahwa n – tier arsitektur menunjukkan banyaknya lapisan yang ada dalam sebuah aplikasi. Sebuah aplikasi terdiri dari beberapa komponen utama: Presentation Layer Application Layer atau Business Logic Layer Data Layer Dan dalam hal ini, n pada n - tier menunjukkan banyaknya level yang dimiliki oleh aplikasi, bukan banyaknya komputer yang digunakan. Arsitektur n-tier untuk aplikasi logik dibagi berdasarkan fungsinya bukan fisik. Berikut ini adalah arsitektur n - tier : user interface. Presentasi logik. Bisnis logik. Layanan infrastruktur. Layer data dimana sisa data perusahaan. 6
  • 7. 2.1.2 Hubungan Antara N - Tier Arsitektur Dengan Arsitektur Client Server Serta Fungsi, Tujuan Dan Manfaatnya. N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server. Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi – sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi – berarti bahwa pemrosesan dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu : a. Servis (layanan) Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya Server sebagai provider, client sebagai konsumen b. Sharing resources (sumber daya) Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. c. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ) Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client. d. Transparansi lokasi Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client. e. Mix-and-Match Perbedaan server client platforms 7
  • 8. f. Pesan berbasiskan komunikasi Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban. g. Pemisahan interface dan implementasi Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah. Dalam konteks basis data, client mengatur interface yang berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client. Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol terhadap concurrency dan recovery. Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi). Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non- dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. 8
  • 9. Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT. Lingkungan Database Client/Server di Internet Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri Berbagi hardware atau software Tujuan Arsitektur Client Server untuk membantu perusahaan- perusahaan dalam meningkatkan pengintegrasian data, distribusi informasi dan sebagainanya tentnya yang berhubungan dengan client server. Arsitektur ini juga menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas sebagai pusat pengolahan dan layanan bagi terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Manfaat yang bisa didapatkan dari Arsitektur client server ini tidak jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu perusahaan- perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Ada beberapa manfaat jenis arsitektur ini adalah : Memungkinkan akses basis data yang besar Menaikkan kinerja Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data. Biaya untuk hardware dapat dikurangi Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data 9
  • 10. Biaya komunikasi berkurang Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan Meningkatkan kekonsistenan Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami 2.1.3 Teknologi Pendukung Dari N - Tier Arsiterktur Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk mendukung n-tier arsitektur:  Component Object Umumnya merupakan model object oriented dimana dapat dipergunakan oleh aplikasi yang berbeda dan penggunaan ulang komponen. Contohnya adalah COM/DCOM. Aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan Component Object. Component Object itu sendiri dapat ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Pada prinsipnya komponen tersebut terdiri dari class yang memiliki sekumpulan method.  Microsoft Transaction Server MTS atau Microsoft Transaction Server merupakan software yang dikembangkan oleh Microsoft untuk keperluan monitoring transaksi pada aplikasi terdistribusi. MTS beroperasi pada middle-tier dan menyediakan control transaksi. Sebagai contoh, jika Anda mengembangkan sistem 3-tier yang mana menempatkan business object pada middle-tier, maka Anda dapat 10
  • 11. membuat ActiveX DLL sebagai business objectnya, dan melakukan instalasi didalam lingkungan MTS pada middle-tier. MTS akan bertanggung-jawab dalam menangani akses multi-client pada busines object tersebut. MTS menyediakan fasilitas seperti transaksi rollback, commit dan deadlock pada middle-tier.  HTTP/Web Server. Untuk aplikasi n-tier pada aplikasi Internet/Intranet, Anda mutlak memerlukan Web Server. Terdapat cukup banyak web server yang umum digunakan seperti Apache Web Server atau Internet Information Server (IIS). Anda dapat menggunakan web server sebagai middle-tier untuk menangani permintaan dari browser komputer client.  Microsoft Message Queue Server. MMQS atau Microsoft Message Queue Server merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft yang berjalan pada middle-tier dan berfungsi untuk mengelola antrian permintaan. Hal ini dilatarbelakangi karena didalam jaringan yang besar, tidak semua komputer yang terkoneksi berfungsi pada saat yang diperlukan, sehingga diperlukan sebuah aplikasi yang dapat mengelola antrian request dari client dan response dari server yang akan dikirimkan lagi ketika komputer tujuan telah berfungsi. Satu keuntungannya lagi, jika client-client meminta request yang melebihi kapasitas sebuah server, maka MMQS dapat menyimpannya untuk kemudian mendelegasikannya pada server yang tidak sibuk. Untuk kebutuhan ini diperlukan aplikasi pada server yang berfungsi sebagai listener atau referral. 11
  • 12.  Database Management System. Database Management System atau dikenal dengan singkatan DBMS merupakan sumber penyimpanan data dan tentu saja memegang peranan vital dalam keseluruhan sistem. Untuk arsitektur 2-tier dan n-tier, diperlukan aplikasi DBMS yang mampu bekerja pada lingkungan tersebut, beberapa contohnya adalah MySQL, Microsoft SQL Server dan Oracle. Jika pada DBMS yang dipergunakan terdapat fasilitas stored procedure, maka dimungkinkan untuk menyimpan business logic didalam stored procedure yang akan diakses oleh client. 2.1.4 Keuntungan Dan Kerugian Dari N - Tier Arsitektur Diantara keuntungan - keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier, yang terutama adalah: 1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang 2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara 3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan. 4. Dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak mengubah inti dari program tersebut. 5. Dari segi portabilitas, dapat berjalan pada banyak sistem tanpa harus banyak mengubah program tersebut. Terdapat pula kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, yaitu: 1. Sistem n - tier relatif mahal untuk development dan instalasinya. 2. Perencanaan software sangat kompleks. 3. Memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya. 4. Memerlukan rentang waktu relatif lebih lama. 5. Penggunaan memori komputer lebih besar. 12
  • 13. 2.1.5 Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur 2.1.5.A Client/Server (two tier) Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya. Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu: 1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user. 2. Manajemen Proses. 3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan. Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya. Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. 13
  • 14. Gambar 2. Client Server Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server. Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing- masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala. Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan. 14
  • 15. Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya. Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani : • Manajemen data • Keamanan • Query, trigger, prosedur tersimpan • Penangan kesalahan Gambar 3. Two Tier Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas 15
  • 16. tertentu,kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Kelebihan dari model client/server • Mudah • Menangani Database Server secara khusus • Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan. • Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil. Kekurangan dari model client/server : • Kurangnya skalabilitas • Koneksi database dijaga • Tidak ada keterbaharuan kode • Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil. • Susah di amankan. • Lebih mahal. 2.1.5.B Three-Tier / Multi-Tier Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : Layanan presentasi (tingkat client) Layanan bisnis (tingkat menengah) Layanan data (tingkat sumber data) Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier 16
  • 17. adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Gambar 3. Three-Tier / Multi-Tier Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server. Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk 17
  • 18. mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi - aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Dalam Skala besar mempunyai kelebihan : Keamanan dibelakang firewall. Transfer informasi antara web server dan server database optimal. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database. Keuntungan Arsitektur Three-Tier Keluwesan teknologi Mudah untuk mengubah DBMS engine Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda Biaya jangka panjang yang rendah Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan Keunggulan kompetitif Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client. 18
  • 19. Kekurangan arsitekture Three Tier : • Lebih susah untuk merancang • Lebih susah untuk mengatur • Lebih mahal 19
  • 20. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan  Model N-tier adalah suatu aristektur aplikasi yang terdiri dari banyak tier didalamnya. Huruf “n” pada n - tier menunjukkan variabel numerik yang dapat berisi angka sebanyak apapun, misalnya 3 - tier, 4 - tier dan seterusnya. Karena itu sebuah aplikasi n - tier memiliki 3 atau lebih tingkatan logical.  N – tier arsitektur merupakan salah satu model dari arsitektur client server. Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client, Middleware, dan Server.  Beberapa contoh teknologi yang umum dipergunakan untuk mendukung n-tier diantaranya Component Object, Microsoft Transaction Server, HTTP/Web Server, Microsoft Message Queue Server, Database Management System  Keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier diantaranya, kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang, business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara dan aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda- beda secara transparan.  Kerugian dalam penggunaan n – tier arsitektur, diantaranya, sistem n - tier relatif mahal untuk development dan instalasinya, perencanaan software sangat kompleks, memerlukan adaptasi yang semakin luas ruang lingkupnya dan memerlukan rentang waktu relatif lebih lama.  Contoh Dari Aplikasi N – Tier Arsitektur antara lain model two tier dan three - tier / multi – tier. 20
  • 21. 3.2 Saran Dalam penggunaan lebih dari satu server database, baiknya dengan menggunakan model n – tier. Dalam penggunaannya didapat keuntungan diantaranya Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang, business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara, aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan, dari segi skalabilitas, dapat dikembangkan tanpa perlu banyak mengubah inti dari program tersebut, dan dari segi portabilitas, dapat berjalan pada banyak sistem tanpa harus banyak mengubah program tersebut. 21
  • 22. DAFTAR PUSTAKA http://luviyani.blogspot.com/2010/04/client-server.html http://lintoherlambang.com/arsitektur-aplikasi-client-server.html http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/ http://jokonurjadi.blogspot.com/2008/12/membuat-aplikasi-untuk- perusahaan.html http://charless.wordpress.com/2008/05/02/arsitektur-model-aplikasi-saat-ini/ http://budi.insan.co.id/courses/ec7010/dikmenjur-2004/sitimardliyah-report2.pdf Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Esther Wibowo, Eddy Hartono, Samuel Prakoso, 2006, Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client Server dan Sistem Terdistribusi, Penerbit : ANDI. 22