SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
PENGUKURAN SIKAP DAN
NILAI PELANGGAN
Dr. Suliyanto, SE, MM
ISTILAH-ISTILAH
 Personality (Kepribadian)
 Disposition (Watak)/Character (Karakter)
 Temprament (Tempramen)
 Traits (Sifat)
 Habit (Kebiasaan)
 Attitude (Sikap)
DEFINISI SIKAP
 Ekspresi dari seseorang yang
menunjukkan apakah seseorang
menginginkan atau tidak menginginkan
suatu obyek.
 Contoh: Thp Merek, Thp Jasa, Thp
Perusahaan, Thp Pengecer, dll.
CIRI-CIRI SIKAP
 Bersifat khas.
 Konsisten dan berjangka waktu yang
lama.
 Tetapi, dapat berubah.
Bagaimana mengukur sikap ?
 Sikap tidak dapat diukur secara
langsung.
 Sikap diukur dengan cara mendengar
apa yang dikatakan orang, atau dengan
melihat apa yang dilakukan orang.
TEORI KEPRIBADIAN
 Teori Psycoanalitic.
 Teori Sosial Neo-Psycoanalitic.
 Teori Trait dan Faktor.
TEORI PSYCOANALYTIC
 Jiwa manusia dibagi kedalam tiga sistem, yaitu ID, Ego dan
Superego.
 ID adalah prinsip kesenangan, yang bertujuan memuaskan semua
dorongan primitif, dorongan hawa nafsu seksual, membunuh dan
sebagainya.
 Superego berisi dorongan untuk berbuat kebajikan, dorongan untuk
mengikuti norma-norma masyarakat.
 Superego selalu berusaha menekan dorongan-dorongan Id. akibatnya
akan selalu terjadi saling tekan antara dorongan Id dan dorongan
Superego. Kedua sistem yang saling tekan itu dijaga
keseimbangannyaoleh ego, sehingga tidak ada satupun yang sangat
dominan.
 Seseorang dimana dorongan Id-Nya dan dorongn Superegonya
berada dalam kondisi berimbang, maka orang tersebut memiliki
kemampuan berfikir, kemampuan merasa dan berbuat secara
normal.
ILUSTRASI TEORI PSYCOANALYTIC
ID EGO
SUPER
EGO
PENERAPAN PSYCOANALYTIC TEORI
Teori Sosial-Neo Psycoanalitic
 Karen Horney’s CAD Theory
Menggunakan konteks hubungan orang tua dan anaknya.
Seseorang dapat dikelompokan menjadi:
 Compliant Personality – orang yang memiliki keinginan
untuk dicintai, dibutuhkan, dan dihargai oleh orang lain.
 Aggressive Personality – orang yang memiliki keinginan
untuk melawan, bersaing dengan yang lain, keinginan untuk
menolak aturan.
 Detached Personality – orang yang senantiasa mencari
kebebasan, mandiri dan kebebasan dari segala kewajiban.
Teori Trait dan Faktor
 Konsep Trait didasari oleh tiga
asumsi,yaitu:
 Individu memiliki kecenderungan prilaku
yang stabil.
Extraversion (E)
 Memiliki antusiasme yang tinggi,
 Senang bergaul,
 Memiliki emosi yang positif,
 Energik,
 Tertarik dengan banyak hal,
 Ambisius
 Workaholic juga ramah terhadap orang lain.
 Memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul,
 Menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam
lingkungannya.
 Dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial.
 Dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki
tingkat extraversion yang rendah.
 Mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan
dan mudah bosan.
Agreeableness (A)
 Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau
likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah.
 Memiliki kepribadian yang selalu mengalah.
 Menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk
mengikuti orang lain.
 Suka membantu.
 Forgiving, dan penyayang.
 Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness
yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang
kooperatif.
Neuroticism (N)
 Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah
dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak
aman.
 Secara emosional mereka labil,
 Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah
cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat
neuroticism yang tinggi.
 Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan
berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang
rendah.
 Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism
adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa
marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally
reactive.
Openness (O)
 Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi,
 Kapasitas untuk menyerap informasi,
 Menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai
perasaan,
 Pemikiran dan impulsivitas.
 Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai
seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world
of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang
rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama,
kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang
mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai
adanya perubahan.
Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian
kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang
tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif,
memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah
untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
Conscientiousness (C)
 Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse
control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan
keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang
conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang
tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka
sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan
ambisius.
 Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan
sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti
peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan
memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini
menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic,
membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah
menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih
perhatiannya.
MODEL-MODEL SIKAP
STRUKTURAL
Model-model sikap digunakan untuk
menjelaskan komposisi pembentuk
sikap agar dapat menjelaskan atau
memprediksi tingkah laku dengan baik.
1. Tricomponent attitude Model.
2. Multiatribute attitude Model.
3. Trying to consume model.
4. Attitude toward the ad model.
SKALA EVALUASI UNTUK MENILAI SIKAP
Dibandingkan dengan perusahaan penerbangan lain,
penerbangan dengan Delta air line.
Bagus □ □ □ □ □ □ □ □ Jelek
Positif □ □ □ □ □ □ □ □ Negatif
Menarik □ □ □ □ □ □ □ □ Tdk Menarik
Senang □ □ □ □ □ □ □ □ Tdk Senang
SKALA EVALUASI UNTUK MENGUKUR PERASAAN
DAN EMOSI
Bagimana perasaan anda setelah melakukan
penerbangan dengan Delta air line.
Rilex □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak
Bosan □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak
Kesepian □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak
Tertekan □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak
SKALA EVALUASI UNTUK MENGUKUR MAKSUD
MEMBELI
Jika saudara akan melakukan perjalanan ke luar negeri apakah anda
akan menggunajan Delta Air Line?.
________ Saya pasti akan menggunakan
________ Saya mungkin akan menggunakan
________ Saya Ragu-ragu apakah saya akan menggunakan atau
tidak.
________ Saya tidak akan menggunakan
Multiatribute Attitude Model.
Multiatribute Attitude Model, dapat
dikelompokan menjadi:
1. Attitude Toward Object
2. Attitude Toward Behaviour
3. Theory of reason Action
Attitude Toward Object
 Merupakan sikap seseorang terhadap
sebuah obyek, yang dikenali melalui
atribut-atribut yang melekat pada obyek.
 Mengapa seseorang senang atau tidak
senang terhadap obyek tertentu?
Calculating attitude from Fishbein’s
model
 A = overall attitude to the object
 bi = strength of belief that object is
related to attribute i
 ei = evaluation or intensity of feeling
towards attribute i
 n = number of salient beliefs



n
i
biei
A
1
instrument
Evaluasi:
 Bagaimana pertimbangan anda terhadap
DESAIN dalam membeli sepeda motor ?
Sgt Tidak Penting □ □ □ □ □ □ Sangat Penting
Believe:
 Bagaimana penilaian anda terhadap
DESAIN sepeda motor Honda ?
Sgt Tidak Baik □ □ □ □ □ □ Sangat Baik
CONTOH PERHITUNGAN SIKAP TERHADAP OBYEK
ATRIBUT EVALU
ASI
KEPERCAYAAN
KAWASAKI YAMAHA HONDA SUZUKI
e -b -be -b -be -b -be -b -be
Desain + 3 --2 --6 -+1 -+3 -+1 -+3 -+2 -+6
Keawetan + 3 -2 -6 +1 +3 +2 +6 +1 +3
Harga + 1 +3 +3 +3 +3 -2 -2 +2 +2
Irit + 2 +1 +2 +1 +2 +2 +4 -2 -2
Harga Jual Kembali + 2 -2 -2 +2 +4 +3 +6 -1 -2
JUMLAH -9 +15 +17 +7
Attitude Toward Behavior
 Penilaian unggul terhadap suatu obyek
belum tentu berguna.
 Mengapa seseorang berperilaku positif
atau negatif terhadap obyek tertentu?
Contoh:
 Bagaimana sikap berperilaku saudara
merek sepeda motor ?
Calculating Behaviour from Fishbein’s
model
1. Menghitung sikap (Ab)
2. Menghitung Subjective Norm (SN).
3. Menghitung bobot W1 dan W2.
4. Menghitung Behavoiur (B) atau
sama dengan behavoir intention
(BI) yang merupakan perkalian
antara Ab dengan SN, dengan
memperhatikan bobot W1 dan W2.



n
i
biei
Ab
1
Langkah 1. Menghitung Sikap
ATRIBUT EVALUASI KEPERCAYAAN
KAWASAKI YAMAHA HONDA SUSUKI
e -b -be -b -be -b -be -b -be
Desain + 3 --2 --6 -+1 -+3 -+2 -+6 -+2 -+6
Keawetan + 3 -2 -6 +1 +3 +1 +3 +1 +3
Harga + 1 +3 +3 +3 +3 +3 +3 +2 +2
Irit + 2 +1 +2 +1 +2 +3 +6 -2 -2
Harga Jual Kembali + 2 -2 -2 +2 +4 +3 +6 -1 -2
JUMLAH -11 +15 +24 +7
Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN).
Instrument:
Keluarga saya menyatakan sebaiknya saya
membeli sepeda motor XXX ?
Membeli □ □ □ □ □ □ □ Tdk Membeli
+3 +2 +1 0 -1 -2 -3
Teman saya menyatakan sebaiknya saya
membeli sepeda motor XXX ?
Membeli □ □ □ □ □ □ □ Tdk Membeli
+3 +2 +1 0 -1 -2 -3
Langkah 3. Menghitung Motivation to Comply (mi).
Instrument:
Seberapa kali saudara berkeinginan untuk
menuruti pendapat keluarga ?
Tdk Pernah □ □ □ □ Selalu
0 +1 +2 3
Seberapa kali saudara berkeinginan untuk
menuruti pendapat teman ?
Tdk Pernah □ □ □ □ Selalu
0 +1 +2 3
Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN).
MEREK -REFERENSI MOTIV. TO CMPLI -NORMA
SUBJECTIVE
KELUARGA TEMAN KELUARGA -TEMAN
KAWASAKI -3 -2 3 1 -1
YAMAHA 3 2 3 1 9
HONDA -2 -1 3 1 1
SUZUKI 1 2 3 1 7
Langkah 4. Menghitung Bobot w1 dan w2.
w1 bobot terhadap sikap
w2 bobot terhadap norma subyektif
Instrument:
Dalam memutuskan pembelian, berapa persen pertimbangan sendiri dan
berapa persen perimbangan orang lain ?
_______% sendiri
_______% orang lain
Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN).
MEREK Sikap Norma Subyektive NORMA
SUBJECTIVE
Skor Sikap Bobot
(w1)
Skor Nirma
Subyektive
Bobot
(w2)
KAWASAKI -9 60% -1 -40% -5,00
YAMAHA +15 60% 9 40% 12,60
HONDA +17 60% 1 40% 10,60
SUZUKI 7 60% 7 40% 7,00
REASON ACTION THEORY
 Teori ini pada dasarnya relatif sama
dengan dengan teori tricomponent
Attitude Model. Hanya disusun dalam
pola yang berbeda.
Kepercayaan Bahwa
Tingkah Laku Akan
Membawa Hasil
Tertentu
Evaluasi Dari Hasil
Kepercayaan Bahwa
Referensi yang
Harus/tidak Harus di
Tunjukan
Motivasi Untuk
Mengikuti Referensi
Tertentu
Sikap dalam
Bertingkah
Laku
Norma-Norma
Subyektif
Perhatian
Tingkah
Laku
Model Teori Tindakan Alasan
NILAI PELANGGAN
 Customer value adalah nilai-nilai yang
diterima oleh pelanggan yang dilihat dari
semua aspek nilai-nilai organisasi yang
melekat dalam produk dan atau jasa
yang diberikan kepada pelanggan
 Product value, pelanggan memperoleh produk
yang berkualitas sesuai yang diharapkan.
 Service value, pelanggan memperoleh jasa
yang berkualitas sesuai dengan yang
diharapkan.
 Personnel value, pelanggan memperoleh
layanan yang prima.
 Image value, citra organisasi yang menjadi
bahan pertimbangan dalam menilai kualitas
pelayanan.
Analisis Nilai Pelanggan
1. Menentukan atribut produk
2. Menghitung bobot setiap atribut
3. Menghitung persepsi kualitas
4. Menghitung preferensi
5. Menghitung harga yang layak
6. Menghitung Perceived Value
7. Menentukan harga maksimal yang
layak bagi produk.
Menentukan atribut produk
 Kemasan
 Rasa
 Warna
 Aroma
 Kesegaran
 Kebersihan
 Daya Tahan
 Penampilan
MENENTUKAN BOBOT
PERSEPSI KUALITAS ROTI A
PERSEPSI KUALITAS ROTI B
PERSEPSI KUALITAS ROTI C
PERSEPSI KUALITAS ketiga Roti
Persepsi Kualitas Ketiga Roti Skala
100
MENGHITUNG HARGA YANG
LAYAK
 Harga Roti A = 42.355
 Harga Roti B = 48.433
 Harga Roti C = 39.600
Rata-Rata Harga = 43.463
Harga Yang layak:
A =34,89/33,33 x 43.463=Rp.45.497
B =33.25/33,33 x 43.463=Rp.43.359
C =31,86/33,33 x 43.463=Rp.40.854
NILAI PELANGGAN
CV A=Rp.45.497-42.355 = 3142
CV B=Rp.43.359-48.433 = - 5074
CV C=Rp.40.854-39600 = 1254

More Related Content

Similar to PENGUKURAN SIKAP DAN NILAI PELANGGAN

Self Confidence & Assertiveness in Negotiation
Self Confidence & Assertiveness in NegotiationSelf Confidence & Assertiveness in Negotiation
Self Confidence & Assertiveness in NegotiationKanaidi ken
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiJihan Ineke
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Andre Vano
 
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_ Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_  Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_  Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_ Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"Kanaidi ken
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri convertedEndah Halim
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaguestf578b9
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasithofagunners
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasithofagunners
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality developmentthofagunners
 
Inventori harga diri
Inventori harga diriInventori harga diri
Inventori harga diribdkskhjmahmud
 
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPersonality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasithofagunners
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasithofagunners
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality developmentthofagunners
 
Malas punca kegagalan
Malas punca kegagalanMalas punca kegagalan
Malas punca kegagalanLee Oi Wah
 

Similar to PENGUKURAN SIKAP DAN NILAI PELANGGAN (20)

New bk
New bkNew bk
New bk
 
Self Confidence & Assertiveness in Negotiation
Self Confidence & Assertiveness in NegotiationSelf Confidence & Assertiveness in Negotiation
Self Confidence & Assertiveness in Negotiation
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
 
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
Watak dan konsep diri negatif (agama Kristen)
 
Pola pikir pns prajab iii
Pola pikir  pns prajab iiiPola pikir  pns prajab iii
Pola pikir pns prajab iii
 
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_ Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_  Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_  Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"
Kepuasan Kerja & Loyalitas Karyawan_ Materi Training "Effective GENERAL AFFAIR"
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Presentation HRM by meika
Presentation HRM by meikaPresentation HRM by meika
Presentation HRM by meika
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1
 
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
 
Inventori harga diri
Inventori harga diriInventori harga diri
Inventori harga diri
 
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasiPersonality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
Personality development pengembangan sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasiMembangun sikap positif dalam menghadapi situasi
Membangun sikap positif dalam menghadapi situasi
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 
Personality development
Personality developmentPersonality development
Personality development
 
Malas punca kegagalan
Malas punca kegagalanMalas punca kegagalan
Malas punca kegagalan
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

PENGUKURAN SIKAP DAN NILAI PELANGGAN

  • 1. PENGUKURAN SIKAP DAN NILAI PELANGGAN Dr. Suliyanto, SE, MM
  • 2. ISTILAH-ISTILAH  Personality (Kepribadian)  Disposition (Watak)/Character (Karakter)  Temprament (Tempramen)  Traits (Sifat)  Habit (Kebiasaan)  Attitude (Sikap)
  • 3. DEFINISI SIKAP  Ekspresi dari seseorang yang menunjukkan apakah seseorang menginginkan atau tidak menginginkan suatu obyek.  Contoh: Thp Merek, Thp Jasa, Thp Perusahaan, Thp Pengecer, dll.
  • 4. CIRI-CIRI SIKAP  Bersifat khas.  Konsisten dan berjangka waktu yang lama.  Tetapi, dapat berubah.
  • 5. Bagaimana mengukur sikap ?  Sikap tidak dapat diukur secara langsung.  Sikap diukur dengan cara mendengar apa yang dikatakan orang, atau dengan melihat apa yang dilakukan orang.
  • 6. TEORI KEPRIBADIAN  Teori Psycoanalitic.  Teori Sosial Neo-Psycoanalitic.  Teori Trait dan Faktor.
  • 7. TEORI PSYCOANALYTIC  Jiwa manusia dibagi kedalam tiga sistem, yaitu ID, Ego dan Superego.  ID adalah prinsip kesenangan, yang bertujuan memuaskan semua dorongan primitif, dorongan hawa nafsu seksual, membunuh dan sebagainya.  Superego berisi dorongan untuk berbuat kebajikan, dorongan untuk mengikuti norma-norma masyarakat.  Superego selalu berusaha menekan dorongan-dorongan Id. akibatnya akan selalu terjadi saling tekan antara dorongan Id dan dorongan Superego. Kedua sistem yang saling tekan itu dijaga keseimbangannyaoleh ego, sehingga tidak ada satupun yang sangat dominan.  Seseorang dimana dorongan Id-Nya dan dorongn Superegonya berada dalam kondisi berimbang, maka orang tersebut memiliki kemampuan berfikir, kemampuan merasa dan berbuat secara normal.
  • 10.
  • 11. Teori Sosial-Neo Psycoanalitic  Karen Horney’s CAD Theory Menggunakan konteks hubungan orang tua dan anaknya. Seseorang dapat dikelompokan menjadi:  Compliant Personality – orang yang memiliki keinginan untuk dicintai, dibutuhkan, dan dihargai oleh orang lain.  Aggressive Personality – orang yang memiliki keinginan untuk melawan, bersaing dengan yang lain, keinginan untuk menolak aturan.  Detached Personality – orang yang senantiasa mencari kebebasan, mandiri dan kebebasan dari segala kewajiban.
  • 12. Teori Trait dan Faktor  Konsep Trait didasari oleh tiga asumsi,yaitu:  Individu memiliki kecenderungan prilaku yang stabil.
  • 13. Extraversion (E)  Memiliki antusiasme yang tinggi,  Senang bergaul,  Memiliki emosi yang positif,  Energik,  Tertarik dengan banyak hal,  Ambisius  Workaholic juga ramah terhadap orang lain.  Memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul,  Menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya.  Dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial.  Dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah.  Mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan.
  • 14. Agreeableness (A)  Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah.  Memiliki kepribadian yang selalu mengalah.  Menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain.  Suka membantu.  Forgiving, dan penyayang.  Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan kurang kooperatif.
  • 15. Neuroticism (N)  Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman.  Secara emosional mereka labil,  Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi.  Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah.  Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.
  • 16. Openness (O)  Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi,  Kapasitas untuk menyerap informasi,  Menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan,  Pemikiran dan impulsivitas.  Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan. Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
  • 17. Conscientiousness (C)  Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius.  Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.
  • 18. MODEL-MODEL SIKAP STRUKTURAL Model-model sikap digunakan untuk menjelaskan komposisi pembentuk sikap agar dapat menjelaskan atau memprediksi tingkah laku dengan baik. 1. Tricomponent attitude Model. 2. Multiatribute attitude Model. 3. Trying to consume model. 4. Attitude toward the ad model.
  • 19. SKALA EVALUASI UNTUK MENILAI SIKAP Dibandingkan dengan perusahaan penerbangan lain, penerbangan dengan Delta air line. Bagus □ □ □ □ □ □ □ □ Jelek Positif □ □ □ □ □ □ □ □ Negatif Menarik □ □ □ □ □ □ □ □ Tdk Menarik Senang □ □ □ □ □ □ □ □ Tdk Senang
  • 20. SKALA EVALUASI UNTUK MENGUKUR PERASAAN DAN EMOSI Bagimana perasaan anda setelah melakukan penerbangan dengan Delta air line. Rilex □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak Bosan □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak Kesepian □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak Tertekan □ □ □ □ □ Sama Sekali Tidak
  • 21. SKALA EVALUASI UNTUK MENGUKUR MAKSUD MEMBELI Jika saudara akan melakukan perjalanan ke luar negeri apakah anda akan menggunajan Delta Air Line?. ________ Saya pasti akan menggunakan ________ Saya mungkin akan menggunakan ________ Saya Ragu-ragu apakah saya akan menggunakan atau tidak. ________ Saya tidak akan menggunakan
  • 22. Multiatribute Attitude Model. Multiatribute Attitude Model, dapat dikelompokan menjadi: 1. Attitude Toward Object 2. Attitude Toward Behaviour 3. Theory of reason Action
  • 23. Attitude Toward Object  Merupakan sikap seseorang terhadap sebuah obyek, yang dikenali melalui atribut-atribut yang melekat pada obyek.  Mengapa seseorang senang atau tidak senang terhadap obyek tertentu?
  • 24. Calculating attitude from Fishbein’s model  A = overall attitude to the object  bi = strength of belief that object is related to attribute i  ei = evaluation or intensity of feeling towards attribute i  n = number of salient beliefs    n i biei A 1
  • 25. instrument Evaluasi:  Bagaimana pertimbangan anda terhadap DESAIN dalam membeli sepeda motor ? Sgt Tidak Penting □ □ □ □ □ □ Sangat Penting Believe:  Bagaimana penilaian anda terhadap DESAIN sepeda motor Honda ? Sgt Tidak Baik □ □ □ □ □ □ Sangat Baik
  • 26. CONTOH PERHITUNGAN SIKAP TERHADAP OBYEK ATRIBUT EVALU ASI KEPERCAYAAN KAWASAKI YAMAHA HONDA SUZUKI e -b -be -b -be -b -be -b -be Desain + 3 --2 --6 -+1 -+3 -+1 -+3 -+2 -+6 Keawetan + 3 -2 -6 +1 +3 +2 +6 +1 +3 Harga + 1 +3 +3 +3 +3 -2 -2 +2 +2 Irit + 2 +1 +2 +1 +2 +2 +4 -2 -2 Harga Jual Kembali + 2 -2 -2 +2 +4 +3 +6 -1 -2 JUMLAH -9 +15 +17 +7
  • 27. Attitude Toward Behavior  Penilaian unggul terhadap suatu obyek belum tentu berguna.  Mengapa seseorang berperilaku positif atau negatif terhadap obyek tertentu?
  • 28. Contoh:  Bagaimana sikap berperilaku saudara merek sepeda motor ?
  • 29. Calculating Behaviour from Fishbein’s model 1. Menghitung sikap (Ab) 2. Menghitung Subjective Norm (SN). 3. Menghitung bobot W1 dan W2. 4. Menghitung Behavoiur (B) atau sama dengan behavoir intention (BI) yang merupakan perkalian antara Ab dengan SN, dengan memperhatikan bobot W1 dan W2.    n i biei Ab 1
  • 30. Langkah 1. Menghitung Sikap ATRIBUT EVALUASI KEPERCAYAAN KAWASAKI YAMAHA HONDA SUSUKI e -b -be -b -be -b -be -b -be Desain + 3 --2 --6 -+1 -+3 -+2 -+6 -+2 -+6 Keawetan + 3 -2 -6 +1 +3 +1 +3 +1 +3 Harga + 1 +3 +3 +3 +3 +3 +3 +2 +2 Irit + 2 +1 +2 +1 +2 +3 +6 -2 -2 Harga Jual Kembali + 2 -2 -2 +2 +4 +3 +6 -1 -2 JUMLAH -11 +15 +24 +7
  • 31. Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN). Instrument: Keluarga saya menyatakan sebaiknya saya membeli sepeda motor XXX ? Membeli □ □ □ □ □ □ □ Tdk Membeli +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 Teman saya menyatakan sebaiknya saya membeli sepeda motor XXX ? Membeli □ □ □ □ □ □ □ Tdk Membeli +3 +2 +1 0 -1 -2 -3
  • 32. Langkah 3. Menghitung Motivation to Comply (mi). Instrument: Seberapa kali saudara berkeinginan untuk menuruti pendapat keluarga ? Tdk Pernah □ □ □ □ Selalu 0 +1 +2 3 Seberapa kali saudara berkeinginan untuk menuruti pendapat teman ? Tdk Pernah □ □ □ □ Selalu 0 +1 +2 3
  • 33. Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN). MEREK -REFERENSI MOTIV. TO CMPLI -NORMA SUBJECTIVE KELUARGA TEMAN KELUARGA -TEMAN KAWASAKI -3 -2 3 1 -1 YAMAHA 3 2 3 1 9 HONDA -2 -1 3 1 1 SUZUKI 1 2 3 1 7
  • 34. Langkah 4. Menghitung Bobot w1 dan w2. w1 bobot terhadap sikap w2 bobot terhadap norma subyektif Instrument: Dalam memutuskan pembelian, berapa persen pertimbangan sendiri dan berapa persen perimbangan orang lain ? _______% sendiri _______% orang lain
  • 35. Langkah 2. Menghitung Subjective Norm (SN). MEREK Sikap Norma Subyektive NORMA SUBJECTIVE Skor Sikap Bobot (w1) Skor Nirma Subyektive Bobot (w2) KAWASAKI -9 60% -1 -40% -5,00 YAMAHA +15 60% 9 40% 12,60 HONDA +17 60% 1 40% 10,60 SUZUKI 7 60% 7 40% 7,00
  • 36. REASON ACTION THEORY  Teori ini pada dasarnya relatif sama dengan dengan teori tricomponent Attitude Model. Hanya disusun dalam pola yang berbeda.
  • 37. Kepercayaan Bahwa Tingkah Laku Akan Membawa Hasil Tertentu Evaluasi Dari Hasil Kepercayaan Bahwa Referensi yang Harus/tidak Harus di Tunjukan Motivasi Untuk Mengikuti Referensi Tertentu Sikap dalam Bertingkah Laku Norma-Norma Subyektif Perhatian Tingkah Laku Model Teori Tindakan Alasan
  • 38. NILAI PELANGGAN  Customer value adalah nilai-nilai yang diterima oleh pelanggan yang dilihat dari semua aspek nilai-nilai organisasi yang melekat dalam produk dan atau jasa yang diberikan kepada pelanggan
  • 39.  Product value, pelanggan memperoleh produk yang berkualitas sesuai yang diharapkan.  Service value, pelanggan memperoleh jasa yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.  Personnel value, pelanggan memperoleh layanan yang prima.  Image value, citra organisasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam menilai kualitas pelayanan.
  • 40.
  • 41. Analisis Nilai Pelanggan 1. Menentukan atribut produk 2. Menghitung bobot setiap atribut 3. Menghitung persepsi kualitas 4. Menghitung preferensi 5. Menghitung harga yang layak 6. Menghitung Perceived Value 7. Menentukan harga maksimal yang layak bagi produk.
  • 42. Menentukan atribut produk  Kemasan  Rasa  Warna  Aroma  Kesegaran  Kebersihan  Daya Tahan  Penampilan
  • 48. Persepsi Kualitas Ketiga Roti Skala 100
  • 49. MENGHITUNG HARGA YANG LAYAK  Harga Roti A = 42.355  Harga Roti B = 48.433  Harga Roti C = 39.600 Rata-Rata Harga = 43.463 Harga Yang layak: A =34,89/33,33 x 43.463=Rp.45.497 B =33.25/33,33 x 43.463=Rp.43.359 C =31,86/33,33 x 43.463=Rp.40.854
  • 50. NILAI PELANGGAN CV A=Rp.45.497-42.355 = 3142 CV B=Rp.43.359-48.433 = - 5074 CV C=Rp.40.854-39600 = 1254