SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Di zaman sekarang ini manusia dituntut
untuk menunjukkan atau menonjolkan
kemampuan dirinya (dalam segala hal);
mulai dari anak-anak sampai pada opa
dan oma.
 Manusia didorong untuk menunjukkan
segala prestasi yang telah dicapainya.
Perkataannya bertaburkan mimpi,
angan-angan atau cita-cita spektakuler
yang hendak diraihnya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Perilaku dan tutur kata seperti ini tak
akan dapat melahirkan rasa cukup dan
puas. Segala upaya dan menghalalkan
segala cara dapat saja dimunculkan
demi mendapatkan semuanya itu.
Oleh karena hati, tutur kata dan
perilaku seperti ini tak akan dapat
membuat seseorang rendah hati dan
membawa seseorang untuk
mempunyai hati yang berharap dan
keyakinan penuh kepada Tuhan.
 Pada kesempatan ini kita akan belajar
untuk menjadi orang yang rendah hati
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
1. Menjaga diri untuk tetap Hidup Rendah
Hati (ayat 1)
2. Menenangkan diri untuk mengalami
kepuasan diri (ayat 2)
3. Mengajak orang lain (Bangsa Israel)
untuk Hidup dalam Pengharapan dan
keyakinan penuh kepada Tuhan (ayat 3)
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 1 Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku
tidak tinggi hati, dan tidak memandang
dengan sombong; aku tidak mengejar
hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal
yang terlalu ajaib bagiku.
 Dalam ayat 1 terdapat pengulangan
kata keterangan negasi memberikan
suatu penekanan dan menyatakan
suatu tekad yang sungguh-sungguh.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Juga penggunaan istilah “hati”, “mata”
dan “mengejar /berjalan) yang oleh
Briggs dipahami sebagai pernyataan
bahwa kerendahan hati ini terwujud
dalam hati, cara memandang dan pola
hidup.
 Pemazmur bertekad sungguh-sungguh
menjaga hati, mata dan pola hidupnya
dalam kerendahan hati dan menjauhi
hal-hal yang dapat menimbulkan
kesombongan.
 Dalam ayat 1 Pemazmur berusaha
menjaga kerendahan hati dalam
kehidupannya
 Menjaga kerendahan hati ini sebagai
upaya untuk menghindari karakteristik
manusia yang dibenci oleh Tuhan.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Ayat 1b dan c dapat dikategorikan sebagai
paralelisme sinomin, di mana ungkapan “aku
tidak tinggi hati” disejajarkan secara sinonim
atau diulang dengan ungkapan “tidak
memandang dengan sombong”.
 Begitu juga ungkapan “hal-hal yang terlalu
besar” (1d) disejajarkan secara sinonim atau
diulang dengan ungkapan “hal-hal yang terlalu
ajaib” (1e).
 Penggunaan paralelisme sinonim dalam ayat 1
ini menekankan upaya pemazmur menjaga
simplisitas (kesederhanaan) dalam bersikap
sebagai upaya memelihara kerendahan hati
dan tak terjerumus dalam upaya penonjolan
diri.
 Leslie C. Allen mengungkapkan bahwa melalui
ayat 1 pemazmur menyadari akan
keterbatasan dirinya dan tidak mencari hal-hal
besar bagi dirinya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 2 Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan
mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih
berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang
disapih jiwaku dalam diriku.
 Ayat 2 dimulai dengan kata “ ‫אל‬ : lo” (jika tidak
atau sesungguhnya) yang dapat diartikan
sebagai ungkapan sumpah dalam bentuk positif
dan hanya terdiri dari protasis (paparan;
mengungkapkan suatu kondisi/Kalimat
Kondisional) dan tanpa apodosis (memberi
kembali; mengekspresikan hasilnya/Kalimat
kondisional), sehingga bagian ini menunjukkan
suatu tekad yang kuat dari pemazmur untuk
menenangkan dan mendiamkan jiwa dan
hatinya. Ia bersumpah bahwa ia telah
menenangkan dan mendiamkan jiwanya
sebagai bagian dari disiplin hidup dalam
kerendahan hati.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Dalam ayat 2 ini pemazmur
menganalogikan dirinya sebagai
seorang anak yang disapih.
 Gaya sastra dalam ayat 2 ini adalah
paralelisme emblematik di mana
pemazmur menggunakan suatu
perbandingan demi menyatukan dua
pikiran dari dunia kehidupan yang
berbeda.
 Ia menganalogikan dirinya sebagai
seorang anak yang disapih dan
berbaring di dekat sang ibu.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Anderson mengungkapkan bahwa
berdasarkan II Makabe 7:27 anak
yang disapih itu biasanya berumur
sekitar 3 tahun. Selanjutnya ia
mengungkapkan bahwa ungkapan
ini dapat menunjukkan bahwa
anak yang disapih itu sebenarnya
tak cukup menerima makanan,
sehingga ia gelisah dan menangis
atau merupakan gambaran anak
yang puas dengan makanan yang
diterimanya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 SIAPKAN MENTAL IBU, Ibu yang akan
menyapih buah hatinya wajib
menguatkan niat, membulatkan tekad
untuk memulai proses ini. Jika ibu masih
setengah hati atau ragu – ragu sebaiknya
tunda dulu keinginan untuk mulai
menyapih karena hanya akan membuang
waktu dan tidak memberikan hasil yang
optimal. Niat ibu adalah modal awal
menyapih si buah hati, yakinkan diri
bahwa proses menyapih ini akan berjalan
mulus apapun rintangan yang dihadapi
ibu pasti bisa melewatinya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 SOUNDING Hindari melakukan sesuatu tanpa
membicarakan terlebih dahulu pada si kecil,
termasuk rencana ibu untuk menyapihnya. Melalui
komunikasi, si kecil akan menyiapkan dirinya dan
tidak kaget ataupun menduga-duga tentang apa
yang terjadi padanya saat disapih.
Ibu bisa mengatakan pada si kecil, “sayang, enam
bulan lagi adik genap berusia dua tahun, itu
tandanya adik sudah besar dan tidak perlu
‘nyenyen’ lg ya karena air susu ibu sudah semakin
berkurang manfaatnya untukmu, adik bisa minum
susu ini (sambil menunjukkan susu pengganti),
tenang saja ibu akan temani minum susu sambil
peluk adik” atau kalimat lainnya yang ibu yakini
dapat membuat anak mengerti tentang rencana
ibu untuk menyapihya. Kegiatan sounding ini
hendaknya dilakukan berulang hingga tiba
waktunya sapih agar anak mengerti dan ingat akan
kesepakatan ini. Awalnya mungkin si kecil menolak
menyepakati rencana ibu untuk menyapihnya
tetapi percayalah lambat laun ia akan mengerti.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 KURANGI FREKUENSI MENYUSUI
Menghentikan proses menyusu akan terasa
menyakitkan jika dilakukan sekaligus dan tiba-tiba.
Hal ini menyakitkan bagi ibu karena kehilangan
salah satu momen kebersamaan dengan buah hati
dan dapat membuat payudara bengkak yang
menimbulkan rasa tidak nyaman. Berhenti
menyusu dengan tiba-tiba juga menyakitkan bagi si
kecil karena ia akan merasa ditolak dan
kehilangan. Mari kita lakukan dengan cara halus
dan perlahan. Jika ibu biasa mengantar tidur si
kecil dengan menyusuinya, sekarang saatnya ibu
ubah cara itu, lakukan kebiasaan lain seperti
memandikan, memijat, atau membacakan buku
cerita sebelum tidur dan biarkan si kecil tidur
dengan sendirinya. Hindari menyusui si kecil jika ia
tidak memintanya dan tetapkan aturan tempat
khusus misal kamar tidur untuk menyusui sehingga
anak tidak akan menyusu di sembarang tempat dan
tentu hal ini mengurangi frekuensi menyusu.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 ALIHKAN PERHATIAN
Jika si kecil merengek ingin menyusu diluar
kesepakatan yang ditetapkan misalnya menyusu di
tempat umum (padahal ibu sudah menetapkan
tempat khusus menyusu adalah di kamar si kecil)
maka tugas ibu untuk mengalihkan perhatiannya,
bisa dengan melakukan kegiatan yang disukai anak
atau memberinya makanan favorit. Pastikan perut
anak kenyang karena hal ini akan menghilangkan
keinginan si kecil untuk menyusu. Bagaimana jika
anak ingin menyusu di malam hari? Nah..ini
merupakan bagian terberat dalam proses
menyapih terutama bagi anak yang terbiasa disusui
tiap kali terbangun dari tidurnya. Kemungkinan
beberapa malam tidurnya menjadi tidak nyenyak,
tenang bu..ini terjadi hanya beberapa malam saja,
ibu pasti bisa melewatinya demi kesuksesan
menyapih dengan cinta.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Metafora anak yang disapih ini sangat menarik,
oleh karena gambaran ini dapat mempunyai dua
sisi.
 Ketika gambaran ini diartikan sebagai anak yang
telah puas mendapatkan susu ibunya, maka
gambaran ini menunjukkan sikap puas dan
kenyang pemazmur terhadap pemeliharaan Allah.
Atau sebaliknya ketika gambaran ini diartikan
sebagai anak yang disapih, maka anak ini tetap
mempunyai kebutuhan makanan, baik itu susu
atau makanan yang lain.
 Namun pemazmur mengungkapkan bahwa
walaupun sebagaimana anak ini gundah dan
gelisah oleh karena kebutuhannya, ia
menenangkan dan mendiamkan dirinya. Ia belajar
puas dengan apa yang ada atau kondisinya,
khususnya ketika ia berada di dekat Tuhan
sebagaimana seorang anak yang berbaring di
dekat ibunya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 VanGemeren mengutip pandangan
Gottried Quell yang
mengungkapkan bagian ini
merupakan gambaran tentang anak
yang digendong oleh ibunya dalam
perjalanan ziarah ke Yerusalem.
 F. Delitzch mengungkapkan bahwa
natur jiwa itu sebenarnya gelisah
dan membutuhkan pemuasan,
namun pemazmur telah
menenangkannya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari
sekarang sampai selama-lamanya!
 Penggunaan kata ‫לחי‬ yachal : Berharaplah,
dalam bentuk imperatif tunggal maskulin.
Bentuk imperatif biasanya meminta tindakan
segera dan dapat juga mengungkapkan
keinginan dan harapan pembicara.
 Oleh karena itu bagian ini mengungkapkan
keinginan, harapan dan ajakan pemazmur
kepada Bangsa Israel untuk berharap kepada
Tuhan.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Sebenarnya tidak ada kesejajaran
antara ayat 3a (Berharaplah kepada
TUHAN, hai Israel) dan ayat 3b (dari
sekarang sampai selamalamanya),
namun biasanya gaya ini disebut
sebagai paralelisme sintetik, di mana
bagian b (kedua) merupakan
kelanjutan dari bagian a (pertama).
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Hati yang tinggi atau sombong tak akan dapat
membawa seseorang kepada ketenangan hati,
oleh karena hati semacam ini akan selalu
dipenuhi oleh pelbagai kebutuhan dan segala
upaya untuk mencari pemuasan.
 Orang yang sombong selalu memperhatikan,
membandingkan dan berkompetisi serta tak
akan mengalami kepuasan. Ia akan selalu
berpikir dan berencana untuk melakukan dan
menampilkan lebih dan lebih tanpa pernah
mencapai titik cukup dan puas. Hatinya tak
pernah dipuaskan dan mengenal apa itu
kesederhanaan dan keterbatasan diri. Hatinya
senantiasa gelisah dan tak terpuaskan.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Sebaliknya kerendahan hati dan
kesederhanaan akan membawa seseorang
kepada kesadaran akan keterbatasan
dirinya dan belajar untuk menenangkan
diri serta menikmati kepuasan batin.
 Kerendahan hati dan kesederhanaan
tidaklah menghapuskan akan adanya
kebutuhan, tetapi segala upaya
pemenuhan kebutuhan itu didasarkan
atas kesadaran akan keterbatasan diri dan
belajar untuk menenangkan diri serta
menikmati kepuasan batin. Juga dalam
upaya pemenuhan kebutuhan itu tak
terlepas dari sikap berharap dan
menantikan Tuhan dan karya-Nya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Berharap kepada Tuhan dari sekarang
sampai selamanya memungkinkan
tersedianya pertolongan Tuhan tak hanya
pada persoalan-persoalan saat ini, tetapi
juga pertolongan dan keselamatan Tuhan
yang sempurna pada Akhir Zaman yang
melepaskan orang percaya dari segala
macam persoalan.
 Ungkapan “dari sekarang sampai
selamanya” menekankan harapan
Pemazmur bahwa sikap berharap kepada
Tuhan merupakan sikap yang harus
dimiliki oleh bangsa Israel selama-
lamanya atau sepanjang masa.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
 Kesombongan juga merupakan hal
yang berlawanan dengan
ketergantungan dan keyakinan kepada
Tuhan. Oleh karena itu hanya
kerendahan hati yang akan melahirkan
kepuasan dan ketenangan hati serta
keyakinan yang penuh kepada Tuhan.
 Israel atau umat Allah dinasihati untuk
meninggalkan segala kesombongan
diri mereka dan menanti dalam
kerendahan dan ketenangan di
hadapan Allah dari sekarang sampai
selamanya.
PENDAHULUAN
POINT 1
POINT 2
POINT 3
PENERAPAN
BACK NEXT
Ps. Israel Dongoran
END SHOW

More Related Content

Similar to Menjadi Orang yang Rendah Hati (Mazmur 131)

Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkan
Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkanTips serta Instruksi menghibur juga menyesatkan
Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkanFreddy Hutauruk
 
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptxRhoyLase
 
Bab 2.perkembangan fizikal
Bab 2.perkembangan fizikalBab 2.perkembangan fizikal
Bab 2.perkembangan fizikalCg Sue
 
Bertumbuh menjadi dewasa
Bertumbuh menjadi dewasaBertumbuh menjadi dewasa
Bertumbuh menjadi dewasaSabam Sitinjak
 
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptxRe Mo
 
Bahasa bayitrend
Bahasa bayitrendBahasa bayitrend
Bahasa bayitrendsri emilda
 
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)Yusfaeroh Yusfaeroh
 
Makalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiMakalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiNurulYusniyati
 
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken homePengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken homeArvin Saptyan
 
Bounding attachment.12
Bounding attachment.12Bounding attachment.12
Bounding attachment.12unimalyusran
 
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iOperator Warnet Vast Raha
 
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iWarnet Raha
 
tugas agama.pptx
tugas agama.pptxtugas agama.pptx
tugas agama.pptxSeanJayeng
 
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa RuangguruKristen
 

Similar to Menjadi Orang yang Rendah Hati (Mazmur 131) (20)

Agar bayi mudah tertidur
Agar bayi mudah tertidurAgar bayi mudah tertidur
Agar bayi mudah tertidur
 
Anakku Puber, Nih!
Anakku Puber, Nih! Anakku Puber, Nih!
Anakku Puber, Nih!
 
Makalah Parenting
Makalah ParentingMakalah Parenting
Makalah Parenting
 
Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkan
Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkanTips serta Instruksi menghibur juga menyesatkan
Tips serta Instruksi menghibur juga menyesatkan
 
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx
1-bayi0-1tahun-180511073652.pptx
 
Bab 2.perkembangan fizikal
Bab 2.perkembangan fizikalBab 2.perkembangan fizikal
Bab 2.perkembangan fizikal
 
Bertumbuh menjadi dewasa
Bertumbuh menjadi dewasaBertumbuh menjadi dewasa
Bertumbuh menjadi dewasa
 
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx
283588587-Membangun-Kepercayaan-Diri-Dan-Memberi-Dukungan-Kepada-Ibu.pptx
 
Bahasa bayitrend
Bahasa bayitrendBahasa bayitrend
Bahasa bayitrend
 
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
Power point kelas 7 (perilaku terpuji)
 
Makalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayiMakalah perkembangan bayi
Makalah perkembangan bayi
 
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken homePengaruh kejiwaan anak akibat broken home
Pengaruh kejiwaan anak akibat broken home
 
Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2
 
Bounding attachment.12
Bounding attachment.12Bounding attachment.12
Bounding attachment.12
 
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
 
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester iAdaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i
 
tugas agama.pptx
tugas agama.pptxtugas agama.pptx
tugas agama.pptx
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Kamis, 18 Agustus 2022.pdf
Kamis, 18 Agustus 2022.pdfKamis, 18 Agustus 2022.pdf
Kamis, 18 Agustus 2022.pdf
 
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa
Ptt Memilih untuk Tidak Berputus Asa
 

Menjadi Orang yang Rendah Hati (Mazmur 131)

  • 1.
  • 2. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Di zaman sekarang ini manusia dituntut untuk menunjukkan atau menonjolkan kemampuan dirinya (dalam segala hal); mulai dari anak-anak sampai pada opa dan oma.  Manusia didorong untuk menunjukkan segala prestasi yang telah dicapainya. Perkataannya bertaburkan mimpi, angan-angan atau cita-cita spektakuler yang hendak diraihnya.
  • 3. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Perilaku dan tutur kata seperti ini tak akan dapat melahirkan rasa cukup dan puas. Segala upaya dan menghalalkan segala cara dapat saja dimunculkan demi mendapatkan semuanya itu. Oleh karena hati, tutur kata dan perilaku seperti ini tak akan dapat membuat seseorang rendah hati dan membawa seseorang untuk mempunyai hati yang berharap dan keyakinan penuh kepada Tuhan.  Pada kesempatan ini kita akan belajar untuk menjadi orang yang rendah hati
  • 4. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran 1. Menjaga diri untuk tetap Hidup Rendah Hati (ayat 1) 2. Menenangkan diri untuk mengalami kepuasan diri (ayat 2) 3. Mengajak orang lain (Bangsa Israel) untuk Hidup dalam Pengharapan dan keyakinan penuh kepada Tuhan (ayat 3)
  • 5. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  1 Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.  Dalam ayat 1 terdapat pengulangan kata keterangan negasi memberikan suatu penekanan dan menyatakan suatu tekad yang sungguh-sungguh.
  • 6. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Juga penggunaan istilah “hati”, “mata” dan “mengejar /berjalan) yang oleh Briggs dipahami sebagai pernyataan bahwa kerendahan hati ini terwujud dalam hati, cara memandang dan pola hidup.  Pemazmur bertekad sungguh-sungguh menjaga hati, mata dan pola hidupnya dalam kerendahan hati dan menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kesombongan.  Dalam ayat 1 Pemazmur berusaha menjaga kerendahan hati dalam kehidupannya  Menjaga kerendahan hati ini sebagai upaya untuk menghindari karakteristik manusia yang dibenci oleh Tuhan.
  • 7. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Ayat 1b dan c dapat dikategorikan sebagai paralelisme sinomin, di mana ungkapan “aku tidak tinggi hati” disejajarkan secara sinonim atau diulang dengan ungkapan “tidak memandang dengan sombong”.  Begitu juga ungkapan “hal-hal yang terlalu besar” (1d) disejajarkan secara sinonim atau diulang dengan ungkapan “hal-hal yang terlalu ajaib” (1e).  Penggunaan paralelisme sinonim dalam ayat 1 ini menekankan upaya pemazmur menjaga simplisitas (kesederhanaan) dalam bersikap sebagai upaya memelihara kerendahan hati dan tak terjerumus dalam upaya penonjolan diri.  Leslie C. Allen mengungkapkan bahwa melalui ayat 1 pemazmur menyadari akan keterbatasan dirinya dan tidak mencari hal-hal besar bagi dirinya.
  • 8. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran
  • 9. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  2 Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.  Ayat 2 dimulai dengan kata “ ‫אל‬ : lo” (jika tidak atau sesungguhnya) yang dapat diartikan sebagai ungkapan sumpah dalam bentuk positif dan hanya terdiri dari protasis (paparan; mengungkapkan suatu kondisi/Kalimat Kondisional) dan tanpa apodosis (memberi kembali; mengekspresikan hasilnya/Kalimat kondisional), sehingga bagian ini menunjukkan suatu tekad yang kuat dari pemazmur untuk menenangkan dan mendiamkan jiwa dan hatinya. Ia bersumpah bahwa ia telah menenangkan dan mendiamkan jiwanya sebagai bagian dari disiplin hidup dalam kerendahan hati.
  • 10. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Dalam ayat 2 ini pemazmur menganalogikan dirinya sebagai seorang anak yang disapih.  Gaya sastra dalam ayat 2 ini adalah paralelisme emblematik di mana pemazmur menggunakan suatu perbandingan demi menyatukan dua pikiran dari dunia kehidupan yang berbeda.  Ia menganalogikan dirinya sebagai seorang anak yang disapih dan berbaring di dekat sang ibu.
  • 11. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Anderson mengungkapkan bahwa berdasarkan II Makabe 7:27 anak yang disapih itu biasanya berumur sekitar 3 tahun. Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa ungkapan ini dapat menunjukkan bahwa anak yang disapih itu sebenarnya tak cukup menerima makanan, sehingga ia gelisah dan menangis atau merupakan gambaran anak yang puas dengan makanan yang diterimanya.
  • 12. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran
  • 13. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  SIAPKAN MENTAL IBU, Ibu yang akan menyapih buah hatinya wajib menguatkan niat, membulatkan tekad untuk memulai proses ini. Jika ibu masih setengah hati atau ragu – ragu sebaiknya tunda dulu keinginan untuk mulai menyapih karena hanya akan membuang waktu dan tidak memberikan hasil yang optimal. Niat ibu adalah modal awal menyapih si buah hati, yakinkan diri bahwa proses menyapih ini akan berjalan mulus apapun rintangan yang dihadapi ibu pasti bisa melewatinya.
  • 14. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  SOUNDING Hindari melakukan sesuatu tanpa membicarakan terlebih dahulu pada si kecil, termasuk rencana ibu untuk menyapihnya. Melalui komunikasi, si kecil akan menyiapkan dirinya dan tidak kaget ataupun menduga-duga tentang apa yang terjadi padanya saat disapih. Ibu bisa mengatakan pada si kecil, “sayang, enam bulan lagi adik genap berusia dua tahun, itu tandanya adik sudah besar dan tidak perlu ‘nyenyen’ lg ya karena air susu ibu sudah semakin berkurang manfaatnya untukmu, adik bisa minum susu ini (sambil menunjukkan susu pengganti), tenang saja ibu akan temani minum susu sambil peluk adik” atau kalimat lainnya yang ibu yakini dapat membuat anak mengerti tentang rencana ibu untuk menyapihya. Kegiatan sounding ini hendaknya dilakukan berulang hingga tiba waktunya sapih agar anak mengerti dan ingat akan kesepakatan ini. Awalnya mungkin si kecil menolak menyepakati rencana ibu untuk menyapihnya tetapi percayalah lambat laun ia akan mengerti.
  • 15. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  KURANGI FREKUENSI MENYUSUI Menghentikan proses menyusu akan terasa menyakitkan jika dilakukan sekaligus dan tiba-tiba. Hal ini menyakitkan bagi ibu karena kehilangan salah satu momen kebersamaan dengan buah hati dan dapat membuat payudara bengkak yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Berhenti menyusu dengan tiba-tiba juga menyakitkan bagi si kecil karena ia akan merasa ditolak dan kehilangan. Mari kita lakukan dengan cara halus dan perlahan. Jika ibu biasa mengantar tidur si kecil dengan menyusuinya, sekarang saatnya ibu ubah cara itu, lakukan kebiasaan lain seperti memandikan, memijat, atau membacakan buku cerita sebelum tidur dan biarkan si kecil tidur dengan sendirinya. Hindari menyusui si kecil jika ia tidak memintanya dan tetapkan aturan tempat khusus misal kamar tidur untuk menyusui sehingga anak tidak akan menyusu di sembarang tempat dan tentu hal ini mengurangi frekuensi menyusu.
  • 16. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  ALIHKAN PERHATIAN Jika si kecil merengek ingin menyusu diluar kesepakatan yang ditetapkan misalnya menyusu di tempat umum (padahal ibu sudah menetapkan tempat khusus menyusu adalah di kamar si kecil) maka tugas ibu untuk mengalihkan perhatiannya, bisa dengan melakukan kegiatan yang disukai anak atau memberinya makanan favorit. Pastikan perut anak kenyang karena hal ini akan menghilangkan keinginan si kecil untuk menyusu. Bagaimana jika anak ingin menyusu di malam hari? Nah..ini merupakan bagian terberat dalam proses menyapih terutama bagi anak yang terbiasa disusui tiap kali terbangun dari tidurnya. Kemungkinan beberapa malam tidurnya menjadi tidak nyenyak, tenang bu..ini terjadi hanya beberapa malam saja, ibu pasti bisa melewatinya demi kesuksesan menyapih dengan cinta.
  • 17. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Metafora anak yang disapih ini sangat menarik, oleh karena gambaran ini dapat mempunyai dua sisi.  Ketika gambaran ini diartikan sebagai anak yang telah puas mendapatkan susu ibunya, maka gambaran ini menunjukkan sikap puas dan kenyang pemazmur terhadap pemeliharaan Allah. Atau sebaliknya ketika gambaran ini diartikan sebagai anak yang disapih, maka anak ini tetap mempunyai kebutuhan makanan, baik itu susu atau makanan yang lain.  Namun pemazmur mengungkapkan bahwa walaupun sebagaimana anak ini gundah dan gelisah oleh karena kebutuhannya, ia menenangkan dan mendiamkan dirinya. Ia belajar puas dengan apa yang ada atau kondisinya, khususnya ketika ia berada di dekat Tuhan sebagaimana seorang anak yang berbaring di dekat ibunya.
  • 18. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  VanGemeren mengutip pandangan Gottried Quell yang mengungkapkan bagian ini merupakan gambaran tentang anak yang digendong oleh ibunya dalam perjalanan ziarah ke Yerusalem.  F. Delitzch mengungkapkan bahwa natur jiwa itu sebenarnya gelisah dan membutuhkan pemuasan, namun pemazmur telah menenangkannya.
  • 19. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!  Penggunaan kata ‫לחי‬ yachal : Berharaplah, dalam bentuk imperatif tunggal maskulin. Bentuk imperatif biasanya meminta tindakan segera dan dapat juga mengungkapkan keinginan dan harapan pembicara.  Oleh karena itu bagian ini mengungkapkan keinginan, harapan dan ajakan pemazmur kepada Bangsa Israel untuk berharap kepada Tuhan.
  • 20. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Sebenarnya tidak ada kesejajaran antara ayat 3a (Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel) dan ayat 3b (dari sekarang sampai selamalamanya), namun biasanya gaya ini disebut sebagai paralelisme sintetik, di mana bagian b (kedua) merupakan kelanjutan dari bagian a (pertama).
  • 21. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Hati yang tinggi atau sombong tak akan dapat membawa seseorang kepada ketenangan hati, oleh karena hati semacam ini akan selalu dipenuhi oleh pelbagai kebutuhan dan segala upaya untuk mencari pemuasan.  Orang yang sombong selalu memperhatikan, membandingkan dan berkompetisi serta tak akan mengalami kepuasan. Ia akan selalu berpikir dan berencana untuk melakukan dan menampilkan lebih dan lebih tanpa pernah mencapai titik cukup dan puas. Hatinya tak pernah dipuaskan dan mengenal apa itu kesederhanaan dan keterbatasan diri. Hatinya senantiasa gelisah dan tak terpuaskan.
  • 22. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Sebaliknya kerendahan hati dan kesederhanaan akan membawa seseorang kepada kesadaran akan keterbatasan dirinya dan belajar untuk menenangkan diri serta menikmati kepuasan batin.  Kerendahan hati dan kesederhanaan tidaklah menghapuskan akan adanya kebutuhan, tetapi segala upaya pemenuhan kebutuhan itu didasarkan atas kesadaran akan keterbatasan diri dan belajar untuk menenangkan diri serta menikmati kepuasan batin. Juga dalam upaya pemenuhan kebutuhan itu tak terlepas dari sikap berharap dan menantikan Tuhan dan karya-Nya.
  • 23. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Berharap kepada Tuhan dari sekarang sampai selamanya memungkinkan tersedianya pertolongan Tuhan tak hanya pada persoalan-persoalan saat ini, tetapi juga pertolongan dan keselamatan Tuhan yang sempurna pada Akhir Zaman yang melepaskan orang percaya dari segala macam persoalan.  Ungkapan “dari sekarang sampai selamanya” menekankan harapan Pemazmur bahwa sikap berharap kepada Tuhan merupakan sikap yang harus dimiliki oleh bangsa Israel selama- lamanya atau sepanjang masa.
  • 24. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran  Kesombongan juga merupakan hal yang berlawanan dengan ketergantungan dan keyakinan kepada Tuhan. Oleh karena itu hanya kerendahan hati yang akan melahirkan kepuasan dan ketenangan hati serta keyakinan yang penuh kepada Tuhan.  Israel atau umat Allah dinasihati untuk meninggalkan segala kesombongan diri mereka dan menanti dalam kerendahan dan ketenangan di hadapan Allah dari sekarang sampai selamanya.
  • 25. PENDAHULUAN POINT 1 POINT 2 POINT 3 PENERAPAN BACK NEXT Ps. Israel Dongoran END SHOW