2. Poros adalah sebuah komponen
berpenampang bulat berbentuk pipa pejal
(padat) atau berlubang yang berfungsi untuk
meneruskan putaran.
Poros atau shaft pada dunia kendaraan
sering disebut poros penggerak (drive shaft)
berfungsi untuk meneruskan putaran dari
mesin ke komponen kendaraan yang
lain..(roda, gardan dll)
7. Drive Shaft = Propeller
shaft atau poros propeller
Axle Shaft = Poros axle atau
poros penggerak roda
Digunakan pada tipe kendaraan jenis
FR dan 4WD
Rear Axle (Poros Roda Belakang)
Digunakan pada
tipe kendaraan
jenis FR dan
4WD/RR
Front Axle (Poros
Roda Depan)
Digunakan pada
tipe kendaraan
jenis FF dan 4WD
15. Model ini dapat
membuat kecepatan
sudut lebih baik,
sehingga dapat
mengurangi suara
berisik dan getaran,
biasa digunakan pada
axle shaft (poros
penggerak roda)
24. Pada tipe kendaraan FF front
axle berperan sebagai poros
penggerak yang meneruskan
putaran dari deferensial (gardan)
ke roda-roda depan,
Front axle tidak menopang
beban kendaraan sehingga beban
kendaraan sepenuhnya ditumpu
oleh spindle roda ataupun axle
hub dan suspensi. Dimana jenis
suspensi yang digunakan adalah
suspensi independen
Front
Axle
( Axle
shaft )
25. Harus mempunyai mekanisme yang
menyerap perubahan panjang dari
poros penggerak yang
mengiringi gerakan roda naik dan
turun
Harus dapat
memelihara operasi sudut yang sama
ketika roda depan
dikemudikan dan harus memutar
roda saat membentuk
kecepatan karena roda depan
digunakan secara bersamaan
untuk pengemudian dan pemindahan
tenaga
Universal joint tipe
constant
velocity joint (CV
Joint)
Dimana
poros mampu
meneruskan tenaga
sambil terjadi
perubahan-perubahan
sudut
30. Urutan melepas
dan
membongkar
axle shaft roda
depan adalah
sbb :
Pemeriksaan
kebebasan bantalan
Melepas mur
pengunci bantalan
Melepas tie rod end
Melepas steering
knuckle dari lower arm
Melepas poros
penggerak
33. Rear Axle
Tipe Memikul
Tipe Melayang
(Floating Shaft Type)
Poros hanya
menggerakan roda
Digunakan pada
kendaraan dgn suspensi
independent
Poros menopang
beban kendaraan
dan menggerakan
roda
Digunakan pada
kendaraan dgn
suspensi rigid
Full Floating
Three Quarter
Floating
Semi Floating
34.
35.
36. Pada tipe ini bantalan-bantalan
dipasangkan diantara
housing dan wheel hub, sedangkan
roda dipasangkan pada
hub. Beban kendaraan sepenuhnya
ditumpu oleh axle
housing, sedangkan poros roda
tidak memikul beban, hanya
berfungsi menggerakkan roda.
Model ini sangat bagus untuk
kendaraan berbeban berat
37. Pada tipe three-quarter floating,
hanya dipasangkan sebuah
bantalan di antara axle housing
dan wheel hub. Roda
dipasangkan langsung pada poros
roda. Hampir seluruh
(3/4) beban kendaraan ditumpu
oleh housing. Gaya lateral (lateral
force) baru
akan bekerja pada poros/ axle bila
kendaraan membelok.
38. Tipe semi floating banyak dipakai pada kendaraan ringan.
Hampir separoh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft,
demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat
kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan diantara axle
housing dan axle shaft, sedangkan roda dipasangkan
langsung pada axle shaft.
42. Pemeriksaan Gerak Bebas
Aksial Poros Roda Belakang.
(kekocakan bearing)
Melepas Poros
Aksel Belakang
Melepas Baut
Pengikat Poros
Menggederenda
Penahan Bantalan.
Melepas Bantalan
Dengan Pres Hydrolis.
Melepas Perapat Oli
Dari Rumah Poros