2. A. Etika Humas Pemerintah
Perbedaan utama antara fungsi dan tugas hubungan masyarakat (humas) yang terdapat di instansi dinas
pemerintah dan lembaga nonpemerintah (perusahaan komersial swasta) yaitu tidak ada sesuatu yang
diperjualbelikan atau transaksi terjadi, baik berbentuk produk barang maupun jasa pelayanan yang ditawarkan
kepada pihak yang membutuhkan secara komersial. Walaupun ada pihak humas pemerintah melakukan hal yang
sama dengan perusahaan komersial, seperti melaksanakan kegiatan kampanye publikasi, promosi pemasaran, dan
periklanan, namun hal tersebut lebih menekankan pada bentuk public services atau public utilities demi
kepentingan pelayanan umum (masyarakat).
Melalui unit atau program kerja humas tersebut, pemerintah dapat melaksanakan penyampaian
informasi pembangunan, penjelasan mengenai kebijaksanaan atau tindakan-tindakan tertentu serta kegiatan-
kegiatan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas dinas kepemerintahan. Menurut Dimock dan Koening, pada
umumnya tugas dan kewajiban pihak humas lembaga pemerintahan adalah sebagai berikut: ·
3. 1) Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat (public
services), kebijaksanaan, serta tujuan yang akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program
kerja pembangunan tersebut.
2) Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya untuk
melaksanakan program pembangunan di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik, serta
menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.
3) keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian dari aparatur pemerintah
bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masingmasing
secara konsisten serta profesional.
4. B. Etika Humas Perusahaan Swasta
Ada beberapa etika humas yang ada didalam perusahan swasta yaitu :
1. Etika Perusahaan dengan Karyawan seperti memperlakukan karyawan secara setara (fair) dan tidak membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan dalam segala aspek.
2. Etika Perusahaan dengan Pelanggan yaitu mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan
3. Etika Perusahaan dengan Pesaing yaitu menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi.
4. Etika Perusahaan dengan Pemasok yaitu meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan
dengan pemasok sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku.
5. Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja dengan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk
kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku.
6. Etika Perusahaan dengan Kreditur /Investor yaitu menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk
kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah Perusahaan.
5. 7. Etika Perusahaan dengan Pemerintah yaitu berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
8. Etika Perusahaan dengan Masyarakat yaitu melaksanakan program tanggung jawab sosial dan dapat bersinergi
dengan program-program Pemerintah terkait,
9. Etika Perusahaan dengan Media Massa, menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk
membangun citra yang baik
10. Etika Perusahaan mengenai keterbukaan dan kerahasiaan informasi, Perusahaan berkomitmen untuk
mengungkapkan informasi bersifat material yang penting dalam pengambilan keputusan kepada pihak berkepentingan.
Pengungkapan informasi material dan relevan tentang perusahaan kepada stakeholders perusahaan merupakan hal
penting untuk penerapan transparansi dan pembentukan citra yang baik bagi perusahaan.
11. Etika Perusahaan dengan Organisasi Profesi, menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi
profesi untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis, mendapatkan peluang bisnis dan menyelesaikan
permasalahan yang terjadi
6. C. KASUS PENYIMPANGAN PERANAN HUMAS
Paradigma humas/ Public relation dimasyarakat yang kondisi sosial bertempat di daerah prostitusi atau tempat
karaoke mengalami penyimpangan peran dan fungsinya. Hal ini dewasa ini kita dapati bahwasanya public relation atau biasa
disingkat dengan purel bukan lagi berperan sebagai komunikator ataupun fasilitator, namun yang terjadi adalah bahwa pola
berpikir masyarakat di lingkungan sosial tempat prostitusi atau karaoke public relation/ purel adalah wanita penghibur bagi
pelanggan ata costumer.
D. Penelitian Yang Terkait
Adapun penelitian yang terkait tentang hal ini yaitu tentang “ANALISIS PERBEDAAN KINERJA
PUBLIC RELATION INSTITUSI PEMERINTAH DAN PERUSAHAN DITINJAU DARI PUBLITAS
DIMEDIA SURAT KABAR KASUS DI PEMDA DIY DAN TELKOMSEL DI YOGYAKARTA”. Dapat di
akses melalui : http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3933
7. Jadi dapat ditarik perbandingan antara humas pemerintah dan humas swasta yaitu :
A. Humas pemerintahan
Saat ini peran humas di institusi-institusi pemerintahan tidak bisa dipandang sebelah mata. Seiring dengan tuntutan reformasi
termasuk reformasi dibidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan aktifitasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas
pemerintahan yang baik. “Transparancy” menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat berhak
mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan.
Humas dipemerintahan dapat disimpulkan menjadi pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara
pemerintah dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat
memberikan haknya untuk diwakilkan kepada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Maka
suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan
masyarakat. Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.
B. Humas Swasta
Bagian humas itu menjalankan suatau program dari perusahaan atau industri untuk memperkenalkan hasil-hasil produksi dari
perusahaan tersebut atau memperluas distribusi barang atau jasa perusahaannya dalam publik serta menjaga nama baik dari
perusahaan itu dalam masyarakat.
Suatu perusahaan sudah tentu akan mengemukakan kebaikan-kebaikan dari produksinya sehingga masyarakat mau membeli atau
menggunakan jasa perusahaan tersebut. Dalam hal inilah suatu perusahaan memasang reklame, iklan, atau adpertasi disurat-surat
kabar untuk memajukan penjualan prosuksinya. Dengan begitu masyarakat akan mengenal produksi dan jasa perusahaan tersebut.
Tidak hanya itu humas suatu perusahaan selain mengadakan analisa-analisa, humas juga perlu mengadakan program yang teratur
member penerangan kepada masyarakat mengenai beberapa keadaan dan kemajuan dari perusahaannya.