SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
i
- Kelemahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konversi
- Klasifikasi Perubahan Organisasi
- Prinsip Dasar Menangani Perubahan
Disusun Oleh :
JOANNETA IRENE ROMPON (161189)
FAUZIA NUR AMALIA (161166)
SISTEM INFOMASI E
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
Tugas : Informasi dan Proses Bisnis
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Informasi dan Proses Bisnis ini yang diberikan oleh Ibu
Rismayani,S.Kom.,M.T.
Kami sangat berharap tugas besar ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai proses bisnis, dan juga perubahan organisasi.. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas besar ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat .
Semoga tugas besar sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.dan dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan tugas-tugas lain di
waktu yang akan datang.
Makassar,30 Juni 2017
Penyusun
Kelompok 9
iii
Ucapan Terima Kasih
Selama pembuatan tugas besar ini kami juga mendapat banyak
dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T selaku dosen mata kuliah
Informasi dan Proses Bisnis kami, yang memberikan
bimbingan, saran, dan juga ide.
2. Teman-teman dari kelas E Sistem Informasi, yang
memberikan banyak saran dan juga ide yang
bermanfaat kepada penulis.
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................ ii
Ucapan Terima Kasih..................................................... iii
Daftar Isi.........................................................................iv
BAB I................................................................................1
Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi.......1
1.1 SDM............................................................................1
1.1.1 Pengertian MSDM....................................................1
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM................................10
1.2 Keuangan.................................................................12
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan..................12
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan ..............................16
1.3 Konvensi....................................................................18
1.3.1 Pengertian Konvensi...............................................19
1.3.2Dampak dari Knvensi..............................................23
2.1 Pengertian Perubahan...............................................25
2.2 Jenis-jenis Peubahan ...............................................27
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan...........................29
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi.......................................................32
4.1.1 SDM.....................................................................32
4.1.2 Keuangan...............................................................35
v
SIMPULAN....................................................................40
4.1.3 Konvensi.................................................................42
4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi...............................47
4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan........................49
5.1 Kesimpulan...............................................................59
5.2 Saran.........................................................................60
Daftar Pustaka..................................................................61
1
BAB I
Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konvensi
1.1 SDM
1.1.1 Pengertian MSDM
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola
dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi.
Secara etimologis manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua konsep yang berbeda yaitu Manajemen
dan Sumber Daya Manusia.
1 Pengertian Manajemen
 Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan
organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan mempergunakan bantuan orang lain (
George R Terry)
 Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
dengan orang lain (Merry Parker Follet)
2
2. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Hadari Nawawi (2000), meliputi :
 Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi, disebut juga personel,
tenaga kerja, pegawai atau karyawan.
 Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya
 Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan
aset dan berfungsi sebagai modal (non financial)
didalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi
pada seorang pegawai, sedangkan potensi non fisik adalah
kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari
latar belakang pengetahuan, inteligensia, keahlian,
keterampilan, dan human relations.
Beberapa definisi MSDM menurut para ahli :
1. Menurut Marihot Tua E.H (2002)
3
Manajemen SDM adalah aktivitas yang dilakukan
merangsang, mengembangkan, memotivasi,
memelihara kinerja yang tinggi dalam organisasi.
2. Menurut Henry Simamora (2004)
Manajemen SDM adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pemutusan hubungan kerja agar tercapai berbagai
tujuan organisasi, individu, dan masyarakat.
Jadi manajemen sumber daya manuisa adalah
pendekatan terhadap manajemen manusia. Pendekatan
terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai
manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia
merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi,
disamping itu efektivitas organisasi ditentukan oleh
manajemen manusia.
Menurut Amstrong, ada 4 prinsip dasar pendekatan terhadap
manajemen manusia, yaitu :
4
1. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting
dimiliki organisasi, sedangkan manajemen yang
efektif adalah kunci keberhasilan organisasi tersaebut.
2. Keberhasilan ini sangatmungkin dicapai jika peraturan
dan kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan
manusia dan perusahaan saling berhubungan
memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan
perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut
akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil
pencapaian terbaik.
4. Manajemen manusia berhubungan dengan integrasi,
menjadikan semua anggota organisasi tersebut terlibat
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Secara historis, perkembangan pemikiran tentang manajemen
sumber daya manusia dimulai dari 3 gerakan pendekatan, al :
1. Gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis) dari
Frederick W .Taylor :
5
 Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor
produksiyang dipacu untuk bekerja lebih
produktif seperti mesin
 Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah
ditentukan
 Yang tidak produktif harus diganti
 Tidak ada jaminan dalam bekerja,
berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan
dan tumbuhnya serikat pekerja
2. Gerakan human relation (pendekatan paternalis) dari
Hasto & Meilan, 2007) :
 Sumber daya manusia harus dilindungi dan
disayangi, tidak hanya dianggap sebagaifaktor
produksi, namun sebagai pemilik perusahaan
 Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan
kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah,
tempat istirahat, jaminan kesehatan,kantin, dll
3. Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem sosial
 Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas
dari kontribusi sumber daya manusia
6
 Munculnya teori hierakhi kebutuhan oleh
Abraham Maslow, sebagailandasan motivasi
individu
 Adanya kecenderungan baru yang
berdampak positif terhadap perkembangan
efektivitas organisasi, meliputi :
a. Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM
b. Adanya perubahan arah pengawasan dan
kebijakan secara sentraldan pelaksanaan yang
terdesentralisasi
c. Meningkatkan otomatisasi dan pengembangan
sistem informasi SDM
d. Munculnya program MSDM yang terintegrasi
e. Adanya perubahan menuju sitem merit dan
akuntabilitas
f. Meningkatnya poerhatian terhadap perilaku
kerja karyawan
g. Meningkatnya perhatian terhadap budaya dan
nilai organisasi
h. Adanya perluasan program peningkatan
produktivitas.
B. Ruang Lingkup MSDM
7
Lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi
semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dalam organisasi.
Russel & Barnadian, mengemukakan bahwa aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan manajemen sumber daya
manusia ini secara umum mencakup :
– Rancangan oraganisasi
– Staffing
– Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan
– Manajemen performansi
– Pengembangan pekerja dan organisasi
– Komunikasi dan hubungan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang umumnya tercakup dalam lingk
manajemen sumber daya manusia.
1. Rancangan Organisasi :
- Perencanaan SDM
- Analis pekerjaan
- Rancangan pekerjaan, dll.
2. Staffing :
8
- Rekrut/mempekerjakan
- Affirmative action
- Promosi/pemindahan
- Pelayanan outplacement
- Pengangkatan
- Metode-metode seleksi , dll.
3. Sistem Reward, Tunjangan dan Pematuhan
- Program-program keamanan
- Pelayanan-pelayanan kesehatan
- Disiplin
- Kompensasi
- Adm tunjangan asuransi
- Pembagian keuntungan/pensiun, dll.
4. Manajemen Performasi
- Penilaian manajemen/MBO
- Program peningkatan produktivitas
- Penilaian performasi yang difokuskan pada
klien, dll.
5. Pengembangan Pekerja dan Organisasi :
9
- Pengembangan pengawasan
- Perencanaan/pengembangan karier
- Program pembinaan/asistensi
- Pelatihan
- Program persiapan pensiun
- Penilaian terhadap sikap, dll.
6. Komunikasi dan Relasi Publik
- Sistem informasi/laporan/catatan-catatan SDM
- Komunikasi/publikasi pekerja
- Penelitian SDM, dll.
C. Tujuan dan Aktivitas MSDM
1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Tujuan sosial. Tujuan sosial MSDM adalah agar
organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan
meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap
organisasi.
b. Tujuan organisasional, adalah sasaran formal organisasi
yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya.
10
c. Tujuan fungsional, merupakan tujuan untuk
mempertahankan kontribusi departemen SDM pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d. Tujuan pribadi, adalah ntujuan individu setiap anggota
organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di
dalam organisasi.
2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Persiapan dan pengadaan
b. Pengembangan dan penilaian
c. Pengkompensasian dan perlindungan
d. Hubungan-hubungan kepegawaian.
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM
Tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya
manusia sangat menantang, cepat dan luas. Dalam penelitian
Hudson Institute dalam bukunya Workforce 2010 telah
menitikberatkan masalah-masalah penting menyangkut tenaga
kerja.
Daripenelitian itu, tantangan –tantanganyang dihadapi oleh
MSDM meliputi, (Mathis& Jackson,2007) :
1. Perkonomian dan Perkembangan Teknologi
2. Ketersediaan dan Kualitas Tenaga Kerja
11
- Tenaga kerja rendah kualitas
- Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga kerja
“contingent”
3. Kependudukan dengan Masalah-masalahnya
4. Restrukturisasi Organisasi
Menurut Hastho dan Meilan, (2007) ada 2 jenis tantangan lain,
yaitu :
1. Tantangan Eksternal
Ada 6 elemen :
- Perubahan lingkungan bisnis yang cepat
- Keragaman tenaga kerja
- Globalisasi
- Peraturan pemerintah
- Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga
- Kekurangan tenaga kerja terampil
2. Tantangan Internal
Ada 8 elemen :
- Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif
- Fleksibilitas
12
- Pengurangan tenaga kerja
- Tantangan restrukturisasi
- Bisnis kecil
- Budaya organisasi
- Teknologi
- Serikat pekerja.
1.2 Keuangan
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan
Teknologi Informasi yaitu suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Suatu sistem teknologi informasi haruslah
mendukung tujuan utama suatu perusahaan yaitu mencari laba.
Tujuan sistem informasi dari suatu perusahaan harus searah
sehingga sistem bisa mendukung tujuan yang ingin dicapai
perusahaantersebut.Selanjutnya informasi jadi bernilai apabila
sudah dianalisis. Softwere yang digunakan untuk menghasilkan
informasi harus mencocokan dengan bisnis proses perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di
13
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai
masalah keuangan. Keuangaan adalah “aliran darah” bagi
perusahaan. Suatu manajemen keuangan bertujuan mengelola
sumber daya keuangan perusahaan menjadi optimal dan
maksimal memberikan keuntungan dan meminimalkan resiko.
Keuangan perusahaan kalau disimpan terus maka akan rugi,
sebaiknya keuangan diputarkan agar menghasilkan
keuntungan. Sehingga sistem informasi keuangan perusahaan
sangat berperan dalam pengembangan perusahaan.
Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat
sangat penting bagi para pelaku ekonomi. Khususnya di kota-
kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam
transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan
perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional
sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti
diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses
dengan mudah oleh nasabahnya. Dan pada akhirnya akan
bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh,
seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada
selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut. Sehingga
nesabah tersebut tidak perlu membawa uang dalam jumlah
banyak dalam dompetnya. Ini juga dapat menjadi lebih efektif
dan efisien dalam mengatur keuangan.
14
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di
Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di
sektor keuangan ini. Seperti halnya perluasan cakupan usaha
dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran
informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri
perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi
perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh
pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan
mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi
informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan
produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa –
jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi
informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu
operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan
fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island
computerized). Misalkan aplikasi registrasi yang meliputi
pendaftaranpasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing
sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari
aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku
besar.
Dari level top management proses pengolahan data
menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan
15
(knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil
keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan
terarah ( Executive Information System). Kecepatan
menyajikan informasi yang tepat dan akurat juga menjadi alat
bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan
meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat
adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana
dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global.
Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan
sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah
pemakai (manajemen, kreditur, pemerintah, pemegang saham)
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Adapun fungsi sistem informasi keuangan adalah :
1. Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi
perusahaan, meliputi :
· Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang
dari catatan-catatan perusahaan.
· Membuat laporan untuk pimpinan.
2. Untuk dapat mengikuti arusharta dan hutang perusahaan.
Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap
16
bermacam buku dan rekening seperti kas, rekening-
rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan perusahaan,
tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari
rencana-rencana.
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya,
laporan keuangan memiliki beberapa macam fungsi.
Namun, di balik fungsi-fungsinya tersebut, laporan
keuangan sebagai bagian dari ilmu akuntansi tentu
memiliki kelemahan. Nah, apa saja kelemahan dari
laporan keuangan ini? Berikut penjelasannya.
 Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci,
karena hanya dikelompokkan pada akun-akun atau
tabel-tabel dengan kode tertentu.
 Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat
waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan
membutuhkan waktu lebih lama.
 Laporan keuangan sering disebut sebagailaporan yang
kedaluwarsa. Hal ini, sekali lagi, karena proses
17
pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu
lama.
 Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan
penyesuaian, jika terjadi perubahan nilai yang
disebabkan karena beberapa faktor.
 Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami
bagi orang awam. Hal ini dikarenakan laporan
keuangan disajikan dengan bahasa teknis akuntansi,
baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun
bahasa internasional atau Inggris.
 Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang
berubah-ubah setiap tahun. Hal ini dikarenakan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan
prinsip dari laporan keuangan masih terus
disempurnakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
setiap tahun.
 Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keadaan
keuangan perusahaan.
 Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus
yang menjelaskan istilah-istilah teknis yang digunakan
di dalamnya.
 Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga
18
informasi yang disajikan sering tidak terarahdan hanya
memperhatikan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan yang sebenarnya mempunyai
perbedaan kepentingan.
 Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis
laporan keuangan. Padahal, untuk menilai Iaporan
keuangan tidak cukup hanya dilihat dari angka-angka
yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
 Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/
kemunduran suatu perusahaanyang hanya melihat dari
angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya,
seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi
industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.
 Laporan keuangan bersifat konservatif dalam
menghadapi ketidakpastian, terlebih ketika
didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak
pasti mengenai penilaian suatu pos.
 Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam
rupiah yang tampak pasti dan tepat, akan tetapi
sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat dijadikan
sebagai panduan pasti dalam skala internasional,
karena standar nilai rupiah yang sering berubah-ubah.
1.3 Konvensi
19
1.3.1 Pengertian Konvensi
Dilihat dari dari arti katanya “Convention atau konvensi”
adalah kata benda yang mempunyai arti jamak antara lain
dapat diartikan sebagai “rapat / pertemuan” atau “adat /
kebiasaan / hukum tak tertulis” atau “perjanjian / persetujuan”
atau “kaidah / ketentuan”.
Dalam blog nelhood dikatakan bahwa Konvensi adalah
pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama
bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui
pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan
didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian
menyimpulkan topik-topikyang dibahas dalam pertemuan
dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih..
Sedangkan Direktorat JenderalPariwisata dalam buku
Petunjuk Penyelenggaraan Konvensi di Indonesia 1997 – 1998
mengartikan konvensi adalah suatu rangkaian kegiatan
berkumpulnya sekelompok orang / negarawan / usahawan /
cendikiawan / kalangan profesional dalam suatu pertemuan di
suatu tempat yang terkondisikan oleh suatu permasalahan dan
pembahasan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
20
Adapun arti konvensi menurut UU Kepariwisataan RI
dikatakan bahwa kongres, konferensi, atau konvensi
merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok
orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya)
untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
kepentingan bersama.
Definisi Umum Konvensi :
1. Suatu komunikasi terencana diantara dua orang atau
lebih untuk tujuan bersama.
2. Suatu kegiatan sekelompok orang di dalam suatu
organisasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan
kelompok atau organisasi.
3. Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi atau perusahaan untuk para
karyawannya/mitra usaha sebagai imbalan
penghargaan atas prestasi mereka Kegiatan berupa
pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan,
dsbnya) untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama.
4. Suatu kegiatan menyebar luaskan informasi dan
promosi yang ada hubungannya dengan
21
penyelenggaaan konvensi atau yang ada kaitannya
dengan pariwisata.
Menurut penjelasan dari The Educational Institute of the
American Hotel and Motel Association, Meeting terdiri dari
beberapa jenis, yaitu :
1. Break-out Session, adalah kelompok kecil yang
dibentuk daridari sidang besar dengan maksud untuk
membahas suatutopik.
2. Clinic, adalah sejenis lokakarya dimana stafnya
menyediakankelompok kecil untuk dilatih dalam suatu
subjek tertentu.
3. Colloqium, adalah sebuah acara dimana peserta
yangmenentukan isi acara. Para pemimpin pertemuan
membuatacara yang berkaitan dengan masalah-
masalah yang palingsering muncul. Biasanya
mempunyai tekanan yang seimbangdalam instruksi
dan diskusi.
4. Concurrent Sessions, adalah sidang-sidang yang
dijadwalkan pada waktu yang bersamaan.
5. Conference, biasanya merupakan sidang umum dan
diikutioleh kelompok-kelompok yang saling
berhadapan, dengantujuan untuk merencanakan,
22
mencari fakta dan mencari pemecahan atas masalah
organisasi dan anggotanya.
6. Congress, adalah jenis pertemuan yang umumnya
digunakandi Eropa, paling sering digunakan untuk
sebuah konvensi.
7. Convention, merupakan sidang umum dan pertemuan
komiteuntuk memecahkan masalah-masalah umum;
sebagai bentuk tradisional dari pertemuan tahunan
(annual meetings).
8. Forum, merupakan sebuah diskusi beregu yang terdiri
dari para ahli pada bidang tertentu dimana
menyediakankesempatan bagi peserta untuk
berpartisipasi, dipandu olehseorang moderator.
9. Institute, merupakan sidang umum dan kelompok
diskusiuntuk beberapa materi tertentu, biasanya
merupakan pengganti pendidikan formal dimana para
staf menyediakan program pelatihan.
10. Lecture, sebuah presentasi formal yang dilakukan
olehseorang ahli, terkadang diikuti oleh sesi tanya
jawab.
11. Plenary Session, bentuk pertemuan bagi semua
peserta.
23
12. Seminar, bentuk pertemuan dari suatu kelompok
untuk berbagi pegalaman dalam suatu bidang tertentu,
dibawah pimpinan diskusi yang ahli.
13. Symposium, bentuk pertemuan dengan diskusi
beregu/paneloleh para ahli dalam bidangnya, yang
diberikan kepada peserta dalam jumlah besar, bentuk
partisipasi peserta lebihkecil dari sebuah forum.
14. Workshop,bentuk sidang umum yang melibatkan
pesertauntuk saling berbagi pengalaman, memperoleh
pengetahuan,keahlian,dan memecahkan masalah
diantara bidang tertentu.
1.3.2 Dampak dari Knvensi
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
(Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233).
a. Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
b. Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah
c. Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan-
bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga tidak
terserapnya produk lokal
24
d. Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi
dengan tepat sehingga pengembalian modal investasi juga
tidak pasti waktunya
e. Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi
perekonomian setempat.
Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata
lainnya bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain
diantaranya sebagai berikut.
a. Kelangkaan akan sumber bahan makanan
b. Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar
pariwisata
c. Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya
pengolahan limbah
25
BAB II
Klasifikasi Perubahan Organisasi
2.1 Pengertian Perubahan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk
mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya
perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena
sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi tersebut. Perubahaan organisasi adalah perubahan
yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan
teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah
keefektifan. Perubahan terjadi karena lingkungan yang tidak
bebas dari ketidakpastian dan perubahan bersifat pasti agar
dapat tetap memiliki eksistensi dan dapat bertahan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup
suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis
melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan
jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
26
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya
perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada
gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan
kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
 Meningkatkan kemampuan organisasi untuk
menampung akibat daripada perubahan yang terjadi
dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar
organisasi.
 Meningkatkan peranan organisasi dalam turut
menentukan arah perubahan yang mungkin terjadi
 Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern
demi peningkatan kemampuan.
 Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja
mampu tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus
bertumbuh dan berkembang.
 Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa
sehingga para anggota organisasi tetap merasa aman
dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di
dalam dan di luar organisasi.
27
Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai
komando, keseimbangan antara wewenang dan tanggung
jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam
pengambilan keputusan operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis dsb.
2.2 Jenis-jenis Peubahan
Jenis-jenis perubahan:
1) Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang
mempunyai tujuan. Sasaran perubahan yang direncanakan
adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap
seperti sekarang ini dan dapat hidup terus. Perubahan yang
direncanakan dapat diartikan sebagai sebuah usaha
sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan
cara yang akan membantunya melakukan adaptasi pada
perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal atau
28
mencapai sasaran baru. Perubahan yang direncanakan itu
umumnya terjadi karena adanya (i)pergeseran dalam waktu,
serta (ii)hubungan yang terjadi diseluruh dunia karena
teknologi pemrosesan informasi canggih, bertambahnya
globalisasi organisasi yanag berarti bahwa manager harus
mempunyai banyak ide baru, produk baru, tantangan yang
lebih besar. Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi
pada masalah structural, yakni jenis perubahan yang dicoba
diciptakan oleh manajemen bervariasi. Jenis perubahan
bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan
struktur sebuah organisasi bisa berupa pengaturan ulang
sistem internal, seperti jalur komunikasi, alur kerja, atau
hieraiki manajemen.
2) Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja
karena lingkungan yang mempengaruhi dan mulanya tidak
memiliki tujuan yang terencana.
29
BAB III
Prinsip Dasar Menangani Perubahan
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksiatas
tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan
modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah
tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru
dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk
mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka
manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.
2. Programperubahan yang direncanakan (planned change),
disebut sebagaiproses proaktif. Manajemen melakukan
berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang
berarti untuk menguibah cara-cara operasiorganisasi.
Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai
perancangan dan implementasi inovasi struktural,
kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam
filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara
sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi,
30
atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan
diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu
yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam
proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan
“Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan individu
atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan disebut
“sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasaldari
para anggota organisasi atau dapat sebagaikonsultan dari luar
organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah
melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan
pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang
menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi
yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab jabatan, garis
wewenang yang tepat,penciptaan pembagian kerja dll.
Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik-
teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan ini dapat
membawa konsekuesi pula pada perubahan struktur organisasi
(menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila pendekatan
struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi
kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat,
maka pendekatan- pendekatan orang dimaksudkan untuk
31
mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui
pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan
mereka sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan
lebih efektif. (dalam Handoko, 1991).
32
BAB IV
Contoh Kasus
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi
4.1.1 SDM
Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada
saja masalah yang terjadi didalamnya. Tidak semua
berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan atasan
maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan pendapat dan
opini dari masing-masing individu mengenai proses
berjalannya kondisi dari pekerjaan tersebut, seperti
masalah SDM dalam perusahaan pada PT. Ruyung Karya
Mandiri. Pak Aswani yang berkerja sebagai HR dalam
perusahaan tersebut menyampaikan bahwa banyak
masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan dengan
kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah
kerja dan Pak Asmawi terkadang merasa sangat
kewalahan dengan mempekerjakan karyawan baru.
Karyawan baru tersebut harus mulai memperlajari segala
sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi
33
masalah besar ketika perusahaan ini sedang mendapatkan
permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya,
permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji
yang sering kali dinilai terlalu rendah. Dan yang terakhir
ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff
asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin
kerjasama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan
kayawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa
terkadang bahwa perbedaan budaya yang seringkali
mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Beberapa
tahun lalu, PT. Ruyung Karya Mandiri menjalin
kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari
waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut.
Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke
Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena
perbedaanbudaya dimana orang Dubai berbicara memang
dengan nada kerasdan lantang beberapa karyawanmerasa
bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang
Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena
kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.
Analisa kasus :
Melihat dari beberapa permasalahanyang terjadi oleh Bpk
Asmawi pada PT. Ruyung Karya Mandiri permasalahan
34
ini semua bersumber kepada rendahnya gaji karyawan
sehingga membuat karyawan menjadi tidak mempunyai
tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan
penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan
tunjangan yang lebih tinggi dari pada PT. Ruyung Karya
Mandiri. Padahal dengan merekrut karyawan baru
sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk
mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan
yang secara tidak langsung sama saja dengan pemborosan
pada materi dan biaya tambahan.
Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu
menaikkan gaji tapi dapat digantikan dengan memberikan
kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam
pengambilan keputusan sehingga mereka merasa
memiliki wewenang dan tanggung jawab atas
pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan
dan pendidikan bagi yang sudah memiliki anak juga perlu
sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat
dan staff asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan
mengenai perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan,
dan etika dari masing-masing budaya sehingga nantinya
dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk mencapai
tujuan dari kedua belah pihak.
35
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara
pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM,
agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan
dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan
tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan
kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis,
kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta
kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan.
Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam
mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat
diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar
berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan,atau
malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam
perusahaan.
4.1.2 Keuangan
PROSES BISNIS SIA PENJUALAN DAN PIUTANG
Penjualan di PT. Maju Bersama dilakukan secara kredit.
Pakaian jadi yang dijual dengan sistem putus dan dalam partai
besar. Pelanggan yang ingin memesan barang boleh dilakukan
melalui fax, maupun mengirimkan Purchase Order (PO)
kebagian penjualan (Sales Administration). Bagian penjualan
36
akan mengentri pesanan ke dalam Sales Order (SO) yang
bernomor urut cetak. Saat pesanan dimasukkan, sistem akan
mengecek jumlah persediaan dan limit kredit, apabila
persediaan tidak mencukupi dan limit kredit terlampaui, maka
sistem akan menampilkan kotak dialog dan pesanan akan
dibatalkan serta PO akan distemple Batal dan diisi alasan
pembatalannya. Jika tidak melebihi limit kredit, maka SO akan
dicetak dan diberikan kepada bagian Finance untuk diotorisasi.
Berdasarkan SO, bagian Finance akan membuat Delivery
Order (DO) lima rangkap. Pada DO, tidak tercantum harga
barang dan digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran
barang oleh bagian Gudang.
Bagian Gudang membuat Surat Angkut (SA) berdasarkan DO
yang diterima dan mencetaknya empat rangkap.
Bagian Accounting akan mencocokkan PO dan SO dengan DO
dan SA, kemudian membuat Faktur dan Faktur Pajak Standar
sebanyak tiga rangkap dan sekaligus mengupdate piutang.
Faktur, Faktur Pajak Standar, dan SA akan diberikan kepada
transporter dari bagian Ekspedisi. Setelah menerima semua
dokumen yang diperlukan dari bagian Accounting, transporter
menandatangani dan menunjukkan SA ke bagian Gudang.
Setelah diperiksa dan ditandatangani oleh pemeriksa, SA
dikembalikan kepada transporter beserta DO. Pada saat
mendekati tanggal jatuh tempo, bagian Finance melakukan
37
pemberitahuan atas piutang yang akan jatuh tempo kepada
pelanggan. Pelunasan kredit dilakukan oleh pelanggan dengan
mentransfer sejumlah uang ke rekening perusahaan atau
menggunakan Giro/Cek, kemudian mengirimkan bukti transfer
(melalui fax) kepada bagian Finance. Treasurer dari bagian
Finance mencatat pembayaran yang diterima hari itu dan
memberikannya kepada bagian Accounting untuk update
piutang. Untuk lebih jelasnya proses bisnis tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.
USER REQUIREMENT
Sistem yang akandikembangkan harus dapat mendukung tugas
- tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh bagian Sales
Administration, Finance, Gudang, Accounting. Berikut (lihat
Gambar 1) adalah tugas-tugas utama dalam aplikasi domain
sistem: penerimaan pesanan, pengeluaran barang, pembuatan
faktur, pencatatan bukti kas masuk, pencetakan laporan
penjualan, pencetakan laporan piutang, pencetakan analisis
umur piutang, pencetakan laporan penerimaan kas.
38
Gambar 1. Use Case Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
dan Piutang PT. Maju Bersama
MODEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN DAN PIUTANG PT. MAJU BERSAMA.
Gambar 1 menunjukkan class diagram lengkap dari sistem
informasi akuntansi penjualan dan piutang PT. Maju Bersama.
Hubungan antara class Sales Administration dengan Sales
Order, Sales Order dengan Pelanggan, dan Order Item dengan
Barang terjadi ketika Pelanggan melakukan pemesanan kepada
perusahaan. Hubungan antara class Finance dengan Delivery
Order, kemudian Delivery Order dengan Sales Order terjadi
pada saat finance meminta bagian gudang untuk mengeluarkan
barang dari gudang.
Hubungan Akuntansi dengan Faktur terjadi pada saat
menerbitkan faktur untuk menandakan adanya piutang yang
terjadi. Hubungan antara class Finance dengan pembayaran,
39
kemudian Pembayaran dengan Faktur terjadi pada saat
pelanggan melakukan pelunasan piutang kepada perusahaan.
Gambar 2. Rich Picture Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Kredit dan Piutang Usaha
40
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi
penjualan dan Piutang PT. Maju Bersama
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit dan piutang usaha pada PT. Maju Bersama,
maka dapat ditarik simpulan:
41
1. Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa
perusahaan belum memiliki pembagian tugas yang
jelas antara bagian Sales Administration dan bagian
Finance di mana Delivery Order tidak dibuat oleh
bagian Sales Administration sebagaimana
mestinya, melainkan dibuat oleh bagian Finance.
Selain itu, perusahaan belum mempunyai bagian
yang mengontrol umur piutang serta perusahaan
tidak menetapkan limit kredit bagi pelanggan
yang ingin memesan sehingga pesanan tidak
dibatasi dan akhirnya menyebabkan adanya arus kas
operasional tidak bagus.
2. Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan
bahwa melalui laporan yang dihasilkan langsung dari
sistem, PT.Maju Bersama dapat mengetahui informasi
penjualan melalui laporan penjualan berdasarkan
barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan,
informasi piutang yang harus ditagih melalui laporan
piutang per pelanggan, laporan piutang semua
pelanggan, informasi kelayakan pelanggan dengan
melakukan analisis umur piutang, dan melihat saldo
kredit yang ada sehingga perusahaan dapat membatasi
pemesanan pelanggan. Selain itu, laporan yang ada
42
dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan penjualan dan pemberian kredit.
4.1.3 Konvensi
Studi Kasus dan Analisis Konvensi-Konvensi
Internasional
Konvensi Wina 1961 merupakan ketentuan yang
memberikan kekebalan kepada misi diplomatik,dimana
konvensi ini dibentuk berdasarkan tiga teori,yaitu :
Exteritoriality theory,representative character theory dan
functional necessity theory. Ketiga teori ini melandasi
pemberian kekebalan bagi misi diplomatik , karena suatu misi
diplomatik itu dijalankan didalam wilayah kedaulatan
asing,oleh karena itu masalah kedaulatan menjadi penting
disini, karena dalam menjalankan suatu misi diplomatik yang
harus dihormati kedaulatannya, berhadapan dengan suatu
kedaulatan negara lain.
Didalam peristiwa penyanderaan misi diplomatik
Amerika Serikat di Teheran , terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan konvensi wina 1961. Pelanggaran ini berarti bahwa
negara Iran telah terbukti melanggar ketentuan dalam konvensi
tersebut yang menjamin kekebalan misi diplomatik Amerika
43
Serikat, hal ini juga berarti melanggar kedaulatan negara
Amerika Serikat.
Kejadian-kejadian ini merupakan subjek klaim
Amerika Serikat yang dijatuhkan ke dalam dua fase, yaitu:
- Pertama mencakup serangan bersenjata di Kedutaan Besar
Amerika oleh militan pada 4 November 1979, dan
- Tahap kedua peristiwa yang terdiri dari seluruh rangkaian
fakta-fakta yang terjadi setelah selesainya pendudukan
Kedutaan Besar Amerika Serikat oleh kaum militan, dan
penyitaan dari Konsulat di Tabriz dan Shiraz. Pendudukan
telah terjadi dan personel diplomatik dan konsuler dari misi
Amerika Serikat yang telah disandera, diperlukan tindakan
dari pemerintah Iran dengan Konvensi Wina dan oleh hukum
umum internasional yang nyata. Termasuk fakta bahwa tidak
ada langkah yang diambil oleh pemerintahan rakyat Iranakan
hal tersebut.
Untuk alasan-alasan tersebut, maka dirasa jelas apabila
pengadilan dengan 2 berbanding 13 suaranya Memutuskan
bahwa Republik Islam Iran telah melanggar kewajiban-
kewajibannya kepada Amerika Serikat dibawah konvensi-konvensi
internasional yang berlaku diantara dua negara, yaotu Konvensi
44
Wina 1961 dan 1963 serta dibawah aturan-aturanumum hukum
internasional yang telah lama dilaksanakan.
Irantelah melanggar beberapa ketentuandalam Konvensi Wina
1961 yaitu:
1. Pasal 22 ayat 3 yang menyatakan” Negara penerima di
bawah tugas khususuntuk mengambil semua langkah yang
tepat untuk melindungi bangunan dari misi terhadap
gangguan atau kerusakan dan untuk mencegah gangguan
perdamaian dari misi atau gangguan dari martabat.”Dalam
hal ini Iran gagal untuk melindungi Bangunan Kedutaan,dan
Konsulat Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota.
2. Pasal27 ayat 1 yang menyatakan “Negara penerima harus
mengijinkan dan melindungi komunikasi gratis pada bagian
dari misi untuksemua keperluan resmi. Dalam
berkomunikasi dengan Pemerintah dan misi yang lain dan
konsulat dari negara pengirim, di mana pun berada, misi
dapat menggunakan semua sesuai berarti, termasuk kurir
diplomatik dan pesan dalamkode atau sandi. Namun, misi
dapat menginstal dan menggunakan pemancar nirkabel
hanya dengan persetujuan dari Negara penerima.” Dalam
hal ini Iran gagal untuk melaksanakan kewajiban untuk
45
mengijinkan dan melindungi Komunikasi pejabat
diplomatik, karena Diplomat Amerika Serikat diketahui
mengalami penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi
dengan Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan
Kerabat.
3. Pasal44 yang menyatakan “Negara penerima harus,bahkan
dalamkasus konflik bersenjata, fasilitasdalamrangka hibah
untuk memungkinkan orang menikmati hak istimewa dan
kekebalan, selain warga negara dari Negara penerima, dan
anggota keluarga orang-orang tersebut terlepas dari
kewarganegaraan mereka, untuk pergi pada awal mungkin
saat.Harus,khususnya,bila diperlukan,tempatyang mereka
miliki yang diperlukan sarana transportasi bagi diri mereka
sendiri dan milik mereka.” Dalam hal ini Iran gagal untuk
memberikan sarana transportasi yang diperlukan bagi
Diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan wilayah Iran.
4. Pasal45 ayat 1 yang menyatakan “ Negara penerima harus,
bahkan dalam kasus konflik bersenjata, menghormati dan
melindungi bangunan dari misi, bersama-sama dengan
properti dan arsip;” Dalam hal ini Iran gagal untuk
melindungi Bangunan, Properti dan arsip di Kedutaan
Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh Demonstran
Anti Amerika di beberapa Kota
46
Selain Konvensi Wina 1961 Iran Juga telah melanggar
beberapa ketentuan dalam Konvensi Wina 1963 yaitu :
1. Pasal 31 Ayat 4 yang menyatakan ”bangunan, perabotan
mereka, milik konsuler dan sarana nya transportasi harus
kebal dari segala bentuk permintaan untuk keperluan
pertahanan nasional atau utilitas publik. Jika pengambil-
alihan diperlukanuntuktujuantersebut,semualangkahyang
mungkin harus diambil untuk menghindari menghambat
fungsi konsuler, dan cepat, kompensasi yang layak dan
efektif harus dibayarkan kepada Negara
pengiriman”. Dalamhalini Iran gagal untuk melindungi atau
bahkan melakukan pembiaran atas Pengambil alihan
Bangunan Kedutaan, dan Konsulat Amerika Serikat oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota.
2. Pasal 35 ayat 1 tentang keharusan Negara penerima untuk
mengijinkan suatu konsulat mempunyai komunikasi yang
bebas untuk semua kegiatan resmi. Dalam hal ini Iran gagal
untuk melaksanakan kewajiban untuk mengijinkan dan
melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena
Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami
penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan
Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat.
47
ANALISIS
Keputusan yang dikeluarkan oleh mahkamah
internasional sudah tepat dimana segala bentuk pengerusakan
dan memasuki wilayah dari kedutaan besar negara lain tanpa
adanya izin merupakan suatu pelanggran dimana hal–hal
tersebut telah diatur dalam konvensi wina, kegagalan Iran
dalam menjamin keamanandari perwakilan negara lain. Dalam
kasus ini tidak adanya perlindungan yang dilakukan oleh Iran
atas demonstrasi yang dilakukan terhadap kedutaan besar
Amerika. Bentuk pengerusakan dan penawanan staff – staff
kedutaan besar amerika tersebut bukan lagi termasuk kedalam
bentuk demonstrasi tapi sudah termasuk kedalam bentuk
amarah dan kekesalan warga iran. Perubahan pemerintahaan
pada saat itu dapat dijadikan alasan tidak adanya perlindungan
dari pemerintah Iran pada saat itu, penggulingan kekuasaan
sebelumnya yang lebih kooperatif dengan Amerika maka perlu
diperhitungkan keamanan suatu kedutaan besar saat terjadinya
perubahan pemerintahan dalam suatu negara.
4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi
ContohKasus Kemendag MenujuKawasan BebasKorupsi
JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan mencanangkan zona integritas menuju wilayah
48
bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan
hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor Kementerian
Perdagangan.
Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini
merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan bahwa
pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Perdagangan
berkomitmen mewujudkan Kemendag yang berintegrasi dan
bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan oleh Mendag.
Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota
pencanangan oleh Mendag Gita Wirjawan disaksikan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua Ombudsman, Ketua
Forum Bersama Aparat Pengawas InternalPemerintah (Forbes
APIP),Direktur Pendidikan dan PelayananMasyarakatKomisi
Pemberantas Korupsi(KPK),serta para pejabat Eselon I dan II
Kementerian Perdagangan.
Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk
implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hal ini
49
sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama yang terkait
dengan prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang
bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih,
profesional, akuntabel dan melayani.
Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional
pencegahan dan pemberantasan kor upsi jangka menengah
tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa
dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi,
Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui
program Wilayah Tertib Administrasi (WTA), yaitu
mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di lingkungan
Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya
manusia (SDM) & tata laksana (reformasi birokrasi) sesuai
dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola
keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan
sistem akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan
penilaian inisiatif anti.
4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan
STUDI KASUS MANAJEMEN PERUBAHAN JAPAN
AIRLINES
50
PROFIL PERUSAHAAN
Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan dunia
yang sudah dikenal reputasinya yang baik. Baik dalam hal
pelayaann di darat maupun di udara. Itulah mengapa, maskapai
yang berdiri sejak 1 Agustus 1951 sering menjadi barometer
pelayanan maskapai lain di dunia. Untuk penerbangan
internasional pertamanya, Japan Airlines menempuh Tokyo –
San Fransisco menggunakan pesawat Douglas DC 6.
Penerbangan ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 1954.
Dengan kekuatan armada mereka yang cukup kuat, Japan
Airlines tidak mengalami kesulitan manakala pada tahun
1970an, pemerintah Jepang menerapkan deregulasi
penerbangan. Di antaranya melakukan privatisasi Japan
Airlines dan membuka kran persaingan di transportasi udara.
Akhirnya dengan kondisi ini masuklah dua pesaing baru, yaitu
All Nipon Airways dan juga Japan Air System.
Perkembangan selanjutnya yang terjadi, antara Japan Airlines
dan Japan Air System kemudian mengikat kerjasama. Proses
kerjasama ini adalah kesepakatan kedua maskapai untuk
melakukan merger. Bergabungnya dua perusahaan ini terjadi
51
pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2004. Untuk menjaga
potensi pasar yang sudah terbentuk, dan proses merger tersebut
disepakati bahwa nama Japan Airlines akan dipertahankan
sebagai identitas perusahaan tersebut.
PENDAHULUAN
Setelah melakukan merger dengan nama Japan Air System,
terjadi sedikit perubahan dalam manajemen Japan Airlines.
Salah satu yang dilakukan adalah masuk ke dalam aliansi
Oneworld sejak 1 April 2007. Sayangnya, keputusan ini justru
tidak diikuti dengan perkembangan positif dalam transaksi
keuangan Japan Airlines.
Salah satu dampak yang terasa adalah kerugian besar yang
menimpa Japan Airline pada tahun transaksi 2009. Perusahaan
ini mengalami goncangan yang sangat dahsyat dan mengancam
stabilitas. JAPAN AIRLINES Tak kuasa menanggung beban
utang korporat sekitar US$25,6 miliar. JAPAN AIRLINES
mengajukan perlindungan pailit kepada Pengadilan Distrik di
Tokyo. Maskapai itu juga dibebani dengan pembayaran gaji
52
dan pensiun yang terus membengkak dan rute domestik nirlaba
yang secara politis wajib dipertahankan.
Untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman
kebangkrutan, akhirnya pemerintah memberikan dana talangan
sebesar 100 juta yen. Selain itu dibentuk pula kepanitiaan yang
bertugas menangani penyelesaian masalah keuangan maskapai
ini.
Beberapa program pun dirancang demi menghindarkan Japan
Airlines dari kebangkrutan. Salah satunya dilakukan dengan
menjual saham mayoritas kepada American Airlines yang juga
anggota Oneworld. Selain kepada American Airlines, Japan
Airlines sempat menjajaki kemungkinan menjual saham
mereka kepada Delta Airlines.
Namun demikian, proses penjualan saham kepada Delta
Airlines mengalami hambatan. Hal ini disebabkan Delta
Airlines merupakan anggota Sky team, aliansi penerbangan
seperti Oneworld. Dengan kondisi ini, Japan Airlines
memutuskan tidak melanjutkan proses transaksi dengan Delta,
maka keanggotaan Japan Airlines akan berada di bawah aliansi
SkyTeam serta keluar dari Oneworld.
53
Jika ini terjadi dikhawatirkan akan terjadi kebingungan di
kalangan konsumen. Selain itu, Japan Airlines akan kehilangan
kesempatan perlindungan antimonopoli dari agen Amerika
Serikat. Halini merupakan salah satukesepakatanyang didapat
dari perjanjian ruang terbuka Jepang dan Amerika Serikat.
Akhirnya American Airlines menjadi salah satu maskapaiyang
memiliki kesempatan untuk membeli saham mayoritas dari
Japan Airlines. Meski pada saat yang bersamaan ada beberapa
maskapai besar lain yang sebenarnya juga berminat untuk
memiliki saham dariJapan Airlines sepertidari Prancis melalui
Air France KLM,British Airways dari Inggris dan juga Qantas
dari Australia, namun Japan Airlines menolak semua tawaran
tersebut.
Namun, meski sudah menjual saham mayoritas mereka
masalah keuangan yang melanda Japan Airlines belum juga
selesai. Akhirnya sejak 19 Januari 2010, maskapai dimasukkan
ke dalam program Perlindungan Kebangkrutan Jepang.
Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya restrukturisasi atau
pengurangan jumlah karyawan mereka. Sebelum mengalami
masalah keuangan, Japan Airlines memiliki 47ribu karyawan.
Namun dengan kesulitan finansial yang melanda, mereka harus
menghentikan 15 ribu karyawan. Selain itu, armada yang
54
dimiliki pun dikurangi jumlahnya disamping juga mengadakan
pembaruan pesawat. Sementara untuk masalah rute
penerbangan internasional, Japan Airline mengadakan
penjadwalan ulang guna mendapatkan efisiensi.
PERMASALAHAN
Japan Airline mengalami kebangkrutan akibat manajemen
buruk selama bertahun-tahun, biaya tinggi, serta tekanan
pemerintah untuk melayani rute tidak menguntungkan di
bandara kecil. Selain itu, Japan Airlines terpuruk akibat krisis
ekonomi global.
Operasi JAPAN AIRLINES yang merugi, hutang yang
membengkak, kebijakan penerbangan yang tidak efisien, dan
birokrasi yang lambat, membuat kebijakan bail out bagai
menebar garam di air laut. Masalah mendasar dari JAPAN
AIRLINES adalah “permainan’ dari segi tiga besi (iron
triangle) antara pengusaha, penguasa, dan politisi dalam
operasional JAPAN AIRLINES selama ini. JAPAN
AIRLINES dianggap sebagai sebuah perusahaan besar
kebanggaan negeri yang tak boleh bangkrut (too big to fail).
Oleh karena itu suntikan likuiditas secara massif diberikan
terus menerus kepada JAPAN AIRLINES. Namun di sisi lain,
operasi JAPAN AIRLINES tidak dibenahi secara serius.
55
Tekanan dari kekuatan politik dan pemerintah pada eksekutif
JAPAN AIRLINES untuk melayani ambisi mereka membuka
route-route yang tidak menguntungkan, telah menambah beban
operasional JAPAN AIRLINES. Halini ditambah lagi dengan
berbagai masalah birokrasi dan remunerasi yang tidak efisien.
Sejak merugi di tahun 2001, lonceng kematian bagi JAPAN
AIRLINES memang seolah hanya menunggu waktu. Tragedi
9/11, wabah virus SARS, Flu Burung, ancaman teroris, di
samping resesi ekonomi, telah memukul JAPAN AIRLINES
secara bertubi-tubi. Meski melayani lebih dari 217 airport dan
35 negara, JAPAN AIRLINES menjadi perusahaan
penerbangan yang gemuk dan tidak efisien. Hutangpun
membengkak hingga mencapai sekitar Rp 200 triliun.
Bangkrutnya JAPANAIRLINESsemakin memperkuat adanya
masalah serius yang dihadapi oleh perekonomian Jepang.
Meski masih memegang gelar sebagai negara dengan
perekonomian terkuat nomor dua di dunia, Jepangbagai macan
yang terluka. Ekonominya melesu, pengangguran dan
kemiskinan meningkat, dan perusahaan besar berguguran.
Bangkrutnya JAPANAIRLINESadalahkebangkrutan terbesar
perusahaan di luar sektor keuangan sejak Perang Dunia ke-II.
56
Oleh karena itu, upaya serius untuk bangkit dari krisis sedang
ditempuh oleh pemerintah Jepang.
PEMBAHASAN
Upaya bangkit yang dilakukan oleh Japan Arilines tentu
menyakitkan. Dalam kasus JAPAN AIRLINES misalnya,
program restrukturisasi akanmemakan banyak korban. JAPAN
AIRLINES harus mem-PHK lebih dari 15.000 karyawannya,
memotong fasilitas pensiun, dan menutup route-route domestik
yang tidak menguntungkan. Lebih parah lagi, JAPAN
AIRLINES juga harus memotong banyak kontrak dengan biro
perjalanan, hotel, dan berbagai jaringan pariwisata yang telah
ada selama ini. Hal itu bisa merugikan kalangan pengusaha,
penguasa,dan tentu politisi yang punya kepentingan selama ini.
Dari JAPAN AIRLINES kita belajar, bahwa intervensi yang
berlebihan dari pemerintah dan kekuatan politik, akan
merugikan sebuah perusahaan atau lembaga. Baik itu
perusahaan penerbangan, perbankan, bahkan lembaga negara
yang independen, memerlukan ruang bagi professional untuk
bekerja. Politisi, penguasa, dan pengusaha (the iron triangle),
kadang memiliki tendensi untuk ikut campur dalam kegiatan
usaha ataupun lembaga atas nama rakyat.
57
SOLUSI
Solusi yang dapat diberikan untuk kasus Japan Airlines adalah
pembaharuan perusahaan. Platt (2001) membedakan
perubahan strategis suatu perusahaan ke dalam tiga kategori,
yaitu : Transformasimanajemen, Manajemen Turn around, dan
Manajemen Krisis.
Untuk aplikasi pada Japan Airlines, maka yang dilakukan
adalah dengan Manajemen Krisis, dimana JapanAirlines sudah
memasuki masa krisis, yaitu saat perusahaan sudah mulai
kehabisan dana (cash flow), bahkan menimbun banyak hutang
dan energi (reputasi, motivasi). Langkah penyelamatan yang
diambil adalah langkah penyelamatan strategi (stop the
bleeding) / hentikan pendarahan dapat berupa cash flow (aliran
dana segar). Aplikasi dalam kasus Japan Airlines adalah
dengan :
Mencari investor yang tepat
Cara untuk menyelamatkan JAPAN AIRLINES mungkin
dengan cara mencari investor yang tepat. Contohnya dengan
menawarkan investasi kepada Delta Airlines atau American
Airlines yang merupakan raksasa industri penerbangan di
Amerika. Dengan investor semacam ini JAPAN AIRLINES
58
dapat melunasi hutang-hutangnya dan mendapatkan
"perubahan" yang diperlukannya agar menjadikan JAPAN
AIRLINES kompetitif dan profitable lagi. JAPAN AIRLINES
yang memiliki 279 pesawat (kebanyakan dari Boeing) dan
mempunyai rute penerbangan di 220 bandara di 35 negara
merupakan investasi yang menggiurkan bagi perusahaan-
perusahaan sepertiDelta Airlines atau American Airlines yang
tentunya akan mendapatkan akses bisnis ke Asia melalui
akuisisi atau investasi tersebut..
Restrukturisasi dan revitalisasi
Selain itu berbagai upaya perampingan seharusnya dilakukan
JAPAN AIRLINES agar tidak mengeluarkan biaya terlalu
banyak, terutama biaya operasional. karena itu sudah
seharusnya JAPAN AIRLINES melakukan restrukturisasi
karyawan dan pengurangan armada. Setelah tercipta
restrukturisasi, maka Japan Airlines di bawah bendera
manajemen yang baru harus dapat melakukan revitalisasi dan
perbaikan manajemen dengan konsep baru, seperti yang
dilakukan Garuda Indonesia agardapatkembali bersaing dalam
industri maskapai dunia.
59
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya
Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang
sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas
sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu
negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik,
namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara
tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya
Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan
pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan,
pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu
recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan
development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu
perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja,
penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan
60
tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu
karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan
visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi
yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Organisasi harus mempertahankan keseimbangan dinamis
antarastabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi. Kita telah
memakai model sistem untuk mengidentifikasi dorongan-
dorongan yang menyebabkan perubahan. Supra-
sistemlingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap
organisasi melalui kekuatan teknologi,ekonomi, hukum,
politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Perubahan
organisasi jugadatang dari subsistem yang ada.
5.2 Saran
Penulis berharap bacaan ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca khususnya para pembaca agar tergugah untuk
terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan tugas berikutnya, penulis
berharap kritik dan saran yang konstruktif.
61
Daftar Pustaka
http://windifuntravel.blogspot.co.id/2016/06/peranan-
strategi-manajemen-sumber-daya.html
http://sudariyatno.blogspot.co.id/2012/07/pentingnya-
sistem-informasi-keuangan.html
http://www.ayoholiday.com/shl/?p=68
http://www.anekamakalah.com/2012/09/makalah-teori-
organisasi-perubahan.html
https://lindajayanti98.wordpress.com/2013/01/11/2-cara-
cara-penanganan-perubahan/

More Related Content

What's hot

Kerangka tugas, sistim dan proses
Kerangka tugas, sistim dan prosesKerangka tugas, sistim dan proses
Kerangka tugas, sistim dan prosesFirman Bachtiar
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSelfia Dewi
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Ratna Kusuma Wardhany
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFkip Sda7
 
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...RavenaZahran
 
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...Vidya Anggraeni
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasitito rolast
 
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenKerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenAngely Putry
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamabdul rokhim
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanLulu Nurul
 
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Ade Yayang
 
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Ade Yayang
 
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...dittaayua
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamabdul rokhim
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamabdul rokhim
 
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...michaelyohanes5
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanmengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanYesica Adicondro
 

What's hot (20)

Kerangka tugas, sistim dan proses
Kerangka tugas, sistim dan prosesKerangka tugas, sistim dan proses
Kerangka tugas, sistim dan proses
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusia
 
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Makalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Fungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen InformasiFungsi Manajemen Informasi
Fungsi Manajemen Informasi
 
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
TB 1 SIM_ SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI_KELOMPOK SUB CMPK-3__SIST...
 
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
6. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenKerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
 
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
Sim, ade yayang, hapzi ali, implementasi sistem informasi manajemen, universi...
 
Kuiz 4 (sim)
Kuiz 4 (sim)Kuiz 4 (sim)
Kuiz 4 (sim)
 
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
6,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in human resource man...
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
 
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islamSistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
Sistem informasi dalam manajemen pendidikan islam
 
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
 
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
Tugas sim, michael yohanes, dosen yananto mihadi putra, se, m.si, sistem info...
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanmengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 

Similar to OPTIMASI BISNIS

Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikju haeri
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategikju haeri
 
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdmMakalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdmfebri788
 
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...fernandaadip
 
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemen
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemenKerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemen
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemenFirman Bachtiar
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptPusatSaffronIndonesi
 
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptpengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptproviderku
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptnurul461835
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptrinadoriana1
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptWaffaMuhamad
 
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]FebriyatiAnggraenisa
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...Deny Dermawan
 
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSiti Sahati
 
makalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikmakalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikadel lia
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikadel lia
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategikFiki Ramdan
 
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfPERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfALISADIKIN35
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejiklamrioktafiana
 

Similar to OPTIMASI BISNIS (20)

Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdmMakalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
 
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...
Fungsi manajerial, tingkatan manajerial, keahlian dan keterampilan manajemen ...
 
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemen
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemenKerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemen
Kerangka tugas dan tanggung jawab, sistim informasi managemen
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptpengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
Habibi nmp 11131375
Habibi nmp 11131375Habibi nmp 11131375
Habibi nmp 11131375
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]
Makalah evaluasi kerja_dan_konpensasi[1]
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Implementasi Corporate Socia...
 
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep Dan Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
 
makalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikmakalah msdm stratejik
makalah msdm stratejik
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdfPERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
PERAN STRATEGIS MANAGER DALAM MANAJEMEN SDM (Alternatif).pdf
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 

OPTIMASI BISNIS

  • 1. i - Kelemahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konversi - Klasifikasi Perubahan Organisasi - Prinsip Dasar Menangani Perubahan Disusun Oleh : JOANNETA IRENE ROMPON (161189) FAUZIA NUR AMALIA (161166) SISTEM INFOMASI E SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA MAKASSAR 2017 Tugas : Informasi dan Proses Bisnis
  • 2. ii Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Informasi dan Proses Bisnis ini yang diberikan oleh Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T. Kami sangat berharap tugas besar ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai proses bisnis, dan juga perubahan organisasi.. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas besar ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat . Semoga tugas besar sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.dan dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan tugas-tugas lain di waktu yang akan datang. Makassar,30 Juni 2017 Penyusun Kelompok 9
  • 3. iii Ucapan Terima Kasih Selama pembuatan tugas besar ini kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada : 1. Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T selaku dosen mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis kami, yang memberikan bimbingan, saran, dan juga ide. 2. Teman-teman dari kelas E Sistem Informasi, yang memberikan banyak saran dan juga ide yang bermanfaat kepada penulis.
  • 4. iv Daftar Isi Kata Pengantar................................................................ ii Ucapan Terima Kasih..................................................... iii Daftar Isi.........................................................................iv BAB I................................................................................1 Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi.......1 1.1 SDM............................................................................1 1.1.1 Pengertian MSDM....................................................1 1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM................................10 1.2 Keuangan.................................................................12 1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan..................12 1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan ..............................16 1.3 Konvensi....................................................................18 1.3.1 Pengertian Konvensi...............................................19 1.3.2Dampak dari Knvensi..............................................23 2.1 Pengertian Perubahan...............................................25 2.2 Jenis-jenis Peubahan ...............................................27 3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan...........................29 4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi.......................................................32 4.1.1 SDM.....................................................................32 4.1.2 Keuangan...............................................................35
  • 5. v SIMPULAN....................................................................40 4.1.3 Konvensi.................................................................42 4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi...............................47 4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan........................49 5.1 Kesimpulan...............................................................59 5.2 Saran.........................................................................60 Daftar Pustaka..................................................................61
  • 6. 1 BAB I Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi 1.1 SDM 1.1.1 Pengertian MSDM Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Secara etimologis manajemen sumber daya manusia terdiri dari dua konsep yang berbeda yaitu Manajemen dan Sumber Daya Manusia. 1 Pengertian Manajemen  Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain ( George R Terry)  Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan dengan orang lain (Merry Parker Follet)
  • 7. 2 2. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Hadari Nawawi (2000), meliputi :  Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi, disebut juga personel, tenaga kerja, pegawai atau karyawan.  Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya  Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non financial) didalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan potensi non fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari latar belakang pengetahuan, inteligensia, keahlian, keterampilan, dan human relations. Beberapa definisi MSDM menurut para ahli : 1. Menurut Marihot Tua E.H (2002)
  • 8. 3 Manajemen SDM adalah aktivitas yang dilakukan merangsang, mengembangkan, memotivasi, memelihara kinerja yang tinggi dalam organisasi. 2. Menurut Henry Simamora (2004) Manajemen SDM adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja agar tercapai berbagai tujuan organisasi, individu, dan masyarakat. Jadi manajemen sumber daya manuisa adalah pendekatan terhadap manajemen manusia. Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi, disamping itu efektivitas organisasi ditentukan oleh manajemen manusia. Menurut Amstrong, ada 4 prinsip dasar pendekatan terhadap manajemen manusia, yaitu :
  • 9. 4 1. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting dimiliki organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi tersaebut. 2. Keberhasilan ini sangatmungkin dicapai jika peraturan dan kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan manusia dan perusahaan saling berhubungan memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil pencapaian terbaik. 4. Manajemen manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Secara historis, perkembangan pemikiran tentang manajemen sumber daya manusia dimulai dari 3 gerakan pendekatan, al : 1. Gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis) dari Frederick W .Taylor :
  • 10. 5  Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksiyang dipacu untuk bekerja lebih produktif seperti mesin  Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan  Yang tidak produktif harus diganti  Tidak ada jaminan dalam bekerja, berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan dan tumbuhnya serikat pekerja 2. Gerakan human relation (pendekatan paternalis) dari Hasto & Meilan, 2007) :  Sumber daya manusia harus dilindungi dan disayangi, tidak hanya dianggap sebagaifaktor produksi, namun sebagai pemilik perusahaan  Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan kesehatan,kantin, dll 3. Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem sosial  Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari kontribusi sumber daya manusia
  • 11. 6  Munculnya teori hierakhi kebutuhan oleh Abraham Maslow, sebagailandasan motivasi individu  Adanya kecenderungan baru yang berdampak positif terhadap perkembangan efektivitas organisasi, meliputi : a. Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM b. Adanya perubahan arah pengawasan dan kebijakan secara sentraldan pelaksanaan yang terdesentralisasi c. Meningkatkan otomatisasi dan pengembangan sistem informasi SDM d. Munculnya program MSDM yang terintegrasi e. Adanya perubahan menuju sitem merit dan akuntabilitas f. Meningkatnya poerhatian terhadap perilaku kerja karyawan g. Meningkatnya perhatian terhadap budaya dan nilai organisasi h. Adanya perluasan program peningkatan produktivitas. B. Ruang Lingkup MSDM
  • 12. 7 Lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam organisasi. Russel & Barnadian, mengemukakan bahwa aktivitas- aktivitas yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia ini secara umum mencakup : – Rancangan oraganisasi – Staffing – Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan – Manajemen performansi – Pengembangan pekerja dan organisasi – Komunikasi dan hubungan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang umumnya tercakup dalam lingk manajemen sumber daya manusia. 1. Rancangan Organisasi : - Perencanaan SDM - Analis pekerjaan - Rancangan pekerjaan, dll. 2. Staffing :
  • 13. 8 - Rekrut/mempekerjakan - Affirmative action - Promosi/pemindahan - Pelayanan outplacement - Pengangkatan - Metode-metode seleksi , dll. 3. Sistem Reward, Tunjangan dan Pematuhan - Program-program keamanan - Pelayanan-pelayanan kesehatan - Disiplin - Kompensasi - Adm tunjangan asuransi - Pembagian keuntungan/pensiun, dll. 4. Manajemen Performasi - Penilaian manajemen/MBO - Program peningkatan produktivitas - Penilaian performasi yang difokuskan pada klien, dll. 5. Pengembangan Pekerja dan Organisasi :
  • 14. 9 - Pengembangan pengawasan - Perencanaan/pengembangan karier - Program pembinaan/asistensi - Pelatihan - Program persiapan pensiun - Penilaian terhadap sikap, dll. 6. Komunikasi dan Relasi Publik - Sistem informasi/laporan/catatan-catatan SDM - Komunikasi/publikasi pekerja - Penelitian SDM, dll. C. Tujuan dan Aktivitas MSDM 1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia a. Tujuan sosial. Tujuan sosial MSDM adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap organisasi. b. Tujuan organisasional, adalah sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
  • 15. 10 c. Tujuan fungsional, merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. d. Tujuan pribadi, adalah ntujuan individu setiap anggota organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di dalam organisasi. 2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia a. Persiapan dan pengadaan b. Pengembangan dan penilaian c. Pengkompensasian dan perlindungan d. Hubungan-hubungan kepegawaian. 1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM Tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia sangat menantang, cepat dan luas. Dalam penelitian Hudson Institute dalam bukunya Workforce 2010 telah menitikberatkan masalah-masalah penting menyangkut tenaga kerja. Daripenelitian itu, tantangan –tantanganyang dihadapi oleh MSDM meliputi, (Mathis& Jackson,2007) : 1. Perkonomian dan Perkembangan Teknologi 2. Ketersediaan dan Kualitas Tenaga Kerja
  • 16. 11 - Tenaga kerja rendah kualitas - Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga kerja “contingent” 3. Kependudukan dengan Masalah-masalahnya 4. Restrukturisasi Organisasi Menurut Hastho dan Meilan, (2007) ada 2 jenis tantangan lain, yaitu : 1. Tantangan Eksternal Ada 6 elemen : - Perubahan lingkungan bisnis yang cepat - Keragaman tenaga kerja - Globalisasi - Peraturan pemerintah - Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga - Kekurangan tenaga kerja terampil 2. Tantangan Internal Ada 8 elemen : - Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif - Fleksibilitas
  • 17. 12 - Pengurangan tenaga kerja - Tantangan restrukturisasi - Bisnis kecil - Budaya organisasi - Teknologi - Serikat pekerja. 1.2 Keuangan 1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan Teknologi Informasi yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Suatu sistem teknologi informasi haruslah mendukung tujuan utama suatu perusahaan yaitu mencari laba. Tujuan sistem informasi dari suatu perusahaan harus searah sehingga sistem bisa mendukung tujuan yang ingin dicapai perusahaantersebut.Selanjutnya informasi jadi bernilai apabila sudah dianalisis. Softwere yang digunakan untuk menghasilkan informasi harus mencocokan dengan bisnis proses perusahaan. Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di
  • 18. 13 dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Keuangaan adalah “aliran darah” bagi perusahaan. Suatu manajemen keuangan bertujuan mengelola sumber daya keuangan perusahaan menjadi optimal dan maksimal memberikan keuntungan dan meminimalkan resiko. Keuangan perusahaan kalau disimpan terus maka akan rugi, sebaiknya keuangan diputarkan agar menghasilkan keuntungan. Sehingga sistem informasi keuangan perusahaan sangat berperan dalam pengembangan perusahaan. Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat sangat penting bagi para pelaku ekonomi. Khususnya di kota- kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya. Dan pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut. Sehingga nesabah tersebut tidak perlu membawa uang dalam jumlah banyak dalam dompetnya. Ini juga dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengatur keuangan.
  • 19. 14 Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini. Seperti halnya perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized). Misalkan aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaranpasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku besar. Dari level top management proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan
  • 20. 15 (knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan terarah ( Executive Information System). Kecepatan menyajikan informasi yang tepat dan akurat juga menjadi alat bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global. Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah pemakai (manajemen, kreditur, pemerintah, pemegang saham) sebagai dasar pengambilan keputusan. Adapun fungsi sistem informasi keuangan adalah : 1. Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi perusahaan, meliputi : · Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan-catatan perusahaan. · Membuat laporan untuk pimpinan. 2. Untuk dapat mengikuti arusharta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap
  • 21. 16 bermacam buku dan rekening seperti kas, rekening- rekening milik dan lain-lain. 3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana. 1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, laporan keuangan memiliki beberapa macam fungsi. Namun, di balik fungsi-fungsinya tersebut, laporan keuangan sebagai bagian dari ilmu akuntansi tentu memiliki kelemahan. Nah, apa saja kelemahan dari laporan keuangan ini? Berikut penjelasannya.  Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci, karena hanya dikelompokkan pada akun-akun atau tabel-tabel dengan kode tertentu.  Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.  Laporan keuangan sering disebut sebagailaporan yang kedaluwarsa. Hal ini, sekali lagi, karena proses
  • 22. 17 pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu lama.  Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan penyesuaian, jika terjadi perubahan nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.  Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami bagi orang awam. Hal ini dikarenakan laporan keuangan disajikan dengan bahasa teknis akuntansi, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa internasional atau Inggris.  Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang berubah-ubah setiap tahun. Hal ini dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan prinsip dari laporan keuangan masih terus disempurnakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) setiap tahun.  Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.  Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus yang menjelaskan istilah-istilah teknis yang digunakan di dalamnya.  Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga
  • 23. 18 informasi yang disajikan sering tidak terarahdan hanya memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.  Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis laporan keuangan. Padahal, untuk menilai Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.  Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu perusahaanyang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.  Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, terlebih ketika didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos.  Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam rupiah yang tampak pasti dan tepat, akan tetapi sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam skala internasional, karena standar nilai rupiah yang sering berubah-ubah. 1.3 Konvensi
  • 24. 19 1.3.1 Pengertian Konvensi Dilihat dari dari arti katanya “Convention atau konvensi” adalah kata benda yang mempunyai arti jamak antara lain dapat diartikan sebagai “rapat / pertemuan” atau “adat / kebiasaan / hukum tak tertulis” atau “perjanjian / persetujuan” atau “kaidah / ketentuan”. Dalam blog nelhood dikatakan bahwa Konvensi adalah pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian menyimpulkan topik-topikyang dibahas dalam pertemuan dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih.. Sedangkan Direktorat JenderalPariwisata dalam buku Petunjuk Penyelenggaraan Konvensi di Indonesia 1997 – 1998 mengartikan konvensi adalah suatu rangkaian kegiatan berkumpulnya sekelompok orang / negarawan / usahawan / cendikiawan / kalangan profesional dalam suatu pertemuan di suatu tempat yang terkondisikan oleh suatu permasalahan dan pembahasan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
  • 25. 20 Adapun arti konvensi menurut UU Kepariwisataan RI dikatakan bahwa kongres, konferensi, atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Definisi Umum Konvensi : 1. Suatu komunikasi terencana diantara dua orang atau lebih untuk tujuan bersama. 2. Suatu kegiatan sekelompok orang di dalam suatu organisasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi. 3. Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk para karyawannya/mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka Kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, dsbnya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. 4. Suatu kegiatan menyebar luaskan informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan
  • 26. 21 penyelenggaaan konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata. Menurut penjelasan dari The Educational Institute of the American Hotel and Motel Association, Meeting terdiri dari beberapa jenis, yaitu : 1. Break-out Session, adalah kelompok kecil yang dibentuk daridari sidang besar dengan maksud untuk membahas suatutopik. 2. Clinic, adalah sejenis lokakarya dimana stafnya menyediakankelompok kecil untuk dilatih dalam suatu subjek tertentu. 3. Colloqium, adalah sebuah acara dimana peserta yangmenentukan isi acara. Para pemimpin pertemuan membuatacara yang berkaitan dengan masalah- masalah yang palingsering muncul. Biasanya mempunyai tekanan yang seimbangdalam instruksi dan diskusi. 4. Concurrent Sessions, adalah sidang-sidang yang dijadwalkan pada waktu yang bersamaan. 5. Conference, biasanya merupakan sidang umum dan diikutioleh kelompok-kelompok yang saling berhadapan, dengantujuan untuk merencanakan,
  • 27. 22 mencari fakta dan mencari pemecahan atas masalah organisasi dan anggotanya. 6. Congress, adalah jenis pertemuan yang umumnya digunakandi Eropa, paling sering digunakan untuk sebuah konvensi. 7. Convention, merupakan sidang umum dan pertemuan komiteuntuk memecahkan masalah-masalah umum; sebagai bentuk tradisional dari pertemuan tahunan (annual meetings). 8. Forum, merupakan sebuah diskusi beregu yang terdiri dari para ahli pada bidang tertentu dimana menyediakankesempatan bagi peserta untuk berpartisipasi, dipandu olehseorang moderator. 9. Institute, merupakan sidang umum dan kelompok diskusiuntuk beberapa materi tertentu, biasanya merupakan pengganti pendidikan formal dimana para staf menyediakan program pelatihan. 10. Lecture, sebuah presentasi formal yang dilakukan olehseorang ahli, terkadang diikuti oleh sesi tanya jawab. 11. Plenary Session, bentuk pertemuan bagi semua peserta.
  • 28. 23 12. Seminar, bentuk pertemuan dari suatu kelompok untuk berbagi pegalaman dalam suatu bidang tertentu, dibawah pimpinan diskusi yang ahli. 13. Symposium, bentuk pertemuan dengan diskusi beregu/paneloleh para ahli dalam bidangnya, yang diberikan kepada peserta dalam jumlah besar, bentuk partisipasi peserta lebihkecil dari sebuah forum. 14. Workshop,bentuk sidang umum yang melibatkan pesertauntuk saling berbagi pengalaman, memperoleh pengetahuan,keahlian,dan memecahkan masalah diantara bidang tertentu. 1.3.2 Dampak dari Knvensi Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233). a. Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata b. Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah c. Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan- bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga tidak terserapnya produk lokal
  • 29. 24 d. Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi dengan tepat sehingga pengembalian modal investasi juga tidak pasti waktunya e. Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian setempat. Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata lainnya bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain diantaranya sebagai berikut. a. Kelangkaan akan sumber bahan makanan b. Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar pariwisata c. Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya pengolahan limbah
  • 30. 25 BAB II Klasifikasi Perubahan Organisasi 2.1 Pengertian Perubahan Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Perubahaan organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan. Perubahan terjadi karena lingkungan yang tidak bebas dari ketidakpastian dan perubahan bersifat pasti agar dapat tetap memiliki eksistensi dan dapat bertahan. Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
  • 31. 26 Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan. Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :  Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar organisasi.  Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan yang mungkin terjadi  Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan kemampuan.  Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.  Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi.
  • 32. 27 Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu diperhatikan antara lain : 1. Bagan organisasi, 2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai komando, keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab 3. Pendelegasian wewenang 4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan keputusan operasional 5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis dsb. 2.2 Jenis-jenis Peubahan Jenis-jenis perubahan: 1) Perubahan yang Direncanakan Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang mempunyai tujuan. Sasaran perubahan yang direncanakan adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap seperti sekarang ini dan dapat hidup terus. Perubahan yang direncanakan dapat diartikan sebagai sebuah usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara yang akan membantunya melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal atau
  • 33. 28 mencapai sasaran baru. Perubahan yang direncanakan itu umumnya terjadi karena adanya (i)pergeseran dalam waktu, serta (ii)hubungan yang terjadi diseluruh dunia karena teknologi pemrosesan informasi canggih, bertambahnya globalisasi organisasi yanag berarti bahwa manager harus mempunyai banyak ide baru, produk baru, tantangan yang lebih besar. Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi pada masalah structural, yakni jenis perubahan yang dicoba diciptakan oleh manajemen bervariasi. Jenis perubahan bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan struktur sebuah organisasi bisa berupa pengaturan ulang sistem internal, seperti jalur komunikasi, alur kerja, atau hieraiki manajemen. 2) Perubahan yang tidak direncanakan Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja karena lingkungan yang mempengaruhi dan mulanya tidak memiliki tujuan yang terencana.
  • 34. 29 BAB III Prinsip Dasar Menangani Perubahan 3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi: 1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksiatas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran. 2. Programperubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagaiproses proaktif. Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasiorganisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi,
  • 35. 30 atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan. Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan “Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan individu atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan disebut “sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasaldari para anggota organisasi atau dapat sebagaikonsultan dari luar organisasi. Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab jabatan, garis wewenang yang tepat,penciptaan pembagian kerja dll. Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik- teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan ini dapat membawa konsekuesi pula pada perubahan struktur organisasi (menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila pendekatan struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat, maka pendekatan- pendekatan orang dimaksudkan untuk
  • 36. 31 mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan mereka sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan lebih efektif. (dalam Handoko, 1991).
  • 37. 32 BAB IV Contoh Kasus 4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi 4.1.1 SDM Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada saja masalah yang terjadi didalamnya. Tidak semua berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan atasan maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan pendapat dan opini dari masing-masing individu mengenai proses berjalannya kondisi dari pekerjaan tersebut, seperti masalah SDM dalam perusahaan pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Pak Aswani yang berkerja sebagai HR dalam perusahaan tersebut menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja dan Pak Asmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan mempekerjakan karyawan baru. Karyawan baru tersebut harus mulai memperlajari segala sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi
  • 38. 33 masalah besar ketika perusahaan ini sedang mendapatkan permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya, permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji yang sering kali dinilai terlalu rendah. Dan yang terakhir ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan kayawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa terkadang bahwa perbedaan budaya yang seringkali mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Beberapa tahun lalu, PT. Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaanbudaya dimana orang Dubai berbicara memang dengan nada kerasdan lantang beberapa karyawanmerasa bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi. Analisa kasus : Melihat dari beberapa permasalahanyang terjadi oleh Bpk Asmawi pada PT. Ruyung Karya Mandiri permasalahan
  • 39. 34 ini semua bersumber kepada rendahnya gaji karyawan sehingga membuat karyawan menjadi tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi dari pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan merekrut karyawan baru sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan yang secara tidak langsung sama saja dengan pemborosan pada materi dan biaya tambahan. Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu menaikkan gaji tapi dapat digantikan dengan memberikan kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga mereka merasa memiliki wewenang dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan dan pendidikan bagi yang sudah memiliki anak juga perlu sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat dan staff asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan mengenai perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan, dan etika dari masing-masing budaya sehingga nantinya dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk mencapai tujuan dari kedua belah pihak.
  • 40. 35 Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan. Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan,atau malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam perusahaan. 4.1.2 Keuangan PROSES BISNIS SIA PENJUALAN DAN PIUTANG Penjualan di PT. Maju Bersama dilakukan secara kredit. Pakaian jadi yang dijual dengan sistem putus dan dalam partai besar. Pelanggan yang ingin memesan barang boleh dilakukan melalui fax, maupun mengirimkan Purchase Order (PO) kebagian penjualan (Sales Administration). Bagian penjualan
  • 41. 36 akan mengentri pesanan ke dalam Sales Order (SO) yang bernomor urut cetak. Saat pesanan dimasukkan, sistem akan mengecek jumlah persediaan dan limit kredit, apabila persediaan tidak mencukupi dan limit kredit terlampaui, maka sistem akan menampilkan kotak dialog dan pesanan akan dibatalkan serta PO akan distemple Batal dan diisi alasan pembatalannya. Jika tidak melebihi limit kredit, maka SO akan dicetak dan diberikan kepada bagian Finance untuk diotorisasi. Berdasarkan SO, bagian Finance akan membuat Delivery Order (DO) lima rangkap. Pada DO, tidak tercantum harga barang dan digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran barang oleh bagian Gudang. Bagian Gudang membuat Surat Angkut (SA) berdasarkan DO yang diterima dan mencetaknya empat rangkap. Bagian Accounting akan mencocokkan PO dan SO dengan DO dan SA, kemudian membuat Faktur dan Faktur Pajak Standar sebanyak tiga rangkap dan sekaligus mengupdate piutang. Faktur, Faktur Pajak Standar, dan SA akan diberikan kepada transporter dari bagian Ekspedisi. Setelah menerima semua dokumen yang diperlukan dari bagian Accounting, transporter menandatangani dan menunjukkan SA ke bagian Gudang. Setelah diperiksa dan ditandatangani oleh pemeriksa, SA dikembalikan kepada transporter beserta DO. Pada saat mendekati tanggal jatuh tempo, bagian Finance melakukan
  • 42. 37 pemberitahuan atas piutang yang akan jatuh tempo kepada pelanggan. Pelunasan kredit dilakukan oleh pelanggan dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening perusahaan atau menggunakan Giro/Cek, kemudian mengirimkan bukti transfer (melalui fax) kepada bagian Finance. Treasurer dari bagian Finance mencatat pembayaran yang diterima hari itu dan memberikannya kepada bagian Accounting untuk update piutang. Untuk lebih jelasnya proses bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar 2. USER REQUIREMENT Sistem yang akandikembangkan harus dapat mendukung tugas - tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh bagian Sales Administration, Finance, Gudang, Accounting. Berikut (lihat Gambar 1) adalah tugas-tugas utama dalam aplikasi domain sistem: penerimaan pesanan, pengeluaran barang, pembuatan faktur, pencatatan bukti kas masuk, pencetakan laporan penjualan, pencetakan laporan piutang, pencetakan analisis umur piutang, pencetakan laporan penerimaan kas.
  • 43. 38 Gambar 1. Use Case Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang PT. Maju Bersama MODEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG PT. MAJU BERSAMA. Gambar 1 menunjukkan class diagram lengkap dari sistem informasi akuntansi penjualan dan piutang PT. Maju Bersama. Hubungan antara class Sales Administration dengan Sales Order, Sales Order dengan Pelanggan, dan Order Item dengan Barang terjadi ketika Pelanggan melakukan pemesanan kepada perusahaan. Hubungan antara class Finance dengan Delivery Order, kemudian Delivery Order dengan Sales Order terjadi pada saat finance meminta bagian gudang untuk mengeluarkan barang dari gudang. Hubungan Akuntansi dengan Faktur terjadi pada saat menerbitkan faktur untuk menandakan adanya piutang yang terjadi. Hubungan antara class Finance dengan pembayaran,
  • 44. 39 kemudian Pembayaran dengan Faktur terjadi pada saat pelanggan melakukan pelunasan piutang kepada perusahaan. Gambar 2. Rich Picture Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Piutang Usaha
  • 45. 40 Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi penjualan dan Piutang PT. Maju Bersama SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang usaha pada PT. Maju Bersama, maka dapat ditarik simpulan:
  • 46. 41 1. Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa perusahaan belum memiliki pembagian tugas yang jelas antara bagian Sales Administration dan bagian Finance di mana Delivery Order tidak dibuat oleh bagian Sales Administration sebagaimana mestinya, melainkan dibuat oleh bagian Finance. Selain itu, perusahaan belum mempunyai bagian yang mengontrol umur piutang serta perusahaan tidak menetapkan limit kredit bagi pelanggan yang ingin memesan sehingga pesanan tidak dibatasi dan akhirnya menyebabkan adanya arus kas operasional tidak bagus. 2. Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan bahwa melalui laporan yang dihasilkan langsung dari sistem, PT.Maju Bersama dapat mengetahui informasi penjualan melalui laporan penjualan berdasarkan barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, informasi piutang yang harus ditagih melalui laporan piutang per pelanggan, laporan piutang semua pelanggan, informasi kelayakan pelanggan dengan melakukan analisis umur piutang, dan melihat saldo kredit yang ada sehingga perusahaan dapat membatasi pemesanan pelanggan. Selain itu, laporan yang ada
  • 47. 42 dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan penjualan dan pemberian kredit. 4.1.3 Konvensi Studi Kasus dan Analisis Konvensi-Konvensi Internasional Konvensi Wina 1961 merupakan ketentuan yang memberikan kekebalan kepada misi diplomatik,dimana konvensi ini dibentuk berdasarkan tiga teori,yaitu : Exteritoriality theory,representative character theory dan functional necessity theory. Ketiga teori ini melandasi pemberian kekebalan bagi misi diplomatik , karena suatu misi diplomatik itu dijalankan didalam wilayah kedaulatan asing,oleh karena itu masalah kedaulatan menjadi penting disini, karena dalam menjalankan suatu misi diplomatik yang harus dihormati kedaulatannya, berhadapan dengan suatu kedaulatan negara lain. Didalam peristiwa penyanderaan misi diplomatik Amerika Serikat di Teheran , terjadi pelanggaran terhadap ketentuan konvensi wina 1961. Pelanggaran ini berarti bahwa negara Iran telah terbukti melanggar ketentuan dalam konvensi tersebut yang menjamin kekebalan misi diplomatik Amerika
  • 48. 43 Serikat, hal ini juga berarti melanggar kedaulatan negara Amerika Serikat. Kejadian-kejadian ini merupakan subjek klaim Amerika Serikat yang dijatuhkan ke dalam dua fase, yaitu: - Pertama mencakup serangan bersenjata di Kedutaan Besar Amerika oleh militan pada 4 November 1979, dan - Tahap kedua peristiwa yang terdiri dari seluruh rangkaian fakta-fakta yang terjadi setelah selesainya pendudukan Kedutaan Besar Amerika Serikat oleh kaum militan, dan penyitaan dari Konsulat di Tabriz dan Shiraz. Pendudukan telah terjadi dan personel diplomatik dan konsuler dari misi Amerika Serikat yang telah disandera, diperlukan tindakan dari pemerintah Iran dengan Konvensi Wina dan oleh hukum umum internasional yang nyata. Termasuk fakta bahwa tidak ada langkah yang diambil oleh pemerintahan rakyat Iranakan hal tersebut. Untuk alasan-alasan tersebut, maka dirasa jelas apabila pengadilan dengan 2 berbanding 13 suaranya Memutuskan bahwa Republik Islam Iran telah melanggar kewajiban- kewajibannya kepada Amerika Serikat dibawah konvensi-konvensi internasional yang berlaku diantara dua negara, yaotu Konvensi
  • 49. 44 Wina 1961 dan 1963 serta dibawah aturan-aturanumum hukum internasional yang telah lama dilaksanakan. Irantelah melanggar beberapa ketentuandalam Konvensi Wina 1961 yaitu: 1. Pasal 22 ayat 3 yang menyatakan” Negara penerima di bawah tugas khususuntuk mengambil semua langkah yang tepat untuk melindungi bangunan dari misi terhadap gangguan atau kerusakan dan untuk mencegah gangguan perdamaian dari misi atau gangguan dari martabat.”Dalam hal ini Iran gagal untuk melindungi Bangunan Kedutaan,dan Konsulat Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota. 2. Pasal27 ayat 1 yang menyatakan “Negara penerima harus mengijinkan dan melindungi komunikasi gratis pada bagian dari misi untuksemua keperluan resmi. Dalam berkomunikasi dengan Pemerintah dan misi yang lain dan konsulat dari negara pengirim, di mana pun berada, misi dapat menggunakan semua sesuai berarti, termasuk kurir diplomatik dan pesan dalamkode atau sandi. Namun, misi dapat menginstal dan menggunakan pemancar nirkabel hanya dengan persetujuan dari Negara penerima.” Dalam hal ini Iran gagal untuk melaksanakan kewajiban untuk
  • 50. 45 mengijinkan dan melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat. 3. Pasal44 yang menyatakan “Negara penerima harus,bahkan dalamkasus konflik bersenjata, fasilitasdalamrangka hibah untuk memungkinkan orang menikmati hak istimewa dan kekebalan, selain warga negara dari Negara penerima, dan anggota keluarga orang-orang tersebut terlepas dari kewarganegaraan mereka, untuk pergi pada awal mungkin saat.Harus,khususnya,bila diperlukan,tempatyang mereka miliki yang diperlukan sarana transportasi bagi diri mereka sendiri dan milik mereka.” Dalam hal ini Iran gagal untuk memberikan sarana transportasi yang diperlukan bagi Diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan wilayah Iran. 4. Pasal45 ayat 1 yang menyatakan “ Negara penerima harus, bahkan dalam kasus konflik bersenjata, menghormati dan melindungi bangunan dari misi, bersama-sama dengan properti dan arsip;” Dalam hal ini Iran gagal untuk melindungi Bangunan, Properti dan arsip di Kedutaan Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota
  • 51. 46 Selain Konvensi Wina 1961 Iran Juga telah melanggar beberapa ketentuan dalam Konvensi Wina 1963 yaitu : 1. Pasal 31 Ayat 4 yang menyatakan ”bangunan, perabotan mereka, milik konsuler dan sarana nya transportasi harus kebal dari segala bentuk permintaan untuk keperluan pertahanan nasional atau utilitas publik. Jika pengambil- alihan diperlukanuntuktujuantersebut,semualangkahyang mungkin harus diambil untuk menghindari menghambat fungsi konsuler, dan cepat, kompensasi yang layak dan efektif harus dibayarkan kepada Negara pengiriman”. Dalamhalini Iran gagal untuk melindungi atau bahkan melakukan pembiaran atas Pengambil alihan Bangunan Kedutaan, dan Konsulat Amerika Serikat oleh Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota. 2. Pasal 35 ayat 1 tentang keharusan Negara penerima untuk mengijinkan suatu konsulat mempunyai komunikasi yang bebas untuk semua kegiatan resmi. Dalam hal ini Iran gagal untuk melaksanakan kewajiban untuk mengijinkan dan melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat.
  • 52. 47 ANALISIS Keputusan yang dikeluarkan oleh mahkamah internasional sudah tepat dimana segala bentuk pengerusakan dan memasuki wilayah dari kedutaan besar negara lain tanpa adanya izin merupakan suatu pelanggran dimana hal–hal tersebut telah diatur dalam konvensi wina, kegagalan Iran dalam menjamin keamanandari perwakilan negara lain. Dalam kasus ini tidak adanya perlindungan yang dilakukan oleh Iran atas demonstrasi yang dilakukan terhadap kedutaan besar Amerika. Bentuk pengerusakan dan penawanan staff – staff kedutaan besar amerika tersebut bukan lagi termasuk kedalam bentuk demonstrasi tapi sudah termasuk kedalam bentuk amarah dan kekesalan warga iran. Perubahan pemerintahaan pada saat itu dapat dijadikan alasan tidak adanya perlindungan dari pemerintah Iran pada saat itu, penggulingan kekuasaan sebelumnya yang lebih kooperatif dengan Amerika maka perlu diperhitungkan keamanan suatu kedutaan besar saat terjadinya perubahan pemerintahan dalam suatu negara. 4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi ContohKasus Kemendag MenujuKawasan BebasKorupsi JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mencanangkan zona integritas menuju wilayah
  • 53. 48 bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor Kementerian Perdagangan. Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan bahwa pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Perdagangan berkomitmen mewujudkan Kemendag yang berintegrasi dan bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan oleh Mendag. Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota pencanangan oleh Mendag Gita Wirjawan disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua Ombudsman, Ketua Forum Bersama Aparat Pengawas InternalPemerintah (Forbes APIP),Direktur Pendidikan dan PelayananMasyarakatKomisi Pemberantas Korupsi(KPK),serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan. Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hal ini
  • 54. 49 sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama yang terkait dengan prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel dan melayani. Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan kor upsi jangka menengah tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi, Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui program Wilayah Tertib Administrasi (WTA), yaitu mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di lingkungan Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya manusia (SDM) & tata laksana (reformasi birokrasi) sesuai dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan penilaian inisiatif anti. 4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan STUDI KASUS MANAJEMEN PERUBAHAN JAPAN AIRLINES
  • 55. 50 PROFIL PERUSAHAAN Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan dunia yang sudah dikenal reputasinya yang baik. Baik dalam hal pelayaann di darat maupun di udara. Itulah mengapa, maskapai yang berdiri sejak 1 Agustus 1951 sering menjadi barometer pelayanan maskapai lain di dunia. Untuk penerbangan internasional pertamanya, Japan Airlines menempuh Tokyo – San Fransisco menggunakan pesawat Douglas DC 6. Penerbangan ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 1954. Dengan kekuatan armada mereka yang cukup kuat, Japan Airlines tidak mengalami kesulitan manakala pada tahun 1970an, pemerintah Jepang menerapkan deregulasi penerbangan. Di antaranya melakukan privatisasi Japan Airlines dan membuka kran persaingan di transportasi udara. Akhirnya dengan kondisi ini masuklah dua pesaing baru, yaitu All Nipon Airways dan juga Japan Air System. Perkembangan selanjutnya yang terjadi, antara Japan Airlines dan Japan Air System kemudian mengikat kerjasama. Proses kerjasama ini adalah kesepakatan kedua maskapai untuk melakukan merger. Bergabungnya dua perusahaan ini terjadi
  • 56. 51 pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2004. Untuk menjaga potensi pasar yang sudah terbentuk, dan proses merger tersebut disepakati bahwa nama Japan Airlines akan dipertahankan sebagai identitas perusahaan tersebut. PENDAHULUAN Setelah melakukan merger dengan nama Japan Air System, terjadi sedikit perubahan dalam manajemen Japan Airlines. Salah satu yang dilakukan adalah masuk ke dalam aliansi Oneworld sejak 1 April 2007. Sayangnya, keputusan ini justru tidak diikuti dengan perkembangan positif dalam transaksi keuangan Japan Airlines. Salah satu dampak yang terasa adalah kerugian besar yang menimpa Japan Airline pada tahun transaksi 2009. Perusahaan ini mengalami goncangan yang sangat dahsyat dan mengancam stabilitas. JAPAN AIRLINES Tak kuasa menanggung beban utang korporat sekitar US$25,6 miliar. JAPAN AIRLINES mengajukan perlindungan pailit kepada Pengadilan Distrik di Tokyo. Maskapai itu juga dibebani dengan pembayaran gaji
  • 57. 52 dan pensiun yang terus membengkak dan rute domestik nirlaba yang secara politis wajib dipertahankan. Untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan, akhirnya pemerintah memberikan dana talangan sebesar 100 juta yen. Selain itu dibentuk pula kepanitiaan yang bertugas menangani penyelesaian masalah keuangan maskapai ini. Beberapa program pun dirancang demi menghindarkan Japan Airlines dari kebangkrutan. Salah satunya dilakukan dengan menjual saham mayoritas kepada American Airlines yang juga anggota Oneworld. Selain kepada American Airlines, Japan Airlines sempat menjajaki kemungkinan menjual saham mereka kepada Delta Airlines. Namun demikian, proses penjualan saham kepada Delta Airlines mengalami hambatan. Hal ini disebabkan Delta Airlines merupakan anggota Sky team, aliansi penerbangan seperti Oneworld. Dengan kondisi ini, Japan Airlines memutuskan tidak melanjutkan proses transaksi dengan Delta, maka keanggotaan Japan Airlines akan berada di bawah aliansi SkyTeam serta keluar dari Oneworld.
  • 58. 53 Jika ini terjadi dikhawatirkan akan terjadi kebingungan di kalangan konsumen. Selain itu, Japan Airlines akan kehilangan kesempatan perlindungan antimonopoli dari agen Amerika Serikat. Halini merupakan salah satukesepakatanyang didapat dari perjanjian ruang terbuka Jepang dan Amerika Serikat. Akhirnya American Airlines menjadi salah satu maskapaiyang memiliki kesempatan untuk membeli saham mayoritas dari Japan Airlines. Meski pada saat yang bersamaan ada beberapa maskapai besar lain yang sebenarnya juga berminat untuk memiliki saham dariJapan Airlines sepertidari Prancis melalui Air France KLM,British Airways dari Inggris dan juga Qantas dari Australia, namun Japan Airlines menolak semua tawaran tersebut. Namun, meski sudah menjual saham mayoritas mereka masalah keuangan yang melanda Japan Airlines belum juga selesai. Akhirnya sejak 19 Januari 2010, maskapai dimasukkan ke dalam program Perlindungan Kebangkrutan Jepang. Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya restrukturisasi atau pengurangan jumlah karyawan mereka. Sebelum mengalami masalah keuangan, Japan Airlines memiliki 47ribu karyawan. Namun dengan kesulitan finansial yang melanda, mereka harus menghentikan 15 ribu karyawan. Selain itu, armada yang
  • 59. 54 dimiliki pun dikurangi jumlahnya disamping juga mengadakan pembaruan pesawat. Sementara untuk masalah rute penerbangan internasional, Japan Airline mengadakan penjadwalan ulang guna mendapatkan efisiensi. PERMASALAHAN Japan Airline mengalami kebangkrutan akibat manajemen buruk selama bertahun-tahun, biaya tinggi, serta tekanan pemerintah untuk melayani rute tidak menguntungkan di bandara kecil. Selain itu, Japan Airlines terpuruk akibat krisis ekonomi global. Operasi JAPAN AIRLINES yang merugi, hutang yang membengkak, kebijakan penerbangan yang tidak efisien, dan birokrasi yang lambat, membuat kebijakan bail out bagai menebar garam di air laut. Masalah mendasar dari JAPAN AIRLINES adalah “permainan’ dari segi tiga besi (iron triangle) antara pengusaha, penguasa, dan politisi dalam operasional JAPAN AIRLINES selama ini. JAPAN AIRLINES dianggap sebagai sebuah perusahaan besar kebanggaan negeri yang tak boleh bangkrut (too big to fail). Oleh karena itu suntikan likuiditas secara massif diberikan terus menerus kepada JAPAN AIRLINES. Namun di sisi lain, operasi JAPAN AIRLINES tidak dibenahi secara serius.
  • 60. 55 Tekanan dari kekuatan politik dan pemerintah pada eksekutif JAPAN AIRLINES untuk melayani ambisi mereka membuka route-route yang tidak menguntungkan, telah menambah beban operasional JAPAN AIRLINES. Halini ditambah lagi dengan berbagai masalah birokrasi dan remunerasi yang tidak efisien. Sejak merugi di tahun 2001, lonceng kematian bagi JAPAN AIRLINES memang seolah hanya menunggu waktu. Tragedi 9/11, wabah virus SARS, Flu Burung, ancaman teroris, di samping resesi ekonomi, telah memukul JAPAN AIRLINES secara bertubi-tubi. Meski melayani lebih dari 217 airport dan 35 negara, JAPAN AIRLINES menjadi perusahaan penerbangan yang gemuk dan tidak efisien. Hutangpun membengkak hingga mencapai sekitar Rp 200 triliun. Bangkrutnya JAPANAIRLINESsemakin memperkuat adanya masalah serius yang dihadapi oleh perekonomian Jepang. Meski masih memegang gelar sebagai negara dengan perekonomian terkuat nomor dua di dunia, Jepangbagai macan yang terluka. Ekonominya melesu, pengangguran dan kemiskinan meningkat, dan perusahaan besar berguguran. Bangkrutnya JAPANAIRLINESadalahkebangkrutan terbesar perusahaan di luar sektor keuangan sejak Perang Dunia ke-II.
  • 61. 56 Oleh karena itu, upaya serius untuk bangkit dari krisis sedang ditempuh oleh pemerintah Jepang. PEMBAHASAN Upaya bangkit yang dilakukan oleh Japan Arilines tentu menyakitkan. Dalam kasus JAPAN AIRLINES misalnya, program restrukturisasi akanmemakan banyak korban. JAPAN AIRLINES harus mem-PHK lebih dari 15.000 karyawannya, memotong fasilitas pensiun, dan menutup route-route domestik yang tidak menguntungkan. Lebih parah lagi, JAPAN AIRLINES juga harus memotong banyak kontrak dengan biro perjalanan, hotel, dan berbagai jaringan pariwisata yang telah ada selama ini. Hal itu bisa merugikan kalangan pengusaha, penguasa,dan tentu politisi yang punya kepentingan selama ini. Dari JAPAN AIRLINES kita belajar, bahwa intervensi yang berlebihan dari pemerintah dan kekuatan politik, akan merugikan sebuah perusahaan atau lembaga. Baik itu perusahaan penerbangan, perbankan, bahkan lembaga negara yang independen, memerlukan ruang bagi professional untuk bekerja. Politisi, penguasa, dan pengusaha (the iron triangle), kadang memiliki tendensi untuk ikut campur dalam kegiatan usaha ataupun lembaga atas nama rakyat.
  • 62. 57 SOLUSI Solusi yang dapat diberikan untuk kasus Japan Airlines adalah pembaharuan perusahaan. Platt (2001) membedakan perubahan strategis suatu perusahaan ke dalam tiga kategori, yaitu : Transformasimanajemen, Manajemen Turn around, dan Manajemen Krisis. Untuk aplikasi pada Japan Airlines, maka yang dilakukan adalah dengan Manajemen Krisis, dimana JapanAirlines sudah memasuki masa krisis, yaitu saat perusahaan sudah mulai kehabisan dana (cash flow), bahkan menimbun banyak hutang dan energi (reputasi, motivasi). Langkah penyelamatan yang diambil adalah langkah penyelamatan strategi (stop the bleeding) / hentikan pendarahan dapat berupa cash flow (aliran dana segar). Aplikasi dalam kasus Japan Airlines adalah dengan : Mencari investor yang tepat Cara untuk menyelamatkan JAPAN AIRLINES mungkin dengan cara mencari investor yang tepat. Contohnya dengan menawarkan investasi kepada Delta Airlines atau American Airlines yang merupakan raksasa industri penerbangan di Amerika. Dengan investor semacam ini JAPAN AIRLINES
  • 63. 58 dapat melunasi hutang-hutangnya dan mendapatkan "perubahan" yang diperlukannya agar menjadikan JAPAN AIRLINES kompetitif dan profitable lagi. JAPAN AIRLINES yang memiliki 279 pesawat (kebanyakan dari Boeing) dan mempunyai rute penerbangan di 220 bandara di 35 negara merupakan investasi yang menggiurkan bagi perusahaan- perusahaan sepertiDelta Airlines atau American Airlines yang tentunya akan mendapatkan akses bisnis ke Asia melalui akuisisi atau investasi tersebut.. Restrukturisasi dan revitalisasi Selain itu berbagai upaya perampingan seharusnya dilakukan JAPAN AIRLINES agar tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak, terutama biaya operasional. karena itu sudah seharusnya JAPAN AIRLINES melakukan restrukturisasi karyawan dan pengurangan armada. Setelah tercipta restrukturisasi, maka Japan Airlines di bawah bendera manajemen yang baru harus dapat melakukan revitalisasi dan perbaikan manajemen dengan konsep baru, seperti yang dilakukan Garuda Indonesia agardapatkembali bersaing dalam industri maskapai dunia.
  • 64. 59 BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan
  • 65. 60 tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi, meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas. Organisasi harus mempertahankan keseimbangan dinamis antarastabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi. Kita telah memakai model sistem untuk mengidentifikasi dorongan- dorongan yang menyebabkan perubahan. Supra- sistemlingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap organisasi melalui kekuatan teknologi,ekonomi, hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Perubahan organisasi jugadatang dari subsistem yang ada. 5.2 Saran Penulis berharap bacaan ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan tugas berikutnya, penulis berharap kritik dan saran yang konstruktif.