1. JOSUA SITINJAK
KAIDAH HIDUP BERNEGARA DAN BERMASYARAKAT
Kaidah Hidup Ber-Negara dan Ber-Masyarakat menurut persepsi saya sesuai Agama
dan Kepercayaan :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti ‘Kaidah’ yaitu : rumusan asas yang
menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan.
Menurut persepsi saya, kaidah itu ‘alat baku’ yang digunakan sebagai tujuan keselarasan,
keharmonisan dan kesinergisan dalam kehidupan, membedakan suatu taraf kelayakan yang baik
dan yang tidak baik, parameter tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
Sementara, Hidup BerNegara dan BerMasyarakat menyangkut suatu bentuk sistem interaksi
sosial dibawah suatu Norma yang sah, dipatuhi dan disepakati bersama serta adanya suatu
Badan/Lembaga yang berwewenang yang ditunjuk/dipilih untuk menjalankan sistem tersebut.
Jadi, Kaidah Hidup Ber-Negara dan Ber-Masyarakat yaitu suatu cara kehidupan bersama
oleh masyarakat yang didasarkan oleh Peraturan/Norma yang sah dan mengikat agar tercapai
keteraturan dan kesesuaian sehingga mendukung sistem yang di jalankan oleh Badan-Badan
Negara.
Di dalam Kaidah Hidup Ber-Negara dan Ber-Masyarakat menurut persepsi kelogikaan
saya, terdapat beberapa poin penting dan mendasar, antara lain :
Adanya Peraturan/Norma yang mengikat seluruh lapisan dan dijadikan patokan/tolok ukur
kebenaran dalam bertindak yang disertai Sanksi sebagai jaminan dipatuhinya
peraturan/norma yang disepakati.
Terdapat Badan Yudikatif/Aparat Hukum sebagai fungsi pengawasan dan kontrol.
Terdapat Sistem Kehidupan dan Bernegara yang di akui.
Adanya Kewajiban dan Hak dalam menjalankan Sistem BerNegara tersebut.
Asas Negara yang dijadikan sumber/pedoman dalam bertindak, berlaku, berpikir dan
memutuskan suatu kebijakan.
Negara yang sah dan di akui, serta adanya suatu bentuk Pemerintahan oleh Badan Pelaksana
Negara.
Adanya suatu nilai-nilai kepercayaan dan Pri-Kemanusiaan.
Segala sesuatu mengenai Kaidah Hidup Ber-Negara dan Ber-Masyarakat bertujuan untuk
membentuk masyarakat yang Madani di dalam kehidupan ber-Negara,