SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
i
MAKALAH
HOSPITAL PUBLIC RELATION
“Upaya Peningkatan Citra Rumah Sakit dan Tantangan Public Relation
di Era Covid-19”
Dosen Pengampuh : Besse Nurul Kafilawaty, SKM.,M.Kes
DI SUSUN OLEH :
Matius Sedan Pasiga
173145261015
PRODI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmatnya sehingga makalah Hospital Public Relation tentang
“Peran Public Relation Terhadap Pelayanan di Rumah Sakit” ini dapat
tersusun hingga selesai.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbasan
pengetahuan maupun pengalaman saya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
agar kedepannya saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Makassar, 08 November 2020
Matius Sedan Pasiga
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................7
A. Pengertian Strategi.....................................................................................7
B. Pengertian Public Relations.......................................................................7
C. Tujuan dan Fungsi Public Relations..........................................................9
D. Kedudukan Public Relations dalam organisasi rumah sakit....................11
E. Peran Public Relations dalam mengatasi krisis .......................................13
F. Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 .................................................16
G. Tantangan Public Relations Di Era Covid-19 .........................................18
BAB III PENUTUP...............................................................................................20
A. Kesimpulan..............................................................................................20
B. Saran........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang sangat kompleks karena
bersifat padat modal, padat tenaga kerja, padat teknologi dan juga
padat masalah Rumah sakit merupakan tempat promosi kesehatan,
pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan penderita yang dilakukan secara multi disiplin oleh berbagai
kelompok profesional terdidik dan terlatih menyangkut disiplin
kedokteran, hukum, ekonomi, sosial, dan manajemen. keadaan yang
menggambarkan bahwa rumah sakit adalah organisasi yang kompleks
dan multi fungsi diatas menyebabkan fungsi sosial rumah sakit lebih
dominan.
Globalisasi dan pasar bebas menjadikan rumah sakit dewasa ini
bukan hanya sekedar sebagai lembaga sosial yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan, tetapi lebih jauh lagi bergerak kearah industri
pelayanan jasa di bidang kesehatan. kondisi ini memaksa rumah sakit
untuk menerapkan konsep dan strategi bisnis yang profesional di
segala bidang, termasuk pada bidang public relations.
Keluhan konsumen terhadap rumah sakit, dapat menimbulkan
permasalahan bagi rumah sakit yang dikenal sebagai krisis public
relations. Krisis dapat didefinisikan sebagai sebuah kejadian luar biasa
atau rangkaian peristiwa yang mempengaruhi integritas produk,
reputasi stabilitas keuangan organisasi, atau kondisi kesehatan dari
pekerja, komunitas, atau publik secara luas. Secara umum krisis public
relations dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana peristiwa,
rumor, atau informasi akan memberi pengaruh buruk terhadap reputasi,
citra, dan kredibilitas rumah sakit.
2
Perubahan citra akan berdampak pada perubahan sikap dan
perilaku konsumen dalam melaksanakan pembelian produk, karena
konsumen cenderung menghindar dari memanfaatkan produk yang
memiliki citra negatif. Oleh karena itu penanganan krisis public
relations di rumah sakit merupakan suatu hal yang penting diupayakan,
mengingat krisis public relations bisa menimbulkan citra negatif bagi
rumah sakit dan berpengaruh pula pada sikap dan perilaku konsumen
rumah sakit dalam memanfaatkan jasa rumah sakit.
Secara umum penyebab krisis public relations adalah factor
ketidakpuasan pasien terhadap pelayananan rumah sakit. Menurut
Kotler ; Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas produk akan
berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya, apabila konsumen puas
maka akan cenderung untruk membeli produk yang sama serta
memberikan referensi yang baik suatu produk kepada orang lain.
Namun jika tidak puas akan suatu layanan, konsumen akan
mengembalikan produk atau menempuh tindakan lain yang lebih
ekstrim.
Dalam konteks rumah sakit pendapat Kotler diatas dapat
dideskripsikan sebagai berikut; Pasien yang puas terhadap pelayanan
rumah sakit cenderung untuk kembali berkunjung ke rumah sakit serta
memberikan referensi yang baik atas pelayanan yang diberikan rumah
sakit kepada orang lain. Pasien atau keluarga pasien yang tidak puas
terhadap pelayanan rumah sakit, memiliki peluang mengambil
tindakan pribadi berupa memberikan referensi negatif atas pelayanan
rumah sakit atau melakukan pengaduan secara langsung ke rumah
sakit, melapor ke Lembaga Swadaya Masyarakat, media masa,
lembaga perwakilan rakyat, instansi terkait, serta lembaga
perlindungan konsumen.
3
Pasien dan keluarganya dapat melaksanakan tindakan yang bersifat
umum misalnya menuntut ganti rugi secara langsung ke rumah sakit,
menempuh jalur hukum, memutuskan untuk berhenti memanfaatkan
jasa atau memboikot rumah sakit tertentu atau memboikot tenaga
medis dan paramedis yang memberikan pelayanan jasa kesehatan
tersebut.
Setiap profesi pastilah memiliki kode etik tersendiri, salah satunya
profesi Public Relations juga memiliki kode etik profesinya. Seperti
yang tertulis dalam (IPRA, 5 November 2010) kode etik International
Public Relations Asosiation (IPRA), merupakan penegasan profesional
yang dilakukan oleh anggota Asosiasi PR Internasional dan
direkomendasikan untuk praktisi PR di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia kode etik praktisi PR dikembangkan oleh
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS
Indonesia). Berikut ini merupakan kode etik PR skala Nasional oleh
PERHUMAS Indonseia:
a. Parktisi PR haruslah memiliki dan menerapkan standar moral serta
reputasi setinggi mungkin dalam menjalankan profesi kehumasan /
Public Relations.
b. Berperan secara nyata dan bersungguh – sungguh dalam upaya
memasyarakatan kepentingan Indonesia.
c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara warga
Negara Indonesia yang serasi dan selaras demi terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Tak hanya komitmen pribadi saja, kode etik ini juga mengatur
praktisi PR dalam prilaku terhadap klien / atasan, perilaku terhadap
masyarakat dan media massa, dan perilaku terhadap sejawat.
4
Praktisi PR harus memiliki tanggung jawab untuk terus
mengeksistensikan fungsi dan peran Public Relations didalam
perusahaan. Mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini
menghadirkan fenomena digital disruption, fenomena yang hadir
sebagai tantangan baru yang harus dihadapi oleh praktisi PR.
Era baru transformasi digital sudah lebih dikenal dengan konsep
refolusi 4.0. 2 tahun lalu konsep 4.0 sudah banyak di sosialisasikan
agar praktisi PR bisa menggunakan dan menerapkannya, namun
realitanya praktisi PR masih lebih menggunakan cara konvensional.
Dengan adanya situasi pandemi ini praktisi PR mau tidak mau harus
menggunakan teknologi digital agar peran dan fungsi Public Relations
tetap berjalan.
Sebab tantangan saat ini adalah bagaimana praktisi PR tetap bisa
relevan dengan stakeholder ditengah ketidakpastian pandemi ini. Serta
peran PR dalam menjaga dan membangun reputasi dan juga citra
positif perusahaan melalui pengaturan timing yang tepat ditengah
pergerakan tren yang tidak menentu dan serba cepat.
Seorang Praktisi PR haruslah meng-up grade kemampuannya serta
membangun komunikasi internal perusahaan sekokoh mungkin agar
dapat mengetahui setiap kondisi dan perubahan di perusahaannya
dengan baik. Praktisi PR takhanya pintu keluar dari perusahaannya
saja tetapi harus mampu mengumpulkan informasi dari berbagai
stakeholder.
Terakhir, seorang praktisi PR harus menjalin hubungan baik
terhadap berbagai stakeholder, terutama terhadap media relations.
Hubungan seorang PR harus benar – benar bisa menyentuh sisi
emosional mereka, hal ini diperuntukkan agar tidak terjadi kekeliruan
sikap dalam interaksi praktisi PR kepada stakeholder terutama media
relations.
5
Pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi yang
terstruktur perlu diperhatikan dalam situasi pandemi ini, praktisi PR
juga perlunya berkolaborasi dengan berbagai sektor. Praktisi PR perlu
mengetahu cara berinteraksi target audiensnya di media sosial. Praktisi
PR perlu mengetahui ketepatan penggunaan disetiap platform media
digital yang memiliki karakteristik berbeda.
Selanjutnya praktisi PR perlu memanfaatkan media digital dengan
konsisten, serta mampu membuat konten yang dapat menarik perhatian
target audiensnya. Jika perlu audiens tertarik untuk memberikan
respons sesuai dengan harapan.
Tak hanya mengejar engagement saja, perlunya membangun
sebuah narasi yang bersifat empati dan sebuah harapan disaat pandemi
ini agar dapat kepercayaan publik yang menjadi salah satu
keberhasilan PR. Tak hanya narasi saja namun perlu juga penunjang
visual digital agar pesan bisa lebih dapat diingat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Strategi ?
2. Apa Pengertian Public Relations ?
3. Apa Tujuan Dan Fungsi Public Relations ?
4. Bagaimana Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi Rumah
Sakit ?
5. Bagaimana Peran Public Relations Dalam Mengatasi Krisis ?
6. Bagaimana Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 ?
7. Apa Tantangan Public Relations Di Era Covid-19 ?
6
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Strategi
2. Untuk Mengetahui Pengertian Public Relations
3. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Public Relations
4. Untuk Mengetahui Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi
Rumah Sakit
5. Untuk Mengetahui Peran Public Relations Dalam Mengatasi Krisis
6. Untuk Mengetahui Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19
7. Untuk Mengetahui Tantangan Public Relations Di Era Covid-19
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Strategi bagi manajer adalah rencana berskala besar dengan
berorientasi masa depan guna berinteraksi dengan kondisi persaingan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi merupakan rencana
permainan perusahaan, meski tidak merinci seluruh pemanfaatan
(manusia, keuangan, dan material) di masa depan, namun rencana
tersebut menjadi kerangka bagi keputusan manajerial. Strategi
mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana, kapan,
dan dimana, perusahaan akan bersaing, dengan siapa perusahaan
sebaiknya bersaing dan untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing.
Wahyudi menjelaskan, strategi memilki beberapa ciri antara lain;
menyatu (unified) yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam
perusahaan, menyeluruh (comprehensive) yaitu mencakup seluruh
aspek dalam perusahaan, integral (integrated) yaitu seluruh strategi
akan cocok atau sesuai dengan seluruh tingkatan dalam perusahaan.
B. Pengertian Public Relations
Terdapat banyak definisi tentang public relations, biasa disingkat
PR atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Humas, salah satunya
adalah menurut International Public Relations Association (IPRA).
Menurut IPRA, public relations adalah: Fungsi manajemen, dari
karakter yang terencana dan berkesinambungan, dan mempertahankan
pemahaman, simpati dan dukungan dari pihak yang diinginkannya
dengan mengevaluasi pendapat publik dalam rangka mengkorelasikan
sejauh mungkin kebijakan dan prosedur mereka sendiri untuk
mencapai melalui rencana dan penyebaran informasi.
Definisi public relations yang lain berasal dari pertemuan para
pakar Humas pada bulan Agustus 1978 yang dikenal sebagai The
8
Statement of Mexico. Definisi tersebut berbunyi: “Praktek public
relations adalah seni dan ilmu pengetahuan social yang dapat
digunakan untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi
konsekwensinya, menasehati pemimpin organisasi dan melaksanakan
program terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik
untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum”.
Adapun definisi public relations menurut Harlow setelah mengkaji
472 definisi humas adalah: “Public relations adalah fungsi manajemen
yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama
antara organisasi dengan publiknya menyangkut aktivitas komunikasi,
saling pengertian, penerimaan, kerjasama, melibatkan manajemen
dalam menghadapi permasalahan, menmbantu manajemen dalam
menghadapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti
dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem
peringatan dini, dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan
penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utama”.
Menurut Jacobalis dalam seminar PERSI dengan tema “Public
Relations Rumah Sakit”, PR rumah sakit adalah; upaya yang
disengaja, direncanakan dan berlanjut untuk menciptakan komunikasi
dua arah antara rumah sakit dengan publik (khalayaknya) dengan
tujuan mempertahankan saling pengertian, kerjasama, memenuhi
kepentingan bersama, dan secara keseluruhan meningkatkan citra
rumah sakit. Adapun publik (khalayak) rumah sakit meliputi khalayak
eksternal: masyarakat umum, pelanggan (pasien dan keluarganya),
pemasok (termasuk Pedagang Besar Farmasi, klinik, dokter, dan bidan
yang diharapkan merujuk pasien), media massa, perusahaan asuransi
kesehatan, bank, asosiasi profesi, asosiasi rumah sakit, institusi
pendidikan, instansi pemerintahan, pemegang saham dan sebagainya.
9
Adapun publik internal meliputi manajemen dan kelompok Sumber
Daya Manusia di rumah sakit.
Proses kerja PR atau Humas menurut Ruslan (2006) adalah: “Seni
dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan,
memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin
organisasi, dan melakukan program yang terencana mengenai
kegiatankegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun
publik atau umum.”
Berdasarkan uraian diatas bisa di simpulkan bahwa dalam
praktiknya PR itu adalah suatu keinginan untuk menanamkan
pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik kepada
suatu organisasi atau rumah sakit. Sekecil apapun penilaian dari publik
dapat mempengaruhi eksistensi suatu suatu rumah sakit karena secara
langsung dan tidak langsung kegiatan suatu rumah sakit akan selalu
berhubungan dengan publik. Baik publik eksternal maupun publik
internal.
C. Tujuan dan Fungsi Public Relations
Public relations atau Humas secara umum bertujuan menciptakan
dan memelihara saling pengertian, dalam sebuah organisasi. Oxley
dalam Iriantara mempertegas pernyataan ini dengan mengatakan
bahwa tujuan Humas sesungguhnya tidak bisa lepas dari tujuan
organisasi, mengingat Humas adalah fungsi manajemen satu organisasi
dan Humas pun bekerja di dalam organisasi itu. Dan ditegaskan bahwa
prinsipnya Tujuan Humas jelas dan mutlak memberi sumbangan pada
objektif organisasi secara keseluruhan.
Tujuan Humas itu dirinci Oxley menjadi enam belas tujuan sebagai
berikut; menciptakan good will karyawan atau anggota organisasi,
mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan, mengayomi good
will komunitas tempat organisasi menjadi bagian didalamnya, good
10
will para stake holder dan konstituen, mengatasi kesalahpahaman dan
prasangka, mencegah serangan, menjaga good will para pemasok,
mempertahankan good will pemerintah, good will bagian lain dari
industri, good will para dealer dan menarik dealer lain, kemampuan
untuk mendapatkan personel terbaik, pendidikan publik untuk
menggunakan produk atau jasa, pendidikan publik untuk satu titik
pandang, good will para pelanggan atau para pendukung, investigasi
sikap pelbagai kelompok terhadap perusahaan, merumuskan dan
membuat pedoman kebijakan, menaungi viabilitas masyarakat tempat
organisasi berfungsi.
Menurut Kasali, Humas adalah fungsi strategi dalam manajemen
yang melakukan komunikasi guna melahirkan pemahaman dan
penerimaan publik Sedangkan Cutlip et.al dalam Morissan14
merumuskan fungsi Humas sebagai berikut:
a. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau
organisasi).
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya sebagai khalayak sasaran.
c. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya
atau sebaliknya.
d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran
kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat
bersama.
e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya
11
atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua
belah pihak.
Fungsi utama Public relations atau humas, menurut Djanaid
dikutip Kusumastuti adalah fungsi konstruktif dan fungsi korektif.
Dalam fungsi konstruktif, humas berperan sebagai mempersiapkan
mental publik untuk menerima kebijakan organisasi/lembaga,
humas menyiapkan mental organisasi/lembaga untuk memahami
kepentingan publik. Fungsi konstruktif ini mendorong humas
membuat aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang terencana,
berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Fungsi
korektif dilakukan apabila sebuah lembaga/ organisasi terjadi
masalah-masalah (krisis) dengan publik, maka humas berperan
dalam menyelesaikan masalah tersebut.
D. Kedudukan Public Relations dalam organisasi rumah sakit
Cutlip, Center, dan Broom dalam Morissan (2008)
mengungkapkan ruang lingkup kerja humas mencakup tujuh bidang
pekerjaan: publicity, advertising, press agency, public affairs, issues
management, lobbying dan investor relation. Atau bisa di terjemahkan
menjadi publisitas, iklan, penghubung dengan media, urusan publik,
manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pada prakteknya lingkup
kerja humas ini bisa dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan saja
dengan cara menjadikan iklan sebagai bagian dari pemasaran dan
menggabungkan press agency kedalam publisitas karena pada dasarnya
press agency merupakan bagian dari publisitas sementara iklan
menjadi salah satu kegiatan pemasaran. Dengan demikian ruang
lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi enam bidang pekerjaan
yaitu:
a. Publisitas
12
Publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar
kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan
pada proses komunikasi satu arah sedangkan humas adalah
komunikasi dua arah.
Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun
humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas.
b. Pemasaran Humas
Pada organisasi bertujuan mencari keuntungan seperti
perusahaan haruslah dapat bekerja secara efektif dan menjadi
bagian dari tujuan perusahaan untuk memenangkan persaingan.
Kondisi kompetitif yang terdapat pada perusahaan menjadi
tuntutan manajemen terhadap peran humas menjadi sangat besar.
c. Public Affairs
Humas memiliki peranan khusus dalam publik yang
membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah
dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi
fokus perhatian public affairs yaitu pemerintah dan masyarakat.
Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang
harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan
peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan.
d. Manajemen Isu
Manajemen isu (issue management) merupakan upaya
organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderuangan isu atau
opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya
organisasi memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-
baiknya.
13
e. Lobi
Bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan
memelihara hubungan dengan pemerintah dan non pemerintah
terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-
undang dan regulasi.
f. Hubungan Investor
Tugas humas dalam menjalin hubungan investor adalah
meningkatkan nilai saham perusahaan dan mengurangi biaya
modal dengan cara meningkatkan kepercayaan pemegang saham
dan membuat saham menjadi menarik bagi para investor individu
dan investor institusi serta para analis keuangan.
E. Peran Public Relations dalam mengatasi krisis
Krisis menimbulkan dampak langsung dan tidak langsung bagi
rumah sakit, diantaranya adalah rusaknya citra, turunnya kunjungan
pasien, berhentinya layanan, bahkan berujung pada kebangkrutan.
Menurut Agustine, ada beberapa langkah yang harus ditempuh di
dalam menagani krisis, yaitu; hindari krisis, siapkan perencanaan
manajemen krisis, mengenali krisis, containing krisis, memecah krisis,
dan mengambil keuntungan dari krisis Sementara itu, Muray (2001)
menjelaskan bahwa manajemen krisis merupakan suatu pendekatan
terstruktur dalam menghadapi krisis yang terjadi. Tujuannya adalah
menempatkan suatu desain strategi komunikasi dimana informasi
dapat disampaikan secara cepat dan tepat. Disamping itu juga
bertujuan untuk mengurangi resiko sekecil mungkin dengan cara
memperbaiki kesalahan informasi dan membantu mengurangi
kerusakan yang ditimbulkan oleh krisis. Rencana manajemen krisis
dimulai dengan melakukan identifikasi dari skenario-skenario krisis
yang dapat menimpa perusahaan yang kemudian dijadikan suatu
rancangan mekanisme komunikasi yang berguna untuk mengatur suatu
14
krisis secara cepat, serta membantu karyawan dalam menentukan skala
proritas masalah.
Ada beberapa langkah yang disarankan Muray dalam
melaksanakan pengelolaan krisis, diantaranya:
1. Membuat rancangan strategi pengelolaan krisis. Adapun langkah
yang ditempuh adalah identifikasi krisis yang potensial menimpa
perusahaan dan pihak-pihak dimana saja yang akan terkena
dampaknya baik krisis internal ataupun eksternal. Perencanaan
harus dimulai dari suatu analisa terstruktur atas semua
permasalahan yang mungkin akan dihadapi perusahaan.
Pengamatan yang luas melakukan monitoring secara proaktif atas
isu-isu berkembang memainkan peranan penting sebagai pelatihan
awal. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi ancaman
yang mungkin terjadi dimasa akan datang, dan mereview apa yang
menimpa perusahaan lain dengan karakteristik yang sama dengan
institusi kita.
a. Aktivitas persiapan (Preparation) Persiapan yang dilakukan
diantaranya adalah dengan mempersiapkan orang-orang yang
berhak bicara mewakili institusi/perusahaan di masa krisis.
Mereka memiliki wewenang untuk menjawab pertanyaan
secara efektif dan memiliki keyakinan untuk mengatur suatu
pengalaman yang mungkin dapat mendatangkan stress. Setelah
itu buat rencana komunikasi bertingkat.
b. Melakukan briefing. Tujuan briefing adalah untuk memberikan
informasi kepada tiap orang dalam perusahaan mengenai
tanggungjawabnya masing-masing di masa krisis dan
memastikan setiap orang mendapat pengarahan ulang mengenai
masalah tersebut. Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan
15
komunikasi harus memahami peran mereka ketika krisis
terjadi.
c. Mempersiapkan holding statement Tahapan selanjutnya adalah
mempersiapkan pernyataan (statement) yang hendak
disampaikan oleh juru bicara. Isi pernyataan sangat spesifik
tergantung dari situasi krisis yang terjadi. Isinya secara umum
adalah, pernyataan kepedulian perusahaan terhadap masalah
yang terjadi, adanya upaya dari perusahaan untuk mengatasi
masalah yang terjadi, serta akan memberikan informasi lebih
lanjut jika dibutuhkan.
d. Mempersiapkan daftar jawaban atas pertanyaan yang mungkin
paling ditanyakan oleh publik dan media.
e. Mempersiapkan strategi media perantara dimasa krisis.
Media memiliki peran penting disaat krisis, oleh karena itu
sejak awal media harus dijadikan “sekutu” dengan beberapa
langkah strategi; membuat daftar wartawan yang Akan dihubungi
disaat krisis,mempersiapkan pers release, mempersiapkan profil
perusahaan, persiapan pelatihan media relations, memberikan
informasi kepada semua staf, membuat web site, simulasi krisis,
melakukan review terhadap rencana pengelolaan manajemen krisis.
2. Tahap Implementasi
a. Melakukan komunikasi bertingkat secepatnya.
b. Tentukan alternatif lokasi yang akan digunakan sebagai kantor
public relations, jika gedung resmi perusahaan mengalami
kerusakan karena krisis.
c. Sambil memperkirakan skala dari krisis yang terjadi,
instruksikan staf public relations (humas) untuk memperbarui
16
“holding statement” dengan informasi terbaru mengenai krisis.
Siapkan deadline untuk kemunculan informasi-informasi yang
hendak ditampilkan ke publik. Jika diperlukan buatlah jadwal
pers release yang harus diterbitkan. Secepatnya kirim pers
release ke media dengan dilengkapi profil perusahaan.
Sehingga semua perkembangan krisis dapat dikontrol dengan
pemberian informasi secara berkesinambungan ke media, agar
khalayak memIliki informasi terbaru yang akurat dan
terpercaya.
F. Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar dalam berbagai
sektor, salah satunya adalah bidang Kehumasan. Dalam konteks
kehumasan (PR), pandemi ini dapat dikatakan sebagai krisis yang
dialami perusahaan dan harus dikelola dengan baik.
Kedatangan dari Covid-19 ini merupakan krisis yang tidak dapat
dikontrol, untuk itu seorang PR harus fokus terhadap variabel yang
dapat dikontrol/dikendalikan.
Variabel yang dapat dikontrol oleh seorang PR salah satu
contohnya adalah dengan merancang strategi komunikasi di masa
pendemi. Informasi yang disampaikan oleh PR harus benar, akurat,
berdasarkan data, dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang
disampaikan seorang PR menjadi salah satu kunci penting dalam
melawan wabah Covid-19 ini.
Terdapat kutipan dari Noah Harari dalam Time mengatakan "The
best defence humans have against pathogen is not isolation - it is
information". Hal tersebut berati bahwa kekuatan pertahanan kita yang
utama bukanlah isolasi tapi informasi. Pandemi sudah dialami dunia
tidak hanya saat ini saja, contoh nyatanya adalah Spanish Flu.
17
Bahwa diketahui pada masa itu korban jiwa jauh lebih besar dari
Covid-19, padahal mobilisasi dari masyarakat dunia belum semasif
saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam
menanggulangi pandemi pada masa dulu dengan masa modern ini.
Perbedaan penting itu adalah informasi, karena dengan informasi yang
benar dapat menyelamatkan korban jiwa.
Strategi komunikasi menjadi peranan yang vital bagi seorang PR
dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Seorang PR harus memiliki
konsep yang matang dengan mengelaborasi seluruh data dan fakta
menjadi sebuah pesan informasi yang dapat disampaikan ke
masyarakat. Pesan informasi yang disampaikan ini tentunya harus
relevan dan tepat dengan situasi saat pandemi ini.
Peran PR dalam menyampaikan pesan informasi yang baik dan
tepat tentunya akan menjaga dan membangun reputasi serta
menciptakan citra positif instansi/lembaga/perusahaan melalui
pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur.
Pandemi Covid-19 membawa masyarakat dalam kondisi VUCA
(volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Jika
diterjemahkan secara gamblang VUCA adalah anomali,
ketidakpastian, kerumitan, dan juga ketidakjelasan. Kondisi seperti ini
membuat masyarakat mencoba mencari informasi tentang Covid-19.
Untuk itu, PR memiliki peranan yang strategis dalam
menyampaikan informasi secara kreatif, inovatif, dan efektif dengan
memanfaatkan teknologi dan new media. Penyampaian pesan dengan
konten yang empatif dan mengoptimalkan teknologi digital maka akan
tercipta trust dan persepsi positif.
18
G. Tantangan Public Relations Di Era Covid-19
Ada 3 (tiga) tantangan terbesar yang dihadapi praktisi PR selama
menjalankan program PR dimasa pandemi Covid-19 seperti
tantangan/kendala komunikasi dan informasi, tantangan/kendala
anggaran yang harus dipangkas karena efisiensi anggaran perusahaan,
dan tantangan merubah kegiatan yang biasanya offline menjadi online.
PR diharapkan bisa memanfaatkan jalur-jalur media massa maupun
media sosial, serta harus kreatif melakukan perubahan strategi
komunikasi konvensional (offline/tatap muka langsung) menjadi
komunikasi baru, komunikasi online/virtual melalui internet.
Seperti Instagram, youtube, facebook, podcast, twitter, group chat,
zoom cloud, google meet, dll. Dimana berdasarkan hasil riset PR
Indonesia pada bulan Juni 2020, Instagram merupakan media sosial
terfavorit yang digunakan oleh semua praktisi PR di perusahaan
swasta, kementerian, BUMN, BUMD, anak usaha BUMN, perguruan
tinggi, Pemda, dan agensi PR untuk berkomunikasi dengan
stakeholders/publiknya,".
Di masa pandemi dan New Normal ini, praktisi PR harus pandai
beradaptasi, selalu memperbaharui(update) informasi, kreatif, aktif dan
proaktif disertai dengan tindakan korektif, selalu meningkatkan
pemahaman akan teknologi digital, memiliki keahlian meneliti dan
menganalisis suatu permasalahan.
Dan sadar akan kondisi perusahaan beserta lingkungan publiknya,
bergerak cepat, selalu menerapkan protokll kesehatan dalam
pelaksanaan aktivitasnya sehari-hari, memberikan respon yang akurat
dan realistik kepada stakeholdersnya dan memperhatikan 7 C’s dalam
strategi komunikasinya yaitu Credibility, Context, Content, Clarity,
Continuity and Consistency, Channel dan Capability of the audience
19
(dapat memilih media komunikasi yang sesuai dengan karakteristik
dan kemampuan stakeholdersnya).
Di samping itu, praktisi PR juga dituntut untuk memahami perilaku
customer dan stakeholders, berpikiran terbuka, ketika seorang praktisi
PR tidak dapat membuat trend, setidaknya praktisi PR paham
bagaimana merespons trend, aktivitas PR harus dapat lebih
meningkatkan impression, kesadaran, permintaan, penjualan dan
kesetiaan stakeholders terhadap perusahaan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cutlip, Center, dan Broom dalam Morissan (2008) mengungkapkan
ruang lingkup kerja humas mencakup tujuh bidang pekerjaan: publicity,
advertising, press agency, public affairs, issues management, lobbying dan
investor relation. Atau bisa di terjemahkan menjadi publisitas, iklan,
penghubung dengan media, urusan publik, manajemen isu, lobi dan
hubungan investor. Pada prakteknya lingkup kerja humas ini bisa
dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan saja dengan cara menjadikan
iklan sebagai bagian dari pemasaran dan menggabungkan press agency
kedalam publisitas karena pada dasarnya press agency merupakan bagian
dari publisitas sementara iklan menjadi salah satu kegiatan pemasaran.
Dozier & Broom, menambahkan konsep peranan Public Relations
dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu :
Penasehat Ahli (Expert Prescriber), Peran Fasilitator Komunikasi
(communication facilitator), Peran Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
(Problem Solving Process Facilitator), Peran Teknisi Komunikasi
(Communication Technician). Aktivitas public relations selalu berkaitan
dengan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi/instansi dan
membina hubungan baik dengan internal maupun eksternal. Dalam
menjalankan fungsinya public relation melakukan berbagai macam
kegiatan, internal maupun eksternal. Kegiatan-kegiatan ini tidak lain
bertujuan untuk membangun kerjasama yang baik dan meningkatkan citra
rumah sakit.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui strategi komunikasi
public terkait covid-19 yang bertujuan untuk menyampaikan informasi
terkini terkait covid-19 di daerah masing-masing, membangun integritas
21
persepsi antara publik dan pemerintah, memunculkan dukungan dan
kepercayaan oleh masyarakat bagi program-program pemerintah, dan
memobilisasi public dalam melakukan aksi-aksi tertentu. Upaya public
relation melalui strategi komunikasi dan mengevaluasi kefektifitasannya
menghasilkan beberapa tantangan yang harus dihadapi yang meliputi
dinamika Covid-19 yang sangat cepat sehingga membutuhkan usaha sesuai
perkembangannya dan membutuhkan keterlibatan divisi lainnya terkait
perencanaan program-program yang akan dilaksanakan.
B. Saran
Terdapat empat saran utama untuk melakukan strategi komunikasi
public sesuai identifikasi yang telah dilakukan, mencakup konsistensi
akan isu, program, dan pesan pokok; melacak lebih cermat opini dan
persepsi masyarakat; membangun kemudahan komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat; dan merancang komunikasi pada
tingkatan paling kecil yaitu individu.
Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber - sumber yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan. Untuk itu saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan makalah yang telah di jelaskan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Christine Daymon, I. Holloway, Qualitative Research Methods in
Public relations and Marketing Communication. Cahya Wiratama
(penterjemah). 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public
Relations dan Marketing Communications, Jogjakarta : PT. Bentang
Pustaka, 2002.
Iriantara, Y, Community Relations: Konsep dan Aplikasi,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Jacobalis, S, Public Relations Rumah Sakit, Seminar PERSI, 2002.
Kasali, R, Manajemen Publik Relations, Jakarta: Pusat Studi
Pengembangan Kawasan, 2003.
Kotler, P. Marketing Management, ninth edition, published by
Prentice Hall. Inc. Hendra Teguh, Ronny Antonius Rusli (penterjemah).
2007.
Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Kusumastuti, F, Dasar-dasar hubungan Masyarakat, Edisi 2,
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004. Lincoln, Y.S. dan E.G. Guba, Naturalistic
Inquiry,: Beverly Hills CA: Sage, 1985.
Lupiyoadi, R. dan A. Hamdani, Manajamemen Pemasaran Jasa,
Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2009.
Maxwell, J.A, Qualitative Research Design: An Interactive
Approach,: Sage, Thousand Oaks CA, 1996.
Miles and Huberman, Qualitative Data Analysis, 2nd ed, London:
Sage Publication, 1994.
Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas
Profesional, Jakarta: Prenada Media Group, 2008.
Mulyadi dan J. Setyawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen: Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan, Edisi 2, Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
23
Muray, A, Teach Yourself: Public relations, Hodder and Stoughton
Educational, Great Britain, 2001.
Nova, F, Crisis Pubic Relations: Bagaimana Public Relations
Menangani Krisis Perusahan, Jakarta : Grasindo, 2009.
Pearce, J.A. and R.B. Robinson, Strategic Management,
Implemnetation and Control 10th edition, The Mc Graw Hill Companies,
Inc. Yanivi Bachtiar dan Chistine (penterjemah). 2008.
Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian.
Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat, 2007.
Rachmat, J, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1985. Rivers W. J.W. Jensen, dan T. Peterson, Media Massa
dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media, 2004.
Robbins, S.P, Essensials of Organizational Behaviour, 5th ed,
Prentice Hall.Inc. Halida, Dewi Sartika (penterjemah) Prinsip-Prinsip
perilaku Organisasi, Edisi 5, Jakarta: Erlangga, 2002.
Rosyati dan L.L.A. Hidayati, Pengukuran Kinerja Perusahaan
dengan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Magelang. Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi, Vol.2(No.1),
halaman 84-103, 2004.
Ruslan, R, Praktek dan Solusi Public Relations; dalam Situasi
Krisis dan Pemulihan Citra, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.
Ruslan, R, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, 2006.
Ruslan, R, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Seitel, F, The Practice of Public Relations, New York: Mac Millan
Publishing Co., 1992.
Soemirat, S. dan E. Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations,
Bandung: PT. Rosdakarya, 2007.
Tambunan, R.M, Pedoman Penyusunan Standard Operating
Procedures, Jakarta: MAIESTAS Publishing, 2008.
24
Wahyudi, A.S, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir
Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
Wilcox, D.L., P.H. Ault, and W.K. Agee, Public Relations
Strategies and tactics, New York: Harper Collins Publisher Inc, 1992.
https://www.kompasiana.com/surya22/5ee8265ad541df37a400c31
4/public-relations-new-normal-new-style?page=1
https://nasional.sindonews.com/read/99792/15/cara-para-pr-
meracik-komunikasi-di-tengah-pandemi-corona-
1594649226?showpage=all.

More Related Content

What's hot

Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1Arjuna Ahmadi
 
6. publik publik humas
6. publik publik humas6. publik publik humas
6. publik publik humasblade_net
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaSukardi Juniardi
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoFuad Nasir
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bialdyzilverz
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Ayudya Arumsari
 

What's hot (20)

Masyarakat cyber
Masyarakat cyberMasyarakat cyber
Masyarakat cyber
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Proposal kerja bakti
Proposal kerja baktiProposal kerja bakti
Proposal kerja bakti
 
Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1Makalah pr kelompok 1
Makalah pr kelompok 1
 
6. publik publik humas
6. publik publik humas6. publik publik humas
6. publik publik humas
 
116506971 contoh-laporan-survey
116506971 contoh-laporan-survey116506971 contoh-laporan-survey
116506971 contoh-laporan-survey
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)
 

Similar to Makalah public relation

Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Edward Suwito
 
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Edward Suwito
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALSellvia Rahmi
 
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...An Nisbah
 
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Stefanus Nofa
 
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...BennyChairuddin
 
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...Dede Anggraini
 
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...SahrialMaulana
 
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdf
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdfRancangan Aktualisasi - RIA.pdf
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdfGunawanKarmoredjo1
 
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...Hery Dharmawan
 
Complain Handling Rumah Sakit.pptx
Complain Handling Rumah Sakit.pptxComplain Handling Rumah Sakit.pptx
Complain Handling Rumah Sakit.pptxMoch Adieb SUltan
 
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah Sakit
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah SakitEvaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah Sakit
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah SakitNasiatul Salim
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifiajnnhh
 
formatcv founderplusincubation-batch3-
 formatcv founderplusincubation-batch3- formatcv founderplusincubation-batch3-
formatcv founderplusincubation-batch3-Bagis Lauko
 

Similar to Makalah public relation (20)

Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)
 
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
 
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONALHUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL
 
DEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptxDEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptx
 
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
Strategi rumah sakit dalam menghadapi krisis public relations menurut perspek...
 
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
Perubahan Peran Apoteker di Era Health 2.0
 
RESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptxRESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptx
 
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
 
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...
Be&gg,dede angraini,hapzi ali,ethics and business,concept and theory,u ni...
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
Manfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutuManfaat program jaminan mutu
Manfaat program jaminan mutu
 
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
kelompok 4 Perbandingan etika humas di instansi pemerintah dengan humas humas...
 
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdf
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdfRancangan Aktualisasi - RIA.pdf
Rancangan Aktualisasi - RIA.pdf
 
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...
Tugas online 8, Hery Dharmawan, Erlina Puspitaloka mahadewi, Hasyim Ahmad, Pa...
 
Complain Handling Rumah Sakit.pptx
Complain Handling Rumah Sakit.pptxComplain Handling Rumah Sakit.pptx
Complain Handling Rumah Sakit.pptx
 
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah Sakit
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah SakitEvaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah Sakit
Evaluasi Relationship Marketing pada pelayanan Skin care di Rumah Sakit
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifia
 
formatcv founderplusincubation-batch3-
 formatcv founderplusincubation-batch3- formatcv founderplusincubation-batch3-
formatcv founderplusincubation-batch3-
 

Recently uploaded

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

Makalah public relation

  • 1. i MAKALAH HOSPITAL PUBLIC RELATION “Upaya Peningkatan Citra Rumah Sakit dan Tantangan Public Relation di Era Covid-19” Dosen Pengampuh : Besse Nurul Kafilawaty, SKM.,M.Kes DI SUSUN OLEH : Matius Sedan Pasiga 173145261015 PRODI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR 2020
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah Hospital Public Relation tentang “Peran Public Relation Terhadap Pelayanan di Rumah Sakit” ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca agar kedepannya saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Makassar, 08 November 2020 Matius Sedan Pasiga
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................5 C. Tujuan........................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................7 A. Pengertian Strategi.....................................................................................7 B. Pengertian Public Relations.......................................................................7 C. Tujuan dan Fungsi Public Relations..........................................................9 D. Kedudukan Public Relations dalam organisasi rumah sakit....................11 E. Peran Public Relations dalam mengatasi krisis .......................................13 F. Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 .................................................16 G. Tantangan Public Relations Di Era Covid-19 .........................................18 BAB III PENUTUP...............................................................................................20 A. Kesimpulan..............................................................................................20 B. Saran........................................................................................................21 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang sangat kompleks karena bersifat padat modal, padat tenaga kerja, padat teknologi dan juga padat masalah Rumah sakit merupakan tempat promosi kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang dilakukan secara multi disiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik dan terlatih menyangkut disiplin kedokteran, hukum, ekonomi, sosial, dan manajemen. keadaan yang menggambarkan bahwa rumah sakit adalah organisasi yang kompleks dan multi fungsi diatas menyebabkan fungsi sosial rumah sakit lebih dominan. Globalisasi dan pasar bebas menjadikan rumah sakit dewasa ini bukan hanya sekedar sebagai lembaga sosial yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, tetapi lebih jauh lagi bergerak kearah industri pelayanan jasa di bidang kesehatan. kondisi ini memaksa rumah sakit untuk menerapkan konsep dan strategi bisnis yang profesional di segala bidang, termasuk pada bidang public relations. Keluhan konsumen terhadap rumah sakit, dapat menimbulkan permasalahan bagi rumah sakit yang dikenal sebagai krisis public relations. Krisis dapat didefinisikan sebagai sebuah kejadian luar biasa atau rangkaian peristiwa yang mempengaruhi integritas produk, reputasi stabilitas keuangan organisasi, atau kondisi kesehatan dari pekerja, komunitas, atau publik secara luas. Secara umum krisis public relations dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana peristiwa, rumor, atau informasi akan memberi pengaruh buruk terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas rumah sakit.
  • 5. 2 Perubahan citra akan berdampak pada perubahan sikap dan perilaku konsumen dalam melaksanakan pembelian produk, karena konsumen cenderung menghindar dari memanfaatkan produk yang memiliki citra negatif. Oleh karena itu penanganan krisis public relations di rumah sakit merupakan suatu hal yang penting diupayakan, mengingat krisis public relations bisa menimbulkan citra negatif bagi rumah sakit dan berpengaruh pula pada sikap dan perilaku konsumen rumah sakit dalam memanfaatkan jasa rumah sakit. Secara umum penyebab krisis public relations adalah factor ketidakpuasan pasien terhadap pelayananan rumah sakit. Menurut Kotler ; Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas produk akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya, apabila konsumen puas maka akan cenderung untruk membeli produk yang sama serta memberikan referensi yang baik suatu produk kepada orang lain. Namun jika tidak puas akan suatu layanan, konsumen akan mengembalikan produk atau menempuh tindakan lain yang lebih ekstrim. Dalam konteks rumah sakit pendapat Kotler diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut; Pasien yang puas terhadap pelayanan rumah sakit cenderung untuk kembali berkunjung ke rumah sakit serta memberikan referensi yang baik atas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada orang lain. Pasien atau keluarga pasien yang tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit, memiliki peluang mengambil tindakan pribadi berupa memberikan referensi negatif atas pelayanan rumah sakit atau melakukan pengaduan secara langsung ke rumah sakit, melapor ke Lembaga Swadaya Masyarakat, media masa, lembaga perwakilan rakyat, instansi terkait, serta lembaga perlindungan konsumen.
  • 6. 3 Pasien dan keluarganya dapat melaksanakan tindakan yang bersifat umum misalnya menuntut ganti rugi secara langsung ke rumah sakit, menempuh jalur hukum, memutuskan untuk berhenti memanfaatkan jasa atau memboikot rumah sakit tertentu atau memboikot tenaga medis dan paramedis yang memberikan pelayanan jasa kesehatan tersebut. Setiap profesi pastilah memiliki kode etik tersendiri, salah satunya profesi Public Relations juga memiliki kode etik profesinya. Seperti yang tertulis dalam (IPRA, 5 November 2010) kode etik International Public Relations Asosiation (IPRA), merupakan penegasan profesional yang dilakukan oleh anggota Asosiasi PR Internasional dan direkomendasikan untuk praktisi PR di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia kode etik praktisi PR dikembangkan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS Indonesia). Berikut ini merupakan kode etik PR skala Nasional oleh PERHUMAS Indonseia: a. Parktisi PR haruslah memiliki dan menerapkan standar moral serta reputasi setinggi mungkin dalam menjalankan profesi kehumasan / Public Relations. b. Berperan secara nyata dan bersungguh – sungguh dalam upaya memasyarakatan kepentingan Indonesia. c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara warga Negara Indonesia yang serasi dan selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tak hanya komitmen pribadi saja, kode etik ini juga mengatur praktisi PR dalam prilaku terhadap klien / atasan, perilaku terhadap masyarakat dan media massa, dan perilaku terhadap sejawat.
  • 7. 4 Praktisi PR harus memiliki tanggung jawab untuk terus mengeksistensikan fungsi dan peran Public Relations didalam perusahaan. Mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini menghadirkan fenomena digital disruption, fenomena yang hadir sebagai tantangan baru yang harus dihadapi oleh praktisi PR. Era baru transformasi digital sudah lebih dikenal dengan konsep refolusi 4.0. 2 tahun lalu konsep 4.0 sudah banyak di sosialisasikan agar praktisi PR bisa menggunakan dan menerapkannya, namun realitanya praktisi PR masih lebih menggunakan cara konvensional. Dengan adanya situasi pandemi ini praktisi PR mau tidak mau harus menggunakan teknologi digital agar peran dan fungsi Public Relations tetap berjalan. Sebab tantangan saat ini adalah bagaimana praktisi PR tetap bisa relevan dengan stakeholder ditengah ketidakpastian pandemi ini. Serta peran PR dalam menjaga dan membangun reputasi dan juga citra positif perusahaan melalui pengaturan timing yang tepat ditengah pergerakan tren yang tidak menentu dan serba cepat. Seorang Praktisi PR haruslah meng-up grade kemampuannya serta membangun komunikasi internal perusahaan sekokoh mungkin agar dapat mengetahui setiap kondisi dan perubahan di perusahaannya dengan baik. Praktisi PR takhanya pintu keluar dari perusahaannya saja tetapi harus mampu mengumpulkan informasi dari berbagai stakeholder. Terakhir, seorang praktisi PR harus menjalin hubungan baik terhadap berbagai stakeholder, terutama terhadap media relations. Hubungan seorang PR harus benar – benar bisa menyentuh sisi emosional mereka, hal ini diperuntukkan agar tidak terjadi kekeliruan sikap dalam interaksi praktisi PR kepada stakeholder terutama media relations.
  • 8. 5 Pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi yang terstruktur perlu diperhatikan dalam situasi pandemi ini, praktisi PR juga perlunya berkolaborasi dengan berbagai sektor. Praktisi PR perlu mengetahu cara berinteraksi target audiensnya di media sosial. Praktisi PR perlu mengetahui ketepatan penggunaan disetiap platform media digital yang memiliki karakteristik berbeda. Selanjutnya praktisi PR perlu memanfaatkan media digital dengan konsisten, serta mampu membuat konten yang dapat menarik perhatian target audiensnya. Jika perlu audiens tertarik untuk memberikan respons sesuai dengan harapan. Tak hanya mengejar engagement saja, perlunya membangun sebuah narasi yang bersifat empati dan sebuah harapan disaat pandemi ini agar dapat kepercayaan publik yang menjadi salah satu keberhasilan PR. Tak hanya narasi saja namun perlu juga penunjang visual digital agar pesan bisa lebih dapat diingat. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Strategi ? 2. Apa Pengertian Public Relations ? 3. Apa Tujuan Dan Fungsi Public Relations ? 4. Bagaimana Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi Rumah Sakit ? 5. Bagaimana Peran Public Relations Dalam Mengatasi Krisis ? 6. Bagaimana Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 ? 7. Apa Tantangan Public Relations Di Era Covid-19 ?
  • 9. 6 C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Pengertian Strategi 2. Untuk Mengetahui Pengertian Public Relations 3. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Public Relations 4. Untuk Mengetahui Kedudukan Public Relations Dalam Organisasi Rumah Sakit 5. Untuk Mengetahui Peran Public Relations Dalam Mengatasi Krisis 6. Untuk Mengetahui Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 7. Untuk Mengetahui Tantangan Public Relations Di Era Covid-19
  • 10. 7 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Strategi Strategi bagi manajer adalah rencana berskala besar dengan berorientasi masa depan guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi merupakan rencana permainan perusahaan, meski tidak merinci seluruh pemanfaatan (manusia, keuangan, dan material) di masa depan, namun rencana tersebut menjadi kerangka bagi keputusan manajerial. Strategi mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana, perusahaan akan bersaing, dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing dan untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing. Wahyudi menjelaskan, strategi memilki beberapa ciri antara lain; menyatu (unified) yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam perusahaan, menyeluruh (comprehensive) yaitu mencakup seluruh aspek dalam perusahaan, integral (integrated) yaitu seluruh strategi akan cocok atau sesuai dengan seluruh tingkatan dalam perusahaan. B. Pengertian Public Relations Terdapat banyak definisi tentang public relations, biasa disingkat PR atau di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Humas, salah satunya adalah menurut International Public Relations Association (IPRA). Menurut IPRA, public relations adalah: Fungsi manajemen, dari karakter yang terencana dan berkesinambungan, dan mempertahankan pemahaman, simpati dan dukungan dari pihak yang diinginkannya dengan mengevaluasi pendapat publik dalam rangka mengkorelasikan sejauh mungkin kebijakan dan prosedur mereka sendiri untuk mencapai melalui rencana dan penyebaran informasi. Definisi public relations yang lain berasal dari pertemuan para pakar Humas pada bulan Agustus 1978 yang dikenal sebagai The
  • 11. 8 Statement of Mexico. Definisi tersebut berbunyi: “Praktek public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan social yang dapat digunakan untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi konsekwensinya, menasehati pemimpin organisasi dan melaksanakan program terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum”. Adapun definisi public relations menurut Harlow setelah mengkaji 472 definisi humas adalah: “Public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya menyangkut aktivitas komunikasi, saling pengertian, penerimaan, kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi permasalahan, menmbantu manajemen dalam menghadapi opini publik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini, dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”. Menurut Jacobalis dalam seminar PERSI dengan tema “Public Relations Rumah Sakit”, PR rumah sakit adalah; upaya yang disengaja, direncanakan dan berlanjut untuk menciptakan komunikasi dua arah antara rumah sakit dengan publik (khalayaknya) dengan tujuan mempertahankan saling pengertian, kerjasama, memenuhi kepentingan bersama, dan secara keseluruhan meningkatkan citra rumah sakit. Adapun publik (khalayak) rumah sakit meliputi khalayak eksternal: masyarakat umum, pelanggan (pasien dan keluarganya), pemasok (termasuk Pedagang Besar Farmasi, klinik, dokter, dan bidan yang diharapkan merujuk pasien), media massa, perusahaan asuransi kesehatan, bank, asosiasi profesi, asosiasi rumah sakit, institusi pendidikan, instansi pemerintahan, pemegang saham dan sebagainya.
  • 12. 9 Adapun publik internal meliputi manajemen dan kelompok Sumber Daya Manusia di rumah sakit. Proses kerja PR atau Humas menurut Ruslan (2006) adalah: “Seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi, dan melakukan program yang terencana mengenai kegiatankegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun publik atau umum.” Berdasarkan uraian diatas bisa di simpulkan bahwa dalam praktiknya PR itu adalah suatu keinginan untuk menanamkan pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik kepada suatu organisasi atau rumah sakit. Sekecil apapun penilaian dari publik dapat mempengaruhi eksistensi suatu suatu rumah sakit karena secara langsung dan tidak langsung kegiatan suatu rumah sakit akan selalu berhubungan dengan publik. Baik publik eksternal maupun publik internal. C. Tujuan dan Fungsi Public Relations Public relations atau Humas secara umum bertujuan menciptakan dan memelihara saling pengertian, dalam sebuah organisasi. Oxley dalam Iriantara mempertegas pernyataan ini dengan mengatakan bahwa tujuan Humas sesungguhnya tidak bisa lepas dari tujuan organisasi, mengingat Humas adalah fungsi manajemen satu organisasi dan Humas pun bekerja di dalam organisasi itu. Dan ditegaskan bahwa prinsipnya Tujuan Humas jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan. Tujuan Humas itu dirinci Oxley menjadi enam belas tujuan sebagai berikut; menciptakan good will karyawan atau anggota organisasi, mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan, mengayomi good will komunitas tempat organisasi menjadi bagian didalamnya, good
  • 13. 10 will para stake holder dan konstituen, mengatasi kesalahpahaman dan prasangka, mencegah serangan, menjaga good will para pemasok, mempertahankan good will pemerintah, good will bagian lain dari industri, good will para dealer dan menarik dealer lain, kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik, pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa, pendidikan publik untuk satu titik pandang, good will para pelanggan atau para pendukung, investigasi sikap pelbagai kelompok terhadap perusahaan, merumuskan dan membuat pedoman kebijakan, menaungi viabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi. Menurut Kasali, Humas adalah fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna melahirkan pemahaman dan penerimaan publik Sedangkan Cutlip et.al dalam Morissan14 merumuskan fungsi Humas sebagai berikut: a. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi). b. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran. c. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama. e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya
  • 14. 11 atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Fungsi utama Public relations atau humas, menurut Djanaid dikutip Kusumastuti adalah fungsi konstruktif dan fungsi korektif. Dalam fungsi konstruktif, humas berperan sebagai mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi/lembaga, humas menyiapkan mental organisasi/lembaga untuk memahami kepentingan publik. Fungsi konstruktif ini mendorong humas membuat aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif. Fungsi korektif dilakukan apabila sebuah lembaga/ organisasi terjadi masalah-masalah (krisis) dengan publik, maka humas berperan dalam menyelesaikan masalah tersebut. D. Kedudukan Public Relations dalam organisasi rumah sakit Cutlip, Center, dan Broom dalam Morissan (2008) mengungkapkan ruang lingkup kerja humas mencakup tujuh bidang pekerjaan: publicity, advertising, press agency, public affairs, issues management, lobbying dan investor relation. Atau bisa di terjemahkan menjadi publisitas, iklan, penghubung dengan media, urusan publik, manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pada prakteknya lingkup kerja humas ini bisa dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan saja dengan cara menjadikan iklan sebagai bagian dari pemasaran dan menggabungkan press agency kedalam publisitas karena pada dasarnya press agency merupakan bagian dari publisitas sementara iklan menjadi salah satu kegiatan pemasaran. Dengan demikian ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi enam bidang pekerjaan yaitu: a. Publisitas
  • 15. 12 Publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses komunikasi satu arah sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa publisitas. b. Pemasaran Humas Pada organisasi bertujuan mencari keuntungan seperti perusahaan haruslah dapat bekerja secara efektif dan menjadi bagian dari tujuan perusahaan untuk memenangkan persaingan. Kondisi kompetitif yang terdapat pada perusahaan menjadi tuntutan manajemen terhadap peran humas menjadi sangat besar. c. Public Affairs Humas memiliki peranan khusus dalam publik yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat dua pihak yang menjadi fokus perhatian public affairs yaitu pemerintah dan masyarakat. Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan. d. Manajemen Isu Manajemen isu (issue management) merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderuangan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat dalam upaya organisasi memberikan tanggapan atau respon yang sebaik- baiknya.
  • 16. 13 e. Lobi Bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah dan non pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang- undang dan regulasi. f. Hubungan Investor Tugas humas dalam menjalin hubungan investor adalah meningkatkan nilai saham perusahaan dan mengurangi biaya modal dengan cara meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan membuat saham menjadi menarik bagi para investor individu dan investor institusi serta para analis keuangan. E. Peran Public Relations dalam mengatasi krisis Krisis menimbulkan dampak langsung dan tidak langsung bagi rumah sakit, diantaranya adalah rusaknya citra, turunnya kunjungan pasien, berhentinya layanan, bahkan berujung pada kebangkrutan. Menurut Agustine, ada beberapa langkah yang harus ditempuh di dalam menagani krisis, yaitu; hindari krisis, siapkan perencanaan manajemen krisis, mengenali krisis, containing krisis, memecah krisis, dan mengambil keuntungan dari krisis Sementara itu, Muray (2001) menjelaskan bahwa manajemen krisis merupakan suatu pendekatan terstruktur dalam menghadapi krisis yang terjadi. Tujuannya adalah menempatkan suatu desain strategi komunikasi dimana informasi dapat disampaikan secara cepat dan tepat. Disamping itu juga bertujuan untuk mengurangi resiko sekecil mungkin dengan cara memperbaiki kesalahan informasi dan membantu mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh krisis. Rencana manajemen krisis dimulai dengan melakukan identifikasi dari skenario-skenario krisis yang dapat menimpa perusahaan yang kemudian dijadikan suatu rancangan mekanisme komunikasi yang berguna untuk mengatur suatu
  • 17. 14 krisis secara cepat, serta membantu karyawan dalam menentukan skala proritas masalah. Ada beberapa langkah yang disarankan Muray dalam melaksanakan pengelolaan krisis, diantaranya: 1. Membuat rancangan strategi pengelolaan krisis. Adapun langkah yang ditempuh adalah identifikasi krisis yang potensial menimpa perusahaan dan pihak-pihak dimana saja yang akan terkena dampaknya baik krisis internal ataupun eksternal. Perencanaan harus dimulai dari suatu analisa terstruktur atas semua permasalahan yang mungkin akan dihadapi perusahaan. Pengamatan yang luas melakukan monitoring secara proaktif atas isu-isu berkembang memainkan peranan penting sebagai pelatihan awal. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi dimasa akan datang, dan mereview apa yang menimpa perusahaan lain dengan karakteristik yang sama dengan institusi kita. a. Aktivitas persiapan (Preparation) Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah dengan mempersiapkan orang-orang yang berhak bicara mewakili institusi/perusahaan di masa krisis. Mereka memiliki wewenang untuk menjawab pertanyaan secara efektif dan memiliki keyakinan untuk mengatur suatu pengalaman yang mungkin dapat mendatangkan stress. Setelah itu buat rencana komunikasi bertingkat. b. Melakukan briefing. Tujuan briefing adalah untuk memberikan informasi kepada tiap orang dalam perusahaan mengenai tanggungjawabnya masing-masing di masa krisis dan memastikan setiap orang mendapat pengarahan ulang mengenai masalah tersebut. Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan
  • 18. 15 komunikasi harus memahami peran mereka ketika krisis terjadi. c. Mempersiapkan holding statement Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan pernyataan (statement) yang hendak disampaikan oleh juru bicara. Isi pernyataan sangat spesifik tergantung dari situasi krisis yang terjadi. Isinya secara umum adalah, pernyataan kepedulian perusahaan terhadap masalah yang terjadi, adanya upaya dari perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi, serta akan memberikan informasi lebih lanjut jika dibutuhkan. d. Mempersiapkan daftar jawaban atas pertanyaan yang mungkin paling ditanyakan oleh publik dan media. e. Mempersiapkan strategi media perantara dimasa krisis. Media memiliki peran penting disaat krisis, oleh karena itu sejak awal media harus dijadikan “sekutu” dengan beberapa langkah strategi; membuat daftar wartawan yang Akan dihubungi disaat krisis,mempersiapkan pers release, mempersiapkan profil perusahaan, persiapan pelatihan media relations, memberikan informasi kepada semua staf, membuat web site, simulasi krisis, melakukan review terhadap rencana pengelolaan manajemen krisis. 2. Tahap Implementasi a. Melakukan komunikasi bertingkat secepatnya. b. Tentukan alternatif lokasi yang akan digunakan sebagai kantor public relations, jika gedung resmi perusahaan mengalami kerusakan karena krisis. c. Sambil memperkirakan skala dari krisis yang terjadi, instruksikan staf public relations (humas) untuk memperbarui
  • 19. 16 “holding statement” dengan informasi terbaru mengenai krisis. Siapkan deadline untuk kemunculan informasi-informasi yang hendak ditampilkan ke publik. Jika diperlukan buatlah jadwal pers release yang harus diterbitkan. Secepatnya kirim pers release ke media dengan dilengkapi profil perusahaan. Sehingga semua perkembangan krisis dapat dikontrol dengan pemberian informasi secara berkesinambungan ke media, agar khalayak memIliki informasi terbaru yang akurat dan terpercaya. F. Peran PR Di Tengah Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang besar dalam berbagai sektor, salah satunya adalah bidang Kehumasan. Dalam konteks kehumasan (PR), pandemi ini dapat dikatakan sebagai krisis yang dialami perusahaan dan harus dikelola dengan baik. Kedatangan dari Covid-19 ini merupakan krisis yang tidak dapat dikontrol, untuk itu seorang PR harus fokus terhadap variabel yang dapat dikontrol/dikendalikan. Variabel yang dapat dikontrol oleh seorang PR salah satu contohnya adalah dengan merancang strategi komunikasi di masa pendemi. Informasi yang disampaikan oleh PR harus benar, akurat, berdasarkan data, dan dapat dipertanggungjawabkan. Informasi yang disampaikan seorang PR menjadi salah satu kunci penting dalam melawan wabah Covid-19 ini. Terdapat kutipan dari Noah Harari dalam Time mengatakan "The best defence humans have against pathogen is not isolation - it is information". Hal tersebut berati bahwa kekuatan pertahanan kita yang utama bukanlah isolasi tapi informasi. Pandemi sudah dialami dunia tidak hanya saat ini saja, contoh nyatanya adalah Spanish Flu.
  • 20. 17 Bahwa diketahui pada masa itu korban jiwa jauh lebih besar dari Covid-19, padahal mobilisasi dari masyarakat dunia belum semasif saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam menanggulangi pandemi pada masa dulu dengan masa modern ini. Perbedaan penting itu adalah informasi, karena dengan informasi yang benar dapat menyelamatkan korban jiwa. Strategi komunikasi menjadi peranan yang vital bagi seorang PR dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Seorang PR harus memiliki konsep yang matang dengan mengelaborasi seluruh data dan fakta menjadi sebuah pesan informasi yang dapat disampaikan ke masyarakat. Pesan informasi yang disampaikan ini tentunya harus relevan dan tepat dengan situasi saat pandemi ini. Peran PR dalam menyampaikan pesan informasi yang baik dan tepat tentunya akan menjaga dan membangun reputasi serta menciptakan citra positif instansi/lembaga/perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur. Pandemi Covid-19 membawa masyarakat dalam kondisi VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Jika diterjemahkan secara gamblang VUCA adalah anomali, ketidakpastian, kerumitan, dan juga ketidakjelasan. Kondisi seperti ini membuat masyarakat mencoba mencari informasi tentang Covid-19. Untuk itu, PR memiliki peranan yang strategis dalam menyampaikan informasi secara kreatif, inovatif, dan efektif dengan memanfaatkan teknologi dan new media. Penyampaian pesan dengan konten yang empatif dan mengoptimalkan teknologi digital maka akan tercipta trust dan persepsi positif.
  • 21. 18 G. Tantangan Public Relations Di Era Covid-19 Ada 3 (tiga) tantangan terbesar yang dihadapi praktisi PR selama menjalankan program PR dimasa pandemi Covid-19 seperti tantangan/kendala komunikasi dan informasi, tantangan/kendala anggaran yang harus dipangkas karena efisiensi anggaran perusahaan, dan tantangan merubah kegiatan yang biasanya offline menjadi online. PR diharapkan bisa memanfaatkan jalur-jalur media massa maupun media sosial, serta harus kreatif melakukan perubahan strategi komunikasi konvensional (offline/tatap muka langsung) menjadi komunikasi baru, komunikasi online/virtual melalui internet. Seperti Instagram, youtube, facebook, podcast, twitter, group chat, zoom cloud, google meet, dll. Dimana berdasarkan hasil riset PR Indonesia pada bulan Juni 2020, Instagram merupakan media sosial terfavorit yang digunakan oleh semua praktisi PR di perusahaan swasta, kementerian, BUMN, BUMD, anak usaha BUMN, perguruan tinggi, Pemda, dan agensi PR untuk berkomunikasi dengan stakeholders/publiknya,". Di masa pandemi dan New Normal ini, praktisi PR harus pandai beradaptasi, selalu memperbaharui(update) informasi, kreatif, aktif dan proaktif disertai dengan tindakan korektif, selalu meningkatkan pemahaman akan teknologi digital, memiliki keahlian meneliti dan menganalisis suatu permasalahan. Dan sadar akan kondisi perusahaan beserta lingkungan publiknya, bergerak cepat, selalu menerapkan protokll kesehatan dalam pelaksanaan aktivitasnya sehari-hari, memberikan respon yang akurat dan realistik kepada stakeholdersnya dan memperhatikan 7 C’s dalam strategi komunikasinya yaitu Credibility, Context, Content, Clarity, Continuity and Consistency, Channel dan Capability of the audience
  • 22. 19 (dapat memilih media komunikasi yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan stakeholdersnya). Di samping itu, praktisi PR juga dituntut untuk memahami perilaku customer dan stakeholders, berpikiran terbuka, ketika seorang praktisi PR tidak dapat membuat trend, setidaknya praktisi PR paham bagaimana merespons trend, aktivitas PR harus dapat lebih meningkatkan impression, kesadaran, permintaan, penjualan dan kesetiaan stakeholders terhadap perusahaan.
  • 23. 20 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Cutlip, Center, dan Broom dalam Morissan (2008) mengungkapkan ruang lingkup kerja humas mencakup tujuh bidang pekerjaan: publicity, advertising, press agency, public affairs, issues management, lobbying dan investor relation. Atau bisa di terjemahkan menjadi publisitas, iklan, penghubung dengan media, urusan publik, manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pada prakteknya lingkup kerja humas ini bisa dipadatkan menjadi enam bidang pekerjaan saja dengan cara menjadikan iklan sebagai bagian dari pemasaran dan menggabungkan press agency kedalam publisitas karena pada dasarnya press agency merupakan bagian dari publisitas sementara iklan menjadi salah satu kegiatan pemasaran. Dozier & Broom, menambahkan konsep peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori yaitu : Penasehat Ahli (Expert Prescriber), Peran Fasilitator Komunikasi (communication facilitator), Peran Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Facilitator), Peran Teknisi Komunikasi (Communication Technician). Aktivitas public relations selalu berkaitan dengan kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi/instansi dan membina hubungan baik dengan internal maupun eksternal. Dalam menjalankan fungsinya public relation melakukan berbagai macam kegiatan, internal maupun eksternal. Kegiatan-kegiatan ini tidak lain bertujuan untuk membangun kerjasama yang baik dan meningkatkan citra rumah sakit. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui strategi komunikasi public terkait covid-19 yang bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini terkait covid-19 di daerah masing-masing, membangun integritas
  • 24. 21 persepsi antara publik dan pemerintah, memunculkan dukungan dan kepercayaan oleh masyarakat bagi program-program pemerintah, dan memobilisasi public dalam melakukan aksi-aksi tertentu. Upaya public relation melalui strategi komunikasi dan mengevaluasi kefektifitasannya menghasilkan beberapa tantangan yang harus dihadapi yang meliputi dinamika Covid-19 yang sangat cepat sehingga membutuhkan usaha sesuai perkembangannya dan membutuhkan keterlibatan divisi lainnya terkait perencanaan program-program yang akan dilaksanakan. B. Saran Terdapat empat saran utama untuk melakukan strategi komunikasi public sesuai identifikasi yang telah dilakukan, mencakup konsistensi akan isu, program, dan pesan pokok; melacak lebih cermat opini dan persepsi masyarakat; membangun kemudahan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat; dan merancang komunikasi pada tingkatan paling kecil yaitu individu. Menyadari bahwa saya masih jauh dari kata sempurna, kedepannya saya akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
  • 25. 22 DAFTAR PUSTAKA Christine Daymon, I. Holloway, Qualitative Research Methods in Public relations and Marketing Communication. Cahya Wiratama (penterjemah). 2008. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan Marketing Communications, Jogjakarta : PT. Bentang Pustaka, 2002. Iriantara, Y, Community Relations: Konsep dan Aplikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007. Jacobalis, S, Public Relations Rumah Sakit, Seminar PERSI, 2002. Kasali, R, Manajemen Publik Relations, Jakarta: Pusat Studi Pengembangan Kawasan, 2003. Kotler, P. Marketing Management, ninth edition, published by Prentice Hall. Inc. Hendra Teguh, Ronny Antonius Rusli (penterjemah). 2007. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 1997. Kusumastuti, F, Dasar-dasar hubungan Masyarakat, Edisi 2, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004. Lincoln, Y.S. dan E.G. Guba, Naturalistic Inquiry,: Beverly Hills CA: Sage, 1985. Lupiyoadi, R. dan A. Hamdani, Manajamemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2009. Maxwell, J.A, Qualitative Research Design: An Interactive Approach,: Sage, Thousand Oaks CA, 1996. Miles and Huberman, Qualitative Data Analysis, 2nd ed, London: Sage Publication, 1994. Morissan, Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional, Jakarta: Prenada Media Group, 2008. Mulyadi dan J. Setyawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
  • 26. 23 Muray, A, Teach Yourself: Public relations, Hodder and Stoughton Educational, Great Britain, 2001. Nova, F, Crisis Pubic Relations: Bagaimana Public Relations Menangani Krisis Perusahan, Jakarta : Grasindo, 2009. Pearce, J.A. and R.B. Robinson, Strategic Management, Implemnetation and Control 10th edition, The Mc Graw Hill Companies, Inc. Yanivi Bachtiar dan Chistine (penterjemah). 2008. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat, 2007. Rachmat, J, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1985. Rivers W. J.W. Jensen, dan T. Peterson, Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media, 2004. Robbins, S.P, Essensials of Organizational Behaviour, 5th ed, Prentice Hall.Inc. Halida, Dewi Sartika (penterjemah) Prinsip-Prinsip perilaku Organisasi, Edisi 5, Jakarta: Erlangga, 2002. Rosyati dan L.L.A. Hidayati, Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang. Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi, Vol.2(No.1), halaman 84-103, 2004. Ruslan, R, Praktek dan Solusi Public Relations; dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999. Ruslan, R, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta: Rajawali Grafindo Persada, 2006. Ruslan, R, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2008. Seitel, F, The Practice of Public Relations, New York: Mac Millan Publishing Co., 1992. Soemirat, S. dan E. Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007. Tambunan, R.M, Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures, Jakarta: MAIESTAS Publishing, 2008.
  • 27. 24 Wahyudi, A.S, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996. Wilcox, D.L., P.H. Ault, and W.K. Agee, Public Relations Strategies and tactics, New York: Harper Collins Publisher Inc, 1992. https://www.kompasiana.com/surya22/5ee8265ad541df37a400c31 4/public-relations-new-normal-new-style?page=1 https://nasional.sindonews.com/read/99792/15/cara-para-pr- meracik-komunikasi-di-tengah-pandemi-corona- 1594649226?showpage=all.