SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 1
BAB 8
KEPUTUSAN
INVESTASI
A. PENTINGNYA KEPUTUSAN INVESTASI
Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana mengatur
aliran dana agar operasi perusahaan berjalan dengan baik. Tugas rutin tersebut
tentu tidak banyak menyita waktu dan perhatian karena sudah dilaksanakan
berulang-ulang. Di samping tugas rutin tersebut manajer keuangan mempunyai
tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan investasi. Semakin perusahaan
berkembang, maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti
pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan lainnya.
Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai sifat untuk berkembang biak
apabila ada kesempatan. Pengembang biakan perusahaan ini disebut sebagai
diverifikasi yang macamnya ada tiga : (1) Diverifikasi horizontal, (2) Diverifikasi
Vertikal, dan (3) Diverifikasi Konglomerat.
Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga
keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai
konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi ini sering juga disebut
sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang. Perencanaan terhadap
keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah
dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek
atau diperoleh sekaligus.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga
perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk bisa
memperoleh kembali dana tersebut. Dengan demikian akan mempengaruhi
penyediaan danauntuk keperluan lain.
c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa
yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat
mengakibatkan terjadinya over dan under investment, yang akhirnya akan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 2
merugikan perusahaan. Misalnya proyeksi penjualan terlalu besar sehingga
membeli peralatan yang besar dengan investasi juga besar, ternyata permintaan
kecil, akhirnya banyak kapasitas yang menganggur dan biaya tetap
(penyusutan) sangat besar, demikian sebaliknya.
d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta
kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian
yang besar.
B. ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa
ditutup oleh penerimaan-penerimaan di masa yang akan datang. Penerimaan-
penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas
investasi yang bersangkutan. Keuntungan atau laba yang akan digunakan untuk
menutup investasi bisa dalam dua pengertian yakni (1) laba akuntansi yaitu
merupakan laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh
bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada Laparan Rugi-Laba, (2) laba
tunai yaitu laba yang berupa aliran kas atau cashflow. Dalam investasi lebih
banyak menggunakan konsep laba tunai atau cashflow, mengapa tidak
menggunakan konsep laba yang diperguanakan dalam akuntansi saja?
Jawabannya adalah karena laba yang dilaporkan dalam laporan akuntansi belum
pasti dalam bentuk kas, sehingga dengan demikian perusahaan dapat
mempunyai jumlah kas yang lebih besar daripada keuntungan yang dilaporkan
dalam laporan akuntansi.
PENGGOLONGAN CASHFLOW
Cashflow yang berhubungan dengan suatu keputusan investasi bisa
dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas yaitu (1) Initial cashflow, (2) Operational
cashflow, dan (3) Terminal Cashflow.
CASHFLOW = EAT + PENYUSUTAN
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 3
(1) Initial Cashflow
Initial cashflow adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-
pengeluaran kas untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk
pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian peralatan lain,
pembelian kendaraan, dan pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva
tetap. Termasuk dalam initial cashflow ini adalah kebutuhan dana yang akan
digunakan untuk modal kerja. Initial cashflow biasanya dikeluarkan pada saat awal
pendirian suatu proyek investasi.
(2) Operational Cashflow
Operational cashflow merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk
menutup investasi. Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun selama
usia investasi, dan berupa aliran kas bersih. Operational cashflow inilah yang
sering disebut sebagai cashflow saja. Dengan demikian operational cashflow
dapat dihitung dengan menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan.
Permasalahan operational cashflow ini muncul bila dalam keputusan investasi
sumber dana yang dipergunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan laba
setelah pajak (EAT) berbeda, dan tentunya akan mengakibatkan cashflow-nya
menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan dibelanjai
dengan hutang.
Misalkan ada suatu proyek investasi yang dibelanjai 100% modal sendiri senilai
Rp 100.000.000,-, usia ekonomis 2 tahun, tanpa nilai residu. Biaya tunai pertahun
sebesar Rp 60.000.000,- dan pajak diperhitungkan 25%. Kalau penyusutan
dilakukan dengan metode garis lurus, maka penyusutan per tahunnya sebesar Rp
50.000.000,-,
Penyusutan/tahun =
Dengan demikian taksiran rugi-laba pertahun proyek ini adalah:
Penghasilan Rp 150.000.000,-
Biaya-biaya tunai Rp 60.000.000,-
Penyusutan RP 50.000.000,-
Rp 110.000.000,-
Laba Sebelum Pajak Rp 40.000.000,-
Pajak 25% Rp 10.000.000,-
100.000.000 – 0 = Rp 50.000.000,-
2
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 4
Laba setelah pajak RP 30.000.000,-
Maka :
Cashflow = Rp 30.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 80.000.000,
Sekarang kalau misalkan dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut
dibelanjai 100% dengan hutang dengan bunga 20% per tahun, maka taksiran rugi-
laba yang dibuat adalah sebagai berikut:
Penghasilan Rp 150.000.000,-
Biaya-biaya tunai Rp 60.000.000,-
Penyusutan Rp 50.000.000,-
Rp 110.000.000,-
Laba Sebelum Bunga & Pajak Rp 40.000.000,-
Bunga Rp 20.000.000,-
Laba sebelum pajak Rp 20.000.000,-
Pajak 25% RP 5.000.000,-
Laba setelah pajak Rp 15.000.000,-
Maka apabila kita menggunakan rumus seperti di atas, cashflow-nya akan
nampak:
Cashflow = Rp 15.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 65.000.000,-
Dengan perhitungan tersebut terlihat bahwa satu proyek akan mempunyai
kesimpulan yang berbeda antara bila dibelanja dengan modal sendiri dan modal
asing. Bila demikian maka
Dari contoh tersebut diatas maka cashflownya adalah
Cashflow = Rp 15.000.000 + Rp 50.000.000 + 20.000.000 (1-0,25)
= Rp 80.000.000,-
(3) Terminal Cashflow
Cashflow = Laba Setelah Pajak + Penyusutan + Bunga (1-pajak)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 5
Terminal cashflow merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat
habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Apabila proyek investasi habis
umur ekonomisnya biasanya masih ada penerimaan kas, misalnya dari penjualan
aktiva tetap yang masih bisa digunakan, juga dana yang digunakan sebagai modal
kerja. Oleh karena itu yang termasuk dalam kelompok terminal cashflow adalah
nilai residu dan modal kerja. Nilai residu adalah taksiran harga jual aktiva tetap
bila usia ekonomis proyek habis, misalnya perusahaan ekonomis 5 tahun dan
taksir mempunyai nilai residu Rp 25.000.000,-, artinya pada lima tahun lagu saat
proyek dianggap ditutup mesin bisa dijual dengan taksiran harga Rp 25.000.000,-.
Sedangkan model kerja merupakan dana yang digunakan untuk membiayai
operasi perusahaan sehari-hari. Modal kerja ini selalu berputar, sehingga pada
akhir umur proyek akan diperhitungkan kembali sebagai penerimaan kas. Terminal
cashflow ini akan diterima pada akhir umur ekonomis, sehingga nantinya akan
diperhitungkan sebagai cashflow di tahun terakhir.
Dengan demikian, apabila pada tahun ke-0 perusahan menginvestasikan
dananya dan selama empat tahun menerima operational cashflow, maka ketiga
jenis cashflow ini jika digambarkan akan nampak sebagai berikut :
C. METODE PENILAIAN INVESTASI
Ada beberapa alat analisa atau metode dalam menilai keputusan investasi.
Metode-metode penilaian investasi tersebut antara lain adalah :
1. Metode Accounting Rate of Return
2. Metode Payback Period
3. Metode Net Present Value
4. Metode Internal Rate of Return
5. Metode Profitability Index
1. Metode Accounting Rate of Return
0 1 2 3 4
Initial
Cashflow
Operational
Cashflow
Operational
Cashflow
Operational
Cashflow
Operational
Cashflow + Terminal
Cashflow

More Related Content

What's hot

Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Ferry Cahyono
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Andina Primadini
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuanganstiemberau2
 
3 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-13 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-1Anisa Muvit
 
Tugas Kedua Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Makalah Ekonomi TeknikTugas Kedua Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Makalah Ekonomi Teknikdtree
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 

What's hot (20)

3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap
 
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
 
Tugas ekonomi teknik #2
Tugas ekonomi teknik #2Tugas ekonomi teknik #2
Tugas ekonomi teknik #2
 
01 aspek keuangan
01 aspek keuangan01 aspek keuangan
01 aspek keuangan
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
 
3 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-13 manajemen-kas-1
3 manajemen-kas-1
 
Tugas Kedua Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Makalah Ekonomi TeknikTugas Kedua Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Makalah Ekonomi Teknik
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 
Cash flow ferry
Cash flow ferryCash flow ferry
Cash flow ferry
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1
 
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)2  financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
2 financial statements & cash flows (manajemen keuangan)
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 

Similar to Keputusan Investasi dan Metode Penilaiannya

Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4Yoyo Sudaryo
 
(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptxAgilSiroj1
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur Asifah sifah
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2ritaaja1
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2nur_asifah
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Mukhtarbustami
 

Similar to Keputusan Investasi dan Metode Penilaiannya (20)

P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2Nur asifah ekonomitekniktugas2
Nur asifah ekonomitekniktugas2
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 

Keputusan Investasi dan Metode Penilaiannya

  • 1. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 1 BAB 8 KEPUTUSAN INVESTASI A. PENTINGNYA KEPUTUSAN INVESTASI Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana mengatur aliran dana agar operasi perusahaan berjalan dengan baik. Tugas rutin tersebut tentu tidak banyak menyita waktu dan perhatian karena sudah dilaksanakan berulang-ulang. Di samping tugas rutin tersebut manajer keuangan mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan investasi. Semakin perusahaan berkembang, maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan lainnya. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai sifat untuk berkembang biak apabila ada kesempatan. Pengembang biakan perusahaan ini disebut sebagai diverifikasi yang macamnya ada tiga : (1) Diverifikasi horizontal, (2) Diverifikasi Vertikal, dan (3) Diverifikasi Konglomerat. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi ini sering juga disebut sebagai capital budgeting yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang. Perencanaan terhadap keputusan investasi ini sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut: a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus. b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut. Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan danauntuk keperluan lain. c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over dan under investment, yang akhirnya akan
  • 2. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 2 merugikan perusahaan. Misalnya proyeksi penjualan terlalu besar sehingga membeli peralatan yang besar dengan investasi juga besar, ternyata permintaan kecil, akhirnya banyak kapasitas yang menganggur dan biaya tetap (penyusutan) sangat besar, demikian sebaliknya. d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar. B. ALIRAN KAS (CASH FLOW) Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa ditutup oleh penerimaan-penerimaan di masa yang akan datang. Penerimaan- penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi yang bersangkutan. Keuntungan atau laba yang akan digunakan untuk menutup investasi bisa dalam dua pengertian yakni (1) laba akuntansi yaitu merupakan laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada Laparan Rugi-Laba, (2) laba tunai yaitu laba yang berupa aliran kas atau cashflow. Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cashflow, mengapa tidak menggunakan konsep laba yang diperguanakan dalam akuntansi saja? Jawabannya adalah karena laba yang dilaporkan dalam laporan akuntansi belum pasti dalam bentuk kas, sehingga dengan demikian perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar daripada keuntungan yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. PENGGOLONGAN CASHFLOW Cashflow yang berhubungan dengan suatu keputusan investasi bisa dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas yaitu (1) Initial cashflow, (2) Operational cashflow, dan (3) Terminal Cashflow. CASHFLOW = EAT + PENYUSUTAN
  • 3. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 3 (1) Initial Cashflow Initial cashflow adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran- pengeluaran kas untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian peralatan lain, pembelian kendaraan, dan pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap. Termasuk dalam initial cashflow ini adalah kebutuhan dana yang akan digunakan untuk modal kerja. Initial cashflow biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian suatu proyek investasi. (2) Operational Cashflow Operational cashflow merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi. Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi, dan berupa aliran kas bersih. Operational cashflow inilah yang sering disebut sebagai cashflow saja. Dengan demikian operational cashflow dapat dihitung dengan menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan. Permasalahan operational cashflow ini muncul bila dalam keputusan investasi sumber dana yang dipergunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan laba setelah pajak (EAT) berbeda, dan tentunya akan mengakibatkan cashflow-nya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan modal sendiri dan dibelanjai dengan hutang. Misalkan ada suatu proyek investasi yang dibelanjai 100% modal sendiri senilai Rp 100.000.000,-, usia ekonomis 2 tahun, tanpa nilai residu. Biaya tunai pertahun sebesar Rp 60.000.000,- dan pajak diperhitungkan 25%. Kalau penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus, maka penyusutan per tahunnya sebesar Rp 50.000.000,-, Penyusutan/tahun = Dengan demikian taksiran rugi-laba pertahun proyek ini adalah: Penghasilan Rp 150.000.000,- Biaya-biaya tunai Rp 60.000.000,- Penyusutan RP 50.000.000,- Rp 110.000.000,- Laba Sebelum Pajak Rp 40.000.000,- Pajak 25% Rp 10.000.000,- 100.000.000 – 0 = Rp 50.000.000,- 2
  • 4. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 4 Laba setelah pajak RP 30.000.000,- Maka : Cashflow = Rp 30.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 80.000.000, Sekarang kalau misalkan dana yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut dibelanjai 100% dengan hutang dengan bunga 20% per tahun, maka taksiran rugi- laba yang dibuat adalah sebagai berikut: Penghasilan Rp 150.000.000,- Biaya-biaya tunai Rp 60.000.000,- Penyusutan Rp 50.000.000,- Rp 110.000.000,- Laba Sebelum Bunga & Pajak Rp 40.000.000,- Bunga Rp 20.000.000,- Laba sebelum pajak Rp 20.000.000,- Pajak 25% RP 5.000.000,- Laba setelah pajak Rp 15.000.000,- Maka apabila kita menggunakan rumus seperti di atas, cashflow-nya akan nampak: Cashflow = Rp 15.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 65.000.000,- Dengan perhitungan tersebut terlihat bahwa satu proyek akan mempunyai kesimpulan yang berbeda antara bila dibelanja dengan modal sendiri dan modal asing. Bila demikian maka Dari contoh tersebut diatas maka cashflownya adalah Cashflow = Rp 15.000.000 + Rp 50.000.000 + 20.000.000 (1-0,25) = Rp 80.000.000,- (3) Terminal Cashflow Cashflow = Laba Setelah Pajak + Penyusutan + Bunga (1-pajak)
  • 5. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Aina Zahra Parinduri SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN 5 Terminal cashflow merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Apabila proyek investasi habis umur ekonomisnya biasanya masih ada penerimaan kas, misalnya dari penjualan aktiva tetap yang masih bisa digunakan, juga dana yang digunakan sebagai modal kerja. Oleh karena itu yang termasuk dalam kelompok terminal cashflow adalah nilai residu dan modal kerja. Nilai residu adalah taksiran harga jual aktiva tetap bila usia ekonomis proyek habis, misalnya perusahaan ekonomis 5 tahun dan taksir mempunyai nilai residu Rp 25.000.000,-, artinya pada lima tahun lagu saat proyek dianggap ditutup mesin bisa dijual dengan taksiran harga Rp 25.000.000,-. Sedangkan model kerja merupakan dana yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Modal kerja ini selalu berputar, sehingga pada akhir umur proyek akan diperhitungkan kembali sebagai penerimaan kas. Terminal cashflow ini akan diterima pada akhir umur ekonomis, sehingga nantinya akan diperhitungkan sebagai cashflow di tahun terakhir. Dengan demikian, apabila pada tahun ke-0 perusahan menginvestasikan dananya dan selama empat tahun menerima operational cashflow, maka ketiga jenis cashflow ini jika digambarkan akan nampak sebagai berikut : C. METODE PENILAIAN INVESTASI Ada beberapa alat analisa atau metode dalam menilai keputusan investasi. Metode-metode penilaian investasi tersebut antara lain adalah : 1. Metode Accounting Rate of Return 2. Metode Payback Period 3. Metode Net Present Value 4. Metode Internal Rate of Return 5. Metode Profitability Index 1. Metode Accounting Rate of Return 0 1 2 3 4 Initial Cashflow Operational Cashflow Operational Cashflow Operational Cashflow Operational Cashflow + Terminal Cashflow