2. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata “Philosophos” diciptakan untuk menekankan suatu pemikiran yunani
seperti pythagoras (582-496 SM) dan Plato (428-328 SM) yang mengkritik
para “sofis” (sophists) yang berpendapat bahwa mereka tahu jawaban untuk
semua pertanyaan.
Kata pythagoras “hanya Tuhan yang mempunyai hikmah yang sungguh-
sungguh”. Manusia harus puas dengan tugasnya di dunia yaitu “mencari
hikmat”, mencintai pengetahuan.
Secara etimilogi kata ‘filsafat’ berasal dari kata “philosophia” (bahasa
Yunani) diartikan sebagai ‘mencintai kebijaksanaan
3. ARTI FILSAFAT
Plato (428-348)
Filsafat tidak lain
dari pengetahuan
tentang segala
yang ada.
Aristoteles (384-322 SM)
Bahwa kewajiban filsafat
adalah menyelidiki sebab dan
asas segala benda. Dengan
demikian filsafat bersifat
bersifat ilmu umum sekali.
Tugas penyelidikan tentang
sebab telah dibagi sekarang
oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero (106-43 SM)
Filsafat adalah sebagai
“ibu dari semua seni” (the
mother of all the arts” ia
juga mendefinisikan
filsafat sebagai ars vitae
(seni kehidupan).
4. ARTI FILSAFAT
Johann Gotlich
Fickte (1762-1814)
Filsafat sebagai
Wissenschaftslehre (ilmu
dari ilmu-ilmu, yakni ilmu
umum, yang jadi dasar
segala ilmu. Ilmu
membicarakan sesuatu
bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat
memperkatakan seluruh
bidang dan seluruh jenis
ilmu mencari kebenaran
dari seluruh kenyataan.
Paul Nartorp (1854-
1924)
Filsafat sebagai
Grunwissenschat (ilmu
dasar hendak menentukan
kesatuan pengetahuan
manusia dengan
menunjukan dasar akhir
yang sama, yang memikul
sekaliannya.
5. PENGERTIAN FILSAFAT SECARA
TERMINOLOGI
o Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatunya
secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal sehingga mencapai
hakikat segala sesuatu tersebut (Bakhtiar, 2004)
o Ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah yang
muncul dan berkenan dengan segala sesuatu, baik yang sifatnya materi
maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat
sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta berpikir
rasional, logis, mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
membantu masalah-masalah dalam kehidupan manusia (Susanto,2011)
o Ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara
mendalam dengan mempergunakan akal sampai pada hakekatnya (Surajiyo,
2008)
6. Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk
berpikir, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut dengan
berfilsafat.
Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu
kesadaran akan keterbatasan pada dirinya. Apabila seseorang
merasa bahwa ia sangat terbatas dan terkait terutama pada saat
mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya
kesadaran akan keterbatasannya itu manusia berfilsafat. Ia
akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas, pastilah
ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan
untuk menemukan kebenaran yang hakiki.
Mengapa manusia
berfilsafat?
7. Menurut Plato (filsuf Yunani, guru dari Aristoteles) menyatakan
bahwa: mata kita memberi pengamatan bintang-bintang,
matahari, dan dilangit. Pengalaman ini memberi dorongan
kepada kita untuk menyelidiki dan dari penyelidikan ini berasal
filsafat.
Berbeda dengan plato, Agustinus dan Rene Descrates
beranggapan lain. Menurut mereka, berfilsafat itu bukan
dimulai dari kekaguman atau keheranan, tetapi sumber utama
mereka berfilsafat dimulai dari keraguan atau kesangsian.
Ketika manusia heran, ia akan ragu-ragu dan mulai berpikir
apakah ia sedang tidak tipu oleh panca inderanya yang sedang
keheranan
8. Metode Filsafat
Metode berasal dari kata methhodos (yunani), terdiri dari meta = menuju,
melalui, mengikuti, sesudah dan hodos = jalan, perjalanan, cara arah.
Metode adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.
Metode-metode dalam filsafat adalah metode krtitis, metode intuitif,
metode skolastik, metode geometris, metode empiris, metode trandental,
metode fenomenologis, metode dialektis, metode neo-positivisme, dan
metode analisis bahasa.
9. Metode kritis atau dialektik
• Dikebangkan oleh Plato dan socrates
• Metode ini dilakukan dengan melalui percakapan-percakapan (Dialog)
• Socrates tidak menyelidiki fakta, tetapi mengalisis berbagai pendapat
atau atauran yang dikemukakan orang.
• Melalui dialog Socrates menemukan cara berpikir induksi, yaitu
berdasarkan beberapa pengetahuan mengenai masalah-masalah khusus
memperoleh kesimpulan pengetahuan yang bersifsat umum.
1
10. Metode Skolastik
• Dikembangkan oleh Aristoteles dan Thomas Aquinas
• Metode ini sering disebut dengan istilah sitesis deduktif
• Metode skolastik banyak dipakai untuk diperguruan tinggi
• Metode skolastik meliputi cara berpikir, cara menguraikan dan cara
membuktikan
2
11. Peran Filsafat
MEMBEBAS
Filsafat membebaskan
manusia dari berpikir mitos,
dari ketidaktahuan dan
kebodohan, dari kemiskinan
pengetahuan yang menjadikan
manusia berpikiran picik dan
dangkal, dari cara berpikir
yang tidak kritis
PENDOBRAK
Filsafat berperan dalam
mendobrak tradisi mitosentris
(mempercayai gejala alam
sebai suatu dongeng atau
takhayul, yang harus dianggap
benar karena diwariskan nenek
moyang) menjadi tradisi
berpikir logosentris (berpikir
dengan logika untuk
menjelaskan segala sesuatu)
MEMBIMBING
Filsafat
membebaskan
manusia dari cara
berpikir mitos dan
mistis, dengan
membimbing manusia
untuk berpikir secara
rasional
12. Manfaat Mempelajari Filsafat
Filsafat mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas,
sehingga dengan pemahaman tersebut dapat dicapai hakikat manusia itu
sendiri dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya. Filasat mengajarkan
kita agar terlatih untuk berpikir serius, berpikir secara radikal, mengkaji
sesuatu sampai ke akar-akar.
Filsafat mengajarkan tentang hakikat alam semesat. Pada dasarnya berpikir
filsafat ialah berusaha untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang
rasional dalam rangka memahami segala sesuatu, termaksuk diri manusia
sendiri
Filsafat mengajarkan tentang hakikat tuhan. Dengan mengajarkan filsafat
dapat membantu manusia untuk membangun keyakinan keagamaan atas
dasar matang secara intelektual. Dengan pemahaman yang mendalam dan
dengan daya nalar yang tajam maka manusia akan sampai pada kekuasaan
dan kebenaran yang mutlak yaitu tuhanS
13. Manfaat Filsafat Bagi Mahasiswa
Membiasakan diri untuk
bersikap kritis
Mengajarkan cara berpikir
yang cermat dan tidak
kenal lelah
Membiasakan diri untuk
bersikap logis-rasional,
opini dan argumentasi
Mengembangkan
semangat toleransi dalam
perbedaan pendangan
(prulalitas)