1. i
- Kelemahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konversi
- Klasifikasi Perubahan Organisasi
- Prinsip Dasar Menangani Perubahan
Disusun Oleh :
JOANNETA IRENE ROMPON (161189)
FAUZIA NUR AMALIA (161166)
SISTEM INFOMASI E
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
Tugas : Informasi dan Proses Bisnis
2. ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena
anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Informasi dan Proses Bisnis ini yang diberikan oleh Ibu
Rismayani,S.Kom.,M.T.
Kami sangat berharap tugas besar ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai proses bisnis, dan juga perubahan organisasi.. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas besar ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat .
Semoga tugas besar sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.dan dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan tugas-tugas lain di
waktu yang akan datang.
Makassar,30 Juni 2017
Penyusun
Kelompok 9
3. iii
Ucapan Terima Kasih
Selama pembuatan tugas besar ini kami juga mendapat banyak
dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu
kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T selaku dosen mata kuliah
Informasi dan Proses Bisnis kami, yang memberikan
bimbingan, saran, dan juga ide.
2. Teman-teman dari kelas E Sistem Informasi, yang
memberikan banyak saran dan juga ide yang
bermanfaat kepada penulis.
4. iv
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................ ii
Ucapan Terima Kasih..................................................... iii
Daftar Isi.........................................................................iv
BAB I................................................................................1
Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan, Konvensi.......1
1.1 SDM............................................................................1
1.1.1 Pengertian MSDM....................................................1
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM................................10
1.2 Keuangan.................................................................12
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan..................12
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan ..............................16
1.3 Konvensi....................................................................18
1.3.1 Pengertian Konvensi...............................................19
1.3.2Dampak dari Knvensi..............................................23
2.1 Pengertian Perubahan...............................................25
2.2 Jenis-jenis Peubahan ...............................................27
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan...........................29
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi.......................................................32
4.1.1 SDM.....................................................................32
4.1.2 Keuangan...............................................................35
6. 1
BAB I
Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konvensi
1.1 SDM
1.1.1 Pengertian MSDM
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola
dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi.
Secara etimologis manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua konsep yang berbeda yaitu Manajemen
dan Sumber Daya Manusia.
1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan
organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan mempergunakan bantuan orang lain (
George R Terry)
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
dengan orang lain (Merry Parker Follet)
7. 2
2. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Hadari Nawawi (2000), meliputi :
Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi, disebut juga personel,
tenaga kerja, pegawai atau karyawan.
Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya
Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan
aset dan berfungsi sebagai modal (non financial)
didalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan
menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang terakumulasi
pada seorang pegawai, sedangkan potensi non fisik adalah
kemampuan seorang pegawai yang terakumulasi baik dari
latar belakang pengetahuan, inteligensia, keahlian,
keterampilan, dan human relations.
Beberapa definisi MSDM menurut para ahli :
1. Menurut Marihot Tua E.H (2002)
8. 3
Manajemen SDM adalah aktivitas yang dilakukan
merangsang, mengembangkan, memotivasi,
memelihara kinerja yang tinggi dalam organisasi.
2. Menurut Henry Simamora (2004)
Manajemen SDM adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pemutusan hubungan kerja agar tercapai berbagai
tujuan organisasi, individu, dan masyarakat.
Jadi manajemen sumber daya manuisa adalah
pendekatan terhadap manajemen manusia. Pendekatan
terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai
manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia
merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi,
disamping itu efektivitas organisasi ditentukan oleh
manajemen manusia.
Menurut Amstrong, ada 4 prinsip dasar pendekatan terhadap
manajemen manusia, yaitu :
9. 4
1. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting
dimiliki organisasi, sedangkan manajemen yang
efektif adalah kunci keberhasilan organisasi tersaebut.
2. Keberhasilan ini sangatmungkin dicapai jika peraturan
dan kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan
manusia dan perusahaan saling berhubungan
memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan
perilaku manajerial yang berasal dari kultur tersebut
akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil
pencapaian terbaik.
4. Manajemen manusia berhubungan dengan integrasi,
menjadikan semua anggota organisasi tersebut terlibat
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Secara historis, perkembangan pemikiran tentang manajemen
sumber daya manusia dimulai dari 3 gerakan pendekatan, al :
1. Gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis) dari
Frederick W .Taylor :
10. 5
Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor
produksiyang dipacu untuk bekerja lebih
produktif seperti mesin
Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah
ditentukan
Yang tidak produktif harus diganti
Tidak ada jaminan dalam bekerja,
berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan
dan tumbuhnya serikat pekerja
2. Gerakan human relation (pendekatan paternalis) dari
Hasto & Meilan, 2007) :
Sumber daya manusia harus dilindungi dan
disayangi, tidak hanya dianggap sebagaifaktor
produksi, namun sebagai pemilik perusahaan
Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan
kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah,
tempat istirahat, jaminan kesehatan,kantin, dll
3. Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem sosial
Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas
dari kontribusi sumber daya manusia
11. 6
Munculnya teori hierakhi kebutuhan oleh
Abraham Maslow, sebagailandasan motivasi
individu
Adanya kecenderungan baru yang
berdampak positif terhadap perkembangan
efektivitas organisasi, meliputi :
a. Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM
b. Adanya perubahan arah pengawasan dan
kebijakan secara sentraldan pelaksanaan yang
terdesentralisasi
c. Meningkatkan otomatisasi dan pengembangan
sistem informasi SDM
d. Munculnya program MSDM yang terintegrasi
e. Adanya perubahan menuju sitem merit dan
akuntabilitas
f. Meningkatnya poerhatian terhadap perilaku
kerja karyawan
g. Meningkatnya perhatian terhadap budaya dan
nilai organisasi
h. Adanya perluasan program peningkatan
produktivitas.
B. Ruang Lingkup MSDM
12. 7
Lingkup manajemen sumber daya manusia meliputi
semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber
daya manusia dalam organisasi.
Russel & Barnadian, mengemukakan bahwa aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan manajemen sumber daya
manusia ini secara umum mencakup :
– Rancangan oraganisasi
– Staffing
– Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan
– Manajemen performansi
– Pengembangan pekerja dan organisasi
– Komunikasi dan hubungan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang umumnya tercakup dalam lingk
manajemen sumber daya manusia.
1. Rancangan Organisasi :
- Perencanaan SDM
- Analis pekerjaan
- Rancangan pekerjaan, dll.
2. Staffing :
13. 8
- Rekrut/mempekerjakan
- Affirmative action
- Promosi/pemindahan
- Pelayanan outplacement
- Pengangkatan
- Metode-metode seleksi , dll.
3. Sistem Reward, Tunjangan dan Pematuhan
- Program-program keamanan
- Pelayanan-pelayanan kesehatan
- Disiplin
- Kompensasi
- Adm tunjangan asuransi
- Pembagian keuntungan/pensiun, dll.
4. Manajemen Performasi
- Penilaian manajemen/MBO
- Program peningkatan produktivitas
- Penilaian performasi yang difokuskan pada
klien, dll.
5. Pengembangan Pekerja dan Organisasi :
14. 9
- Pengembangan pengawasan
- Perencanaan/pengembangan karier
- Program pembinaan/asistensi
- Pelatihan
- Program persiapan pensiun
- Penilaian terhadap sikap, dll.
6. Komunikasi dan Relasi Publik
- Sistem informasi/laporan/catatan-catatan SDM
- Komunikasi/publikasi pekerja
- Penelitian SDM, dll.
C. Tujuan dan Aktivitas MSDM
1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Tujuan sosial. Tujuan sosial MSDM adalah agar
organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan
meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap
organisasi.
b. Tujuan organisasional, adalah sasaran formal organisasi
yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya.
15. 10
c. Tujuan fungsional, merupakan tujuan untuk
mempertahankan kontribusi departemen SDM pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d. Tujuan pribadi, adalah ntujuan individu setiap anggota
organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di
dalam organisasi.
2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Persiapan dan pengadaan
b. Pengembangan dan penilaian
c. Pengkompensasian dan perlindungan
d. Hubungan-hubungan kepegawaian.
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM
Tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya
manusia sangat menantang, cepat dan luas. Dalam penelitian
Hudson Institute dalam bukunya Workforce 2010 telah
menitikberatkan masalah-masalah penting menyangkut tenaga
kerja.
Daripenelitian itu, tantangan –tantanganyang dihadapi oleh
MSDM meliputi, (Mathis& Jackson,2007) :
1. Perkonomian dan Perkembangan Teknologi
2. Ketersediaan dan Kualitas Tenaga Kerja
16. 11
- Tenaga kerja rendah kualitas
- Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga kerja
“contingent”
3. Kependudukan dengan Masalah-masalahnya
4. Restrukturisasi Organisasi
Menurut Hastho dan Meilan, (2007) ada 2 jenis tantangan lain,
yaitu :
1. Tantangan Eksternal
Ada 6 elemen :
- Perubahan lingkungan bisnis yang cepat
- Keragaman tenaga kerja
- Globalisasi
- Peraturan pemerintah
- Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga
- Kekurangan tenaga kerja terampil
2. Tantangan Internal
Ada 8 elemen :
- Posisi organisasi dalam bisnis yang kompetitif
- Fleksibilitas
17. 12
- Pengurangan tenaga kerja
- Tantangan restrukturisasi
- Bisnis kecil
- Budaya organisasi
- Teknologi
- Serikat pekerja.
1.2 Keuangan
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan
Teknologi Informasi yaitu suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Suatu sistem teknologi informasi haruslah
mendukung tujuan utama suatu perusahaan yaitu mencari laba.
Tujuan sistem informasi dari suatu perusahaan harus searah
sehingga sistem bisa mendukung tujuan yang ingin dicapai
perusahaantersebut.Selanjutnya informasi jadi bernilai apabila
sudah dianalisis. Softwere yang digunakan untuk menghasilkan
informasi harus mencocokan dengan bisnis proses perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di
18. 13
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai
masalah keuangan. Keuangaan adalah “aliran darah” bagi
perusahaan. Suatu manajemen keuangan bertujuan mengelola
sumber daya keuangan perusahaan menjadi optimal dan
maksimal memberikan keuntungan dan meminimalkan resiko.
Keuangan perusahaan kalau disimpan terus maka akan rugi,
sebaiknya keuangan diputarkan agar menghasilkan
keuntungan. Sehingga sistem informasi keuangan perusahaan
sangat berperan dalam pengembangan perusahaan.
Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat
sangat penting bagi para pelaku ekonomi. Khususnya di kota-
kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam
transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan
perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional
sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti
diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses
dengan mudah oleh nasabahnya. Dan pada akhirnya akan
bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh,
seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada
selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut. Sehingga
nesabah tersebut tidak perlu membawa uang dalam jumlah
banyak dalam dompetnya. Ini juga dapat menjadi lebih efektif
dan efisien dalam mengatur keuangan.
19. 14
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di
Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di
sektor keuangan ini. Seperti halnya perluasan cakupan usaha
dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran
informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri
perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi
perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh
pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan
mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi
informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan
produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa –
jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi
informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu
operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan
fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island
computerized). Misalkan aplikasi registrasi yang meliputi
pendaftaranpasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing
sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari
aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku
besar.
Dari level top management proses pengolahan data
menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan
20. 15
(knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil
keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan
terarah ( Executive Information System). Kecepatan
menyajikan informasi yang tepat dan akurat juga menjadi alat
bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan
meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat
adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana
dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global.
Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan
sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah
pemakai (manajemen, kreditur, pemerintah, pemegang saham)
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Adapun fungsi sistem informasi keuangan adalah :
1. Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi
perusahaan, meliputi :
· Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang
dari catatan-catatan perusahaan.
· Membuat laporan untuk pimpinan.
2. Untuk dapat mengikuti arusharta dan hutang perusahaan.
Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap
21. 16
bermacam buku dan rekening seperti kas, rekening-
rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan perusahaan,
tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari
rencana-rencana.
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya,
laporan keuangan memiliki beberapa macam fungsi.
Namun, di balik fungsi-fungsinya tersebut, laporan
keuangan sebagai bagian dari ilmu akuntansi tentu
memiliki kelemahan. Nah, apa saja kelemahan dari
laporan keuangan ini? Berikut penjelasannya.
Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara rinci,
karena hanya dikelompokkan pada akun-akun atau
tabel-tabel dengan kode tertentu.
Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat
waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan
membutuhkan waktu lebih lama.
Laporan keuangan sering disebut sebagailaporan yang
kedaluwarsa. Hal ini, sekali lagi, karena proses
22. 17
pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu
lama.
Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan
penyesuaian, jika terjadi perubahan nilai yang
disebabkan karena beberapa faktor.
Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami
bagi orang awam. Hal ini dikarenakan laporan
keuangan disajikan dengan bahasa teknis akuntansi,
baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun
bahasa internasional atau Inggris.
Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang
berubah-ubah setiap tahun. Hal ini dikarenakan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan
prinsip dari laporan keuangan masih terus
disempurnakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
setiap tahun.
Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keadaan
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus
yang menjelaskan istilah-istilah teknis yang digunakan
di dalamnya.
Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, sehingga
23. 18
informasi yang disajikan sering tidak terarahdan hanya
memperhatikan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan yang sebenarnya mempunyai
perbedaan kepentingan.
Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis
laporan keuangan. Padahal, untuk menilai Iaporan
keuangan tidak cukup hanya dilihat dari angka-angka
yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/
kemunduran suatu perusahaanyang hanya melihat dari
angka-angka tanpa melihat aspek-aspek lainnya,
seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi
industri, gaya manajemen, dan budaya perusahaan.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam
menghadapi ketidakpastian, terlebih ketika
didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak
pasti mengenai penilaian suatu pos.
Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam
rupiah yang tampak pasti dan tepat, akan tetapi
sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat dijadikan
sebagai panduan pasti dalam skala internasional,
karena standar nilai rupiah yang sering berubah-ubah.
1.3 Konvensi
24. 19
1.3.1 Pengertian Konvensi
Dilihat dari dari arti katanya “Convention atau konvensi”
adalah kata benda yang mempunyai arti jamak antara lain
dapat diartikan sebagai “rapat / pertemuan” atau “adat /
kebiasaan / hukum tak tertulis” atau “perjanjian / persetujuan”
atau “kaidah / ketentuan”.
Dalam blog nelhood dikatakan bahwa Konvensi adalah
pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama
bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui
pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan
didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian
menyimpulkan topik-topikyang dibahas dalam pertemuan
dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih..
Sedangkan Direktorat JenderalPariwisata dalam buku
Petunjuk Penyelenggaraan Konvensi di Indonesia 1997 – 1998
mengartikan konvensi adalah suatu rangkaian kegiatan
berkumpulnya sekelompok orang / negarawan / usahawan /
cendikiawan / kalangan profesional dalam suatu pertemuan di
suatu tempat yang terkondisikan oleh suatu permasalahan dan
pembahasan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.
25. 20
Adapun arti konvensi menurut UU Kepariwisataan RI
dikatakan bahwa kongres, konferensi, atau konvensi
merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok
orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya)
untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
kepentingan bersama.
Definisi Umum Konvensi :
1. Suatu komunikasi terencana diantara dua orang atau
lebih untuk tujuan bersama.
2. Suatu kegiatan sekelompok orang di dalam suatu
organisasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan
kelompok atau organisasi.
3. Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh
suatu organisasi atau perusahaan untuk para
karyawannya/mitra usaha sebagai imbalan
penghargaan atas prestasi mereka Kegiatan berupa
pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan,
dsbnya) untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama.
4. Suatu kegiatan menyebar luaskan informasi dan
promosi yang ada hubungannya dengan
26. 21
penyelenggaaan konvensi atau yang ada kaitannya
dengan pariwisata.
Menurut penjelasan dari The Educational Institute of the
American Hotel and Motel Association, Meeting terdiri dari
beberapa jenis, yaitu :
1. Break-out Session, adalah kelompok kecil yang
dibentuk daridari sidang besar dengan maksud untuk
membahas suatutopik.
2. Clinic, adalah sejenis lokakarya dimana stafnya
menyediakankelompok kecil untuk dilatih dalam suatu
subjek tertentu.
3. Colloqium, adalah sebuah acara dimana peserta
yangmenentukan isi acara. Para pemimpin pertemuan
membuatacara yang berkaitan dengan masalah-
masalah yang palingsering muncul. Biasanya
mempunyai tekanan yang seimbangdalam instruksi
dan diskusi.
4. Concurrent Sessions, adalah sidang-sidang yang
dijadwalkan pada waktu yang bersamaan.
5. Conference, biasanya merupakan sidang umum dan
diikutioleh kelompok-kelompok yang saling
berhadapan, dengantujuan untuk merencanakan,
27. 22
mencari fakta dan mencari pemecahan atas masalah
organisasi dan anggotanya.
6. Congress, adalah jenis pertemuan yang umumnya
digunakandi Eropa, paling sering digunakan untuk
sebuah konvensi.
7. Convention, merupakan sidang umum dan pertemuan
komiteuntuk memecahkan masalah-masalah umum;
sebagai bentuk tradisional dari pertemuan tahunan
(annual meetings).
8. Forum, merupakan sebuah diskusi beregu yang terdiri
dari para ahli pada bidang tertentu dimana
menyediakankesempatan bagi peserta untuk
berpartisipasi, dipandu olehseorang moderator.
9. Institute, merupakan sidang umum dan kelompok
diskusiuntuk beberapa materi tertentu, biasanya
merupakan pengganti pendidikan formal dimana para
staf menyediakan program pelatihan.
10. Lecture, sebuah presentasi formal yang dilakukan
olehseorang ahli, terkadang diikuti oleh sesi tanya
jawab.
11. Plenary Session, bentuk pertemuan bagi semua
peserta.
28. 23
12. Seminar, bentuk pertemuan dari suatu kelompok
untuk berbagi pegalaman dalam suatu bidang tertentu,
dibawah pimpinan diskusi yang ahli.
13. Symposium, bentuk pertemuan dengan diskusi
beregu/paneloleh para ahli dalam bidangnya, yang
diberikan kepada peserta dalam jumlah besar, bentuk
partisipasi peserta lebihkecil dari sebuah forum.
14. Workshop,bentuk sidang umum yang melibatkan
pesertauntuk saling berbagi pengalaman, memperoleh
pengetahuan,keahlian,dan memecahkan masalah
diantara bidang tertentu.
1.3.2 Dampak dari Knvensi
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
(Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233).
a. Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
b. Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah
c. Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor bahan-
bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga tidak
terserapnya produk lokal
29. 24
d. Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi
dengan tepat sehingga pengembalian modal investasi juga
tidak pasti waktunya
e. Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi
perekonomian setempat.
Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata
lainnya bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain
diantaranya sebagai berikut.
a. Kelangkaan akan sumber bahan makanan
b. Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar
pariwisata
c. Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya
pengolahan limbah
30. 25
BAB II
Klasifikasi Perubahan Organisasi
2.1 Pengertian Perubahan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk
mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya
perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena
sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi tersebut. Perubahaan organisasi adalah perubahan
yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan
teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah
keefektifan. Perubahan terjadi karena lingkungan yang tidak
bebas dari ketidakpastian dan perubahan bersifat pasti agar
dapat tetap memiliki eksistensi dan dapat bertahan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup
suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis
melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan
jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
31. 26
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya
perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasi
dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada
gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan
kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk
menampung akibat daripada perubahan yang terjadi
dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar
organisasi.
Meningkatkan peranan organisasi dalam turut
menentukan arah perubahan yang mungkin terjadi
Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern
demi peningkatan kemampuan.
Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja
mampu tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus
bertumbuh dan berkembang.
Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa
sehingga para anggota organisasi tetap merasa aman
dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di
dalam dan di luar organisasi.
32. 27
Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai
komando, keseimbangan antara wewenang dan tanggung
jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam
pengambilan keputusan operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis dsb.
2.2 Jenis-jenis Peubahan
Jenis-jenis perubahan:
1) Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang
mempunyai tujuan. Sasaran perubahan yang direncanakan
adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap
seperti sekarang ini dan dapat hidup terus. Perubahan yang
direncanakan dapat diartikan sebagai sebuah usaha
sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan
cara yang akan membantunya melakukan adaptasi pada
perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal atau
33. 28
mencapai sasaran baru. Perubahan yang direncanakan itu
umumnya terjadi karena adanya (i)pergeseran dalam waktu,
serta (ii)hubungan yang terjadi diseluruh dunia karena
teknologi pemrosesan informasi canggih, bertambahnya
globalisasi organisasi yanag berarti bahwa manager harus
mempunyai banyak ide baru, produk baru, tantangan yang
lebih besar. Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi
pada masalah structural, yakni jenis perubahan yang dicoba
diciptakan oleh manajemen bervariasi. Jenis perubahan
bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan
struktur sebuah organisasi bisa berupa pengaturan ulang
sistem internal, seperti jalur komunikasi, alur kerja, atau
hieraiki manajemen.
2) Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja
karena lingkungan yang mempengaruhi dan mulanya tidak
memiliki tujuan yang terencana.
34. 29
BAB III
Prinsip Dasar Menangani Perubahan
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksiatas
tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan
modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah
tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru
dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk
mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka
manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.
2. Programperubahan yang direncanakan (planned change),
disebut sebagaiproses proaktif. Manajemen melakukan
berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang
berarti untuk menguibah cara-cara operasiorganisasi.
Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai
perancangan dan implementasi inovasi struktural,
kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam
filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara
sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi,
35. 30
atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan
diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu
yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam
proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan
“Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan individu
atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan disebut
“sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasaldari
para anggota organisasi atau dapat sebagaikonsultan dari luar
organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah
melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan
pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang
menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisasi
yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab jabatan, garis
wewenang yang tepat,penciptaan pembagian kerja dll.
Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik-
teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan ini dapat
membawa konsekuesi pula pada perubahan struktur organisasi
(menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila pendekatan
struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi
kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat,
maka pendekatan- pendekatan orang dimaksudkan untuk
36. 31
mengubah secara langsung perilaku karyawan melalui
pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan
mereka sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan
lebih efektif. (dalam Handoko, 1991).
37. 32
BAB IV
Contoh Kasus
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi
4.1.1 SDM
Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti ada
saja masalah yang terjadi didalamnya. Tidak semua
berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan atasan
maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan pendapat dan
opini dari masing-masing individu mengenai proses
berjalannya kondisi dari pekerjaan tersebut, seperti
masalah SDM dalam perusahaan pada PT. Ruyung Karya
Mandiri. Pak Aswani yang berkerja sebagai HR dalam
perusahaan tersebut menyampaikan bahwa banyak
masalah yang ia hadapi terkait dengan hubungan dengan
kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah
kerja dan Pak Asmawi terkadang merasa sangat
kewalahan dengan mempekerjakan karyawan baru.
Karyawan baru tersebut harus mulai memperlajari segala
sesuatu dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi
38. 33
masalah besar ketika perusahaan ini sedang mendapatkan
permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya,
permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji
yang sering kali dinilai terlalu rendah. Dan yang terakhir
ialah konflik yang sering terjadi antara expatriat atau staff
asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin
kerjasama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan
kayawan setempat. Beberapa karyawan mengaku bahwa
terkadang bahwa perbedaan budaya yang seringkali
mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Beberapa
tahun lalu, PT. Ruyung Karya Mandiri menjalin
kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dalam mencari
waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut.
Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke
Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat, karena
perbedaanbudaya dimana orang Dubai berbicara memang
dengan nada kerasdan lantang beberapa karyawanmerasa
bahwa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal orang
Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena
kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.
Analisa kasus :
Melihat dari beberapa permasalahanyang terjadi oleh Bpk
Asmawi pada PT. Ruyung Karya Mandiri permasalahan
39. 34
ini semua bersumber kepada rendahnya gaji karyawan
sehingga membuat karyawan menjadi tidak mempunyai
tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan
penawaran kerja ditempat lain yang menawarkan gaji dan
tunjangan yang lebih tinggi dari pada PT. Ruyung Karya
Mandiri. Padahal dengan merekrut karyawan baru
sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk
mengajari dari awal hal-hal mendasar pada perusahaan
yang secara tidak langsung sama saja dengan pemborosan
pada materi dan biaya tambahan.
Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus selalu
menaikkan gaji tapi dapat digantikan dengan memberikan
kebebasan pada karyawan untuk dilibatkan dalam
pengambilan keputusan sehingga mereka merasa
memiliki wewenang dan tanggung jawab atas
pekerjaannya. Selain itu, pemberian jaminan kesehatan
dan pendidikan bagi yang sudah memiliki anak juga perlu
sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, kesalahpahaman dan konflik pada expatriat
dan staff asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan
mengenai perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan,
dan etika dari masing-masing budaya sehingga nantinya
dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk mencapai
tujuan dari kedua belah pihak.
40. 35
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan cara
pemetaan SDM. perrusahaan melakukan pemetaan SDM,
agar memperoleh data yang akurat mengenai kemampuan
dan kompetensi tiap karyawan. sehingga penggolongan
tingkat karyawan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
pemetaan SDM biasanya untuk mengukur kecepatan
kerja, ketelitian, ketahanan kerja, daya analisis,
kepribadian, kepemimpinan, minat pekerjaan serta
kesesuaian terhadap job specification dari suatu jabatan.
Dalam sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam
mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga dapat
diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar
berkarya dengan baik dan inovatif dalam perusahaan,atau
malah individu yang tidak banyak berkontribusi dalam
perusahaan.
4.1.2 Keuangan
PROSES BISNIS SIA PENJUALAN DAN PIUTANG
Penjualan di PT. Maju Bersama dilakukan secara kredit.
Pakaian jadi yang dijual dengan sistem putus dan dalam partai
besar. Pelanggan yang ingin memesan barang boleh dilakukan
melalui fax, maupun mengirimkan Purchase Order (PO)
kebagian penjualan (Sales Administration). Bagian penjualan
41. 36
akan mengentri pesanan ke dalam Sales Order (SO) yang
bernomor urut cetak. Saat pesanan dimasukkan, sistem akan
mengecek jumlah persediaan dan limit kredit, apabila
persediaan tidak mencukupi dan limit kredit terlampaui, maka
sistem akan menampilkan kotak dialog dan pesanan akan
dibatalkan serta PO akan distemple Batal dan diisi alasan
pembatalannya. Jika tidak melebihi limit kredit, maka SO akan
dicetak dan diberikan kepada bagian Finance untuk diotorisasi.
Berdasarkan SO, bagian Finance akan membuat Delivery
Order (DO) lima rangkap. Pada DO, tidak tercantum harga
barang dan digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran
barang oleh bagian Gudang.
Bagian Gudang membuat Surat Angkut (SA) berdasarkan DO
yang diterima dan mencetaknya empat rangkap.
Bagian Accounting akan mencocokkan PO dan SO dengan DO
dan SA, kemudian membuat Faktur dan Faktur Pajak Standar
sebanyak tiga rangkap dan sekaligus mengupdate piutang.
Faktur, Faktur Pajak Standar, dan SA akan diberikan kepada
transporter dari bagian Ekspedisi. Setelah menerima semua
dokumen yang diperlukan dari bagian Accounting, transporter
menandatangani dan menunjukkan SA ke bagian Gudang.
Setelah diperiksa dan ditandatangani oleh pemeriksa, SA
dikembalikan kepada transporter beserta DO. Pada saat
mendekati tanggal jatuh tempo, bagian Finance melakukan
42. 37
pemberitahuan atas piutang yang akan jatuh tempo kepada
pelanggan. Pelunasan kredit dilakukan oleh pelanggan dengan
mentransfer sejumlah uang ke rekening perusahaan atau
menggunakan Giro/Cek, kemudian mengirimkan bukti transfer
(melalui fax) kepada bagian Finance. Treasurer dari bagian
Finance mencatat pembayaran yang diterima hari itu dan
memberikannya kepada bagian Accounting untuk update
piutang. Untuk lebih jelasnya proses bisnis tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.
USER REQUIREMENT
Sistem yang akandikembangkan harus dapat mendukung tugas
- tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh bagian Sales
Administration, Finance, Gudang, Accounting. Berikut (lihat
Gambar 1) adalah tugas-tugas utama dalam aplikasi domain
sistem: penerimaan pesanan, pengeluaran barang, pembuatan
faktur, pencatatan bukti kas masuk, pencetakan laporan
penjualan, pencetakan laporan piutang, pencetakan analisis
umur piutang, pencetakan laporan penerimaan kas.
43. 38
Gambar 1. Use Case Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
dan Piutang PT. Maju Bersama
MODEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN DAN PIUTANG PT. MAJU BERSAMA.
Gambar 1 menunjukkan class diagram lengkap dari sistem
informasi akuntansi penjualan dan piutang PT. Maju Bersama.
Hubungan antara class Sales Administration dengan Sales
Order, Sales Order dengan Pelanggan, dan Order Item dengan
Barang terjadi ketika Pelanggan melakukan pemesanan kepada
perusahaan. Hubungan antara class Finance dengan Delivery
Order, kemudian Delivery Order dengan Sales Order terjadi
pada saat finance meminta bagian gudang untuk mengeluarkan
barang dari gudang.
Hubungan Akuntansi dengan Faktur terjadi pada saat
menerbitkan faktur untuk menandakan adanya piutang yang
terjadi. Hubungan antara class Finance dengan pembayaran,
44. 39
kemudian Pembayaran dengan Faktur terjadi pada saat
pelanggan melakukan pelunasan piutang kepada perusahaan.
Gambar 2. Rich Picture Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Kredit dan Piutang Usaha
45. 40
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi
penjualan dan Piutang PT. Maju Bersama
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit dan piutang usaha pada PT. Maju Bersama,
maka dapat ditarik simpulan:
46. 41
1. Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa
perusahaan belum memiliki pembagian tugas yang
jelas antara bagian Sales Administration dan bagian
Finance di mana Delivery Order tidak dibuat oleh
bagian Sales Administration sebagaimana
mestinya, melainkan dibuat oleh bagian Finance.
Selain itu, perusahaan belum mempunyai bagian
yang mengontrol umur piutang serta perusahaan
tidak menetapkan limit kredit bagi pelanggan
yang ingin memesan sehingga pesanan tidak
dibatasi dan akhirnya menyebabkan adanya arus kas
operasional tidak bagus.
2. Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan
bahwa melalui laporan yang dihasilkan langsung dari
sistem, PT.Maju Bersama dapat mengetahui informasi
penjualan melalui laporan penjualan berdasarkan
barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan,
informasi piutang yang harus ditagih melalui laporan
piutang per pelanggan, laporan piutang semua
pelanggan, informasi kelayakan pelanggan dengan
melakukan analisis umur piutang, dan melihat saldo
kredit yang ada sehingga perusahaan dapat membatasi
pemesanan pelanggan. Selain itu, laporan yang ada
47. 42
dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan penjualan dan pemberian kredit.
4.1.3 Konvensi
Studi Kasus dan Analisis Konvensi-Konvensi
Internasional
Konvensi Wina 1961 merupakan ketentuan yang
memberikan kekebalan kepada misi diplomatik,dimana
konvensi ini dibentuk berdasarkan tiga teori,yaitu :
Exteritoriality theory,representative character theory dan
functional necessity theory. Ketiga teori ini melandasi
pemberian kekebalan bagi misi diplomatik , karena suatu misi
diplomatik itu dijalankan didalam wilayah kedaulatan
asing,oleh karena itu masalah kedaulatan menjadi penting
disini, karena dalam menjalankan suatu misi diplomatik yang
harus dihormati kedaulatannya, berhadapan dengan suatu
kedaulatan negara lain.
Didalam peristiwa penyanderaan misi diplomatik
Amerika Serikat di Teheran , terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan konvensi wina 1961. Pelanggaran ini berarti bahwa
negara Iran telah terbukti melanggar ketentuan dalam konvensi
tersebut yang menjamin kekebalan misi diplomatik Amerika
48. 43
Serikat, hal ini juga berarti melanggar kedaulatan negara
Amerika Serikat.
Kejadian-kejadian ini merupakan subjek klaim
Amerika Serikat yang dijatuhkan ke dalam dua fase, yaitu:
- Pertama mencakup serangan bersenjata di Kedutaan Besar
Amerika oleh militan pada 4 November 1979, dan
- Tahap kedua peristiwa yang terdiri dari seluruh rangkaian
fakta-fakta yang terjadi setelah selesainya pendudukan
Kedutaan Besar Amerika Serikat oleh kaum militan, dan
penyitaan dari Konsulat di Tabriz dan Shiraz. Pendudukan
telah terjadi dan personel diplomatik dan konsuler dari misi
Amerika Serikat yang telah disandera, diperlukan tindakan
dari pemerintah Iran dengan Konvensi Wina dan oleh hukum
umum internasional yang nyata. Termasuk fakta bahwa tidak
ada langkah yang diambil oleh pemerintahan rakyat Iranakan
hal tersebut.
Untuk alasan-alasan tersebut, maka dirasa jelas apabila
pengadilan dengan 2 berbanding 13 suaranya Memutuskan
bahwa Republik Islam Iran telah melanggar kewajiban-
kewajibannya kepada Amerika Serikat dibawah konvensi-konvensi
internasional yang berlaku diantara dua negara, yaotu Konvensi
49. 44
Wina 1961 dan 1963 serta dibawah aturan-aturanumum hukum
internasional yang telah lama dilaksanakan.
Irantelah melanggar beberapa ketentuandalam Konvensi Wina
1961 yaitu:
1. Pasal 22 ayat 3 yang menyatakan” Negara penerima di
bawah tugas khususuntuk mengambil semua langkah yang
tepat untuk melindungi bangunan dari misi terhadap
gangguan atau kerusakan dan untuk mencegah gangguan
perdamaian dari misi atau gangguan dari martabat.”Dalam
hal ini Iran gagal untuk melindungi Bangunan Kedutaan,dan
Konsulat Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota.
2. Pasal27 ayat 1 yang menyatakan “Negara penerima harus
mengijinkan dan melindungi komunikasi gratis pada bagian
dari misi untuksemua keperluan resmi. Dalam
berkomunikasi dengan Pemerintah dan misi yang lain dan
konsulat dari negara pengirim, di mana pun berada, misi
dapat menggunakan semua sesuai berarti, termasuk kurir
diplomatik dan pesan dalamkode atau sandi. Namun, misi
dapat menginstal dan menggunakan pemancar nirkabel
hanya dengan persetujuan dari Negara penerima.” Dalam
hal ini Iran gagal untuk melaksanakan kewajiban untuk
50. 45
mengijinkan dan melindungi Komunikasi pejabat
diplomatik, karena Diplomat Amerika Serikat diketahui
mengalami penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi
dengan Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan
Kerabat.
3. Pasal44 yang menyatakan “Negara penerima harus,bahkan
dalamkasus konflik bersenjata, fasilitasdalamrangka hibah
untuk memungkinkan orang menikmati hak istimewa dan
kekebalan, selain warga negara dari Negara penerima, dan
anggota keluarga orang-orang tersebut terlepas dari
kewarganegaraan mereka, untuk pergi pada awal mungkin
saat.Harus,khususnya,bila diperlukan,tempatyang mereka
miliki yang diperlukan sarana transportasi bagi diri mereka
sendiri dan milik mereka.” Dalam hal ini Iran gagal untuk
memberikan sarana transportasi yang diperlukan bagi
Diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan wilayah Iran.
4. Pasal45 ayat 1 yang menyatakan “ Negara penerima harus,
bahkan dalam kasus konflik bersenjata, menghormati dan
melindungi bangunan dari misi, bersama-sama dengan
properti dan arsip;” Dalam hal ini Iran gagal untuk
melindungi Bangunan, Properti dan arsip di Kedutaan
Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh Demonstran
Anti Amerika di beberapa Kota
51. 46
Selain Konvensi Wina 1961 Iran Juga telah melanggar
beberapa ketentuan dalam Konvensi Wina 1963 yaitu :
1. Pasal 31 Ayat 4 yang menyatakan ”bangunan, perabotan
mereka, milik konsuler dan sarana nya transportasi harus
kebal dari segala bentuk permintaan untuk keperluan
pertahanan nasional atau utilitas publik. Jika pengambil-
alihan diperlukanuntuktujuantersebut,semualangkahyang
mungkin harus diambil untuk menghindari menghambat
fungsi konsuler, dan cepat, kompensasi yang layak dan
efektif harus dibayarkan kepada Negara
pengiriman”. Dalamhalini Iran gagal untuk melindungi atau
bahkan melakukan pembiaran atas Pengambil alihan
Bangunan Kedutaan, dan Konsulat Amerika Serikat oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota.
2. Pasal 35 ayat 1 tentang keharusan Negara penerima untuk
mengijinkan suatu konsulat mempunyai komunikasi yang
bebas untuk semua kegiatan resmi. Dalam hal ini Iran gagal
untuk melaksanakan kewajiban untuk mengijinkan dan
melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena
Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami
penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan
Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat.
52. 47
ANALISIS
Keputusan yang dikeluarkan oleh mahkamah
internasional sudah tepat dimana segala bentuk pengerusakan
dan memasuki wilayah dari kedutaan besar negara lain tanpa
adanya izin merupakan suatu pelanggran dimana hal–hal
tersebut telah diatur dalam konvensi wina, kegagalan Iran
dalam menjamin keamanandari perwakilan negara lain. Dalam
kasus ini tidak adanya perlindungan yang dilakukan oleh Iran
atas demonstrasi yang dilakukan terhadap kedutaan besar
Amerika. Bentuk pengerusakan dan penawanan staff – staff
kedutaan besar amerika tersebut bukan lagi termasuk kedalam
bentuk demonstrasi tapi sudah termasuk kedalam bentuk
amarah dan kekesalan warga iran. Perubahan pemerintahaan
pada saat itu dapat dijadikan alasan tidak adanya perlindungan
dari pemerintah Iran pada saat itu, penggulingan kekuasaan
sebelumnya yang lebih kooperatif dengan Amerika maka perlu
diperhitungkan keamanan suatu kedutaan besar saat terjadinya
perubahan pemerintahan dalam suatu negara.
4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi
ContohKasus Kemendag MenujuKawasan BebasKorupsi
JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan mencanangkan zona integritas menuju wilayah
53. 48
bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan
hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor Kementerian
Perdagangan.
Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi ini
merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan bahwa
pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Perdagangan
berkomitmen mewujudkan Kemendag yang berintegrasi dan
bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan oleh Mendag.
Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota
pencanangan oleh Mendag Gita Wirjawan disaksikan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua Ombudsman, Ketua
Forum Bersama Aparat Pengawas InternalPemerintah (Forbes
APIP),Direktur Pendidikan dan PelayananMasyarakatKomisi
Pemberantas Korupsi(KPK),serta para pejabat Eselon I dan II
Kementerian Perdagangan.
Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk
implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Hal ini
54. 49
sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama yang terkait
dengan prioritas pembangunan reformasi birokrasi yang
bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih,
profesional, akuntabel dan melayani.
Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional
pencegahan dan pemberantasan kor upsi jangka menengah
tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan bahwa
dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari korupsi,
Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya nyata melalui
program Wilayah Tertib Administrasi (WTA), yaitu
mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di lingkungan
Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya
manusia (SDM) & tata laksana (reformasi birokrasi) sesuai
dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola
keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan
sistem akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan
penilaian inisiatif anti.
4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan
STUDI KASUS MANAJEMEN PERUBAHAN JAPAN
AIRLINES
55. 50
PROFIL PERUSAHAAN
Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan dunia
yang sudah dikenal reputasinya yang baik. Baik dalam hal
pelayaann di darat maupun di udara. Itulah mengapa, maskapai
yang berdiri sejak 1 Agustus 1951 sering menjadi barometer
pelayanan maskapai lain di dunia. Untuk penerbangan
internasional pertamanya, Japan Airlines menempuh Tokyo –
San Fransisco menggunakan pesawat Douglas DC 6.
Penerbangan ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 1954.
Dengan kekuatan armada mereka yang cukup kuat, Japan
Airlines tidak mengalami kesulitan manakala pada tahun
1970an, pemerintah Jepang menerapkan deregulasi
penerbangan. Di antaranya melakukan privatisasi Japan
Airlines dan membuka kran persaingan di transportasi udara.
Akhirnya dengan kondisi ini masuklah dua pesaing baru, yaitu
All Nipon Airways dan juga Japan Air System.
Perkembangan selanjutnya yang terjadi, antara Japan Airlines
dan Japan Air System kemudian mengikat kerjasama. Proses
kerjasama ini adalah kesepakatan kedua maskapai untuk
melakukan merger. Bergabungnya dua perusahaan ini terjadi
56. 51
pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2004. Untuk menjaga
potensi pasar yang sudah terbentuk, dan proses merger tersebut
disepakati bahwa nama Japan Airlines akan dipertahankan
sebagai identitas perusahaan tersebut.
PENDAHULUAN
Setelah melakukan merger dengan nama Japan Air System,
terjadi sedikit perubahan dalam manajemen Japan Airlines.
Salah satu yang dilakukan adalah masuk ke dalam aliansi
Oneworld sejak 1 April 2007. Sayangnya, keputusan ini justru
tidak diikuti dengan perkembangan positif dalam transaksi
keuangan Japan Airlines.
Salah satu dampak yang terasa adalah kerugian besar yang
menimpa Japan Airline pada tahun transaksi 2009. Perusahaan
ini mengalami goncangan yang sangat dahsyat dan mengancam
stabilitas. JAPAN AIRLINES Tak kuasa menanggung beban
utang korporat sekitar US$25,6 miliar. JAPAN AIRLINES
mengajukan perlindungan pailit kepada Pengadilan Distrik di
Tokyo. Maskapai itu juga dibebani dengan pembayaran gaji
57. 52
dan pensiun yang terus membengkak dan rute domestik nirlaba
yang secara politis wajib dipertahankan.
Untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman
kebangkrutan, akhirnya pemerintah memberikan dana talangan
sebesar 100 juta yen. Selain itu dibentuk pula kepanitiaan yang
bertugas menangani penyelesaian masalah keuangan maskapai
ini.
Beberapa program pun dirancang demi menghindarkan Japan
Airlines dari kebangkrutan. Salah satunya dilakukan dengan
menjual saham mayoritas kepada American Airlines yang juga
anggota Oneworld. Selain kepada American Airlines, Japan
Airlines sempat menjajaki kemungkinan menjual saham
mereka kepada Delta Airlines.
Namun demikian, proses penjualan saham kepada Delta
Airlines mengalami hambatan. Hal ini disebabkan Delta
Airlines merupakan anggota Sky team, aliansi penerbangan
seperti Oneworld. Dengan kondisi ini, Japan Airlines
memutuskan tidak melanjutkan proses transaksi dengan Delta,
maka keanggotaan Japan Airlines akan berada di bawah aliansi
SkyTeam serta keluar dari Oneworld.
58. 53
Jika ini terjadi dikhawatirkan akan terjadi kebingungan di
kalangan konsumen. Selain itu, Japan Airlines akan kehilangan
kesempatan perlindungan antimonopoli dari agen Amerika
Serikat. Halini merupakan salah satukesepakatanyang didapat
dari perjanjian ruang terbuka Jepang dan Amerika Serikat.
Akhirnya American Airlines menjadi salah satu maskapaiyang
memiliki kesempatan untuk membeli saham mayoritas dari
Japan Airlines. Meski pada saat yang bersamaan ada beberapa
maskapai besar lain yang sebenarnya juga berminat untuk
memiliki saham dariJapan Airlines sepertidari Prancis melalui
Air France KLM,British Airways dari Inggris dan juga Qantas
dari Australia, namun Japan Airlines menolak semua tawaran
tersebut.
Namun, meski sudah menjual saham mayoritas mereka
masalah keuangan yang melanda Japan Airlines belum juga
selesai. Akhirnya sejak 19 Januari 2010, maskapai dimasukkan
ke dalam program Perlindungan Kebangkrutan Jepang.
Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya restrukturisasi atau
pengurangan jumlah karyawan mereka. Sebelum mengalami
masalah keuangan, Japan Airlines memiliki 47ribu karyawan.
Namun dengan kesulitan finansial yang melanda, mereka harus
menghentikan 15 ribu karyawan. Selain itu, armada yang
59. 54
dimiliki pun dikurangi jumlahnya disamping juga mengadakan
pembaruan pesawat. Sementara untuk masalah rute
penerbangan internasional, Japan Airline mengadakan
penjadwalan ulang guna mendapatkan efisiensi.
PERMASALAHAN
Japan Airline mengalami kebangkrutan akibat manajemen
buruk selama bertahun-tahun, biaya tinggi, serta tekanan
pemerintah untuk melayani rute tidak menguntungkan di
bandara kecil. Selain itu, Japan Airlines terpuruk akibat krisis
ekonomi global.
Operasi JAPAN AIRLINES yang merugi, hutang yang
membengkak, kebijakan penerbangan yang tidak efisien, dan
birokrasi yang lambat, membuat kebijakan bail out bagai
menebar garam di air laut. Masalah mendasar dari JAPAN
AIRLINES adalah “permainan’ dari segi tiga besi (iron
triangle) antara pengusaha, penguasa, dan politisi dalam
operasional JAPAN AIRLINES selama ini. JAPAN
AIRLINES dianggap sebagai sebuah perusahaan besar
kebanggaan negeri yang tak boleh bangkrut (too big to fail).
Oleh karena itu suntikan likuiditas secara massif diberikan
terus menerus kepada JAPAN AIRLINES. Namun di sisi lain,
operasi JAPAN AIRLINES tidak dibenahi secara serius.
60. 55
Tekanan dari kekuatan politik dan pemerintah pada eksekutif
JAPAN AIRLINES untuk melayani ambisi mereka membuka
route-route yang tidak menguntungkan, telah menambah beban
operasional JAPAN AIRLINES. Halini ditambah lagi dengan
berbagai masalah birokrasi dan remunerasi yang tidak efisien.
Sejak merugi di tahun 2001, lonceng kematian bagi JAPAN
AIRLINES memang seolah hanya menunggu waktu. Tragedi
9/11, wabah virus SARS, Flu Burung, ancaman teroris, di
samping resesi ekonomi, telah memukul JAPAN AIRLINES
secara bertubi-tubi. Meski melayani lebih dari 217 airport dan
35 negara, JAPAN AIRLINES menjadi perusahaan
penerbangan yang gemuk dan tidak efisien. Hutangpun
membengkak hingga mencapai sekitar Rp 200 triliun.
Bangkrutnya JAPANAIRLINESsemakin memperkuat adanya
masalah serius yang dihadapi oleh perekonomian Jepang.
Meski masih memegang gelar sebagai negara dengan
perekonomian terkuat nomor dua di dunia, Jepangbagai macan
yang terluka. Ekonominya melesu, pengangguran dan
kemiskinan meningkat, dan perusahaan besar berguguran.
Bangkrutnya JAPANAIRLINESadalahkebangkrutan terbesar
perusahaan di luar sektor keuangan sejak Perang Dunia ke-II.
61. 56
Oleh karena itu, upaya serius untuk bangkit dari krisis sedang
ditempuh oleh pemerintah Jepang.
PEMBAHASAN
Upaya bangkit yang dilakukan oleh Japan Arilines tentu
menyakitkan. Dalam kasus JAPAN AIRLINES misalnya,
program restrukturisasi akanmemakan banyak korban. JAPAN
AIRLINES harus mem-PHK lebih dari 15.000 karyawannya,
memotong fasilitas pensiun, dan menutup route-route domestik
yang tidak menguntungkan. Lebih parah lagi, JAPAN
AIRLINES juga harus memotong banyak kontrak dengan biro
perjalanan, hotel, dan berbagai jaringan pariwisata yang telah
ada selama ini. Hal itu bisa merugikan kalangan pengusaha,
penguasa,dan tentu politisi yang punya kepentingan selama ini.
Dari JAPAN AIRLINES kita belajar, bahwa intervensi yang
berlebihan dari pemerintah dan kekuatan politik, akan
merugikan sebuah perusahaan atau lembaga. Baik itu
perusahaan penerbangan, perbankan, bahkan lembaga negara
yang independen, memerlukan ruang bagi professional untuk
bekerja. Politisi, penguasa, dan pengusaha (the iron triangle),
kadang memiliki tendensi untuk ikut campur dalam kegiatan
usaha ataupun lembaga atas nama rakyat.
62. 57
SOLUSI
Solusi yang dapat diberikan untuk kasus Japan Airlines adalah
pembaharuan perusahaan. Platt (2001) membedakan
perubahan strategis suatu perusahaan ke dalam tiga kategori,
yaitu : Transformasimanajemen, Manajemen Turn around, dan
Manajemen Krisis.
Untuk aplikasi pada Japan Airlines, maka yang dilakukan
adalah dengan Manajemen Krisis, dimana JapanAirlines sudah
memasuki masa krisis, yaitu saat perusahaan sudah mulai
kehabisan dana (cash flow), bahkan menimbun banyak hutang
dan energi (reputasi, motivasi). Langkah penyelamatan yang
diambil adalah langkah penyelamatan strategi (stop the
bleeding) / hentikan pendarahan dapat berupa cash flow (aliran
dana segar). Aplikasi dalam kasus Japan Airlines adalah
dengan :
Mencari investor yang tepat
Cara untuk menyelamatkan JAPAN AIRLINES mungkin
dengan cara mencari investor yang tepat. Contohnya dengan
menawarkan investasi kepada Delta Airlines atau American
Airlines yang merupakan raksasa industri penerbangan di
Amerika. Dengan investor semacam ini JAPAN AIRLINES
63. 58
dapat melunasi hutang-hutangnya dan mendapatkan
"perubahan" yang diperlukannya agar menjadikan JAPAN
AIRLINES kompetitif dan profitable lagi. JAPAN AIRLINES
yang memiliki 279 pesawat (kebanyakan dari Boeing) dan
mempunyai rute penerbangan di 220 bandara di 35 negara
merupakan investasi yang menggiurkan bagi perusahaan-
perusahaan sepertiDelta Airlines atau American Airlines yang
tentunya akan mendapatkan akses bisnis ke Asia melalui
akuisisi atau investasi tersebut..
Restrukturisasi dan revitalisasi
Selain itu berbagai upaya perampingan seharusnya dilakukan
JAPAN AIRLINES agar tidak mengeluarkan biaya terlalu
banyak, terutama biaya operasional. karena itu sudah
seharusnya JAPAN AIRLINES melakukan restrukturisasi
karyawan dan pengurangan armada. Setelah tercipta
restrukturisasi, maka Japan Airlines di bawah bendera
manajemen yang baru harus dapat melakukan revitalisasi dan
perbaikan manajemen dengan konsep baru, seperti yang
dilakukan Garuda Indonesia agardapatkembali bersaing dalam
industri maskapai dunia.
64. 59
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber Daya
Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia dipandang
sebagai barang, benda mati yang dapat diperlakukan
sekehendak oleh majikan, hingga saat ini peningkatan kualitas
sumber daya masih terus dilakukan, karena meskipun suatu
negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik,
namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara
tersebut bisa lebih bersaing dengan negara lain. Pendekatannya
Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu dilakukan dengan
pendekatan mekanis, pendekatan paternalisme, dan,
pendekatan system social. Tahap pelaksanaannya yaitu
recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan), dan
development (pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu
perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja,
penilaian prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan
65. 60
tenaga kerja, dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu
karena MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan
visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi
yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Organisasi harus mempertahankan keseimbangan dinamis
antarastabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi. Kita telah
memakai model sistem untuk mengidentifikasi dorongan-
dorongan yang menyebabkan perubahan. Supra-
sistemlingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap
organisasi melalui kekuatan teknologi,ekonomi, hukum,
politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Perubahan
organisasi jugadatang dari subsistem yang ada.
5.2 Saran
Penulis berharap bacaan ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca khususnya para pembaca agar tergugah untuk
terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan tugas berikutnya, penulis
berharap kritik dan saran yang konstruktif.