Limbah pemukiman seperti sampah organik, anorganik, dan deterjen merupakan penyebab utama pencemaran air yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pencemaran ini mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut, pertumbuhan ganggang berlebihan, serta pendangkalan perairan. Partisipasi masyarakat dalam mengelola limbah domestik dengan baik sangat dibutuhkan untuk mengurangi masalah ini.
3. Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman
Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah
pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab
pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada
masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab
pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada
akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan
bagi manusia itu pula.
PENCEMARAN AIR
4. Sebagaimana pernah saya tulis dalam artikelPencemaran Air di Indonesia, pencemaran air
merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan
menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya.
Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang
kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau
dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan
sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet,
dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen.
PENCEMARAN AIR
5. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau
dampak diantaranya:
Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh
bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat
proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang
lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air
danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis.
Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan
tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
PENCEMARAN AIR
6. Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau
penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah
industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah
pertambangan.
PENCEMARAN AIR
7. Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan
masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang
dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah,
melakukan 3R(Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah
terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau
perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air
yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai
awalan; memulai dari diri sendiri!
Referensi: alamendah.wordpress.com/2010/08/01/pencemaran-air-di-
indonesia/
Gambar: id.wikipedia.org
KESIMPULAN &
REFERENSI