Manusia merupakan mahluk yang memiliki dua sisi sekaligus, yaitu musayyar dan mukhayyar. Beriman kepada qadha dan qadar memberikan manfaat seperti membangkitkan semangat bekerja, mencegah sikap sombong, dan menerima takdir Allah dengan rela.
5. A. PengertiAn QAdhA dAn QAdr
Qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT tentang
segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai
dengan iradah (kehendak-Nya), meliputi baik dan buruk,
hidup dan mati, dan seterusnya.
Qadar adalah perwujuan ketetapan (qadha) terhadap segala
sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai
dengan iradah-Nya. Qadar disebut juga dengan takdir Allah
SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang
telah, sedang, maupun akan terjadi.
6. B. PengertiAn imAn KePAdA QAdhA dAn QAdAr
Beriman kepada qadha dan qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati
adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua mahluk hidup.
Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi,
segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah
SWT.
Dengan demikian Allah merupakan Penyebab Pertama atas segala
sesuatu, meliputi, mengatur, dan menetapkan segala sesuatu tersebut
sesuai dengan hukum-hukum-Nya (sunnatullah). Dengan demikian tidak
satu-pun yang dapat terlepas atau melepaskan diri dari Allah, keluar dari
ketetapan, ketentuan, dan hukum Allah.
7. C. KOnSeP iSLAm KePAdA QAdhA dAn QAdr
نْ مِن بٍ تباَباكِن ف يِن إالِن مْ كُْم سِن فُْمنْ أَبا ف يِن والَبا ضِن رْ ال ف يِن ةٍ بَباصبيِن مُْم نْ مِن بَبا صباَبا أَبا
سبيرِن يَبا للَّهِن ا ل ىَباعَبا كَبا لِنذَبا نَّه إِن هباَبا أَبارَبا بْ نَبا نْ أَبا لِن بْ قَبا
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula ) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam
kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.(QS. Al
Hadid :22)
8. d. mAnuSiA BeBAS AtAu terPAKSA
Kebebasan berkehendak dan berbuat yang dilakukan oleh
manusia tidak bisa dilepaskan dari kehendak dan perbuatan
Tuhan.
﴿ نَ لنوُنومَ عَْم تَ واماَ مَْم كُنو قَ لَ خَ هللُنو ا وَ ﴾
Artinya: «Allah yang telah menjadikan kamu dan segala apa
yang kamu kerjakan” (QS. Ash-Shaffat [37]:96).
manusia berusaha (berikhtiar) mewujudkan iradatnya dan
hasilnya sepenuhnya tergantung kepada Allah
9. Manusia merupakan mahluk yang memiliki dua sisi sekaligus, yaitu musayyar dan
mukhayyar.
•Musayyar artinya manusia tidak memiliki kebebasan kehendak baik menolak ataupun
menerima. Kenyataan ini menempatkan manusia pada posisi yang sama dan sejajar
dengan benda, tanam-tanaman, dan hewan.
•Mukhayyar berarti manusia merupakan makhluk yang memiliki kebebasan kehendak,
baik menolak ataupun menerima.
10. e. Lari atau berikhtiar
Qadha dan qadar menuntun kita agar mengerti dan percaya bahwa Allah Maha Kuasa
dan atas kehendak serta ilmu-Nya, Ia menciptakan segala sesuatu, menentukan bentuk,
bagian, ukuran, susunan, dan daya tahan serta berbagai ketentuan lainnya dan telah
menuliskannya di Lauh Mahfuzh. Berbagai ketetapan, dan ketentuan yang akan terjadi
merupakan rahasia Allah yang tak satupun makhluk mengetahuinya. Oleh karena itu,
manusia diwajibkan berikhtiar.
Berikhtiar berarti memiliki optimistik untuk dapat meraih takdir Allah yang baik,
sebaliknya menyerah berarti pesimistik. Berharap akan rahmat Allah merupakan sikap
yang disenangi sedangkan berputus asa dari rahmat Allah merupakan sikap tercela
yang dilarang oleh Allah. Dalam berikhtiar dilarang bersikap tinggi hati, merasa bahwa
ia memiliki kemampuan yang tinggi, tenaga yang besar, biaya yang cukup,
pengetahuan yang memadai dan karena itu ia pasti berhasil dan mustahil mengalami
kegagalan.
11. f. hikMah beriMaN kePaDa QaDha DaN QaDr
Dengan mengimani qadha dan qadar, kita dapat mengambil beberapa hikmah, antara
lain :
Membangkitkan semangat dalam bekerja dan berusaha, serta memberikan dorongan
untuk memperoleh kehidupan yang layak di dunia ini.
Tidak sombong atau takabur, karena ia yakin kemampuan manusia sangat terbatas,
sedang kekuasaan Allah Maha Tinggi.
Memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta
ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan kehendak Allah SWT.
Mempunyai keberanian dan ketabahan dalam setiap usaha serta tidak takut menghadapi
resiko, karena ia yakin bahwa semua itu tudak terlepas dari takdir Allah SWT.
Selalu merasa rela menerima setiap yang terjadi pada dirinya, karena ia mengerti bahwa
semua berasal dari Allah SWT. Dan akan dikembalikan kepadanya.