1. 1
Merdeka Dalam Memilih
Sejak meraih kemerdekaan di tahun 1945, Indonesia telah menyelenggarakan sepuluh kali pemilihan umum hingga tahun 2009
Pemilu dari masa ke masa
Jaman Orde Lama. Pemilu pertama di Indonesia
dilaksanakan pada tahun 1955, sepuluh tahun
setelah proklamasi kemerdekaan. Apakah
sebelumnya tidak ada upaya untuk mengadakan
pemilu?. Ada, karena tiga bulan setelah
kemerdekaan diproklamasikan oleh Sukarno-
Hatta, pemerintah berencana untuk
menyelenggarakan pemilu pada awal tahun 1946.
Maklumat X atau Maklumat Wakil Presiden
Mohammad Hatta pada tanggal 3 November
1945 berisi anjuran untuk mendirikan partai-
partai.
2. 2
Pemilu tahun 1955 diikuti oleh lebih dari 30
partai., seratus daftar kumpulan dan
perseorangan. Pemilu tahun 1955 dilakukan
untuk dua keperluan, yaitu memilih anggota DPR
dan memilih anggota Dewan Konstituante.
Namun pemilu 1955 hanya menjadi catatan emas
dalam sejarah demokrasi di Indonesia karena
lima tahun kemudian tidak terjadi pemilu.
Jaman Orde Baru. Jenderal Soeharto diangkat
oleh MPRS menjadi pejabat Presiden untuk
mengantikan Sukarno dalam sidang MPRS tahun
1967. Sebagai presiden Soeharto juga tidak
secepatnya menyelenggarakan pemilu. Padahal
ketetapan MPRS XI tahun 1966 mengamanatkan
agar pemilu diselenggarakan pada tahun 1968.
Namun dalam SI MPR 1967 dirubah lagi oleh
Soeharto yang menetapkan bahwa pemilu akan
diselenggarakan pada tahun 1971.
Pemilu kemudian dilaksanakan pada tanggal 5 Juli
1971, saat Soeharto sudah duduk di kursi
presiden kurang lebih 4 tahun. Tapi dalam
prakteknya pada pemilu tahun 1971, para pejabat
pemerintah berpihak kepada salah satu peserta
pemilu yaitu Golongan Karya (Golkar).
Pemilu kedua di masa pemerintahan Soeharto
dilaksanakan enam tahun kemudian yaitu tahun
1977, namun setelah itu pelaksanaan pemilu
secara periodik dilakukan sekali dalam lima
tahun, yaitu pada tahun 1982, 1987, 1992, 1997.
Dari pemilu 1971 – 1977, pemenang pemilu
selalu Golkar. Dan semenjak pemilu 1977, jumlah
peserta pemilu hanya 3, yakni dua partai yang
terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan dan
Partai Demokrasi Indonesia, serta 1 Golongan
yaitu Golongan Karya. Keadaan ini langsung
maupun tidak membuat birokrasi, lembaga
eksekutif dan legislatif dikuasai atau ada dalam
pengaruh Golkar. Pendukung utama Golkar
adalah Birokrat Sipil dan Militer.
Jaman Reformasi. 21 Mei 1998, Soeharto
dilengserkan dari kursi kepresidenan dan
digantikan oleh Habibie wakilnya. Masa
kepemimpinan Habibie seharusnya sampai
dengan tahun 2003, namun dalam 13 bulan
setelah menduduki kursi presiden pemilu
diadakan, tepatnya 7 Juni 1999. Pemilu
dipercepat karena semua produk hasil pemilu
1997 dianggap tak lagi bisa dipercaya.
Dan untuk pertama kalinya pemilu dilaksanakan
oleh Komisi Pemilihan Umum yang anggotanya
adalah wakil dari Partai dan dari Pemerintah.
Pemilu diikuti oleh 48 partai dari 141 partai yang
terdaftar di Departemen Kehakiman dan HAM.
Meski dilaksanakan di tengah krisis politik dan
juga ekonomi namun pemilu 1999 ternyata
berjalan lancar dan damai. Hambatan justru
terjadi saat pengesahan suara dan pembagian
kursi dimana ada beberapa partai yang tidak
bersedia menandatangani hasil penetapan KPU.
Namun hasil penetapan KPU tetap dianggap sah
berdasarkan pemeriksaan dari Panwaslu.
Di masa orde reformasi, pemilu semakin
menempatkan pemilih sebagai pemegang suara,
pemberi mandat lewat pemilihan langsung.
Pemilih memberi suara kepada wakil yang akan
dipilihnya, nama calon tercetak di kertas suara,
bukan hanya lambang partai. Dan setelah
pemilihan wakil rakyat secara langsung, presiden
juga demikian, dimana presiden dipilih langsung
oleh masyarakat pemilih.
Dan semenjak tahun 2005, bukan hanya anggota
DPR dan DPD serta Presiden yang dipilih secara
langsung melainkan juga kepala daerah,
Gubernur, Bupati dan Walikota. Pemilihan kepala
daerah sejak tahun 2005 telah masuk dalam
regim pemilu.
Pemilu Gubernur Kaltim
Pada tanggal 10 September 2013 akan
dilaksanakan pemunggutan sura untuk
melakukan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Propinsi Kalimantan Timur untuk
periode pemerintahan 2013 – 2018. Ini adalah
kali kedua, pemilih di propinsi Kalimantan Timur
memilih pemimpin daerah tingkat propinsi secara
langsung. Pemilu Gubernur sebelumnya
dilaksanakan pada tanggal 26 Mei tahun 2008
yang menghasilkan Awang Faroek Ishak dan Farid
Wadjdy sebagai pasangan Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih setelah melewati pemunggutan
suara dua putaran.
3. 3
Catatan :
1. AFI : Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy
2. Nusa Hebat : Nusyirwan Ismail-Heru Bambang
3. AHAD : Achmad Amins-Hadi Mulyadi
4. JULU : Jusuf SK-Luther Kombong
Hasil perolehan suara Pilgub Kaltim 2008 pada putaran pertama.
Pada tanggal 25 Juli 2013 dalam pleno KPUD
Kalimantan Timur yang dilaksanakan di
Yogyakarta, diumumkan tiga calon pasangan
yaitu : Awang Faroek Ishak – Mukmin Faisal, Farid
Wadjdy – Aji Sofyan Alex dan Imdaad Hamid –
Ipong Muchlissoni. Dalam pengundian nomor
urut untuk tanda gambar dalam kertas suara,
yang dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2013 di
Hotel Senyiur, Samarinda yang menghasilkan
nomor urut kandidat sebagai berikut : 1. Awang
Faroek Ishak – Mukmin Faisyal HP, 2. Farid
Wadjdy – Aji Sofyan Alex dan 3. Imdaad Hamid –
Ipong Muchlissoni.
Momentum pelaksanaan Pemilu Gubernur
Kalimantan Timur 2013, ini dilaksanakan setelah
dua peristiwa besar, yaitu Puasa dan Lebaran,
serta peringatan Kemerdekaan RI yang ke 68.
Puasa adalah pembebasan dari belenggu nafsu,
sementara kemerdekaan adalah pembebasan
dari penjajahan atau kolonialisme. Maka layaknya
apabila pemilihan gubernur menjadi jalan
pembebasan bagi para pemilih untuk mencapai
kehidupan bersama yang lebih baik dengan
membebaskan diri dari kepentingan sesaat.
Dalam diskusi dan perbincangan dengan berbagai
kelompok masyarakat, kerap diperoleh
pernyataan bahwa pilihan mereka atas kandidat
tertentu kerap diarahkan oleh sosok elite dalam
kelompok masyarakat tersebut. Sering kali pilihan
juga dipengaruhi oleh bujuk rayu bukan dengan
paparan visi, misi atau program melainkan
dengan material tertentu baik yang bersifat
kolektif maupun personal.
Kemerdekaan dalam memilih tercermin dalam
asas pemilu yaitu Langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, Jujur dan Adil. Langsung : Pemilih
berhak memberikan suara secara langsung sesuai
dengan hati nurani tanpa perantara. Umum :
Semua warga negara yang telah memenuhi syarat
dijamin mempunyai kesempatan yang sama,
tanpa diskriminasi baik berdasar suku, agama, ras
maupun aliran. Bebas : Setiap warga negara yang
berhak memilih bebas menentukan pilihannya
tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.
Rahasia : Dalam memberikan suaranya, pemilih
dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui
oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun.
Jujur : Penyelenggaraan Pemilu, setiap
penyelenggara Pemilu, aparat pemerintah,
peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau
Pemilu, pemilih, serta semua pihak yang terkait
harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Adil : Dalam
penyelenggaraan Pemilu, setiap pemilih dan
peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama,
serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
Baik bagi penyelenggara, peserta maupun
pemilih, merupakan tantangan berat untuk
senantiasa menjunjung tinggi asa pemilu. Iklim
politik yang cenderung mengutamakan
kepentingan sesaat dan transaksi material
senantiasa mengoda para pihak yang terkait
dengan pemilu untuk melakukan hal-hal dan
tindakan yang menciderai asas pemilu.
Mulai tanggal 24 Agustus hingga 6 September
2013, para kandidat akan memasuki tahapan
kampanye. Kampanye menjadi kesempatan bagi
para pemilih untuk mulai menilai visi, misi dan
program para kandidat. Pengenalan visi, misi dan
program para kandidat inilah yang menjadi dasar
bagi pemilih untuk menilai dan kemudian
menentukan pilihannya.
Semoga Pemilu Gubernur Kalimantan Timur yang
jatuh pada tanggal 10 September 2013, tidak
4. 4
lama sesudah peringatan hari kemerdekaan
Republik Indonesia membawa pengaruh baik
terhadap terhadap pemilih. Pemilih yang
merdeka dalam menentukan pilihan, bebas dari
intervensi atau tekanan dari pihak manapun atau
dari transaksi material apapun. Pemilih yang
merdeka adalah pemilih yang menentukan
pilihan berdasarkan visi, misi, program dan track
records para kandidat. Maka kenalilah para
kandidat sebelum menentukan pilihan.
Nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pemilu kepala daerah Kaltim 2013
Diterbitkan oleh:
Program Pendidikan Pemilih, Pokja 30
Jl. Danau Maninjau No. 12 Rt. 14 Samarinda, 75117
Pastikan diri anda terdaftar sebagai pemilih dan datang ke TPS pada tanggal 10 September 2013
untuk mencoblos pasangan calon pilihan anda. Siapapun yang kita pilih dan menang akan
menentukan wajah Propinsi Kalimantan Timur dalam lima tahun ke depan.